Anda di halaman 1dari 9

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA

Volume ... Nomor ..., ... – ... ..., halaman ... – ...
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA SMPS KATOLIK AURORA


KEFAMENANU PADA PENYELESAIAN SOAL
MATEMATIKA
Imelda Loin , Oktovianus Mamoh2, Selestina Nahak3
1

Universitas Timor
Email: Imeldaloin@gmail.com, oktomamoh01@gmail.com, selestinanahak@ymail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir logis siswa SMPS Katolik Aurora
Kefamenanu pada materi operasi aljabar. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek pada
penelitian ini yaitu 3 siswa yang telah dikategorikan dalam siswa kemampuan berpikir logis tinggi, sedang, dan
rendah. Data yang dianalisis pada penelitian ini antara lain jawaban tes siswa beserta hasil wawancara yang
dilakukan. Hasil penelitian ini adalah menganalisis kemampuan berpikir logis siswa dalam Penyelesaian soal
matematika materi operasi bentuk aljabar yang dibedakan dala 3 subjek berikut; (1) subjek dengan kemampuan
berpikir logis tinggi pada pembelajaran matematika materi operasi bentuk aljabar mampu menguraikan fakta dari
suatu masalah yang ada dengan menulislkan apa yang diketahui dan apa yang ditanya, (2) subjek dengan
kemampuan berpikir logis sedang mampu menguraikan fakta yang ada yaitu mampu menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan namun tidak memiliki gagasan yang tepat untuk langkah penyelesaian
selanjutnya, dan ( 3) subjek dengan kemampuan berpikir logis rendah belum mampu menguraikan fakta
dari masalah yang ada dengan hanya menuliskan apa yang diketahui namun tidak menuliskan apa yang
ditanyakan tidak mampu memilih gagasan yang tepat.

Kata kunci: Analisis, Kemampuan berpikir logis, operasi bentuk aljabar

Abstract: This study aims to analyze the logical thinking skills of the Aurora Kefamenanu Catholic Junior High
School students on algebraic operations. This research method is qualitative research. The subjects in this study
were 3 students who had been categorized into students with high, medium, and low logical thinking abilities. The
data analyzed in this study included student test answers along with the results of interviews conducted. The results
of this study are to analyze students' logical thinking skills in solving mathematical problems in algebraic
operations which are distinguished in the following 3 subjects; (1) subjects with high logical thinking skills in
mathematics learning algebraic operations material are able to describe the facts of an existing problem by writing
down what is known and what is asked, (2) subjects with moderate logical thinking skills are able to decipher
existing facts, namely being able to write down what is known and what is being asked but does not have the right
idea for the next step of completion, and (3) subjects with low logical thinking skills have not been able to decipher
the facts of the problem by simply writing down what is known but not writing down what is being asked. able to
choose the right idea.
Keywords: Analysis, Logical Thinking Ability, algebraic form operations

1
Belajar matematika merupakan salah Menurut (Mamoh, 2017, hal. 456) berpikir
satu bagian dari pengetahuan itu, bahkan logis itu menggunakan akal budi sesuai
termasuk dalam kurikulum yang harus dengan kaidah berpikir yang berlaku atau
dipelajari oleh semua jenjang pendidikan berpikir yang masuk akal atau bernalar,
yakni sekolah dasar, sekolah menengah artinya berpikir dengan penalaran yang benar
pertama, sekolah menengah atas, sampai pada melalui macam-macam proses mental
perguruan tinggi. Matematika juga merupakan diantaranya mengingat, menghitung,
ilmu universal yang mempunyai peran penting menghubungkan beberapa hal, mengambil
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya kesimpulan dan lain-lain. Salah satu cara
pikir manusia. Menurut Millah, dan kawan- yang harus dilakukan oleh siswa dalam
kawan (Neliyana, 2013, hal. 2) Matematika pembelajaran matematika yaitu berpikir logis
dapat diturunkan dari prinsip logika, sehingga dapat memicu pemahaman siswa.
kebanyakan ide-ide logika juga diterima oleh Kemampuan berpikir logis sangat diperlukan
kaum formalis, tetapi mereka tidak percaya untuk memecahkan masalah-masalah dalam
bahwa matematika hanya dapat diturunkan pembelajaran matematika. Dengan demikian
dari logika saja. Secara umum ilmu merupakan kemampuan berpikir logis menjadi salah satu
pengetahuan yang mendasar pada analisis kemampuan matematika yang sangat penting
dalam menarik kesimpulan menurut suatu pola sehingga perlu dikembangkan dalam
pikir tertentu. Pembekalan matematika pembelajaran matematika.
dimulai dari sekolah dasar dengan maksud Dalam proses pembelajaran ada
untuk membekali peserta didik dengan beberapa siswa yang belum memiliki
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kemampuan berpikir logis dalam
kreatif dan kemampuan bekerja sama (Permen menyelesaikan soal operasi bentuk aljabar.
No.22 Tahun 2006). Hal demikian terjadi pada siswa SMPS
Pembekalan tentang pengetahuan Katolik Aurora Kefamenanu. Sehingga dapat
matematika berlanjut sampai pada perguruan dikatakan bahwa siswa tersebut belum
tinggi. Salah satu materi matematika yang memiliki kemampuan berpikir logis. Fakta
dibekali adalah materi operasi bentuk aljabar. dari pernyataan tersebut yakni berdasarkan
Aljabar merupakan suatu cara dan pengalaman PPL ketika peneliti memeriksa
strategi dalam memahami dan menyelesaikan hasil kerja siswa, peneliti menemukan
persoalan (Wahyudin, 2008, hal.103). Aljabar beberapa kesalahan siswa dalam mengerjakan
juga merupakan suatu bentuk matematika yang soal UTS. Selain itu juga peneliti melakukan
dalam penyajiannya memuat huruf-huruf wawancara atau tanya jawab dengan guru
untuk mewakili bilangan yang belum mata pelajaran.
diketahui. Pada bentuk aljabar terdapat unsur- Dikatakan demikian karena siswa
unsur aljabar yang meliputi variabel, masih terbiasa menggunakan penyelesaian
koefisien, konstanta, faktor, suku sejenis, dan masalah yang sama seperti apa yang telah
suku tidak sejenis. Operasi bentuk aljabar diberikan oleh gurunya sehingga pola pikir
terdiri dari penjumlahan dan pengurangan siswa hanya terpaku pada satu penyelesaian
bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, saja tanpa mencoba, menganalisis, dan
pembagian bentuk aljabar, dan perpangkatan menemukan cara yang baru. Hal ini didukung
bentuk aljabar. oleh pendapat Ahmat (Hariyadi Bagus, 2019,
Berpikir logis merupakan suatu cara hal. 2) masih banyak siswa yang belum
yang digunakan untuk menemukan informasi. melakukan aktivitas untuk menyelesaikan
2
masalah dari soal latihan yang diberikan oleh tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan
guru. Mereka hanya membaca soal tersebut berpikir logis matematis peserta didik pada
kemudian enggan untuk beraktifitas mencari materi barisan dan deret aritmetika
penyelesaian. Mereka hanya mengandalkan berdasarkan klasifikasi kemampuan awal
jawaban dari guru atau teman sebayanya yang matematika rendah, sedang dan tinggi.
dianggap pandai. Adapun beberapa siswa
yang tidak percaya dengan kemampuannya Metode Penelitian
sendiri sehingga takut mencoba dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan. Pendekatan yang dilakukan dalam
Terkait dengan permasalahan yang penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
dipaparkan, maka proses pembelajaran Penelitian ini dilakukan di SMPS Katolik
memerlukan perbaikan dengan menggunakan Aurora Kefamenanu semester ganjil tahun
model, pendekatan ataupun metode yang pelajaran 2019/2020 dan subjek penelitiannya
tepat sehingga dapat meningkatkan adalah siswa kelas VIII SMPS Katolik Aurora
kemampuan berpikir logis siswa. Kefamenanu. Prosedur penelitiannya adalah
Adapun hasil penelitian terdahulu tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan dan
yang berhubungan dengan analisisis tahap pelaporan. Jenis data yang digunakan
kemampuan berpikir logis siswa dalam yakni data primer dan data sekunder. Alat
pembelajaran matematika yaitu: peneliti pengumpulan data dalam penelitian ini
pertama yang dilakukan oleh Oktaviani R.N meliputi soal tes dan pedoman wawancara.
(2017, hal. 84) dengan judul “Analisis Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis
Kemampuan berpikir Logis Siswa Dan yang mana tes tertulis dibuat untuk
Motivasi Belajar Siswa Pada Model mengetahui sejauh mana kamampuan berpikir
Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media logis siswa dan wawancara yang dilakukan
Audio Visual Bermuatan Etnosains” salah setelah subjek peneliti mengerjakan soal tes
satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk kemampuan berpiikr logis siswa untuk
menganalisisi kemampuan berpikir logis siwa menggali informasi dari subjek penelitian.
pada model pembelajaran kontekstual Teknik analisis data dalam penelitian ini
berbantuan audio visual bermuatan etnosains meliputi reduksi data, penyajian data dan
dan menyimpulkan bahwa kemampuan penarikan kesimpulan.
berpikir logis siswa kelas eksperimen 1 dan 2
pada model pembelajaran kontekstual Hasil dan Pembahasan
berbantuan media audio visual bermuatan
etnosains mencapai ketuntasan klasikal Hasil
dengan persentase 90% dan 87%. Siswa pada Dalam tahap ini akan dipaparkan
kelas eksperimen 1 dan 2 berada pada beberapa data yang telah dilakukan di SMPS
kategori kemampuan berpikir logis tahap Katolik Aurora Kefamenanu. Terdapat dua
transisi dan formal. bentuk data yang dianalisis yaitu hasil tes
Pada penelitian kedua dilakukan oleh tertulis dan wawancara. Kedua data tersebut
Utomo Shandy (2019, hal. 2) dengan judul “ menjadi tolak ukur untuk mengetahui
Analisis Kemampuan Berpikir logis bagaimana kemampuan berpikir logis siswa.
Matematis Peserta Didik Pada Materi Barisan Peneliti mengambil 3 siswa dari 19 siswa
Dan Deret Aritmatika Berdasarkan untuk diwawancarai. Berikut deskripsi 3
Kemampuan Awal Matematika “ dengan siswa yang dijadikan subjek dalam
3
mengerjakan tes kemampuan berpikir logis analisis dan deskripsi siswa CROM seperti
dan wawancara sebagai berikut tabel 4 dibawah
1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir 2. Analisis Hasil Tes Siswa Kemampuan
Logis Tinggi (CROM) Pada Soal No 1 Berpikir Logis Tinggi( CROM) Pada Soal
No 2

Gambar 1: Jawaban Siswa CRMO Yang


Berkemampuan Berpikir Logis Tinggi Pada
Soal No 1
Gambar 2: jawaban Siswa CROM Pada Soal
CROM dalam penelitian ini adalah No 2
siswa dengan kategori kemampuan berpikir
logis tinggi.n Berikut adalah analisis jawaban Dari paparan jawaban hasil tes siswa
siswa sebagai berikut. CROM diatas, terlihat bahwa siswa CROM
Dari hasil jawaban siswa CROM pada soal no 2 juga mampu menguraikan
diatas, terlihat bahwa CROM mampu fakta dari masalah yang ada dengan
menguraikan fakta dari masalah yang ada menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
yaitu menuliskan apa yang diketahi dan ditanyakan. siswa CROM juga bisa memilih
ditanyakan. Selanjutnya CROM memilih gagasan tepat untuk melakukan penyelesaian
gagasan yang tepat sehingga dapat membuat selanjutnya yaitu Siswa CROM
persamaan bentuk aljabar, kemudian Menggunakan rumus keliling persegi panjang
mengidentikasi dan memeriksa juga = 2(p+l) untuk membuat persamaan bentuk
hubungan antar hal dalam menyelesaikan matematika dan mendapatkan nilai x dan luas
masalah yaitu Memisalkan x dengan buku persegi panjang = p x l, Siswa bisa
dan y dengan bullpen.sehingga dapat mengidentifikasi dan memeriksa hubungan
membentuk suatu persamaan yaitu 3x + 2y antar hal dalam menyelesaikan masalah yaitu
= 20.000 dan Siswa menemukan bahwa panjang dari
2x + 3y = 15.000. Siswa CROM juga persegi panjang adalah 4x + 2cm, lebar
menyelesaikan masalah dengan mengikuti persegi panjang = 3x – 1 cm dan kelilingnya
pola tertentu yaitu melakukan metode = 100 cm kemudian menggunakannya untuk
eliminasi dan substitusi untuk mencari nilai x mencari solusi selanjutnya. Siswa juga bisa
dan y dan pada akhirnya CROM menarik menyelesaikan masalah dengan mengikuti
kesimpulan sesuai hasil yang diperoleh pola tertentu yaitu siswa menggunakan
dengan tepat juga. Peneliti dapat merinci metode substitusi nilai panjang dan lebar
persegi panang kedalam rumus persegi
4
panjang dan luas persegi panjang.
Selanjutnya siswa telah membuat
kesimpulannya namun pada kesimpulannya
siswa tidak menuliskan satuan dari hasil yang
diperoleh.

3. Analisis Hasil Tes Siswa AGS yang


Bekemampuan Berpikir Logis Sedang
Pada Soal No 1

Gambar 4: Jawaban Siswa AGS pada soal no 2

Dari hasil tes diatas, terlihat bahwa


siswa siswa AGS mampu menguraikan fakta
Gambar 3: Jawaban Siswa AGS Pada Soal No 1 yaitu menuliskan apa yang diketahui dan apa
Dari hasil tes siswa diatas, siswa yang ditanyakan, mampu memilih gagasan
AGS mampu menuliskan apa yang diketahu yang tepat yaitu menggunakan rumus
dan apa yang ditanyakan,mampu memilih keliling dan rumus luas persegi panjang,
gagasan yang tepat yaitu menemukan ide mampu mengidentifikasi dan memeriksa
untuk memodelkanya dalam bentuk hubungan antar hal dalam menyelesaikan
persamaan matematika,mampu masalah yaitu siswa SGS menemukan bahwa
mengidentifikasi dan memeriksa hubungan panjang persegi panjang = 4x + 2 cm dan
antar hal dalam menyelesaikan masalah lebar persegi panjang 3x -1 cm serta
memisalkan x dengan buku dan y dengan kelilingnya= 100 cm untuk mensubstitusikan
bullpen, siswa AGS sedikit mengalami ke dalam rumus yang dipakai, siswa sedikit
kekeliruan menyelesaikan masalah dengan mengalami kekeliruan dalam meyelesaikan
mengikuti pola tertentu yaitu menggunakn masalah dengan mengikuti pola tertentu
metode substitusi dan eliminasi untuk yaitu menyelesaikan langkah per langkah
mencari nilai x dan y. Namun untuk langkah namun pada langkah ke 3 siswa salah dala
selnjutnya siswa tidak menyelesaiknnya melakukan operasi hitung, sehingga siswa
sehingga siswa AGS salah membuat salah membuat kesimpulan.
kesimpulan. 5. Analisis Hasil Tes Siswa RMO yang
4. Analisis Hasil Tes Siswa AGS Yang Berkemampuan Berpikir Logis rendah
Berkemampuan Berpikir Logis Sedang Pada Soal No 1
Pada Soal No 2

5
Dari hasil tes siswa RMO di atas,
maka terlihat bahwa siswa RMO kurang
mampu menguraikan fakta dari suatu
masalah yaitu hanya menuliskan apa yang
diketahui, tidak mampu memilih gagasan
yang tepat yaitu tidak meiliki ide untuk
enemukan rumus luas dan keliling persegi
panjang, tidak mampu memeriksa hubungan
Gambar 5: Hasil Tes Siswa RMO pada Soal No 1 antar hal dalam menyelesaikan masalah,
tidak mampu menyelesaikan masalah
Dari Hasil tes siswa RMO di atas, dengan pola tertentu,dan pada
terlihat bahwa siswa RMO mengalami kesimpulannya juga sala.
sedikit kekeliruan dalam menguraikan fakta
dari masalah yaitu menuliskan apa yang Pembahasan
diketahui namun tidak menuliskan apa yang
ditanyakan, siswa RMO kurang mampu Berdasarkan uraian data hasil tes dan
memilih gagasan yang tepat yaitu tidak bisa wawancara diatas, maka diperoleh
memodelkan dalam bentuk persamaan kemampuan berpikir logis siswa dalam
matematika, siswa RMO tidak mampu penyelesaian soal matematika materi operasi
mengidentifikasi dan memeriksa hubungan bentuk aljabar yang dikaji berdasarkan
antar hal dalam menyelesaikan masalah, kategori kemampuan berpikir logis siswa
siswa tidak mampu menyelesaikan masalah menurut Andriawan Budi (2014: 44) sebagai
dengan mengikuti pola tertentu sehingga berikut:
siswa RMO tidk bisa membuat kesimpulan. 1. Siswa dengan kemampuan berpikir logis
tinggi, CROM dalam menyelesaikan soal,
6. Analisis Hasil Tes Siswa RMO yang sudah memahami langkah
Berkemampuan Berpikir Logis rendah penyelesaiannya sehingga mampu
Pada Soal No 2 menguraikan fakta dari masalah yang ada
dengan menulis semua informasi dengan
tepat tentang apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan pada soal. CROM juga
sudah mampu memilih gagasan yang tepat
dan mengidentikasikan serta memeriksa
hubungan antar hal dalam mnyelesaikan
masalah dengan membuat persamaan
bentuk aljabarnya sampai menemukan
hasil dan membuat kesimpulan dengan
tepat juga. Maka siswa CROM termasuk
kategori kemampuan berpikir logis tinggi.
Gambar 6: Jawaban Hasil Tes Siswa RMO Immah Alfin Nurul, Warli dan
Pada Soal No 2
Surawan (2017 :259 ) menyatakan
6
bahwa subjek berkemampuan tinggi
memiliki kemampuan dalam menjawab Simpulan dan Saran
soal tes tertulis dan tes wawancara dengan Simpulan
baik, meskipun tidak semua dapat Berdasarkan hasil penelitian dan
melakukan hal tersebut, akan tetapi subjek pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
berkemampuan tinggi akan kemampuan berpikir logis siswa SMPS
menyelesaikan soal dengan sangat baik. Katolik Aurora Kefamenanu pada
2. Siswa dengan kemampuan berpikir logis penyelesaian soal tes materi operasi bentuk
sedang. AGS adalah siswa kategori aljabar sebagai berikut bahwa dalam populasi
kemampuan berpikir logis sedang, karena yang diteliti penulis terhadap siswa Kelas
sudah mampu menguraikan fakta dari VIII SMPS Katolik Aurora Kefamenanu
masalah yang ada yaitu menyampaikan yakni berjumlah 19 orang, penulis hanya
semua informasi tentang apa yang menggunakan 3 orang sebagai sampel untuk
ditanyakan dan apa yang diketahui dalam mewakili keseluruah populasi satu kelas. Dari
soal. AGS juga sudah mampu memilih ketiga jawaban subjek, penulis menggolongkan
gagasan tepat untuk melanjutkan proses dalam beberapa kategori yakni kategori
penyelesaian berikutnya yaitu membuat tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah.
bentuk persamaan aljabar, namun masi
mngalami sedikit kekeliruan sehingga Saran
belum mampu untuk mengidentifikasi dan Dari hasil penelitian dan kesimpulan,
memeriksa hubungan antar hal dalam maka peneliti mamberi beberapa saran
menyelesaikan masalah pada soal no 2 sebagai berikut:
sehingga tidak dapat membuat 1. Bagi guru hendaknya mengetahui
kesimpulan juga. seberapa jauh kemampuan berpikir logis
3. Siswa dengan kemapuan berpikir logis siswa dengan menggunakan metode
sangat rendah, RMO dalam pembelajaran yang tepat sehingga dapat
menyelesaikan soal operasi bentuk meningkatkan kemampuan berpikir logis
alajabar yang diberikan, hanya mampu siswa.
menguraikan fakta dari masalah yang 2. Bagi sekolah hendaknya
ada dari semua soal. karena hanya meningkatkan mutu dan kualitas
menuliskan apa yang diketahui tanpa pembelajaran disekolah dengan
memilih gagasan yang tepat, tidak memberikan tambahan wacana kepada
mengidentifikasi dan memeriksa seluruh guru mengenai kemampuan
hubungan antar hal dalam menyelesaikan berpikir logis siswa karena hal ini sangat
masalah serta tidak bisa membuat berpengaruh terhadap perkembangan
kesimpulan. Hal demikian terlihat bahwa pendidikan di era
siswa RMO termasuk kategori rendah. globalisasi saat ini.
Siswa dengan kemapuan berpikir logis
rendah, Seperti dikatakan oleh ahli Daftar Pustaka
Indratin Maria ( 2010 : 72) bahwa
semakin rendah kemampuan ber pikir Andriawan, Budi. (2014). Identifikasi
logis siswa, diduga semakin rendah Kemampuan Berpikir Logis Dalam
pula ketrampilan menulis argumentasi Pemecahan Masalah
atau pendapat mereka. Matematika Pada Siswa Kelas
7
VIII-1 SMP Negeri 2 Sidoarjo. Deret Aritmetika Berdasarkan
Jurnal pendidikan matematika Kemampuan Awal Matematika.
Surabaya vol 3 No 2 Tahun 2014. Kediri. Artikel Skripsi.Pendidikan
Hariyadi Bagus. (2019). Profil Berpikir Logis Matematika Fakultas Keguruan
Siswa Dalam Pemecahan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Masalah Matematika Ditinjau Nusantara PGRI Kediri.
Dari Kemampuan Matematis Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-
Siswa Pada Materi Logika. Kediri model Pembelajaran. Bandung:
Skripsi Program Studi Pendidikan UPI
Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
Neliyana. (2013). Hubungan Antar
Kemampuan Berpikir Logis
Dengan Kemampuan menulis
Matematis siswa SMP. Skripsi
Cirebon.Institut Agama Islam
Negeri ( IAIN)
Mamoh, Oktovianus. (2017). Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika
Melalui Pebinaan Berpikir Logis
Dalam Pembelajaran Pada Siswa
SMP. Prosiding konferensi
nasional penelitian matematik dan
pembelajarannya II (KNPM II)
Universitas Muhamadiyah.
Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya
Memajukan Teknologi. Jurnal
pendidikan Vol.1 no.1 Surakarta.
Oktoviani, R.N. (2017). Analisis Kemapuan
Berpikir Logis Dan Motivasi
Belajar Siswa Pada Model
Pembelajaran Kontekstual
Berbantuan Audio Visual.
Semarang. Skripsi Fakultas
Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Permen. (2008). Permendiknas No. 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Bandung.
Utomo Shandy. (2019). Analisis Kemampuan
Berpikir Logis Matematis Peserta
Didik Pada Materi Barisan Dan
8
9

Anda mungkin juga menyukai