PENDAHULUAN
teknologi modern sehingga mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu
pengembangan logika dan kemampuan berpikir siswa. Matematika juga adalah mata
pelajaran yang wajib dipelajari dari tingkat dasar sampai tingkat menengah.
merupakan ilmu yang senantiasa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini
dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah yang
____________
1
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), Hlm. 253.
1
2
kreatif merupakan salah satu tujuan pembelajaran seperti yang tertuang dalam tujuan
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
(1) berorientasi pada proses maupun hasil dalam menyelesaikan masalah, (2) aspek
kritis, analitis, dan kreatif.3 Upaya tersebut dilakukan untuk dapat mengembangkan
SDM (Sumber Daya Manusia) yang kreatif supaya setiap individu dapat menjalani
masa depan yang penuh dengan tantangan serta dengan adanya pengembangan
____________
2
Endah Wulantina,dkk.,Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemacahan Masalah Matematika
Dtinjau dari Kemampuan Matematika pada Siswa Kelas X MIA SMAN 6 Surakarta,Jurnal Eletronik
Pembelajaran Matematika, Vol.6, No.6, Agustus 2015, Hlm.
671.
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016, Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah
Pertama /Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Jakarta.
3
masalah dan perlu mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan masalah-
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta menciptakan ide atau gagasan
dalam berbagai hal. Adapun ciri-ciri yang dapat dijadikan patokan untuk melihat
kemampuan berpikir kreatif yang berhubungan dengan kognitif dapat dilihat dari
____________
4
BNSP, Standar Isi dan Kompetensi Lulusan SD/MI, (Jakarta: Kemendiknas, 2006), Hlm. 416.
4
kemampuan berpikir kreatif masih belum seperti yang diharapkan. Hal itu
ditunjukkan oleh hasil survey yang dilakukan oleh TIMMS (Trends In Internasional
Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 yang mencatat data prestasi
matematika siswa kelas VIII SMP Indonesia berada diperingkat ke 36 dari 42 negara
dengan skor 386 dari skor rata-rata internasional 500. Sedangkan pada tahun 2015
TIMSS khususnya bidang Matematika masih rendah dan jauh dari skor rata-rata
internasional yaitu 500. Berdasarkan hasil survei hasil TIMSS 2015 juga dikatakan
bahwa sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah diajarkan di kelas IV SD
(lebih tinggi dibandingkan Korea Selatan yang hanya 68%), namun kedalaman
6
Nizam, Ringkasan Hasil-Hasil Asesmen Belajar dari Hasil UN, PISA, TIMSS, dan INAP,
(Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan: 2016), diakses pada tanggal 21 Mei 2018 dari situs:
https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20Puspendik%202016/Nizam-
Hasil%20Penilaian_seminar%20puspendik%202016.pdf
5
di seluruh dunia. Ada tiga kompetensi dasar yang diuji yaitu membaca, matematika,
dan sains. Padatahun 2012 terlihat pada kompetensi matematika, siswa Indonesia
berada pada tingkat 64 dari 65 negara dengan skor 382 mengalami peningkatan pada
tahun 2015 di mana Indonesia menempati posisi 69 dari 76 negara dengan skor 386.
rerata negara-negara OECD dan peringkat Indonesia dari banyaknya negara yang
ikut serta dalam PISA masih berada diperingkat yang rendah. Hal ini terjadi karena
siswa sering kali hanya dibiasakan menyelesaikan soal aplikasi rumus tanpa ada
Hal yang sama juga terjadi pada siswa MTsN Model Banda Aceh, di mana
hasil tes kemampuan awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas VIII sebanyak 30
orang, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran
matematika masih tergolong rendah, berikut adalah contoh soal matematika yang
____________
7
Muhammad Tohir, Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami Peningkatan, 06 Desember
2016, Diakses pada tanggal 21Mei 2018 dari
situs:https://www.researchgate.net/publication/322420745_Hasil_PISA_Indonesia_Tahun_2015_Meng
alami_Peningkatan
6
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan penulis pada beberapa siswa kelas VIII
MtsN Model Banda Aceh, dengan memberikan soal kreatif diperoleh 78 % indikator
fluency terpenuhi di mana siswa dapat memberikan lebih dari satu ide/jawaban yang
indikator flexibility hanya 23,3% yang terpenuhi di mana siswa yang dapat
memberikan jawaban hanya dengan satu cara di mana proses perhitungan dan
sama sekali. Jadi berdasarkan tes kemampuan awal di MTsN Model Banda Aceh
dapat disimpulkan kemampuan berpikir kreatif siswa masih tergolong rendah dan ada
pembelajaran yang sebagian besar siswa hanya berperan sebagai penerima, kurang
aktif dalam menemukan atau mencari informasi baru penyelesaian suatu masalah. Hal
itu sesuai dengan pendapat Ruseffendi mengatakan bahwa selama ini dalam proses
7
tersebut dalam penelitian ini disebut pembelajaran konvensional. Selain itu perangkat
pada tingkat satuan pendidikan SMP/MTs, yaitu SMP 1 Banda Aceh, SMP 8 Banda
Aceh dan MTs Oemar Diyan, mengatakan bahwa perangkat pembelajaran yang
dibuat oleh guru masih belum memadai dan masih memiliki kekurangan.9 Padahal
telah dilakukan oleh saudara Wahid Wijaya dengan judul “Pengembangan Perangkat
____________
8
Ruseffendi, Pengantar kepada Membantu Guru dalam Mengembangkan Kompetensinya dalam
Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Edisi Revisi, (Bandung : Tarsito, 2006), Hlm.
328.
9
Wahid Wijaya, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Creative Problem
Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP/MTs, Skripsi,
(Darussalam:UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2018)
8
masalah dengan berbagai ide, banyak solusi, dan mengembangkan informasi yang
didapat sehingga menghasilkan ide yang baru dalam menyelesaikan masalah di mana
solusi-solusi tersebut di saring kembali dengan arahan guru agar didapat sebuah
didefinisikan oleh Parnes sebagai presiden dari Creative Problem Solving Foundation
(CPSF) yaitu tahap menemukan fakta, tahap menemukan masalah, tahap menemukan
____________
10
Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), Hlm. 56.
11
Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999),
Hlm. 206.
9
diberikan dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD). Siswa dapat berdiskusi
dengan siswa lainnya untuk saling menuangkan ide, pendapat mereka untuk dapat
kreatif yang disajikan dalam model pembelajaran creative problem solving siswa
dilatih untuk memandang permasalahan dari sudut pandang yang berbeda dan
yang diberikan. Dengan aktivitas tersebut diharapkan siswa akan terlatih untuk
berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan berperan aktif dalam peroses
pembelajaran.
Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Windi
kemampuan berpikir kreatif, di mana berdasarkan hasil analisis terhadap tes akhir,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
signifikan antara siswa kelas Creative Problem Solving dan kelas konvensional12.
pengembangan menurut Plomp yang memiliki tiga tahap yakni, Penelitian awal
____________
12
Windi Hadianti Tarlina, dkk., Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Creative Problem
Solving, Jurnal EduMa, Vol. 5, No. 2, Desember 2016, Hlm. 48.
10
awal, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis teori pendukung
analisis mata pelajaran dengan cara mengumpulkan, dan menganalisis informasi yang
merupakan tahap penetuan desain perangkat seperti RPP, LKPD, bahan ajar, dan
instrumen yang meliputi lembar validasi RPP, lembar validasi LKPD, lembar validasi
bahan ajar, lembar validasi lembar evaluasi dan angket untuk melihat kepraktisan.
Dan tahap terakhir adalah penilaian merupakan penentuan kualitas produk. Tujuan
tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah sasaran dapat bekerja dengan
pembelajaran mereka. Dan apakah perangkat tersebut efektif atau tidak, di mana pada
____________
13
Tjeerd Plomp dan Nienke Nieveen, Educational Design Research,Netherlands: Netherlands
Institute for Curriculum Development (SLO), 2013.
14
T. Plomp, Educational and Training System Design, (University of Twenie: Netherlands,
1997).
11
penelitian ini dikatakan praktis jika para praktisi menyatakan bahwa perangkat
pembelajaran dengan model CPS yang telah dikembangkan mudah diterapkan dalam
dapat dilakukan dengan lembar observasi terhadap guru dalam melakukan proses
berpikir kreatif sesudah dan sebelum digunakan perangkat pembelajaran yang telah
Solving yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang disajikan pada latar belakang di atas, dapat disusun rumusan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
perumusan masalah dan tujuan penelitian, penulisan ini diharapkan dapat berguna:
1. Bagi guru, untuk mengetahui adanya strategi yang mampu untuk mempenagruhi
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan dampak yang positif terhadap
13
4. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
perkuliahan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Selain itu penelitian ini diharapkan
E. Definisi Operasional
perlu dijelaskan istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun
terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menemukan fakta, (2) Menemukan
masalah, (3) Menemukan gagasan, (4) Menemukan solusi, dan (5) Menemukan
penerimaan.
2. Berpikir Kreatif
berpikirnya untuk menghasilkan ide baru, konstruktif, dan baik berdasarkan konsep-
____________
15
Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), Hlm. 56.
14
konsep yang rasional, persepsi, dan instuisi individu.16 Adapun indikator berpikir
keatif adalah sebagai beriut: (1) kelancaran (fluency), (2) keluwesan (felxibility), (3)
Sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) dalam 𝑥 dan 𝑦 terdiri atas dua
real.
Jika persamaan linear dua variabel adalah sebuah persamaan mandiri, artinya
penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel itu tidak terkait dengan Persamaan
Linear Dua Variabel yang lain. Sedangkan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
terdiri dari dua Persamaan Linear Dua Variabel yang saling terkait, dalam arti
penyelesaian dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel harus sekaligus memenuhi
Sistem persamaan linear dua variabel kamu harus tahu ada tiga cara yang rutin
digunakan dalam menyelesaikan soal atau masalah dalam sistem persamaan linear
dua variabel, yaitu: metode grafik, metode eliminasi dan metode subtitusi
____________
16
Darmiyati, Humanisasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), Hlm. 127.