Anda di halaman 1dari 25

1

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sarana pewarisan keterampilan hidup sehingga ketrampilan yang


telahdimiliki pada satu generasi dapat dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi
sesudahnya sesuaidengan dinamika tantangan hidup yang dihadapi anak.Tujuan
pendidikan menduduki posisipenting diantarakomponen-komponen
pendidikanlainnya.Dapatdikatakanbahwakomponendariseluruhkegiatanpendidikandil
akukansemata-mataterarahkepadaataupunditujukanuntuk pencapaian tujuan tersebut.
Maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan
tujuantersebutdianggaptidakfungsional,menyimpang bahkan salah.

Sehingggaharusdicegahterjadinya, terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat


normatif yaitu mengandung unsur normayang memaksa tetapi tidak bertentangan
dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapatditerima oleh masyarakat
sebagai nilai yang baik. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentangnilai-nilai yang
baik luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Oleh karena itu
tujuanpendidikan memiliki dua fungsi yaitumemberikan arahkepada segenap kegiatan
pendidikan dansuatuyangingin dicapaiolehsegenapkegiatanpendidikan1
MenurutLestariindikatorkemampuanpemecahanmasalahmatematikayaitu:
Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan
unsuryangdiperlukan,
Siswadapatmerumuskanmasalahmatematikaataumenyusunmodelmatematika,
Siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah,
4) Siswa dapatmenjelaskanataumenginterpretasikanhasilpenyelesaianmasalah.
Kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini adalah
kemampuansiswadalam menyelesaikansoalmatematikaberdasarkan:
Kemampuansiswadalammemahamimasalahyaitudenganmengidentifikasiapayangdiket
ahuidanapayangditanyakandarisoal,
Kemampuansiswadalammerencanakanpemecahan masalah yaitu dengan
menggunakan rumus yang sesuai dan informasi yang
diketahuiuntukmenyusuninformasibaru,
Kemampuansiswadalammenyelesaikanmasalahyaitudenganmensubstitusikannilaiyan
gdiketahuidalamrumusdanmenghitungpenyelesaianmasalah,
4) Kemampuan siswa dalammenafsirkan solusi yang diperoleh dengan
menyimpulkanhasilakhirpenyelesaianmasalah2.
Permendiknas tahun 2006 menyebutkan bahwa kemampuam berpikir kreatif dalam
diripeserta didik dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Kondisi saat
ini, sebagianbesar guru masih mengambil alih kegiatan kelas. Guru kurang memberi
kesempatan pada siswauntuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.
Pembelajaran seperti ini masih belum
dapatdikatakanberpusatpadasiswakarenagurumasihmendominasi.Gurubertugasdalamp
embelajaran tidak hanya menyampaikan informasi saja pada peserta didik. Oleh
karena itu, gurudituntut untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif agar
dapat membimbing siswa
secaraoptimalsertadapatmengembangkankreativitasdanrasaingintahu.Pembelajaranber
basis
pengajuan masalah ini salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan
kemampuanberpikirkreatifsiswa3
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SDN 005 Tanah Grogot Sebagaian guru
masihmenggunakan metode mengajar konvensional yaitu metode ceramah. Hal ini
menyebabkan siswasulit mengerti dan memahami konsep belajar matematika materi
bangun ruang. Karna siswacenderung hanya menerima ilmu dan kurang aktif dalam
menyampaikan pendapatnya. Dalam halini akan menyulitkan siswa memecahkan
persoalan metematika yang cenderung bersifat
abstrakdanmembutuhkankreativitassiswauntukmenyelesaikannya.
Hal ini berpengaruh pada pemahaman siswa akan konsep matematika yang menjadi
lebihrendah. Apabila hal ini berkelanjutan maka prestasi belajar siswa akan
2

terpengaruh dampaknyadan alhasil Kriteria Ketuntasan Minimum siswa tidak tercapai


pada mata pelajaran matematika.Sebagaicontohgambarberikut:
Gambar1.observasi pemahaman konsep
Salah satu materi yang dibahas dalam matematika adalah persoalan memecahkan
konsepdasar bangun ruang.Soal yang diberikan dalam bentuk uraian secara tulisan.
Soal pada
observasiawalberupagambarbalokdankubusyangdigabungkanmenjadisatu,soal
tersebutmengintruksikan agar siswa menghitung jumlah volume kedua blok tersebut,
namun banyak siswayang belum paham terhadap konsep bangun tersebut untuk
menyelesaikan soal bangun ruang,terlihat siswa belum memahami konsep dengan
membedakan mana panjang, lebar dan tinggi.Untuk lebih jelasnya dapat
mengkombinasikan semua modalitas untuk memeberi
kemampuanyanglebihbesardanmenutupikekuranganyangdimilikimasing-
masingsiswasehinggapembelajaran menyenangkan. Dengan suasana yang
menyenangkan maka siswa akanlebih aktifuntuk belajar dan memudahkan memahami
materi, begitu juga akan merangsang kemampuankognitif,
afektifdanpsikomotoriksiswa.
Dari permaslaahan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakanmetodeVAK(visual,auditorydankinestetik)cocokuntukdijadikansolusida
lammasalah

tersebut. Karana metode ini menggiring siswa untuk berfikir kreatif dan membuat
pembelajaranlebihmenyenangkan.
SebagaimanapenelitianyangpernahdilakukanolehRusdiyantiningsihtentangpembelajar
an Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat meningatkan ketrampilan belajar
siswa.Dalam penggunaannya model ini mengutamakan gaya belajar siswa dan
aktivitas belajar
siswadipengaruhiolehbagaimanagayabelajaryangdimilikisiswatersebutuntukmenerima
danmengolah informasi dalam pembelajaran yang dilakukan, apabila dalam
pembelajaran sesuaidengan gaya belajar setiap siswa, maka aktivitas belajar akan
lebih optimal. Dengan pembelajaranVisual, Auditory, Kinestetik siswa akan lebih
aktif sehingga pembelajaran tidak
membosankan,dansiswadituntutuntukberfikirkreatifsehingasiswamudahmemahamiko
nsepmatematika.
Penelitianinibertujuanuntuk1)mendeskripsikanpenggunaanmodelpembelajaranmodelk
ooperatiflearningvisualauditorykinestetikyangdapatmeningkatkanpemahamankonsep
matematika materi bangun ruang di sekolah dasar, dan 2) mendeskripsikan
peningkatanpemahaman konsep matematika materi bangun ruang setelah diterapkan
model Visual auditorykinestetik.
revisi.Subjek Penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah siswa kelas 5
SDN 005 Tanah Grogot. Dengan jumlah siswa 16 anak. Dalam pembelajaran
Matematika Materi bangunruang hasil belajar yang diperoleh masih belum
memuaskan sehingga perlu diambil tindakanmelalui sebuah penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan
jenisPenelitianTindakanKelas (PTK).
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagaiguru,sehingga hasil belajarsiswamenjadimeningkat.4
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan desain model spiral dari Kemmis
dan Taggart.Yang terdiri dari 2 siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu
tahap perencanaan, tahapimplementasidanobservasi, dantahaprefleksi.
Menurut Dea Handinilangkah yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
iniadalahdenganModelSpiralDari KemmisdanTarggatmelalui3Tahapanyaitu:
Planning(Perencanaan)
Acting(Tindakan)danObservasing(Pengamatan)
Reflecting(Refleksi).5
3

Penelitianinidirencanakansebanyak2siklusPenelitianiniadalahjenisPenelitianTindakan
Kelas(PTK).Refleksihasilsiklus1akandijadikanpedomanpadasiklus2danseterusnya.
RencanaPelaksanaanSiklus1
Sebelummelaksanakanpenelitianpenelitiperlumembuatperencanaansebelummelakuka
n Tindakan. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah peneliti
bekerjasamadengangurukelas5dandosenpembimbinguntukmengungkapdanmemperjel
aspermasalahanyangpenelitihadapiuntukdijadikanjalanpemecahanyangtepat.Meranca
ngpembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan hasil belajar
Matematika materibangun runag dengan Model Pembelajaran VAK (Visual,
Auditori, Kinesthetic), dengan langkah-langkahsebagaiberikut.
Kompetensidasarnya
Memahamisatuanvolume
Menganalisisunsurdanvolumekubus
Menganalisisunsurdanvolumebalok
tersebut. Karana metode ini menggiring siswa untuk berfikir kreatif dan membuat
pembelajaranlebihmenyenangkan.
SebagaimanapenelitianyangpernahdilakukanolehRusdiyantiningsihtentangpembelajar
an Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat meningatkan ketrampilan belajar
siswa.Dalam penggunaannya model ini mengutamakan gaya belajar siswa dan
aktivitas belajar
siswadipengaruhiolehbagaimanagayabelajaryangdimilikisiswatersebutuntukmenerima
danmengolah informasi dalam pembelajaran yang dilakukan, apabila dalam
pembelajaran sesuaidengan gaya belajar setiap siswa, maka aktivitas belajar akan
lebih optimal. Dengan pembelajaranVisual, Auditory, Kinestetik siswa akan lebih
aktif sehingga pembelajaran tidak
membosankan,dansiswadituntutuntukberfikirkreatifsehingasiswamudahmemahamiko
nsepmatematika.
Penelitianinibertujuanuntuk1)mendeskripsikanpenggunaanmodelpembelajaranmodelk
ooperatiflearningvisualauditorykinestetikyangdapatmeningkatkanpemahamankonsep
matematika materi bangun ruang di sekolah dasar, dan 2) mendeskripsikan
peningkatanpemahaman konsep matematika materi bangun ruang setelah diterapkan
model Visual auditorykinestetik.
4

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik
danseting tempat, waktu, dan subjek penelitian. Karakteristik dan seting sangatlah
penting sebagaiacuanpenelitiuntukmelakukantindakan.
Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas5SDN 005 Tanah
Grogot.SDN 005 Tanah Grogot beralamat di Desan Tepian Batang RT04/RW06.
Dengan jumlah siswa kelas5sebanyak 21 orang.NamaKepalaSekolah SDN 005 Tanah
Grogotyaitu Bapak Sabilal Mahdi,S.Pd. SD. dan nama guru kelas 5 sebagai guru
yaitu Ilham, S.Pd. Dalam penelitian ini, penelitibekerjasama denganKepala
Sekolah,GuruKelas5, dansiswakelasV B.
Alasan peneliti mengambil tempat ini sebagai tempat penelitian dengan
pertimbanganmemilih sekolah tersebut adalah peneliti mempunyai relasi yang cukup
baik dengan pihak sekolahsehingga memudahkan dalam mencari data, waktu yang
sesuai dan subyek penelitian yang sesuaidengan harapan peneliti. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dilaksanakan sekitar satu bulan diBulan Mei. Mulai dari mengadakan
observasi kelas, yaitu mengidentifikasi
permasalahanyangadadalampembelajaran.Lalupenelitimulaimengadakanpersiapan,yai
tumenyusunprosposal penelitiandaninstrumennya. Pada Minggu ketiga Bulan Mei
peneliti sudahmulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus 1, dan tindakan
kelas siklus 2. Pada
BulanDesemberpenelitimulaimembuatlaporanhasilpenelitian.Dandilanjutkanpenelitim
elakukan
revisi.Subjek Penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah siswa kelas 5
SDN 005 Tanah Grogot. Dengan jumlah siswa 21 anak. Dalam pembelajaran
Matematika Materi bangunruang hasil belajar yang diperoleh masih belum
memuaskan sehingga perlu diambil tindakanmelalui sebuah penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan
jenisPenelitianTindakanKelas (PTK).
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagaiguru,sehingga hasil belajarsiswamenjadimeningkat.4
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan desain model spiral dari Kemmis
dan Taggart.Yang terdiri dari 2 siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu
tahap perencanaan, tahapimplementasidanobservasi, dantahaprefleksi.

Menurut Dea Handinilangkah yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
iniadalahdenganModelSpiralDari KemmisdanTarggatmelalui3Tahapanyaitu:
Planning(Perencanaan)
Acting(Tindakan)danObservasing(Pengamatan)
Reflecting(Refleksi).5
Penelitianinidirencanakansebanyak2siklusPenelitianiniadalahjenisPenelitianTindakan
Kelas(PTK).Refleksihasilsiklus1akandijadikanpedomanpadasiklus2danseterusnya.
RencanaPelaksanaanSiklus1
Sebelummelaksanakanpenelitianpenelitiperlumembuatperencanaansebelummelakuka
n Tindakan. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah peneliti
bekerjasamadengangurukelas5dandosenpembimbinguntukmengungkapdanmemperjel
aspermasalahanyangpenelitihadapiuntukdijadikanjalanpemecahanyangtepat.Meranca
ngpembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan hasil belajar
Matematika materibangun runag dengan Model Pembelajaran VAK (Visual,
Auditori, Kinesthetic), dengan langkah-langkahsebagaiberikut.
Kompetensidasarnya
Memahamisatuanvolume
Menganalisisunsurdanvolumekubus
Menganalisisunsurdanvolumebalok
5

Denganindicatorpencapaian Memahami cara menentukan volumekubus dan balok


DalamRPPsiklusMenyelesaikanmasalahyangberkaitandenganvolumebangunruangden
ganmenggunakansatuanvolume
Menyajikanpenyelesaianmasalahyang berkaitandenganvolumebangunruang
denganmenggunakansatuanvolume
Menyiapkanalatperagapembelajaranyangdiperlukanyaitugambarbangunruang,kubusd
anbalok.Sertavideointeraktif.
Menyusunlembarobservasisebagaipanduanbagiobserverdalammengobservasidalampel
aksanaan perbaikan pembelajaran. Siklus 1 dilaksanakan 1 tahap pertemuan. Setiap
siklus akanakan dirincikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator-indikator,
tujuan pembelajaran,materi pokok bangun ruang, model dan metode pembelajaran,
langkah- langkah pembelajaran,mediadansumber belajar,danpenilaian.
TahapTindakandanObservasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan kelas dengan mengimplementasikan
tahapperencanaanyangtelahdibuat.Sementarapembelajaranberlangsungobservermelak
ukanpenilaian prosesimplementasi RPP oleh peneliti. Pengamatan ini dapat terlaksana
atas kerjasamaantarapeneliti,
temansejawat(dokumentasi),gurukelas(observer),kepalasekolah,dosenpembimbingdan
siswakelas5SDSDN 005 Tanah
Grogot.Gurukelassebagaiobsevermengamatiprosespembelajaranbaikkepadasiswamau
pungurudenganmengisilembarobservasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan
selama proses pembelajaran.
Sedangkantemansejawatmendokumentasikankegiatanpadatahaptindakandanobservasi
sebagaipendukunghasillaporandalam bentukfoto.
Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadapproses kegiatan
belajar.Refleksidilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
observer/guru kelas. Setelahtahaprefleksidansiklus1selesaidilaksanakan,maka
diperolehhasil.Hasiltersebutakandianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan
atau belum serta kelemahan-kelemahan
apasajayangmenghambatprosespembelajaran.Apabilahasilyangdiperolehsudahmencap
aiketuntasanbelajaryangdiharapkan,makapenelitianhanyasampaidisiklus1dantidakdila
njutkan di siklus 2. Namun, apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan
belajaryang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus 2. Selanjutkanakan disesuaikan
pada siklus 2dengantahap-tahapyangsama.
RencanaPelaksanaanSiklus2
TahapPerencanaan
6

Data yang telah diperoleh dari siklus 1 diidentifikasi dan hasil dari observasi pada
siklus 1dijadikan pedoman di siklus 2. Pelaksanaan pembelajaran di siklus
2dilaksanakan melalui hasilrefleksi terhadap pembelajaran siklus 1. Sebelum
melaksanakan penelitian pada siklus 2,
penelitiperlumembuatperencanaansebelummelakukantindakandenganlangkah-
langkahsebagaiberikut:
Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah pada hasil refleksi di siklus 1.
Merancangpembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan hasil
belajar Mtematika materibangun ruang dengan Model Pembelajaran VAK (Visual,
Auditori, Kinesthetic), dengan langkah-langkahsebagaiberikut.
StandarKompetensinyaadalah
Memahamisatuanvolume
Menganalisisunsurdanvolumekubus
Menganalisisunsurdanvolumebalok
DalamRPPsiklus1,indikatoryangdigunakanuntukmengukurtingkatpemahamansiswaad
alah:
4.1MemahamicaramenentukanvolumekubusdanbalokDalamRPPsiklusMenyelesaikan
masalah yang berkaitandengan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan
volumeMenyajikanpenyelesaianmasalahyangberkaitandenganvolumebangunruangden
ganmenggunakansatuanvolume.
Menyiapkan alat peraga pembelajaran yang diperlukan yaitugambar bangun ruang,
kubus danbalok. Serta video interaktif. Menyusun lembar observasi sebagai panduan
bagi observer dalammengobservasi dalam pelaksanaanperbaikanpembelajaran.
Siklus2dilaksanakansatutahappertemuan.Padapertemuanakanakandirincikanstandarko
mpetensi, kompetensi dasar, indikator-indikator, tujuanpembelajaran, materi pokok,
model danmetodepembelajaran,langkah-
langkahpembelajaran,mediadansumberbelajar,danpenilaian.
TahapTindakandanObservasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan kelas dengan mengimplementasikan
tahapperencanaanyangtelahdibuat.Sementarapembelajaranberlangsungobservermelak
ukanpenilaian prosesimplementasi RPP oleh peneliti. Pengamatan ini dapat terlaksana
atas kerjasamaantarapeneliti,
temansejawat(dokumentasi),gurukelas(observer),kepalasekolah,dosenpembimbing
dan siswa kelas 5 SDN 005 Tanah Grogot . Gurukelassebagai obsever
mengamatiprosespembelajaranbaikkepadasiswamaupunguru
denganmengisilembarobservasidanmencatat hal-hal penting yang ditemukan selama
proses pembelajaran. Sedangkan teman
sejawatmendokumentasikankegiatanpadatahaptindakandanobservasisebagaipendukun
ghasil
7

laporandalambentukfoto
Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan
belajar.Refleksidilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
observer/guru kelas. Setelahtahaprefleksidansiklus2selesaidilaksanakan,maka
diperolehhasil.Hasiltersebutakandianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan
atau belum serta kelemahan-kelemahan
apasajayangmenghambatprosespembelajaran.Apabilahasilyangdiperolehsudahmencap
aiketuntasanbelajaryangdiharapkan,makapenelitianhanyasampaidisiklus2dantidakdila
njutkan di siklus 3. Namun, apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan
belajaryang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus 3. Selanjutkanakan disesuaikan
pada siklus 3dengantahap-tahapyangsama.
Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan dataprosesbelajar yang
akandikomulatifkandalambentukskorakhir.
DataHasilBelajar
Data hasil belajar merupakan data yang diperoleh pada akhir siklus melalui nilai tes
formatifyangdiberikanuntukmengetahuikeberhasilangurudansiswa.
DataProsesBelajar
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematikterhadap gejala yang
tampakpadaobjekpenelitian.Observasidilakukandenganobservasipartisipanyaitusuatup
rosespengamatan yang dilakukan observer dengan ikut mengambil bagian dalam
domain objek yangditeliti. Data yang ingin diperoleh dari observasi dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahuipenggunaanmodelpembelajaranVAK
(Visual,Auditori,Kinesthetic).
Teknikpengumpulandatapenelitianinimelalui:
Datahasilbelajardiambildaritesformatifpadaakhirsiklus.
Dataprosesbelajardiambilpadakegiatanpembelajaranyaitudarikegiatanmenyimakdanke
giatan diskusi, kemudian akanmenjadi refleksi bagi peneliti untuk ke siklus
selanjutnya.Instrumentyangdigunakanuntuk memperoleh data dalam penelitian
iniadalahtestertulisdanlembarobservasi.InstrumentpengumpulandatadigunakanuntukP
elajaran.Adapun
rincianinstrumentpenelitiandalampenelitianadalahsebagaiberikut:
Testertulis
Tesdigunakanuntukmengukurkeberhasilanpembelajarandenganmenggunakanmodelpe
mbelajaranVAK(Visual,Auditori, Kinesthetic).
Lembarobservasi
Observasiadalahpengamatandanpencatatansecarasistematikterhadapgejalayang
8

tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasipartisipan yaitu


suatuproses pengamatan yang dilakukan observer dengan ikut mengambil bagian
dalam domain
objekyangditeliti.Datayangingindiperolehdariobservasidalampenelitianiniadalahuntuk
mengetahuipenggunaan modelpembelajaranVAK (Visual,Auditori, Kinesthetic).
Tolakukur keberhasilandalampenelitiantindakankelas ini dapat
dilihatdalamhalsebagai berikut. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil
bila ≥ 80% siswa berhasilmemperolehhasilbelajar>75,yakniskor
KriteriaKetuntasanMinimal(KKM)yangtelahditetapkandalampenelitianini.
Data yang akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu nilai tes setelah
siklus1, dannilaitessetelahsiklus2. dijelaskansebagaiberikut:
Analisisdataterhadaphasilpenelitiandijelaskansebagaiberikut:
Analisis data hasil penelitian yang berupa hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus
2dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar
siswa secaraindividual jika siswa tersebut mampumencapai skor minimal
75danketuntasanklasikal jikasiswa yang memperoleh nilai ≥70 ini jumlahnya ≥ 80%
dari jumlah seluruh siswa dan masing-masingdihitungdenganmenggunakanrumus:
Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan
klasikaldenganrumussebagaiberikut:
9

𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 100

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
10

Ketuntasan individual Jika siswa mencapai ketuntasan skor> 75.


KetuntasanklasikalJika>80%dariseluruhsiswamencapaiketuntasan skor >75.
Datapenilaianprosesdiperolehdarihasilobservasimeliputipenilaian
menyimakdanpenilaiandiskusi.Datapenilaianprosespembelajaranakandikomulatifkand
andilambangkandalambentukangkabersamahasilbelajar
siswasecaraindividualmaupunklasikal.
Daridata tes formatifdandata penilaianprosesselanjutnya
dihitunguntukmemperolehnilaiakhir.Denganrumusannilai akhirsebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝐴𝑘h𝑖𝑟=30%(𝑈𝐾𝑀𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑎𝑘+𝐷𝑖𝑠𝑘𝑢𝑠𝑖)+70%
11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan model VAK yang dapat meningkatkan pemahaman konsep


matematikamateribangunruangsiswakelas5SDN 005 Tanah Grogot
Hasilpenelitianinidiuraikandalambeberapasiklusyangditerapkandalampembelajaran
dikelas. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang penerapan model VAK untuk
meningkatkanpemahaman konsep siswa kelas 5 SDN 005 Tanah Grogot dalam mata
pelajaran matematika materibangunruang.
Pada tahap prasiklus diketahui bahwa nilai ulangan harian siswa bahwa 60% siswa
nilainyamasihdibawahKKM<75.Berangkatdarimasalahtersebutpenelitidangurumulai
merencanakanpembelajaranVAK yangsesuaidengantahapanbelajarsiswa.
Pada siklus 1 peneliti dan guru mulai merancang RPP, dan media pembelajaran
berupagambar yang akan digunakan saat pembelajaran. Pada siklus 1 dilaksanakan
satu kali pertemuan2x 35 menit dan dilaksanakan tanggal 18 Mei 2023.1. Peneliti
diberi wewenang oleh guruuntuk memandu pelajaran sesuai RPP. Pada siklus 1 guru
menjelaskan materi secara menarikdengan media gambar. Selanjutnya siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok dan masing-masingkelompok akan memecahkan
masalah yang diberikan. Setelah itu perwakilan kelompok akanmempresentasikan
hasil dari kelompoknya. Pada siklus 1 diketahui hasil tes siswa
menunjukkankategoricukup.Setelahmelaluihasilobeservasihalinidisebabkanoleh:
Dari hasil observasi kegiatan guru, pengelolaan waktu guru belum maksimal terlihat
daribelum tepatnya waktu guru dalam proses pembelajaran. kesiapan guru juga bisa
dikatakanbelum maksimal, guru perlu mempersiapkan media pembelajaran yang
lebih baik
lagidengangambaryanglebihbesardanjelassehinggabisamenumbuhkanminatdanantusia
ssiswadalammemulai pembelajaran.
Masihadasiswayangramaisendiridengantemansebangkunyadengantidakmemerhatikan
guruketikamenjelaskanpembelajaranmaupunkurangberpartisipasidalam tugas
kelompok. Skor yang didapat dari hasil observasi kegiatan siswa
sebesar64,58%berkategoricukup.
SiswamasihbelumterbiasamengerjakanLKSmateribangunruang.
Nilai hasil belajar siswa masih tergolong cukup atau masih dalam kriteria cukup. Dari
16siswa, sepuluh siswa mendapat nilai di atas KKM, dan masih ada enamsiswa
yangmendapat nilaidibawah KKM. Nilai rata-rata yang didapat sebesar 74,25
berkategoricukup dengan
prosentasekeberhasilanbelajarsebesar62,5%jugaberkategoricukup.
Dari data hasil yang diperoleh saat penelitian siklus I, dapat disimpulkan bahwa
tindakanselama siklus I belum berhasil . Untuk itu perlunya perbaikan nilai hasil
belajar siswa sertaaktivitas belajar mengajar yang menghambat keberhasilan dalam
siklus I. Oleh karena itu,
penelitiakanmelakukanperbaikandenganperbaikandalamsiklus2yaitu:
Guru mulai memaksimalkan waktu dan media pembelajaran yang digunakan.
Untuksiklus2gurumenggantimediagambaryangsebelumnyadigunakandisiklus1
12

denganmediavideoyanglebihinteraktifdanmenarik.
Sebelum memulai pelajarangurumemberikanperjanjianbelajar. Halini
dilakukanagarsiswalebih focusdan tidakramaisaatpembelajaranberlangsung.
SebelummengerjakanLKSsiswadiberikantanyajawabberupasoal.Agarsiswalebih
terbiasamengerjakansoal-soalmatematikamateribangunruang.
Gurumengadakantanyajawabagarsiswadapatmemahamimateribangunruangdanmening
katkannilainyasaatpengerjaanLKSpadasiklus2.
Setelah melakukan perbaikan di siklus 2 peneliti dapat menarik kesimpulan
berdasarkanhasiltesmenunjukkanbawahhasilpengukurantingkatpengetahuandanpemah
amansiswaterhadap materi Bangun Ruang yang mencapai nilai KKM maupun lebih
ada 15 siswa, sedangkansatu siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
Oleh karena itu, nilai hasil belajarsiswasiklusIIdikatakantuntas.
Peningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Materi Bangun Ruang Siswa Kelas 5
SDIRoudalatulJannahSetelahDiterapkanModelPembelajaranVAK.
Kemampuanbelajaradalahsuatubentukpertumbuhanatauperubahandalamdiriseseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
danlatihan(Hamalik,2014:21).
Dari tabel 2, menunjukkan bawah hasil pengukuran tingkat pengetahuan dan
pemahamansiswa terhadap materi Bangun Ruang yang mencapai nilai KKM maupun
lebih hanya 10
siswa,sedangkanenamsiswabelummencapaiKKMyangditetapkanyaitu75.Nilaiprosent
aseketuntasanbelajarsiswasiklusIdapatdihitungsebagaiberikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
13

𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100%


=10 𝑥100%=62,5%
16
14

62,5% juga menunjukkan kategori “cukup” karena kriteria skor prosentase ketuntasan
belajar yangdigunakan dalam penelitian ini adalah 0– 74% menunjukkan kategori
cukup, 75– 89% kategoribaik, dan 90– 100% kategori sangat baik. Oleh karena itu,
perlu diadakan perbaikan pada siklusselanjutnya.
Nilaipresentasedalamsiklus2dapatdihitung:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
15

𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100%


15
= 𝑥100%=93,75%
16
16

NilaiprosentaseketuntasanbelajarsiswasiklusIIyaitu93,75%menunjukkankategori
17

“sangat baik” karena kriteria skor prosentase ketuntasan belajar yangdigunakan dalam
penelitianini adalah 0– 74% menunjukkan kategori cukup, 75– 89% kategori baik,
dan 90– 100% kategorisangatbaik.
Olehkarenaitu,nilaihasilbelajarsiswasiklusIIdikatakantuntas.
Tabel1.HasilTesTulisMataPelajaranMatematikaKelas5SDIRoudlatulJannah

No Nama Nilai Nilai


Siswa Siklus1 Siklus2
1 A.W.A 80 86
2 A.F.Z 60 82
3 C.P.A 85 90
4 D.B.F 88 88
5 F.Z 61 91
6 H.F.R 81 90
7 J.I.E 82 88
8 J.H 63 82
9 M.A.G 85 71
10 K.Z.M 63 86
11 M.A.B 86 88
12 M.F.S 80 78
13 M.H.F 86 90
14 M.I.A 76 78
15 M.R.A 63 90
16 N.A.R 60 88

100
HasilTesTulisMataPelajaran
SIKLUS1 SIKLUS2

0 Matematika

A
.

I
.
.A
D.

.F.
R
J.
C.P
A.F
.Z

ZH
B.
FF.

Grafik 1.HasilTesTulisMataPelajaranMatematikaKelas5SDIRoudlatulJannah
TabledangrafiktersebutmenunjukkanbahwadenganmenerapkanmodelVAK
(Visualization,auditory,Kinesthetic)dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswauntuk
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dalam mata pelajaran Matematika
materibangun ruang.

18
KESIMPULAN DAN SARAN

Proses pembelajaran menggunakan model Visual, Auditory dan kinestetik


dilakukanselama 2 siklus. Pada siklus 1 Pembelajaran kurang terlaksana dengan
maksimal karenasiswa dan guru masih belum terbiasa belajar menggunakan model
pembelajaran VAK danmengerjakan LKS
matapelajaranMatematikamateriBangunRuang. Padasiklus II,pembelajaran sudah
dapat berjalan dengan maksimal karena di awal pembelajaran
gurusudahmenjelaskanterlebihdahuluprosespembelajaranyangakandilakukan.Pembela
jaran dengan model VAK dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatantersebutdikatakansangatsignifikan. Padatahappadatahapsiklus
I62,5%danpadasiklusII jugamengalamipeningkatan yaitu 93,75%.

19
DAFTAR PUSTAKA

IGAKWhardani,dkk.2008.PenelitianTindakanKelas.
Handini, Dea, Diah Gusrayani, dan Regina Lichteria Panjaitan. 2016. “Penerapan
ModelContextual Teaching and Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
IvPadaMateriGaya.”JurnalPenaIlmiah1,no.1.451–60.https://doi.org/10.23819/
pi.v1i1.2974.
Karunia,E.L.,&Mokhamad, R.Y. 2015.PenelitianPendidikanMatematika.
Kunti, D.A., & Deni, A. P. 2017. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada
SiswaKelasIIISd MelaluipembelajaranBerbasisPengajuanMasalah.
Tirtarahardja,U.danLa,S.2014.PengantarPendidikan.
Kunti, D.A., & Deni, A. P. (2017). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada
Siswa Kelas III Sd Melalui pembelajaran Berbasis Pengajuan Masalah. Surabaya:
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dilihat di ; https://jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-madrasah/article/view/
841/289
Nuhyal, U.& Yunita, S. (2018). Pembelajaran Visual, Auditory dan Kinestetik
Terhadap Keaktifan dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Sekolah Dasar , Al
Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI.
Oemar, H. (2004). Kemampuan Belajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tirtarahardja, U. dan La, S. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud

20
Lampiran

21
22
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN TERPADU
( Untuk Kegiatan Simulasi Mata Kuliah PDGK 4205 )

IDENTITAS MATA PELAJARAN


Mata pelajaran: 1. Matematika
2. Bahasa Indonesia
3. PPKn
Tema : 1. Sehat itu penting
Kelas / Semester :V/2
Waktu : 2 x ( 35 Menit )
A. Standar Kompetensi :
a. Matematika
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai
dua angka.
b. Bahasa Indonesia
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
c. PPKn
2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga.
B. Kompetensi dasar :
a. Matematika
3.1. Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya
bilangan dua angka.
b. Bahasa Indonesia
3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas,
listrik, cahaya dan bunyi yang ada di
lingkungan sekitar.
c. PPKN
2.1 Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran
dalam anggota keluarga.
C. Indikator :
Kognitif proses :
a. Matematika
 Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang.
 Menghitung secara cepat perkalian bilangan dua angka.
 Mengingat fakta perkalian sampai 5 x 10 dengan berbagai
cara.
Kognitif proses :
b. Bahasa Indonesia
 Mencari contoh alat-alat rumah tangga yang menghasilkan
panas, bunyi dan cahaya.
 Menjelaskan sumber energi yang menghasilkan panas.
 Menunjukkan sumber energi bunyi.
 Mencari contoh sumber energi yang menghasilkan cahaya.
 Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan

23
energi listrik.
Kognitif proses :
c. PPKn
 Menyebutkan jumlah anggota keluarga.
 Menceritakan peranan anggota keluarga.
 Membedakan peranan anggota keluarga.
 Menuliskan peranan anggota keluarga.
 Mendiskusikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
D. Tujuan Pembelajaran
Matematika
Unjuk Kerja
o Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai
cara mulai dari penjumlahan berulang.
o Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan berbagai
Bahasa Indonesia
Unjuk Kerja
o Siswa dapat mencari sumber bunyi alat yang
menghasilkan bunyi, sumber energi yang menghasilkan
panas, sumber energi yang menghasilkan cahaya.
o Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang
penggunaan jenis energi
E. Metode Pembelajaran :
 Demonstrasi
 Latihan
 Ceramah
 Pemberian Tugas
 Tanya jawab
F. Materi Pokok ( Materi disesuaikan dengan tema )
a. Matematika
- Perkalian dan pembagian.
b. IPA
- Sumber panas dan energi serta kegunaannya.
c. IPS
- Menceritakan pengalaman.
- Lingkungan alam dan buatan.
G. Langkah – Langkah Pembelajaran :

1. Apresepsi / Motivasi
2. Merapikan siswa, berbaris dan
berdo,a, mengatur tempat duduk,
mengabsen.
3. Tes awal pelajaran.

Konfirmasi
 Guru menugaskan siswa untuk mencari
gambar yang berhubungan dengan

24
lingkungan alam dan buatan dari
berbagai media cetak untuk dibuat
kliping.
Kegiatan
Akhir
2. Guru mengajukan pertanyaan materi yang
diajarkan.
3. Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi
yang diajarkan.
4. Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang diajarkan.
10
Menit

H. Media Pembelajaran
a. Matematika
1. 5 x 3 = 5 + 5 + 5 = 15
2. 7 x 5 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 35
3. 4 x 2 = 4 + 4 = 8
b. IPA
 Buku paket
 Alat peraga
 Media cetak
 Media elektronik
IPS
 Lingkungan sekitar
 Kreatifitas guru
I. Evaluasi :
Teknik Penilian
a. Lisan :
1. Keberanian menjawab
2. Ketepatan jawaban.
3. Konsentrasi dalam menyimak pertanyaan.
b. Tertulis. :
1. Isian
2. Pilihan ganda.
3. Uraian

Lampiran 13 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 (APKG PKM PGSD


1) LEMBAR PENILAIAN

25

Anda mungkin juga menyukai