B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka diperoleh
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional?
2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking ?
3. Apakah kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang diajar dengan
pendekatan Rigorous Mathematical Thiking (RMT) lebih tinggi daripada
kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking.
3. Menunjukkan bahwa kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang
pembelajarannya dengan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking lebih tinggi
daripada kemampuan penalaran kreatif matematis siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional
D. Distingsi
1. Penelitian Wildan Hakim dkk (2018) yang mendeskripsikan penalaran kreatif siswa
SMP dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV).
2. Fuadi dkk (2019) Penelitian ini menggunakan pendekatan RMT dalam meningkatkan
kompetensi strategis matematis (KSM) dan beban kognitif konstruktif matematis ditinjau dari
Kemampuan Awal Matematis (KAM)
3. Enggar Tri Aulia dan Harina Fitriyani (2019) menggunakan pendekatan Rigorous
Mathematical Thinking (RMT) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa.
4. Jadi kebaruan dari penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Rigorous
Mathematical Thinking untuk meningkatkan kemampuan penalaran kreatif siswa
E. Definisi Operasional
1. Kemampuan penalaran kreatif adalah penalaran yang memuat kondisi sebagai
berikut: Anchoring, Creativity (kreatifitas), Plausibility (logis). Ide penalaran kreatif
yaitu kreasi solusi tugas yang baru dan fleksibel serta didasarkan pada argumen yang
masuk akal dan sifat matematis intrinsik. Penalaran kreatif ini bukan merujuk pada
berpikir superior atau luar biasa, tetapi penalaran kreatif dengan solusi tugas
matematika yang dapat sederhana dan asli untuk individu yang membuat solusi,
sendiri sehingga siswa lebih memahami hubungan dan pemilihan strategi yang
digunakan berdasarkan dasar-dasar matematika.
2. Rigorous Mathematical Thinking (RMT) merupakan teori yang dikembangkan oleh
James T. Kinard berdasarkan teori sosiokultural Vygotsky tentang peralatan
psikologis dan Zone of Proximal Development (ZPD) dan teori Mediated Learning
Experience (MLE) yang dikemukakan oleh Reuvan Feuerstein. Pendekatan Rigorous
Mathematical Thinking (RMT) yaitu cara guru dalam memediasi siswa berdasarkan
kriteria MLE untuk membangun pemahaman siswa menggunakan peralatan
psikologis dan disusun berdasarkan fase-fase RMT. Tahapan dari GMRL:
Pengembangan Kognitif (Cognitive Development), Konten sebagai Proses
Pengembangan (Content As Process Development), Praktek Konstruksi Kognitif
Konseptul (Cognitive Conceptual Construction Practice).
F. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu
(quasi eksperimen), Sampel penelitian adalah siswa SMAN 1 Tangerang Selatan
sebanyak dua kelas yang dipilih secara Cluster Random Sampling. Desain penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Kelompok Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen XE Y
Kontrol XK Y
Keterangan :
XE : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran GMRL
XK : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
Y : Posttest kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
Instrumen: tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang sebelumnya dilakukan uji
validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda. Setelah memperoleh
data hasil kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, tahap berikutnya yaitu dilakukan
pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat lunak Statistical Package for
Social Sciences (SPSS). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
perbedaan dua rata-rata populasi independen dengan uji statistik yaitu Independent
Sample T-test (uji T).
H. Daftar Pustaka
Artikel Berbahasa Indonesia (minimal 5)
1. Fuadi, dkk. Pengaruh Pembelajaran Rigorous Mathematical Thinking (Rmt)
Terhadap Beban Kognitif Konstruktif Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa Di
Pondok Pesantren. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. JPPM Vol. 12 No. 1.
2019.
2. Tri Aulia, Enggar dan Fitriyani, Harina. Implementasi Pendekatan Rigorous
Mathematical Thinking (RMT) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa. Jakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Journal of Mathematics Science
and Education. 2019
3. Dwi Handayani, Aprilia. Penalaran Kreatif Matematis. Kediri: Universitas Nusantara
PGRI. 2013
4. Rofiki, Imam. Penalaran Kreatif Versus Penalaran Imitatif. Malang: Universitas
Negeri Malang. 2015
5. Hakim, Wildan dkk. Penalaran Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV). Malang: Universitas Negeri
Malang. 2018