Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdur Rouf

Kelas : PGMI /D2 NIM:

T20194115

MENELITI APLIKASI DAN PEMODELAN MATEMATIKA DI DALAM

BELAJAR DAN PENGAJARAN MATEMATIKA”


PENULIS : Siti Nurhayati
NAMA ARTIKEL DAN TAHUN: MENELITI APLIKASI DAN PEMODELAN MATEMATIKA DI DALAM BELAJAR
DAN PENGAJARAN MATEMATIKA

Topik yang di kaji: Riset belajar dan mengajar menggunakan aplikasi matematika dan pemodelan telah
menjadi bagian dari agenda dalam matematika internasional pendidikan masyarakat selama lebih dari
25 tahun termasuk empat tahunan Kongres Internasional Pendidikan Matematika (ICME).

Metode: Riset pengajaran dan pembelajaran melalui aplikasi dan pemodelan matematika telah
berlangsung karena potensinya untuk menambah dimensi lain pengalaman matematika dan
keterampilan peserta didik yang dimasukkan dalam kurikulum berbagai dokumen. ICMI studi 14 pada
aplikasi dan pemodelan dalam matematika memberikan signifikan dokumentasi dalam bidang penelitian
praktek dan dorongan untuk penelitian pada umumnya.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya perubahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
matematika di Indonesia.Perubahan tersebut terlihat dengan adanya kebijakan pemerintah dalam setiap
periode merevisi kurikulum dan mereformasi tujuan pendidikan matematika.Perubahan tersebu
dilakukan guna memenuhi tuntutan kemajuan di segala aspek kehidupan.seperti pada bidang ekonomi,
teknologi,industry,kesehatan,social, dan lain sebagainya.
1. Rumusan masalah: Apa pengertian aplikasi dan pemodelan matematika ?

2. bagaimana proses pemodelan matematika ?

3. apa saja tahapan strategi pembelajaran dengan pemodelan matematika ?

a. tujuan : Tujuan Umum


Mengetahui dan memahami tentang aplikasi dan pemodelan matematika dalam belajar dan
pengajaran matematika.

b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian dan tujuan aplikasi dan pemodelan matematika dalam belajar dan
pengajaran matematika
2. Mengetahui proses penelitian aplikasi dan pemodelan matematika dalam belajar dan
pengajaran matematika

Insrumen : observasi, dokumen.


Hasil penilitan : Sebagaimana pada pengkajian literatur terdapat komunitas peneliti matematika
yang terus menerus merevisi pendidikan matematika,baik dibidang pembelajaran maupun dibidang
aplikasi matematika.Perkembangan pembelajaran matematika,pemecahan masalah dan pemikiran
matematis telah berubah secara dramatis.

Jurnal 2.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah

Penulis: Tina Sri Sumartini Nama artikel dan tahun: Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah
topik yang di kaji:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah pembelajaran berbasis masalah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebagai
akibat dari pembelajaran berbasis masalah.
Rumusan masalah: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional, (2)
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan
pemecahan masalah matematis adalah kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan
mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.

Tujuan : peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis
masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional, (2) Kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah
matematis adalah kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan mentransformasikan informasi,
kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.
1. Hasil penelitian: Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran
konvensional.
2. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soalsoal yang berkaitan dengan
kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kesalahan karena kecerobohan atau kurang
cermat, kesalahan mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan
memahami soal.

PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMECAHAN MASALAH PADA


PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DI SMA NEGERI 1 KUALUH
SELATAN
NAMA : YUNIARTI

Tujuan Penelitian Dan Kajian Teori :Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan kemampuan pemecahan
masalah dan penalaran matematika siswa SMA yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan
pembelajaran secara konvensional.

Metodologi , Variabel, instrumen dan analisis data Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Selatan , sebagai subyek sampel dalam penelitian ini, secara acak
dipilih dua kelas dari tujuh kelas yang ada di SMA tersebut.Penelitian ini menggunakan satu jenis
instrumen, yaitu tes kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan penalaran matematika siswa.

Hasil Penelitian :Perbedaan kemampuan penalaran matematika siswa dengan F hitung adalah 4,044
dengan signifikansi α = 0,048. Karena taraf nilai signifikan kemampuan penalaran matematika lebih kecil
dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematika
siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) dan Pembelajaran secara konvensional.

Hasil Penelitian :Perbedaan kemampuan penalaran matematika siswa dengan F hitung adalah 4,044
dengan signifikansi α = 0,048. Karena taraf nilai signifikan kemampuan penalaran matematika lebih kecil
dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematika
siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) dan Pembelajaran secara konvensional.

Hasil penelitian : Secara keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal mendeskripsikan apa
yang ingin disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan
metode observasional yakni metode yang mengharuskan seorang peneliti itu untuk terjun langsung
melihat keadaan yang sebenarnya. Deskripsi yang detail dan mendalam tentang kasus pembelajaran
matematika di SMA Negeri 1 Kualuh Selatan merupakan sebuah keharusan bagi peneliti. Dari hasil jurnal
ini menunjukkan bahwa hal yang harus diubah hanya berkaitan dengan minat belajar siswanya saja.
Seharusnya pola pembelajaran guru-guru nya juga bisa dirubah semenarik mungkin agar minat siswa
bisa bertambah pada pelajaran matematika ini dan tidak menganggap bahwa matematika adalah
momok untuk dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai