59 – 66
e-mail: 1econkabiran@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir peserta didik dalam pemecahan soal cerita
matematika materi segitiga dan segiempat ditinjau dari gaya kognitif. Proses berpikir dalam penelitian ini
adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh peserta didik dengan melibatkan aktivitas mental dalam
menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan pemecahan masalah. Proses berpikir dalam penelitian
ini ada tiga macam yaitu proses berpikir konseptual, proses berpikir semi konseptual dan proses berpikir
komputasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas VII yang terdiri dari empat peserta didik dengan rincian masing–masing dua peserta
didik dari gaya kognitif Field Independent (FI) dan dua peserta didik dari gaya kognitif Field Dependent
(FD). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes matematika dan wawancara. Data hasil tes
matematika dan wawancara dianalisis berdasarkan indikator-indikator yang memenuhi proses berpikir
konseptual, proses berpikir semi konseptual dan proses komputasional. Dari hasil analisis data diperoleh
bahwa Proses berpikir peserta didik dalam pemecahan soal cerita matematika pada kelompok Field
Independent cenderung bertipe proses berpikir konseptual dan semi konseptual. Dan proses berpikir peserta
didik dalam pemecahan soal cerita pada kelompok Field Dependent cenderung bertipe proses berpikir semi
konseptual dan komputasional.
Abstract
This study aims to describe the thinking process of students in solving mathematical problems of triangular
and quadrilateral material in terms of cognitive style. The thinking process in this study is the steps taken
by students involving mental activities in solving problems related to problem solving. The process of
thinking in this study there are three kinds, namely conceptual thinking, semi-conceptual thinking and
computational thinking. This research is a qualitative descriptive study. The subjects in this study were
grade VII students consisting of four students with details of each two students from the Field Independent
(FI) cognitive style and two students from the Field Dependent cognitive style (FD). Data collection
techniques used in this study were mathematical tests and interviews. Data on the results of mathematical
tests and interviews were analyzed based on indicators suitable with the conceptual thinking process, semi-
conceptual thinking process and computational thinking process. From the results of data analysis, it was
found that the students' thinking processes in solving mathematical story problems in the Field Independent
group is the conceptual and semi-conceptual thinking processes. And students' thinking processes in solving
mathematical story problems in the Field Dependent group tend to be semi-conceptual and computational
thinking processes.
59
60 Kabiran, Laurens dan Takaria
berpikir peserta didik SMP/MTs dengan gaya Segitiga dan Segiempat, 2) berdasar pada hasil tes
Kognitif dalam memecahkan soal cerita gaya kognitif, 3) peserta didik kelas VII sudah
matematika? mampu berkomunikasi lisan serta mampu
mengungkapkan pendapat, sehingga diharapkan
2. Metode Penelitian lebih mudah diwawancarai untuk memperoleh data
akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif
dan mendeskripsikan data untuk menghasilkan Untuk mengumpulkan data digunakan tes
gambaran proses berpikir peserta didik dalam dan wawancara. Tes yang dilakukan dalam
memecahkan soal cerita matematika peserta didik penelitian ini adalah Group Embedded Figures
yang berbeda gaya kognitifnya. Proses berpikir Test (GEFT) dan tes pemecahan masalah.
tersebut terungkap melalui hasil karya peserta Wawancara yang digunakan adalah wawancara
didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika tidak terstruktur, untuk memverifikasi hasil
yang diamati melalui hasil karya tertulis dan jawaban tes pemecahan masalah kemudian
diperkuat dengan wawancara. Subjek dalam dianalisis sehinggan tergambar proses berpikir
penelitian ini adalah siswa kelas VII-8 MTs. peserta didik dalam pemecahan soal cerita
Negeri Ambon tahun ajaran 2018/2019 yang matematika ditinjau dari gaya kognitif. Teknik
berjumlah 36 siswa. Penetapan subjek penelitian analisis data dalam penelitian ini menggunakan
didasari oleh beberapa pertimbangan yaitu: 1) reduksi data, penyajian data, dan penarikan
peserta didik kelas VII sudah mendapat materi ajar kesimpulan.
Selanjutnya, pada bagian perencanaan dan begitu juga dengan apa yang ditanya (B2.2).
subjek S2 hanya merencanakan untuk mencari Mampu menyebutkan konsep yang dipakai dalam
panjang dan lebar dari persegi panjang. Hasil menyelesaikan soal cerita namun tidak lengkap
petikan wawancara terhadap subjek S2, yaitu (B2.3) sehingga hasil yang diperoleh belum benar,
“agak bingung tapi rencana awal yang dicari dan yang terakhir mampu menjelaskan langkah-
panjang dan lebar karena sudah diketahui langkah yang harus ditempuh dalam penyelesaian
perbandingannya”. Dengan demikian, subjek S2 namun belum lengkap serta belum mampu
mampu mebuat rencana penyelesaian tetapi tidak memperbaiki jawaban yang keliru (B2.4 dan B2.5).
lengkap (B2.3) sehingga berdampak pada langkah- Tabel 2. Proses berpikir dalam memecahkan soal cerita
langkah penyelesaiannya. kelompok field independent
Karakteristik Proses Aktivitas Proses
Berpikir berpikir
Mampu mengungkapkan Peserta didik
dengan menyebutkan apa yang
kalimat sendiri apa yang diketahui dan ditanya
diketahui dan apa yang dalam soal serta siswa
ditanya dalam soal mampu merubah unsur-
unsur yang perlu untuk
Subjek S2 mampu menentukan panjang dirubah.
dan lebar namun ada penulisan yang tidak sesuai Cenderung Peserta didik mampu
pada penyelesaian soal tersebut. Pada langkah menggunakan memakai konsep-
selanjutnya, menunjukkan subjek S2 belum konsep yang sudah konsep
mampu memahami masalah pada soal sehingga S2
dipelajari yang sudah dipelajari
tidak menggunakan konsep yang pernah dipelajari
sebelumnya.
sebelumnya melainkan menggunakan intuisinya
Mampu menjelaskan Peserta didik mampu
sendiri. Dari hasil wawancara subjek S2
menyatakan “setelah mendapatkan panjang dan langkah-langkah memberikan penjelasan
lebar, langkah selanjutnya mengalikan panjang yang ditempuh tetang langkah-langkah
kawat dengan banyak susunan kawat yaitu 5 yang ditempuh dalam
kemudian dikalikan lagi dengan 5”. Dan ketika memecahkan masalah.
ditanya lebih lanjut oleh peneliti terkait alasan Sehingga, siswa
subjek menyelesaikan dengan cara tersebut, subjek mampu memberikan
S2 menjawab “karena menurut saya mengalikan kesimpulan sesuai
panjang 20 dengan 5 itu akan mendapatkan permintaan soal
panjang kawat untuk 1 susun”. Hal ini
menunjukkan bahwa S2 kurang mampu Deskripsi Proses Berpikir Peserta Didik dalam
menyatakan langkah-langkah yang ditempuh Pemecahan Soal Cerita Kelompok Gaya
dalam menyelesaikan soal menggunakan konsep Kognitif Field Dependent
yang pernah dipelajari (B2.4) dan kurang mampu 3.3 Subjek S3 dalam Pemecahan Soal Cerita
memperbaiki jawaban (B2.5).
Subjek S3 merupakan salah satu peserta
didik dengan gaya kognitif Field Dependent. Dari
hasil penyelesaian soal yang diberikan, subjek S3
mencoba memahami maksud dari soal yang
diberikan dan menentukan apa yang diketahui.
Namun, subjek belum mampu menyatakan dengan
lengkap apa yang diketahui dari soal. Hal itu
ditunjukkan dengan penjelasan subjek yang
menyatakan bahwa “pertama kali membaca soal,
saya sangat bingung tapi saya mencoba membaca
Berdasarkan deskripsi tersebut Subjek S2 kembali dan menuliskan yang diketahui yaitu luas
dengan gaya kognitif field Independent 300 m2 dan perbandingan panjang dan lebar 4:3”.
mempunyai tipe proses berpikir semi konseptual Dari petikan wawancara tersebut terlihat bahwa
dalam pemecahan soal cerita karena dari hasil subjek S3 kurang mampu menyatakan apa yang
kerjanya menunjukkan subjek kurang mampu diketahui dalam soal dengan bahasa sendiri atau
mengungkapkan apa yang diketahui seluruhnya mengubah dalam kalimat matematika (B2.1).
dari soal tersebut dengan kalimat sendiri (B2.1)
64 Kabiran, Laurens dan Takaria
Selanjutnya, subjek S3 menuliskan apa berpikir semi konseptual dalam pemecahan soal
yang ditanya dengan singkat, tidak ada keterangan cerita karena dari hasil kerjanya menunjukkan
jelas pada apa yang ditanya. Berdasarkan subjek kurang mampu mengungkapkan dengan
wawancara, subjek S3 menjelaskan “yang ditanya kalimat sendiri apa yang diketahui dan apa yang
itu juga sedikit bingung mau menuliskan apa, ditanya dalam soal (B2.1 dan B2.2). Kurang
karena kalimatnya cukup panjang. Jadi saya tulis mampu menyebutkan konsep yang dipakai dalam
cukup atau tidak”. Ini menunjukkan subjek S3 menyelesaikan soal cerita (B2.3), dan yang terakhir
dengan gaya kognitif field dependent kurang subjek mampu menjelaskan langkah-langkah yang
mampu menyatakan apa yang ditanya dalam soal harus ditempuh dalam penyelesaian namun karena
dengan bahasa sendiri atau mengubah dalam salah dalam merumuskan langkah mengakibatkan
kalimat matematika (B2.2). Selanjutnya, subjek S3 hasil penyelesaian keliru dan subjek belum mampu
belum mampu merencanakan tahapan memperbaiki jawaban yang keliru tersebut (B2.4
penyelesaian dengan lengkap. Subjek S3 dan B2.5).
menjelaskan “bingung, tapi saya pikirkan pertama 3.4 Subjek S4 dalam Pemecahan Soal Cerita
kali adalah menentukan keliling persegi panjang
Berdasarkan hasil tes pemecahan masalah,
karena telah diketahui panjang dan lebar”. Subjek
subjek S4 dengan gaya kognitif field Dependent
S3 mengalami sedikit kesulitan dalam memahami
tidak menyatakan apa yang diketahui dan ditanya
soal sehingga mengganggap bahwa panjang dan
dari soal.
lebar telah diketahui pada soal. Subjek S3 gagal
memahami bahwa yang dimaksud pada soal adalah
perbandingan panjang dan lebar. Pada dasarnya,
Subjek S3 mampu mebuat rencana penyelesaian
tetapi tidak lengkap (B2.3).
Pada tahapan penyelesaian, subjek S3
melewati salah satu tahapan untuk menentukan
panjang dan lebar. S3 menyelesaikan soal dengan Hasil wawancara dengan subjek S4
menggunakan rumus keliling tanpa mencari diketahui bahwa subjek tidak membuat rencana
terlebih dahulu panjang dan lebar. Dari petikan penyelesaian. Subjek mencoba menyelesaikan soal
wawancara dengan subjek S3 menjelaskan bahwa yang diberikan dengan mengandalkan intuisi tanpa
“langkah pertama mencari keliling, dan diperoleh menggunakan konsep yang pernah dipelajari
keliling 14 m, kemudian dikalikan 5 sehingga sebelumnya.
diperoleh panjang kawat yang dibutuhkan 70 m”.
Peneliti kemudian menanyakan kepada subjek S3
“apakah yakin dengan setiap langkah yang
dibuat?”. Subjek S3 mengabaikan luas yang
diketahui pada soal dan mengandalkan
pemikirannya saja tanpa didasari konsep yang
pernah dipelajari sebelumnya. Subjek
menggunakan konsep untuk menyelesaikan Menurut Winkel (1996), gaya kognitif
keliling persegi panjang, namun hasil yang field dependent cenderung bergantung pada
diperoleh keliru karena mengabaikan konsep yang medan. Sama halnya dalam penyelesaian soal
seharusnya didahulukan. Subjek S3 juga kurang matematika, peserta didik dengan gaya kognitif
mampu dalam memeriksa kembali hasil field dependent cenderung bergantung pada contoh
pekerjaannya sehingga jawaban yang keliru tidak yang diberikan, sehingga bila diminta
dapat diperbaiki. Hal ini ditunjukkan dengan menyelesaikan soal tanpa contoh atau subjek telah
penjelasan subjek yang menyatakan bahwa “iya lupa dengan contoh yang pernah diberikan maka
yakin, karena kawat berduri yang akan dipasang subjek akan mengalami kesulitan dalam
hanya pada bagian keliling sehingga rumus yang menyelesaikan soal pemecahan masalah yang
digunakan adalah keliling persegi panjang”. diberikan. Subjek S4 juga tidak mampu
Berdasarkan petikan wawancara tersebut terlihat menyebutkan konsep yang berkaitan dengan soal
bahwa subjek S3 kurang mampu menyatakan yang diberikan dan tidak mampu mengerjakan
langkah-langkah yang ditempuh dalam langkah per langkah dengan tepat, bahkan
menyelesaikan soal menggunakan konsep yang penulisan rumusnya juga keliru. Bahkan Subjek S3
pernah dipelajari (B2.4) dan kurang mampu tidak mampu memperbaiki jawaban yang telah
memperbaiki jawaban (B2.5). dibuat dan tidak mampu menarik kesimpulan.
Dengan demikian, Subjek S3 dengan gaya Dari deskripsi di atas, dapat disimpulkan
kognitif field dependent mempunyai tipe proses Subjek S4 dengan gaya kognitif field dependent
JUMADIKA Jurnal Magister Pendidikan Matematika | Oktober 2019 | Volume 1 Nomor 2 | 65
mempunyai tipe proses berpikir komputasional a. Proses berpikir peserta didik kelas VII MTsN
dalam pemecahan soal cerita karena dari hasil Ambon dalam pemecahan soal cerita
kerjanya menunjukkan subjek tidak mampu matematika pada kelompok Field Independent
mengungkapkan dengan kalimat sendiri apa yang cenderung bertipe proses berpikir konseptual
diketahui dan apa yang ditanya dari soal (B3.1 dan dan semi konseptual.
3.2). Subjek tidak mampu membuat rencana dan b. Proses berpikir peserta didik kelas VII MTsN
menyebutkan konsep yang dipakai dalam Ambon dalam pemecahan soal cerita
menyelesaikan soal cerita (B3.3), dan yang terakhir matematika pada kelompok Field Dependent
tidak mampu menjelaskan langkah-langkah yang cenderung bertipe proses berpikir semi
ditempuh dalam penyelesaian sehingga hasil konseptual dan komputasional.
pekerjaan tidak tepat dan tidak mampu Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
memperbaiki jawaban (B3.4 dan B3.5). dikemukakan saran kepada para pendidik lebih
Tabel 3. Proses berpikir dalam memecahkan soal cerita mengenali tipe proses berpikir peserta didik selama
kelompok field Dependent pembelajaran terutama dalam pemecahan soal
Karakteristik Proses Aktivitas Proses cerita matematika dan tidak mengabaikan gaya
Berpikir berpikir kognitif dimiliki peserta didik. Sementara, subjek
Mampu mengungkapkan Peserta didik dalam penelitian ini hanya terbatas pada peserta
dengan kalimat sendiri cenderung kurang didik MTsN Ambon, sehingga hasil yang diperoleh
apa yang diketahui dan mampu atau tidak hanya berlaku pada subjek tersebut, maka
apa yang ditanya dalam menyebutkan apa yang disarankan bagi peneliti yang lain untuk
soal diketahui dan ditanya memperbesar jumlah subjek agar hasil yang
dalam soal. diperoleh berlaku di daerah yang lebih luas
Cenderung Peserta didik kurang Daftar Pustaka
menggunakan konsep mampu memakai
yang sudah dipelajari konsep-konsep yang
sudah dipelajari
Marpaung, Y. (1986). Proses Berpikir Siswa dalam
sebelumnya.
Mampu menjelaskan Peserta didik kurang Pembentukan Konsep Algoritma
langkah-langkah mampu memberikan Matematis. Makalah Pidato Dies Natalies
penjelasan tentang XXXI IKIP Sanata Dharma Yogyakarta,
langkah-langkah yang 25 Oktober 1986.
ditempuh dalam Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian
memecahkan masalah. Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sehingga, siswa tidak Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam
mampu memberikan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
kesimpulan sesuai Aksara.
permintaan soal
Ngilawajan, Darma Andreas. (2013). Proses
Proses berpikir peserta didik dengan gaya Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan
kognitif field independent dalam pemecahan soal Masalah Matematika Materi Turunan
matematika cenderung lebih baik jika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field
dibandingkan dengan peserta didik gaya kognitif Independent dan Field Dependent. Tesis.
field dependent. Hal ini sejalan dengan pendapat Universitas Pattimura.
Ratumanan (2003) yang menyatakan bahwa orang Ratumanan, T. Gerson. (2003). Pengembangan
yang FI cenderung tertarik pada matematika dan Model Pembelajaran Interaktif dengan
sains, sedangkan orang yang FD cenderung Setting Kooperatif (Model PISK) dan
menyukai pelajaran sastra dan sejarah. Peserta Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar
didik FI lebih mampu dalam analisis dan Matematika Siswa SLTP di Kota Ambon.
menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, Disertasi. Universitas Negeri Surabaya.
sedangkan peserta didik FD lebih bergantung pada Someren, V., Maarten, W.Y.F.B., & Jacobijn
contoh yang diajarkan dan dapat mengalami A.C.S. (1994). The Think Aloud Method:
kesulitan dalam penyelesaian jika soal diubah A Practical Guide to Modelling Cognitive
dengan kalimat yang berbeda Processes. London: Academic Press.
Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Gramedia.
3. Kesimpulan Witkin, H.A., Moore, C.A., Goodenough, D.R., &
Berdasarkan deskripsi dan analisis data
Cox, P.W. (1977). Field-Dependent and
yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan
Field-Independent Cognitive Styles and
beberapa hal berikut:
Their Educational Implications. Winter
66 Kabiran, Laurens dan Takaria