Anda di halaman 1dari 10

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI

MOMENTUM DAN IMPULS PESERTA DIDIK


DI SMA NEGERI 3 PONTIANAK

Desti Asri, Haratua Maria Silitonga, Syaiful B. Arsyid


Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak
Email: destiasri2@gmail.com

Abstract
The research aims to identify the profile of students' problem-solving skills and describe
the difficulty of problem-solving in the momentum and impulse material in SMA N 3
Pontianak. The research used the descriptive method. The research subject was 25
chosen students based on the researcher's consideration. The students' problem-solving
skill was measured with five essay test instruments. The result obtained that the
students' problem-solving skill was 36.6% which was categorized as low. The data
analysis result was interpreted that 68.8% was categorized as mostly experiencing
difficulties. Based on the interview result, the students had problems in the 1st phase
because they usually wrote what was known and asked. In the 2nd phase, students were
inaccurate in reading the question so that not all quantities were written. In the 3rd
phase, the students did not know how to use the formula. For the 4th phase, the students
were unable to form the complete calculations process correctly. Then, in the 5th phase,
the students could not recheck the answers due to limited time.
Keywords: Describe, Problem solving skills

PENDAHULUAN diharapkan untuk menguasai konsep tapi juga


Pada kurikulum 2013 mata pelajaran menerapkan konsep yang telah mereka pahami
fisika terdapat 4 kompetensi inti yang harus dalam penyelesaian masalah fisika”. Sehingga
dicapai peserta didik yaitu menganalisis kemampuan pemecahan masalah sangat
konsep, prinsip, dan hukum-hukum fisika serta penting untuk dimiliki oleh peserta didik agar
menerapkan metakognisi dalam menjelaskan konsep fisika yang telah dipelajarinya dapat
fenomena alam dan menyelesaikan masalah bermakna.
dalam kehidupan. Namun hasil belajar peserta didik di
Pemecahan masalah merupakan suatu indonesia rata-rata memenuhi kategori rendah
kemampuan dasar dimana peserta didik khususnya pada bidang sains yang salah
diarahkan untuk menyelesaikan permasalah satunya adalah mata pelajaran fisika.
konkrit secara sistematis. Pada abad 21 peserta Berdasarkan hasil survey pada programme for
didik diharapkan dapat melahirkan solusi international student assessment (PISA) 2015
inovatif dalam menghadapi permasalahan- peringkat indonesia untuk sains 62 dan
permasalahan saat ini dan yang akan datang. matematika 63 dari 70 negara (OECD,2018).
Berdasarkan Heller (1992) Sedangkan pada trends in international
mengungkapkan bahwa pemecahan masalah matheatic and science study(TIMSS) 2015
merupkan alat utama dalam pembelajaran untuk matematika indonesia mendapat
fisika, diharapkan peserta didik tidak hanya peringkat 44 dari 49 negara dan sains
menguasai konsep - konsep yang satu dengan mendapat peringkat 44 dari 47 negara
lainnya kedalam berbagai situasi dan masalah (Muhlis,Martin,Foy & Hopper, 2016) dari
berbeda. Hal ini senada dengan kedua hasil tersebut menunjukan bahwa masih
sujarwanto(2014) bahwa ”siswa tidak hanya

1
tergolong rendah dibandingkan dengan negara masalah tersebut dapat diselesaikan. Pada
lain. proses pemecahan masalah diharapkan peserta
Berdasarkan hasil penelitian yang didik dapat menyelesaikan soal melalui tahap
dilakukan oleh rufaidah(2012) bahwa sebesar demi tahap sehingga dapat terlihat alur berfikir
36% peserta didik mengalami kesulitan dalam dan pemahaman peserta didik terhadap konsep
pemilihan penyelesaian soal; 68% kesulitan yang digunakan.
konsep;60% kesulitan hitung;dan 48% Kenyataan dilapngan menunjukan bahwa
kesulitan dalam menentukan tanda. Tingginya pelajaran fisika di SMA masih terkesan mata
kesalah peserta didik dalam menyelesaikan pelajaran yang berorientaso pada latihan soal
soal tersebut menunjukan bahwa terdapat dibuku teks dan lebih banyak menyelesaikan
permasalahan yang serius dalam kemampuan soal hitungan yang hanya sekedar menggunakn
penyelesaian masalah pada soal. rumus dan menghitung. Kebanyakan peserta
Menurut widdiharto(2018) menyatakan didik masih bingung dalam menyelesaikan soal
bahwa kesulitan belajar dapat dialami oleh pemecahan masalah. Kebanyakan soal
peserta didik dari kelompok kemampuan pemecahan masalah memiliki tingkat
tinggi, sedang dan rendah. Pendapat tersebut kesukaran yang cukup tinggi yang biasa
menegaskan bahwa tidak hanya peserta didik disajikan dalam bentuk soal cerita, dari soal
berkemamuan rendah saja yang mengalai cerita inilah peserta didik diharapkan dapat
kesulitan dalam memahami suatu materi tetapi menyelesaikan soal dengan menggunakan
peserta didik berkemampuan sedang dan tinggi prosedur penyelesaiannya.
juga bisa mengalami kesulitan yang ditandai Menurut heller (2010) kemampuan
dengan ketidakmampuan peserta didik dalam pemecahan masalah terdiri dari 5 tahapan
memecahkan masalah dengan benar. antara lain memfokuskan masalah,
Kemampuan pemecahan masalah sangat mendeskripsikan masalah, merencakan solusi,
dibutuhkan oleh peserta didik dituntut untuk melaksanakan renca solusi dan mengevaluasi
berusaha sendiri menemukan penyelesaian dari solusi. Kelima tahapan masalah tersbut bersifat
suatu masalah agar peserta didik dapat hierarki, sehingga apabila salah satu tahapan
mengembangkan cara berfikirnya dan apabila tidak dapat diselesaikan oleh peserta didik
peserta didik telah menemukan penyelesaian maka akan menyulitkan pada tahap
dari masalah tersebut maka akan muncul selanjutnya.
kepuasan tersendiri sehingga peserta didik Berdasarkan latar belakang yang
akan lebih termotivasi untuk mempelajari dikemukakan, maka penelitian ini dilakukan
konsep-konsep fisika yang lainnya. Peserta untuk mendeskripsikan kemampuan
didik dikatakan memiliki kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi
pemecahan masalah jika peserta didik mampu momentum dan impuls di SMA Negeri 3
memenuhi indikator-indikator yang ada dalam Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk
pemecahan masalah yaitu memahami masalah, mendeskripsikan kemampuan pemecahan
merencanakan strategi dan proseudr masalah pada materi momentum dan impuls,
pemecahan masalah, melakukan prosedur serta sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai
memeriksa kebenaran jawaban. bahan referensi untuk guru dan penelitian lebih
Pada pemecahan masalah lebih lanjut mengenai kemampuan pemecahan
mengutamakan proses yang dilakukan peserta masalah.
didik dalam menyelesaikan masalah
dibandingkan jawaban akhir. Pemecahan METODE PENELITIAN
masalah sering menantang bagi peserta didik Jenis penelitian ini adalah penelitian
karena mereka tidak memahami proses deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
pemecahan masalah. Pemecahan masalah tidak penelitian ini adalah kelas X IPA 4 berjumlah
hanya memperhatikan jawaban akhir 25 orang dipilih berdasarkan rata-rata nilai
perhitungan dari peserta didik tetapi proses ulangan harian terendah dibandingkan X IPA
penyelesaian yang dilakukan peserta didik agar yang lain.

2
Penelitian ini dilakukan dengan kecepatan salah satu
memberikan tes pemecahan masalah materi benda sebelum
momentum dan impuls berbentuk soal uraian tumbukan
sebanyak 5 soal. Berikut kisi-kisi soal :
Tahap Persiapan
Sub Materi Indikator No Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
Soal Soal persiapan sebagai berikut : (1) mempersiapkan
instrument penelitian berupa tes uraian dan
Momentum Disajikan deskripsi 1
pedoman penskoran tes kemampuan
mengenai tiga buah
pemecahan masalah materi momentum dan
benda dengan massa
impuls; (2) mempersiapkan aplikasi google
yang berbeda dan
meet yang digunakan untuk mendukung
bergerak dengan
pelaksanaan tes yang dilakukan secara online.
kelajuan berbeda,
peserta didik dapat
Tahap Pelaksanaan
menegaskan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
momentum terbesar
pelaksanaan antara lain : (1) memberikan soal
diantara ketiga benda
tes kepada peserta didik dalam waktu 60
Impuls Disajikan deskripsi 2
menit; (2) melakukan penskoran untuk
sebuah peristiwa
mengetahui peserta didik yang mengalami
gerakan gerobak,
kesulitan;(3) melakukan wawancara kepada
peserta didik dapat
peserta didik yang mengalami kesulitan dilihat
mengidentifikasi besar
berdasarkan skor paling rendah.
momentum total
setelah benda
Tahap Akhir
mengalami perubahan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
arah
akhir antara lain : (1) menganalisis hasil tes
Disajikan sebuah 3
kemampuan pemecahan masalah; (2)
deskripsi
menghitung presentase kemampuan
permasalahan pada
pemecahan masalah untuk mengkategorikan
konsep impuls, peserta
kemampuan pemecahan masalah peserta didik;
didik dapat
(3) menganalisis besar kesulitan yang dialami
memecahkan
per butir soal; (4) menghitung presentasi
permasalahan sebagai
kesulitan peserta didik berdasarkan pedoman
alternatif penyelesaian
penafsiran data.
yang tepat
Hukum Disajikan dua buah 4 Penentuan skor peserta didik berdasarkan
peristiwa tembakan rubrik penilaian kemampuan pemecahan
Kekekalan peluru pada dua medan masalah heller , kemudian dipresentasekan
yang berbeda, peserta dengan rumus berikut :
Momentum didik mampu
menganalisis besar
kecepatan setelah Kemudian untuk menjawab rumusan masalah
tumbukan 1 langkah selanjutnya mengkategorikan
Disajikan sebuah 5 pemceahan masalah berdasarkan pedoman
deskripsi tentang pengkategorian
peristiwa tumbukan Table 1.3 Pengkategorian Kemampuan
antara dua buah benda Pemecahan Masalah
yang berlawanan arah. Persentase pencapaian Kategori
Peserta didik mampu 81,00% - 100% Sangat Baik
mengidentifikasi besar

