Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2086-4280

Latifah, Pujiastuti e-ISSN: 2527-8827

Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa


SMP pada Materi Bentuk Akar

Kholifah Latifah1, Heni Pujiastuti 2*

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Jl. Tirtayasa, Sindangsari, Banten, Indonesia
1
kholifahnl2805@gmail.com
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Jl. Tirtayasa, Sindangsari, Banten, Indonesia
2*
henipujiastuti@untirta.ac.id
[tanda (*) khusus untuk corresponding author]

Artikel diterima: dd-mm-yyyy, direvisi: dd-mm-yyyy, diterbitkan: dd-mm-yyyy

Abstrak
Kemampuan matematis yang paling mendasar yang harus dikuasai oleh siswa terlebih dahulu
yaitu kemampuan pemahaman konsep matematis, dikarenakan kemampuan pemahaman
konsep matematis ini adalah kemampuan yang menunjang keberlangsungan kegiatan
pembelajaran yang terjadi dalam kelas. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan analisis
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP pada materi bentuk akarSebanyak
15 siswa yang sedang menempuh pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS berpartisipasi sebagai
subjek dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara serta triangulasi
data. Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban siswa didapatkan rata – rata nilai siswa sudah
memenuhi nilai ketuntasan belajar yaitu >70, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum
memenuhi pencapaian ketuntasan belajar.
Kata Kunci: Analisis, Pemahaman Konsep matematis, Bentuk Akar

Analysis of the Ability to Understand Mathematics Concepts of Junior


High School Students on Root Form Material
Abstract
The most basic mathematical ability that must be mastered by students first is the ability to
understand mathematical concepts, because the ability to understand mathematical concepts
is an ability that supports the continuity of learning activities that occur in the classroom. The
purpose of this study was to describe the analysis of the ability to understand mathematical
concepts of junior high school students on root form. A total of 15 students who were currently
studying in grade 9 of SMPN 1 CIRUAS participated as subjects in this study. Data were
collected through tests and interviews as well as data triangulation. Based on the results of
the recapitulation of student answers, it was found that the average value of students had
met the learning mastery value, which was >70, but there were still some students who did not
meet the learning mastery achievement.
Keyword: Analysis, understanding mathematical concepts, Roots.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 1


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN lainnya, maka untuk mempelajari materi


Pendidikan merupakan proses yang akan dipelajari siswa harus memenuhi
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau menguasai materi sebelumnya. Hal
atau kelompok orang dalam usaha tersebut dimaksudkan agar siswa dapat
mendewasakan manusia melalui upaya memahami materi matematika secara
pengajaran dan pelatihan mendalam. Kemampuan matematis yang
(Depdiknas:2003). Pendidikan matematika paling mendasar yang harus dikuasai oleh
sendiri juga merupakan salah satu yang siswa terlebih dahulu yaitu kemampuan
perlu ditingkatkan penguasaannya. pemahaman konsep matematis,
Matematika merupakan salah satu ilmu dikarenakan kemampuan pemahaman
yang mempunyai peranan penting dalam konsep matematis ini adalah kemampuan
perkembangan ilmu pengetahuan dan yang menunjang keberlangsungan kegiatan
teknologi dimasa sekarang. Akan tetapi, pembelajaran yang terjadi dalam kelas.
sebagian masyarakat umum beranggapan Pemahaman konsep matematika yang
bahwa matematika adalah salah satu diperlukan untuk menyelesaikan masalah
pelajaran yang sulit dalam bidang matematika yang akan dihadapi adalah
pendidikan. Sehingga membuat sebagian salah satu misi pembelajaran matematika.
masyarakat tersebut kurang berminat Misi pembelajaran matematika yang
dengan matematika. Hal ini dikarenakan diungkapkan di atas sejalan dengan yang
matematika berkaitan dengan ide-ide dan dirumuskan oleh National Council of
konsep-konsep yang bersifat abstrak. Teacher of Mathematic (NCTM) (Minarti,
Seperti pendapat Hudoyo (1988:3) bahwa 2012:2) yaitu pemahaman masalah
matematika berkaitan dengan ide-ide dan matematis merupakan kemampuan berpikir
konsep-konsep yang abstrak dan tersusun matematis yang esensial dan merupakan
secara hierarki dan penalarannya deduktif. standar proses. Berdasarkan uraian
Karena konsep matematika yang tersusun tersebut, kemampuan pemahaman
secara hierarki, maka dalam belajar matematis salah satu kemampuan
matematika hendaknya dilakukan secara matematika yang perlu di kembangkan dan
sistematis dan teratur. Tidak boleh ada dimiliki oleh siswa. Adapun indikator
langkah/tahapan konsep yang dilewati pemahaman konsep menurut Kurikulum
dalam mempelajari matematika. 2006, yaitu: (1) Menyatakan ulang sebuah
Matematika harus disajikan dengan struktur konsep, (2) Mengklasifikasikan objek-
yang jelas dan disesuaikan dengan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
perkembangan intelektual siswa serta dengan konsepnya), (3) Memberikan
kemampuan prasyarat yang telah contoh dan non-contoh dari konsep, (4)
dimilikinya. Dengan demikian Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
pembelajaran matematika akan terlaksana representasi matematis, (5)
secara efektif dan efisien. Mengembangkan syarat perlu dan syarat
Dalam (Permendikbud:2014) terdapat cukup suatu konsep, (6) Menggunakan,
beberapa karakteristik matematika dalam memanfaatkan dan memilih prosedur atau
proses pembelajaran yang berlangsung di operasi tertentu dan (7) Mengaplikasikan
sekolah salah satunya yaitu ada keterkaitan konsep atau algoritma pemecahan masalah
antara materi yang satu dengan yang (Depdiknas:2006).

2 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Last Name, Last Name, & Last Name e-ISSN: 2527-8827

Akan tetapi pada kenyataannya, ada bilangan pecahan dan bentuk akar, dan
banyak siswa yang menghadapi kesulitan siswa tidak dapat melakukan langkah
dalam memahami soal-soal matematika dan penyelesaian. Ini mengindikasikan bahwa
sering melakukan kesalahan dalam siswa mengalami kesulitan belajar dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan. materi bentuk akar. Dengan mengikuti
Kesulitan siswa dalam mempelajari langkah-langkah pemecahan masalah dari
matematika menurut Supatmono (2009) Pola diperoleh bahwa kesalahan pada tahap
dikarenakan siswa tidak membangun pertama adalah kesalahan fakta, kesalahan
sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep karena kebiasaan, dan kesalahan intepretasi
matematika tetapi cenderung menghafalkan bahasa. Kesalahan pada tahap kedua adalah
konsep-konsep matematika tanpa kesalahan konsep dan fakta. Kesalahan
mengetahui makna yang terkandung pada pada tahap ketiga adalah kesalahan prinsip
konsep tersebut sehingga pada saat siswa dan prosedur.
menyelesaikan masalah matematika siswa Dalam penelitian ini peneliti membatasi
sering melakukan kesalahan dan tidak kesalahan yang mungkin dilakukan siswa
menemukan solusi penyelesaian dalam menyelesaikan soal perpangkatan
masalahnya. Kesalahan siswa dalam yaitu: Kesalahan Konsep dan kesalahan
bekerja matematika perlu mendapatkan prosedur. Kesalahan konsep adalah
perhatian karena kalau tidak segera diatasi, kesalahan yang dilakukan siswa dalam
kesalahan tersebut akan berdampak menafsirkan istilah, konsep, dan prinsip
terhadap pemahaman siswa pada konsep atau salah dalam menggunakan istilah,
matematika dipelajaran berikutnya. konsep dan prinsip Kastolan (dalam
Seperti pada materi operasi aljabar pada Sahriah, dkk 2010:3). Kesalahan Prosedur
bentuk akar tidak terlepas dari fakta, Gagne (dalam Ruseffendi, 1996: 166)
konsep, prinsip dan keterampilan yang menyatakan bahwa skill meliputi operasi
membutuhkan kemampuan konseptual dan dan prosedur. Skill dalam matematika
prosedural siswa. Dalam matematika, akar adalah prosedur atau operasi-operasi yang
merupakan suatu operasi aljabar yang dapat dapat digunakan dalam menyelesaikan
digunakan untuk menyelesaikan masalah soal-soal matematika. Tujuan penelitian ini
bilangan. Bilangan bentuk akar memiliki adalah (1) mendeskripsikan bentuk
sifat-sifat dan cara merasionalkan bentuk kesulitan yang dialami siswa dalam
akarnya. Pada materi operasi aljabar pada menyelesaikan soal pada materi bentuk
bentuk akar menuntut berbagai materi akar, dan (2) mendeskripsikan faktor
prasyarat yang harus dikuasai siswa antara penyebab siswa kesulitan dalam
lain menyamakan bentuk akar, operasi menyelesaikan materi bentuk pangkat dan
penjumlahan dan pengurangan bentuk akar, akar.
operasi perkalian dan pembagian bentuk
akar, serta materi prasyarat lainnya. II. METODE
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Penelitian ini adalah penelitian
siswa antara lain: kesalahan menerapkan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan
sifat atau aturan dalam bentuk akar, kemampuan pemahaman konsep siswa
kesalahan siswa dalam mengaitkan konsep dalam mengidentifikasi penyelesaian soal-

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 3


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

soal mengenai materi bentuk akar. tahap analisis data serta penulisan laporan.
Sebanyak 15 siswa yang sedang menempuh Pada tahap persiapan peneliti melakukan
pendidikan di kelas 9 SMPN 1 CIRUAS kajian literatur, melakukan pretest untuk
berpartisipasi sebagai subjek dalam mengetahui kemampuan awal siswa,
penelitian ini. Data dikumpulkan melalui mempersiapkan bahan tes dan alat
tes dan wawancara serta triangulasi data. kelengkapan penelitian lainnya. Pada
Tes yang diberikan merupakan soal-soal tahapan pelaksanaan dan analisis data
yang sudah ada yang dinyatakan valid dan penelitian, didapatkan beberapa temuan
praktis yang mengandung indikator hasil jawaban siswa dalam
pemahaman konsep. Untuk indikator mengidentifikasi penyelesaian soal materi
pemahaman konsep kami hanya bentuk akar.
menggunakan beberapa indikator, yakni:
(1) Menyatakan ulang sebuah konsep, (2) Hasil Jawaban Siswa dan Pembahasan
Mengklasifikasikan objek-objek menurut Terdapat beberapa siswa yang
sifat-sifat tertentu (sesuai dengan mengalami kesulitan dalam mengerjakan
konsepnya), (3) Menggunakan, soal instrumen karena kurangnya
memanfaatkan dan memilih prosedur atau pengetahuan mengenai indikator
operasi tertentu dan (4) Mengaplikasikan mengklasifikasikan objek-objek menurut
konsep atau algoritma pemecahan masalah. sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
Wawancara dilakukan untuk mengetahui konsepnya). Maka siswa tersebut terlebih
lebih jauh bagaimana cara berpikir dahulu diberi bimbingan mengenai cara
mahasiswa dalam mengidentifikasi pengerjaan soal instrumen tersebut.
penyelesaian suatu soal berdasarkan Namun, untuk indikator menyatakan ulang
pemahaman konsep yang dimilikinya. Data sebuah konsep, hanya beberapa siswa saja
hasil tes, wawancara dan observasi berupa yang belum paham.
catatan lapangan kemudian direduksi, Berikut soal berindikator
disajikan dan diambil kesimpulan mengklasifikasikan objek-objek menurut
menggunakan teknik triangulasi sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
(Sugiyono:2015). Teknik triangulasi yang konsepnya). Soal yang diberikan
peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan soal yang penyelesaiannya
adalah penggabungan hasil tes, hasil menggunakan konsep campuran yaitu
wawancara dan observasi berupa catatan penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
lapangan yang kemudian digunakan dan dan perkalian bentuk akar dengan
disajikan untuk melengkapi data secara dimodifikasi menggunakan beberapa sifat
keseluruhan agar dapat diambil kesimpulan matematika yang lain. Hasil jawaban siswa
untuk mengetahui kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal ini dapat dilihat
konsep matematika siswa SMP pada materi pada Gambar 1.
bentuk akar ditinjau berdasarkan indikator
pemahaman konsep.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tiga tahapan pada penelitian ini yakni
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan

4 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Last Name, Last Name, & Last Name e-ISSN: 2527-8827

Gambar 1. Hasil Jawaban Siswa dalam tambahan sifat lain sebelumnya, sehingga
Mengklasifikasikan Objek-Objek Menurut Sifat- siswa sudah berpikir bahwa soal tersebut
Sifat Tertentu (sesuai dengan konsepnya)
dianggap susah sebelum mencoba
menjawab terlebih dahulu.
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
bahwa siswa sudah bisa mengklasifikasikan
Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
Siswa
(sesuai dengan konsepnya) dengan
Hasil rekapitulasi tes kemampuan
menggunakan sifat distributif, tetapi siswa
pemahaman konsep siswa dalam
belum bisa mengoperasikan hasil dari
menyelesaikan soal mengenai materi
bentuk akar dengan sifat bentuk akar yang
bentuk akar dapat dilihat pada Tabel 1 di
seharusnya digunakan. Dalam hasil
bawah ini.
jawaban siswa belum bisa mengoperasikan
hasil operasi campuran yaitu penjumlahan N URAIAN HASIL PENGERJAAN
dan pengurangan bentuk akar dengan O
benar. 1 Nilai rata – rata 74,33
Pada jawaban, siswa menjawab tes formatif
2 Jumlah siswa 11
24+ 6 √ 10−6 √ 10−15 = 24 + 10 – 15 = 19.
yang tuntas
Padahal menurut penyederhanaan operasi belajar
bentuk akar, penjumlahan dan pengurangan 3 Persentase 73,33%
bentuk akar dapat dilakukan pada akar ketuntasan
sejenis (pangkat akarnya dan basisnya belajar
sama) (Tia, Edy, & Dede : 2016). Tabel 1. Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Konsep
Sehingga, 24+ 6 √ 10−6 √ 10−15 = Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Bentuk Akar

( 24−15 ) + ( ( 6 √ 10 ) −( 6 √ 10 ) ) = 9.
Berdasarakan Tabel 1 rata – rata nilai
Hasil jawaban siswa tersebut membuat
siswa sudah memenuhi nilai ketuntasan
guru ingin mengetahui alasan siswa
belajar yaitu >70, tetapi masih ada
menjawab seperti itu, maka guru
beberapa siswa yang belum memenuhi
menggunakan wawancara dengan siswa
pencapaian ketuntasan belajar. Untuk
tersebut. Dari hasil wawancara, guru
persentase ketidak tuntasan belajar adalah
mendapatkan jawaban bahwa siswa
26,67% berdasarkan persentase ketuntasan
bingung dalam mengoperasikan hasil yang
belajar. Dari data rekapitulasi di atas dapat
bentuk akarnya sejenis dengan yang hasil
disimpulkan bahwa sebagian siswa sudah
yang tidak terdapat bentuk akarnya.
bisa menyelesaikan soal mengenai materi
Sebagian siswa juga mengalami kendala
bentuk akar dengan nilai rata – rata yang di
kebingungan dalam mengerjakan
atas nilai ketuntasan belajar. Untuk
penyederhanaan operasi bentuk akar
mengetahui hubungan Tabel 1 dengan
dengan mengklasifikasikan objek-objek
indikator kemampuan pemahaman konsep
menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
dijabarkan dengan data triangulasi antara
konsepnya), terutama dalam soal yang
data tes tertulis dengan wawancara kepada
ditambahkan sifat selain sifat bentuk
siswa yang disajikan pada Tabel 2 di
akarnya. Siswa beralasan karena tidak
bawah ini.
pernah melihat soal bentuk akar dengan

