e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lintasan belajar pada materi relasi dan fungsi
di kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah Design Research yang dikemukakan oleh Gravemeijer
& Cobb, dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu tahap persiapan penelitian, penelitian di dalam
kelas, dan analisis retrospektif. Adapun penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Mori Utara
dengan subjek penelitian berjumlah 12 orang siswa dan terdiri dari tiga pertemuan, yaitu 1)
pertemuan pertama : Konsep Relasi, Penyajian Relasi dan Konsep Domain, Kodomain dan
Range, 2) pertemuan kedua : Konsep Fungsi, Ciri-ciri Fungsi dan Korespondensi Satu-satu
dan 3) pertemuan ketiga : Notasi dan Nilai Fungsi. Instrumen penelitian yang digunakan
berupa hipotesis lintasan belajar dan data dikumpulkan melalui observasi, rekaman suara, dan
Lembar Aktivitas Siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lintasan belajar pada materi
Relasi dan Fungsi dengan pendekatan PMR yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Lintasan belajar
yang dihasilkan berupa alur kegiatan serta aktivitas yang dilakukan siswa di kelas guna
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun, penelitian ini
dilakukan hanya untuk melihat penerapan hipotesis lintasan belajar materi Relasi dan Fungsi
pada pendekatan PMR.
Kata Kunci: Lintasan Belajar, PMR, Kemampuan Pemecahan Masalah
kembali proses dan hasil apakah sudah permasalahan tersebut maka dibutuhkan
sesuai dengan yang direncanakan. pendekatan pembelajaran tertentu yang
Kemampuan pemecahan masalah diartikan mampu meningkatkan kemampuan
sebagai kecakapan kognitif yang harus pemahaman konsep serta pemecahan
dimiliki oleh siswa sehingga diperlukan masalah matematis peserta didik, yaitu
pembiasaan diri dalam menyelesaikan dengan menggunakan pendekatan
persoalan matematika melalui masalah pembelajaran Pembelajaran Matematika
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, siswa Realistik (PMR). Pembelajaran matematika
diharapkan mampu dalam memahami, realistik merupakan pendekatan
menyusun strategi, serta menyelesaikan pembelajaran yang hanya dikhususkan pada
permasalahan secara sistematis sesuai pembelajaran matematika. Secara spesifik,
dengan tahapannya sehingga memberikan pendekatan ini pertama kali dikembangkan
pengalaman belajar matematika yang pada tahun 1970 di Belanda dan berfokus
bermakna. pada pembelajaran penemuan ide
Sejalan dengan Kemendikbud matematika yang melibatkan aktivitas dalam
(2014) yang menyatakan tujuan kehidupan nyata sehari-hari (Tambunan,
dilakukannya pembelajaran matematika dkk., 2019). Terbentuknya pendekatan
kepada peserta didik adalah untuk memiliki Pembelajaran Matematika Realistik didasari
kemampuan : 1) Memahami serta atas gagasan bahwa matematika merupakan
mengaplikasikan konsep matematika, 2) bagian dari nilai kemanusiaan sehingga
Bernalar untuk menjelaskan sifat serta harus dikaitkan dengan kehidupan dunia
gagasan ide matematika, 3) Menyelesaikan nyata (Freudenthal, 2002). Pembelajaran
masalah yang mencakup pemahaman, Matematika Realistik merupakan
perancangan, serta penyelesaian model pendekatan yang berpusat pada dunia
matematika, 4) Mengkomunikasikan ide konkret dengan tujuan membantu siswa
matamatika ke dalam representasi lain dan memahami konsep matematis,
5) Bersikap positif sebagai bentuk meningkatkan kemampuan matematis, serta
penghargaan terhadap matematika dalam menemukan ide matematis melalui proses
kehidupan sehari-hari. Maka berdasarkan analisis masalah siswa dalam pembelajaran
tujuan matematika tersebut, setiap matematika (Lestary, dkk., 2020).
pembelajaran matematika hendaknya Proses eksplorasi dunia nyata pada
dimulai dengan pengalaman nyata akan Pembelajaran Matematika Realistik
konsep matematika yang didalamnya diterapkan melalui masalah yang dialami
melibatkan pemecahan masalah peserta sendiri oleh siswa. Sejalan dengan (Yurnalis
didik terhadap proses matematika. Melalui & Rahmi, 2017) yang menyatakan bahwa
pembelajaran kontekstual, peserta didik kebermaknaan Pembelajaran Matematika
akan terlibat secara langsung dalam Realistik timbul jika proses pembelajaran
penemuan konsep serta dapat mengaktifkan dikaitkan dengan masalah yang dapat
intuisi penalarannya saat bertemu dengan dibayangkan atau dirasakan secara nyata
masalah-masalah dalam kehidupan nyata oleh siswa, karena pembelajaran matematika
sehingga dapat memudahkan peserta didik realistik bukan hanya sebagai suatu sumber
memahami bahkan menyelesaikan masalah belajar tetapi merupakan proses aktivitas
yang dihadapinya. belajar. Untuk itu, penggunaan konteks
Oleh sebab itu, dalam mengatasi masalah yang baik dalam Pembelajaran
33
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Gambar 1. RESI
Atas dasar permasalahan diatas,
peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian pengembangan yang berjudul
“Design Research : Pengembangan Lintasan
Gambar 2. Tahapan penelitian
Belajar dalam Pembelajaran Matematika
Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Subjek penelitian ini adalah siswa
Kemampuan Pemecahan Masalah kelas VIII SMP Negeri 4 Mori Utara yang
Matematis”. Penelitian ini dilaksanakan berjumlah 12 orang. Instrumen yang
dengan tujuan untuk melihat bagaimana digunakan berupa hipotesis lintasan belajar
aktivitas penerapan Hipotesis Lintasan yang telah dirancang sebelumnya. Data
Belajar (HLB) pendekatan Pendiidikan dikumpulkan melalui observasi, perekam
Matematika Realistik terhadap proses suara dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
pembelajaran serta keefektifannya dalam yang telah dirancang untuk meningkatkan
meningkatkan kemampuan pemecahan kemampuan pemecahan masalah siswa.
masalah siswa. Adapun Pendekatan Selanjutnya, data dianalisis secara deskriptif
Pendidikan Matematika Realistik diterapkan berdasarkan hasil pengamatan pada proses
pada materi Relasi dan Fungsi kelas VIII pembelajaran. Proses analisis dilakukan
Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini dengan membandingkan hipotesis lintasan
dilakukan dengan harapan mampu menjadi belajar dan proses aktivitas pembelajaran
solusi terhadap permasalahan dalam proses yang berlangsung di dalam kelas. Seluruh
pembelajaran, khususnya meningkatkan data yang dikumpulkan baik melalui
kemampuan pemecahan masalah matematis observasi dan perekam suara ditulis ke
siswa pada materi Relasi dan Fungsi. dalam bentuk transkrip untuk dapat
memberikan gambaran keseluruhan terkait
METODE PENELITIAN
aktivitias pembelajaran di dalam kelas.
Penelitian ini merupakan penelitian
Kemudian, berdasarkan hasil analisis data
Design Research, yaitu penelitian yang
ditarik kesimpulan atas penelitian yang telah
berfokus pada pengembangan teori dan
dilakukan.
aktivitas pembelajaran (Gravemeijer, 2006).
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
tahapan yang dikemukakan Gravemeijer & Hasil penelitian menjelaskan secara
Cobb (2006), yaitu persiapan, penelitian di rinci bagaimana lintasan belajar yang terjadi
dalam kelas dan analisis retrospektif. dalam tahapan pembelajaran matematika
35
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
realistik pada materi relasi dan fungsi pada Adapun kegiatan penelitian
tiga pertemuan, yaitu sebagai berikut. dilaksanakan dalam dua kali uji coba,
tujuannya agar dapat menemukan teori baru
Tabel 1. Pertemuan Pembelajaran
dalam lintasan belajar yang sesuai dengan
Pertemuan Materi Aktivitas yang diharapkan. Pengujian pertama
Pembelajaran dilakukan pada 8 orang siswa, sedangkan
Pertemuan Konsep Menyatakan pada pengujian kedua dilakukan pada 4
1 relasi hubungan suatu orang siswa.
objek di Uji Coba Pertama
lingkungan
sekitar Pada uji coba pertama, ditemukan
Memahami bahwa HLB yang dirancang belum dapat
konsep relasi memberikan hasil yang maksimal. Pada
dalam pertemuan pertama, ditemukan kesalahan
kehidupan rancangan HLB khususnya pada hasil LAS
sehari-hari 1, yaitu siswa mengalami kesulitan untuk
Menyatakan menyimpulkan konsep relasi dan salah
relasi dalam dalam menyajikan relasi dengan diagram
bentuk diagram panah dan pasangan berurutan. Pada
panah, diagram aktivitas ini, siswa diminta untuk
kartesius, dan menuliskan pengelompokkan jenis hewan
pasangan yang mereka ketahui dari mata pelajaran
berurutan IPA. Materi pengelompokkan jenis hewan
Menyatakan sebenarnya sudah dipelajari oleh siswa sejak
domain, Sekolah Dasar dan pada dasarnya dapat
kodomain, dan dipahami oleh siswa. Namun, penggunaan
range suatu konteks ini dianggap terlalu sukar untuk
relasi. digunakan karena sudah melibatkan proses
Pertemuan Konsep Menyatakan berpikir yang abstrak, akibatnya siswa
2 fungsi suatu relasi kesulitan dalam memahami konsep relasi .
Menyelidiki Selain itu, terdapat kesalahan rancangan
ciri-ciri fungsi pada aktivitas menentukan domain,
Menyelidiki kodomain, dan range, dimana siswa
ciri-ciri mengalami kesulitan dalam memahami
korespondensi konsep domain, kodomain, dan range karena
satu-satu pemilihan contoh relasi yang terbentuk sejak
Pertemuan Notasi Menyelesaikan aktivitas awal tidak dapat memberikan
3 dan nilai permasalahan gambaran jelas akan bentuk relasi, sehingga
fungsi kontekstual pada aktivitas ini memerlukan sedikit
terkait nilai penjelasan materi dari guru. Kesalahan lain
fungsi yang ditemukan adalah siswa tidak dapat
mengingat dengan benar konsep himpunan.
Akibatnya, pada saat menulis anggota
himpunan sama yang berjumlah lebih dari
36
Gavrilla Mei Sela Marande1, dan Hafsah Adha Diana : Design Research : Pengembangan Lintasan Belajar Dalam
Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 8 (1), pp: 31-46.
satu, siswa menuliskannya secara berulang yang telah dirancang berdasarkan hasil uji
kali. coba pertama dan masukkan serta saran dari
para ahli.
Uji Coba Kedua
Adapun, lintasan belajar pada materi
Relasi dan Fungsi pada uji coba kedua
dideskripsikan sebagai berikut.
Pertemuan Pertama : Konsep Relasi,
Penyajian Relasi dan Konsep Domain,
Kodomain dan Range
Proses pembelajaran pertemuan
pertama dilakukan dengan tujuan untuk
siswa dapat memahami konsep relasi,
pernyajian relasi dan mampu menyatakan
domain, kodomain dan range dari sebuah
relasi. Aktivitas pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan konteks dari contoh
permasalahan yang terjadi di lingkungan
sehari-hari dan dihubungkan dengan ilmu
pengetahuan lainnya. Adapun dalam
Gambar 3. Kesalahan pada Hasil Kerja berlangsungnya aktivitas pembelajaran,
LAS Uji Coba Pertama digunakan “RESI” sebagai alat bantu yang
Pada pertemuan kedua, aktivitas menjembatani siswa untuk berpikir dari
yang dilakukan oleh siswa adalah matematika yang bersifat kontekstual
menemukan ciri-ciri fungsi dan menuju matematika abstrak. Oleh sebab itu,
korespondensi satu-satu berdasarkan contoh siswa diharapkan mampu menguasai konsep
relasi yang mereka temukan. Pada aktivitas dan penyajian relasi serta menyatakan
ini, siswa diminta untuk membuat relasi domain, kodomain, dan range daru suatu
berdasarkan nama, tanggal lahir, hoby dan relasi.
mata pelajaran favorit, kemudian Kegiatan pembelajaran pertemuan
menyatakannya ke dalam diagram panah. pertama diawali dengan proses mereview
Kesalahan yang diperoleh dalam hal ini kembali materi himpunan sebagai materi
adalah kurangnya pemahaman akan konsep prasyarat relasi dan fungsi. Dalam aktivitas
himpunan, dimana siswa menuliskan ini, siswa diminta untuk memberikan contoh
anggota himpunan yang sama sebanyak himpunan dengan cara menyebutkan serta
lebih dari satu. Sedangkan pada pertemuan memilih beberapa gambar dari “RESI” yang
ketiga, yaitu aktivitas menyelesaikan telah disediakan sebagai suatu contoh
permasalahan kontekstual terkait nilai himpunan. Namun, dalam aktivitas ini,
fungsi, tidak ditemukan kesalahan baik pada siswa masing-masing siswa juga diminta
rancangan HLB maupun hasil LAS. Oleh untuk memberikan contoh beserta cara
sebab itu, peneliti melakukan revisi kembali penulisan himpunan dari objek yang ada di
terhadap Hipotesis Lintasan Belajar (HLB) lingkungan sekitarnya. Sesuai dengan
37
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
38
Gavrilla Mei Sela Marande1, dan Hafsah Adha Diana : Design Research : Pengembangan Lintasan Belajar Dalam
Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 8 (1), pp: 31-46.
39
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
45
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
46