PROPOSAL PENELITIAN
(Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Proposal pada Program
Studi Pendidikan Matematika)
Febrielya Darmadi
P220196141
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM
SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF MATEMATIS
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah :
D. Tujuan Peneliti
LANDASAN TEORI
E. Kajian Teori
Suatu soal yang dianggap sebagai “masalah” adalah soal yang memerlukan
keaslian berpikir tanpa adanya contoh penyelesaian sebelumnya. Masalah berbeda
dengan soal latihan. Pada soal latihan, siswa telah mengetahui cara
menyelesaikannya, karena telah jelas hubungan antara yang diketahui dengan
yang ditanyakan, dan biasanya telah ada contoh soal. Jika ada masalah dan siswa
tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi siswa tertarik dan tertantang
untuk menyelesaikannya. Siswa menggunakan segenap pemikiran, memilih
strategi pemecahannya, dan memproses hingga menemukan penyelesaian dari
suatu masalah (Hamzah dkk, 2018). Dengan Creative Problem Solving, siswa
dapat memilih dan mengembangkan ide dan pemikirannya. Berbeda dengan
hafalan yang sedikit menggunakan pemikiran. Creative Problem Solving
memperluas proses berpikir, menurut Osborn (dalam Imam, 2019) menyatakan
bahwa Creative Problem Solving mempunyai 3 prosedur, yaitu:
a. Berpikir Lancar (Fluency) yang artinya selalu memiliki lebih dari satu
jawaban.
b. Berpikir Luwes (Fleksibility) yaitu mampu mengubah cara pendekatan atau
pemikiran.
c. Berpikir Orisinil (Originality) mampu mengungkapkan ungkapan aneh dan
unik.
d. Berpikir Elaboratif (Elaboration) mampu memperkaya dan mengembangkan
suatu gagasan atau produk.
F. Definisi Operasional
Berpikir, memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru
adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain.
Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak
masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok.
Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru
bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup pemecahan masalah.
Dari uraian di atas, beberapa strategi untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif antara lain: siswa diperlukan dengan membangkitkan ide-ide baru,
mendefinisikan kembali masalah, mengidentifikasi dan mengatasi masalah,
membangun kecakapan diri, minat belajar matematika dan membuat model
kreativitas. Upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Creative Problem Solving. Model Creative Problem Solving mengutamakan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sehingga daya berpikir kreatif
siswa lebih berkembang. Jadi jika siswa dihadapkan dengan suatu pertanyaan,
siswa dapat mengunakan keterampilan pemecahan masalahnya dengan
mengembangkan masalahnya.
G. Kerangka Berpikir
I. Metodologi Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode eksperimen, yaitu suatu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiyono : 2015). Pada penelitian ini
peneliti menerapkan model pembelajaran Creative Problem
Solving untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Jadi dalam metode eksperimen ini terdapat perlakuan yang
mempengaruhi (treatment) dan dipengaruhi untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan metode eksperimen dengan experimental
design. Bentuk experimental design yang dipakai yaitu
pretest dan post-test. Dalam desain pretes dan post-test
terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol (Sugiyono, 2015 : 76).
a) Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas disalah satu
kota Majalengka. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada Semester
Genap T.A 2022/202.
b) Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah
Menengah Atas ( SMA). Kelas X terdiri dari dua kelas yaitu X-A dan
X-B. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa dari kelas X-A
sebagai kelas eksperimen dan X-B sebagai kelas kontrol.
c) Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu RPP, lembar observasi, dan
soal tes.
d) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui pretest
dengan menggunakam instrument kemampuan berpikir kreatif
tujuannya, untuk mengetahui nilai awal siswa dengan pemberian
materi ajar. Kemudian data dari hasil pembelajaran yang kemampuan
berpikir kreatif matematis diambil dari post-test berupa soal
dilaksanakannya proses pembelajaran.
e) Teknik Analisis Data
Teknik analaisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji
validitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji banding (uji t ) dua
sampel.
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrumen.” Validitas suatu instrumen
berkaitan dengan untuk apa instrumen itu dibuat untuk
mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, dapat
digunakan tabel sebagai berikut :
b. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi sebuah instrumen.
Adapun nilai koefisien korelasi reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel.2 Koefisien Reliabilitas
Validitas Butir Soal Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Sumber : Arikunto, 2015, halm. 100)
c. Daya Pembeda
Daya pembeda ini digunakan untuk mengetahui selisih antara proporsi
kelompok dengan skor tinggi yang menjawab benar dengan kelompok dengan
skor rendah yang menjawab dengan benar. Untuk nilai koefisien korelasi daya
pembeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel.3 Koefisien Daya Pembeda
Daya Pembeda Kriteria
0,71 – 1,00 Baik Sekali
0,41 – 0,70 Baik
0,21 – 0,40 Cukup
0,00 – 0,20 Jelek
(Sumber : Arikunto, 2015, hlm. 230)
e. Tingkat Kesukaran
Digunakan agar mengetahui tingkat kesukaran sebuah instrumen. Indeks
kesukaran ini menggambarkan derajat proporsi jumlah skor jawaban benar pada
butir tes yang berkaitan dengan skor idealnya. Adapun nilai koefisien korelasi
tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel. 4 Koefisien Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
(Sumber : Arikunto, 2015, hlm. 223)
e. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk
melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah
berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan
untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model model penelitian
tersebut adalah data distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
shapiro-wilk.
f. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa
populasi sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Uji T.
g. Uji-T
Uji-T yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t berpasangan. Uji-T
berpasangan adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan antara dua sampel berpasangan. Dua sampel berpasangan
merupakan sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mendapat dua
perlakuan yang berbeda. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi dua
perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya. Apabila suatu
perlakuan tidak memberikan pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol,
dengan asumsi data berdistribusi normal.
2. Jadwal Penelitian
Bulan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Kegiatan
1. Pengajuan judul proposal
2. Penyusunan Proposal
3. Penyusunan Instrumen
4. Seminar Proposal
5. Pengajuan surat ijin
penelitian
6. Uji Validitas dan Realibilitas
7. Pengumpulan Data
8. Pengolahan Data
9. Penyusunan Skripsi
10. Pengumpulan Skripsi
11. Sidang Skripsi
K. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S. S. S., & Afriansyah, E. A. (2018). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Melalui Pembelajaran ctl. JIPMat, 3(2).
Maryanti, A. (2018). Hasil Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen dan
NonEksperimen Berbasis Inquiri Terstruktur Pada Sub-pokok Materi Pergeseran
Kesetimbangan Kimia.