Anda di halaman 1dari 149

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS

(ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND


SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA

Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : WIRAYUDHA FAUZAN MAULANA


NPM : 201713500191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian

manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa

orang ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap

dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan

melalui pengajaran dan latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa

karena pendidikan tersebut memberikan dampak yang sangat positif bagi kita,

dan juga pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan

memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti

yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan

Negara (Haryanto, 2020: 8). Salah satu pelajaran yang penting dalam

Pendidikan adalah matematika.

Rachmantika dan Wardono (2019: 440) menyatakan bahwa Matematika

merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

Bahkan matematika disebut sebagai akarnya ilmu karena peranannya yang

besar itu. Besarnya peranan matematika sebagai akarnya ilmu, dapat dilihat

1
2

pada besarnya tuntutan kemampuan matematis yang harus dimiliki. Tuntutan

kemampuan matematis tidak hanya sekedar kemampuan berhitung. Pendidikan

matematika merupakan salah satu pondasi dari kemampuan sains dan

teknologi. Pemahaman terhadap matematika, dari kemampuan yang bersifat

keahlian sampai kepada pemahaman yang bersifat apresiatif akan berhasil

mengembangkan kemampuan sains dan teknologi yang cukup tinggi. Maka

dapat dikatakan bahwa matematika menjadi landasan perkembangan teknologi.

Matematika sering dimanfaatkan oleh ilmu-ilmu pengetahuan sebagai alat

bantu menyelesaikan berbagai masalah. Setiawan (2015: 171) yang

menyatakan, ”Ilmu matematika banyak digunakan baik sebagai alat bantu

dalam penerapan bidang ilmu lain seperti teknologi, kimia dan ekonomi”. Dari

penjelasan tersebut, kita menyadari bahwa matematika sangat dibutuhkan

dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

Mengingat pentingnya matematika dalam pengembangan generasi melalui

kemampuan mengadopsi maupun mengadakan inovasi sains dan teknologi di

era globalisasi, maka tidak boleh dibiarkan adanya anak-anak muda yang buta

matematika. Kebutaan matematika yang dibiarkan menjadi suatu kebiasaan,

membuat masyarakat kehilangan kemampuan berpikir secara disipliner dalam

menghadapi masalah-masalah nyata. Kebiasaan yang sudah terjadi turun

menurun akan membentuk pola pikir yang tidak berkembang dan menimbulkan

ketertinggalan perubahan dunia yang begitu cepat di era globalisasi.

Penguasaan terhadap matematika sangat diperlukan, dan pemahaman

terhadap konsep-konsep matematika perlu diperhatikan dengan benar.


3

Alasannya, konsep-konsep matematika merupakan rangkaian sebab akibat.

Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya dan akan

menjadi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman konsep yang salah

akan berakibat pada kesalahan pada konsep selanjutnya (Prihandoko, 2006:

63). Dengan demikian, matematika adalah ilmu yang sangat penting dipelajari,

yang menjadi dasar untuk mempelajari ilmu yang lain, sehingga pemahaman

konsep matematika peserta didik harus dikuasai secara benar. Kenyataan yang

terjadi adalah pemahaman konsep matematika belum dikuasai oleh peserta

didik. Pencapaian pemahaman konsep bagi peserta didik bukanlah hal yang

mudah karena pemahaman terhadap suatu konsep matematika dilakukan secara

individu, setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dan

memahami konsep-konsep matematika. Herlina (2013: 150) menyatakan

pemahaman konsep adalah kemampuan memahami ide yang diabstrakkan dari

sebuah peristiwa atau contoh konkrit.

Pemahaman konsep merupakan pengetahuan awal yang dimiliki seseorang

yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, yang berkaitan

dengan pengetahuan yang telah peserta didik miliki. Sebagai bukti bahwa

pemahaman konsep matematika peserta didik masih kurang yaitu, hasil tes

yang dilakukan oleh Program for International Student Assesment (PISA) pada

tahun 2012 menunjukkan bahwa penguasaan matematika peserta didik

Indonesia berada pada peringkat 63 dari 64 negara. Pada tahun 2015, Indonesia

berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Selanjutnya, hasil tes yang dilakukan

oleh Trend in International Mathematics and Scienes Study (TIMSS) pada


4

tahun 2015 Indonesia berada pada peringkat 44 dari 49 negara. Hal Ini

membuktikan bahwa pemahaman konsep matematika peserta didik Indonesia

masih sangat kurang.

Kurangnya pemahaman konsep matematika terjadi di SMP PGRI 285

Jonggol terlihat dari hasil ulangan harian matematika yang dilaksanakan setiap

bulan. Terdapat 3 kelas dari 5 kelas yang memiliki nilai rata-rata yang jauh

dibawah KKM. Rata-rata nilai ulangan harian bulan Oktober adalah 68 dengan

KKM 75. Pada bulan November, mengalami penurunan rata-rata nilai ulangan

harian yaitu 65. Pemahaman konsep yang kuat dalam pembelajaran matematika

merupakan hal yang utama dan sangat membantu bagi peserta didik dalam

memahami suatu pokok bahasan dalam pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika diperlukan model pembelajaran yang sesuai

dengan tingkat perkembangan peserta didik. Menurut Trianto (2010: 53),

“Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar

dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran”. Hasil penelitian Ratnawati

(2018: 73) menunjukan bahwa berbagai usaha dapat dilakukan dalam model

pembelajaran ARIAS untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik,

menarik minat peserta didik dan mempertahankannya selama proses

pembelajaran, memberikan gambaran tentang manfaat belajar matematika

kepada peserta didik dan memberikan rasa senang kepada peserta didik dalam

belajar matematika. Oleh karena itu, diupayakan agar guru menanamkan unsur:

Assurance (percaya diri), Relevance (Relevansi/berhubungan dengan

kehidupan peserta didik), Interest (minat/perhatian), Assessment (evaluasi) dan


5

Satisfaction (rasa puas/bangga) yang dapat dijadikan sebagai usaha pertama

dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin atau percaya pada

peserta didik. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang

diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yang disebut dengan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan

Satisfaction).

Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti mencoba menerapkan salah

satu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction) karena model pembelajaran

ini merupakan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi dan

hasil. Motivasi ini sangat penting karena dapat meningkatkan kemauan peserta

didik untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Peserta didik

yang memiliki motivasi belajar serta berperan aktif dalam kelas dan memiliki

kedisiplinan belajar yang tinggi maka akan memperoleh hasil belajar yang

maksimal.

Diharapkan model pembelajaran ini dapat membantu guru dalam

meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran matematika sehingga

kemampuan pemahaman matematika mengalami peningkatan. Dari latar

belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul

"Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment and Satisfaction) terhadap Kemampuan Pemahaman

Matematika”.
6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Salah satu pelajaran yang penting dalam pendidikan yaitu matematika.

2. Kebutuhan matmatika dalam menyelesaikan kehidupan sehari-hari.

3. Pentingnya matematika dalam pengembangan generasi.

4. Kurangnya pemahaman konsep matematika.

5. Model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta

didik dan dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar

matematika.

6. Penerapan dan harapan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction).

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, karena keterbatasan peneliti tidak

semua masalah akan dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi

permasalahan hanya pada model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,

Assessment and Satisfaction (ARIAS) terhadap pemahaman konsep

matematika pada materi lingkaran kelas VIII semester genap di SMP PGRI 285

Jonggol tahun pelajaran 2021/2022.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini yaitu,

apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,


7

Assessment and Satisfaction (ARIAS) terhadap pemahaman konsep

matematika pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,

Assessment and Satisfaction (ARIAS) terhadap pemahaman konsep

matematika pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berencana baik secara teoritis maupun praktis.

1. Teoritis

a. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan kajian lebih lanjut bagi penelitian-penelitian selanjutnya;

b. Penulis berharap agar hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi

ilmiah dan pengalaman dalam bidang pendidikan yang dapat

digunakan sebagai tolak ukur penelitian yang sejenis;

c. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan acuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

pelajaran matematika;

d. Penulis berharap penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada model pembelajaran di sekolah serta mampu

mengoptimalkan pemahaman konsep matematika peserta didik.


8

2. Praktis

a. Untuk Guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru sebagai model

pembelajaran dikelas untuk meningkatkan pemahaman konsep serta

hasil belajar matematika peserta didik.

b. Untuk Peserta Didik

Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika

melalui model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment dan Satisfaction).

c. Untuk Pembaca

Memberikan referensi bagi penelitian lain yang menangkat

masalah yang serupa.


BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pemahaman Konsep Matematika

a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika

Menurut Murizal (2012: 20) bahwa kemampuan pemahaman

konsep matematis adalah salah satu tujuan penting dalam

pembelajaran matematika. Sebagai fasilitator di dalam pembelajaran,

guru semestinya memiliki pandangan bahwa materi-materi yang

diajarkan kepada peserta didik bukan hanya sebagai hafalan, namun

lebih dari itu, yaitu memahami konsep yang diberikan. Dengan

memahami, peserta didik dapat lebih mengerti akan konsep materi

pelajaran itu sendiri, bukan hanya sekedar dihafal.

Menurut Setyaningrum (2018: 811) bahwa pemahaman konsep

matematika adalah mengerti benar tentang konsep matematika, yaitu

peserta didik dapat menerjemahkan, menafsirkan dan menyimpulkan

suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuanya

sendiri, bukan sekedar menghafal. Selain itu, peserta didik dapat

menemukan dan menjelaskan kaitan konsep dengan konsep lainnya.

Dengan memahami konsep, peserta didik dapat mengembangkan

kemampuannya dalam pembelajaran metematika, peserta didik dapat

menerapkan konsep yang telah dipelajarinya untuk menyelesaikan

permasalahan sederhana sampai dengan yang kompleks.

9
10

Menurut Skemp (Ningsih, 2016: 3) bahwa pemahaman

matematika dapat digolongkan berdasarkan kemampuan yang

dimilikinya, yaitu pemahaman instrumental dan pemahaman

relasional. Peserta didik dikatakan mampu memahami secara

instrumental jika ia mampu mengingat kembali hal-hal yang telah

dikomunikasikan kepadanya, hal yang termasuk dalam tingkat ini

adalah pengetahuan tentang fakta dasar, istilah ataupun hal-hal yang

bersifat rutin seperti perhitungan sederhana. Tingkat selanjutnya

adalah pemahaman relasional. Dalam tingkatan ini peserta didik sudah

mampu menerapkan dengan tepat suatu ide matematika yang bersifat

umum pada hal-hal yang khusus atau pada situasi baru.

Menurut Utari (2012: 34) bahwa pemahaman konsep matematika

adalah mengerti benar tentang konsep matematika, yaitu peserta didik

dapat menerjemahkan, menafsirkan dan menyimpulkan suatu konsep

matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan

sekedar menghafal. Sebagai fasilitator di dalam pembelajaran, guru

semestinya memiliki pandangan bahwa materi-materi yang diajarkan

kepada peserta didik bukan hanya sebagai hafalan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan pemahaman

konsep matematika adalah kemampuan peserta didik mampu

menterjemahkan, menafsirkan dan menyimpulkan apa yang telah

didapatkan dengan bahasanya dan pengetahuannya sendiri. Sehingga

peserta didik dikatakan memiliki kemampuan pemahaman konsep


11

matematika jika dia dapat merumuskan strategi penyelesaian,

menerapkan perhitungan sederhana, menggunakan simbol untuk

memperesentasikan konsep dan mengubah suatu bentuk ke bentuk

lain seperti pecahan dalam pembelajaran matematika.

b. Indikator Pemahaman Konsep Matematika

Untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman peserta didik

terhadap konsep matematika menurut NCTM dalam Murizal (2012:

20) dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam:

(1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; (2)


Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh; (3)
Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk
merepresentasikan suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk
representasi ke bentuk lainnya; (5) Mengenal berbagai makna dan
interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep
dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7)
Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.

Menurut Kilpatrick, Swafford dan Findell yang dikutip oleh

Afrilianto (2012: 193) bahwa adapun indikator dari pemahaman

konsep matematis peserta didik adalah sebagai berikut:

1) Menyatakan ulang secara verbal konsep yang telah dipelajari;


2) Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan untuk membentuk konsep tersebut;
3) Menerapkan konsep secara algoritma;
4) Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi
matematika;
5) Mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal matematika).

2. Deskripsi Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS

Menurut Agustina (2015: 31) bahwa model pembelajaran ARIAS

merupakan model pembelajaran yang dapat mengarah untuk


12

menanamkan rasa percaya diri dan bangga kepada peserta didik,

membangkitkan minat atau perhatian, serta memberi kesempatan

kepada mereka untuk mengadakan evaluasi diri. Model pembelajaran

ini adalah model pembelajaran yang dirancang dan dapat digunakan

oleh guru untuk mempengaruhi motivasi berprestasi dan prestasi

belajar peserta didik. Dalam model ARIAS dituntut kreativitas guru

dalam memilih cara mengajar untuk dapat membantu peserta didik

lebih tertarik (interest) terhadap pembelajaran.

Menurut Qulfasia (2015: 53) bahwa model pembelajaran ARIAS

adalah model pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya

pada peserta didik. Kegiatan pembelajarannya ada relevansinya

dengan kehidupan peserta didik, berusaha menarik dan memelihara

minat/perhatian peserta didik.

Menurut Putra (2017: 4) bahwa model pembelajaran ARIAS

usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa

yakin/percaya pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran ada

relevansinya dengan kehidupan peserta didik, berusaha menarik dan

memelihara minat/perhatian peserta didik, sesuai dengan lima

komponen yang terdapat didalamnya. Dalam pelaksanannya, guru

berperan sebagai motivator dan fasilisator yang membantu agar proses

belajar peserta didik berjalan dengan baik sehingga proses belajar

bukan hanya merupakan transfer pengetahuan dari guru ke peserta

didik, melainkan sesuatu yang dipelajari peserta didik itu sendiri


13

sehingga peserta didik mampu berpikir kritis dan akan merasa lebih

memahami materi pelajaran yang dipelajarinya.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran ARIAS

Langkah-langkah model pembelajaran ARIAS menurut

Anggraeni (2012: 47) adalah sebagai berikut:

1) Motivasi (assurance)
a) Membantu peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
diri serta menanamkan pada pada peserta didik gambaran diri
posirif pada diri sendiri;
b) Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan
peserta didik dapat mencapai keberhasilan;
c) Memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk
diselesaikan/sesuai dengan berbagai aktivitas di masa
mendatang.
2) Relevansi (relevance)
a) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai;
b) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan peserta
didik baik untuk masa sekarang dan/atau berbagai aktivitas
di masa mendatang.
3) Minat (interest)
a) Menggunakan cerita, analogi, suatu yang baru, menampilkan
suatu yang lain/ aneh yang berbeda dari biasa dalam
pelajaran;
b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran;
c) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran.
4) Penilaian/evaluasi (assessment)
a) Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik kinerja
peserta didik;
b) Memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera
menginformasikan hasil evaluasi kepada peserta didik.
5) Kepuasaan (satisfaction)
a) Memberikan penguatan, penghargaan yang pantas baik secara
verbal maupun non-verbal kepada peserta didik yang telah
menampilkan keberhasilannya;
b) Memperlihatkan perhatian yang besar kepada peserta didik,
sehingga mereka merasa dikenal dan dihargai oleh para guru.
14

Langkah-langkah model pembelajaran ARIAS menurut Elyani,

Izzati dan Perdana (dalam Supriyanti, 2015: 44) adalah sebagai

berikut:

1) Assurance
Guru menanamkan pada peserta didik gambaran diri positif
terhadap diri sendiri dan membantu peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan diri (menumbuhkan rasa percaya diri).
2) Relevance
Guru memberikan informasi kompetensi yang akan dicapai dan
mengemukakan tujuan atau manfaat pelajaran bagi kehidupan
dan aktivitas peserta didik baik untuk masa sekarang maupun
mendatang.
3) Interest
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpartisipasi
secara aktif dalam pembelajaran dan mengadakan variasi dalam
pembelajaran.
4) Assessment
Guru mengukur pemahaman peserta didik melalui beberapa
pertanyaan tertulis.
5) Satisfaction
Guru memberikan pujian kepada peserta didik yang mendapat
nilai tertinggi.

Langkah-langkah model pembelajaran ARIAS menurut Rahman

(dalam Muliana, 2012) adalah sebagai berikut:

1) Guru membangkitkan dan menjaga minat/perhatian peserta didik


dengan menjelaskan materi yang berhubungan dengan karangan
bebas menggunakan Bahasa yang jelas.
2) Menyebutkan tema atau pokok pembahasan yang ada
hubungannya dengan kehidupan nyata yang dimiliki peserta
didik.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum dipahami.
4) Memberikan tugas berupa pengamatan di luar kelas dan
memberikan LKM untuk mengerjakan tugas dari masing-masing
kelompok.
5) Setelah selesai mengerjakan LKM, beberapa peserta didik
diminta untuk membacakan hasil kerjanya.
6) Memberi penguatan kepada peserta didik yang telah
menampilkan keberhasilannya secara verbal dan non verbal
15

dengan mengucapkan kata bagus sambal tersenyum dan


mengacungkan jempol kepada peserta didik.
7) Membuat kesimpulan.

Berdasarkan pendapat di atas, Langkah-langkah model

pembelajaran ARIAS yaitu: (1) Membantu peserta didik menyadari

kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada peserta didik

gambaran diri positif terhadap diri sendiri. Menghadirkan seseorang

yang terkenal dalam suatu bidang sebagai pembicara, memperlihatkan

video tapes atau potret seseorang yang telah berhasil (sebagai model).

(2) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. (3)

Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan

sesuatu yang lain/aneh yang berbeda dari biasa dalam pembelajaran.

(4) Menyesuaikan evaluasi yang dirancang dengan keadaan peserta

didik dengan membicarakan proses dan bentuk evaluasi dengan

peserta didik. (5) Memberi penguatan (reinforcement), penghargaan

yang pantas baik secara verbal maupun non-verbal kepada peserta

didik yang telah menampilkan keberhasilannya.

c. Kelebihan Model Pembelajaran ARIAS

Menurut Tryastuti (Sihombing, 2015: 4) kelebihan model

pembelajaran ARIAS adalah:

1) Peserta didik merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti


memiliki nilai, bermanfaat dan berguna bagi kehidupan mereka;
2) Peserta didik akan terdorong atau termotivasi mempelajari
sesuatu yang akan dipelajari dan memiliki tujuan yang jelas;
3) Sesuatu yang memiliki arah tujuan dan sasaran yang jelas serta
ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut.
16

Menurut Sastradi (2013) kelebihan model pembelajaran ARIAS

adalah sebagai berikut:

1) Membantu peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri


serta menanamkan pada peserta didik gambaran diri positif
terhadap diri sendiri;
2) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. Tujuan yang
jelas akan memberikan harapan yang jelas (kongkrit) pada peserta
didik dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan tersebut;
3) Memberi kesempatan peserta didik untuk berpartisipasi secara
aktif dalam pembelajaran, misalnya para peserta didik diajak
berdiskusi untuk memilih topik yang akan dibicarakan,
mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah yang perlu
dipecahkan;
4) Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera
menginformasikan hasil evaluasi kepada peserta didik. Evaluasi
diri ini akan mendorong peserta didik untuk berusaha lebih baik
lagi dari sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal;
5) Memberi penguatan (reinforcement), penghargaan yang pantas
baik secara verbal maupun non-verbal peserta didik yang telah
menampilkan keberhasilannya.

Menurut Nadila, Zulfa dan Yusri (2020) mengemukakan bahwa

model pembelajaran ARIAS memiliki beberapa kelebihan. Salah satu

kelebihannya adalah peserta didik akan terdorong atau termotivasi

mempelajari sesuatu yang akan dipelajari dan memiliki tujuan yang

jelas. Selain itu ada juga beberapa kelemahan model pembelajaran

ARIAS, salah satunya adalah peserta didik yang malas susah untuk

belajar mandiri.

Berdasarkan pendapat di atas, kelebihan model pembelajaran

ARIAS adalah model pembejaran yang terdiri dari lima tahap

pembelajaran yaitu motivasi, relevansi, minat, evaluasi dan kepuasan

yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta minat peserta didik

dalam belajar.
17

B. Penelitian yang Relevan

Dalam mempersiapkan penelitian ini, telah ada penelitian terlebih dahulu

yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Beberapa

penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil penelitian Effendi (2016) menunjukkan bahwa pemahaman konsep

matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS paling

dominan dan memiliki rata-rata nilai lebih tinggi dibandingkan dengan

model pembelajaran lain yaitu 16,758. Selain itu, berdasarkan pengujian

hipotesis menunjukan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,902 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,025 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga hipotesis diterima.

2. Dewi (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran ARIAS terhadap Pemahaman Konsep Matematika”.

Berdasarkan hasil penelitiannya yang telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa uji-t menunjukkan bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah 3,26sedangkan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada

taraf signifikansi 5% dan db = 60 adalah 2,00 (𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ).

Disamping itu, rata-rata skor pemahaman konsep matematika peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran ARIAS (49,17) lebih tinggi

daripada rata-rata skor peserta didik yang belajar dengan model

pembelajaran bukan ARIAS (41,06). Dengan demikian, model

pembelajaran ARIAS berpengaruh terhadap pemahaman konsep

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 candikusuma tahun

pelajaran 2016/2017.
18

3. Suryanti (2014) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif pada

Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar” dari hasil penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 14,442 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,04. Hasil ini

menunjukkan bahwa 𝐻0 ditolak dan sebagai konsekuensinya 𝐻1 yang

menyatakan adanya perbedaan skor pretes dan postes penguasaan postes

diterima. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengaruh model pembelajaran ARIAS pada mata pelajaran IPA mampu

meningkatkan penguasaan konsep peserta didik.

4. Anjariyah (2016) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan

Satisfaction) Berbantu Media Lingkungan Terhadap Minat Dan Hasil

Belajar Matematika Peserta Didik SMP Pada Materi Aritmetika Sosial”.

Dari hasil perhitungan skor tes/evaluasi belajar peserta didik pokok

bahasan Untung dan Rugi dengan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran ARIAS berbantu media lingkungan, diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,29 < 2,03 sehingga 𝐻0 diterima atau 𝐻1 ditolak. Jadi model

pembelajaran ARIAS berbantu media lingkungan tidak berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Hal ini disebabkan

kemungkinan besar model pembelajaran ARIAS berbantu media

lingkungan tidak cocok untuk peserta didik di SMPN 2 Pungging dan

kondisi peserta didik kurang aktif dalam diskusi dan praktek mencari data
19

di lingkungan sekolah (kantin) atau guru kurang dapat mengatur waktu

yang digunakan dalam menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantu

media lingkungan.

5. Rahayu dkk (2014) yang berjudul “Keefektifan Model Arias Berbantuan

Kartu Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis

Peserta Didik” dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan model pembelajaran ARIAS terhadap kemampuan

komunikasi matematis. Dipeoleh data 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,26 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,998.

Oleh karena maka 𝐻0 ditolak, artinya rata-rata kemampuan komunikasi

matematis peserta didik pada model pembelajaran ARIAS lebih baik dari

rata-rata kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada selain

penggunaan model pembelajaran ARIAS.

C. Kerangka Berfikir

Mata pelajaran matematika dianggap suatu hal yang menakutkan bagi

peseerta didik dari masa ke masa, sehingga pada saat proses pembelajaran

matematika minat peserta didik dalam memahami konsep matematika sangat

rendah. Rasa takut yang terus-menerus tumbuh membentuk peserta didik

kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-soal matematika mengakibatkan

tidak tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal. Pelaksanaan proses

pembelajaran matematika menjadi sekedar menghafal rumus tanpa terlebih

dahulu memahami konsep- konsep yang sudah ada sebelumnya. Beberapa

peserta didik yang memiliki nilai baik hampir tidak ada yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah nyata yang sering mereka hadapi dalam


20

kehidupan sehari-hari karena kurangnya minat serta tidak adanya evaluasi dari

pencapaian yang telah mereka dapat.

Kenyataan tersebut memberikan tantangan bagi para ahli pendidikan untuk

mencari dan merumuskan kembali tentang tujuan, model, dan strategi

pendidikan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah modern. Salah satu model

yang dimaksud adalah model ARIAS yang menekankan sikap peserta didik

dalam proses pembelajaran untuk aktif dan mengembangkan potensinya secara

maksimal. Model ini mengarahkan peserta didik untuk menanamkan sikap

yang dapat memaksimalkan kondisi belajar.

Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang memiliki

komponen percaya diri dalam pelakasanaan proses pembelajaran, hubungan

dengan kehidupan, minat atau perhatian peserta didik dalam memahami

konsep-konsep matematika, evaluasi dari apa yang telah mereka capai dan

memberikan kepuasan peserta didik atas yang telah mereka capai. Dengan di

terapkannya model pembelajaran ARIAS peserta didik didorong untuk terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran dengan sikap dari dalam diri mereka

sendiri.

Permasalahan di atas mendorong peneliti melakukan penelitian untuk

melihat apakah pemecahan masalah dengan ARIAS yang diyakini mampu

meningkatkan pemahaman konsep matematika peserta didik lebih baik lagi.


21

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka

dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: Terdapat pengaruh model pembelajaran

ARIAS terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 285 Jonggol yang

berlokasi di Jl. M. Bakri Kaum Jonggol-Kabupaten Bogor, Jawa Barat

16830.

IDENTITAS SEKOLAH

a. Nama Sekolah : SMP PGRI 285 Jonggol

b. Alamat : Jl. M. Bakri Kaum Jonggol-Kabupaten

Bogor, Jawa Barat 16830

c. Telepon : 021-89932787

d. Nama Kepala Sekolah : Siti Maemunah, M.Pd

e. Status Sekolah : Swasta

f. NPSN : 20200713

2. Waktu Penelitian

Waktu penellitian dilakukan pada semester ganjil dan genap tahun

ajaran 2021/2022. Dalam pelaksanaannya peneliti membagi kedalam tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, pengumpulan dan pengolahan data.

22
23

Tabel 3.1
Tahap Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan

November Deasember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul √

2. Pengesahan Judul √

3. Perizinan Administrasi √

4. Studi Pendahuluan √

5. Pembuatan dan √ √ √

Ujicoba Instrumen

6. Pembelajaran √ √ √ √

7. Pengumpulan Data √

(Pelaksanaan Posttest)

8. Pengolahan dan √ √

Analisis Data

9. Penyusunan Laporan √ √

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kuantitatif, berupa metode quasi ekperimen. Sugiyono (2014: 30) “Tujuan

dari penelitian eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang dapat

diperoleh dari eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol semua variabel.”


24

Karena dalam quasi eksperimen ini merupakan model penelitian

yang tidak memungkinkan peneliti untuk mengontrol semua variabel maka

hanya dilakukan pada satu variabel yang paling dominan. Dalam

pelaksanaanya peneliti melibatkan dua kelompok, yaitu kelas eksperimen

yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran ARIAS dan kelas

kontrol yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran TPS. Dua

kelompok tersebut adalah kelas ekperimen sebagai kelas perlakuan dan

kelas kontrol sebagai kelas pembanding.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk

menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan

yang mungkin timbul selama proses penelitian. Hal ini penting karena

desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang

berpengaruh dalam penelitian. Nazir (2014: 84) mengemukakan bahwa

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Adapun desain penelitiannya

sebagai berikut:

Kelompok Perlakuan Hasil

E 𝑋1 𝑌1

K 𝑋2 𝑌2

Gambar 3.1 Desain penelitian


25

Keterangan:

E: Kelompok kelas eksperimen (VIII-D)

K: Kelompok kelas control (VIII-E)

X1: Perlakuan pada kelas eksperimen (Model pembelajaran ARIAS)

X2: Perlakuan pada kelas kontrol (Model pembelajaran TPS)

Y1: Hasil tes pemahaman konsep matematika peserta didik kelompok

kelas eksperimen

Y2: Hasil tes pemahaman konsep matematika peserta didik kelompok

kelas kontrol

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Sebelum pengambilan sampel dilakukan, terlebih dahulu ditentukan

populasinya. Menurut Arikunto (2010: 130) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP

PGRI 285 Jonggol. Populasi yang digunakan terdiri dari:

a. Populasi Target

Menurut Noor (2013:150) menyatakan bahwa, “Populasi target

adalah sasaran pengamatan dan merupakan pilihan yang ideal yang

akan digeneralisasikan”. Populasi target dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol.


26

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau suatu penelitian adalah bagian dari populasi

target yang dapat dijangkau oleh peneliti. Populasi terjangkau dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol

tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 146 orang.

Tabel 3.2
Populasi Terjangkau
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Peserta Didik
VIII-A 16 13 29
VIII-B 15 13 28
VIII-C 15 16 31
VIII-D 13 16 29
VIII-E 13 16 29
Jumlah 72 74 146

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut Arikunto (2010: 131)

menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya

apabila subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-

25%. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP

PGRI 285 Jonggol tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 48 orang.

Tabel 3.3
Jumlah Sampel yang Diteliti
No. Kelas Jumlah Sampel
a) Kelas Eksperimen VIII-D 24
b) Kelas Kontrol VIII-E 24
Jumlah 48
27

3. Teknik Sampling

Notoadmodjo (2012: 3) teknik sampling adalah cara atau teknik

yang digunakan dalam pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Pemilihan sampling penelitian ini digunakan teknik Simple Random

Sampling, Bangun M. dkk. (dalam Idarrou and Douzi, 2020, Cohen,

Manion and Morrison, 2018) menyatakan simple random sampling

merupakan suatu tahapan pemilihan sampel dasar yang paling sederhana

dan mudah dipahami. Probabilitas terpilihnya anggota populasi tidak

dipengaruhi oleh pemilihan anggota populasi lainnya, yang berarti bahwa

setiap pemilihan sepenuhnya tidak bergantung atau bebas dari selanjutnya.

Menjadi sampel suatu penelitian dari populasi ini adalah sama untuk setiap

individu yang berada dalam populasi. Berdasarkan populasi yang ada

diambil dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII-D sebagai

kelas eksperimen sebanyak 24 peserta didik dan VIII-E sebagai kelas

kontrol sebanyak 24 peserta didik.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk mengetahui penerapan pembelajaran di kelas

eksperimen dan kelas kontrol dilakukan tes pemahaman konsep matematika

pada akhir pembelajaran.


28

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:16) variabel adalah objek penelitian, atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel sebagai berikut:

a. Variabel bebas (X)

Bajari (2017: 69) “Variabel bebas adalah variabel penyebab atau

variabel pendahulu yang menimbulkan atau memengaruhi akibat”.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

ARIAS untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran Think-Pair-

Share (TPS) untuk kelas kontrol.

b. Variabel terikat (Y)

Bajari (2017: 69) “Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau muncul bila ada variabel pendahulu (bebas) atau

konsekuensi dari adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika.

2. Sumber Data

Tabel 3.4
Sumber Data

Variabel Penelitian Sumber Data

a. Variabel Bebas (Model Pembelajaran ARIAS) Buku, jurnal dan referensi lain

b. Variabel Terikat (Pemahaman Konsep Peserta Didik

Matematika)
29

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Variabel Bebas (Model Pembelajaran ARIAS)

Teknik pengumpulan data tentang metode pembelajaran ARIAS

diperoleh dengan studi kepustakaan yang berasal dari buku-buku

referensi dan jurnal.

b. Variabel Terikat (Pemahaman Konsep Matematika)

Pengumpulan data untuk pemahaman konsep matematika peserta

didik dilakukan dengan cara pemberian tes kepada peserta didik yang

menjadi sampel penelitian berjumlah 15 butir soal uraian.

E. Instrumen Penelitian Pemahaman Konsep Matematika

1. Definisi Konseptual

Pemahaman konsep matematika adalah kemampuan peserta didik

mampu menterjemahkan, menafsirkan dan menyimpulkan apa yang telah

didapatkan dengan bahasanya dan pengetahuannya sendiri. Sehingga

peserta didik dikatakan memiliki kemampuan pemahaman konsep

matematika jika dia dapat merumuskan strategi penyelesaian, menerapkan

perhitungan sederhana, menggunakan simbol untuk memperesentasikan

konsep dan mengubah suatu bentuk ke bentuk lain seperti pecahan dalam

pembelajaran matematika.

2. Definisi Operasional

Pemahaman konsep matematika merupakan definisi konseptual

yang diukur melalui tes matematika sesuai dengan silabus. Tes tersebut
30

berbentuk 15 butir soal essay dimana masing-masing butir soal diberi

bobot maksimal 4.

Tabel 3.5
Kriteria Skor Pemahaman Konsep Matematika

Skor Pemahaman

4 Konsep terhadap soal matematika secara lengkap, penggunaan

istilah dan notasi matematika secara tepat, penggunaan algoritma

secara lengkap dan benar

3 Konsep terhadap soal matematika hampir lengkap, penggunaan

istilah dan notasi matematika hampir tepat, penggunaan algoritma

secara lengkap, perhitungan secara umum benar namun

mengandung sedikit kesalahan

2 Konsep terhadap soal matematika kurang lengkap, jawaban

mengandung perhitungan yang salah

1 Konsep terhadap soal matematika sangat terbatas jawaban

sebagian besar mengandung perhitungan yang salah

0 Tidak menunjukkan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal

matematika

3. Kisi-Kisi Instrumen

Tes kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik

dalam bentuk essay berdasarkan kriteria pemahaman konsep matematika

dan materi ajar yang dipelajari peserta didik yaitu bangun peluang. Adapun

kisi-kisi soal sebagai berikut:


31

Tabel 3.6
Kisi-Kisi Soal Instrumen

Kompetensi Dasar Indikator Butir Tingkat


Soal Ability
C2 C3
Menjelaskan dan Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran 1 √ √
menyelesaikan yang berupa garis dan ciri-cirinya. 2 √ √
masalah yang Memahami hubungan antar unsur pada 3a √ √
berkaitan dengan lingkaran. 3b √ √
sudut pusat, sudut
Mengidentifikasi luas juring dan panjang 4a √ √
keliling, panjang
busur lingkaran.
busur dan luas
Menentukan hubungan sudut pusat 4b √ √
juring lingkaran,
dengan panjang busur dan luas juring. 4c √ √
serta hubungannya.
Menentukan hubungan sudut pusat 5 √ √
dengan sudut keliling. 6 √ √
Menjelaskan garis Memahami konsep garis singgung 7 √ √
singgung lingkaran. 8 √ √
persekutuan luar Memahami cara melukis garis singgung 9 √ √
dan persekutuan persekutuan antara dua lingkaran. 10 √ √
dalam dua
lingkaran dan cara
melukisnya.

Menyelesaikan Menyelesaikan masalah yang berkaitan 11 √ √


masalah yang dengan garis singgung persekutuan 12 √ √
berkaitan dengan dalam. 13 √ √
garis singgung Menyelesaikan masalah yang berkaitan 14 √ √
lingkaran. dengan garis singgung persekutuan luar 15 √ √
32

4. Pengujian Instrumen

a. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Amalia dan Ani (2012: 8) menyatakan bahwa indeks kesukaran

butir adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal.

Butir-butir soal dapat dikatakan mudah apabila butir soal tersebut tidak

terlalu sukar atau tidak terlalu mudah. Dengan demikian analisis

tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal dari segi

kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk

mudah, sedang, dan bahkan sulit.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran tes bentuk uraian menurut

Sudijono (Amalia dan Ani, 2012: 8) dapat dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal dengan rumus:

jumlah skor peserta didik tiap soal


rata − rata =
jumlah peserta didik

2) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

rata − rata
tingkat kesukaran =
skor maksimum tiap soal

3) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria tingkat

kesukaran.

4) Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan kriterianya.

Dengan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut

(Amaliah, 2012: 141):


33

Tabel 3.7
Indeks Kesukaran Soal

D Klasifikasi

0,00 – 0,30 Sulit

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Sumber: Arikunto (2009)

Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran

No. Soal Tingkat Keterangan


Kesukaran
1 0,78 Mudah

2 0,54 Sedang

3 0,77 Mudah

4 0,85 Mudah

5 0,74 Mudah

6 0,43 Sedang

7 0,82 Mudah

8 0,83 Mudah

9 0,81 Mudah

10 0,39 Sedang

11 0,47 Sedang

12 0,45 Sedang

13 0,77 Mudah

14 0,84 Mudah

15 0,84 Mudah
34

Berdasarkan hasil perhitungan uji taraf kesukaran butir soal

instrument penelitian dari 15 soal diperoleh soal dengan tingkat

kesukaran sedang 5 soal dan tingkat kesukaran mudah 10 soal,

berdasarkan butir soal yang valid dari 10 soal diperoleh soal dengan

tingkat kesukaran sedang 2 soal dan tingkat kesukaran mudah 8 soal.

b. Daya Pembeda Butir Soal

Sudjana (2012: 141) menyatakan bahwa analisis daya pembeda

mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui

kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong

kurang atau lemah prestasinya. Sebuah butir soal dikatakan baik jika

akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan

peserta didik yang sebenarnya.

Menurut Arifin (Amalia dan Ani, 2012: 9) untuk soal bentuk

uraian, teknik yang digunakan untuk menghitung daya beda, yaitu:

𝑋̅ 𝐾𝐴 − 𝑋̅𝐾𝐵
𝐷𝑃 =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠

Keterangan

DP : Daya Pembeda

𝑋̅𝐾𝐴 : Rata-rata dari kelompok atas

𝑋̅𝐾𝐵 : Rata-rata dari kelompok bawah

Skor Maks : Skor maksimum


35

Klasifikasi daya pembeda soal menurut Arikunto (dalam


Solichin, 2017: 197):
Tabel 3.9
Klasifikasi Daya Pembeda
DP Klasifikasi DP

≥ 0,71 Sangat Baik

0,70 – 0,41 Baik

0,40 – 0,21 Cukup, soal perlu diperbaiki

≤ 0,20 Kurang baik, soal harus dibuang

Sumber: Solichin (2017)

Tabel 3.10
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda
No. Soal Daya Pembeda Keterangan

1. 0,35 Cukup

2. 0,42 Cukup

3. 0,39 Cukup

4. 0,29 Cukup

5. 0,34 Cukup

6. 0,35 Cukup

7. 0,32 Cukup

8. 0,21 Cukup

9. 0,3 Cukup

10. 0,26 Cukup

11. 0,44 Baik

12. 0,46 Baik

13. 0,30 Cukup

14. 0,31 Cukup

15. 0,31 Cukup


36

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil perhitungan daya pembeda

dari 15 butir soal terdapat 13 soal dikategorikan “cukup” dan 2 soal

dikategorikan “baik”. Daya pembeda dari 10 butir soal yang valid,

terdapat 9 soal dikategorikan “cukup” dan 1 soal dikategorikan

“baik”.

c. Validitas Butir Soal

Mardapi (2012: 37) mengemukakan bahwa validitas merupakan

dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan

tujuan penggunan tes. Oleh karena itu, validitas merupakan

fundamental paling dasar mengembangkan dan mengevaluasi suatu

tes.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas untuk

soal essay (uji validitas konstruk) menurut Siregar (2013: 47)

menggunakan rumus product moment yaitu:

𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)


𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)2 ][𝑛(∑ 𝑦2 ) − (∑ 𝑦)2 ]

Keterangan:

𝑛 : Jumlah Responden

𝑥 : Skor butir soal (jawaban responden)

𝑦 : Skor total dari variable (jawaban responden)

Dengan ketentuan kriteria dari koefisien validitas sebagai berikut:


37

Tabel 3.11
Klasifikasi Koefisien Validitas

Koefisien Validitas Klasifikasi Validitas

0,90 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 1,00 Sangat Tinggi (sangat baik)

0,70 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,89 Tinggi (baik)

0,40 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,69 Sedang (cukup)

0,20 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,39 Rendah (kurang)

0,00 ≤ 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,19 Sangat Rendah (sangat kurang)

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 0,00 Tidak Valid

Sumber: Arikunto (2009)

Kriteria dapat digunakan untuk mengetahui soal yang digunakan

sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur, yaitu: jika

koefisien korelasi product moment lebih besar 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑎; 𝑛 − 2).

Kaidah Pengujian:

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka valid

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tidak valid

Berdasarkan tebel dibawah ini dapat disimpulkan bahwa dari 15

soal yang diujikan terdapat 10 soal yang dinyatakan valid dan 5 soal

yang dinyatakan tidak valid.


38

Tabel 3.12
Rekapitulasi Hasil Validitas Soal Instrumen

No. Soal 𝒓𝒙𝒚 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

1 0,526 0,413 Valid

2 0,016 0,413 Tidak Valid

3 0,108 0,413 Tidak Valid

4 0,752 0,413 Valid

5 0,884 0,413 Valid

6 0,618 0,413 Valid

7 0,606 0,413 Valid

8 0,410 0,413 Valid

9 0,132 0,413 Tidak Valid

10 0,108 0,413 Tidak Valid

11 0,457 0,413 Valid

12 0,137 0,413 Tidak Valid

13 0,561 0,413 Valid

14 0,761 0,413 Valid

15 0,761 0,413 Valid

d. Reabilitas Soal

Menurut Mardapi (2012: 51) reabilitas atau keandalan merupakan

koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil

pengukuran suatu tes. Konsistensi hasil pengukuran dengan

menggunakan alat ukur yang sama untuk orang yang berbeda atau

pada waktu yang berbeda tetapi kondisi yang sama. Untuk soal essay

menurut Siregar (2013: 57) pengujian reabilitas menggunakan teknik


39

Alpha Cronchbach karena jawaban yang diberikan responden

berbentuk skala. Adapun Langkah-langkah uji reabilitas dengan

menggunakan teknik Alpha Croncbach adalah:

1) Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

(∑ 𝑋𝑖 )2
∑ 𝑋𝑖 2 −
𝑠𝑖 2 = 𝑛
𝑛

2) Menentukan nilai varians total

(∑ 𝑋𝑡 )2
∑ 𝑋𝑡 2 −
𝑠𝑡 2 = 𝑛
𝑛

3) Menentukan realibilitas instrumen


2
𝑘 ∑𝑠
𝑟11 =[ ] [1 − 2𝑖 ]
𝑘−1 𝑠𝑡
Keterangan:

𝑛 : Jumlah Sampel

𝑋𝑖2 : Jawaban responden untuk setiap butir pernyataan

∑ 𝑋𝑖 2 : Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

𝑠𝑖 2 : Varians total

∑ 𝑠𝑖 2 : Jumlah varians butir

𝑘 : Jumlah butir pernyataan

𝑟11 : Koefisien realibilitas instrument

Kaidah Pengujian:

Jika 𝑟11 > 0,70 (memiliki reliabilitas yang tinggi)

Jika 𝑟11 < 0,70 (tidak memiliki reliabilitas yang tinggi)


40

Tabel 3.13
Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen

No. Soal Validitas Taraf Daya Keterangan


Kesukaran Pembeda
1 Valid Mudah Cukup Digunakan
2 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan
3 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
4 Valid Mudah Cukup Digunakan
5 Valid Mudah Cukup Digunakan
6 Valid Sedang Cukup Digunakan
7 Valid Mudah Cukup Digunakan
8 Valid Mudah Cukup Digunakan
9 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan
10 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan
11 Valid Sedang Baik Digunakan
12 Tidak Valid Sedang Baik Tidak Digunakan
13 Valid Mudah Cukup Digunakan
14 Valid Mudah Cukup Digunakan
15 Valid Mudah Cukup Digunakan
Reliabilitas

Berdasarkan kesimpulan hasil uji validitas tersebut penulis

memutuskan hanya 10 soal untuk dijadikan instrumen penelitian

untuk mengukur pemahaman konsep matematika peserta didik yang

akan dipakai di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir

penelitian yaitu butir soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14 dan 15.


41

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Deskriptif

Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi, sebagai berikut:

1) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.

2) Hitung jarak atau rentangan (R)

𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

Keterangan:

𝑅 : Rentangan

𝑋𝑚𝑎𝑥 : Data Terbesar

𝑋𝑚𝑖𝑛 : Data Terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas dengan rumus sturgess:

𝐾 = 1 + 3,3 log 𝑛

Keterangan:

𝐾 : Banyaknya Kelas

𝑛 : Banyaknya Data

4) Menentukan panjang interval kelas dengan rumus:

𝑅
𝑃=
𝐾

Keterangan:

𝑃 : Panjang Interval Kelas

𝑅 : Rentangan

𝐾 : Banyaknya kelas
42

5) Menentukan data dalam tabel distribusi frekuensi

a) Mean (𝑋̅)

∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑋̅ =
∑ 𝑓𝑖

Keterangan:

𝑓𝑖 𝑥𝑖 : Frekuensi untuk nilai 𝑥𝑖 yang bersesuaian

𝑥𝑖 : Data ke-i

b) Median (Me)

1
𝑛−𝑓
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 (2 )
𝐹

Keterangan:

𝑏 : Tepi kelas bawah pada kelas median

𝑝 : Interval kelas

𝐹 : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median

𝑓 : Frekuensi pada kelas median

𝑛 : Jumlah seluruh frekuensi

c) Modus (Mo)

𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

𝑏 : Tepi batas bawah kelas modus

𝑝 : Panjang kelas

𝑏1 : Frekuensi kelas modus dikurangi satu kelas sebelumnya

𝑏2 : Frekuensi kelas modus dikurangi satu kelas berikutnya


43

d) Varian dan Simpangan Baku

- Varian

2
𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖2 − (𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2
𝑠 =
𝑛(𝑛 − 1)

Keterangan:

𝑠2 : Varian Sampel

∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 : Jumlah data variabel 𝑥𝑖

𝑛 : Banyaknya data sampel

- Simpangan Baku

𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖2 − (𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2


𝑠=√
𝑛(𝑛 − 1)

e) Membuat Gambar Histogram dan Polygon

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah data yang dimiliki

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah

uji Liliefors (𝐿𝑜 ) dimana pengujian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh pada penelitian ini berdistribusi normal

atau tidak. Menurut Supardi (2013:131), kriteria pengujian data

sebagai berikut:

Uji Liliefors digunakan untuk menguji apakah sekumpulan data

memiliki sebaran normal atau tidak. Uji Liliefors digunakan jika data

disajkan dalam bentuk data tunggal.


44

Hipotesis yang harus diuji

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Langkah-langkah untuk melakukan uji liliefors adalah:

1) Kolom i masukan data yang akan diuji kenormalannya, dengan

cara mengurutkan dari yang kecil sampai besar,

2) Kolom ii masukan frekuensi data

3) Kolom ii masukan frekuensi data secara kumulatif

4) Kolom iii transformasikan data pada kolom i menjadi z rumus

transformasi

𝑥𝑖 − 𝑥̅
𝑧=
𝑠

Keterangan:

𝑥̅ : Rata-rata

𝑠 : simpangan baku

5) Kolom iv, isilah dengan harga peluang dari tabel distribusi baku

sesuai harga z (ztabel)

6) Kolom v, F(𝑧𝑖 ), hitunglah luas area di bawah kurva normal. Tabel

distribusi normal baku pada buku utama hanya membaca 0,5 dari

keseluruhan luas kurva, karena itu untuk z yang berharga negatif

kurangilah dengan 0,5 dan untuk z yang positif tambahkan

dengan 0,5
45

7) Kolom vi, S(𝑧𝑖 ), membagi area kurva normal, dengan cara

membagi frekuensi kumulatif secara berurutan dari masing-

masing data 𝑥𝑖 dengan jumlah data seluruhnya

8) Kolom vii, hitunglah selisih antara , F(𝑧𝑖 ) dengan S(𝑧𝑖 ), ambilah

harga positifnya

9) Kolom viii, tentukan harga selisih | F(𝑧𝑖 ) - S(𝑧𝑖 ) | yang tertinggi

dan akan menjadi 𝐿0 atau 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

10) Bandingkan dengan harga Ltabel dengan n adalah jumlah sampel

dan taraf signifikan 5%

11) Kriteria uji, tolah\k Ho jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

b. Uji Homogenitas

Pengujian Homogenitas dilakukan dalam rangka menguji

kesamaan varians setiap kelompok data. Data yang akan diiuji hanya

ada dua kelompok sampel, maka pengujian homogenitas dilakukan

dengan menggunakan uji F (Fisher). Menurut Supardi (2013: 142)

Uji dilakukan dengan cara membandingkan varian data terbesar

dibagi varian data terkecil.

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua variabel populasi kedua

kelas dilakukan dengan uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Tentukan taraf signifikan (𝛼) untuk pengujian hipotesis:

𝐻0 ∶ 𝜎12 = 𝜎22 (varian 1 sama dengan varian 2 atau homogen)


46

𝐻1 ∶ 𝜎12 ≠ 𝜎22 (varian 1 tidak sama dengan varian 2 atau tidak

homogen)

Dengan kriteria pengujian:

- Terima 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; dan

- Tolak 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

b. Menghitung varian tiap kelompok data.

c. Tentukan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , yaitu:

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 ∑(𝑋𝑖 −𝑋̅)2


𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = , dimana 𝑠 2 = (𝑛−1)
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

d. Tentukan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk taraf signifikan 𝑎, 𝑑𝑘1 =

𝑑𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑛𝑎 − 1 (untuk varian terbesar) dan 𝑑𝑘2 =

𝑑𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 = 𝑛𝑏 − 1 (untuk varian terkecil).

e. Lakukan pengujian dengan cara membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

3. Teknik Uji Hipotesis Penelitian

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dapat

dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan statistik uji T (T-Test). Pada

penelitian ini, hipotesis statistik diuji dengan menggunakan rumus uji T

pada taraf signifikan 𝑎 = 0,05 yang rumusnya sebagai berikut:

̅̅̅
𝑋1 − ̅̅̅
𝑋2 (𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑆 = √
1 1 𝑛1 + 𝑛2 − 2
𝑆√𝑛 + 𝑛
1 2
47

Keterangan:

̅̅̅
𝑋1 : Rata-rata variabel dengan metode ARIAS (kelas eksperimen)

̅̅̅
𝑋2 : Rata-rata variabel dengan metode TPS (kelas kontrol)

𝑛1 : Jumlah sampel dengan metode ARIAS (kelas eksperimen)

𝑛2 : Jumlah sampel dengan metode TPS (kelas kontrol)

𝑠12 : Varians dengan model pembelajaran ARIAS(kelas eksperimen)

𝑠22 : Varians dengan model pembelajaran TPS (kelas kontrol)

𝑆 : Simpangan baku gabungan

Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 di atas

dibandingkan dengan nilai dari table distribusi (𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ). Cara penentuan

nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 didasarkan pada taraf signifikan tertentu dengan derajat

kebebasan 𝜇1 + 𝜇2 − 2 dan taraf signifikan sebesar 5%.

Kriteria pengujian hipotesis:

- Tolak 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; dan

- Terima 𝐻1 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

𝐻0 = 𝜇1 ≤ 𝜇2

𝐻1 = 𝜇1 > 𝜇2
48

Keterangan:

𝐻0 : Pemahaman konsep matematika peserta didik yang diajar dengan

model pembelajaran ARIAS kurang dari atau sama dengan peserta

didik yang diajar dengan model pembelajaran TPS.

𝐻1 : Pemahaman konsep matematika peserta didik yang diajar dengan

model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari peserta didik yang diajar

dengan model pembelajaran TPS.

𝜇1 : Rata-rata pemahaman konsep matematika kelompok eksperimen

kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol pada materi lingkaran dengan

model pembelajaran ARIAS.

𝜇2 : Rata-rata pemahaman konsep matematika kelompok kontrol kelas

kelas VIII SMP PGRI 285 Jonggol pada materi lingkaran dengan

model pembelajaran TPS.


DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Amaliah, Dini. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Unindra Press.
Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian Komunikasi – Prosedur, Tren, dan Etika.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Haryono, Didi. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelejaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-
University Press
Isjoni. 2013. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar
Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning (Memperaktikan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nazir, Mohammad. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noor, Juliansyah. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Prihandoko, Antonius Cahya. (2006). Memahami Konsep Matematika Secara
Benar Dan Menyajikannya Dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.
Risnawati. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika, Pekanbaru: Suska Press.
Sastradi, Trisna. 2013.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Subekti, Agustinus. 2011. Ensiklopedia Matematika Jilid I. Jakarta: Ikrar Mandiri
Abadi.
Sudjana. 2010. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supardi U.S. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: UFUK PRESS
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

75
76

Jurnal:
Afrilianto, M. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategi
Matematis Peserta didik SMP dengan Pendekatan Methoporical Thinkhing.
Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika Stkip Siliwangi Bandung. 1(2): 192-
202.
Agustina, Lisna. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan
Pemecahan Masalah Matematika Peserta didik Smp Negeri 4 Sipirok Kelas Vii
Melalui Pendekatan Matematika Realistik (Pmr). Jurnal Eksakta. 1(1): 1-7.
Amalia, Ata Nayla dan Ani Widayati. 2012. Analsis Butir Soal Tes Kembali Mutu
Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 10 (1).
Amalia. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika Dasar Bermuatan
Pendidikan Karakter dengan Metede Problem Based Learning. Jurnal PP. 2(1):
159-165. ISSN 2089-3639.
Chyntiya, C., Nurhayati, N., & Utami, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran
ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terhadap
Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 7
Prabumulih (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
Dewi, Ni Kadek Dina Kusuma. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Arias terhadap
Pemahaman Konsep Matematika pada Peserta didik Kelas V SD Negeri 1
Candikusuma. E-Jurnal Pgsd Universitas Pendidikan Ganesha. 5(2): 1-10.
Elyani, R., Izzati, N., & Perdana, S. A. (2019). Analisis efektivitas model
pembelajaran ARIAS berbantuan lks dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Jurnal Kiprah, 7(1), 49-58.
Fatqurhohman. 2016. Pemahaman Konsep Matematika Peserta didik dalam
Menyelesaikan Masalah Bangun Datar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika.
4(2): 127-133.
Herlina. 2013. Penggunaan Model Pemebelajaran Kooperatif Tipe Tgt Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Pemahaman Konsep Matematika. Journal
Pendidikan Matematika. 2(2): 148-152.
Leonard dan Ningrum, D.S. 2014. Pengembangan Desain Pembelajaran
Matematika Sekolah Dasar Kelas 1. Jurnal Formatif. 4(2).
Mawaddah, Siti dan Ratih Maryanti. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Peserta didik SMP Dalam Pembelajaran Menggunakan Model
Penemuan Terrbimbing (Discovery Learning). Edu-Mat Jurnal Pendidikan
Matematika. 4(1):76-85.
Murizal, Angga, Yarman dan Yerizon. 2012. Pemahaman Konsep Matematis dan
Model Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Matematika. 1(1): 19-23.
Ningsih, Sri Yunita. 2017. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta
didik Melalui Pendekatan Matematika Realitik di SMP Swasta Tarbiyah
Islamiyah. Journal Of Mathematich Education And Science. 3(1):82-90.
Issn:2588- 4363.
Ningsih, Yunika Lestari. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Mahapeserta didik Melalui Penerapan Lembar Aktivitas Mahapeserta didik
(Lam) Berbasis Teori Apos Pada Materi Turunan. Edumatica. 6(1): 1-8. Issn:
2088-2157.
77

Novitasari, Lilis Dan Leonard. 2017. Pengaruh Kemampuan Pemahaman Konsep


Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika. Prosiding Diskusi Panel
Nasional Pendidikan Matematika. ISSN: 2581-0812.
Permata, Santy Dinar, Satijan Dan M.Ismail Sriyanto. 2013. Penggunaan Model
Pembelajaran Arias Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Perubahan
Kenampakan Permukaan Bumi Dan Benda Langit. PGSD FKIP UNS. 4(8):1-
10.
Priyambodo, Sudi. 2016. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Peserta didik Dengan Metode Pembelajaran Personalized System Of
Instruction. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut, 5(1):10-17. Issn
2086-4280.
Putra, R. D. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Arias Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Negosiasi Smkn1 Pontianak. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 6(8).
Rachmantika, A. R., & Wardono, W. (2019, February). Peran Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah.
In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 2, pp. 439-443).
Rahman, S. A. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Arias terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres Mariso II Kecamatan Mariso Kota
Makassar. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 2(2), 116-121.
Ratnawati, R. E. (2018). Model Pembelajaran Arias dengan Laboratorium Mini
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas X
SMA. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 70-87.
Sari, Eka Fitri Puspa. 2017. Pengaruh Kemampuan Konsep Matematika
Mahapeserta didik Melalui Metode Pembelajaran Learning Starts with A
Question. Jurnal Mosharafa. 6(1):25-34. ISSN:2086-4280.
Setiawan. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Peserta didik
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Itqan. 4(2): 1-10.
Setyaningrum, Vivi Fajar, Putriaji Hendikawati Dan Sugeng Nugroho. 2018.
Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kerjasama Peserta didik Kelas X
Melalui Model Discovery Learning Prisma. Ejournal UMP. 1(1):810-813.
Sihombing, Rini Suryani, Drs. Khairudin, M.Si dan Karmila Suryani, M.Kom.
2016. Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest,
Assessment And Satisfaction) dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi Peserta didik Kelas VIII SMP N 27 Padang. Jurnal Bunghatta.
Sumaryati, Agata Sri Dan Dwi Uswatun Hasanah. 2015. Upaya Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematika Dengan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Di Kelas VII SMP Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal Derivat. 2(2):56-
64. ISSN:2407-3792.
Ulia, Nuhyak. 2014. Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Materi Bangun
Datar Dengan Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation dengan
Pendekatan Saintifik di SD. Jurnal Tunas Bangsa. ISSN: 2355-0066.
Utari, Vivi, Ahmad Fauzan Dan Media Rosha. 2012. Peningkatan Kemampuan
Pemahaman Konseo Melalui Pendekatan PMR dalam Pokok Bahasan Prisma
Dan Limas. Jurnal Pendidikan Matematika. 1(1):33-38.
Skripsi:
78

Agustina. 2014, Pengaruh Gaya Belajar peserta didik dengan Hasil Belajar Biologi
Peserta didik SMA. Universitas Negeri: Medan.
Anggraeni, Puspita. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Ips tentang Perkembangan
Teknologi Melalui Model Pembelajaran Arias Peserta didik Kelas IV SDN
Cilangkap 05 Petang. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Artikel:
Kiranawati. 2007. Model Pembelajaram ARIAS. Diakses dari
http://Gurupkn.Wordpress.Com/Category/Pembelajaran/Model-
Model/Page/3/. 29 Januari 2022.
Em Zul, Fajri Dan Senja. 2018. Pengertian Pemahaman menurut Para Ahli.
Diunduh Http://Akmapala09.Blogspot.Com/2011/10/Pengertian-Pemahaman-
Menurut-Para-Ahli.Html 2 Januari 2019 Pk.22.13wib.
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 1

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.

C. Indikator
1.1 Menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat

75
76

lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring dan tembereng.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik mampu memahami pengertian lingkaran.
2. Peserta Didik mengetahui unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran:
pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring dan
tembereng.

E. Materi Pembelajaran

Pengertian Lingkaran
Lingkaran itu merupakan kumpulan titik-titik pada garis bidang datar
yang semuanya berjarak sama dari titik tertentu. Titik ini disebut pusat
lingkaran. kumpulan titik-titik tersebut jika dihubungkan membentuk suatu
garis lengkung.

Titik-titik tersebut jika disatukan akan membentuk garis lengkung tanpa ada
ujung/ lingkaran.
Unsur-unsur Lingkaran

1. Titik O dalam lingkaran ini disebut dengan titik pusat lingkaran.Titik


pusat lingkaran titik pusat terletak di tengah-tengah lingkaran.
2. Garis OA, OB, OC, dan OD disebut dengan jari-jari lingkaran (r). Jari-
jari lingkaran membentuk garis dari pusat lingkaran ke lingkaran
lingkaran.
3. Garis AB dan CD disebut dengan diameter (d). Diameter itu merupakan
garis lurus yang menghubungkan dua titik di lengkungan lingkaran
77

dengan melalui titik pusat.


4. Garis Lurus AD disebut dengan tali busur.
5. Garis lengkung AD dan CB disebut dengan busur. Busur itu sendiri
merupakan garis lengkung yang ada di lengkungan lingkaran. Garis
lengkung ini menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan.
6. Garis OE disebut dengan apotema.Apotema adalah garis tinggi terhadap
segitiga batas juring dan tembereng.
7. Daerah COB yang diarsir warna hitam disebut dengan luas juring. Luas
juring merupakan luas daerah di dalam lingkaran, dengan dua buah jari-
jari dan sebuah busur yang diapit oleh jari-jari kedua sebagai batasnya.
8. Daerah AD yang diarsir berwarna hitam juga, itu disebut dengan
tembereng. Tembereng merupakan daerah luas di dalam lingkaran yang
dikumpulkan oleh busur dan juga tali busur.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
78

aspek-aspek yang dinilai


selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
Guru membagi Peserta didik berkumpul
Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
79

Guru membahas dan Peserta didik bersama-


mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
Peserta Didik untuk
mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
80

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 04 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 2

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menurunkan rumus untuk menentukan rumus keliling dan luas
lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

C. Indikator
1.1 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling lingkaran menggunakan
masalah kontekstual.
82

1.2 Menurunkan rumus untuk menentukan luas daerah lingkaran


menggunakan masalah kontekstual.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung keliling dan luas lingkaran.

E. Materi Pembelajaran
Keliling dan Luas Lingkaran

Rumus Keliling Lingkaran


𝐾 = 2𝜋𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾 = 𝜋𝑑
Keterangan:
K = Keliling lingkaran
r = Jari-jari
d = diameter (garis tengah)
𝜋 = 22/7 atau 𝜋 = 3,14

Rumus Luas Lingkaran


1
𝐿 = 𝜋𝑟 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿 = 𝜋𝑑 2
4
Keterangan:
L = Luas lingkaran
r = Jari-jari
d = diameter (garis tengah)
𝜋 = 22/7 atau 𝜋 = 3,14

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
83

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
84

Guru membagi Peserta didik berkumpul


Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
85

Peserta Didik untuk


mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 04 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 3

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng.
87

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan hubungan sudut pusat, Panjang busur
dan luas juring.

E. Materi Pembelajaran

Hubungan sudut pusat, Panjang Busur dan Luas Juring

Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan
pada pusat lingkaran. Pada gambar dibawah ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 adalah sudut pusat
lingkaran. Garis lengkung AB disebut busur AB dan daerah yang diarsir
disebut juring.

Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah sebagai
berikut
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟∠𝐴𝑂𝐵 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝐴𝐵 ̂ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝐴𝐵
= =
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟∠𝐶𝑂𝐷 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝐶𝐷 ̂ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝐶𝐷

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)

Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
88

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
89

Guru membagi Peserta didik berkumpul


Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
90

Peserta Didik untuk


mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 11 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


91

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 4

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling.
92

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan antara sudut pusat
dengan sudut keliling.
2. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut pusat lingkaran.
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut keliling lingkaran.

E. Materi Pembelajaran

Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran

Lingkaran diatas berpusat di titik 𝑂 dan mempunyai jari-jari 𝑂𝐴 =


𝑂𝐵 = 𝑂𝐶 = 𝑂𝐷 = 𝑟. Misalkan ∠𝐴𝑂𝐶 = 𝛼 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐶𝑂𝐵 = 𝛽, maka
∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 + 𝛽.

Perhatikan ∆𝐵𝑂𝐷!
∠𝐵𝑂𝐷 pelurus bagi ∠𝐵𝑂𝐶, sehingga ∠𝐵𝑂𝐷 = 180° − 𝛽
∆𝐵𝑂𝐷 adalah segitiga sama kaki, karena 𝑂𝐵 = 𝑂𝐷 = 𝑟,
1
sehingga ∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 2 (180° − ∠𝐵𝑂𝐷)
Karena ∠𝐵𝑂𝐷 = 180° − 𝛽, maka diperoleh
1
∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 2 (180° − (180° − 𝛽))
1
∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 𝛽
2
Sekarang perhatikan ∆𝐴𝑂𝐷!
∠𝐴𝑂𝐷 pelurus bagi ∠𝐴𝑂𝐶, sehingga ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − 𝛼
∆𝐴𝑂𝐷 adalah segitiga sama kaki, karena 𝑂𝐴 = 𝑂𝐷 = 𝑟,
1
sehingga ∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 (180° − ∠𝐴𝑂𝐷)
Karena ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − 𝛼, maka diperoleh
1
∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 (180° − (180° − 𝛼))
1
∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 𝛼
1 1
Dengan demikian menggunakan persamaan ∠𝑂𝐷𝐵 = 𝛽 dan ∠𝑂𝐷𝐴 = 𝛼
2 2
93

maka besar ∠𝐴𝐷𝐵 dapat di cari:


∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐷𝐴 + ∠𝑂𝐷𝐵
1 1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 𝛼 + 2 𝛽
1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 (𝛼 + 𝛽)
1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 ∠𝐴𝑂𝐵 atau
besar ∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × besar ∠𝐴𝐷𝐵

Karena ∠𝐴𝑂𝐵 adalah sudut pusat dan ∠𝐴𝐷𝐵 adalah sudut keliling, dimana
keduanya menghadap AB, maka dapat disimpulkan bahwa sudut pusat dan
sudut keliling menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat = 2 ×
besar sudut keliling.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
94

selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
Guru membagi Peserta didik berkumpul
Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
95

Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
Peserta Didik untuk
mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
96

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 11 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 5

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling menghadap diameter.
98

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut keliling yang menghadap diameter.

E. Materi Pembelajaran

Sudut Keliling Menghadap Diameter

Besar setiap sudut keliling yang menghadap diameter adalah 90° (sudut
siku-siku)

Sudut pusat AOB menghadap busur AB. Perhatikan bahwa sudut


keliling ACB dan sudut keliling ADB menghadap busur AB, sehingga
diperoleh:
∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × ∠𝐴𝐶𝐵
180° = 2 × ∠𝐴𝐶𝐵
180°
∠𝐴𝐶𝐵 =
2
∠𝐴𝐶𝐵 = 90° atau
∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × ∠𝐴𝐷𝐵
180° = 2 × ∠𝐴𝐷𝐵
180°
∠𝐴𝐷𝐵 =
2
∠𝐴𝐷𝐵 = 90°
Dari gambar di atas tampak bahwa ∠AOB adalah sudut lurus, sehingga
besar ∠AOB = 180°. Jadi, besar sudut keliling yang menghadap diameter
lingkaran besarnya 90° (sudut siku-siku).

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.
99

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
100

kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
Guru membagi Peserta didik berkumpul
Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
101

untuk terus semangat guru dan memperhatikan


belajar dan meminta informasi guru
Peserta Didik untuk
mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 18 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 6

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan besar sudut keliling jika menghadap busur yang sama.
103

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung besar sudut keliling jika menghadap
busur yang sama.

E. Materi Pembelajaran

Keliling Menghadap Busur yang Sama

Pada gambar tersebut ∠AOB adalah sudut pusat yang menghadap busur
AB = α, sedangkan ∠ACB, ∠ADB, dan ∠AEB adalah sudut keliling yang
menghadap busur AB.
1 1
∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
1 1
∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
1 1
∠𝐴𝐸𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
Jadi, besar ∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝐸𝐵

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Besar sudut-


sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama besar atau
1
× sudut pusatnya.
2

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
104

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
105

Guru membagi Peserta didik berkumpul


Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
106

Peserta Didik untuk


mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 18 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 7

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan
persekutuan dalam dua lingkaran.

C. Indikator
1.1 Memahami rumus garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran
dan persekutuan dalam dua lingkaran.
108

1.2 Menurunkan rumus untuk menentukan garis singgung lingkaran,


persekutuan dua lingkaran dan persekutuan dalam dua lingkaran.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung masalah pada garis singgung
lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan persekutuan dalam dua
lingkaran.
2. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan persekutuan
dalam dua lingkaran.

E. Materi Pembelajaran

Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang memotong lingkaran


hanya di satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran pada titik
singgung lingkaran itu.

Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran

Ulasan materi terkait garis singgung lingkaran yang pertama akan


dibahas adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Persamaan
garis singgung lingkaran persekutuan luar melibatkan dua lingkaran dan
sebuah garis singgung lingkaran
109

Garis AB adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.


Konsep untuk mengetahui panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran adalah teorema pythagoras. Langkah pertama adalah proyeksikan
titik P ke garis OA. Panjang garis PP’ sama dengan garis AB, sehingga
dengan menghitung panjang PP’ maka akan mendapatkan panjang AB
(garis singgung persekutuan dua lingkaran).
Perhatikan bahwa segitiga PP’O merupakan segitiga siku-siku yang
siku-siku di P’. Dengan teorema phytagoras dapat diperoleh panjang PP’
yaitu sebagai berikut:
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑂𝑃′ )2
Karena 𝑂𝑃′ = 𝑂𝐴 − 𝐵𝑃 = 𝑅 − 𝑟 maka,
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 − 𝑟)2
Sehingga, rumus garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dapat
dinyatakan dalam rumus di bawah.
Rumus mencari Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran:
𝐴𝐵 = 𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 − 𝑟)2
Keterangan:
AB = PP’ = Garis singgung persekutuan luar lingkaran.
OP = Jarak antara kedua pusat lingkaran.
R = Jari-jari lingkaran besar.
r = Jari-jari lingkaran kecil.

Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran

Garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran juga melibatkan dua


buah lingkaran dan sebuah garis singgung. Bedanya terletak pada posisi
garis singgung lingkaran. Dua titik singgung lingkaran pada garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran terletak di sisi yang sama. Sedangkan dua
titik singgung lingkaran pada garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran terletak bersebrangan.
110

Sama halnya dengan garis singgung persekutuan dalam, garis singgung


persekutuan luar juga didapat dengan menerapkan konsep teorema
phytagoras.
Perhatikan bahwa segitiga PP’O merupakan segitiga siku-siku yang
siku-siku di P’. Dengan teorema phytagoras dapat diperoleh Panjang PP’
yaitu sebagai berikut:
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑂𝑃′ )2
Karena 𝑂𝑃′ = 𝑂𝐴 − 𝐵𝑃 = 𝑅 − 𝑟 maka,
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 + 𝑟)2

Sehingga, rumus garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dapat


dinyatakan dalam rumus dibawah.
Rumus mencari Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran:
𝐴𝐵 = 𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 + 𝑟)2
Keterangan:
AB = PP’ = Garis singgung persekutuan luar lingkaran.
OP = Jarak antara kedua pusat lingkaran.
R = Jari-jari lingkaran besar.
r = Jari-jari lingkaran kecil.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
111

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran yang akan informasi pembelajaran
disampaikan hari ini hari ini
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses memperhatikan dan
pembelajaran yang akan mengamati guru
dilakukan termasuk
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru memberikan Peserta didik
motivasi pentingnya mendengarkan motivasi
mengetahui dan yang disampaikan oleh
memahami masalah guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari
dan mengambil
manfaatnya secara
positif. (tahap
Assurance)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
pengenalan dan mendengarkan penjelasan
penjelasan tentang dari guru
materi hari ini dalam
kehidupan sehari-hari.
(tahap Relevance)
112

Guru membagi Peserta didik berkumpul


Peserta Didik menjadi dengan kelompok yang
beberapa kelompok telah ditentukan
yang terdiri
dari 2 orang Peserta
Didik
Guru membagikan Peserta didik menerima
LKS pada masing- lembar LKS tentang
masing kelompok pengenalan lingkaran
Guru memperhatikan Peserta didik secara
dan mendorong semua bersama- sama dalam
Peserta Didik untuk satu kelompoknya
terlibat diskusi dan menjawab pertanyaan
mengarahkan bila ada dalam LKS (tahap
kelompok yang Interest)
melenceng jauh dari
pekerjaannya
Guru membahas dan Peserta didik bersama-
mengoreksi LKS sama dengan guru
bersama-sama (tahap mengoreksi LKS
Assessment)
Guru mengumumkan Peserta didik
hasil LKS dan memperhatikan
memberikan nilai penjelasan guru
tambah bagi kelompok
yang mengerjakan
latihan soal yang
paling cepat dan benar
(tahap
Satisfaction)
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
penghargaan mendengarkan dan
kepada masing- memperhatikan informasi
masing guru
kelompok
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru
113

Peserta Didik untuk


mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 25 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 8

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Mengukur dan mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik.

C. Indikator
1.1 Mengetahui deskripsi kemampuan belajar peserta didik.
1.2 Mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan guru.
115

1.3 Menindaklanjuti hasil penilaian pada pelaksanaan pembelajaran.


1.4 Memberikan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan pembelajaran.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik terhadap materi-materi
yang diajarkan.
2. Memperbaiki proses pembelajaran yang tidak tepat sasaran.
3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
4. Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar peserta didik bagi
guru.

E. Materi Pembelajaran

Ulangan Harian

F. Model dan Metode Pembelajaran


Metode : Penugasan

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran hari ini informasi pembelajaran
yaitu ulangan harian hari ini
Guru mengingatkan Peserta didik
materi sebelumnya yang memperhatikan dan
sudah dijelaskan mengamati guru
Guru memberikan Peserta didik
motivasi kepada peserta mendengarkan motivasi
116

didik untuk mengikuti yang disampaikan oleh


ulangan harian guru
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
penjelasan tentang mendengarkan penjelasan
ulangan harian dari guru
Guru memberikan Peserta didik menerima
kertas ulangan harian kertas ulangan harian
yang akan dikerjakan yang dibagikan guru
oleh peserta didik
Guru mengawasi Peserta didik
peserta didik yang mengerjakan ulangan
sedang ulangan harian harian
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik selesai
instruksi bahwa mengerjakan ulangan dan
waktu mengerjakan mengumpulkannya
ulangan harian kepada guru
sudah habis
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru.
Peserta Didik untuk
mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
117

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 25 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


118

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 1

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.

C. Indikator
1.1 Menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat
119

lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring dan tembereng.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik mampu memahami pengertian lingkaran.
2. Peserta Didik mengetahui unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran:
pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring dan
tembereng.

E. Materi Pembelajaran

Pengertian Lingkaran
Lingkaran itu merupakan kumpulan titik-titik pada garis bidang datar
yang semuanya berjarak sama dari titik tertentu. Titik ini disebut pusat
lingkaran. kumpulan titik-titik tersebut jika dihubungkan membentuk suatu
garis lengkung.

Titik-titik tersebut jika disatukan akan membentuk garis lengkung tanpa ada
ujung/ lingkaran.
Unsur-unsur Lingkaran

9. Titik O dalam lingkaran ini disebut dengan titik pusat lingkaran.Titik


pusat lingkaran titik pusat terletak di tengah-tengah lingkaran.
10. Garis OA, OB, OC, dan OD disebut dengan jari-jari lingkaran (r). Jari-
jari lingkaran membentuk garis dari pusat lingkaran ke lingkaran
lingkaran.
11. Garis AB dan CD disebut dengan diameter (d). Diameter itu merupakan
garis lurus yang menghubungkan dua titik di lengkungan lingkaran
120

dengan melalui titik pusat.


12. Garis Lurus AD disebut dengan tali busur.
13. Garis lengkung AD dan CB disebut dengan busur. Busur itu sendiri
merupakan garis lengkung yang ada di lengkungan lingkaran. Garis
lengkung ini menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan.
14. Garis OE disebut dengan apotema.Apotema adalah garis tinggi terhadap
segitiga batas juring dan tembereng.
15. Daerah COB yang diarsir warna hitam disebut dengan luas juring. Luas
juring merupakan luas daerah di dalam lingkaran, dengan dua buah jari-
jari dan sebuah busur yang diapit oleh jari-jari kedua sebagai batasnya.
16. Daerah AD yang diarsir berwarna hitam juga, itu disebut dengan
tembereng. Tembereng merupakan daerah luas di dalam lingkaran yang
dikumpulkan oleh busur dan juga tali busur.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair dan Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
121

yang harus dicapai


peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru menjelaskan Peserta didik
materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
Guru mengajukan Peserta didik memikirkan
pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
122

peserta didik lain yang


ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
Guru memberitahukan Peserta didik
rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
123

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 04 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 2

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menurunkan rumus untuk menentukan rumus keliling dan luas
lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

C. Indikator
1.1 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling lingkaran menggunakan
masalah kontekstual.
125

1.2 Menurunkan rumus untuk menentukan luas daerah lingkaran


menggunakan masalah kontekstual.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung keliling dan luas lingkaran.

E. Materi Pembelajaran
Keliling dan Luas Lingkaran

Rumus Keliling Lingkaran


𝐾 = 2𝜋𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾 = 𝜋𝑑
Keterangan:
K = Keliling lingkaran
r = Jari-jari
d = diameter (garis tengah)
𝜋 = 22/7 atau 𝜋 = 3,14

Rumus Luas Lingkaran


1
𝐿 = 𝜋𝑟 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿 = 𝜋𝑑 2
4
Keterangan:
L = Luas lingkaran
r = Jari-jari
d = diameter (garis tengah)
𝜋 = 22/7 atau 𝜋 = 3,14

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
126

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
yang harus dicapai
peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru menjelaskan Peserta didik
materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
127

Guru mengajukan Peserta didik memikirkan


pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik lain yang
ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
Guru memberitahukan Peserta didik
rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
128

berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 04 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 3

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng.
130

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan hubungan sudut pusat, Panjang busur
dan luas juring.

E. Materi Pembelajaran

Hubungan sudut pusat, Panjang Busur dan Luas Juring

Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan
pada pusat lingkaran. Pada gambar dibawah ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 adalah sudut pusat
lingkaran. Garis lengkung AB disebut busur AB dan daerah yang diarsir
disebut juring.

Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah sebagai
berikut
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟∠𝐴𝑂𝐵 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝐴𝐵 ̂ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝐴𝐵
= =
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟∠𝐶𝑂𝐷 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝐶𝐷 ̂ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝐶𝐷

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
131

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
yang harus dicapai
peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru menjelaskan Peserta didik
materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
132

Guru mengajukan Peserta didik memikirkan


pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik lain yang
ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
Guru memberitahukan Peserta didik
rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
133

berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 11 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 4

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling.
135

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan antara sudut pusat
dengan sudut keliling.
2. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut pusat lingkaran.
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut keliling lingkaran.

E. Materi Pembelajaran

Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran

Lingkaran diatas berpusat di titik 𝑂 dan mempunyai jari-jari 𝑂𝐴 =


𝑂𝐵 = 𝑂𝐶 = 𝑂𝐷 = 𝑟. Misalkan ∠𝐴𝑂𝐶 = 𝛼 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐶𝑂𝐵 = 𝛽, maka
∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 + 𝛽.

Perhatikan ∆𝐵𝑂𝐷!
∠𝐵𝑂𝐷 pelurus bagi ∠𝐵𝑂𝐶, sehingga ∠𝐵𝑂𝐷 = 180° − 𝛽
∆𝐵𝑂𝐷 adalah segitiga sama kaki, karena 𝑂𝐵 = 𝑂𝐷 = 𝑟,
1
sehingga ∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 2 (180° − ∠𝐵𝑂𝐷)
Karena ∠𝐵𝑂𝐷 = 180° − 𝛽, maka diperoleh
1
∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 2 (180° − (180° − 𝛽))
1
∠𝑂𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐵𝐷 = 𝛽
2
Sekarang perhatikan ∆𝐴𝑂𝐷!
∠𝐴𝑂𝐷 pelurus bagi ∠𝐴𝑂𝐶, sehingga ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − 𝛼
∆𝐴𝑂𝐷 adalah segitiga sama kaki, karena 𝑂𝐴 = 𝑂𝐷 = 𝑟,
1
sehingga ∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 (180° − ∠𝐴𝑂𝐷)
Karena ∠𝐴𝑂𝐷 = 180° − 𝛼, maka diperoleh
1
∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 (180° − (180° − 𝛼))
1
∠𝑂𝐷𝐴 = ∠𝑂𝐴𝐷 = 2 𝛼
1 1
Dengan demikian menggunakan persamaan ∠𝑂𝐷𝐵 = 𝛽 dan ∠𝑂𝐷𝐴 = 𝛼
2 2
136

maka besar ∠𝐴𝐷𝐵 dapat di cari:


∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝑂𝐷𝐴 + ∠𝑂𝐷𝐵
1 1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 𝛼 + 2 𝛽
1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 (𝛼 + 𝛽)
1
∠𝐴𝐷𝐵 = 2 ∠𝐴𝑂𝐵 atau
besar ∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × besar ∠𝐴𝐷𝐵

Karena ∠𝐴𝑂𝐵 adalah sudut pusat dan ∠𝐴𝐷𝐵 adalah sudut keliling, dimana
keduanya menghadap AB, maka dapat disimpulkan bahwa sudut pusat dan
sudut keliling menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat = 2 ×
besar sudut keliling.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
137

yang harus dicapai


peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru menjelaskan Peserta didik
materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
Guru mengajukan Peserta didik memikirkan
pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
138

peserta didik lain yang


ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
Guru memberitahukan Peserta didik
rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
139

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 11 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


140

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 5

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling menghadap diameter.
141

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sudut keliling yang menghadap diameter.

E. Materi Pembelajaran

Sudut Keliling Menghadap Diameter

Besar setiap sudut keliling yang menghadap diameter adalah 90° (sudut
siku-siku)

Sudut pusat AOB menghadap busur AB. Perhatikan bahwa sudut


keliling ACB dan sudut keliling ADB menghadap busur AB, sehingga
diperoleh:
∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × ∠𝐴𝐶𝐵
180° = 2 × ∠𝐴𝐶𝐵
180°
∠𝐴𝐶𝐵 =
2
∠𝐴𝐶𝐵 = 90° atau
∠𝐴𝑂𝐵 = 2 × ∠𝐴𝐷𝐵
180° = 2 × ∠𝐴𝐷𝐵
180°
∠𝐴𝐷𝐵 =
2
∠𝐴𝐷𝐵 = 90°
Dari gambar di atas tampak bahwa ∠AOB adalah sudut lurus, sehingga
besar ∠AOB = 180°. Jadi, besar sudut keliling yang menghadap diameter
lingkaran besarnya 90° (sudut siku-siku).

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.
142

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
yang harus dicapai
peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
143

Guru menjelaskan Peserta didik


materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
Guru mengajukan Peserta didik memikirkan
pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik lain yang
ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
144

Guru memberitahukan Peserta didik


rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 18 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


145

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 6

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur dan luas juring
lingkaran serta hubungannya.

C. Indikator
1.1 Menentukan besar sudut keliling jika menghadap busur yang sama.
146

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung besar sudut keliling jika menghadap
busur yang sama.

E. Materi Pembelajaran

Keliling Menghadap Busur yang Sama

Pada gambar tersebut ∠AOB adalah sudut pusat yang menghadap busur
AB = α, sedangkan ∠ACB, ∠ADB, dan ∠AEB adalah sudut keliling yang
menghadap busur AB.
1 1
∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
1 1
∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
1 1
∠𝐴𝐸𝐵 = ∠𝐴𝑂𝐵 = α
2 2
Jadi, besar ∠𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝐸𝐵

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Besar sudut-


sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama besar atau
1
× sudut pusatnya.
2

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
147

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
yang harus dicapai
peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
148

Guru menjelaskan Peserta didik


materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
Guru mengajukan Peserta didik memikirkan
pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik lain yang
ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
149

Guru memberitahukan Peserta didik


rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 18 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd. Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd.


150

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 7

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan
persekutuan dalam dua lingkaran.

C. Indikator
1.1 Memahami rumus garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran
dan persekutuan dalam dua lingkaran.
151

1.2 Menurunkan rumus untuk menentukan garis singgung lingkaran,


persekutuan dua lingkaran dan persekutuan dalam dua lingkaran.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung masalah pada garis singgung
lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan persekutuan dalam dua
lingkaran.
2. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
garis singgung lingkaran, persekutuan dua lingkaran dan persekutuan
dalam dua lingkaran.

E. Materi Pembelajaran

Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang memotong lingkaran


hanya di satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran pada titik
singgung lingkaran itu.

Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran

Ulasan materi terkait garis singgung lingkaran yang pertama akan


dibahas adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Persamaan
garis singgung lingkaran persekutuan luar melibatkan dua lingkaran dan
sebuah garis singgung lingkaran
152

Garis AB adalah garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.


Konsep untuk mengetahui panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran adalah teorema pythagoras. Langkah pertama adalah proyeksikan
titik P ke garis OA. Panjang garis PP’ sama dengan garis AB, sehingga
dengan menghitung panjang PP’ maka akan mendapatkan panjang AB
(garis singgung persekutuan dua lingkaran).
Perhatikan bahwa segitiga PP’O merupakan segitiga siku-siku yang
siku-siku di P’. Dengan teorema phytagoras dapat diperoleh panjang PP’
yaitu sebagai berikut:
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑂𝑃′ )2
Karena 𝑂𝑃′ = 𝑂𝐴 − 𝐵𝑃 = 𝑅 − 𝑟 maka,
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 − 𝑟)2
Sehingga, rumus garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dapat
dinyatakan dalam rumus di bawah.
Rumus mencari Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran:
𝐴𝐵 = 𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 − 𝑟)2
Keterangan:
AB = PP’ = Garis singgung persekutuan luar lingkaran.
OP = Jarak antara kedua pusat lingkaran.
R = Jari-jari lingkaran besar.
r = Jari-jari lingkaran kecil.

Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran

Garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran juga melibatkan dua


buah lingkaran dan sebuah garis singgung. Bedanya terletak pada posisi
garis singgung lingkaran. Dua titik singgung lingkaran pada garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran terletak di sisi yang sama. Sedangkan dua
titik singgung lingkaran pada garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran terletak bersebrangan.
153

Sama halnya dengan garis singgung persekutuan dalam, garis singgung


persekutuan luar juga didapat dengan menerapkan konsep teorema
phytagoras.
Perhatikan bahwa segitiga PP’O merupakan segitiga siku-siku yang
siku-siku di P’. Dengan teorema phytagoras dapat diperoleh Panjang PP’
yaitu sebagai berikut:
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑂𝑃′ )2
Karena 𝑂𝑃′ = 𝑂𝐴 − 𝐵𝑃 = 𝑅 − 𝑟 maka,
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 + 𝑟)2

Sehingga, rumus garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dapat


dinyatakan dalam rumus dibawah.
Rumus mencari Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran:
𝐴𝐵 = 𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − (𝑅 + 𝑟)2
Keterangan:
AB = PP’ = Garis singgung persekutuan luar lingkaran.
OP = Jarak antara kedua pusat lingkaran.
R = Jari-jari lingkaran besar.
r = Jari-jari lingkaran kecil.

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model : TPS (Think, Pair and Share)
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII
154

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru memulai dengan Peserta didik menjawab
memberikan salam dan salam, lalu ketua kelas
mencatat absensi para memimpin doa dan
peserta didik mendengarkan absesnsi
guru
Guru mengkondisikan Peserta didik menerima
kelas dalam suasana informasi pembelajaran
kondusif untuk hari ini tentang
berlangsungnya pengenalan lingkaran
pembelarajan
Guru menginformasikan Peserta didik
materi, SK, KD dan memperhatikan dan
tujuan pembelajaran mengamati guru
yang harus dicapai
peserta didik.
Guru menginformasikan Peserta didik
tentang proses mendengarkan informasi
pembelajaran yang akan yang disampaikan oleh
dilakukan termasuk guru
aspek-aspek yang dinilai
selama proses
pembelajaran
berlangsung
Guru mengajukan Peserta didik menjawab
pertanyaan yang pertanyaan
berkaitan dengan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru menjelaskan Peserta didik
materi hari ini mendengarkan penjelasan
dari guru
155

Guru mengajukan Peserta didik memikirkan


pertanyaan atau isu jawaban dari pertanyaan
yang berhubungan tersebut secara mandiri,
dengan materi hari ini menuliskan hasil
pemikirannya masing-
masing (tahap Think)
Guru memberikan Peserta didik secara
latihan soal berpasangan dengan
teman sebangkunya
mendiskusikan jawaban
dari Latihan soal tersebut
(tahap Pair)
Guru selaku moderator Setiap perwakilan
menunjuk perwakilan pasangan yang ditunjuk
pasangan untuk menyampaikan hasil
menyampaikan hasil diskusi latihan soal (tahap
diskusi latihan soal dan Share)
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik lain yang
ingin memberikan
tanggapan atas
pernyataan tersebut
Guru memberikan Peserta didik
tanggapan dan memperhartikan
penguatan kepada penjelasan guru
peserta didik
Guru memberikan Peserta didik bertanya
kesempatan bertanya dan memperhatikan
kepada peserta didik penjelasan guru
tentang materi yang
belum dimengerti
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan dari mendengarkan dan
apa yang dipelajari memperhatikan informasi
guru.
Guru memberitahukan Peserta didik
rencana pembelajaran memperhatikan informasi
pada pertemuan guru.
156

berikutnya dan
menugaskan peserta
didik untuk
mempelajari materi
selanjutnya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 25 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 285 Jonggol


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi Pokok : Lingkaran
Aloaksi Waktu : 2 x 40 Menit
Pertemuan Ke : 8

A. Standar Kompetensi
K11. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K12. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K13. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
K14. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Mengukur dan mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik.

C. Indikator
1.1 Mengetahui deskripsi kemampuan belajar peserta didik.
1.2 Mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan guru.
158

1.3 Menindaklanjuti hasil penilaian pada pelaksanaan pembelajaran.


1.4 Memberikan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan pembelajaran.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik terhadap materi-materi
yang diajarkan.
2. Memperbaiki proses pembelajaran yang tidak tepat sasaran.
3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
4. Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar peserta didik bagi
guru.

E. Materi Pembelajaran

Ulangan Harian

F. Model dan Metode Pembelajaran


Metode : Penugasan

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media : Papan Tulis dan Spidol
Sumber Belajar : Buku Paket Matematika Kelas VIII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah Pembelajaran Waktu


Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1 Pendahuluan 10 Menit
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam, lalu meminta salam, lalu ketua kelas
ketua kelas untuk memimpin doa dan
memimpin doa dan mendengarkan absesnsi
melakukan absensi guru
Guru menyampaikan Peserta didik menerima
pembelajaran hari ini informasi pembelajaran
yaitu ulangan harian hari ini
Guru mengingatkan Peserta didik
materi sebelumnya yang memperhatikan dan
sudah dijelaskan mengamati guru
Guru memberikan Peserta didik
motivasi kepada peserta mendengarkan motivasi
159

didik untuk mengikuti yang disampaikan oleh


ulangan harian guru
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Guru memberi Peserta didik
penjelasan tentang mendengarkan penjelasan
ulangan harian dari guru
Guru memberikan Peserta didik menerima
kertas ulangan harian kertas ulangan harian
yang akan dikerjakan yang dibagikan guru
oleh peserta didik
Guru mengawasi Peserta didik
peserta didik yang mengerjakan ulangan
sedang ulangan harian harian
3 Penutup 10 Menit
Guru memberikan Peserta didik selesai
instruksi bahwa mengerjakan ulangan dan
waktu mengerjakan mengumpulkannya
ulangan harian kepada guru
sudah habis
Guru memberikan Peserta didik
motivasi Peserta Didik mendengarkan motivasi
untuk terus semangat guru dan memperhatikan
belajar dan meminta informasi guru.
Peserta Didik untuk
mempelajari lagi apa
yang diperoleh pada
pertemuan hari ini dan
membaca materi untuk
pertemuan selanjutnya
dirumah atau bersama
temannya
Guru mengucapkan Peserta didik menjawab
salam salam
160

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Uraian

Bogor, 25 Feburari 2022

Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran

Suherman, S.Si, M.Pd Wirayudha Fauzan Maulana

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Siti Maemunah, M.Pd


161

Lampiran 3

Instrumen Penelitian
Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik

Mata Pelajaran : Matematika


Satuan Pendidikan : SMP
Jumlah Soal : 15
Bentuk Soal : Essay

1. Dari gambar tersebut, tentukan:


a. Titik pusat E

b. Jari-jari F

c. Diameter
B
d. Busur A
e. Tali busur
f. Tembereng
g. Juring D
C
h. Apotema
2. Jelaskanlah potongan kue tersebut dalam unsur lingkaran!

3. Jika Panjang jari-jari lingkaran 13xm dan Panjang tali


busur AB adalah 24cm, tentukan panjang:
A
D
O a. Diameter
C b. Garis apotema OD
B c. Garis CD
4. Diketahui panjang jari-jari 𝑂𝐴 = 28𝑐𝑚. Jika besar ∠𝐴𝑂𝐵 = 90° , hitunglah:
a. Panjang AB
b. Luas juring OAB
c. Luas tembereng AB
Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengerjakan soal nomor 5 dan 6!

