Anda di halaman 1dari 14

JES-MAT, Vol. 7 No.

2 September 2021

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA


MATERI TRIGONOMETRI

Iyam Maryati 1), Cindy Elsa Parani2)


1).2)
Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia, Jl. Terusan Pahlawan No.32 Tlp.
(0262) 233556 Tarogong Kidul, Garut;
iyammaryati@institutpendidikan.ac.id, cindyelsap@gmail.com

Abstract
This study aims to find out the level of mathematical creative thinking ability of students in solving
trigonometry problems. This research approach is a qualitative approach of descriptive type. Data
collection techniques are carried out using test methods, interviews and documentation. Data validity
test is done by triangulation technique. Data is analyzed using data reduction, data presentation, and
inference. The research instrument used is a test of mathematical creative thinking ability. The results
of this study, from 12 random high school grade XI students who have taken the test online, as many
as 3 people get grades in high categories, as many as 3 people get grades in the moderate category,
and as many as 6 people who score in low categories. From the test data and interviews, from the
data can be known that the mathematical creative thinking ability of most students of grade XI
random high school in Garut district is said to be very low.

Keywords: Ability to think creatively mathematical, Trigonometric

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam
menyelesaikan soal trigonometri. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang
berjenis deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada akhir semester ganjil bulan Desember tahun
ajaran 2020/2021, dilakukan secara daring pada siswa kelas XI SMA random kabupaten
Garut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, wawancara dan dokumentasi. Uji
keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes
kemampuan berpikir kreatif matematis. Hasil penelitian dari penelitian ini, dari 12 siswa kelas XI
SMA random yang telah mengikuti tes secara daring, sebanyak 3 orang mendapatkan nilai dalam
kategori tinggi, sebanyak 3 orang memperoleh nilai dalam kategori sedang, dan sebanyak 6 orang
yang mendapatkan nilai dalam kategori rendah. Dari data tes maupun wawancara, dari data tersebut
dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis sebagian besar siswa kelas XI SMA
secara random di kabupaten Garut masih sangat rendah. Adapun rekomendasi dari peneliti, untuk
penelitian lebih lanjut hendaknya focus pada model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif matematis pada materi trigonometri.

Kata Kunci : Kemampuan berpikir kreatif matematis, Trigonometri

Cara Menulis Sitasi:. Maryati, I. Parani, C.E. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa pada Materi Trigonometri. Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-
MAT), 7(2), 143-156.

143
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

PENDAHULUAN sarana berpikr ilmiah, memegang peranan


Menurut UU No. 20 tahun 2003 yang sangat penting dalam pengembangan
tentang Sistem Pendidikan Nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
Pendidikan adalah usaha sadar dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.
terencana untuk mewujudkan suasana Mata pelajaran matematika perlu
belajar dan proses pembelajaran agar diberikan kepada semua siswa mulai dari
peserta didik secara aktif mengembangkan sekolah dasar, untuk membekali peserta
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan didik dengan kemampuan berpikir logis,
spritual keagamaan, pengendalian diri, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Kompetensi tersebut diperlukan agar
masyarakat, bangsa dan negara. Pada peserta didik dapat memiliki kemampuan
pemaparan pengertian pendidikan tersebut memperoleh, mengelola, dan
dapat dikatakan bahwa pendidikan memanfaatkan informasi untuk hidup lebih
dilakukan dalam rangka untuk menciptakan baik pada keadaan yang selalu berubah,
sumber daya manusia yang berkualitas tidak pasti, dan berdaya saing. Dalam
sehingga diharapkan dapat berguna bagi melaksanakan pembelajaran matematika,
bangsa dan negara. diharapkan bahwa siswa harus dapat
Wujud dari sumber daya manusia merasakan kegunaan belajar matematika.
yang berkualitas melalui pendidikan dapat Untuk memudahkan siswa dalam
dilihat dalam penguasaan ilmu pengetahuan memahami suatu pokok bahasan dalam
dan teknologi. Oleh karena itu, pelajaran matematika, siswa diharapkan mampu
matematika sebagai ratunya ilmu memiliki kemampuan matematis yang
memegang peranan yang amat penting berguna untuk menunjang kemajuan ilmu
dalam mewujudkan sumber daya manusia pengetahuan dan teknologi. Kemampuan
yang berkualitas. tersebut salah satunya adalah kemampuan
Siswa Indonesia telah mengikuti berpikir kreatif matematis, kemampuan ini
Trends In International Mathematics and sangat diperlukan oleh setiap orang dalam
Science Study (TIMSS) pada tahun 2015 menyelesaikan permasalahan kehidupan
dengan hasil tidak menunjukkan banyak serta demi menunjang kemajuan ilmu
perubahan pada setiap keikutsertaannya. pengetahuan dan teknologi yang makin
Indonesia hanya menduduki rangking 45 pesat saat ini (Ikram, 2017;Ardy, 2020).
dari 50 negara dengan rata-rata skor 397, Salah satu organisasi pendidikan
yang menempatkan Indonesia pada posisi 6 matematika internasional melalui National
besar dari bawah bersama Jordan, Saudi Council of Teacher of Mathematics
Arabia, Marocco, South Africa, dan (NCTM) dalam Rosliana juga menyatakan
Kuwait.(Septian & Rizkiandi, 2017) bahwa ada beberapa aspek yang termasuk
Matematika menjadi salah satu mata dalam kemampuan berpikir matematis di
pelajaran yang sangat diperlukan siswa antaranya adalah kemampuan pemahaman,
untuk memfasilitasi dalam mendapatkan pemecahan masalah matematis, komunikasi
kemampuan yang mumpuni untuk matematis, penalaran dan pembuktian
penguasaan ilmu pengetahuan dan matematis, koneksi matematis dan
teknologi, (Rachman & Amelia, 2020) representasi matematis. Dari tujuan
mengatakan bahwa matematika merupakan tersebut dalam mempelajari matematika

144
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

siswa dituntut untuk memiliki kemampuan karena kemampuan berpikir kreatif siswa
berpikir kreatif matematis dalam masih rendah.
menyelesaikan masalah matematika Berdasarkan uraian diatas, peneliti
(NCTM, 2000). tertarik untuk menganalisis kemampuan
Berpikir kreatif memuat aspek berpikir kreatif matematis siswa pada
keterampilan kognitif, afektif, dan materi Trigonometri. Tujuan penelitian ini
metakognitif (Sariningsih & Herdiman, adalah menganalisis kemampuan berpikir
2017). Keterampilan kognitif tersebut kreatif matematis siswa dalam
berkaitan dengan kemampuan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
mengidentifikasi masalah dan peluang, materi Trigonometri.
menyusun pertanyaan yang baik dan
berbeda, mengidentifikasi data yang LANDASAN/KAJIAN TEORI
relevan dan yang tidak relevan, masalah Kemampuan Berpikir Kreatif
dan peluang yang produktif. Matematis
Berkenaan dengan istilah berpikir Berpikir kreatif merupakan kegiatan
kreatif, beberapa pakar mendefinisikannya mental yang menghasilkan sesuatu yang
secara beragam. Rhodes (Nur, 2016) baru hasil dari pengembangan. Hal ini
mendefinisikan kreativitas dengan sesuai dengan pendapat Coleman dan
menganalisis empat dimensinya yang Hammen (Suriany, 2016) bahwa ”Berpikir
dikenal dengan istilah “the Four P’s of kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk
Creativity, atau “empat P dari kreativitas” meningkatkan kemurnian (originality) dan
yaitu Person, Product, Process, dan Press. ketajaman pemahaman (insight) dalam
Dalam pengertian bahwa kreativitas adalah mengembangkan sesuatu
proses yang memuat kemahiran berpikir (generating)”(Istianah, 2013). Kemampuan
yang meliputi: kemahiran (fluency), berpikir kreatif berkenaan dengan
fleksibilitas (flexibility), originalitas kemampuan menghasilkan atau
(originality), dan elaborasi (ellaboration) mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu
(Rohaeti, 2014). sesuatu yang tidak biasa yang berbeda dari
Hasil penelitian terdahulu ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang.
diantaranya menyatakan bahwa Pada umumnya sekolah memberi
keterampilan guru dan siswa dalam berpikir pengajaran dengan mengesampingkan
kreatif dalam kategori rendah (Rosmaiyadi, kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
2017). Keterampilan berpikir kreatif siswa Dari berbagai materi pelajaran yang
tergolong rendah dilihat dari kemampuan diajarkan disekolah matematika dikatakan
menyelesaikan masalah siswa rendah. Hal sebagai pelajaran paling sulit oleh peserta
ini sesuai dengan hasil studi awal pada didik. (Nanang, 2016), mengatakan bahwa
siswa SMA di Garut. Pada proses “matematika merupakan ilmu universal
pembelajaran ketika siswa diberikan latihan yang mendasari perkembangan teknologi
soal-soal non rutin, sebagian besar siswa modern, mempunyai peran penting dalam
mengalami kesulitan dan tidak berbagai disiplin dan mengembangkan daya
mengerjakan soal ketika dihadapkan pada pikir manusia”. Sedangkan (Safaria &
pemecahan masalah matematika. Kesulitan Sangila, 2018) mengartikan “matematika
tersebut dikarenakan siswa masih belum sebagai bahasa, seni dan ratunya ilmu.
terbiasa dengan soal-soal non rutin dan juga Matematika juga merupakan ilmu tentang

145
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

struktur yang terorganisasi dengan baik masalah, banyak pertanyaan dengan


serta ilmu tentang pola dan hubungan”. lancer.
(Faturohman, Ekasatya, & Afriansyah, b) Selalu memikirkan lebih dari satu
2020) mengatakan bahwa “kemampuan jawaban
berpikir kreatif matematis merupakan 2. Kelenturan: menghasilkan gagasan,
kemampuan peserta didik dalam alternatif jawaban, atau pertanyaan
memahami dan menyelesaikan masalah yang bervariasi; melihat suatu masalah
dalam matematika dengan strategi dan cara dari sudut pandang yang berbeda-beda;
yang bervariasi”. Kemampuan berpikir mengubah cara pendekatan atau cara
kreatif matematis antara individu yang satu pemikiran. Adapun ciri-ciri kelenturan
dengan yang lain berbeda-beda. Sedangkan antara lain:
menurut (Dilla, Hidayat, & Rohaeti, 2018) a) Menghasilkan gagasan, jawaban,
mengatakan bahwa “kemampuan berpikir atau pertanyaan yang bervariasi,
kreatif matematis adalah kemampuan siswa dapat melihat suatu masalah dari
dalam memahami dan menyelesaikan suatu sudut pandang yang berbeda-beda.
masalah dalam matematika dengan strategi b) Mencari banyak alternatif atau arah
serta cara yang bervariasi (divergen) yang berbeda-beda.
sehingga proses berpikir kreatifnya dapat c) Mampu mengubah cara pendekatan
digunakan untuk proses pemecahan atau cara pemikiran
masalah matematika siswa secara langsung 3. Keaslian: melahirkan ungkapan yang
dengan tepat dan cepat”. baru dan unik; menyusun cara yang
Dari beberapan pendapat diatas tidak lazim; membuat kombinasi-
dapat disimpulkan, bahwa kemampuan kombinasi yang tidak lazim dari
berpikir kreatif matematis adalah bagian-bagiannya. Ciri-ciri keaslian
kemampuan berpikir yang didasarkan pada antara lain:
data serta informasi yang tersedia sehingga a) Mampu melahirkan ungkapan yang
dapat menemukan kemungkinan- baru dan unik
kemungkinan jawaban terhadap suatu b) Memikirkan cara yang tidak lazim
masalah dari sudut pandang yang berbeda untuk mengungkapkan diri
dari setiap individu dimana lebih c) Mampu membuat kombinasi-
menekankan kepada ketepatgunaan kombinasi yang tidak lazim dari
jawaban serta keragaman jawaban. Hal ini bagian-bagian atau unsur-unsur.
berarti kemampuan berpikir kreatif perlu 4. Elaborasi: mengembangkan suatu
dimiliki oleh setiap orang. gagasan atau produk; memperinci
Adapun indikator kemampuan detil-detil dari suatu obyek, gagasan,
berpikir kreatif matematis meliputi atau situasi sehingga menjadi lebih
keamampuan sebagai berikut : menarik. Ciri-ciri elaboration antara
1. Kemahiran/kelancaran: mencetuskan lain:
banyak ide, jawaban, cara atau saran a) Mampu memperkaya dan
penyelesaian masalah atau pertanyaan. mengembangkan suatu gagasan atau
Ciri-ciri kelancaran antara lain: produk.
a) Mencetuskan banyak ide, banyak b) Menambah atau memperinci detil-
jawaban, banyak penyelesaian detil dari suatu obyek, gagasan atau

146
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

situasi sehingga menjadi lebih berpikir kreatif berupa 5 soal trigonometri


menarik. serta menyusun pertanyaan wawancara
c) Memberikan banyak cara atau saran kemampuan berpikir kreatif matematis.
untuk melakukan berbagai hal. Selanjutnya, untuk tahap
Dalam penelitian ini, kemampuan pelaksanaan peneliti mengumpulkan data
berpikir kreatif matematis yang digunakan dari hasil tes dan angket kemampuan
semua aspek indicator. Dengan berpikir matematis siswa kelas XI SMA
pertimbangan agar memberikan hasil random secara daring, adapun wawancara
penelitian yang menyeluruh dan saling yang dilakukan adalah wawancara semi
berkaitan. terstruktur untuk memperkuat temuan data
dari hasil tes. Wawancara dilakukan pada 6
METODE PENELITIAN subjek penelitian yang telah ditentukan
Jenis Penelitian masing-masing kelompok yaitu 2 subjek
Penelitian ini menggunakan deskriptif penelitian kelompok tinggi (nilai tinggi), 2
kualitatif. Deskriptif kualitatif ini adalah subjek penelitian kelompok sedang (nilai
sebuah jenis penelitian yang dalam sedang), 2 subjek penelitian kelompok
mendeskripsikan suatu keadaan atau rendah (nilai rendah). Selanjutnya, tahap
fenomena yang ada pada saat penelitian. analisis data dilakukan dengan reduksi data
Kejadian atau fenomena yang terjadi yang terdiri dari tiga tahap yaitu
memang benar-benar sesuatu yang terjadi, mengoreksi hasil tes, mengelompokkan
tidak dilebih-lebihkan atau dikurang- siswa dalam tiga kategori rendah, sedang
kurangkan. Pada penelitian ini bertujuan dan tinggi serta melakukan wawancara.
mendeskripsikan kemampuan berpikir Adapun dalam penyajian data
kreatif matematis siswa pada materi terdapat tiga yaitu hasil tes siswa, hasil
Trigonometri tanpa diberikan perlakuan wawancara siswa dan data analisis
apapun sebelumnya. kemampuan berpikir kreatif matematis
Waktu dan Tempat Penelitian siswa dalam menyelesaikan soal
Penelitian dilaksanakan pada akhir trigonometri. Selanjutnya, penarikan
semester ganjil bulan Desember tahun kesimpulan dapat dilakukan dengan
ajaran 2020/2021, dilakukan secara daring mengkroscek hasil pekerjaan siswa dengan
pada siswa kelas XI SMA random hasil wawancara sehingga dapat diketahui
kabupaten Garut. kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki
Target/Subjek Penelitian siswa. Keabsahan temuan menggunakan
Objek penelitian ini merupakan triangulasi teknik yaitu pengumpulan data
siswa kelas X1 SMA secara acak yang dengan bermacam-macam cara pada
berjumlah 12 orang siswa. sumber yang sama, pada penelitian ini
Prosedur menggunakan cara tes dan wawancara pada
Tahap-tahap dalam penelitian ini sumber yang sama dan triangulasi sumber
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan analisis adalah membandingkan antara hasil tes dan
data. Adapun pada tahap perencanaan, hasil wawancara, pada penelitian ini yang
peneliti menyusun hipotesis berupa masih dibandingkan adalah hasil tes siswa dengan
rendahnya tingkat kemampuan berpikir hasil wawancara siswa.
siswa, menentukan sampel penelitian,
menyusun instrumen tes kemampuan

147
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Data, Intrumen, dan Teknik mengelompokkan siswa dalam tiga


Pengumpulan Data kategori rendah, sedang dan tinggi
Data penelitian ini ada dua, yaitu serta melakukan wawancara.
data primer dan data sekunder. Data primer 2) Penyajian data berupa informasi dalam
penelitian ini adalah hasil tes kemampuan bentuk teks naratif yang disusun,
berpikir matematis dan hasil wawancara diringkas, dan diatur agar mudah
siswa. Data sekunder dalam penelitian ini dipahami dan merencanakan kerja
adalah segala bentuk dokumentasi seperti penelitian selanjutnya. Peneliti
daftar nama siswa dan dokumentasi menyusun data yang relevan sehingga
penelitian. menjadi informasi yang dapat
Intrumen dalam penelitian ini ada disimpulkan dan memiliki makna
dua yaitu soal tes tertulis, dan wawancara. tertentu. Pada penelitian ini, penyajian
Teknik pengumpulan data dilakukan data terdapat tiga yaitu hasil tes siswa,
dengan dua tahap yaitu metode tes dan hasil wawancara siswa dan data
metode wawancara. Tes dilakukan dalam analisis kemampuan berpikir kreatif
penelitian ini untuk memperoleh data hasil matematis siswa dalam menyelesaikan
tes kemampuan berpikir kreatif matematis soal trigonometri.
yang dapat dilihat pada hasil jawaban tes 3) Penarikan kesimpulan adalah tahap
siswa. Instrumen tes dalam penelitian ini analisis data yang telah disajikan
adalah tes tertulis dengan bentuk uraian. dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui
Wawancara dilakukan agar peneliti dapat tingkat kemampuan berpikir kreatif
mengetahui tingkat kemampuan berpikir dalam soal trigonometri dengan
kreatif siswa. mengecek kembali hasil tes dan hasil
wawancara. Kemudian akan disajikan
Teknik Analisis Data dalam bentuk tabel.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data HASIL PENELITIAN DAN
kualitatif meliputi: PEMBAHASAN
1) Reduksi data adalah proses pemilihan Hasil tes siswa dianalisis
hal-hal pokok, penyederhanaan, dan menggunakan pedoman rubrik penskoran
memfokuskan pada hal-hal yang kemampuan berpikir kreatif matematis.
penting. Dalam hal ini peneliti Adapun kriteria penskoran tes kemampuan
mencatat hasil wawancara serta berpikir kreatif matematis yang digunakan
mengumpulkan data tes dan pada penelitian ini adalah mengacu pada
dokumentasi dari informan yang skor rubrik yang dikembangkan oleh Bosch
berkaitan dengan kemampuan berpikir (Moma, 2015) seperti yang disajikan
kreatif matematis siswa dalam sebagai berikut:
menyelesaikan soal. Pada penelitian ini
reduksi data dilakukan dengan tiga
tahap yaitu mengoreksi hasil tes,
Tabel 1. Rubrik Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Aspek yang
Respon siswa terhadap soal atau maslah Skor
diukur
Originality Tidak menjawab atau memberi jawaban yang salah. 0

148
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Aspek yang
Respon siswa terhadap soal atau maslah Skor
diukur
Memberi jawaban dengan caranya sendiri tetapi
1
tidak dapat dipahami.
Memberi jawaban dengan caranya sendiri, proses
2
perhitungan sudah terarah tetapi tidak selesai.
Memberi jawaban dengan caranya sendiri tetapi
terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan 3
sehingga hasilnya salah.
Memberi jawaban dengan caranya sendiri, proses
4
perhitungan dan hasil benar.
Tidak menjawab atau member ide yang tidak
0
relevan dengan masalah
Memberikan sebuah ide yang tidak relevan dengan
1
pemecahan masalah.
Memberikan sebuah ide yang relevan tetapi
Fluency 2
jawabannya salah.
Memberikan lebih dari satu ide yang relevan tetapi
3
jawabannya masih salah.
Memberikan lebih dari satu ide yang relevan dan
4
penyelesaiannya benar dan jelas.
Tidak menjawab atau memberikan jawaban dengan
0
satu cara atau lebih tetapi semua salah.
Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi
1
memberikan jawaban salah
Memberikan jawaban dengan satu cara, proses
2
Fleksibel perhitungan dan hasilnya benar
Memberikan jawaban lebih dari satu cara (beragam)
tetapi hasilnya ada yang salah karena terdapat 3
kekeliruan dalam proses perhitungan.
Memberikan jawaban lebih dari satu cara
4
(beragam), proses perhitungan dan hasilnya benar.
Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang
0
salah.
Terdapat kesalahan dalam jawaban dan tidak
1
disertai dengan perincian.
Elaboration Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi disertai
2
dengan perincian yang kurung detil.
Terdapat kesalahan dalam jawaban tapi disertai
3
dengan perincian yang rinci.
Memberikan jawaban yang benar dan rinci. 4
Berdasarkan skor yang diperoleh, berpikir kreatif matematis diperoleh data
siswa dikelompokan menurut kelompok seperti yang tersaji pada tabel berikut.
tinggi, sedang dan rendah. Adapun hasil tes

149
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis


Kode Siswa Skor Kategori
s-1 60 Sedang
s-2 70 Tinggi
s-3 70 Tinggi
s-4 70 Tinggi
s-5 65 Sedang
s-6 65 Sedang
s-7 50 Rendah
s-8 50 Rendah
s-9 35 Rendah
s-10 45 Rendah
s-11 45 Rendah
s-12 25 Rendah

Jawaban siswa tersebut dikoreksi dan kelompok rendah (nilai rendah).


kemudian dikelompokan menjadi 3 Setelah itu subjek penelitian diambil
kelompok yaitu kelompok tinggi (nilai sebanyak 6 siswa dipilih masing-masing 2
tinggi), kelompok sedang (nilai sedang), subjek dari setiap kelompok.

Tabel 3. Pengelompokan Hasil Tes Tulis


Pengelompokkan
Jumlah Kode Siswa
siswa
Tinggi 3 s-2 s-3 s-4
Sedang 3 s-1 s-5 s-6
s-7 s-8 s-9 s-10 s-11 s-
Rendah 6
12

Dari 12 siswa yang mengikuti tes dipilih masing-masing 2 subjek dari tiap
kemampuan berpikir kreatif matematis, kategori tinggi, rendah dan sedang. Daftar
subjek penelitian tersaji pada tabel berikut.

Tabel 4. Daftar Subjek Penelitian


No Kode Subjek Kelompok
1 Tinggi
2 Tinggi
3 Sedang
4 Sedang
5 Rendah
6 Rendah

Pedoman wawancara tes siswa dalam menyelesaikan soal


kemampuan berpikir kreatif matematis Trigonometri dengan cara tanya jawab
digunakan untuk memperoleh keterangan melalui video call, seperti yang tersaji pada
mengenai kemampuan berpikir kreatif tabel berikut.

150
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Tabel 5. Pedoman Wawancara Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis


No Pertanyaan
1 Menurut saudara, apakah soal tersebut mudah, sedang atau
sukar? Jelaskan mengapa demikian!
2 Apakah saudara dapat menyelesaikan soal dengan beberapa
cara?
3 Bagaimana cara saudara dalam menentukan informasi
tambahan yang diintruksikan soal?
4 Apakah saudara mengalami kesulitan dalam menambahkan
informasi yang intruksikan soal?
5 Apakah saudara hanya terfokus pada satu cara penyelesaian?
Jelaskan mengapa demikian!

Secara garis besar kesimpulan dari matematis siswa dari 6 subjek yang dipilih,
hasil tes kemampuan berpikir kreatif maka diperoleh data seperti yang tersaji
pada tabel berikut.

Tabel 6. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis


Kode No
Kesimpulan
Siswa Soal
1 Siswa dapat menyelesaikan soal tetapi keliru memahami soal
2 Siswa kurang tepat dalam menambahkan informasi yang diminta
soal
3 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar
s-2
4 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena keliru dalam
memahami intruksi soal
5 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar tetapi hanya
dengan satu cara
1 Siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal dan keliru
menambahkan informasi yang diminta soal
2 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena keliru dalam
memahami intruksi soal
s-3
3 Siswa dapat menyelesaikan soal tetapi membuat sedikit kesalahan
4 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar
5 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar tetapi hanya
dengan satu cara
1 Siswa dapat menyelesaikan soal tetapi melakukan sedikit
kesalahan
2 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar
3 Siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal dan keliru
s-1
menambahkan informasi yang diminta soal
4 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena keliru dalam
memahami intruksi soal
5 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal
1 Siswa dapat menyelesaikan soal dengan benar
s-5 2 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena keliru dalam
memahami intruksi soal

151
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Kode No
Kesimpulan
Siswa Soal
3 Siswa dapat menyelesaikan soal tetapi melakukan sedikit
kesalahan
4 Siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal dan keliru
menambahkan informasi yang diminta soal
5 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal namun terdapat sedikit
kotretan
1 Siswa dapat menyelesaikan soal namun banyak kesalahan dalam
perhitungan
2 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal, namun menambahkan
infoermasi yang diinstruksikan soal
s-7 3 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal karena keliru dalam
memahami intruksi soal
4 Siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal karena keliru dalam
perhitungan
5 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal
1 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal
2 Siswa tidak menyelesaikan soal dengan sempurna namun sudah
menambahkan informasi yang diinstruksikan soal
3 Siswa dapat menyelesaikan soal namun banyak kesalahan dalam
s-8
perhitungan
4 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal tetapi hanya menambahkan
informasi yang diintruksikan soal
5 Siswa tidak bisa menyelesaikan soal
Berpikir kreatif matematis dapat walaupun penyelesaiannya kurang tepat.
dilihat dari beberapa indikator, yaitu 1) Kesalahan siswa dalam indikator ini adalah
Fluency, 2) Flexibel, 3) Originality, 4) kesalahan dalam menyatakan informasi
Elaboration. Berikut adalah pembahasan yang berkaitan dengan materi trigonometri.
setiap indikator yang digunakan. Berikut Kesalahan yang dilakukan oleh
pembahasan tingkat kemampuan berpikir siswa s-2 untuk soal nomor 1 adalah salah
kreatif matematis siswa dalam membuat sketsa permasalahan (keliru
menyelesaikan soal trigonometri kelas XI dalam memahami soal) sehingga hasil
SMA random secara daring. akhirnya salah. Seperti pada gambar di
Pada indikator Fluency, berdasarkan bawah ini.
hasil analisis jawaban siswa, sebagian besar
siswa dapat memenuhi permintaan soal
trigonometri yang diminta tersebut

152
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Gambar 1. Hasil jawaban s-2 soal no 1


Pada indikator Fleksibel, menyelesaikan soal dengan satu cara
berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, padahal diminta lebih dari satu cara
kesalahan siswa dalam indikator ini penyelesaian, seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Hasil jawaban s-5 soal no 5


Pada indikator Originality, ended dapat meningkatkan kemampuan
berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, berpikir kreatif siswa.
sebagian besar kesalahan siswa pada SIMPULAN DAN SARAN
indikator ini adalah kesalahan dalam Simpulan
memahami apa yang diintruksikan soal. Hasil penelitian dari penelitian ini, dari
Pada indikator Elaboration, 12 siswa kelas XI SMA random yang telah
berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, mengikuti tes secara daring, sebanyak 3 orang
sebagian besar kesalahan dalam indikator mendapatkan nilai dalam kategori tinggi,
sebanyak 3 orang memperoleh nilai dalam
ini adalah kesalahan dalam menambahkan
kategori sedang, dan sebanyak 6 orang yang
informasi yang harus berkaitan dengan
mendapatkan nilai dalam kategori rendah. Dari
soal. data tes maupun wawancara, dari data tersebut
Berdasarkan hasil penelitian terlihat dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir
bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kreatif matematis sebagian besar siswa kelas XI
masih dalam kategori rendah. Hasil SMA secara random di kabupaten Garut masih
penelitian ini sejalan dengan hasil sangat rendah.
penelitian (Adiastuty, Sumarni, Riyadi, Analisis kemampuan berpikir
Nisa, & Waluya, 2021; Sari, Sumarni, & kreatif matematis yang dilakukan siswa
Riyadi, 2019). kelas XI SMA dilihat dari siswa dalam
Oleh karena itu, perlu dilakukan menyelesaikan soal trigonometri
upaya untuk meningkatkan kemampuan dikategorikan masih sangat rendah, karena
berpikir kreatif siswa. Penelitian (Hamidah, siswa belum bisa memahami dengan benar
Sumarni, & Adiastuty, 2019) melaporkan apa yang diintruksikan pada soal sehingga
bahwa kemampuan berpikir keratif siswa kurang kreatif dalam menyelesaikan soal,
dapat meningkat melalui pembelajaran selain itu sebagian kecil siswa bingung
dengan model mind mapping berbasis untuk menambahkan informasi apa demi
pengoptimalan otak kanan. Selanjutnya, menunjang permasalahan pada soal sebagai
penelitian (Yanti, Sumarni, & Adiastuty, bentuk berpikir kreatif siswa sehingga
2019) melaporkan bahwa perangkat siswa menjadi lebih bingung dalam
pembelajaran berbasis pendekatan open- mengungkapkan pendapat juga dalam
menyelesaikan soal tersebut.

153
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Dari data yang diperoleh terlihat Alam.


bahwa setiap indikator kemampuan berpikir https://doi.org/10.18269/jpmipa.v19i2.
kreatif matematis siswa tergolong masih 457
Adiastuty, N., Sumarni, Riyadi, M., Nisa,
sangat rendah. Data ini diperoleh sesuai
A., & Waluya. (2021). Neuroscience
soal yang dikerjakan oleh siswa. Tidak study : analysis of mathematical
sedikit siswa membuat kesalahan disetiap creative thinking ability levels in
indikator soal. Hal ini sebabkan karena terms of gender differences in
pemberian soal berpikir kreatif ini vocational high school students. J.
dikategorikan soal non rutin. Phys.: Conf. Ser, 1933(012072), 1–7.
Saran https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1933/1/012072
Berdasarkan simpulan yang dibuat
Ardy, F. (2020). Analisis Kemampuan
mengenai tingkat kemampuan berpikir Berpikir Kreatif Matematis Siswa
kreatif matematis pada materi trigonometri, SMA di Kabupaten Bandung Barat
disarankan untuk melakukan tindakan- Dalam Menyelesaikan Soal Pada
tindakan: Materi Trigonometri. Jurnal Ilmiah
1) Guru harus menjadi jembatan untuk Pendidikan Matematika.
meningkatkan tingkat kemampuan Dilla, S. C., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E.
(2018). Faktor Gender dan Resiliensi
berpikir kreatif siswa dengan melatih
dalam Pencapaian Kemampuan
siswa dengan soal non rutin yang dapat Berpikir Kreatif Matematis Siswa
meningkatkan kemampuan siswa SMA. Journal of Medives : Journal of
tersebut. Mathematics Education IKIP Veteran
2) Alternatif untuk meningkatkan Semarang.
kemampuan berpikir kreatif siswa pada https://doi.org/10.31331/medives.v2i1.
553
materi trigonometri dengan
Faturohman, I., Ekasatya, D., &
menghubungkan materi dengan Afriansyah, A. (2020). Mosharafa:
pengaplikasikannya dalam kehidupan Jurnal Pendidikan Matematika
sehari-hari, sehingga siswa dapat Peningkatan Kemampuan Berpikir
berpikir lebih nyata dan dengan mudah Kreatif Matematis Siswa melalui
mencetuskan banyak ide yang beragam Creative Problem Solving. Mosharafa:
dan bervariasi. Jurnal Pendidikan Matematika.
Hamidah, N., Sumarni, & Adiastuty, N.
Adapun rekomendasi dari peneliti, untuk
(2019). PERBANDINGAN
penelitian lebih lanjut hendaknya focus pada
KEMAMPUAN BERPIKIR
model pembelajaran yang efektif untuk
KREATIF MATEMATIS ANTARA
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif SISWA YANG MENDAPATKAN
matematis pada materi trigonometri. MODEL MIND MAPPING
BERBASIS PENGOPTIMALAN
DAFTAR PUSTAKA FUNGSI OTAK KANAN DAN
A.M, B., & Rohaeti, E. E. (2014). MODEL PROBLEM BASED
MENGEMBANGKAN LEARNING. Jurnal Edukasi Dan
KEMAMPUAN BERPIKIR Sains Matematika (JES-MAT), 5(1),
KREATIF DAN KEMANDIRIAN 30–42.
BELAJAR SISWA SMA MELALUI Ikram, M. (2017). Proses Berpikir Reflektif
PEMBELAJARAN BERBASIS Mahasiswa Terkait dengan Masalah
MASALAH. Jurnal Pengajaran Grafik Fungsi Trigonometri.
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Pedagogy Pendidikan Matematika.

154
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

Istianah, E. (2013). MENINGKATKAN “Peran Pendidikan Matematika dalam


KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Menghadapi Revolusi Industri 4.0”
DAN KREATIF MATEMATIK (pp. 150–164).
DENGAN PENDEKATAN MODEL Sariningsih, R., & Herdiman, I. (2017).
ELICITING ACTIVITIES (MEAS) Mengembangkan kemampuan
PADA SISWA SMA. Infinity Journal. penalaran statistik dan berpikir kreatif
https://doi.org/10.22460/infinity.v2i1. matematis mahasiswa di Kota Cimahi
23 melalui pendekatan open-ended.
Moma, L. (2015). Pengembangan Jurnal Riset Pendidikan Matematika.
Instrumen Kemampuan Berpikir https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i2.166
Kreatif Matematis Untuk Siswa Smp. 85
Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan Septian, A., & Rizkiandi, R. (2017).
Pendidikan Matematika. PENERAPAN MODEL PROBLEM
Nanang, A. (2016). Berpikir Kreatif BASED LEARNING (PBL)
Matematis Dan Kemandirian Belajar TERHADAP PENINGKATAN
Dalam. Mimbar Sekolah Dasar. KEMAMPUAN BERPIKIR
NCTM. (2000). Principles and Standards KREATIF MATEMATIS SISWA.
for School Mathematics. The National PRISMA.
Council of Teachers of Mathematics, https://doi.org/10.35194/jp.v6i1.22
Inc. Reston, VA: The National Suriany, E. (2016). Peningkatan
Council of Teachers of Mathematics, Kemampuan Berpikir Kreatif
Inc. Matematis Siswa SMA melalui
Rachman, A. F., & Amelia, R. (2020). Pembelajaran Math-Talk Learning
Siswa Sma Di Kabupaten Bandung Community. Indonesian Digital
Barat Dalam Menyelesaikan Soal Pada Journal of Mathematics and
Materi Trigonometri. Maju. Education.
Rosita, I., & Nur, D. (2016). Meningkatkan Yanti, Sumarni, & Adiastuty, N. (2019).
Kemampuan Berpikir Kreatif Pengembangan perangkat
Matematis dan Kemandirian Belajar pembelajaran pada materi segiempat
Siswa dengan Menggunakan Model melalui pendekatan open-ended untuk
Pembelajaran Brain Based Learning. meningkatkan kemampuan berpikir
Jurnal Pendidikan Unsika. kreatif. Jurnal Edukasi Dan Sains
Rosmaiyadi, R. (2017). ANALISIS Matematika (JES-MAT), 5(2), 145–
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS 160.
MATEMATIS SISWA DALAM
LEARNING CYCLE 7E
BERDASARKAN GAYA BELAJAR.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v6i1.72
2
Safaria & Sangila. (2018). Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa
SMP Negeri 9 Kendari pada Materi
Bangun Datar. Jurnal Al-Ta’dib.
Sari, D. N., Sumarni, & Riyadi, M. (2019).
Analisis kemampuan berpikir kreatif
siswa dengan menggunakan soal open
ended. In Seminar Nasional
Pendidikan Matematika 2018 Tema

155
JES-MAT, Vol. 7 No.2 September 2021

156

Anda mungkin juga menyukai