3
61,00% - 80,00% Baik 1. Profil Kemampuan Pemecahan
41,00% - 60,00% Cukup Masalah Materi Momentum dan Impuls
21,00% - 40,00% Kurang
00% - 20,00% Sangat
Kurang 50.8%

(SumberAriani, 2017) 39.8%


Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua 33.6% 34.8%
hasil jawaban peserta didik dipresentasekan 28%
dengan rumus berikut :

A B C D E

Keterangan:
A : Kemampuan memfokuskan masalah
B : Kemampuan mendeskripsikan masalah
(Rosita,Ricca Cambera Nur. 2004:14) C : Kemampuan merencanakan solusi
Kemudian hasilnya dikategorikan berdasarkan D : Kemampuan melaksanakan rencana
tabel penafsiran data berikut : E : Kemampuan Mengevaluasi solusi
Tabel 3. 2 Pedoman Penafsiran Data
Presentase Kriteria Berdasarkan grafik tersebut menunjukan
0% Tidak ada kesulitan bahwa kemampuan peserta didik pada setiap
langkah pemecahan. Kemampuan terendah
1% - 25% Sebagian kecil
peserta didik adalah pada langkah
mengalami kesulitan
mengevaluasi solusi dengan presentase sebesar
26% - 49% Hampir setengahnya
24% dengan kategori kurang dan presentase
mengalami kesulitan
tertinggi pada kemampuan mendeskripsikan
50% Setengahnya
dengan presentase sebesar 50,8% dengan
mengalami kesulitan
kategori cukup.
51% - 75% Sebagian besar
2. Deskripsi Kesulitan Pemecahan
mengalami kesulitan
Masalah
76% - 99% Pada umumnya
mengalami kesulitan
100% Seluruhnya mengalami 86.4
kesulitan 70.4 67.8 67.2
49.6

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan yaitu pertemuan pertama A B C D E
memberikan tes kemampuan pemecahan
masalah dan pertemuan kedua melakukan Data pada grafik menujukan bahwa
wawancara kepada peserta didik yang kesulitan kemampuan pemecahan masalah
mengalami kesulitan.

4
peserta didik pada tahap mensketsakan Pada soal sub materi impuls diperoleh
masalah menapai 72% dengan kriteria rata-rata presentase tiap kemampuan
sebagian besar mengalami kesulitan. Pada pemecahan masalah peserta didik pada tahap
tahap mendeskripsikan mencapai 49,6% menggambarkan sketsa permasalahan sebesar
dengan kriteria setengahnya mengalmi 37,5% , mendeskripsikan variabel diketahui
kesulitan. Tahap merencanakan solusi dan ditanya sebesar 45%, kemampuan
diperoleh presentase sebesar 67,8% dengan merencanakan solusi sebesar 27,5 %,
kriteria sebagian besar mengalami kesulitan kemampuan melaksanakan rencana solusi
kemudian pada tahap melaksanakan solusi sebesar 27,5% dan mengevaluasi solusi
diperoleh presentase sebesar 86,4% dengan sebesar 19%.
kriteria pada umumnya mengalami kesulitan. Pada sub materi terakhir yaitu hukum
Pembahasan kekekalan momentum diperoleh rata-rata tiap
1. Profil Kemampuan Pemecahan kemampuan pemecahan masalah peserta didik
Masalah materi momentum dan impuls pada tahap menggambarkan sketsa permasalah
peserta didik SMA Negeri 3 Pontianak sebesar 39,5%, mendeskripsikan variabel
Untuk mengetahui profil kemampuan diketahui dan ditanya sebesar 53,5 %,
pemecahan masalah, peserta didik diberikan merencanakan solusi sebesar 45,5%,
soal tes materi momentum dan impuls yang kemampuan melaksanakan rencana sebesar
terdiri dari sub materi momentum, impuls dan 49% dan mengevaluasi solusi sebesar 28%.
hukum kekekalan momentum sebanyak 5 soal. Berdasarkan rata-rata presentase
Tiap soal dilengkapi dengan langkah-langkah kemampuan pemecahan masalah secara
penyelesaian masalah menurut heller yang keseluruhan tiap kemampuan pemecahan
terdiri dari 5 langkah yaitu, menggambarkan masalah peserta didik pada tahap
sketsa permasalahan, mendeskrisikan variabel menggambarkan sketsa permasalahan sebesar
diketahui dan ditanya, merencanakan solusi, 39,8% dengan kategori kurang,
melaksanakan rencana solusi dan mendeksripsikan variabel diketahui dan
mengevaluasi solusi. Kelima aspek pada ditanya sebesar 50,8% dengan kategori cukup,
kemampuan pemecahan masalah disebar merencanakan solusi sebesar 33,% dengan
kedalam 5 soal tes uraian. Tiap aspek diberi kategori kurang, kemampuan melaksanakan
skor rentang 0-4 sehingga skor total yang rencana sebesar 34,6% dengan kategori kurang
diharapkan adalah 100. dan kemampuan mengevaluasi solusi sebesar
Masalah pertama mengidentifikasi 28% dengan kategori kurang.
profil kemampuan pemecahan masalah materi Berdasarkan hasil analisis pada lembar
momentum dan impuls. berdasarkan hasil jawaban peserta didik diperoleh informasi
jawaban peserta didik diperoleh rata-rata bahwa peserta didik mengalami kesulitan
presentase tiap kemampuan pemecahan dalam menentukan besaran-besaran yang
masalah. Berikut presentase kemampuan terdapat pada soal dan menentukan persamaan
pemecahan masalah tiap aspek pada tiap-tiap yang akan digunakan dalam penyelesaia soal,
pokok bahasan. selain itu hal ini terjadi karena peserta didik
Pada soal sub materi momentum belum terbiasa menyelesaikan soal dengan
diperoleh rata-rata kemampuan pemecahan langkah penyelesaian masakah heller, temuan
masalah peserta didik pada tahap ini sesuai dengan pernyataan Edward(2005)
menggambarkan sketsa permasalahan sebesar bahwa peserta didik banyak yang kurang
45% , mendeskripsikan variabel diketahui dan mengetahui apa yang harus dikerjakan setelah
ditanya sebesar 57%, kemampuan menuliskan diketahui dan ditanya dari soal
merencanakan solusi sebesar 22%, yang dipecahkan. Akibatnya ketika peserta
kemampuan melaksanakan rencana solusi didik merencanakan solusi dan melaksanakan
sebesar 21% dan mengevaluasi solusi sebesar rencana penyelesaian, hasil yang diperoleh
26%. tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal
inilah yang menjadi faktor penyebab

5
rendahnya kemampuan pemecahan masalah mengalami kesulitan sehingga diperoleh
peserta didik tentang momentum dan impuls. presentase kesulitan kemampuan pemecahan
masalah sebesar 88 % dengan kriteria pada
2. Deskripsi Kesulitan Pemecahan umumnya mengalami kesulitan, hal ini
masalah materi momentum dan impuls dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan
pada tahap III dan IV sehingga mempengaruhi
1. Untuk nomor 1 pada tahap mengevaluasi solusi.
Soal Nomor 1 membahas tentang mengenai 2. Untuk Soal Nomor 2
tiga buah benda dengan massa yang berbeda
dan bergerak dengan kelajuan berbeda, peserta Soal Nomor 2 membahas tentang deskripsi
didik dapat menegaskan momentum terbesar sebuah peristiwa gerakan gerobak, peserta
diantara ketiga benda. didik dapat mengidentifikasi besar momentum
Pada tahap 1 yaitu mensketsakan masalah, total setelah benda mengalami perubahan arah.
peserta didik harus dapat menggambarkan Pada tahap 1 yaitu mensketsakan masalah,
sketsa situasi pada soal. pada tahap ini terdapat peserta didik harus dapat menggambarkan
16 dari 25 peserta didik yang mangalami sketsa situasi pada soal. pada tahap ini terdapat
kesulitan. Presentase kesulitan pada tahap 19 dari 25 peserta didik yang mangalami
mensketsakan mencapai 56 %. Hal ini kesulitan. Presentase kesulitan pada tahap
menunjukan kriteria sebagian besar mengalami mensketsakan mencapai 76%. Hal ini
kesulitan. menunjukan kriteria pada umumnya
Pada tahap II yaitu mendeskripsikan besaran- mengalami kesulitan. Berikut kutipan jawaban
besaran yang diketahui. Pada tahap ini peserta peserta didik.
didik diharuskan menuliskan besaran–besaran Pada tahap II yaitu mendeskripsikan besaran-
yang diketahui dan ditanyakan. terdapat 12 besaran yang diketahui. Pada tahap ini peserta
dari 25 peserta didik mengalami kesulitan, didik diharuskan menuliskan besaran–besaran
presentase kesulitan kemampuan pemecahan yang diketahui dan ditanyakan. terdapat 13
masalah mencapai 48% yaitu hampir dari 25 peserta didik mengalami kesulitan,
setengahnya mengalami kesulitan. presentase kesulitan kemampuan pemecahan
Pada tahap III yaitu merencanakan solusi masalah mencapai 52% yaitu sebagian besar
penyelesaian masalah, peserta didik diharuskan mengalami kesulitan. berikut kutipan jawaban
dapat menuliskan persamaan untuk responden.
menyelesaikan soal. Terdapat 22 dari 25 Pada tahap III yaitu merencanakan solusi
peserta didik mengalami kesulitan Pada tahap penyelesaian masalah, peserta didik diharuskan
ini diperoleh presentase kesulitan kemampuan dapat menuliskan persamaan untuk
pemecahan masalah sebesar 88% dengan menyelesaikan soal. Terdapat 15 dari 25
kriteria pada umumnya mengalami kesulitan. peserta didik mengalami kesulitan Pada tahap
Pada tahap IV yaitu melaksanakan rencana, ini diperoleh presentase kesulitan kemampuan
peserta didik diharuskan mensubstitusikan pemecahan masalah sebesar 60% dengan
besaran yang diketahui kedalam persamaan kriteria sebagian besar mengalami kesulitan.
yang telah dituliskan pada tahap perencanaan . Pada tahap IV yaitu melaksanakan rencana,
terdapat 23 dari 25 peserta didik mengalami peserta didik diharuskan mensubstitusikan
kesulitan , diperoleh presentase kesulitan besaran yang diketahui kedalam persamaan
kemampuan pemecahan masalah sebesar 92% yang telah dituliskan pada tahap perencanaan .
dengan kriteria pada umumnya mengalami terdapat 14 dari 25 peserta didik mengalami
kesulitan, penyebab kesulitan dikarenakan kesulitan , diperoleh presentase kesulitan
peserta didik sudah mengalami kesulitan pada kemampuan pemecahan masalah sebesar 56%
tahap menuliskan rencana sehingga dengan kriteria sebagian besar mengalami
mempengaruhi pada tahap melaksanakan kesulitan, penyebab kesulitan dikarenakan
solusi. Sedangkan pada tahap mengevaluasi peserta didik sudah mengalami kesulitan pada
solusi terdapat 22 dari 25 peserta didik tahap menuliskan rencana sehingga

6
mempengaruhi pada tahap melaksanakan dengan kriteria pada umumnya mengalami
solusi. Sedangkan pada tahap mengevaluasi kesulitan, penyebab kesulitan dikarenakan
solusi terdapat 23 dari 25 peserta didik peserta didik sudah mengalami kesulitan pada
mengalami kesulitan sehingga diperoleh tahap menuliskan rencana sehingga
presentase kesulitan kemampuan pemecahan mempengaruhi pada tahap melaksanakan
masalah sebesar 92 % dengan kriteria pada solusi. Sedangkan pada tahap mengevaluasi
umumnya mengalami kesulitan, hal ini solusi terdapat 25 dari 25 peserta didik
dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan mengalami kesulitan sehingga diperoleh
pada tahap III dan IV sehingga mempengaruhi presentase kesulitan kemampuan pemecahan
pada tahap mengevaluasi solusi. masalah sebesar 100 % dengan kriteria
seluruhnya mengalami kesulitan, hal ini
3. Untuk soal Nomor 3 dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan
pada tahap III dan IV sehingga mempengaruhi
Soal Nomor 3 membahas tentang sebuah pada tahap mengevaluasi solusi.
deskripsi permasalahan pada konsep impuls,
peserta didik dapat memecahkan permasalahan
sebagai alternatif penyelesaian yang tepat. 4. Untuk soal Nomor 4
Pada tahap 1 yaitu mensketsakan masalah,
peserta didik harus dapat menggambarkan Soal Nomor 4 membahas tentang dua
sketsa situasi pada soal. pada tahap ini terdapat buah peristiwa tembakan peluru pada dua
23 dari 25 peserta didik yang mangalami medan yang berbeda, peserta didik mampu
kesulitan. Presentase kesulitan pada tahap menganalisis besar kecepatan setelah
mensketsakan mencapai 92%. Hal ini tumbukan
menunjukan kriteria pada umumnya
mengalami kesulitan. Berikut kutipan jawaban Pada tahap 1 yaitu mensketsakan masalah,
peserta didik. peserta didik harus dapat menggambarkan
Pada tahap II yaitu mendeskripsikan besaran- sketsa situasi pada soal. pada tahap ini terdapat
besaran yang diketahui. Pada tahap ini peserta 16 dari 25 peserta didik yang mangalami
didik diharuskan menuliskan besaran–besaran kesulitan. Presentase kesulitan pada tahap
yang diketahui dan ditanyakan. terdapat 16 mensketsakan mencapai 64%. Hal ini
dari 25 peserta didik mengalami kesulitan, menunjukan kriteria sebagian besar mengalami
presentase kesulitan kemampuan pemecahan kesulitan. Berikut kutipan jawaban peserta
masalah mencapai 64% yaitu sebagian besar didik.
mengalami kesulitan. berikut kutipan jawaban
responden. Pada tahap II yaitu mendeskripsikan besaran-
besaran yang diketahui. Pada tahap ini peserta
Pada tahap III yaitu merencanakan solusi didik diharuskan menuliskan besaran–besaran
penyelesaian masalah, peserta didik diharuskan yang diketahui dan ditanyakan. terdapat 13
dapat menuliskan persamaan untuk dari 25 peserta didik mengalami kesulitan,
menyelesaikan soal. Terdapat 23 dari 25 presentase kesulitan kemampuan pemecahan
peserta didik mengalami kesulitan Pada tahap masalah mencapai 32% yaitu hampir
ini diperoleh presentase kesulitan kemampuan setengahnya mengalami kesulitan. berikut
pemecahan masalah sebesar 92% dengan kutipan jawaban responden.
kriteria pada umumnya mengalami kesulitan.
Pada tahap IV yaitu melaksanakan rencana, Pada tahap III yaitu merencanakan solusi
peserta didik diharuskan mensubstitusikan penyelesaian masalah, peserta didik diharuskan
besaran yang diketahui kedalam persamaan dapat menuliskan persamaan untuk
yang telah dituliskan pada tahap perencanaan . menyelesaikan soal. Terdapat 9 dari 25 peserta
terdapat 24 dari 25 peserta didik mengalami didik mengalami kesulitan Pada tahap ini
kesulitan , diperoleh presentase kesulitan diperoleh presentase kesulitan kemampuan
kemampuan pemecahan masalah sebesar 96% pemecahan masalah sebesar 36% dengan

7
kriteria hampir setengahnya mengalami Pada tahap III yaitu merencanakan solusi
kesulitan. penyelesaian masalah, peserta didik diharuskan
dapat menuliskan persamaan untuk
Pada tahap IV yaitu melaksanakan rencana, menyelesaikan soal. Terdapat 16 dari 25
peserta didik diharuskan mensubstitusikan peserta didik mengalami kesulitan Pada tahap
besaran yang diketahui kedalam persamaan ini diperoleh presentase kesulitan kemampuan
yang telah dituliskan pada tahap perencanaan . pemecahan masalah sebesar 64% dengan
terdapat 8 dari 25 peserta didik mengalami kriteria sebagian besar mengalami kesulitan.
kesulitan , diperoleh presentase kesulitan Pada tahap IV yaitu melaksanakan rencana,
kemampuan pemecahan masalah sebesar 32% peserta didik diharuskan mensubstitusikan
dengan kriteria hampir setengahnya besaran yang diketahui kedalam persamaan
mengalami kesulitan, penyebab kesulitan yang telah dituliskan pada tahap perencanaan .
dikarenakan peserta didik sudah mengalami terdapat 14 dari 25 peserta didik mengalami
kesulitan pada tahap menuliskan rencana kesulitan , diperoleh presentase kesulitan
sehingga mempengaruhi pada tahap kemampuan pemecahan masalah sebesar 56%
melaksanakan solusi. Sedangkan pada tahap dengan kriteria sebagian besar mengalami
mengevaluasi solusi terdapat 17 dari 25 peserta kesulitan, penyebab kesulitan dikarenakan
didik mengalami kesulitan sehingga diperoleh peserta didik sudah mengalami kesulitan pada
presentase kesulitan kemampuan pemecahan tahap menuliskan rencana sehingga
masalah sebesar 32 % dengan kriteria hampir mempengaruhi pada tahap melaksanakan
setengahnya mengalami kesulitan, hal ini solusi. Sedangkan pada tahap mengevaluasi
dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan solusi terdapat 21 dari 25 peserta didik
pada tahap III dan IV sehingga mempengaruhi mengalami kesulitan sehingga diperoleh
pada tahap mengevaluasi solusi. presentase kesulitan kemampuan pemecahan
masalah sebesar 84 % dengan kriteria pada
umumnya mengalami kesulitan, hal ini
5. Untuk soal Nomor 5 dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan
Soal Nomor 5 membahas tentang deskripsi pada tahap III dan IV sehingga mempengaruhi
tentang peristiwa tumbukan antara dua buah pada tahap mengevaluasi solusi.
benda yang berlawanan arah. Peserta didik Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
mampu mengidentifikasi besar kecepatan salah kepada peserta didik, penyebab kesulitan
satu benda sebelum tumbukan. peserta didik dalam mensketsakan masalah
Pada tahap 1 yaitu mensketsakan masalah, pada soal dikarenakan peserta didik tidak
peserta didik harus dapat menggambarkan terbiasa dalam menggambarkan soal, biasanya
sketsa situasi pada soal. pada tahap ini terdapat langsung menuliskan besaran yang diketahui
16 dari 25 peserta didik yang mangalami dan ditanyakan dan tidak memahami maksud
kesulitan. Presentase kesulitan pada tahap soal sehingga tidak tergambar seperti apa
mensketsakan mencapai 64%. Hal ini sketsa soal tersebut.
menunjukan kriteria sebagian besar Pada tahap mendeskripsikan soal diperoleh
mengalami kesulitan. Berikut kutipan jawaban kriteria setengahnya mengalami kesulitan ,
peserta didik. penyebab kesulitan peserta didik dalam
Pada tahap II yaitu mendeskripsikan besaran- mendeskripsikan soal yaitu peserta didik
besaran yang diketahui. Pada tahap ini peserta membaa soal dengan teliti, sehingga tidak
didik diharuskan menuliskan besaran–besaran semua besaran dituliskan dilembar jawaban.
yang diketahui dan ditanyakan. terdapat 13 Sedangkan pada tahap merencanakan solusi
dari 25 peserta didik mengalami kesulitan, diperoleh kriteria sebagian besar mengalami
presentase kesulitan kemampuan pemecahan kesulitan, penyebab kesulitan peserta didik
masalah mencapai 52% yaitu sebagian besar dalam merencanakan solusi yaitu peserta didik
mengalami kesulitan. berikut kutipan jawaban bingung untuk menggunakan rumus yang akan
responden. digunakan, dan tidak memahami maksud dari

8
soal dan peserta didik kurang teliti dalam Pada tahap merencankan solusi disebabkan
membaca soal karena tidak konsentrasi dan karena peserta didik tidak menguasai konsep
merasa kekurangan waktu. hal ini sejalan materi dengan baik sehingga peserta didik
dengan penelitian Andriani(2016) kesulitan tidak mengetahui rumus yang harus digunakan.
peserta didik dalam menyelesaikan soal pada Dikarenakan sudah mengalami kesulitan pada
tahap mendeskripsikan disebabkan karena tahap merencanakan solusi maka berpengaruh
peserta didik tidak memahami soal dan tidak pada tahap melaksanakan solusi dan
dapat menterjemahkan/ mengubah soal mengevaluasi solusi karena tahap ini
kedalam bentuk rumus atau bentuk matematika berhubungan. Jika satu tahap tidak bisa
sehingga tidak dapat menulis apa yang diselesaikan maka akan kesulitan pada tahap
diketahui dan ditanyakan. selajutnya

