Volume
Makrif, M7,etNomor 3, Jurnal
al (2022). September
Ilmiah2022
Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
ISSN
DOI: (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326
https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
1186
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
1187
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
proyek matematika missouri (PMM) adalah menggunakan perlakuan pada objek penelitian
meningkatkan keterampilan siswa dalam yang hanya melibatkan satu kelompok kelas saja
mengerjakan soal matematika dengan latihan sebagai kelas eksperimen tanpa variabel kontrol”.
terkontrol, latihan mandiri (seatwork), serta Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pemberian PR. siswa kelas V di SDN 1 Bagik Polak yang terdiri
Beberapa penelitian sebelumnya yang dari 34 siswa. Teknik sampling yang digunakan
dapat mendukung penelitian ini yaitu, penelitian adalah non probability sampling. Menurut
dari Savitri et al (2013) dengan judul Sugiyono (2015:84), “non probability sampling
“Keefektifan Pembelajaran Matematika adalah teknik yang tidak memberi
Mengacu pada Missouri Mathematics Project peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah”. atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
Adapun variabel yang diteliti yaitu tentang sampel”. “Dalam teknik non probability
kemampuan pemecahan masalah. Hasil sampling peneliti dapat sesukanya atau secara
penelitian tersebut menunjukkan bahwa sadar memutuskan apakah elemen-elemen masuk
pembelajaran matematika mengacu pada model ke dalam sampel atau tidak” (Amirullah,
proyek matematika missouri (PMM) efektif 2015:71). Artinya, kemugkinan atau peluang
terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. seseorang atau benda untuk terpilih menjadi
Penelitian yang dilakukan oleh Hikmah anggota sampel tidak diketahui. Teknik non
(2020) yang berjudul “Pengaruh Model probability sampling yang digunakan dalam
Pembelajaran Missouri Mathematics Project pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
(MMP) Terhadap Kemampuan Penalaran purposive sampling, karena pengambilan sampel
Matematis Siswa SMP”. Komponen yang diteliti dipilih secara khusus berdasarkan tujuan
yaitu kemampuan penalaran matematis. Hasil penelitian. Purposive sampling menjadikan
penelitian tersebut membuktikan bahwa seluruh populasi sebagai sampel. Untuk itu yang
kemampuan penalaran matematis siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
dibelajarkan dengan model missouri mathematics seluruh siswa kelas V SDN 1 Bagik Polak yang
project (MMP) menjadi lebih baik dari pada berjumlah 34 siswa.
penggunaan model konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan one group pretest-posttest yang bertujuan agar
oleh beberapa peneliti di atas, tentu ada hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
hubungannya dengan penelitian ini. Adapun karena dapat membandingkan dengan keadaan
persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelum diberi perlakuan (treatment) dengan
sejenis sebelumnya terletak pada fokus penelitian setelah diberi perlakuan (treatment). Rancangan
yaitu menemukan pengaruh model pembelajaran ini dilakukan terhadap satu kelompok tanpa
proyek matematika missouri (PMM) terhadap adanya kelompok kontrol atau pembanding.
kemampuan matematika siswa. Kemudian Instrumen yang digunakan berupa tes uraian
perbedaannya adalah pada penelitian sebelumnya sebanyak 5 butir soal yang telah diuji
setiap komponen evaluasi hanya meneliti satu kevalidannya oleh ahli atau expert judgment. Tes
indikator, sedangkan dalam penelitian ini ini bertujuan mendapatkan data yang berkaitan
menggunakan beberapa indikator kemampuan dengan kemampuan kreativitas matematis siswa.
dalam mengukur kreativitas matematis. Untuk itu Instrumen tersebut disusun berdasarkan indikator
peneliti melakukan penelitian lebih lanjut kemampuan berpikir kreatif matematis yang
mengenai “Efektivitas Model Pembelajaran memiliki lima indikator yaitu kepekaan atau
Proyek Matematika Missouri (PMM) Terhadap sensitivity, kelancaran atau fluency, keluwesan
Kemampuan Kreativitas Matematis Siswa Kelas atau flexibility, keterperincian atau elaboration,
V SDN 1 Bagik Polak Tahun Ajaran 2021/2022”. keaslian atau originality.
Untuk mengetahui perbedaan kemampuan
METODE kreativitas matematis siswa sebelum siswa
mengikuti pembelajaran dengan model
Metode penelitian yang digunakan dalam pembelajaran proyek matematika missouri
penelitian ini adalah eksperimen dengan jenis pre (PMM) dan setelah siswa mengikuti
eksperimental. Menurut Nirfayanti & pembelajaran dengan model pembelajaran
Syamsuriyawati (dalam Mansyur & Khaerani, proyek matematika missouri (PMM), maka
2020:12), “penelitian pre experimental
1188
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
dilakukan pengujian normalitas dan pengujian yang baik akan membentuk kemampuan
hipotesis. intelektual, berpikir kritis, dan munculnya
kreativitas serta perubahan perilaku atau pribadi
HASIL DAN PEMBAHASAN seseorang berdasarkan pengalaman tertentu”.
Komponen yang tidak kalah penting dalam
Hasil dan pembahasan terdiri dari proses kegiatan belajar mengajar adalah rencana
pembelajaran, model pembelajaran proyek pelaksanaan pembelajaran (RPP). “Penyesuaian
matematika Missouri (PMM), kemampuan bahan ajar yang konkret harus dimulai dari
kreativitas matematis siswa, dan efektivitas rancangan atau penyusunan rencana pelaksanaan
model pembelajaran proyek matematika missouri pembelajaran (RPP) yaitu dengan cara
(PMM) terhadap kemampuan kresativitas menurunkan kompetensi dasar ke dalam
matematis siswa. indikator-indikator pencapaian kompetensi yang
disesuaikan dengan bidang keilmuan” (Fatimah
Proses Pembelajaran & Amam, 2018:78). Pendidik dalam hal ini juga
Proses pembelajaran dapat berjalan memiliki peranan penting yaitu menganalisis
dengan lancar apabila didukung dengan keterkaitan antara konsep-konsep suatu pelajaran
komponen pendukung. Salah satu komponen yang akan digunakan sebagai bahan materi dalam
yang berpengaruh dalam proses pembelajaran suatu bidang keilmuan.
adalah guru. Menurut Sardiman (2012:123), Di Indonesia, penyusunan rencana
“guru adalah salah satu komponen yang sangat pelaksanaan pembelajaran (RPP) telah diatur
berpengaruh dalam proses pembelajaran karena dalam Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang
guru memegang peranan yang sangat penting standar proses pendidikan dasar dan menengah.
antara lain menyiapkan materi, menyampaikan Isi dari pada peraturan tersebut yaitu komponen-
materi, serta mengatur semua kegiatan belajar komponen yang ada dalam pembelajaran harus
mengajar dalam proses pembelajaran”. Seorang berimplikasi atau berkaitan dengan perencanaan
guru matematika harus dapat membuat agar teori, proses pembelajaran” (Fatimah & Amam,
fakta, konsep, atau prinsip dalam matematika itu 2018:78). Rencana pelaksanaan pembelajaran
terlihat konkret sesuai dengan penalaran (RPP) memiliki peranan yang sangat penting
siswanya. “Lebih dari pada itu tugas guru dalam hal interaksi antara peserta didik dengan
memiliki fungsi untuk merangkum materi bahan guru selama proses pembelajan berlangsung,
ajar sebagai alat untuk membantu siswa dalam untuk itu penyusunanya harus benar-benar
menyelesaikan latihan-latihan guna diperhatikan agar tercapainya tujuan
memaksimalkan hasil belajar siswa” (Suswandari pembelajaran.
dalam Yuniarti et al., 2021:695). Pembelajaran diawali dengan kegiatan
Menurut Subarinah (dalam Jumanah et al., pendahuluan (review) yaitu meninjau kembali
2020:42), “seorang guru harus mampu mengubah materi yang sebelumnya dipelajari. Karena dalam
sifat abstrak dari objek matematika menjadi penelitian ini materinya adalah pecahan, maka
konkret sehingga memudahkan siswa memahami siswa ditanyakan tentang materi pecahan yang
pelajaran matematika”. Pada jenjang sekolah sebelumnya pernah dipelajari. Kegiatan ini
dasar sifat konkret objek matematika harus lebih bertujuan untuk mengingatkan kembali siswa
banyak atau lebih besar dibanding jenjang akan hal-hal yang berkaitan dengan materi
sekolah menengah ke atas. “Era modern seperti pecahan. Respon siswa pada tahap ini beragam,
sekarang ini membuat paradigma pendidikan beberapa siswa masih mengingat materi,
tidak hanya ke masa lalu atau masa kini, namun sebagian siswa ada juga yang sudah lupa akan
lebih jauh lagi terfokus ke masa depan, karena materi ini. Maka dari itu siswa diberikan motivasi
individu yang akan datang akan menghadapi agar materi tentang pecahan dapat diingat
kesulitan dan tantangan yang lebih berat lagi” kembali.
(Fakhruddin et al., 2013:114). Untuk itu dalam Dalam melaksanakan kegiatan belajar
menunjang proses belajar mengajar diperlukan mengajar menggunakan model pembelajaran
peran guru sebagai pengajar, pendidik, dan proyek matematika missouri (PMM) ini telah
pembimbing agar dapat menerjemahkan tujuan diatur dalam sebuah rencana pelaksanaan
pembelajaran dalam bentuk tindakan yang benar. pembelajaran (RPP) yang digunakan pada saat
Hal ini didukung pendapat dari Saputra et al perlakuan (treatment) pada peserta didik. Hal ini
(2020:7), bahwa “sebuah proses belajar mengajar bertujuan agar proses pembelajaran menjadi
1189
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
terarah sehingga tujuan dari penelitian ini dapat pada pembelajaran dan agar diskusi menjadi
tercapai. Rencana pelaksanaan pembelajaran lebih tertib dan terarah. Selama kegiatan ini
(RPP) tersebut dibuat berdasarkan sintaks dari berlangsung, diskusi setiap kelompok berjalan
model pembelajaran proyek matematika missouri dengan cukup baik dan tetap diarahkan agar
(PMM) yaitu: (1) pendahuluan (review), (2) siswa tidak membahas hal-hal diluar materi.
pengembangan, (3) latihan dengan bimbingan Selain itu, agar tidak terjadi dominasi oleh salah
guru (kerja kooperatif), (4) kerja mandiri satu siswa dalam kelompok, maka semua anggota
(seatwork), (5) penugasan atau PR. kelompok diwajibkan untuk menuangkan
pemikiran dalam menyelesaikan soal.
Aktivitas Guru dan Siswa Langkah keempat yaitu kerja mandiri
Pembelajaran diawali dengan kegiatan (seatwork), dimana pada tahap ini siswa secara
pendahuluan (review) yaitu meninjau kembali individu atau berdasarkan kelompok belajarnya
materi yang sebelumnya dipelajari. Karena dalam merespon soal untuk latihan atau perluasan
penelitian ini materinya adalah pecahan, maka konsep yang telah dipelajari. Soal pada tahap ini
siswa ditanyakan tentang materi pecahan yang berjumlah 5 butir yang bertujuan untuk
sebelumnya pernah dipelajari. Kegiatan ini mengukur pemahaman siswa setelah melakukan
bertujuan untuk mengingatkan kembali siswa kerja kelompok. Pemahaman-pemahaman yang
akan hal-hal yang berkaitan dengan materi siswa dapat saat berdiskusi diharapkan mampu
pecahan. Respon siswa pada tahap ini beragam, diterapkan pada saat kerja mandiri ini. Keadaan
beberapa siswa masih mengingat materi, pada saat langkah ini berjalan, sejumlah siswa
sebagian siswa ada juga yang sudah lupa akan masih ada yang kurang paham dan perlu untuk
materi ini. Maka dari itu siswa diberikan motivasi dibimbing.
agar materi tentang pecahan dapat diingat Langkah kelima yaitu penugasan atau PR.
kembali. Pemberian tugas atau PR dilakukan agar siswa
Langkah kedua yaitu pengembangan, dapat belajar dan mengembangkan kemampuan
dimana pada tahap ini siswa diberitahu tujuan di rumah. Soal pekerjaan rumah tersebut
pembelajaran serta perluasan konsep materi berjumlah 5 butir dan merupakan materi
pecahan. Kemudian siswa mendapatkan uraian pelajaran yang saat itu dipelajarinya di sekolah.
materi yang dilakukan dengan diskusi interaktif PR ini dijadikan bahan review untuk
antara guru dan siswa. Demonstrasi ini dikaitkan pembelajaran materi selanjutnya. Hasil dari
dengan hal yang konkret dan sering ditemui oleh pemberian pekerjaan rumah ini kemudian
siswa agar mampu membentuk konsep dan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Setelah
memahami kosep yang diberikan. Misalnya pada dibahas, ditemukan masih ada yang belum paham
materi pecahan, dalam pembelajaran kali ini atas PR yang diberikan. Ini kemudian menjadi
siswa diberikan perumpamaan dengan hal-hal bahan diskusi bersama agar siswa mendapatkan
yang biasa ditemui dalam kehidupan nyata pencerahan.
seperti memotong buah-buahan menjadi
beberapa bagian, membagi kue beberapa potong Model Pembelajaran Proyek Matematika
dan contoh-contoh lainnya. Respon siswa pada Missouri
tahap ini selama diberikan perlakuan (treatment) “Model pembelajaran adalah alat atau
menunjukan keaktifan dan respon yang cukup media yang digunakan sebagai sarana untuk
antusias. menyalurkan pengetahuan yang mampu
Langkah ketiga yaitu latihan dengan merangsang minat dan perhatian peserta didik
bimbingan guru (kerja kooperatif), merupakan untuk tercapainya tujuan pembelajaran”
kegiatan penugasan yang diberikan secara (Sutirman dalam Ardhani et al., 2021:170).
berkelompok. Pada tahap ini siswa dibagi ke Proses pembelajaran sejatinya harus melibatkan
dalam 5 kelompok secara acak. Penugasan yang siswa secara aktif agar dapat mengembangkan
diberikan berupa lembar kerja/proyek yang berisi kemampuan peserta didik. “Dalam proses
5 butir soal. Lembar kerja/proyek ini dibuat untuk pembelajaran, tugas peserta didik bukan hanya
melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal menerima pengetahuan dari guru, tetapi juga ikut
berkaitan dengan materi. Selama kegiatan terlibat secara langsung dalam mengembangkang
penugasan ini, siswa diawasi atau dibimbing aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik” (Erfan
langsung. Pengawasan yang dilakukan bertujuan et al., 2020:14). “Pembelajaran harus bisa
untuk mencegah agar tidak terjadi miskonsepsi memanfaatkan sumber belajar dan potensi siswa
1190
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
sehingga dengan begitu siswa akan terlibat dituntut untuk belajar di dalam kelas saja, karena
dengan senang hati dalam proses pembelajaran siswa akan lebih banyak diberikan tugas
yang pada akhirnya ilmu yang diterima dapat kelompok, tugas individu, dan pekerjaan rumah
tertanam di long term memory siswa” (Dasna sehingga mengasah kemampuan siswa”
dalam Hotimah et al., 2021:7). (Marliani, 2015:16). Tugas-tugas yang telah
Dengan model pembelajaran proyek dikerjakan oleh siswa akan dibahas secara tuntas
matematika missouri (PMM), kemampuan siswa sehingga siswa akan mengetahui apakah jawaban
dibangun dengan pemahaman yang konkret yaitu yang didapatnya benar atau salah serta untuk
melalui pembahasan materi yang dikaitkan menghindari miskonsepsi.
dengan hal-hal yang sering siswa temui
dikehidupan nyata. “Guru bukan hanya menjadi Kemampuan Kreativitas Matematis Siswa
seorang infomediary, karena peserta didik dapat Penelitian ini diawali dengan pemberian
dengan leluasa mencari sumber-sumber pretest pada sampel penelitian dengan tujuan
pengetahuan dan mengembangkannya sendiri melihat kemampuan awal yang dimiliki oleh
dalam kelas” (Fakhruddin et al., 2013:114). siswa. Rata-rata data nilai pretest sebesar 52,65
Selama treatment diberikan, peserta didik lebih sehingga dapat dilanjutkan untuk pemberian
cermat dalam menyelesaikan persoalan- perlakuan. Selain itu, nilai pretest terendah
persoalan matematika, sekaligus mampu adalah 30 dan tertinggi adalah 75. Setelah itu
berkolaborasi dengan sama-sama menuangkan peneliti memberikan perlakuan (treatment)
ide masing-masing. Hal ini didukung pernyataan kepada peserta didik dengan mengunakan model
dari Marliani (2016:35), bahwa “penerapan pembelajaran proyek matematika missouri
model pembelajaran proyek matematika missouri (PMM) pada mata pelajaran matematika saat
(PMM) dengan pemberian soal-soal terbuka eksperimen. Peneliti memberikan perlakuan
(open ended) membuat peserta didik lebih sebanyak 2 kali pertemuan. Untuk menguji
terampil dalam menemukan solusi dari berbagai apakah ada perbedaan kemampuan kreativitas
macam soal yang diberikan”. “Model matematis siswa setelah mendapat perlakuan
pembelajaran missouri mathematics project (treatment), maka peserta didik diberikan soal
(MMP) dapat melatih teamworks antar peserta posttest. Hasil posttest tersebut menunjukkan
didik, terutama pada langkah kerja kooperatif, perbedaan sebelum peserta didik diberi perlakuan
jika ada siswa yang kesulitan maka dengan (treatment). Rata-rata data nilai posttest sebesar
mudah saling membantu dan saling bertukar 68,09 dengan nilai posttest terendah adalah 40
pikiran satu sama lain” (Jannah et al dalam dan tertinggi adalah 90. Untuk lebih lengkapnya
Marliani, 2016:35). berikut disajikan data statistik yang dihitung
“Dalam model pembelajaran proyek mengunakan program statistical package for
matematika missouri (PMM), siswa tidak sekedar social science (SPSS) versi 26 for windows:
1191
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
60 52,65
50 45
40 30
30
20
10
0
Nilai Pretest Nilai Posttest Nilai Pretest Nilai Posttest Rata-rata Nilai Rata-rata Nilai
Tertinggi Tertinggi Terendah Terendah Pretest Posttest
Berdasarkan hasil penelitian yang telah belajar mengajar. Siswa lebih mampu dan
dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, aktivitas responsif untuk menangkap inti-inti masalah
siswa mengalami perbaikan yaitu siswa lebih yang berkaitan dengan materi. Kedua prihal
aktif menjawab dan merespon pertanyaan yang kelancaran (fluency), siswa lebih mampu
diajukan oleh guru pada saat apersepsi, siswa menyelesaikan masalah dengan relevan dan
lebih serius memperhatikan penjelasan guru mampu memberikan contoh secara sistematis
selama proses pembelajaran, siswa lebih terhadap suatu persoalan yang diberikan. Hal
kondusif mengikuti bimbingan dan arahan guru tersebut menunjukkan perbedaan yang cukup
pada saat berdiskusi dengan anggota signifikan dibandingkan dengan sebelum
kelompoknya. Selama proses pembelajaran pemberian perlakuan jika dilihat dari nilai
berlangsung, siswa sangat antusias dalam belajar pretest.
dan menyelesaikan latihan-latihan soal yang Indikator ketiga yaitu keluwesan
diberikan, siswa menjadi lebih aktif dan (flexibility), siswa dapat memberikan solusi atau
bersemangat. menyelesaikan soal-soal dengan jawaban-
Perubahan tersebut adalah hasil dari jawaban yang beragam namun tetap berkaitan
pemberian perlakuan (treatment) selama kegiatan dengan masalah yang dihadapi. Selanjutnya
belajar mengajar. Beberapa contoh ditunjukkan keaslian (originality), Siswa mampu
oleh siswa yang mendapat nilai tertinggi posttest menghasilkan jawaban yang tidak umum
yaitu dengan skor 90. Setelah diberikan berdasarkan hasil pemikiran mereka sendiri.
(treatment), siswa mengindikasikan perubahan Terakhir adalah keterperincian (elaboration),
terhadap kemampuan kreativitas matematis siswa dengan mudah menjabarkan secara
berdasarkan 5 indikator yang telah disusun terperinci, runtut, dan koheren terhadap suatu
(terlampir). Pertama mengenai kepekaan prosedur, jawaban, atau suatu situasi matematis
(sensitivity), berdasarkan penilaian setelah tertentu dengan menggunakan konsep,
diberikannya perlakuan (treatment) siswa representasi, istilah, ataupun simbol matematis
menjadi lebih peka terhadap stimulus yang yang sesuai. Berikut ini adalah contoh hasil
diberikan dan lebih aktif dalam merespon pengerjaan siswa pada saat posttest:
aktivitas-ativitas yang terjadi ketika kegiatan
1192
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
1193
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
(PMM), siswa menjadi lebih aktif dalam 11 tahun”. Dengan menggunakan model
menyelesaikan latihan-latihan soal yang pembelajaran proyek matematika missouri
diberikan oleh guru baik secara berkelompok (PMM), terutama pada tahap seatwork/kerja
maupun secara individu. mandiri siswa lebih banyak mengerjakan latihan
Ketika siswa mengemukakan jawaban yang soal secara mandiri supaya pemahaman
kurang tepat, guru dapat membantu siswa untuk konseptual dan prosedural siswa dapat
mengarahkan atau memperbaiki jawaban agar berkembang. Senada yang dinyatakan oleh
menjadi lebih tepat melalui kegiatan pembahasan Ariesta et al (2020:29), bahwa “banyak materi
setelah melakukan latihan terkontrol secara pelajaran yang tidak bisa dijelaskan jika hanya
berkelompok. Kegiatan tersebut akan membuat dengan ceramah saja. Mengingat jenjang SD
siswa lebih memahami letak kesalahan dan berada pada tahap operasional konkret dimana
mengetahui bagaimana cara memperbaiki pada tahap ini ditandai oleh proses berpikir yang
sehingga siswa menjadi lebih memahami materi. masih bergantung pada hal-hal yang konkret,
Kemampuan kreativitas matematis dapat terlatih sehingga pelajaran perlu dikaitkan dengan hal-
guna membantu siswa mengkonstruksi hal yang sering siswa temui”. Manfaat yang
pengetahuan baru sebagai upaya untuk diperoleh dalam penelitian ini menjadikan siswa
menguasai materi matematika dan berperilaku lancar dalam menyelesaikan latihan-
mengaplikasikannya dalam penyelesaian soal latihan soal yang diberikan, Jika diberi suatu
latihan secara individu. proyek/permasalahan biasanya memikirkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat macam-macam cara yang berbeda-beda untuk
dari Fauziah et al (dalam (Isrok’atun & Rosmala, menyelesaikannya, serta mampu melahirkan ide-
2018:124), bahwa “model pembelajaran proyek ide yang baru dalam penyelesaian suatu masalah.
matematika missouri (PMM) memberikan
peluang kepada siswa untuk bekerja dalam KESIMPULAN
kelompok, latihan terkontrol, dan
mengaplikasikan pemahaman sendiri dengan Hasil analisis data menunjukkan rata-rata
cara bekerja mandiri dalam seatwork”. Proses nilai pretest sebesar 52,65 dengan ketuntasan
pengaplikasian materi ini dapat membuat belajar secara klasikal sebesar 5,9%. Rata-rata
pembelajaran menjadi lebih efektif, karena nilai posttest sebesar 68,09 dengan ketuntasan
memperoleh banyak materi dalam soal-soal belajar secara klasikal sebesar 53%. Setelah
latihan yang disajikan kepada siswa. Siswa melakukan analisa data penelitian, maka dapat
mampu mengembangkan materi melalui kerja disimpulkan bahwa hasil analisa statistik
kelompok dengan menghadapi persoalan yang menggunakan uji paired samples t-test diperoleh
berbeda, tetapi tetap memiliki konsep yang sama. nilai Sig. (2 tailled) sebesar 0,000 pada taraf
Kemudian hasil penelitian dari Sulfemi & signifikansi 5% (0,05) yang berarti bahwa model
Desmiati (2018:243), menunjukkan bahwa pembelajaran proyek matematika missouri
“model pembelajaran missouri mathematics (PMM) efektif terhadap kemampuan kreativitas
project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar matematis siswa. Berdasarkan hasil
peserta didik sampai 47%. Melalui pola belajar perbandingan rata-rata nilai tes kemampuan
yang lebih aktif, motivasi belajar peserta didik kreativitas matematis siswa, terdapat perbedaan
menjadi lebih meningkat”. Selain itu penelitian peningkatan nilai rata-rata sebelum diberikan
dari Norhidayah (2016:97), ditemukan bahwa perlakuan (pretest) dan setelah diberikan
“penerapan model pembelajaran missouri perlakuan (posttest) menggunakan model
mathematics project (MMP) efektif terhadap pembelajaran proyek matematika missouri
kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada (PMM) sebesar 15,44.
materi himpunan kelas VII”.
Tahap periode perkembangan berkaitan UCAPAN TERIMAKASIH
dengan tahap perkembangan kognitif,
sebagaimana dikemukaan oleh Piaget (dalam Terima kasih kami ucapkan kepada dosen
Zubair & Nurhasanah, 2013:17), yang pembimbing yang telah meluangkan waktunya
menyatakan bahwa “setiap tahap perkembangan untuk memberikan bimbingan, motivasi serta
kognitif mempunyai karakteristik yang berbeda arahan dengan penuh kesabaran dan penuh
dan siswa kelas V sekolah dasar masuk pada perhatian.
tahap operasional konkret yaitu 7 sampai dengan REFERENSI
1194
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
1195
Makrif, M et al (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (3): 1186 – 1196
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i3.739
1196