Anda di halaman 1dari 6

“TUGAS CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)”

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN


ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
OPEN ENDED

DISUSUN OLEH :
HERMAN BOA SAGALA
5183121029

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Critical Jurnal Review tentang KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI PEMBELAJARAN OPEN
ENDED Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Deni Andrianiyang telah
memberikan tugas Critical Journal Review ini kepada saya. Saya berharap semoga tugas Critical
Journal Review ini dapat bermanfaat dan memberikan dorongan untuk senantiasa belajar dan
membaca.

Medan, Oktober 2021

Herman Boa Sagala


REVIEW JURNAL

IDENTITAS JURNAL DAN RINGKASAN JURNAL

Judul KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN


ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
OPEN ENDED
Jurnal Jurnal JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika)
Download http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM
Volume dan nomor Maret 2018 Vol. 2 No. 1, Hal. 109
Tahun Februari 2018
Penulis I Ketut Sudarsana
Reviewer Nia Angelia Sihombing
Tanggal Oktober 2019
Issn 2549-8495, e-ISSN 2549-4937

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
1. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Hasil
belajar merupakan
2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Terhadap Hasil Belajar Afektif Siswa
3. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation terhadap Hasil Belajar Psikomotor Siswa
Subjek Penelitian Siswa kabupaten bandung barat
Assesment Data
Metode penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, artinya
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran yang jelas
dan terperinci mengenai tingkat kemampuan pemecahan masalah
matematis dan adversity quotient siswa dalam memecahkan
masalah Open-ended.Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMP
kelas VIII-A salah satu sekolah di kabupaten bandung barat yang
telah menempuh materi keliling dan luas persegi panjang. Subyek
penelitian ini akan diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemampuan
pemecahan masalah yang didasari oleh empat aspek indikator
pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah memahami
masalah, merencanakan masalah, menyelesaikan masalah sesuai
rencana dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua
langkah yang dikerjakan.
Langkah Penelitian 1. Menyiapkan materi yang dipilih dalam penelitian, materi yang
dipilih dalam penelitian ini adalah materi pelajaran
pemMenyusun instrumen penelitian berupaecahan masalah
Siwa kelas SMP kelas VIII-A kabupaten bandung barat
rancangan pembelajaran yang meliputi silabus dan rancangan
pembelajaran yang didalamnya memuat skenario pembelajaran.
Perangkat pembelajaran ini dirancang sesuai dengan draf yang
telah disusun dinilai dan didiskusikan dengan ahli isi, yakni guru
bidang studi.
2. Mengadakan pre-test (tes awal) pada masing-masing kelompok
belajar, untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa baik
kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe kelas yang
menggunakan pembelajaran tipe konvensional.
3. Menerapkan strategi pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif model pembelajaran konvensional.
4. Mengadakan pos-test pada kelas yang menggunakan
pembelajaran model kooperatif tipe kelas yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.
5. Mengadakan tes sikap untuk mengukur sikap siswa terhadap
pelajaran pemecahan masalah open endend. Tes sikap. Bentuk
tes ini adalah lembar observasi.
6. Melaksanakan observasi, yaitu berupa lembar observasi
psikomotor siswa untuk mengukur psikomotor siswa terhadap
pelajaran pemecahan masalah open ended.
7. Portofolio merupakan kumpulan dari beberapa tugas yang sudah
diberikan kepada siswa, dimana hasil dari portofolio ini
digunakan sebagai nilai psikomotor.
8. Menganalisis hasil belajar Siwa kelas SMP kelas VIII-A
kabupaten bandung barat (Analisi Data).
Hasil Penelitian Dari hasil analisis jawaban tertulis dan wawancara maka
diketahui bahwa: hasil pengukuran adversity quotient terhadap
38 siswa yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh data skor
maksimum 143 dan skor minimum 75, sehingga diperoleh
rentang (jangkauan) data sebesar 68. Berdasarkan hasil analisis
data, diperoleh mean 99,0; median 102,0; modus 98,0; dan
simpangan baku 11,48. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa adversity quotient siswa tergolong baik dan tidak banyak
beragam. Analisis kemampuan pemecahan masalah untuk tiap
subjek AQ tipe quitters yaitu S-3 dan S-6 yang dilakukan
melalui triangulasi diperoleh bahwa dalam meyelesaiakan
persoalan siswa tersebut hanya mampu memahami dan
menuliskan diketahui dan menuliskan rumus yang sesuai dengan
masalah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pratiwi (2016)
bahwa mampu memisalkan data dan menuliskan rumus yang
sesuai dengan masalah, kurang mampu melaksanakan rencana
karena ketidaktelitian dalam proses perhitungan sehingga tidak
dapat melaksanakan penyelesaian secara runtut dan benar, dan
tahap memeriksa kembali hanya mampu menyimpulkan hasil
penyelesaian.
1.Untuk siswa yang tipe campers cenderung lebih baik daripada
siswa yang quitters Campers kurang mampu memeriksa kembali
dengan baik. Hal ini terlihat campers memeriksa kembali hanya
dengan menghitung ulang penyelesaian yang telah dikerjakan.
Padahal menghitung ulang perhitungan tidak dapat mendeteksi
kesalahan dalam proses mencari penyelesaian dengan benar,
Tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa yang menjadi
subjek peenlitian ini termasuk ke dalam baik. Hal ini
dikarenakan bahwa 20 orang dari subjek penelitian bahwa
mampu mengerjakan soal open ended sesuai langkah
pemecahan masalah. Di bawah ini beberapa contoh hasil kerja
siswa climbers.
2. Mampu merencanakan pemecahan dengan menyederhanakan
masalah dengan melakukan eksperimen dan simulasi, membuat
pemisalan dari data yang diketahui kebentuk yang sesuai dengan
soal.
3. Sedangkan climbers mampu melaksanakan tahap pemecahan
masalah Polya dengan baik karena mampu melaksanakan semua
indikator dalam pemecahan masalah
3. Campers hanya mampu melaksanakan tahap memahami
masalah, merencanakan pemecahan, dan melaksanakan rencana.
Karena pada tahap memeriksa kembali hanya mampu
memeriksa kembali hasil dan menyimpulkan hasil penyelesaian
sehingga kurang mampu memeriksa kembali dengan baik.
Kekuatan Penelitian Penelitian ini menuangkan pendapat para ahli dan pengujian data
yang didapat dilapangan.
Kelemahan Penelitian
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan dari
penelitian ini adalah
(1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP pada
materi keliling dan luas persegi panjang dengan pembelajaran open
ended mencapai ketuntasan belajar;
(2) Siswa AQ quitters dalam memecahkan masalah mampu
memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dan menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri;
(3) Siswa AQ campers dalam memecahkan masalah mampu
melaksanakan tiga tahapan Polya yaitu memahami masalah,
merencanakan pemecahan, dan melaksanakan rencana. Campers
mampu memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan dan menjelaskan masalah dengan kalimat
sendiri, mampu merencanakan pemecahan dengan
menyederhanakan masalah;
(4) Siswa AQ climbers dalam memecahkan masalah mampu
melaksanakan keempat tahap Polya yaitu mampu memahami
masalah mampu merencanakan pemecahan mampu memeriksa
kembali dengan menuliskan bagaimana memeriksa kembali hasil
dan proses dan menyimpulkan hasil penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai