Anda di halaman 1dari 4

Tamplate Artikel

Jurnal Ilmiah Dikdaya

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII


Pada Materi SPLDV

Penulis

Shafa Khadijah1, Dadang Rahman Munandar2


Universitas Singaperbangsa Karawang
1810631050125@student.unsika.ac.id1

Abstrak : Kemampuan pemecahan masalah siswa sangatlah krusial untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
kognitif serta dapat mendorong motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
serta menjelaskan terkait kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas VIII Tahun Pelajaran 2021/2022.
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII/K berjumlah 19 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tes kemampuan pemecahan masalah
matematis sebanyak 3 soal. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa sebesar 49,995% dan termasuk dalam kategori sedang. Simpulan yang didapat pada penelitian ini adalah
rata-rata kemampuan siswa pada materi SPLDV masuk pada kategori sedang terutama dalam mengaplikasikan pada kegiatan
sehari-hari.

Kata kunci: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah; SPLDV

Abstract : The ability to solve problems are crusial to increase cognitive skills and can motivate students to learn
mathematics. This research aims to determine the mathematical problem solving ability of VIII graders at SMPN 2
Telukjambe Timur 2021/2022. The sample in this research is specifically class VIII/K students totaling 19 students. This type
of research is carried out by qualitative descriptive research while data collection techniques used with giving test of ability
problem solving as many as 3 question. The results of the analysis in this research showed the average of ability problem
solving are 49,995% and belongs to moderate category. This research can be concluded that the average ability of students in
SPLDV learning material is in the moderate category, especially in applying it to daily activities.

Keywords: Analysis of Ability Problem Solving; SPLDV

1. PENDAHULUAN:
Salah satu cara untuk menghasilkan negara menjadi besar serta maju ialah dengan terlaksananya
pendidikan yang baik (Arimurti et al., 2019). Matematika adalah salah satu pelajaran yang memiliki
peran penting dalam kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan (Wilujeng & Novitasari, 2018). Pada
dasarnya kehidupan manusia tak pernah lepas dari masalah. Secara sadar ataupun tidak, kita sering
dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang menuntut kemampuan
pemecahan masalah (Azzahra et al., 2020). Dengan adanya suatu masalah, manusia didorong agar
menyelesaikan masalah tersebut.
Berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah, pada (Yulian & Budianingsih, 2021)
Pehkonen mengemukakan bahwa meningkatkan keterampilan dan kemampuan kognitif untuk memiliki
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sangatlah penting serta untuk mendorong motivasi
siswa dalam belajar matematika. Adapun (Intaros et al., 2014) menyatakan bahwa kemampuan
pemecahan masalah juga mendesak siswa agar menggunakan konsep dan strategi miliknya sendiri dalam
memecahkan masalah matematika yang disajikan. Terkait uraian tersebut, dapat ditinjau bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematis sangatlah krusial dalam pembelajaran matematika, sehingga
kemampuan tersebut yakni kemampuan yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan (Derniati et al., 2020).
Asih mengungkapkan dalam (Suryani et al., 2020) bahwa kenyataan yang dijumpai di sekolah
menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih tergolong rendah, serta terdapat
siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah (Sopian & Afriansyah, 2017). Hasil
penelitian (Puteha & Ibrahim, 2010) menunjukkan hanya sebagian kecil siswa memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang baik, siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik
menggunakan strategi tertentu dalam menyelesaikan masalah.
Tujuan dalam pembelajaran matematika yaitu pemecahan masalah bahkan dikatakan sebagai
jantungnya matematika dan menjadi dasar dalam pembelajaran matematika (Sariningsih & Purwasih,
2017). Selain itu, (Holidun et al., 2018) mengemukakan bahwa dalam tujuan pendidikan matematika
menjadi krusial pada pemecahan masalah karena kehidupan manusia memang tak pernah lepas dari
sebuah masalah. Peserta didik bisa dikatakan memahami pembelajaran yaitu ketika berhasil
memecahkan masalah yang diberikan di mana akan tercapainya tujuan hasil belajar yang diperlukan.
Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran matematika dapat ditinjau dari keberhasilan siswa dalam
memahami matematika dan memanfaatkan pemahaman matematika dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari maupun dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain (Rahmatiya & Miatun, 2020).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dalam (Budhayanti, 2008) Polya mengemukakan
langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang terdiri dari 4 langkah yaitu memahami masalah,
merencanakan cara penyelesaian, melaksanakan rencana, dan melihat/memeriksa kembali. Adapun
indikator pemecahan masalah matematis menurut (Sumarmo, 2006) yaitu 1) mengidentifikasi kecukupan
data untuk pemecahan masalah, 2) membuat model matematika dan menyelesaikannya, 3) memilih dan
menrapkan strategi untuk menyelesakan masalah, 4) menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai
dengan permasalahan asal serta memriksa kembali hasil jawaban, dan 5) menerapkan matematika secara
bermakna.
Melihat pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran
matematika, peneliti ingin melakukan analisis kemampuan pemecahan matematis siswa Sekolah
Menengah Pertama kelas VIII pada materi bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menelaah kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa SMP di Karawang dalam mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah yang
digolongkan dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Hasil analisis kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VIII ini diharapkan akan menjadi pilihan sumber
referensi bagi peneliti lainnya dan sebagai acuan guru supaya dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa.

2. LANDASAN TEORI

Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori belajar Jerome S. Bruner, di mana dalam
teorinya dikatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan. Dengan demikian, perkembangan kognitif siswa dapat
ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap
perkembangn siswa tersebut. Teori ini dapat memperkuat kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa yang masih rendah, di mana cara baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan
yang diperoleh melalui proses intuitif (Lestari & Yudhanegara, 2015).

3. METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut (Creswell, 2014)
penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh
sejumlah individua tau kelompok orang dianggap berasal dari masalah social atau kemanusiaan. Adapun
siklus yang akan dilakukan menggunakan (Davidson et al., 2004) sebagai berikut:
Miskonsepsi siswa Identifikasi Masalah yang
pada materi SPLDV Dialami Siswa

Melakukan penelitian untuk


Melakukan analisis hasil
mengetahui permasalahan siswa
penelitian
dalam menyelesaikan soal SPLDV

Ditemukannya beberapa faktor penyebab


Adanya tindak lanjut dari
kesulitan pemecahan masalah siswa dalam
guru
menyelesaikan soal SPLDV

Populasi pada penelitian ini merupakan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Telukjambe Timur. Sedangkan
siswa kelas VIII/K digunakan sebagai sampel pada penelitian ini yang diambil secara acak. Penelitian ini
dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022 di semester gasal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
memberikan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebanyak 3 butir mengenai materi
Sistem Persamaan Linear dua Variabel (SPLDV). Soal tes dalam penelitian ini berbentuk soal uraian
atau esai yang merujuk pada indikator kemampuan pemecahan masalah siswa (Azzahra et al., 2020).
Data diolah kemudian diberi skor penelitian sesuai empat tahapan pada menyelesaikan soal pemecahan
masalah matematis siswa.

Selanjutnya hasil tes yang diperoleh akan dipergunakan untuk mengetahui dan mengenal kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah karena data yang didapat akan dijadikan acuan untuk memperoleh
kesimpulan. Hasil dari tes siswa, kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut (Lestari &
Yudhanegara, 2015).

Kemudian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dibagi kedalam tiga tingkatan yakni tinggi,
sedang serta rendah berdasarkan capaian nilai yang didapat oleh masing-masing siswa. Adapun berikut
ini kategori tingkatan presentase capaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Tabel 1. Kategori Tingkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Persentase
Kategori
Pencapaian

70 100 Tinggi

40 69 Sedang

0 39 Rendah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil harus menjadi temuan utama percobaan Anda. Anda harus membandingkan hasil dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan di tempat yang sama.

5. KESIMPULAN
Di sini menyimpulkan temuan Anda dengan objek studi Anda dan saran yang diberikan dari hasil
penelitian tersebut

6. DAFTAR PUSTAKA
Penulisan untuk daftar pustaka adalah teori-teori yang digunakan dan yang ada dalam penulisan artikel
ini. Sontoh untuk penulisan daftar pustaka dalam artikel ini sebagai berikut

Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Prosese Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta. (buku)
Creswell. W. J. 2012. Education research: Planning, conducting and evaluating quantitative and qualitative
research fourth edition. Boston: Pearson., inc. (buku)
Hasan. B. 2016. Proses Berpikir Mahasiswa dalam Mengkonstruksi Bukti Menggunakan Induksi
Matematika Berdasarkan Teori Pemerosesan Informasi. Apotema, 2(1): 33-40. (jurnal)
Afolabi, S.O. 1999. The philosophy of supervision in education. Journal of Kwara State College of
Education, 4(1), 39–48. (jurnal)
Bingimlas&Hanrahan, Mary. 2010. The Relationship Between Teachers Beliefs and Their Practice
How The Literature Can Inform Science Education Reformes and Researces. [Online]
Tersedia : http : // Academia . Edu 194360. [25 Agustus 2016] (webset referensi)

Anda mungkin juga menyukai