kriteria sebagian besar mengalami kesulitan


SIMPULAN DAN SARAN kemudian pada tahap melaksanakan solusi
Simpulan diperoleh presentase sebesar 67,2% dengan
Berdasarkan hasil penelitian, kriteria sebagian besar mengalami kesulitan
secara umum dapat disimpulkan bahwa 3. Pada tahap mensketsakan peserta didik
kemampuan pemecahan masalah mengalami kesulitan dikarenakan tidak
momentum dan impuls peserta didik SMA terbiasa menggambarkan soal biasanya
Negeri 3 Pontianak secara keseluruhan langsung menuliskan besaran yang diketahui
berada pada kategori kurang. Secara dan ditanya. Kesulitan pada tahap
khusus hasil penelitian dapat disimpulkan mendeskripsikan yaitu dikarenakan peserta
sebagai berikut : didik tidak dapat menerjemahkan atau
1. Berdasarkan analisis profil kemampuan mengubah soal kedalam bentuk matematika,
pemecahan masalah peserta didik pada kemudian tahap merencanakan solusi
materi momentum impuls diperoleh rata- mengalami kesulitan dikarenakan peserta
rata presentase kemampuan pemecahan didik bingung menggunakan rumus yang akan
masalah secara keseluruhan tiap digunakan, karena peserta didik mengalam I
kemampuan pemecahan masalah peserta kesulitan pada tahap merencanakan solusi
didik pada tahap menggambarkan sketsa maka mempengaruhi tahap melaksanakan
permasalahan sebesar 39,8% dengan solusi dan pada tahap mengevaluasi solusi
kategori kurang, mendeksripsikan variabel peserta didik mengalami kesulitan
diketahui dan ditanya sebesar 50,8% dikarenakan tidak mengecek kembali jawaban
dengan kategori cukup, merencanakan karena kehabisan atau kekurangan waktu dan
solusi sebesar 33,6% dengan kategori merasa kebingungan atau merasa sudah yakin
kurang, kemampuan melaksanakan dengan jawabannya.
rencana sebesar 34,8% dengan kategori
kurang dan kemampuan mengevaluasi
solusi sebesar 24% dengan kategori Saran
kurang. Berdasarkan hasil temuan pada
2.Berdasarkan pada analisis jawaban tes penelitian ini, dapat disarankan kepada
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pihak terkait sebagai masukan dan bahan
diperoleh kesulitan kemampuan pemecahan pertimbangan diantaranya :
masalah peserta didik pada tahap 1. Pada penelitian selanjutnya
mensktesakan masalah mencapai 72% dengan hendaknya melakukan wawancara
kriteria sebagian besar mengalami kesulitan. terhadap peserta didik berdasarkan tiap
Pada tahap mendeskripsikan mencapai 49,6% indicator soal ,sehingga bisa didapatkan
degan kriteria setengahnya mengalami data yang lebih banyak mengenai kesulitan
kesulitan. tahap merencanakan solusi pemecahan masalah.
diperoleh presentase sebesar 67,8% dengan

9
2. penelitian selanjutnya diharapkan dapat Nurfitriyanti, M. (2016). Model Pembelajaran
mendeskripsikan kemampuan pemecahan Project Based Learning Terhadap
masalah dengan memperhatikan penyebab
Kemampuan Pemecahan Masalah
atau hal-hal yang mempengaruhi
kemampuan tersebut. Matematika. jurnal ilmiah pendidikan
3. penelitian selanjutnya diharapkan dapat MIPA.
melakukan penelitian tentang kesulitan
kemampuan pemecahan masalah Sugiyono. (2017). metode penelitian kuantitatif,
berdasarkan dimensi pengetahuan dan kualitatif fan R&D. Bandung: Alfabeta.
dimensi proses kognitif.
Sugiyono. (2018). metode penelitian pendidikan
DAFTAR RUJUKAN (pendekatan kuantitatif,kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
ilyas, M. (2015). metodologi penelitian
Widjajanti, D. B. (2009). Kemampuan Pemcahan
pendidikan matematika. bandung.
Matematis. Seminar Nasional FMIPA
Kanginan, M. (2013). Fisika untuk SMA UNY.
kelas XI. Jakarta: Erlangga.
yuwono, a. (2010). Profil siswa SMA dalam
kdk.Ropi darmana, G. S. (n.d.). Pengaruh memecahkan masalah Matematika
model problem-based instruction ditinjau dari tipe kepribadian.
terhadap kemampuan pemecahan https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/
masalah dalam pembelajaran 13179/Profil-siswa-SMA-dalam-
matematika. mimbar pgsd untan. memecahkan-masalah-Matematika-
ditinjau-dari-tipe-kepribadian.
marlina, L. (2013). Penerapanlangkah
Polya dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Keliling dan Luas
Persegipanjang. jurnal elektronik
pendidikan matematika tadulako,
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/in
dex.php/JEPMT/article/view/1708
.

Muhammad Fathurrahman, A. P. (2016).


Pengembangan Tes Keterampilan
Problem Solving Siswa SMA pada
Pokok Bahasan Stoikiometri
Larutan. Jurnal kimia dan
pendidikan.

10

Anda mungkin juga menyukai