Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Jl. Tirtayasa, Sindangsari, Banten, Indonesia
1
kholifahnl2805@gmail.com
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Jl. Tirtayasa, Sindangsari, Banten, Indonesia
2*
henipujiastuti@untirta.ac.id
[tanda (*) khusus untuk corresponding author]
Abstrak
Kemampuan matematis yang paling mendasar yang harus dikuasai oleh siswa terlebih dahulu
yaitu kemampuan pemahaman konsep matematis, dikarenakan kemampuan pemahaman
konsep matematis ini adalah kemampuan yang menunjang keberlangsungan kegiatan
pembelajaran yang terjadi dalam kelas. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan analisis
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP pada materi bentuk akarSebanyak
15 siswa yang sedang menempuh pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS berpartisipasi sebagai
subjek dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara serta triangulasi
data. Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban siswa didapatkan rata – rata nilai siswa sudah
memenuhi nilai ketuntasan belajar yaitu >70, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum
memenuhi pencapaian ketuntasan belajar.
Kata Kunci: Analisis, Pemahaman Konsep matematis, Bentuk Akar
Akan tetapi pada kenyataannya, ada bilangan pecahan dan bentuk akar, dan
banyak siswa yang menghadapi kesulitan siswa tidak dapat melakukan langkah
dalam memahami soal-soal matematika dan penyelesaian. Ini mengindikasikan bahwa
sering melakukan kesalahan dalam siswa mengalami kesulitan belajar dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan. materi bentuk akar. Dengan mengikuti
Kesulitan siswa dalam mempelajari langkah-langkah pemecahan masalah dari
matematika menurut Supatmono (2009) Pola diperoleh bahwa kesalahan pada tahap
dikarenakan siswa tidak membangun pertama adalah kesalahan fakta, kesalahan
sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep karena kebiasaan, dan kesalahan intepretasi
matematika tetapi cenderung menghafalkan bahasa. Kesalahan pada tahap kedua adalah
konsep-konsep matematika tanpa kesalahan konsep dan fakta. Kesalahan
mengetahui makna yang terkandung pada pada tahap ketiga adalah kesalahan prinsip
konsep tersebut sehingga pada saat siswa dan prosedur.
menyelesaikan masalah matematika siswa Dalam penelitian ini peneliti membatasi
sering melakukan kesalahan dan tidak kesalahan yang mungkin dilakukan siswa
menemukan solusi penyelesaian dalam menyelesaikan soal perpangkatan
masalahnya. Kesalahan siswa dalam yaitu: Kesalahan Konsep dan kesalahan
bekerja matematika perlu mendapatkan prosedur. Kesalahan konsep adalah
perhatian karena kalau tidak segera diatasi, kesalahan yang dilakukan siswa dalam
kesalahan tersebut akan berdampak menafsirkan istilah, konsep, dan prinsip
terhadap pemahaman siswa pada konsep atau salah dalam menggunakan istilah,
matematika dipelajaran berikutnya. konsep dan prinsip Kastolan (dalam
Seperti pada materi operasi aljabar pada Sahriah, dkk 2010:3). Kesalahan Prosedur
bentuk akar tidak terlepas dari fakta, Gagne (dalam Ruseffendi, 1996: 166)
konsep, prinsip dan keterampilan yang menyatakan bahwa skill meliputi operasi
membutuhkan kemampuan konseptual dan dan prosedur. Skill dalam matematika
prosedural siswa. Dalam matematika, akar adalah prosedur atau operasi-operasi yang
merupakan suatu operasi aljabar yang dapat dapat digunakan dalam menyelesaikan
digunakan untuk menyelesaikan masalah soal-soal matematika. Tujuan penelitian ini
bilangan. Bilangan bentuk akar memiliki adalah (1) mendeskripsikan bentuk
sifat-sifat dan cara merasionalkan bentuk kesulitan yang dialami siswa dalam
akarnya. Pada materi operasi aljabar pada menyelesaikan soal pada materi bentuk
bentuk akar menuntut berbagai materi akar, dan (2) mendeskripsikan faktor
prasyarat yang harus dikuasai siswa antara penyebab siswa kesulitan dalam
lain menyamakan bentuk akar, operasi menyelesaikan materi bentuk pangkat dan
penjumlahan dan pengurangan bentuk akar, akar.
operasi perkalian dan pembagian bentuk
akar, serta materi prasyarat lainnya. II. METODE
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Penelitian ini adalah penelitian
siswa antara lain: kesalahan menerapkan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan
sifat atau aturan dalam bentuk akar, kemampuan pemahaman konsep siswa
kesalahan siswa dalam mengaitkan konsep dalam mengidentifikasi penyelesaian soal-
soal mengenai materi bentuk akar. tahap analisis data serta penulisan laporan.
Sebanyak 15 siswa yang sedang menempuh Pada tahap persiapan peneliti melakukan
pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS kajian literatur, melakukan pretest untuk
berpartisipasi sebagai subjek dalam mengetahui kemampuan awal siswa,
penelitian ini. Data dikumpulkan melalui mempersiapkan bahan tes dan alat
tes dan wawancara serta triangulasi data. kelengkapan penelitian lainnya. Pada
Tes yang diberikan merupakan soal-soal tahapan pelaksanaan dan analisis data
yang sudah ada yang dinyatakan valid dan penelitian, didapatkan beberapa temuan
praktis yang mengandung indikator hasil jawaban siswa dalam
pemahaman konsep. Untuk indikator mengidentifikasi penyelesaian soal materi
pemahaman konsep kami hanya bentuk akar.
menggunakan beberapa indikator, yakni:
(1) Menyatakan ulang sebuah konsep, (2) Hasil Jawaban Siswa dan Pembahasan
Mengklasifikasikan objek-objek menurut Terdapat beberapa siswa yang
sifat-sifat tertentu (sesuai dengan mengalami kesulitan dalam mengerjakan
konsepnya), (3) Menggunakan, soal instrumen karena kurangnya
memanfaatkan dan memilih prosedur atau pengetahuan mengenai indikator
operasi tertentu dan (4) Mengaplikasikan mengklasifikasikan objek-objek menurut
konsep atau algoritma pemecahan masalah. sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
Wawancara dilakukan untuk mengetahui konsepnya). Maka siswa tersebut terlebih
lebih jauh bagaimana cara berpikir dahulu diberi bimbingan mengenai cara
mahasiswa dalam mengidentifikasi pengerjaan soal instrumen tersebut.
penyelesaian suatu soal berdasarkan Namun, untuk indikator menyatakan ulang
pemahaman konsep yang dimilikinya. Data sebuah konsep, hanya beberapa siswa saja
hasil tes, wawancara dan observasi berupa yang belum paham.
catatan lapangan kemudian direduksi, Berikut soal berindikator
disajikan dan diambil kesimpulan mengklasifikasikan objek-objek menurut
menggunakan teknik triangulasi sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
(Sugiyono:2015). Teknik triangulasi yang konsepnya). Soal yang diberikan
peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan soal yang penyelesaiannya
adalah penggabungan hasil tes, hasil menggunakan konsep campuran yaitu
wawancara dan observasi berupa catatan penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
lapangan yang kemudian digunakan dan dan perkalian bentuk akar dengan
disajikan untuk melengkapi data secara dimodifikasi menggunakan beberapa sifat
keseluruhan agar dapat diambil kesimpulan matematika yang lain. Hasil jawaban siswa
untuk mengetahui kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal ini dapat dilihat
konsep matematika siswa SMP pada materi pada Gambar 1.
bentuk akar ditinjau berdasarkan indikator
pemahaman konsep.
Gambar 1. Hasil Jawaban Siswa dalam tambahan sifat lain sebelumnya, sehingga
Mengklasifikasikan Objek-Objek Menurut Sifat- siswa sudah berpikir bahwa soal tersebut
Sifat Tertentu (sesuai dengan konsepnya)
dianggap susah sebelum mencoba
menjawab terlebih dahulu.
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
bahwa siswa sudah bisa mengklasifikasikan
Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
Siswa
(sesuai dengan konsepnya) dengan
Hasil rekapitulasi tes kemampuan
menggunakan sifat distributif, tetapi siswa
pemahaman konsep siswa dalam
belum bisa mengoperasikan hasil dari
menyelesaikan soal mengenai materi
bentuk akar dengan sifat bentuk akar yang
bentuk akar dapat dilihat pada Tabel 1 di
seharusnya digunakan. Dalam hasil
bawah ini.
jawaban siswa belum bisa mengoperasikan
hasil operasi campuran yaitu penjumlahan N URAIAN HASIL PENGERJAAN
dan pengurangan bentuk akar dengan O
benar. 1 Nilai rata – rata 74,33
Pada jawaban, siswa menjawab tes formatif
2 Jumlah siswa 11
24+ 6 √ 10−6 √ 10−15 = 24 + 10 – 15 = 19.
yang tuntas
Padahal menurut penyederhanaan operasi belajar
bentuk akar, penjumlahan dan pengurangan 3 Persentase 73,33%
bentuk akar dapat dilakukan pada akar ketuntasan
sejenis (pangkat akarnya dan basisnya belajar
sama) (Tia, Edy, & Dede : 2016). Tabel 1. Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Konsep
Sehingga, 24+ 6 √ 10−6 √ 10−15 = Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Bentuk Akar
( 24−15 ) + ( ( 6 √ 10 ) −( 6 √ 10 ) ) = 9.
Berdasarakan Tabel 1 rata – rata nilai
Hasil jawaban siswa tersebut membuat
siswa sudah memenuhi nilai ketuntasan
guru ingin mengetahui alasan siswa
belajar yaitu >70, tetapi masih ada
menjawab seperti itu, maka guru
beberapa siswa yang belum memenuhi
menggunakan wawancara dengan siswa
pencapaian ketuntasan belajar. Untuk
tersebut. Dari hasil wawancara, guru
persentase ketidak tuntasan belajar adalah
mendapatkan jawaban bahwa siswa
26,67% berdasarkan persentase ketuntasan
bingung dalam mengoperasikan hasil yang
belajar. Dari data rekapitulasi di atas dapat
bentuk akarnya sejenis dengan yang hasil
disimpulkan bahwa sebagian siswa sudah
yang tidak terdapat bentuk akarnya.
bisa menyelesaikan soal mengenai materi
Sebagian siswa juga mengalami kendala
bentuk akar dengan nilai rata – rata yang di
kebingungan dalam mengerjakan
atas nilai ketuntasan belajar. Untuk
penyederhanaan operasi bentuk akar
mengetahui hubungan Tabel 1 dengan
dengan mengklasifikasikan objek-objek
indikator kemampuan pemahaman konsep
menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
dijabarkan dengan data triangulasi antara
konsepnya), terutama dalam soal yang
data tes tertulis dengan wawancara kepada
ditambahkan sifat selain sifat bentuk
siswa yang disajikan pada Tabel 2 di
akarnya. Siswa beralasan karena tidak
bawah ini.
pernah melihat soal bentuk akar dengan
materi bentuk akar. Hal ini menandakan soal (Karim : 2011). Dari 15 siswa,
Alasan yang dikemukan siswa sudah benar, sebanyak 11 siswa memiliki nilai yang
tetapi jawaban yang dipilihnya salah. Siswa tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa
tahu pengertian bentuk akar, hanya saja sebagian siswa dapat memilih prosedur
tidak memahami dengan benar sehingga yang sesuai dengan soal yang diberikan.
salah dalam menyimpulkan. Sehingga Siswa juga sudah bisa menuliskan
miskonsepsi yang dialami siswa tersebut dengan jelas proses penyelesaian masalah.
dapat dikategorikan ke dalam miskonsepsi Dalam hasil tulis dapat dilihat bahwa siswa
bahasa (Tia, Edy, & Dede : 2016). menuliskan jawabannya dengan mengikuti
Dalam indikator mengklasifikasikan prosedur dengan baik. Siswa mengerti
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu setiap langkah dalam menyelesaikan soal
(sesuai dengan konsepnya) sebagian siswa tes yang diberikan. Berdasarkan hasil
sudah dapat memahami penyelesaian soal wawancara dalam Tabel 2 pun
dengan konsep yang benar. Tetapi, terdapat menunjukkan bahwa siswa dapat
beberapa orang yang salah menggunakan menjelaskan dengan baik mengapa harus
konsep karena kebingungan dalam menggunakan metode tersebut. Tetapi
mengerjakan soal. Hal ini disebabkan oleh terdapat beberapa siswa yang ragu-ragu
salah satu faktor yaitu kesulitan fakta dalam menjawab pertanyaan yang
(Andika, Mariyam, Nurul : 2020). diberikan dan konsep yang disebutkan
Kesulitan fakta dapat dilihat dari dimana masih kurang tepat.
siswa melakukan kesulitan dalam
menunjukan fakta dengan memilih simbol IV. PENUTUP
yang tidak sinkron. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban
berdasarkan hasil jawaban siswa yang salah siswa didapatkan rata – rata nilai siswa
dalam mengoperasikan bentuk campuran sudah memenuhi nilai ketuntasan belajar
yaitu penjumlahan dan pengurangan bentuk yaitu >70, tetapi masih ada beberapa siswa
akar. yang belum memenuhi pencapaian
Untuk indikator pemahaman konsep ketuntasan belajar. Untuk persentase
selanjutnya yaitu menggunakan, ketidak tuntasan belajar adalah 26,67%
memanfaatkan dan memilih prosedur atau berdasarkan persentase ketuntasan belajar.
operasi tertentu. Sebagian siswa sudah Dari 15 siswa, sebanyak 11 siswa memiliki
benar dalam memillih prosedur nilai yang tuntas. Dalam hasil indikator
pengoperasian dengan benar. Hal ini dapat kemampuan pemahaman, diantara indikator
dilihat pada hasil jawaban siswa dalam yang kami gunakan yakni: (1) Menyatakan
mengoperasikan perkalian dan pembagian ulang sebuah konsep, (2)
bentuk akar, siswa dapat memanfaatkan Mengklasifikasikan objek-objek menurut
sifat operasi perkalian dan pembagian sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
bentuk akar dengan baik. Siswa dikatakan konsepnya), (3) Menggunakan,
sudah dapat mengaplikasikan konsep atau memanfaatkan dan memilih prosedur atau
algoritma pemecahan masalah ketika operasi tertentu dan (4) Mengaplikasikan
mahasiswa dapat menjawab dengan benar konsep atau algoritma pemecahan masalah.
langkah perlangkah dalam menyelesaikan Kami mendapatkan hasil bahwa, siswa