C
A
O

B
162

5. Jika ∠𝐴𝐶𝑂 = 18° dan ∠𝐵𝐶𝑂 = 14° , maka berapakah besar ∠𝐴𝑂𝐵?
6. Jika ∠𝐴𝐶𝐵 = 70° dan ∠𝐴𝑂𝐵 = (5𝑥 − 10). Tentukan nilai x!
7. Perhatikan gambar disamping!
k
a. Garis manakah yang merupakan garis singgung?
Berikan alasan!
b. Adakah garis yang bukan merupakan garis
l singgung? Jika ada, berikan alasan!
m

8. Gambarlah penerapan garis singgung dalam kehidupan sehari-hari!


9. Apakah 2 lingkaran bersinggungan didalam pada
gambar disamping mempunyai garis singgung? Ada
berapa garis singgung? Gambarlah garis singgung
tersebut!
10. Sebutkan dan jelaskan Langkah-langkah melukis garis singgung persekutuan
dalam!
11. Diketahui sebuah lingkaran dengan pusat di O dan Panjang jari-jari 7cm. garis
AB adalah garis singgung lingkaran. Jika panjang OA 15cm, maka panjang
AB adalah …
12. A
Berdasarkan gambar disamping benar
B
atau salahkah pernyataan berikut.
a. ̅̅̅̅
𝐴𝐵 sejajar ̅̅̅̅
𝑃𝑄
P Q
̅̅̅̅
b. 𝐴𝑃 ⊥ 𝑃𝑄 ̅̅̅̅
D c. ̅̅̅̅
𝐴𝐵 = ̅̅̅̅
𝑃𝑄
C
̅̅̅̅
d. 𝐴𝑃 ⊥ 𝐴𝐵 dititik A
13. Panjang jari-jari lingkaran besar dan kecil berturut-turut adalah 10cm dan
5cm. Jarak kedua pusat lingkaran adalah 25cm. Panjang garis singgung
persekutan dalamnya adalah …
14. A Perhatikan gambar disamping!
Jika AQ-7cm, BP=5cm dan PQ=20cm.
P Q Tentukan AB!

15.
Perhatikan gambar rantai sepeda
disamping! Jika AB=16cm, PQ=20cm
dan AP=18cm. Tentukan BQ!
163

Lampiran 4

Kunci Jawaban Soal Instrumen Kemampuan Kemampuan


Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik

No Penyelesaian Skor
Soal
1 Diketahui:
E
F

A 2
B
D
C

Jawab:
a. Titik pusat = A
b. Jari-jari = AF, AD dan AE
c. Diameter = DF
d. Busur = Garis lengkung CD, DE, EF dan CF 8
e. Tali busur = CF
f. Tembereng = daerah yang dibatasi oleh busur CF dan tali busur CF
g. Juring = EAF dan DAE
h. Apotema = garis AB
Skor Maksimal 10
2 Diketahui:

Jawab:
Potongan kue tersebut membentuk juring. Juring lingkaran adalah 8
bidang yang dibatasi oleh busur lingkaran dan dua jari-jari lingkaran.
Skor Maksimal 10
3 Diketahui:
a. 𝑟 = 13𝑐𝑚
b. Panjang tali busur 𝐴𝐵 = 24𝑐𝑚 A
O
Ditanyakan: D
2
a. Diameter?
C
b. Garis apotema OD?
B
c. Garis CD?
164

Jawab:
a. 𝑑 = 2𝑟 = 2 × 13𝑐𝑚 = 26𝑐𝑚
b. Segitiga 𝑂𝐷𝐵 dengan 𝐵𝐷 = 12𝑐𝑚 dan 𝑂𝐵 = 13𝑐𝑚
𝑂𝐷 = √(𝑂𝐵2 − 𝐵𝐷 2 )
𝑂𝐷 = √(132 − 122 ) 7
𝑂𝐷 = √(169 − 144)
𝑂𝐷 = √25
𝑂𝐷 = 5cm
c. 𝐶𝐷 = 𝑟 − 𝑂𝐷 = 13𝑐𝑚 − 5𝑐𝑚 = 8𝑐𝑚
Jadi, diameternya yaitu 26𝑐𝑚, garis apotema 𝑂𝐷 yaitu 5𝑐𝑚, garis CD
1
yaitu 8𝑐𝑚.
Skor Maksimal 10
4 Diketahui:
a. 𝑟 = 𝑂𝐴 = 28𝑐𝑚
b. ∠𝐴𝑂𝐵 = 90°
Ditanyakan: 1
a. Panjang AB?
b. Luas jarring OAB?
c. Luas tembereng AB?

A
O 1
B

Jawab:
∠𝐴𝑂𝐵
a. Panjang 𝐴𝐵 = ( 360° ) . 2𝜋𝑟
90° 22
Panjang 𝐴𝐵 = ( ) . 2. . 28
360° 7
1 44
Panjang 𝐴𝐵 = (4) . . 28
7
Panjang 𝐴𝐵 = 44𝑐𝑚
∠𝐴𝑂𝐵
7
2
b. Luas Juring 𝑂𝐴𝐵 = ( ° ) . 𝜋𝑟
360
90° 22
Luas Juring 𝑂𝐴𝐵 = (360° ) . . (28𝑐𝑚)2
7
1 22
Luas Juring 𝑂𝐴𝐵 = (4) . . 784𝑐𝑚2
7
Luas Juring 𝑂𝐴𝐵 = 616𝑐𝑚2
c. ∠𝐴𝑂𝐵 = 90° maka ∆𝐴𝑂𝐵 = ∆ siku-siku dan sisi = 10𝑐𝑚
165

1
Luas ∆𝐴𝑂𝐵 = 2 . 𝑎𝑙𝑎𝑠. 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1
Luas ∆𝐴𝑂𝐵 = 2 . 28𝑐𝑚 . 28𝑐𝑚
Luas ∆𝐴𝑂𝐵 = 392𝑐𝑚2
Luas tembereng 𝐴𝐵 = luas juring 𝐴𝑂𝐵 − luas ∆𝐴𝑂𝐵
Luas tembereng 𝐴𝐵 = 616𝑐𝑚2 − 392𝑐𝑚2
Luas tembereng 𝐴𝐵 = 224𝑐𝑚2
Jadi, Panjang AB yaitu 44𝑐𝑚, luas juring OAB yaitu 616𝑐𝑚2 dan luas
1
∆𝐴𝑂𝐵 yaitu 392𝑐𝑚2
Skor maksimal 10
5 Diketahui: ∠𝐴𝐶𝑂 = 18° dan ∠𝐵𝐶𝑂 = 14°
Ditanyakan: ∠𝐴𝑂𝐵?

C 2
A
O

Jawab:
∠𝐴𝐶𝑂 = sudut keliling, sedangkan ∠𝐴𝑂𝐵 = sudut pusat
Sudut keliling 𝐴𝐶𝐵 = ∠𝐴𝐶𝑂 + ∠𝐵𝐶𝑂
Sudut keliling 𝐴𝐶𝐵 = 18° + 14°
7
Sudut keliling 𝐴𝐶𝐵 = 32°
Sudut pusat 𝐴𝑂𝐵 = 2 . sudut keliling 𝐴𝐶𝐵
Sudut pusat 𝐴𝑂𝐵 = 2. 32°
Sudut pusat 𝐴𝑂𝐵 = 64°
Jadi, besar sudut 𝐴𝑂𝐵 yaitu 64° 1
Skor Maksimal 10
6 Diketahui:
a. ∠𝐷𝐹𝐸 = 70°
b. ∠𝐷𝑃𝐸 = (5𝑥 − 10)
Ditanyakan: 𝑥 ?
2
C
A
O

Jawab:
∠𝐷𝑃𝐸 = 2 . ∠𝐷𝐹𝐸 7
Sehingga
166

(5𝑥 − 10) = 2 . 70
5𝑥 = 140 + 10
5𝑥 = 150
150
𝑥= = 30
5
Jadi, nilai x yaitu 30. 1
Skor Maksimal 10
7 Diketahui:
k

2
l m

Ditanyakan: Garis Singgung?


Jawab:
a. Garis k dan l adalah garis singgung, karena garis tersebut
memotong lingkaran hanya pada satu titik dan tegak lurus
8
dengan jari-jari lingkaran pada titik singgung lingkaran itu.
b. Ada, garis m adalah bukan garis singgung. Garis m meotong
lingkaran tidak hanya pada satu titik.
Skor Maksimal 10
8 Ditanyakan: garis singgung dalam kehidupan sehari-hari 2
Jawab:

Skor Maksimal 10
9 Diketahui: 2 buah garis singgung bersinggungan
1
Ditanyakan: Garis singgungnya?
Jawab:

Jadi, terdapat 1 garis singgung yang memotong kedua lingkaran


1
tersebut
Skor Maksimal 10
167

10 Ditanyakan: Langkah-langkah membuat garis persekutuan dalam


1
lingkaran
Jawab:
a. Lukislah dua buah lingkaran, lingkaran P (pusat di P) dan lingkaran
Q (pusat di Q). Lingkaran P ditulis dengan jari-jari r1. Sementara
lingkaran Q dengan jari-jari r2. Hubungan titik P dan Q sehingga
membentuk garis PQ.
b. Langkah kedua, lukis dua buah busur lingkaran dengan pusat
masing-masing di P dan di Q. untuk jari-jarinya ketika melukis bisa
di atur sesuka hati. Dua buah busur tersebut akan berpotongan di
dua titik dan berilah nama R dan S dan dihubungkan sehingga
didapat garis RS. Garis RS sendiri akan memotong PQ di sebuah
titik (beri nama titik T).
c. Langkah ketiga, melukis lingkaran dengan pusat T yang memiliki
jari-jari TP. Berikutnya, akan di lukis sebuah lingkaran lain dengan
9
pusat di titik P yang memiliki jari-jari r1+r2. Lingkaran tersebut
akan memotong lingkaran yang berpusat di T (lingkaran yang
dilukis sebelumnya) pada dua buah titik, beri saja nama U dan V.
Buatlah garis PU dan PV dimana memotong lingkaran P di titik K
dan L.
d. Langkah ke empat, lukis sebuah busur lingkaran dengan pusat di K
dengan jari-jari UQ. Garis tersebut akan memotong lingkaran Q di
titik M. lukislah sebuah busur lain dengan pusat L beserta jari-
jarinya di VQ. Ini akan menghasilkan perpotongan di titik N.
e. Langkah terakhir, hubungkan titik K dengan M menjadi KM.
Begitu juga dengan titik L dan N, sehingga diperoleh titik LN.
kesimpulannya KM dan LN adalah garis singgung persekutuan
dalam lingkaran P dan Q (dua lingkaran yang pertama kali dibuat).
Skor Maksimal 10
11 Diketahui:
a. 𝑟 = 7𝑐𝑚
b. Berpusat di titik O
1
c. AB garis singgung lingkaran
d. 𝑂𝐴 = 15𝑐𝑚
Ditanyakan: Panjang AB?
B

O 15cm 2
168

Jawab:
𝐴𝐵 = √𝑂𝐴2 − 𝑟 2
𝐴𝐵 = √152 − 72
𝐴𝐵 = √225 − 49 6
𝐴𝐵 = √176
𝐴𝐵 = 13,2664𝑐𝑚
𝐴𝐵 = 13,3𝑐𝑚
Jadi, Panjang AB yaitu 13,3cm 1
Skor Maksimal 10
12 Diketahui:
A
B

1
P Q

D
C
Jawab:
̅̅̅̅ sejajar ̅̅̅̅
a. 𝐴𝐵 𝑃𝑄 = salah
̅̅̅̅ ⊥ ̅̅̅̅
b. 𝐴𝑃 𝑃𝑄 = salah 9
c. ̅̅̅̅
𝐴𝐵 = ̅̅̅̅
𝑃𝑄 = salah
̅̅̅̅
d. 𝐴𝑃 ⊥ 𝐴𝐵 dititik A = benar
Skor Maksimal 10
13 Diketahui:
a. r lingkaran besar = 10cm
b. r lingkaran kecil = 5cm 1
c. jarak kedua pusat lingkaran = 25cm
Ditanyakan: garis singgung persekutuan dalam lingkaran?
A

P Q

B
8
P’

Jawab:
𝐴𝐵 = 𝑃𝑃′
𝑃𝑃′ = √𝑂𝑃2 − 𝑂𝑃′2
𝑃𝑃′ = √252 − (10 + 5)2
169

𝑃𝑃′ = √252 − (15)2


𝑃𝑃′ = √625 − 225
𝑃𝑃′ = √400
𝑃𝑃′ = 20𝑐𝑚
Jadi, panjang garis singgung persekutuan dalamnya adalah 20cm 1
Skor Maksimal 10
14 Diketahui:
a. 𝑃𝑄 = 20𝑐𝑚
b. 𝐴𝑄 = 7𝑐𝑚
c. 𝐵𝑃 = 5𝑐𝑚
Ditanyakan: 𝐴𝐵?
2
A

P Q

Jawab:
𝐴𝐵 = √𝑃𝑄 2 − (𝐴𝑄 + 𝐵𝑃)2
𝐴𝐵 = √202 − (7 + 5)2
𝐴𝐵 = √202 − (12)2 7
𝐴𝐵 = √400 − 144
𝐴𝐵 = √256
𝐴𝐵 = 16𝑐𝑚
Jadi, panjang AB yaitu 16cm 1
Skor Maksimal 10
15 Diketahui:
a. 𝐴𝐵 = 16𝑐𝑚
b. 𝑃𝑄 = 20𝑐𝑚
c. 𝐴𝑃 = 18𝑐𝑚
Ditanyakan: 𝐵𝑄?
A
B 1

P Q
170

Jawab:
𝐴𝐵 = √𝑃𝑄 2 − (𝐴𝑃 − 𝐵𝑄)2
16 = √202 − (18 − 𝐵𝑄)2
2
162 = (√202 − (18 − 𝐵𝑄)2 )
256 = 400 − (18 − 𝐵𝑄)2
8
(18 − 𝐵𝑄)2 = 400 − 256
(18 − 𝐵𝑄)2 = 144
18 − 𝐵𝑄 = √144
18 − 𝐵𝑄 = 12
𝐵𝑄 = 12 + 18
𝐵𝑄 = 30𝑐𝑚
Jadi, panjang BQ yaitu 30cm 1
Skor Maksimal 10
TOTAL SKOR SELURUHNYA 150
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑫𝑰𝑱𝑨𝑾𝑨𝑩 𝑩𝑬𝑵𝑨𝑹
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟓𝟎

Anda mungkin juga menyukai