Anda di halaman 1dari 14

SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

CUT DARA MUSTIKA


NIM. 140205003

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


DARUSSALAM-BANDA ACEH 2019M
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY
(MPMK) DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMP/MTs

Oleh :
CUT DARA MUSTIKA
Nim. 140205003

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. M.Duskri, M.Kes Novi Trina Sari, S.Pd.I., M.Pd


NIP. 197009291994021001
LATAR BELAKANG MASALAH
Kebanyakan siswa relatif Pandangan yang Hasil penelitian
lebih baik saat berkembang dikalangan membuktikan bahwa
menyelesaikan soal tentang masyarakat bahwa kemampuan pemecahan Model Pembelajaran
fakta & prosedur, tetapi untuk menguasai masalah dikalangan siswa Matematika Knisley
sangat lemah dalam masih dibawah rata-rata, (MPMK) dengan
matematika diperlukan salah satu penyebab adalah
menyelesaikan soal non Metode
rutin yg berkaitan dengan
intelegensi diatas rata- lemahnya KPM pada soal
rata non-routine(level tinggi) Brainstorming
pemecahan masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA


KNISLEY (MPMK) DENGAN METODE BRAINSTORMING
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS SISWA SMP/MTs
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan


Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) dengan Metode Brainstorming pada siswa
SMP/MTs?
2. Apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan melalui
Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) dengan Metode Brainstorming lebih baik
dibandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan
melalui Model Pembelajaran Konvensional?
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika
Definisi
kemampuan Indikator
pemecahan kemampuan
masalah pemecahan
matematis masalah

Memahami Masalah Melaksanakan Memeriksa Kembali


Siswa menganalisis Rancangan Prosedur & Hasil
soal , menuliskan Pemecahan Masalah Penyelesaian
unsur diketahui dan Siswa menyelesaikan Siswa mengecek kembali
ditanya Membuat Rancangan permasalahan sesuai penyelesaian masalah
Pemecahan Masalah dengan rancangan tersebut
Siswa merencanakan sebelumnya
langkah penyelesaian
masalah
Model Pembelajaran Matematika Knisley
(MPMK) dengan Metode Brainstorming
Prosedur
Definisi Fase – fase pembelajaran
MPMK MPMK dengan
Brainstorming

Alegori
“Siswa diberi permasalahan oleh guru dan siswa memanfaatkan pengetahuan awal
untuk menyelesaikan masalah tsb”
Integrasi
“Guru membimbing siswa untuk mencobaa membedakan konsep baru dengan
konsep sebelumnya”
Analisis
“Siswa memanfaatkan sumber belajar untuk memecahkan masalah”
Sintesis
“Siswa menemukan konsep baru untuk memecahakan masalah-masalah yang
lebih kompleks”
Metode Penelitian

Jenis Penelitian Quasi Eksperimen

Seluruh Siswa kelas VIII SMP


Populasi Negeri 1 Kota Banda Aceh
dan
Sampel Simple Random Sampling

siswa kelas VIII-1 (kelas


Eksperimen) dan siswa kelas
VIII-3 kelas Kontrol
Teknik
Instrumen
Pengumpulan
Penelitian
Data

Perangkat
Tes
Pembelajaran

Lembar Soal Tes


Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Analisis Data

Kemampuan
Pemecahan
Masalah

1. Mentabulasi Data
2. Menentukan nilai rata-
rata
3. Menghitung Varians
4. Uji Normalitas
5. Uji Homogenitas
6. Uji Hipotesis

MSI Uji-t
Hasil Penelitian
Kecemasan matematika siswa
Pesentase Pretest Pesentase Postest
Rumusan Masalah 1
Kurang Kurang
Bagaimana peningkatan No Indikator
Sekali/
Baik/Bai
Sekali/
Baik/Bai
k Sekali k Sekali
kemampuan pemecahan Kurang Kurang

masalah matematis siswa Menuliskan


unsur-unsur yang 38% 62% 11% 89%
setelah diterapkan Model 1 diketahui
Pembelajaran Matematika Menuliskan
unsur-unsur yang 85% 15% 17% 83%
Knisley (MPMK) dengan 2 ditanya
Metode Brainstorming pada Membuat model
39% 61% 8% 92%
3 matematika
siswa SMP/MTs Merencanakan
prosedur (operasi 32% 68% 6% 94%
4 hitung)
Memeriksa
kembali hasil
penyelesaian 100% 0% 11% 89%
pemecahan
5 masalah
Rumusan Masalah 2
Apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan
melalui Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) dengan Metode Brainstorming
lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP/MTs yang
dibelajarkan melalui Model Pembelajaran Konvensional?
Hipotesis Kriteria:
H0 : Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Tolak Ho jika thitung > ttabel
SMP/MTs yang dibelajarkan melalui Model dan distribusi t = (n1 + n2 –
Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) 2) dengan α= 0,05
dengan Metode Brainstorming tidak lebih baik
dibandingkan kemampuan pemecahan masalah Berdasarkan pada taraf signifikan
matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan  = 0,05 dan derajat kebebasan 63
melalui Model Pembelajaran Konvensional dari tabel distribusi t diperoleh
H1 : Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa thitung = 7,60 dan t0,95(63) = 1,67,
SMP/MTs yang dibelajarkan melalui Model sehingga thitung > t1-α yaitu 7,60 >
Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) 1,67
dengan Metode Brainstorming lebih baik
H0 =di tolak
dibandingkan kemampuan pemecahan masalah
H1 =di terima
matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan
melalui Model Pembelajaran Konvensional
Skor Postest

No Indikator Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

KS/K B/BS KS/K B/BS

1 Menuliskan unsur-unsur yang diketahui 11% 89% 8% 92%

2 Menuliskan unsur-unsur yang ditanya 17% 83% 21% 78% Keterangan:


KS/K=Kurangsekali/Kurang
B/BS= Baik/Baik sekali
3 Membuat model matematika 8% 92% 28% 72%

4 Merencanakan prosedur (operasi hitung) 6% 94% 17% 83%

Memeriksa kembali hasil penyelesaian


5 11% 89% 75% 25%
pemecahan masalah
KESIMPULAN

1. Penerapan Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) dengan Metode


Brainstorming dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis
Siswa.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan
melalui Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK) dengan Metode
Brainstorming lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa SMP/MTs yang dibelajarkan melalui Model Pembelajaran
Konvensional.
‫‪Terima Kasih‬‬
‫السالم عليكم ورحمةهللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai