Anda di halaman 1dari 6

A.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu instrument terpenting untuk mendukung

keberhasilan dalam berbagai aspek pembangunan masyarakat. Pendidikan juga

merupakan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

melalui proses pembelajaran dan bimbingan. Pendidikan sangat penting bagi

kelangsungan hidup manusia. Urgensi pendidikan berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi diri yang

dimiliki oleh setiap individu melalui proses pembelajaran. Pendidikan diharapkan

mampu meningkatkan kesadaran terhadap jati diri bangsa. Dalam dunia pendidikan,

banyak elemen – elemen penting yang menjadi factor keberhasilan dalam proses

pembelajaran itu tersendiri.

Matematika merupakan salah satu bagian disiplin ilmu dalam pendidikan di

Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi,

memberikan kontribusi dalam penyeselain masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja,

serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar yang perlu dikuasai dengan baik oleh

siswa, terutama sejak sekolah dasar.1 Matematika juga disebut sebagai ratunya ilmu.

Jadi matematika merupakan kunci utama dari pengetahuan-pengetahuan lain yang

dipelajari di sekolah. Adapun tujuan dari pembelajaran matematika ialah agar siswa

tidak hanya menggunakan matematika, tetapi dapat memberikan bekal kepada siswa

dengan tekanan penataan nalar dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-

hari di tengah-tengah masyarakat dimana ia tinggal.

1
Ahmad Susanto, (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: KENCANA, hal.
185
Kedisiplinan menjadi salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran.

Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin yang mendapat imbuhan ke-an. Bahwa

makna imbuhan ke-an mengacu pada hal atau keadaan. 2 Pada pendapat yang sama

dijelaskan juga bahwasannya imbuhan ke-an mengandung beberapa makna menurut

kata yang mendapat imbuhan, antara lain hal atau keadaan, agak atau terlalu, terkena,

menyerupai dll. Kedisiplinan disini mendapat imbuhan ke-an yang bermakna hal atau

keadaan.

Kata disiplin itu tersendiri berasal dari bahasa latin “disciplina” yang

bermakna belajar dan mengajar. Kata ini sangat erat hubungannya dengan istilah

“disciple” yang berarti mengikuti orang belajar di bawah pengawasan pimpinan. 3

Hakikatnya, disiplin adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat

yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk

menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.4

Menurut IG Wursanto dalam buku Dasar-dasar Manajemen Personalia

merumuskan “Disiplin merupakan suatu bentuk ketaatan dan pengendalian diri yang

rasional, sadar penuh, tidak memaksakan perasaan sehingga tidak emosional.5

Berdasarkan definisi di atas, dapat disintesiskan bahwa disiplin merupakan

suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bertindak,

berpikir, dan bekerja yang aktif dan kreatif. Disiplin juga merupakan suatu kepatuhan

dari orang-orang dalam suatu organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan sehingga menimbulkan keadaan tertib.

2
Eko Sugiarto, Master EYD Edisi Baru, (Yogyakarta : Suaka Media, 2013), hlm. 109
3
Ekosiswoyo, Manajemen Kelas, (Semarang:IKIP, 2002), hlm. 97
4
Ekosiswoyo, Manajemen Kelas, (Semarang:IKIP, 2002), hlm. 97
5
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : BPFE, 1994), hlm. 56
Pemahaman dalam matematika juga merupakan tujuan utama dari setiap

materi yang disampaikan oleh guru untuk mencapai konsep yang diinginkan.6 Noor

Fajriah, Desnalia Sari menjelaskan Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang

ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur

(algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pemahaman terhadap suatu

konsep sangat penting karena apabila siswa menguasai konsep materi prasyarat maka

siswa akan mudah untuk memahami konsep materi selanjutnya. Oleh karena itu,

pemahaman siswa terhadap suatu konsep perlu ditanamkan sejak dini.7

Pada saat sekarang ini pemahaman konsep matematika sangatlah

memprihatinkan, dilihat dari permasalahan yang sering muncul dalam menyelesaikan

soal-soal matematika yang berkenaan dengan soal cerita. Siswa hanya bisa menghapal

rumus tetapi maksudnya tidak tahu sama sekali. Sehingga siswa mudah putus asa,

dikarenakan pemahaman konsep matematika yang kurang.

Kemampuan siswa yang rendah dalam aspek pemahaman konsep merupakan

hal penting yang harus ditindak lanjuti. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator

disini sangat penting. Guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara

efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena menurut Ibrahim dan

Syaodih bahwa “dalam interaksi belajar mengajar ditentukan oleh strategi ataupun

metode belajar mengajar yang digunakan.

Berkaitan dengan masalah-masalah diatas, sesuai dengan hasil wawancara

salah satu guru matemtika di SMPIT Daarut Taqwa Pekayon Bekasi, diperoleh

6
Eka Rahmawati, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 53 Batam, Pythagoras, 6(2): Oktober
2017 ISSN Cetak: 2301-5314.hal. 152
7
Noor Fajriah, Desnalia Sari, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Materi
SPLDV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare Di Kelas VIII SMP”, Jurnal Pendidikan
Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hal. 69.
permasalahan matematika yang paling umum antara lain yaitu kurangnya kedisiplinan

belajar siswa sehingga menyebabkan tingkat pemahaman konsep matematika pada

siswa masih kebanyakan hanya menghafal cara untuk mengerjakn suatu soal tanpa

memahaminya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Pemahaman Konsep Mata

Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Semester Ganjil SMPIT

Daarut Taqwa Tahun Ajaran 2020/2021”. Penelitian ini dimaksudkan sebagai

suatu pertimbangan bahwa kedisiplinan sangat mempengaruhi terhadap pemahaman

konsep pelajaran dalam meningkatkan suatu proses pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penilitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap pemahaman konsep pada

mata pelajaran matematika ?

2. Bagaimana pengaruh kedisiplinan belajar terhadap pemahaman konsep

pada mata pelajaran matematika ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran

matematika siswa kelas VII SMPIT Daarut Taqwa Tahun Ajaran

2020/2021.

2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematika

pada siswa.
D. Penelitian Relevan

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Daarut Taqwa. Beralamat di Jl.

Kemandoran No.74, RT.003/RW.022 Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota

Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2020/2021.

Anda mungkin juga menyukai