Anda di halaman 1dari 11

EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika ISSN: 2338-2759 (print)

https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat ISSN: 2597-9051 (online)

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM CONTEXTUAL


TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS

Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni

Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.


E-mail: rines.noferina@student.uin-suska.ac.id, erdawati.nurdin@uin-suska.ac.id,
noviarni@uin-suska.ac.id

DOI: 10.20527/edumat.v9i1.10208

Abstrak: Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu


keterampilan yang wajib dimiliki setiap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
menelaah kemampuan pemecahan masalah dalam contextual teaching learning
(CTL) dari tinjauan disposisi matematis. Penelitian eksperimen dengan desain
faktorial ini dilakukan di SMPN 3 Tambang di provinsi Riau. Sampel dipilih
menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah lembar observasi, angket dan tes. Data yang dikumpulkan dianalisis
menggunakan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian dan analisis data menyimpulkan
bahwa CTL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah, sedangkan
disposisi matematis tidak. Penerapan CTL dalam pembelajaran matematika harus
dilakukan secara kontinu untuk memperoleh kemampuan pemecahan masalah
matematis yang baik.

Kata kunci: contextual teaching and learning, pemecahan masalah, faktorial desain

Abstract: Mathematical problem solving is important skill students must have.This


study aims to examine students’ problem solving skill in contextual teaching and
learning in terms of mathematical dispositions. Factorial design experimental was
conducted at SMPN 3 Tambang, Riau province. Sample selected by cluster random
sampling technique. Observation sheets, questionnaires and tests were used. The
data were analyzed by the two way ANOVA test. The conclusion is CTL has an effect
on problem solving, while mathematical dispositions does not. CTL must be applied
continously to obtain high mathematical problem solving.

Keywords: contextual teaching and learning, problem solving, factorial design

PENDAHULUAN menghadapi tantangan di masa akan datang


Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa (Bialik & Fadel, 2015). Dengan demikian,
siswa harus memiliki keterampilan dalam pemecahan masalah matematis memiliki
memecahkan masalah matematis. Penyele- peranan penting dalam kehidupan dan masa
saian masalah matematis merupakan aspek depan siswa sehingga setiap siswa harus
yang harus dihadapi siswa (Abdullah et al., terampil dalam menyelesaikan masalah
2012). Bahkan disebutkan bahwa keteram- matematis. Namun, berbagai survei menun-
pilan pemecahan masalah matematis meru- jukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia
pakan bekal yang wajib dimiliki siswa untuk

69
70, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, Nomor 1, April 2021, hlm. 69 – 79

dalam memcahkan masalah matematis contextual teaching and learning (CTL)


masih rendah. dianggap dapat menjadi alternatif pembe-
Pada survei TIMSS 2015, Indonesia lajaran untuk memfasilitasi kemampuan
hanya memperoleh 397 poin, urutan 6 pemecahan masalah matematis. CTL meru-
terbawah dari 50 negara partisipan (Mullis et pakan pembelajaran yang menyajikan situasi
al., 2015). Studi yang dilakukan TIMSS ini kehidupan sehari-hari (dunia nyata) ke
mengukur pengetahuan siswa dalam fakta, dalam kelas yang mengarahkan siswa
konsep dan prosedur hingga penerapannya mengkoneksikan pengetahuannya dengan
dalam pemecahan masalah (Wardhani & penerapan dalam kehidupan (Cahyo, 2013;
Rumiati, 2011). Begitu pula, survei yang Rusman, 2012; Suryani & Agung, 2012).
dilakukan oleh PISA 2015. PISA merupakan Pembelajaran CTL menghadirkan masalah
survei yang dilakukan untuk mengetahui kontekstual berdasarkan pengalaman siswa
kemampuan siswa dunia dalam literasi di kehidupan nyata. Masalah kontekstual
membaca, sains dan matematika. Literasi memegang peranan penting dalam pembe-
matematis merupakan kemampuan siswa lajaran matematika (Gabriel & Furtado,
dalam menganalisis, menalar dan mengko- 2019). Terdapat tujuh kompenen utama
munikasikan ide secara efektif, merumuskan, dalam CTL, yaitu: CTL dibangun berda-
memecahkan dan menginterpretasikan sarkan landasan konstruktivisme, proses
masalah matematika dalam berbagai situasi pembelajaran dilakukan melalui penemuan,
(OECD, 2013). Kemampuan literasi mate- bertanya, kerjasama antara guru dan siswa
matis siswa Indonesia hanya menduduki dalam masyarakat belajar, pemodelan,
peringkat 10 terbawah dari 70 negara melakukan refleksi dan penilaian autentik
partisipan, dengan skor 386 (OECD, 2018). terhadap hasil yang telah dicapai
Jadi, berdasarkan studi yang dilakukan (Komalasari, 2017). Beberapa penelitian
TIMSS dan PISA tersebut kita dapat telah membuktikan bahwa CTL dapat
menyimpulkan bahwa siswa Indonesia masih meningkatkan hasil belajar (Sari & Yunianta,
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan 2017; Suprapto, 2017) dan prestasi belajar
persoalan matematis. matematika siswa (Santoso, 2020).
Studi pendahuluan yang peneliti Selain menggunakan strategi
lakukan di SMPN 3 Tambang juga menun- pembelajaran yang digunakan guru, faktor
jukkan hal serupa. Lebih dari 90% siswa afektif juga dianggap dapat mempengaruhi
belum mampu menyelesaikan masalah keberhasilan belajar matematika (ES &
matematis dengan baik. Hasil ini memper- Harta, 2014), misalnya disposisi matematis
lihatkan rendahnya penguasaan kemampuan (Colita & Genuba, 2019). Disposisi mate-
pemecahan masalah matematis siswa. matis merupakan kesadaran, keinginan,
Siswa mengalami banyak kendala dan usaha, kepercayaan diri, sikap menghargai
belum mampu menyelesaikan permasalahan matematika dan minat siswa untuk belajar
yang diberikan dengan benar. dan menyelesaikan persoalan matematika
Kondisi ini tentunya sangat mempri- (Hendriana et al., 2017). Sikap positif ini
hatikan dan memerlukan solusi yang segera. dapat mempengaruhi kemampuan berpikir
Untuk itu perlu diterapkan strategi atau siswa dalam pembelajaran (Rustyani et al.,
model pembelajaran yang tepat dan diang- 2019). Penelitian terdahulu memperlihatkan
gap mampu memfasilitasi pemecahan masa- adanya pengaruh CTL terhadap disposisi
lah matematis siswa. Secara teoritis, ada matematis siswa. Berdasarkan hasil pene-
Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa....... 71

litian Aprillia et al. (2020); Femisha & Madio Kemampuan pemecahan masalah mate-
(2021), CTL mampu meningkatkan disposisi matis siswa diukur menggunakan tes. Tes
matematis siswa. terdiri 6 buah soal uraian. Sebelum diguna-
Berbeda dari penelitian-penelitian kan, tes telah teruji validitas dan reabili-
tersebut, tujuan penelitian ini bukanlah untuk tasnya, dengan daya pembeda yang baik
meningkatkan disposisi matematis siswa. dan tingkat kesukaran beragam, mulai dari
Pada penelitian ini, disposisi matematis mudah hingga sukar.
dipandang sebagai variabel moderator yang Angket berfungsi untuk mengetahui
mungkin memberikan pengaruh terhadap disposisi matematis siswa, kemudian
kemampuan pemecahan masalah matematis mengelompokkannya menjadi 3 kategori.
pada pembelajaran CTL. Masih sedikit Angket menggunakan skala Likert dengan 4
penelitian yang melihat pengaruh CTL pilihan jawaban. Angket terdiri atas 22 butir
terhadap kemampuan pemecahan masalah pernyataan berdasarkan indikator disposisi
dari sudut pandang disposisi matematis. matematis. Angket telah teruji kevalidannya
Pada penelitian ini, peneliti menganalisis dan memiliki tingkat reabilitas tinggi. Lembar
kemampuan pemecahan masalah dalam observasi digunakan untuk melihat keter-
pembelajaran CTL ditinjau dari disposisi laksanaan CTL dalam pembelajaran.
matematis siswa. Tujuan penelitian ini Untuk pengujian hipotesis diguna-
adalah: (1) mengetahui perbedaan kemam- kan uji anova dua jalur, dengan α=0,05.
puan pemecahan masalah matematis siswa Adapun hipotesis yang diuji adalah:
pada pembelajaran CTL dengan pembela- Hipotesis 1
jaran konvensional, (2) mengetahui perbe- Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata
daan kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang memiliki disposisi matematis siswa yang mengikuti
tinggi, sedang dan rendah dan (3) menge- pembelajaran CTL dengan siswa
tahui apakah terdapat interaksi model pem- yang belajar dengan pembelajaran
belajaran dan disposisi matematis terhadap konvesional
kemampuan pemecahan masalah. Ha = Terdapat perbedaan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah
METODE matematis siswa yang mengikuti
Penelitian ini menguji pengaruh pembelajaran CTL dengan siswa
CTL terhadap kemampuan pemecahan yang belajar dengan pembelajaran
masalah, dengan memperhatikan kemung- konvesional
kinan pengaruh disposisi matematis. Pene- Hipotesis 2
litian ini termasuk eksperimen dengan desain Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata
factorial (Sugiyono, 2013). Populasi dalam kemampuan pemecahan masalah
penelitian ini adalah 197 siswa SMPN 3 matematis siswa yang memiliki
Tambang. Sampel penelitian dipilih dengan disposisi matematis tinggi, sedang,
teknik cluster random sampling. Kelompok dan rendah
kontrol adalah siswa kelas VII-1 dan kelas Ha = Terdapat perbedaan rata-rata
VII-3 sebagai kelompok eksperimen yang kemampuan pemecahan masalah
masing-masing berjumlah 28 orang. matematis siswa yang memiliki
Pengumpulan data penelitian menggunakan disposisi matematis tinggi, sedang,
tes, angket dan lembar observasi. dan rendah
72, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, Nomor 1, April 2021, hlm. 69 – 79

Hipotesis 3
Ho = Tidak terdapat interaksi antara HASIL DAN PEMBAHASAN
model pembelajaran dengan Hasil
disposisi matematis terhadap Gambar 1 di bawah ini memperli-
kemampuan pemecahan masalah hatkan aktivitas guru dan siswa dalam
matematis siswa pembelajaran semakin meningkat tiap
Ha = Terdapat interaksi antara model pertemuannya. Pada pertemuan pertama,
pembelajaran dengan disposisi persentase keterlaksanaan pembelajaran
matematis terhadap kemampuan CTL adalah 68,75%. Hal ini disebabkan
pemecahan masalah matematis karena peneliti dan siswa baru melakukan
siswaetode penelitian berisi: 1) jenis adaptasi, sehingga masih terdapat beberapa
penelitian; 2) subjek penelitian atau langkah yang belum terlaksana dengan baik.
populasi dan sampel (sasaran Misalnya, pada langkah menyelesaikan
penelitian); 3) teknik pengumpulan persoalan kontekstual. Siswa masih harus
data; 4) dan teknik analisis data. dibiasakan untuk membangun pengetahuan-
nya melalui persoalan kontekstual.

Gambar 1 Keterlaksanaan CTL pada Aktivitas Guru dan Siswa

Selanjutnya, akan dipaparkan data sedang, dengan rata-rata skor 65,88.


yang diperoleh dari angket disposisi Kategori disposisi matematis siswa dapat
matematis siswa. Disposisi matematis siswa dilihat pada Tabel berikut:
SMPN 3 Tambang berada pada kategori

Tabel 1 Kategori Disposisi Matematis Siswa


Skor Disposisi Matematis Kategori Jumlah Siswa
X>72,42 Tinggi 5
59,29<X≤ 72,42 Sedang 41
X≤59,29 Rendah 10
Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa....... 73

Berikutnya akan disajikan kemam- kemampuan pemecahan masalah sebelum


puan pemecahan masalah matematis siswa perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2:
sebelum perlakukan. Statistik deskriptif

Tabel 2 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Sebelum Perlakuan


Kelompok N Rata-rata SD Xmax Xmin Skor Ideal
Eksperimen 28 17,07 6,95 29 4 40
Kontrol 28 14,25 8,24 28 0 40

Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa untuk membuktikan bahwa rata-rata


rata-rata kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa sebelum perlakuan masih rendah. Dari kedua kelompok sebelum perlakuan tidak
perhitungan uji Liliefors memperlihatkan berbeda secara signifikan dilakukan uji t.
bahwa rata-rata kedua kelompok berdis- Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada
tribusi normal. Uji F menunjukkan bahwa Tabel 3:
variansi kedua kelompok homogen. Jadi,

Tabel 3 Hasil Perhitungan Uji t Sebelum Perlakuan


thitung ttabel Kesimpulan
0,31 1,67 Ho diterima

Terlihat pada Tabel 3 bahwa thitung < Sebelum melakukan uji hipotesis, berikut
ttabel , sehingga Ho diterima. Artinya, kedua disajikan statistik deskriptif kemampuan
kelompok memiliki kemampuan pemecahan pemecahan masalah siswa.
masalah yang sama sebelum perlakuan.
Tabel 4 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Kelompok N Rata-rata SD Xmax Xmin Skor Ideal
Eksperimen 28 38,89 11,69 53 2 60
Kontrol 28 23,96 14,25 46 0 60

Jika dibandingkan rata-rata moderator maka untuk pengujian hipotesis


kemampuan pemecahan masalah kedua digunakan uji anova dua jalur. Hasil uji
kelompok, maka terdapat perbedaan 14,93 anova dua jalur dapat dilihat pada tabel 6.
poin. Selanjutnya dilakukan uji rata-rata Keputusan diambil dengan membandingan
untuk membuktikan perbedaan ini signifikan. nilai Fhitung dengan Ftabel, dengan ketentuan:
Karena penelitian ini juga memperhatikan jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho ditolak dan Ho
disposisi matematis sebagai variabel diterima untuk nilai lainnya.

Tabel 5 Hasil Uji Anova Dua Jalur Rata-Rata Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Sumber Jumlah
df Varians Fhitung Ftabel Keputusan
Data Kuadrat
Baris 4430,63 1 4430,63 27,68 4,03 Ho ditolak
Kolom 706,91 2 353,45 2,20 3,18 Ho diterima
Interaksi -8242,78 2 -4121,39 -25,75 3,18 Ho diterima
Galat 8002,40 50 160,05 - -
74, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, Nomor 1, April 2021, hlm. 69 – 79

Dari Tabel 5 diperoleh informasi yang dilakukan oleh Dayani & Hasanuddin
bahwa: (1) Hipotesis 1 (lihat baris pertama) (2020); Khotimah & Masduki (2016); Yulinda
disimpulkan Ho ditolak, artinya terdapat et al. (2016). Dalam pembelajaran CTL
perbedaan yang signifikan rata-rata kemam- siswa terlibat aktif untuk menemukan
puan pemecahan masalah matematis siswa konsep, kaitan dan aplikasi konsep di
yang melaksanakan pembelajaran CTL kehidupan nyata (Yulinda et al., 2016).
dengan pembelajaran konvensional. (2) Selama pembelajaran, tercipta diskusi yang
Hipotesis 2 (lihat baris kedua) menunjukkan dinamis, pertukaran ide diantara siswa
bahwa Ho diterima, artinya siswa dengan (Khotimah & Masduki, 2016).
disposisi tinggi, sedang dan rendah tidak Masalah matematis yang brorientasi
memiliki kemampuan pemecahan masalah pada dunia nyata yang disajikan dalam CTL
matematis yang berbeda secara signifikan. mampu merangsang kemampuan berpikir
(3) Hipotesis 3 (lihat baris 3) menunjukkan tingkat tinggi siswa (Mawaddah & Yulianti,
tidak adanya pengaruh interaksi antara 2014). Pemilihan maslaah kontekstual yang
model pembelajaran dengan disposisi baik akan mendukung pemahaman konsep
matematis terhadap kemampuan peme- yang mendalam (Sumirattana et al., 2017)
cahan masalah. Proses pembelajaran CTL melalui
penemuan (inkuiri), sehingga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
Pembahasan menemukan, menerapkan dan
Dari tabel 2 dapat diperoleh menyelesaikan masalah yang berkaitan
informasi bahwa siswa di SMPN 3 Tambang dengan konsep yang ditemukan (Mayasari &
belum terampil dalam memcahkan maslaah Danaryanti, 2018). Inkuiri membantu siswa
matematis. Hal ini dapat disebabkan oleh memperdalam pemahamannya mengenai
kurangnya kaitan pembelajaran matematika suatu konsep (Newton & Jr, 2020). Siswa
di kelas dengan kehidupan nyata siswa juga diajak untuk merefleksikan dan
(Surya et al., 2013). Guru sebagai salah mengevaluasi temuan ataupun jawaban
faktor utama yang mempengaruhi prestasi yang diperoleh, membandingan dengan hasil
belajar siswa (Sumaryanta et al., 2019), kerja teman-temannya. Selama
maka guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran mereka bekerjasama, saling
pembelajaran yang mendorong siswa bertanya dan berdiskusi, berbagi ide dan
meningkatkan kemampuan berpikir dan mempertahankan pendapat dalam
keterampilan matematisnya (Kamaliyah, masyarakat belajar yang aktif. Guru menjadi
2016). Salah satunya dengan menerapkan penengah dan mengkonfirmasi temuan
contextual teaching and learning (CTL). ataupun jawaban yang diberikan siswa.
Hasil penelitian (lihat Tabel 4) Komunikasi dalam lingkungan belajar seperti
menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan ini dapat memberikan pengalaman bagi
pemecahan masalah matematis siswa yang siswa dalam menjelaskan dan mengkla-
belajar dengan CTL lebih tinggi dibanding- rifikasi pemikiran mereka, menyediakan
kan pembelajaran konvensional. Uji anova kesempatan untuk berpikir dan bernalar
dua jalur membuktikan bahwa perbedaan ini mengenai apa yang mereka kerjakan
signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil (Zulkarnain et al., 2021). Interaksi antar
penelitian ini mendukung hasil penelitian siswa dan antara siswa dengan guru
Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa....... 75

membantu siswa mencapai tujuan memberikan pengaruh positif terhadap


pembelajaran (Zulkarnain & Sari, 2015). prestasi belajar siswa. Peneliti berpendapat
Kegiatan-kegiatan pembelajaran inilah yang bahwa dalam penelitian ini, pengaruh CTL
membantu siswa untuk membangun lebih besar terhadap kemampuan peme-
pemahamannya, mampu merencanakan dan cahan masalah, sehingga disposisi
melaksanakan strategi penyelesaian matematis tidak menunjukkan pengaruh
masalah secara tepat dan mengevaluasi yang signifikan. Walaupun demikian, guru
jawaban yang diperoleh. Artinya, langkah- seyogyanya tetap memfasilitasi disposisi
langkah CTL yang dilaksanakan mampu matematis siswa, sebab disposisi matematis
meningkatkan kemampuan pemecahan yang baik tentu diperlukan untuk mencapai
masalah matematis siswa. tujuan pembelajaran matematika
Walaupun kemampuan pemecahan (Purwaningrum, 2016).
masalah matematis siswa meningkat, namun
jika memperhatikan rata-rata skor yang PENUTUP
diperoleh siswa masih tergolong kurang, Penelitian ini dilakukan sebagai
yaitu 38,89 dari skor ideal 60 atau hanya salah satu solusi guna meningkatkan
65%. Masih banyak siswa yang mengalami kemampuan pemecahan masalah matematis
kesulitan dalam merencanakan dan siswa. Contextual teaching and learning
menyelesaikan masalah serta tidak (CTL) dianggap mampu memberikan
memeriksa kembali jawaban yang diperoleh pengaruh terhadap kemampuan pemecahan
(Rofi’ah et al., 2019) Sehingga guru perlu masalah. Namun, peningkatan ini masih
melanjutkan penerapan CTL ini secara tergolong kurang. Guru masih harus terus
kontiniu. Sebagaimana yang diungkapkan berupaya mendesain pembelajaran yang
Nurdin et al. (2018) bahwa untuk menyediakan kegiatan-kegiatan yang
meningkatkan kemampuan matematis siswa mendorong pemecahan masalah matematis
diperlukan waktu, usaha dan proses yang siswa.
panjang. Guru dapat mendesain Dalam proses pemecahan masalah,
pembelajaran yang mendukung kegiatan siswa memerlukan keinginan, usaha dan
pemecahan masalah dan siswa perlu dilatih kepercayaan diri, yang disebut sebagai
untuk menyelesaikan soal-soal pemecahan disposisi matematis. Tetapi penelitian ini
masalah (Hermaini & Nurdin, 2020). memperoleh hal yang berbeda. Disposisi
Selain menganalisis faktor model matematis tidak memberikan pengaruh yang
pembelajaran, penelitian ini juga memper- signifikan terhadap pemecahan masalah.
hatikan variabel moderator yaitu disposisi Walaupun demikian, disposisi matematis
matematis. Disposisi matematis siswa SMPN tetaplah diperlukan dan terus didukung
3 Tambang tergolong sedang. Siswa dalam pembelajaran matematika.
memiliki keinginan dan kesadaran yang Proses pemecahan masalah
cukup baik untuk menyelesaikan masalah memerlukan waktu yang lebih lama (Pasani
yang diberikan. Analisis data menyimpulkan & Fajar, 2016). Oleh sebab itu, guru dapat
bahwa disposisi matematis tidak mempe- menggunakan alat bantu, bahan ajar
ngaruhi kemampuan pemecahan masalah ataupun media pembelajaran yang dapat
siswa. Hal ini bertentangan dengan yang mendukung efektivitas pelaksanaan CTL.
disampaikan oleh Annajmi (2018) yang Misalnya dengan menerapkan komponen
menyimpulkan bahwa disposisi matematis CTL dalam media pembelajaran berbasis
76, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, Nomor 1, April 2021, hlm. 69 – 79

komputer (Norhayati et al., 2018), media Cahyo, A. N. (2013). Panduan aplikasi


komik (Nurdin et al., 2020), modul (Suhandri teori-teori belajar dan mengajar
& Sari, 2019) ataupun lembar kerja siswa teraktual dan terpopuler. DIVA
Press.
(LKS) (Loli et al., 2018). Guru juga
Clarke, D., & Roche, A. (2017). Using
diharapkan kreatif dalam menyajikan contextualized tasks to engage
masalah-masalah kontekstual, mampu students in meaningful and
memancing diskusi yang aktif dalam proses worthwhile mathematics learning.
penemuan konsep, membimbing siswa Journal of Mathematical Behavior,
selama proses pemecahan masalah dan November, 1–14.
menggiring siswa untuk melakukan refleksi https://doi.org/10.1016/j.jmathb.201
7.11.006
dan penilaian terhadap hasil yang diperoleh.
Colita, M. S., & Genuba, R. L. (2019).
Pemilihan dan penyajian masalah menjadi School climate and mathematical
faktor utama menetukan kualitas pembe- disposition of grade 10 students.
lajaran (Clarke & Roche, 2017). Guru International Journal of Trends in
memiliki peran dalam menyediakan pembe- Mathematics Education Research,
lajaran matematika yang menarik, bermakna 2(4), 173–178. https://doi.org/
dan bermanfaat bagi seluruh siswa. 10.33122/ijtmer.v2i4.75
Dayani, D. R., & Hasanuddin. (2020).
Pengaruh penerapan model
DAFTAR RUJUKAN contexctual teaching and learning
Abdullah, N., Zakaria, E., & Halim, L. (CTL) terhadap kemampuan
(2012). The effect of a thinking pemecahan masalah matematis
strategy approach through visual berdasarkan self confidence Siswa
representation on achievement and SMP Negeri 1 Sungai Batang.
conceptual understanding in solving JURING (Journal for Research in
mathematical word problems. Asian Mathematics Learning), 3(1), 91–
Social Science, 8(16), 30–37. 100. https://doi.org/10.24014/
https://doi.org/ juring.v3i1.8896
10.5539/ass.v8n16p30 ES, Y. R., & Harta, I. (2014). Keefektifan
Annajmi. (2018). Kontribusi disposisi pendekatan open-ended dan CTL
matematis terhadap prestasi belajar ditinjau dari hasil belajar kognitif
matematika siswa kelas VIII SMPN dan afektif. Jurnal Riset Pendidikan
3 Tambusai. Edumatica, 08(01), 1– Matematika, 1(1), 113–126.
8. https://doi.org/ https://doi.org/10.21831/jrpm.v1i1.2
10.22437/edumatica.v8i01.4730 669
Aprillia, U. D., Syahlan, & Hasratuddin. Femisha, A., & Madio, S. S. (2021).
(2020). Pengaruh contextual Perbedaan peningkatan
teaching and learning terhadap kemampuan koneksi dan disposisi
kemampuan komunikasi dan matematis siswa antara model
disposisi matematis siswa SMA pembelajaran CTL dan PBL.
Negeri 04 Tebing Tinggi. MAJU: PLUSMINUS: Jurnal Pendidikan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(1), 97–112.
Matematika, 7(1), 1–7. https:// https://journal.institutpendidikan.ac.i
ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/m d/index.php/plusminus/article/view/p
tk/article/view/420 v1n1_08/0
Bialik, M., & Fadel, C. (2015). Skills for the Gabriel, P., & Furtado, F. (2019).
21 st century : what should students Application focused on structural
learn ? (Issue May). Center for comprehension of mathematics
Curriculum Redesign.
Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa....... 77

contextual problems for 94. http://dx.doi.org/ 10.20527/


kindergarten students. 1–18. edumat.v2i1.609
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, Mayasari, B. A., & Danaryanti, A. (2018).
U. (2017). Hard Skills dan Soft Kemampuan pemecahan masalah
Skills Matematik Siswa. PT Refika matematis siswa melalui model
Aditama. pembelajaran inkuiri. Seminar
Hermaini, J., & Nurdin, E. (2020). Nasional Pendidikan Matematika,
Bagaimana kemampuan 118–125.
pemecahan masalah matematis Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Foy, P., &
siswa dari perspektif minat belajar? Arora, A. (2015). Timss 2015
JURING (Journal for Research in International Results in Science
Mathematics Learning), 3(2), 141– Saved. Distribution of Science
148. https://doi.org/10.24014/ Achievement. http://timss2015.org/
juring.v3i1.9597 timss-2015/science/student-
Kamaliyah. (2016). Mendesain dan achievement/distribution-of-science-
melaksanakan pendekatan saintifik achievement/
dalam pembelajaran matematika. Newton, X. A., & Jr, E. P. T. (2020).
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Building undergraduate STEM
Matematika, 4(2), 114–123. majors ’ capacity for delivering
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20 inquiry-based mathematics and
527/edumat.v4i2.2548 science lessons : an exploratory
Khotimah, R. P., & Masduki, M. (2016). evaluation study. Studies in
Improving teaching quality and Educational Evaluation, 64, 1–12.
problem solving ability through https://doi.org/10.1016/j.stueduc.20
contextual teaching and learning in 19.100833
differential equations: a lesson Norhayati, Hasanuddin, & Hartono. (2018).
study approach. JRAMathEdu Pengembangan media
(Journal of Research and Advances pembelajaran berbasis contextual
in Mathematics Education), 1(1), 1– teaching and learning untuk
13. memfasilitasi kemampuan
https://doi.org/10.23917/jramathedu. pemecahan masalah matematis
v1i1.1791 siswa Madrasah Tsanawiyah.
Komalasari, K. (2017). Pembelajaran JURING (Journal for Research in
kontekstual, konsep dan aplikasi. Mathematics Learning), 1(1), 19–
Reflika Aditama. 32. https://doi.org/10.24014/
Loli, K. J., Damayanti, N. W., & Yuniarto, E. juring.v1i1.4771
(2018). Pengembangan LKS Nurdin, E., Nufus, H., & Hasanuddin.
berdasarkan masalah kontekstual (2018). Pengaruh pendekatan
pada materi operasi hitung bentuk visual thinking terhadap
aljabar. Edu Sains: Jurnal kemampuan koneksi matematis.
Pendidikan Sains & Matematika, Kalamatika: Jurnal Pendidikan
6(1), 30–36. https://doi.org/ Matematika, 3(1), 17–26.
10.23971/eds.v6i1.897 https://doi.org/https://doi.org/10.222
Mawaddah, S., & Yulianti. (2014). Model 36/KALAMATIKA.vol3no1.2018pp1
pembelajaran berbasis masalah 7-26
untuk mengembangkan Nurdin, E., Saputri, I. Y., & Kurniati, A.
kemampuan memecahkan masalah (2020). Development of comic
matematika di sekolah menengah mathematics learning media based
pertama. EDU-MAT Jurnal on contextual approaches. JIPM
Pendidikan Matematika, 2(1), 87– (Jurnal Ilmiah Pendidikan
78, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 9, Nomor 1, April 2021, hlm. 69 – 79

Matematika), 8(2), 85–97. pembelajaran matematia untuk


https://doi.org/http://doi.org/10.2527 meningkatkan prestasi siswa SMP.
3/jipm.v8i2.5145 EDU-MAT Jurnal Pendidikan
OECD. (2013). The PISA 2012 assesment Matematika, 8(2), 174–179.
framework-mathematics, reading, https://doi.org/10.20527/edumat.v8i
science and problem solving 1.9213
knowledge and financial literacy. In Sari, I. K., & Yunianta, T. N. H. (2017).
OECD. https://doi.org/10.1007/978- Efforts to improve math learning
3-319-12688-3_31 result of fourth grade students
OECD. (2018). Pisa 2015 result in focus. through contextual model teaching
OECD, 2015. https://doi.org/ and learning with cuisenaire rods
10.1596/28293 media. Scholaria: Jurnal Pendidikan
Pasani, C. F., & Fajar, Y. R. Al. (2016). Dan Kebudayaan, 7(2), 143–152.
Meningkatkan kemampuan https://doi.org/10.24246/
pemecahan masalah matematis j.scholaria.2017.v7.i2.p143-152
siswa kelas VIII-F SMPN 14 Sugiyono. (2013). Penelitian pendidikan:
Banjarmasin melalui model pendekatan kuantitatif dan kualitatif
pembelajaran means end analysis dan r&d. Alfabeta.
(MEA). EDU-MAT Jurnal Suhandri, & Sari, A. (2019).
Pendidikan Matematika, 4(2), 1–9. Pengembangan modul berbasis
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20 kontekstual terintegrasi nilai
527/edumat.v4i2.2576 keislaman untuk meningkatkan
Purwaningrum, J. P. (2016). Disposisi kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa SD melalui model matematis siswa. Suska Journal of
pembelajaran thinking aloud pairs Mathematics Education, 5(2), 131–
problem solving. Suska Journal of 140. https://doi.org/10.24014/
Mathematics Education, 2(2), 125– sjme.v5i2.8255
130. https://doi.org/10.24014/ Sumaryanta, Priatna, N., & Sugiman.
sjme.v2i2.2200 (2019). Pemetaan hasil ujian
Rofi’ah, N., Ansori, H., & Mawaddah, S. nasional matematika. IDEAL
(2019). Analisis kesalahan siswa MATHEDU: Indonesian Digital
dalam menyelesaikan soal cerita Journal of Mathematics and
matematika berdasarkan langkah Education, 6(1), 543–557.
penyelesaian polya. EDU-MAT http://p4tkmatematika.kemdikbud.go
Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), .id/journals/index.php/idealmathedu/
120–129. https://doi.org/ article/view/38
10.20527/edumat.v7i2.7379 Sumirattana, S., Makanong, A., & Thipkong,
Rusman. (2012). Model-model S. (2017). Using realistic
pembelajaran. Raja Grafindo mathematics education and the
Persada. DAPIC problem-solving process to
Rustyani, N., Komalasari, Y., Bernard, M., & enhance secondary school students
Akbar, P. (2019). Upaya ’ mathematical literacy. Kasetsart
meningkatkan disposisi dengan Journal of Social Sciences, 38(3),
pendekatan open ended pada siswa 307–315.
SMK kelas X-RPL B. Journal on https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.0
Education, 01(02), 265–270. 6.001
https://doi.org/https://doi.org/10.310 Suprapto, E. (2017). Pengaruh model
04/joe.v1i2.57 pembelajaran kontekstual,
Santoso, K. B. (2020). Penerapan pembelajaran langsung dan
pendekatan kontestual pada motivasi berprestasi terhadap hasil
Rines Noferina, Erdawati Nurdin, Noviarni, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa....... 79

belajar kognitif. Innovation of dan kepercayaan diri pada materi


Vocational Technology Education, volume kubus dan balok. Jurnal
11(1), 23–40. https://doi.org/ Pena Ilmiah, 1(1), 1051–1060.
10.17509/invotec.v11i1.4836 Zulkarnain, I., Kusumawati, E., &
Surya, E., Sabandar, J., Kusumah, Y. S., & Mawaddah, S. (2021). Mathematical
Darhim. (2013). Improving junior communication skills of students in
high school visual thinking mathematics learning using
representation ability in discovery learning model
mathematical problem solving by Mathematical communication skills
CTL. IndoMS JME, 4(1), 113–126. of students in mathematics learning
https://doi.org/https://doi.org/10.223 using discovery learning model.
42/jme.4.1.568.113-126 Journal of Physics: Conference
Suryani, N., & Agung, L. (2012). Strategi Series, 1760, 1–8. https://doi.org/
belajar mengajar. Ombak. 10.1088/1742-6596/1760/1/012045
Wardhani, S., & Rumiati. (2011). Instrumen Zulkarnain, I., & Sari, R. H. Y. (2015).
penilaian hasil belajar matematika Pengaruh model pembelajaran
SMP : belajar dari PISA dan TIMSS. kooperatif tipe peer lesson terhadap
In Yogyakarta: PPPPTK kemampuan pemecahan masalah
Matematika. matematis siswa SMK. EDU-MAT
Yulinda, N., Irawati, R., & Gusrayani, D. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2),
(2016). Pengaruh pendekatan 149–156. https://doi.org/ 10.20527/
contextual teaching and learning edumat.v3i2.642
(CTL) terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis

Anda mungkin juga menyukai