Anda di halaman 1dari 29

Efektivitas Model Pembelajaran PBL dengan

Pendekatan STEM Terhadap Minat Belajar dan


Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi
Trigonometri
1908056055
Rizqi Aulia Dewi

Semarang, 14 September 2022


Seminar Pendidikan Matematika – PM 7B
Latar Belakang
Kondisi Ideal
• Pendidikan menurut UU Nomer 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
• Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa depan adalah pendidikan yang dapat
menumbuhkan potensi siswa, sehingga yang bersangkutan harus mampu mempraktikan apa yang dipelajari di
sekolah untuk menghadapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan
datang. Salah satu bidang studi yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan serta dalam
menghadapi masalah kehidupan sehari-hari adalah matematika (Sholihah & Mahmudi, 2015).
• National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) Menyatakan bahwa di dalam proses pembelajaran
matematika terdapat lima kemampuan dasar mengenai pelaksanaan pembelajaran yang meliputi (1)
Pemecahan masalah (Problem Solving), (2) Penalaran dan Pembuktian (Reasoning and proof), (3) Komunikasi
(communication), (4) Koneksi (Connection), (5) representasi (representation) (NCTM, 2000).
Realita
• Berbanding terbalik dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran bagi siswa, karena survei menunjukkan
kemampuan pemecahan masalah di Indonesia masih rendah. Pada kategori
matematika, Hasil survei PISA 2018 Indonesia berada di peringkat 7
dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379 ( Hermaini & Nurdin,
2020).
Masalah
• National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) Menyatakan bahwa di dalam proses pembelajaran matematika terdapat lima
kemampuan dasar mengenai pelaksanaan pembelajaran yang meliputi (1) Pemecahan masalah (Problem Solving), (2) Penalaran dan
Pembuktian (Reasoning and proof), (3) Komunikasi (communication), (4) Koneksi (Connection), (5) representasi (representation)
(NCTM, 2000). Widodo mengatakan dalam ( Matondang & Matondang, 2022) Pengembangan kemampuan pemecahan masalah sesuai
dengan tuntutan kurikulum “merdeka belajar” yang berfokus terhadap capaian pembelajaran dengan kompetensi soft skills serta hard
skills. Pemecahan masalah menjadi salah satu hal terpenting dalam suatu proses pembelajaran matematika hal ini sesuai dengan
pendapat Branca dalam (Nanang, 2012) yang meliputi 1) bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum pembelajaran
matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika, 2) pemecahan masalah bisa meliputi metode prosedur serta strategi, dan 3)
pemecahan masalah adalah kemampuan dasar yang ada dalam belajar.
• Kemampuan Pemecahan masalah menurut polya dalam (Rismen, et al., 2020) adalah sebuah perjuangan untuk menemukan jalan keluar
dari suatu perkara yang tidak mudah untuk diselesaikan. Sedangkan menurut (Sumartini, 2016) Pemecahan masalah merupakan suatu
usaha untuk mengatasi suatu kesulitan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam matematika, kemampuan
pemecahan masalah harus dimiliki oleh peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal berbasis masalah.
• Berbanding terbalik dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran bagi siswa, karena survei
menunjukkan kemampuan pemecahan masalah di Indonesia masih rendah. Pada kategori matematika, Hasil survei PISA 2018
Indonesia berada di peringkat 7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379 ( Hermaini & Nurdin, 2020).
Apa yang akan dilakukan
• Experiment ( Melakukan Experiment menggunakan model pembelajaran
PBL dengan pendekatan STEM pada materi trigonometri kelas X)
urgensi
• Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang krusial untuk dikuasai oleh siswa. Karena dengan meguasai
pemecahan masalah, siswa dapat meningkatkan kemampuan, mencetuskan pandangan baru dan berlatih mengintegrasikan konsep-
konsep, teorma- teorema, dan keterampilan yang telah diperoleh (Rismen et al., 2020).
• Pembelajaran sebaiknya memuat pemecahan masalah sebagai kunci dari semua aspek aktivitasnya (Cahyono, 2016). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pentignya kemampuan pemecahan masalah untuk dikuasai siswa dalam belajar, sebagai kunci
dalam mengembangkan keterampilan dari konsep dan teorema yang dipelajari.
• Minat siswa merupakan faktor penting dalam menentukan keaktifan siswa dalam belajar baik ketika di sekolah maupun di luar
sekolah. Apabila materi pembelajaran yang dipelajari tidak disukai oleh siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan baik, yang
akan berakibat pada menurunnya prestasi siswa. Dengan kata lain, minat belajar adalah salah satu hal yang dibutuhkan untuk
memperoleh hasil belajar maksimal. Minat belajar yang tinggi akan menghasilkan hasil belajar yang tinggi pula, sebaliknya minat
belajar yang kurang akan menghasilkan hasil belajar yang minim (Sulistyani & Sugiyanto, 2016).
• Model pembelajaran PBL dengan Pendekatan STEM menuntut siswa untuk lebih aktif dan kritis dalam berfikir karena dengan
model pembelajaran PBL siswa akan terpacu dalam menyelesaikan masalah selain itu dengan adanya pendekatan STEM
menjadikan siswa semakin melek teknologi .
Rumusan Masalah

1. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan STEM efektif
terhadap minat belajar siswa pada materi Trigonometri ?
2. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan STEM efektiv
terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Trigonometri?
Tujuan Penelitian
• Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based Learning dengan
pendekatan STEM efektif terhadap minat belajar siswa pada materi Trigonometri
2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based Learning dengan
pendekatan STEM efektiv terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi
Trigonometri
Kajian Teori
Kajian Teori 1
• Menurut Polya dalam (Rismen et al, 2020) menyatakan kemampuan pemecahan
masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan.
• menurut (Sumartini, 2016) Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk
mengatasi kesulitan kesulitan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam matematika, kemampuan pemecahan masalah harus dimiliki
oleh siswa untuk menyelesaikan soal-soal berbasis masalah
• menurut Gagne dalam (Nurhasanah & Luritawaty, 2021) merupakan seperangkat
prosedur atau strategi yang memungkinkan seorang dapat meningkatkan
kemandirian dalam berfikir.
Kajian Teori 2
• Nasution mengatakan bahwa ketekunan belajar ini bertalian dengan sikap dan minat terhadap
pelajaran. Bila suatu pelajaran tidak menarik minat seseorang karena sesuatu hal, maka ia segera
menyampingkannya jika menemukan kesulitan. Sebaliknya, jika suatu tugas menarik karena
memberikan hasil yang menggembirakan, ia cenderung untuk memberikan waktu yang lebih
banyak untuk tugas itu (Firmansyah, 2015)
• Menurut Slameto minat itu besar pengaruhnya terhadap belajar. Oleh karena itu, minat dapat
ditumbuh-kembangkan melalui belajar, sebab melalui belajar seseorang dapat menganalisis
informasi-informasi tentang berbagai karakteristik objek kehidupan termasuk informasi tentang
pendidikan, jabatan, serta tentang berbagai jenis pekerjaan. Melalui belajar, seseorang akan
memperoleh kemampuan dalam berbagai hal, seperti kemampuan berbahasa, berhitung, menulis,
menggambar, dan sebagainya itu berguna untuk mendukung kehidupannya
Kajian teori 3
• Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dilakukan secara kritis karena
peserta didik menemukan masalah, menginterpretasikan masalah mengidentifikasi faktor terjadinya
masalah, mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah (Kemendikbud, 2012:12).
• Model pembelajaran Problem Based Learning ini lebih bersifat kompleks. Model ini mempunyai ciri
umum, yaitu menyajikan kepada siswa suatu masalah yang autentik dan bermakna yang akan memberi
kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model ini mempunyai ciri
khusus, yaitu adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin
ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk atau karya dan memamerkan produk tersebut serta
adanya kerjasama. Masalah autentik adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari hari dan
bermanfaat langsung jika ditemukan penyelesaiannya (Trianto, 2007:9).
Kajian Teori 4
• STEM merupakan akronim dari Science,Technology, Engineering, and Mathematics.
Istilah ini pertama kali diluncurkan oleh National Science Foundation (NSF) Amerika
Serikat (AS) pada tahun 1990-an sebagai tema gerakan reformasi pendidikan untuk
menumbuhkan angkatan kerja bidang-bidang STEM, serta mengembangkan warga
negara yang melek STEM (STEM literate), serta meningkatkan daya saing global
Amerika Serikat dalam inovasi iptek (Hanover Research, 2011).
• Awalnya istilah yang digunakan adalah SMET namun diubah menjadi STEM untuk
membantu mempromosikannya (Sanders, dalam Chesky dan Wolfmeyer, 2015: 26).
Penelitian Sebelumnya #1
• Nama author, judul penelitian, di publikasikan di mana, tahun berapa
• Deskripsikan singkat
• Kontribusinya ke penelitian yang akan dilakukan: teori/instrumen/hasil..
Penelitian sebelumnya #2
Penelitian sebelumnya #n
Kerangka Berpikir
• BUKAN tahapan penelitian
Hipotesis Penelitian (kuantitatif)
Hipotesis Tindakan (PTK)
Metode Penelitian
Metode dan Desain Penelitian
• Kuantitatif – eksperimen – post test control only design/pretest-post test
Waktu dan Tempat Penelitian
• Waktu: proposal sampai laporan
Populasi
• Kumpulan dari seluruh unit elementer
• Jumlah populasi (N)
Sampel
• Sampel minimal – cantumkan dasarnya
• Sampel yang diambil berapa
• Metode sampling: probability/non probability – lihat kembali materi RPP
Variabel dan Data
• Variabel apa saja
• Data dijelaskan per variabel
Sumber Data
• Primer - sekunder
Metode Pengambilan Data
• Angket/kuisioner, tes, wawancara, observasi, dokumentasi

Variabel Pengambilan Data


Analisis Data
• Analisis Pendahuluan
Rumusan masalah Analsisi Data
• Analisis data untuk menjawab rumusan masalah

Anda mungkin juga menyukai