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 5


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
N INDIKA HASIL TES TULIS HASIL benar pengoper
O TOR WAWANCARA asian
KEMAM  Dapat dengan
PUAN
membedak bertangg
PEMAH
AMAN an operasi ung
KONSEP yang sesuai jawab
1 Menyatak  Jelas dalam  Terdapat
an ulang menuliskan ulang konsep
sebuah  Tidak tepat
dalam
konsep konsep dalam
tes,
sehingga memilih
 Tidak dapat hanya
prosedur
mengoperasikan mengikut
inya saja jawaban
penyederhanaan
bentuk akar  Memasu 4 Mengapli
 Menuliskan  Dapat
kasikan menjelas
kkan data dengan
konsep
dalam jelas proses kan
atau
konsep penyelesaia
algoritma dengan
n masalah
pemecaha baik
 Dapat
n masalah
menjelas mengapa
kan
harus
kesalaha
nnya menggun
akan
 Tidak
metode
dapat
menjelas tersebut
kan
konsep  Ragu-
dasar ragu
penjumla
han dan dalam
penguran menjawa
gan b

2 Mengklasi  Mengopera  Terdapat pertanyaa


fikasikan sikan tes kebingun n yang
objek-
sesuai gan diberikan
objek
menurut dengan dalam dan
sifat-sifat sifat bentuk megelom konsep
tertentu yang
akar pokkan
(sesuai
dengan data disebutka
konsepny  Tidak bisa n masih
a) mengopera  Dapat kurang
sikan
menunju tepat
dengan
kombinasi kkan
sifat selain kesalaha
sifat bentuk Tabel 2. Hasil Triangulasi Data Tes Tulis
nnya
akar dan Wawancara Siswa
3 Menggun  Menjawab  Menggun
akan, soal sesuai akan Berdasarkan Tabel 2 di atas diketahui
memanfaa
tkan dan dengan prosedur bahwa ada beragam jawaban siswa dalam
memilih prosedur dengan menyelesaikan soal materi bentuk akar.
prosedur atau baik
atau Pada masing-masing indikator pemahaman
operasi
operasi
 Memilih
konsep, sudah ada mahasiswa yang
tertentu dengan
prosedur menjawab benar dalam menyelesaikan soal

6 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Last Name, Last Name, & Last Name e-ISSN: 2527-8827

materi bentuk akar. Hal ini menandakan soal (Karim : 2011). Dari 15 siswa,
Alasan yang dikemukan siswa sudah benar, sebanyak 11 siswa memiliki nilai yang
tetapi jawaban yang dipilihnya salah. Siswa tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa
tahu pengertian bentuk akar, hanya saja sebagian siswa dapat memilih prosedur
tidak memahami dengan benar sehingga yang sesuai dengan soal yang diberikan.
salah dalam menyimpulkan. Sehingga Siswa juga sudah bisa menuliskan
miskonsepsi yang dialami siswa tersebut dengan jelas proses penyelesaian masalah.
dapat dikategorikan ke dalam miskonsepsi Dalam hasil tulis dapat dilihat bahwa siswa
bahasa (Tia, Edy, & Dede : 2016). menuliskan jawabannya dengan mengikuti
Dalam indikator mengklasifikasikan prosedur dengan baik. Siswa mengerti
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu setiap langkah dalam menyelesaikan soal
(sesuai dengan konsepnya) sebagian siswa tes yang diberikan. Berdasarkan hasil
sudah dapat memahami penyelesaian soal wawancara dalam Tabel 2 pun
dengan konsep yang benar. Tetapi, terdapat menunjukkan bahwa siswa dapat
beberapa orang yang salah menggunakan menjelaskan dengan baik mengapa harus
konsep karena kebingungan dalam menggunakan metode tersebut. Tetapi
mengerjakan soal. Hal ini disebabkan oleh terdapat beberapa siswa yang ragu-ragu
salah satu faktor yaitu kesulitan fakta dalam menjawab pertanyaan yang
(Andika, Mariyam, Nurul : 2020). diberikan dan konsep yang disebutkan
Kesulitan fakta dapat dilihat dari dimana masih kurang tepat.
siswa melakukan kesulitan dalam
menunjukan fakta dengan memilih simbol IV. PENUTUP
yang tidak sinkron. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban
berdasarkan hasil jawaban siswa yang salah siswa didapatkan rata – rata nilai siswa
dalam mengoperasikan bentuk campuran sudah memenuhi nilai ketuntasan belajar
yaitu penjumlahan dan pengurangan bentuk yaitu >70, tetapi masih ada beberapa siswa
akar. yang belum memenuhi pencapaian
Untuk indikator pemahaman konsep ketuntasan belajar. Untuk persentase
selanjutnya yaitu menggunakan, ketidak tuntasan belajar adalah 26,67%
memanfaatkan dan memilih prosedur atau berdasarkan persentase ketuntasan belajar.
operasi tertentu. Sebagian siswa sudah Dari 15 siswa, sebanyak 11 siswa memiliki
benar dalam memillih prosedur nilai yang tuntas. Dalam hasil indikator
pengoperasian dengan benar. Hal ini dapat kemampuan pemahaman, diantara indikator
dilihat pada hasil jawaban siswa dalam yang kami gunakan yakni: (1) Menyatakan
mengoperasikan perkalian dan pembagian ulang sebuah konsep, (2)
bentuk akar, siswa dapat memanfaatkan Mengklasifikasikan objek-objek menurut
sifat operasi perkalian dan pembagian sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
bentuk akar dengan baik. Siswa dikatakan konsepnya), (3) Menggunakan,
sudah dapat mengaplikasikan konsep atau memanfaatkan dan memilih prosedur atau
algoritma pemecahan masalah ketika operasi tertentu dan (4) Mengaplikasikan
mahasiswa dapat menjawab dengan benar konsep atau algoritma pemecahan masalah.
langkah perlangkah dalam menyelesaikan Kami mendapatkan hasil bahwa, siswa

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 7


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

sudah bisa mengklasifikasikan objek-objek dan Penalaran Matematis Siswa


menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan SMA melalui Pembelajaran
konsepnya) dengan menggunakan sifat Eksploratif. Tesis PPs UPI.
distributif, tetapi siswa belum bisa Bandung: Tidak diterbitkan.
mengoperasikan hasil dari bentuk akar Ruseffendi, E. T. (1996). Dasar-dasar
dengan sifat bentuk akar yang seharusnya Penelitian. Semarang: IKIP
digunakan. Dalam hasil jawaban siswa Semarang Press.
belum bisa mengoperasikan hasil operasi Sahriah, Siti, dkk. (2010). Analisis
campuran yaitu penjumlahan dan Kesalahan Siswa dalam
pengurangan bentuk akar dengan benar. Menyelesaikan Soal Matematika
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian Materi Operasi Pecahan Bentuk
siswa dapat menyelesaikan soal yang Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 2
diberikan dengan benar dan sesuai dengan Malang. Malang: Universitas
konsep yang diberikan. Tetapi, terdapat Negeri Malang.
beberapa siswa yang ragu-ragu dalam Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
menjawab pertanyaan yang diberikan dan Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
konsep yang disebutkan masih kurang Kualitatif dan R & D. Bandung:
tepat. Alfabeta.
Wahyuni, T. N., Yusmin, E., & Suratman,
DAFTAR PUSTAKA D. (2016). Miskonsepsi Siswa pada
Andika, A., Mariyam, M., & Husna, N. Penjumlahan dan Pengurangan
(2020). Pengetahuan Matematis Bentuk Akar di Kelas X SMKN 1
Siswa dalam Materi Bentuk Pontianak. Jurnal Pendidikan dan
Pangkat dan Akar. Variabel, 3(2), Pembelajaran Khatulistiwa, 5(11).
49-56.
Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.
Jakarta:Depdiknas.
Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar
Matematika. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Karim, A. (2011). Penerapan metode
penemuan terbimbing dalam
pembelajaran matematika untuk
meningkatkan pemahaman konsep
dan kemampuan berpikir kritis
siswa sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan, 1(1), 21-32.
Minarti, E. (2012). Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah

8 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume X, Nomor X, Bulan 2021
Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai