KAJIAN TEORI
A. Kemampuan Penalaran Matematika
1. Penalaran
ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat (the science and art of
correct thinking). Dengan kata lain ditunjuk sasaran atau bidang logika,
kebenaran.2
kemungkinan.3
berpikir dimulai dari pengamatan indera atau observasi empiric. Proses itu
1
Soekadijo, Logika Dasar Internasional, Simbolik dan Induktif, Jakarta, PT Gramedia,
1985, h. 3
2
W. Poespoprodjo, Logika Ilmu Nalar, Bandung, Pustaka Grafika, 2011, h. 13
3
Suhartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi, Pengantar Logika Modern Jilid I.
Yogyakarta, Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada, 1979, h. 10
10
11
pikiran menyusun proposisi yang sejenis pula. Proses inilah yang disebut
a. Adanya suatu pola pikir yang disebut logika. Dalam hal ini dapat
logis. Berpikir logis ini diartikan sebagai berpikir menurut suatu pola
bersangkutan.
4
Soekadijo, Loc. cit, h. 6
12
2. Penalaran Matematika
sebagainya.
kemampuan untuk memilah apa yang penting dan tidak penting dalam
Dari definisi Math Glossary, dapat diketahui bahwa terdapat dua hal
5
Karin Brodie, Teaching Mathematical Reasoning in Secondary School Classroom,
Newyork, Springer, 2010, h. 7
6
http://www.surfnetparents.com diakses pada 23 Desember 2015 pukul 07.01 WIB
13
yakni:7
a. Penalaran Induktif
berlaku,
3) Membuat generalisasi,
b. Penalaran Deduktif
sama. Penalaran dedukti selalu pasti, bahwa jika aturan atau asumsi
7
John W. Santrock, Educational Psychology, diterjemahkan oleh Diana Angelica,
Jakarta, Salemba Humanika, 2011, h. 9-10
14
kecil (di Laboratorium, Bengkel, atau Kelas). Tetapi mengajar dengan metode
sendiri. Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa
merupakan sesuatu yang baru baginya, tetapi sudah diketahui oleh guru tetapi
dalam inkuiri hal yang baru itu juga belum dapat diketahui oleh guru. 9
8
B. Suryosubroto, Op.cit, h. 178
9
Erman Suherman Ar, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung
: JICA, h. 180
10
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta, PT
Bumi Aksara, 2002, h. 134
11
Herman Hudoyo, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di
depan kelas, Surabaya, Usaha Nasional, 1979, h. 143
15
seorang guru agar siswanya dapat menemukan sendiri konsep dari materi
pembelajaran.
12
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Erlangga, 2006,
h. 83-83
16
bilamana diperlukan.
mendetail dan tujuan itu tidak diminta sama untuk berbagai siswa.
guru hendaknya dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Materi yang akan
diketahui dan dipahami oleh siswa. Pembelajaran dimulai dari hal-hal yang
yakni enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif yakni tahap dimana semua
a. Pemberian Stimulus.
mengeksplorasi bahan
b. Mengidentifikasi masalah
13
Kemendikbud, Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, 2014 , h. 51-52
18
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
tertentu.
e. Verifikasi.
f. Generalisasi
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama
sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran namun
berikut :15
14
Markaban , Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran
Matematika SMK, Yogyakarta, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Matematika, 2008, h.18
15
Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung, PT Refika
Aditama, 2009, h. 79
20
yang abstrak, atau dalam menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk
kata-kata tertentu terutama jika kelas yang diajarkan dengan jumlah siswa
berikut :16
16
Fadjar Shadiq, Op.cit, 2009, h.14.
21
yang dipelajari.
sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan
suatu tindakan (action) yang dilakukan guru agar para siswanya termotivasi
untuk menerima tantangan yang ada pada pertanyaan (soal) dan mengarah
17
John W. Santrock, Op.cit, h. 8
18
Ratna Wilis Dahar, Op.cit, h. 79
22
kehidupan sehari-hari. 19
Discovery learning, dapat diketahui bahwa metode ini cocok diterapkan dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Salfia Rina Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan
oleh Salfia Rina merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan
19
Fadjar Shadiq, Op.cit, 2009, h. 4
23
E. Konsep Operasional
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
2) Kegiatan inti
a) Mengamati
Guru meminta siswa untuk mengamati kotak kemasan yang
dimiliki.
b) Menanya
c) Eksplorasi
d) Asosiasi
e) Komunikasi
3) Kegiatan penutup
dipelajari
proses belajar
4) Penutup
shadiq, yakni :
generalisasi
F. Hipotesis