Anda di halaman 1dari 36

KAJIAN ARTIKEL ILMIAH

TEMA “Kemampuan Pemahaman Matematis”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Matematika yang
diampu oleh Dr. Hj. Noor Fajriah, M.Si., Yuni Suryaningsih,, dan Taufiq Hidayanto, M.Pd

Disusun oleh:
Korianto
(1810118310032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
KAJIAN ARTIKEL 1

PENGARUH SELF CONFIDENCE TERHADAP KEMAMPUAN


Judul
PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP
Jurnal/Sinta Jurnal Silogisme/Sinta 3
Vol. & Hal. Vol 3 & 7 Halaman
Tahun 2018
Penulis Mentari Dini, Tommy Tanu Wijaya, dan Asep Ikin Sugandi.

Masalah Permasalahan tentang seberapa besar kemampuan pemahaman matematik


dipengaruhi oleh self confidence siswa.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menelaah secara mendalam
tentang kemampuan pemahaman matematik yang dipengaruhi self
confidence dari siswa SMP.
Metode Metode dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan
Penelitian pendekatan kuantitatif

Hasil Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa kedua variabel yaitu
penelitian kemampuan pemahaman matematik dan self confidence siswa berdistribusi
normal. Selanjutnya dilakukan uji linearitas kemampuan pemahaman
matematik atas self confidence siswa Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa SMP di Kota Cimahi. Sedangkan sampelnya sebanyak 28 orang yang
ditetapkan secara purposif pada salah satu SMP di Kota Cimahi. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan tes dan non tes. Instrumen tersebut
didasarkan pada penilaian karakteristik yang baik terhadap kemampuan
pemahaman matematik, sedangkan instrumen non tes didasarkan pada
penilaian karakteristik yang baik terhadap self confidence siswa. Tes
kemampuan pemahaman matematik sebanyak 5 butir soal dan skala self
confidence siswa sebanyak 28 skala pernyataan.
Pembahasan Dari hasil analisis data hasil penelitian terlihat bahwa terdapat pengaruh
yang positif antara self confidence siswa terhadap kemampuan pemahaman
matematik siswa, penyebab terjadinya pengaruh positif tersebut diantaranya:

1
(1) siswa yang memiliki sikap self confidence dalam matematika cenderung
lebih berani dalam mengambil langkah penyelesaian soal, diluar prosedur
pada umumnya, (2) siswa yang memiliki self confidence dalam matematika
cenderung memiliki ide yang banyak dalam penyelesaian soal atau memiliki
lebih dari satu cara dama menyelesaikan soal. Selain itu, untuk siswa dengan
sikap self confidence yang kurang dalam matematika akan cenderung
mengerjakan penyelesaian soal sesuai dengan prosedur dan lebih
mengandalkan hapalan, sehingga siswa tersebut menjadi lemah dalam
pengambilan keputusan saat proses penyelesaian masalah yang dialaminya.
Ide yang dapat Berdasarkan hasil hasil dan pembahasan yang telah disajikan, maka dapat
diambil disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman matematik siswa SMP
dipengaruhi positif oleh self confidence sebesar 74,6%, sedangkan 25,4%
dipengaruhi oleh faktor selain self confidence siswa

KAJIAN ARTIKEL 2
ANALISIS KESULITAN SISWA BERDASARKAN KEMAMPUAN
Judul
PEMAHAMAN MATEMATIK DALAM MENGERJAKAN SOAL
PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
Jurnal/Sinta Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika/Sinta 3
Vol. & Hal. Volume 04, No. 01 & 7 Halaman
Tahun 2020
Penulis Nurfitri Badraeni, Regi Ayu Pamungkas , Wahyu Hidayat, Euis Eti Rohaeti
dan Tommy Tanu Wijaya

Masalah Menganalisis jenis kesulitan apa saja yang siswa alami dalam
menyelesaikan masing-masing soal tes uraian bangun ruang dengan
menganalisis penyebab kesulitan tersebut.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan siswa
berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada
materi bangun ruang sisi datar

2
Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
Penelitian bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal
uraian pemahaman matematis pada materi bangun ruang sisi datar Penelitian
yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami objek
yang diteliti secara mendalam (Aminah, Wijaya, and Yuspriyati
2018;Zuyyina, Wijaya, and Senjawati 2018). Penelitian ini dilaksanakan di
Mts Nurul Hidayah yang bertempat di Jalan Sukamaju Batujajar. dengan
subjek penelitian adalah di kelas VIII A.
Hasil Hasil analisis dari data deskriptif kualitatif didapat dengan melihat langkah
penelitian penyelesaian soal yang telah dikerjakan siswa melalui tes agar terlihat
dimana faktor kesalahan dan kesulitan tersebut. Menurut cooney
(Abdurrahman, 2009 : 278) mengemukakan kesulitan pada umumnya
terletak pada kurangnya pemahaman konsep dan prinsip dalam matematika.
Untuk penyebab kesulitan yang dialami siswa saat mengerjakan siswa
kurang menguasai materi, salah dalam menuliskan rumus permukaan balok.
Setelah diteliti ternyata bahwa siswa tersebut belum memahami cara
menyelesaikan persoalan tersebut dengan benar. Belum paham tentang
langkah-langkah soal dan indikator kemampuan pemahaman yaitu
menerapkan rumus dalam perhitungan.
Pembahasan Dilihat dari Gambar ke 1, kesulitan siswa dalam mengerjakan soal ke 1
siswa sudah bisa mengidentifikasi data yang diketahui tetapi belum mampu
menerapkan rumus dan belum bisa mengerjakan perhitungan secara
algoritmik (pemahaman instrumental). Siswa keliru dalam menentukan cara
mencari tinggi dari balok. Dan keliru mengerjakan hasil akhir untuk mencari
permukaan balok.
Dari gambar ke 2, kesulitan siswa dalam mengerjakan soal ke 2 siswa tidak
menuliskan data yang diketahui dan tidak mengaitkan satu konsep ke konsep
lainnya (pemahaman relasional).
Dari gambar ke 3, kesulitan siswa dalam mengerjakan soal ke 3, siswa tidak
bisa mengidentifikasi data yang diketahui dan tidak mengaitkan satu konsep
ke konsep lainnya (pemahaman relasional). Dari hasil jawaban diatas siswa
bingung dalam menentukan konsep matematika untuk luas lempeng logam
Berdasarkan Gambar ke 4, kesulitan siswa dalam mengerjakan soal ke 4
siswa tidak mengaitkan satu konsep atau prinsip dengan konsep atau prinsip

3
lainnya. Dilihat dari jawaban diatas siswa hanya menulis diketahui dan
ditanyakan saja tanpa mencoba mengerjakan jawabannya
Berdasarkan Gambar ke 5, hasil yang di dapat siswa saat mengerjakan soal
ke 5, siswa tidak menerapkan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dilihat dari jawaban diatas siswa tidak mengetahui rumus volume bangun
ruang tersebut sehingga siswa tidak mencoba mengerjakan soal tersebut.
Berdasarkan uraian diatas hasil analisis dari kesulitan tersebut dilihat bahwa
siswa banyak mengalami kesulitan pada saat menjawab soal ke 4 dan 5
dengan indikator yang sudah dijelaskan sebelumnya
Ide yang dapat Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
diambil faktor kesulitan siswa pada saat mengerjakan soal tes tentang bangun ruang
sisi datar untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis masih
sangat kurang karena siswa tidak begitu memahami soal dan konsep
matematika. Berdasarkan pembahasan diatas, saran untuk guru yang
mengajar harus mengetahui dimana saja letak kesulitan yang siswa alami
dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan untuk siswa harus
memperbanyak latihan mengerjakan soal agar dapat melatih keterampilan.
Penelitian ini semoga jadi gambaran untuk para peneliti selanjutnya tentang
kesulitan yang siswa alami pada saat mengerjakan soal materi bangun ruang
sisi datar.

KAJIAN ARTIKEL 3

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN


Judul
KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP PADA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Jurnal/Sinta Journal On Education/Sinta 3
Vol. & Hal. Volume 01/11 halaman
Tahun 2020
Penulis Astri Dwi Hartati, Ari Hayati, dan Luvy Sylviana Zanthy.

Masalah Bagaimana kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah

4
SPLDV

Tujuan Tujuan dari kegiatan penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan


peserta didik pada bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
Metode Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan
Penelitian terhadap peserta didik kelas VIII-G SMP Negeri 36 Bandung yang
berjumlah 30 orang peserta didik diberikan 6 soal tes yang terdiri dari 3 soal
tes kemampuan berpikir kritis dan 3 soal tes pemahaman matematis. Setelah
itu peserta didik yang memiliki nilai tinggi, sedang dan rendah diwawancara
dan kepada guru matematika kelas VIII-G SMP Negeri 36 Bandung. Hasil
pengerjaan soal yang telah diselesaikan tersebut menjadi data yang ditinjau
dari indikator kemampuan.
Hasil Tabel 2.
penelitian

Berdasarkan Tabel.2 maka diperoleh presentasi kesalah tiap aspek indikator


kemampuan berpikir kritis yaitu; Indikator A dengan indikator
memfokuskan diri pada pernyataan yang memiliki kesalahan yaitu sebesar
17% maka tergolong kategori sedang dalam memfokuskan diri, sedangkan
Indikator B dengan indikator menganalisis dan menjelaskan pernyataan yang
memiliki kesalahan yaitu sebesar 23% maka tergolong kategori rendah
dalam menganalisis dan menjelaskan pernyataan, Persentase (%) Kriteria 0
≤ P < 20 Sangat Rendah 20 ≤ P < 40 Rendah 40 ≤ P < 60 Sedang 60 ≤ P <
80 Tinggi 80 ≤ P < 100 Sangat Tinggi 42 Journal On Education, Volume 01,
5
No. 03, April 2019, hal. 37-47 dan pada Indikator C dengan indikator
merumuskan, menjelaskan, hipotesis dan kesimpulan peserta didik tidak
dapat merumuskan sehingga presentasi yang diperoleh adalah 30% maka
indikator ini tergolong kategori sangat rendah.
Sedangkan untuk presentasi yang diperoleh peserta didik pada indikator
kemampuan pemahaman matematis pada indikator A dalam indikator
pemahaman komputasional siswa mendapatkan presentasi 10% maka
tergolong kategori tinggi pada indikator komputasional siswa sudah
menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana. Pada indikator fungsional
siswa mendapatkan presentasi 20% maka tergolong kategori sedang pada
indikator fungsional siswa belum mengkaitkan suatu konsep. Pada indikator
fungsional juga siswa mendapatkan presentasi 28% maka tergolong kategori
rendah pada indikator fungsional ini siswa belum bisa menyadari proses
pertanyaan yang diselesaikan sehingga pada indikator fungsional masih
rendah
Pada indikator kemampuan tersebut peserta didik dalam merumuskan,
menjelaskan dan menyimpulkan mendapat presentasi sangat rendah karena
banyaknya peserta didik belum paham dalam merumuskan, menjelaskan dan
menyimpulkan pernyataan. Sedangkan pada kemampuan pemahaman pada
indikator fungsional masih banyak peserta didik belum bisa menyadari
proses dalam pengerjaan soal sehingga masih tergolong rendah.
Pembahasan Berdasarkan dari analisis kemampuan berpikir kritis dan pemahaman
matematis, didapat ada 1 indikator dengan kategori tinggi, 1 indikator
dengan kategori sedang, 3 indilator dengan kategori rendah dan 1 indikator
dengan kategori sangat rendah. Dengan presentasi rendah dan sangat rendah
masih ada peserta didik masih belum memahami dan tidak dapat
menyelesaikan l SPLDV dalam bentuk soal uraian, namun diantaranya sudah
ada peserta didik yang cukup mampu menguasai pertanyaan, mencatat
informasi yang ada, ditanyakan dan menyelesaikan permasalahan dengan
benar. Deskripsi Subjek dalam Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik
dengan skor tinggi mengerjakan 3 soal kemampuan dengan baik dan
sistematis pertanyaan uraian dengan materi bahasan SPLDV. Gambar 1.1,
1.2, 1.3. Merupakan hasil dari siswa dengan skor tinggi.Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa

6
Smp Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, Astri Dwi Hartati,
Ari Hayati, Luvy Sylviana Zanthy 43 Berdasarkan hasil tes pada gambar
diatas, peserta didik terlihat dapat menerapkan indicator kemampuan seperti
memfokuskan diri pada pertanyaan, menganalisis dan memberi kesimpulan
secara sistematis. Siswa dengan skor sedang yang mengerjakan 3 soal
kemampuan berpikir kritis sudah cukup baik dalam mengerjakan pertanyaan
uraian dalam bahasan SPLDV. Gambar 2.1, 2.2, 2.3. Merupakan hasi peserta
didik yang mendapatkan skor sedang. Berdasarkan hasil tes pada gambar
diatas, peserta didik terlihat masih belum paham dalam memahami
pernyataan dan menyelesaikan pertanyaan uraian peserta didik masih kurang
dalam menganalisis. Peserta didik dengan skor rendah yang mengerjakan 3
soal kemampuan berpikir kritis belum mampu menyelesaikan soal uraian
dengan bahasan SPLDV. Gambar 3.1. Merupakan hasil peserta didik yang
mendapatkan skor rendah. Berdasarkan hasil tes pada gambar diatas, peserta
didik terlihat masih belum paham dalam memahami pernyataan dan dalam
menyelesaikan pertanyaan uraian peserta didik masih kurang dalam
menganalisia. Berdasarkan hasil tes tersebut pada gambar diatas, peserta
didik terlihat belum bisa menyelesaikan soal dan belum bisa memahami
pernyataan, menganalisis dan menyimpulkan.44 Journal On Education,
Volume 01, No. 03, April 2019, hal. 37-47 Deskripsi subjek dalam
kemampuan pemahaman siswa dengan skor tinggi dapat mengerjakan 3 soal
kemampuan pemaham dengan baik dan sistematis dalam soal uraian dengan
bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Gambar 4.1, 4.2,
4.3. Merupakan hasil siswa dengan kemampuan pemahaman yang mendapat
skor tinggi. Berdasarkan hasil tes tersebut, siswa terlihar sudah memahami
dan menerapkan rumus sehingga dalam mengerjakan soal uraian soal sudah
sistematis. Siswa dengan skor sedang yang mengerjakan 3 soal kemampuan
pemahaman dengan cukup baik dengan bahasan sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV) Gambar 5.1, 5.2, 5.3. Merupakan Hasil Siswa
Dengan Kemampuan Pemahaman Yang Mendapat Skor Sedang.
Berdasarkan hasil tes tertulis pada gambar diatas, siswa sudah bisa
mengaitkan suatu konsep untuk mengerjakan soal uraian tersebut. Siswa
dengan skor sedang Mengerjakan soal kemampuan pemahaman belum cukup
baik karena masih belum bisa mengaitkan konsep soal uraian dengan

7
bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Smp Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, Astri Dwi Hartati,
Ari Hayati, Luvy Sylviana Zanthy 45 Gambar 6.1. Merupakan hasil siswa
dalam kemampuan pemahaman yang mendapat skor rendah. Selanjutnya,
menurut hasil wawancara dengan siswa yang mendapatkan skor tinggi, cara
yang ia lakukan dalam menyelesaikan soal kemampuan tersebut yaitu
dengan menuliskan apa yang diketahuai dan ditanyakan sehingga ia dapat
mengerjakan soal tersebut, sedangkan hasil wawancara dengan siswa kedua
yang mendapatkan skor sedang, cara yang ia lakukan pertama adalah
menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan namun sistematika
pengerjaannya ia menggunakan cara cepat yang ia pahami dan yang terakhir
hasil wawancara dengan siswa ketiga yang mendapatkan skor rendah, cara
yang ia lakukan adalah menentukan rumus yang sesuai untuk menjawab soal
tersebut. Kemampuan peserta didik kelas VIII SMPN 36 Bandung, dilihat
dari indikator kemampuan berpikir kritis adalah berikut; a. Kemampuan
peserta didik dalam memfokuskan diri pada pertanyaan dan
mempertimbangkan sumber yang terpercaya yaitu sebesar 17% kesalahan ini
meliputi kesalahan dalam memfokuskan diri pada pertanyaan SPLDV. b.
Kemampuan peserta didik dalam menganalisa dan menjelaskan pertanyaan,
jawaban dan argumen sebesar 23%. Kesalahan ini meliputi kesalahan pada
peserta didik dalam menganalisa konsep SPLDV. c. Kemampuan peserta
didik dalam merumuskan penjelasan, hipotesis, kesimpulan dan berinteraksi
dengan yang lainnya sebesar 30%. Kesalahan meliputi kesalahan peserta
didik dalam dalam merumuskan konsep SPLDV. Kemampuan dilihat dari
indikator pemahaman matematis peserta didik adalah sebagai berikut; a.
Kemampuan peserta didik dalam menerapkan rumus dalam perhitungan
sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik sebesar 10%.
Kesalahan meliputi pada peserta didik dalam menerapkan rumus SPLDV. b.
Kemampuan peserta didik dalam mengaitkan satu konsep dengan konsep
lainnya sebesar 28%. Kesalahan meliputi pada peserta didik dalam
mengaitkan konsep SPLDV pada bentuk matematis.
Ide yang Analisis kesalahan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas
diambil VIII SMPN 36 Bandung dilihat dari para peserta didik menyelesaikan

8
pertanyaan SPLDV dikarenakan sebagian peserta didik masing bingung
dalam memfokuskan diri pada pertanyaan yang telah diketahui ke dalam
model matematika sehingga peserta didik bingung menyelesaikan
pertanyaan tersebut. Sedangkan pada analisa kemampuan pemahaman
matematis dalam menyelesaikan pertanyaan tentang SPLDV dikarenakan
kesalahan peserta didik menganggap soal sulit dan kurang antusias untuk
memahami pertanyaan, sebagian kecil peserta didik masih bingung untuk
mengaitkan konsep ke dalam model matematika sehingga peserta didik
bingung menyelesaikan pertanyaan tersebut. Dari data yang diperoleh
terlihat bahwa kesalahan dari setiap indikator adalah peserta didik tergolong
sangat rendah. Data ini diperoleh sesuai pertanyaan yang diselesaikan oleh
peserta didik. Dari hasil analisa data di atas juga diperoleh tinggginya
kemampuan berpikir kritis terkait dengan tingginya kemampuan pemahaman
matematis, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara
kedua kemampuan tersebut.
IDE PENELITIAN BARU

Judul ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP


Penelitian TERHADAP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT
Rumusan 1. Bagaimanakah kemampuan pemahaman matematis siswa yang
Masalah berkemampuan “tinggi” terhadap materi bangun datar segi empat
2. Bagaimanakah kemampuan pemahaman matematis siswa yang
berkemampuan “sedang” terhadap materi bangun datar segi empat
3. Bagaimanakah kemampuan pemahaman matematis siswa yang
berkemampuan “rendah” terhadap materi bangun datar segi empat

9
Metode Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif.
Penelitian

10
Lampiran 1

11
12
13
14
15
16
Lampiran 2
17
18
19
20
21
22
23
Lampiran 3
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai