Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Matematika

Volume xx, No. x, January xxxx, pp. x-xx


P-ISSN: 1978-0044, E-ISSN: 2549-1040, DOI: https://doi.org/10.22342/jpm.v.i.xxxx.y-yy
Website: https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm
Accredited by SINTA 2: http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=1811

Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP pada


Materi Bentuk Akar

Kholifah Nur Latifah1, Heni Pujiastuti2


1, 2
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Tirtayasa,
Sindangsari, Banten, Indonesia
Email: kholifahnl2805@gmail.com

Abstract
The most basic mathematical ability that must be mastered by students first is the ability to understand
mathematical concepts, because the ability to understand mathematical concepts is an ability that supports the
continuity of learning activities that occur in the classroom. The purpose of this study was to describe the
analysis of the ability of junior high school students to understand mathematical concepts on the root form
material.. Identifying is the first step before solving the problem problems. This research is a qualitative
descriptive study to describe the ability of students to understand concepts in identifying the completion of
problems regarding the root form material. A total of 15 students who are currently studying in grade 9 at
SMPN 1 CIRUAS participated as subjects in this study.
Keywords: Analysis, Conceptual Understanding Skill, Roots, Problem Identification

Abstrak
Kemampuan matematis yang paling mendasar yang harus dikuasai oleh siswa terlebih dahulu yaitu kemampuan
pemahaman konsep matematis, dikarenakan kemampuan pemahaman konsep matematis ini adalah kemampuan
yang menunjang keberlangsungan kegiatan pembelajaran yang terjadi dalam kelas. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan analisis kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP pada materi bentuk akar.
Mengidentifikasi merupakan langkah awal sebelum menyelesaikan permasalahan soal. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa dalam
mengidentifikasi penyelesaian soal-soal mengenai materi bentuk akar. Sebanyak 15 siswa yang sedang
menempuh pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian ini.
Kata kunci: Analisis, Kemampuan Pemahaman Konsep, Bentuk Akar, Identifikasi Masalah.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Depdiknas:2003).
Pendidikan matematika sendiri juga merupakan salah satu yang perlu ditingkatkan penguasaannya.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dimasa sekarang. Akan tetapi, sebagian masyarakat umum beranggapan
bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit dalam bidang pendidikan. Sehingga membuat
sebagian masyarakat tersebut kurang berminat dengan matematika. Hal ini dikarenakan matematika
berkaitan dengan ide-ide dan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Seperti pendapat Hudoyo (1988:3)
bahwa matematika berkaitan dengan ide-ide dan konsep-konsep yang abstrak dan tersusun secara
hierarki dan penalarannya deduktif. Karena konsep matematika yang tersusun secara hierarki, maka
dalam belajar matematika hendaknya dilakukan secara sistematis dan teratur. Tidak boleh ada
langkah/tahapan konsep yang dilewati dalam mempelajari matematika. Matematika harus disajikan
dengan struktur yang jelas dan disesuaikan dengan perkembangan intelektual siswa serta kemampuan

Received October 4, 2019; Revised November 8, 2019; Accepted December 10, 2019
2 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume xx, No. x, Januari xxxx, hal. xx-xx

prasyarat yang telah dimilikinya. Dengan demikian pembelajaran matematika akan terlaksana secara
efektif dan efisien.
Dalam (Permendikbud:2014) terdapat beberapa karakteristik matematika dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di sekolah salah satunya yaitu ada keterkaitan antara materi yang satu
dengan yang lainnya, maka untuk mempelajari materi yang akan dipelajari siswa harus memenuhi atau
menguasai materi sebelumnya. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat memahami materi
matematika secara mendalam. Kemampuan matematis yang paling mendasar yang harus dikuasai oleh
siswa terlebih dahulu yaitu kemampuan pemahaman konsep matematis, dikarenakan kemampuan
pemahaman konsep matematis ini adalah kemampuan yang menunjang keberlangsungan kegiatan
pembelajaran yang terjadi dalam kelas.
Pemahaman konsep matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika
yang akan dihadapi adalah salah satu misi pembelajaran matematika. Misi pembelajaran matematika
yang diungkapkan di atas sejalan dengan yang dirumuskan oleh National Council of Teacher of
Mathematic (NCTM) (Minarti, 2012:2) yaitu pemahaman masalah matematis merupakan kemampuan
berpikir matematis yang esensial dan merupakan standar proses. Berdasarkan uraian tersebut,
kemampuan pemahaman matematis salah satu kemampuan matematika yang perlu di kembangkan dan
dimiliki oleh siswa. Adapun indikator pemahaman konsep menurut Kurikulum 2006, yaitu: (1)
Menyatakan ulang sebuah konsep, (2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
(sesuai dengan konsepnya), (3) Memberikan contoh dan non-contoh dari konsep, (4) Menyajikan
konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, (5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat
cukup suatu konsep, (6) Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan
(7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah (Depdiknas:2006).
Akan tetapi pada kenyataannya, ada banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam
memahami soal-soal matematika dan sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal
yang diberikan. Kesulitan siswa dalam mempelajari matematika menurut Supatmono (2009)
dikarenakan siswa tidak membangun sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep matematika tetapi
cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika tanpa mengetahui makna yang terkandung pada
konsep tersebut sehingga pada saat siswa menyelesaikan masalah matematika siswa sering melakukan
kesalahan dan tidak menemukan solusi penyelesaian masalahnya. Kesalahan siswa dalam bekerja
matematika perlu mendapatkan perhatian karena kalau tidak segera diatasi, kesalahan tersebut akan
berdampak terhadap pemahaman siswa pada konsep matematika dipelajaran berikutnya.
Seperti pada materi operasi aljabar pada bentuk akar tidak terlepas dari fakta, konsep, prinsip
dan keterampilan yang membutuhkan kemampuan konseptual dan prosedural siswa. Dalam
matematika, akar merupakan suatu operasi aljabar yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah bilangan. Bilangan bentuk akar memiliki sifat-sifat dan cara merasionalkan bentuk akarnya.
Pada materi operasi aljabar pada bentuk akar menuntut berbagai materi prasyarat yang harus dikuasai
The Title of My Research Papers … Author 1, Author 2
3

siswa antara lain menyamakan bentuk akar, operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar,
operasi perkalian dan pembagian bentuk akar, serta materi prasyarat lainnya.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa antara lain: kesalahan menerapkan sifat atau
aturan dalam bentuk akar, kesalahan siswa dalam mengaitkan konsep bilangan pecahan dan bentuk
akar, dan siswa tidak dapat melakukan langkah penyelesaian. Ini mengindikasikan bahwa siswa
mengalami kesulitan belajar dalam materi bentuk akar. Menurut Widodo (2013:8), Kesalahan
mahasiswa dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa menguasai
dan memahami materi yang telah diberikan. Dengan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah
dari Pola diperoleh bahwa kesalahan pada tahap pertama adalah kesalahan fakta, kesalahan karena
kebiasaan, dan kesalahan intepretasi bahasa. Kesalahan pada tahap kedua adalah kesalahan konsep dan
fakta. Kesalahan pada tahap ketiga adalah kesalahan prinsip dan prosedur.
Dalam penelitian ini peneliti membatasi kesalahan yang mungkin dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal perpangkatan yaitu: Kesalahan Konsep dan kesalahan prosedur. Kesalahan konsep
adalah kesalahan yang dilakukan siswa dalam menafsirkan istilah, konsep, dan prinsip atau salah
dalam menggunakan istilah, konsep dan prinsip Kastolan (dalam Sahriah, dkk 2010:3). Kesalahan
Prosedur Gagne (dalam Ruseffendi, 1996: 166) menyatakan bahwa skill meliputi operasi dan
prosedur. Skill dalam matematika adalah prosedur atau operasi-operasi yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan kemampuan


pemahaman konsep siswa dalam mengidentifikasi penyelesaian soal-soal mengenai materi bentuk
akar. Sebanyak 15 siswa yang sedang menempuh pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS
berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara serta
triangulasi data. Tes yang diberikan merupakan soal-soal yang sudah ada yang dinyatakan valid dan
praktis yang mengandung indikator pemahaman konsep, yakni: (1) Menyatakan ulang sebuah konsep,
(2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), (3)
Memberikan contoh dan non-contoh dari konsep, (4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematis, (5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, (6)
Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan (7) Mengaplikasikan
konsep atau algoritma pemecahan masalah. Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih jauh
bagaimana cara berpikir mahasiswa dalam mengidentifikasi penyelesaian suatu soal berdasarkan
pemahaman konsep yang dimilikinya. Data hasil tes, wawancara dan observasi berupa catatan
lapangan kemudian direduksi, disajikan dan diambil kesimpulan menggunakan teknik triangulasi
(Sugiyono:2015). Teknik triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan
hasil tes, hasil wawancara dan observasi berupa catatan lapangan yang kemudian digunakan dan
4 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume xx, No. x, Januari xxxx, hal. xx-xx

disajikan untuk melengkapi data secara keseluruhan agar dapat diambil kesimpulan untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP pada materi bentuk akar ditinjau berdasarkan
indikator pemahaman konsep.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tiga tahapan pada penelitian ini yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis data serta
penulisan laporan. Pada tahap persiapan peneliti melakukan kajian literatur, melakukan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa, mempersiapkan bahan tes dan alat kelengkapan penelitian
lainnya. Pada tahapan pelaksanaan dan analisis data penelitian, didapatkan beberapa temuan hasil
jawaban siswa dalam mengidentifikasi penyelesaian soal materi bentuk akar.

Hasil Jawaban Siswa

Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal instrumen karena
kurangnya pengetahuan mengenai indikator mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat
tertentu (sesuai dengan konsepnya). Maka siswa tersebut terlebih dahulu diberi bimbingan mengenai
cara pengerjaan soal instrumen tersebut. Namun, untuk indikator menyatakan ulang sebuah konsep,
hanya beberapa siswa saja yang belum paham.
Berikut soal berindikator mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya). Soal yang diberikan merupakan soal yang penyelesaiannya menggunakan konsep
penjumlahan dan perkalian materi bentuk akar dengan dimodifikasi menggunakan beberapa sifat
matematika yang lain. Hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Hasil Jawaban Siswa dalam Mengklasifikasikan Objek-Objek Menurut Sifat-Sifat Tertentu
(sesuai dengan konsepnya)

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa siswa sudah bisa mengklasifikasikan objek-objek
menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) dengan menggunakan sifat distributif, tetapi
siswa belum bisa mengoperasikan hasil dari bentuk akar dengan sifat bentuk akar yang seharusnya
digunakan. Dalam hasil jawaban siswa belum bisa mengoperasikan hasil penjumlahan bentuk akar
dengan benar.
Hasil jawaban siswa tersebut membuat guru ingin mengetahui alasan siswa menjawab seperti
itu, maka guru menggunakan wawancara dengan siswa tersebut. Dari hasil wawancara, guru
mendapatkan jawaban bahwa siswa bingung dalam mengoperasikan hasil yang bentuk akarnya sejenis
dengan yang hasil yang tidak terdapat bentuk akarnya.
The Title of My Research Papers … Author 1, Author 2
5

Sebagian siswa juga mengalami kendala kebingungan dalam mengerjakan penyederhanaan


operasi bentuk akar dengan mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya), terutama dalam soal yang ditambahkan sifat selain sifat bentuk akarnya. Siswa beralasan
karena tidak pernah melihat soal bentuk akar dengan tambahan sifat lain sebelumnya, sehingga siswa
sudah berpikir bahwa soal tersebut dianggap susah sebelum mencoba menjawab terlebih dahulu.
Maka berdasarkan data tes dan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa
mengalami kendala dalam mengerjakan penyederhanaan operasi bentuk akar dengan
mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), terutama
dalam soal yang ditambahkan sifat selain sifat bentuk akarnya yang membuat siswa enggan untuk
mengerjakan soal tersebut. Juga terdapat siswa yang sudah bisa mengerjakan penyederhanaan operasi
bentuk akar dengan mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya), tetapi belum bisa mengoperasikan hasil dari bentuk akar dengan sifat bentuk akar dengan
benar.
Pembahasan

Pada jawaban, siswa menjawab = 24 + 10 – 15 = 19. Padahal

menurut penyederhanaan operasi bentuk akar, penjumlahan dan pengurangan bentuk akar dapat
dilakukan pada akar sejenis (pangkat akarnya dan basisnya sama) (Tia, Edy, & Dede : 2016).

Sehingga, = = 9.

KESIMPULAN

Conclusions should answer the objectives of research. Tells how your work advances the field
from the present state of knowledge. Without clear Conclusions, reviewers and readers will find it
difficult to judge the work, and whether or not it merits publication in the journal. Do not repeat the
Abstract, or just list experimental results. Provide a clear scientific justification for your work, and
indicate possible applications and extensions. You should also suggest future experiments and/or point
out those that are underway.

ACKNOWLEDGMENTS  11pt, bold, UPPERCASE

Recognize those who helped in the research, especially funding supporter of your research.
Include individuals who have assisted you in your study: Advisors, Financial supporters, or may other
supporter i.e. Proofreaders, Typists, and Suppliers who may have given materials.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai