BAB I
PENDAHULUAN
kondisi belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik
semua potensi dan sumber daya yang dimiliki seseorang. Peran pendidikan dalam
faktor tersebut yang tidak dapat dipisahkan dari peran guru atau pendidikan. Baik
Inti dari program 2013 adalah mempersiapkan peserta didik menjadi individu dan
warga negara yang produktif, efektif, inovatif, kreatif dan produktif dalam
adalah seperangkat rencana dan lingkungan yang berkaitan dengan tujuan, isi dan
siswa. Agar berhasil, guru perlu menciptakan pengalaman belajar yang interaktif
dan menarik.
pembelajaran topik terutama tercermin dari hasil belajar siswa yang menguasai
kurikulum guru. Hasil belajar, biarkan guru mengetahui berapa banyak siswa
Percut Sei Tuan telah terbukti menjadi banyak kendala, termasuk: dalam
penerapan pelatihan guru, semua sensorik dan terbatas instrumen tidak optimal
digunakan digunakan untuk mendukung proses belajar dengan cara belajar kurang
menarik dan memperhatikan cara berpikir, aktivitas dan kreativitas siswa selama
proses pembelajaran, untuk belajar kurang menarik dan perhatian mentalitas,
Kegiatan dan kreativitas siswa selama proses pembelajaran ini akan membuat
siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa cenderung bosan
ketika pembelajaran dilakukan. Bahkan, masih banyak siswa yang nilainya kurang
dari KKM. Kurangnya siswa hasil belajar dapat dilihat oleh hasil belajar sebagai
belajar siswa. Solusi untuk meningkatkan hasil belajar adalah guru harus mampu
seluruh indera siswa. SAVI adalah singkatan dari Somatic, yang berarti gerakan
fisik yang dipelajari melalui pengalaman dan tindakan; auditory, yang berarti
dan solusi. Dan terapkan. Model pembelajaran SAVI ini tidak hanya berfokus
pembelajaran.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui persepsi guru
Sei Tuan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan agar bermanfaat bagi pihak antara lain :
sehingga menghasilkan yang lebih baik, lebih menarik, dan lebih efektif
belajar.
bisa menjadi solusi bagi guru dalam menemukan pendekatan yang tepat
KAJIAN TEORITIS
Arti persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai
untuk menyatakan pengalaman benda atau peristiwa hidup. Oleh karena itu,
secara umum, perlu memahami pandangan sendiri tentang hal-hal tertentu yang
atau informasi ke dalam otak manusia, dan persepsi manusia secara terus menerus
Walgito (2003: 84), proses persepsi, proses aktual di mana orang mengalami
Dari sudut pandang di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses
dimengerti. Oleh karena itu, persepsi guru dalam penelitian ini adalah respon guru
Ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat, yaitu internal dan
eksternal.
1. Internal
a. Usia
Usia adalah umur seseorang dari lahir sampai dengan ulang tahun.
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah apa yang Anda lakukan untuk hidup Anda. Orang
(Notoatmodjo, 2003).
2. Faktor Ekstternal
Faktor eksternal adalah sebagai gantinya dari faktor internal adalah faktor dari
Dalam hal ini, faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah informasi
dan pengalaman.
a. Informasi
b. Pangalaman
dialami oleh seseorang. Tidak hanya pengalaman sama sekali dengan suatu
objek yang cenderung negatif terhadap objek tertentu, untuk menjadi dasar
yang kuat. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika pengalaman pribadi
terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan lebih dalam
kita terima. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah kita pelajari dapat
(Rachmat, 2005).
objek dari luar individu (2). Mengerti atau mengerti, (3). Peringkat atau peringkat.
Penyerapan suatu stimulus atau objek dari luar individu artinya objek atau
stimulus yang diterima individu melalui panca indera akan diserap oleh otak.
Hasil dari konsumsi otak adalah gambar, reaksi dan kesan di otak. Pengertian atau
pemahaman artinya gambar dan kesan yang terekam oleh otak kemudian
bagi seorang pendidik dan usaha yang dilakukan dalam pencapaian tujuan
untuk secara cepat dan efektif mencapai tujuan atau kemampuan hasil belajar
yang diharapkan.
Menurut Istarani (2015: 247), model pembelajaran adalah suatu rencana
atau model yang melaluinya kita dapat membentuk kemajuan di dalam kelas atau
Oleh karena itu, model pembelajaran adalah penyajian seluruh rangkaian bahan
ajar, termasuk semua aspek guru pra sekolah dan pasca sekolah, dan semua
fasilitas terkait yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung selama
proses pengajaran.
pembelajaran.
bahwa model pembelajaran adalah rencana atau model yang dapat digunakan
disesuaikan dengan materi dan kebutuhan siswa, untuk itu guru hendaknya dapat
pembelajaran SAVI.
semua indera Anda dapat memiliki dampak besar pada pembelajaran. Menurut
holistik, yang meliputi lima perasaan dan emosi. dalam proses belajar alamiah
Visualization, Intelectualy.
pembelajaran. Saat belajar, siswa tidak hanya duduk diam, mereka perlu melatih
Jadi ada empat karakteristik. Pembelajaran dapat menjadi paling efektif jika
(1). Model Somatic dalam suatu proses atau prosedur, secara fisik
menggerakkan komponen-komponen yang berbeda dalam suatu proses,
sistem atau kumpulan konsep, (2). Siswa Auditory melatih keterampilan
atau mendemonstrasikan suatu fungsi dan menunjukkan apa yang siswa
lakukan, (3). Pendidik Visualization menggunakan bahasa yang penuh
dengan gambaran (metafora, analogi), (4). Siswa memecahkan masalah,
menganalisis pengalaman, dan terlibat dalam perencanaan strategis.
pembelajaran. Siswa tidak hanya perlu mendengar atau melihat, tetapi guru harus
tujuan yang jelas dan bermakna (4). Membangkitkan rasa ingin tahu,
Apa yang dapat dilakukan guru: (1). Uji coba kolaboratif dan
(5). Grafik warna-warni dan alat presentasi, (6). Berbagai cara untuk
Secara khusus.
Hal ini dapat dilakukan oleh guru sebagai berikut: (1). Kegiatan
pengolahan siswa, (2). Upaya aktif, umpan balik, refleksi, atau upaya
sehingga hasil belajar akan melekat dan tampilan hasil akan terus
meningkat.0
yang mendukung.
kemampuan belajar siswa dimana model SAVI melibatkan gerakan fisik dan daya
pikir siswa dalam memecahkan suatu permasalahan. Sihingga siswa terlibat aktif
diantaranya adalah :
belajar adalah suatu sistem dari berbagai unsur yang saling berhubungan.
optimal.
konsep inti dari berbagai mata pelajaran terkait menjadi satu tema. Menurut
Mulyas (2013: 170), pembelajaran tematik atau integratif adalah “proses belajar”
tema dalam rangka memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.
adalah:
(1). Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, (2). Menekankan pada
pembentukan pengertian dan makna (3). Pembelajaran berdasarkan
pengalaman, (4). Lebih memperhatikan proses daripada hasilnya saja (5).
Dipenuhi dengan muatan keterkaitan.
4.Fleksibel
(1). Sangat mudah untuk fokus pada topik atau tema tertentu, (2).
Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan mata pelajaran yang
berbeda dari konten kompetensi pada topik yang sama, (3). Dapatkan
pemahaman yang lebih dalam dan Anda dapat dengan mudah menghafal
topik (4). Mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih baik dengan
menggabungkan konten yang berbeda dari mata pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa (5). Mereka lebih antusias dan bersemangat untuk
belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi kehidupan nyata
seperti berbicara, mengajukan pertanyaan, menulis sambil mempelajari mata
pelajaran lain, (6). Rasakan manfaat dan nilai pembelajaran lebih karena
materi disajikan dalam konteks topik/sub topik yang jelas (7). Guru dapat
menghemat waktu karena materi pelajaran yang disajikan secara
teerpadudapat disiapkan sekaligus dan disampaikan dalam 2 atau 3 kali
pertemuan atau bahkan lebih dan/atau pengayaan (8). Karakter dan
moralitas siswa dapat dikembangkan dengan mengembangkan berbagai nilai
karakter sesuai dengan situasi dan kondisi.
semangat belajar siswa, dan menghemat waktu guru dalam mengajar materi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Yang terdiri dari dua
pembelajaran, dan untuk mengukur hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika menggunakan soal tes. Teknik analisis data penelitian ini
kerampilan proses pembelajaran sebesar 22,96% pada siklus 1 dan pada siklus 2
sebesar 21,22%. (b). Meningkatkan persentase jumlah hasil belajar siswa yang
mencapai KKM muatan Bahasa Indonesia pada kondisi awal 31,82% (7 siswa),
siklus 1 meningkat menjadi 50% (11 siswa), dan siklus 2 menjadi 86,36% (19
siswa). Hasi belajar muatan Matematika pada kondisi ssawal 27,27 % (6 siswa),
meningkat menjadi 45,45% (10 siswa) pada siklus 1 dan meningkat menjadi
Persepsi Guru
Persepsi setiap guru tentunya tidak sama sehingga dari perbedaan persepsi
terdapat kekurangan. Hal ini terlihat dalam proses pembelajaran, ketika guru telah
menguasai materi yang disampaikan, namun di sisi lain model yang digunakan
malah kurang bervariasi. Sehingga siswa menjadi bosan dan sulit memahami
memilih model pembelajaran. Untuk itu segala sesuatu yang mempengaruhi hasil
belajar perlu dioptimalkan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Berkat SAVI,
satu model pembelajaran yang menuntut siswa aktif, dengan melibatkan tubuh,
fisik, dan mengembangkan cara berpikir siswa untuk dapat memecahkan masalah
apakah model pembelajaran SAVI tersebut sesuai dengan karakteristik siswa atau
Berdasarkan kajian teori diatas, maka yang menjadi hipotesis penelitian ini
guru memiliki persepsi yang baik tentang model pembembelajran SAVI dalam
METODE PENELITIAN
mengumpulkan informasi tentang keadaan suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 6 sekolah yaitu: SD Negeri 101774
Sampel merupakan bagian dari total populasi yang dipilih sebagai sampel
sumber data dalam penelitian, yaitu keseluruhan guru kelas yang mengajar pada
guru kelas sebagai sampel penelitian yang mengajar di Sekolah Dasar gugus V
Jumlah Guru
NO Nama Sekolah
Kelas
1 SD Negeri 101774 Sampali 12
2 SD Negeri 101775 Sampali 12
3 SD Negeri 101776 Sampali 12
4 SD Negeri 106810 Sampali 6
5 SD Swasta PAB 10 Sampali 6
6 SD Swasta PAB 12 Sampali 6
Jumlah 54
(Sumber. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dinas Pendidikan
Koordinator Wilayah Kecematan. Kecematan Percut Sei Tuan)
guru terhadap model pembelajaran SAVI merupakan respon atau tanggapan guru
pembelajaran tematik.
melakukan revisi.
2. Pelaksanaan Penelitian
Deli Serdang.
tertulis yang digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi guru terhadap
Jumlah Item 40
Analisis terhadap angket atau kuisioner dilakukan dengan sistem skala likert.
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala kriteria
tanggapan dalam angket penelitian ini adalah: sangat setuju, tidak setuju, setuju
dan sangat tidak setuju. Untuk memfasilitasi analisis data, tanggapan diberi skor.
Sangat Setuju =5
Setuju =4
Kurang Setuju =3
Tidak Setuju =2
P= × 100 %
Keterangan:
P = Persentase.
Me = (sugiyono, 2018:49)
= Jumlah frekuensi
= Jumlah responden
Keterangan:
n) n= Jumlah Responden
Serdang.
2. Seminar x
3. Observasi x
4. Validasi x
Instrumen
5. Pelaksanaan x x x x x x x
Penelitian
6. Mengolah x x x
dan
Menganalisis
Data
7. Menyusun x x x x x x x x
Laporan
BAB IV
Percut Sai Tuan. Lokasi Sekolah mudah dijangkau karena sekolah terletak di
dekat penulis sebanyak 6 sekolah yang terdapat pada gugus V, diantaranya adalah
PAB 12 Sampali.
tidak jauh dari Kantor Desa Sampali. Serta berbatasan dengan kawasan
Desa Sampali Kepala Sekolah di SD ini bernama Hj. Duma Sari Dly,
SMA Negeri 1 Sampali dan tidak Jauh Dari Kantor Desa Sampali,
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang dan tidak jauh dari Kantor Kepala
Kepala Sekolah di SD ini bernama Ida Eriani, S.Pd. Sekolah ini berada
kantor jasa pengiriman barang DHL expres tidak jau dari Mesjid Al-
Falaah dan bagian selatan SPBU Pertamina 14 202 132 dan berdekatan
lingkungan dengan MTS PAB 2, SMP PAB 8, SMA PAB 4, MAS PAB
S.Pd. SD ini juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik. Guru
di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan pada tanggal 3 Mei 2021,
Wilayah Kecematan Percut Sai Tuan selama lebih kurang 1 bulan 15 hari sejak
tanggal 3 Mei 2021 sampai 16 Juni 2021. Pada tanggal 28 Maret 2021 diadakan
angket, maka pada hari Senin 7 Juni 2021 diadakan pemberian angket kepada 54
guru kelas sebagai sampel peneitian yang terdapat pada SD gugus V Kecataman
Percut Sai Tuan. Selanjutnya data diolah untuk menentukan persepsi guru tentang
katagori sangat setuju, setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak
Setuju.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Tuan. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan angket kuesioner untuk disi
dianalisis oleh peneliti dengan teknik deskriptif kuantitatif yang artinya peneliti
hasil penelitian persepsi guru tentang model pembelajaran SAVI dalam proses
peneliti membuat daftar distribusi frekuensi untuk pemberian skor pada jawaban
= 0,8
sebesar 0,8 jawaban yang diperoleh responden dibaagi ke dalam 5 kategori yaitu
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat baik. Sehingga skala penilaian
PREDIKAT
PERSENTASE
KATEGORI
≥ 80% Sangat Tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59 % Sedang
20% - 39% Rendah
Sangat
˂ 20%
Rendah
Sumber: Aqib (2014: 41)
Gambaran data nilai dari jawaban angket untuk setiap item persepsi guru
PENDAPAT
NO PERTANYAAN
TOTA RATA-
TCR KATEGO
JML L RATA
RI
SKOR SKOR %
SS S KS TS STS
Aktifitas Somatic (belajar
dengan berbuat dan 5 4 3 2 1
bergerak).
guru selalu mengajak siswa
Sangat
1 terlibat penuh sejak awal 44 10 0 0 0 54 260 4,81 96,30
pembelajaran. Tinggi
Guru berharap dapat
melakukan model
Sangat
2 pembelajaran SAVI dalam 20 33 1 0 0 54 235 4,35 87,04
Tinggi
pembelajaran tematik
dengan baik.
Guru tidak perlu
melibatkan siswa aktif
3 1 2 12 31 8 54 119 2,20 44,07 Sedang
berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran
guru mengajak siswa untuk
melakukan pengamatan di Sangat
4 19 29 6 0 0 54 229 4,24 84,81
lapangan dan menyuruh Tinggi
siswa untuk
menulis,menggambar dan
membicarakan tentang apa
yang dipelajari.
Saat belajar pembelajaran
guru mengajak siswa untuk
Sangat
5 melakukan sebuah 20 32 2 0 0 54 234 4,33 86,67
Tinggi
permainan dalam
pembelajaran.
Guru perlu memperagakan
Sangat
6 suatu proses dan sistim atas 19 31 3 1 0 54 230 4,26 85,19
Tinggi
perangkap konsep
Guru tidak perlu
menggunakan piktogram
7 4 12 18 15 5 54 157 2,91 58,15 Sedang
dan periferalnya saat proses
pembelajaran.
Guru perlu melakukan
pembelajaran aktif Sangat
8 23 28 3 0 0 54 236 4,37 87,41
melakukan simulasi Tinggi
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran
sangat
9 guru selalu menrefleksikan 19 30 5 0 0 54 230 4,26 85,19
Tinggi
pengalaman.
Aktifitas Auditory (belajar
dengan berbicara dan
mendengar).
Guru melakukan uji coba
kolaboratif dengan
Sangat
10 membuat kelompok dan 21 28 4 1 0 54 231 4,28 85,56
Tinggi
berbagi pengetahuan pada
siswa.
Guru mengajak siswa
membaca buku panduan
11 9 22 15 8 0 54 194 3,59 71,85 Tinggi
dan komputer dengan suara
yang keras.
Guru tidak perlu
menceritakan kisah-kisah
12 1 11 20 20 2 54 151 2,80 55,93 Sedang
yang mengandung materi
pembelajaran.
Guru memberikan peluang
siswa untuk melakukan Sangat
13 19 34 1 0 0 54 234 4,33 86,67
proses belajar berdasarkan Tinggi
kemitraan dan tim.
Guru meminta siswa
berkelompok untuk
14 menyusun pemecahan 11 30 11 1 1 54 211 3,91 78,15 Tinggi
masalah atau membuat
rencana jangka panjang.
Guru tidak perlu meminta
siswa mempraktikan suatu
keterampilan atau
memperagakan suatu fungsi
15 4 4 19 22 5 54 142 2,63 52,59 Sedang
sambil mengucapkan secara
singkat dan teperinci apa
yang sedang mereka
kerjakan.
Aktifitas Visualization
(belajar dengan mengamati
dan menggambarkan)
Guru memperjelas dalam
menerapkan materi dengan Sangat
16 25 22 7 0 0 54 234 4,33 86,67
menggunakan benda 3 Tinggi
dimensi
Guru tidak perlu
menampilkan grafik dan
17 sarana presentasi berwarna- 0 3 33 12 6 54 141 2,61 52,22 Sedang
warni sesuai dengan
berbagai gaya belajar
Guru perlu berusaha
melibatkan seluruh otak Sangat
18 20 21 8 5 0 54 218 4,04 80,74
dan seluruh tubuh siswa Tinggi
dalam pembelajaran
Guru perlu melakukan
peningkatan kreasi Sangat
19 8 45 1 0 0 54 223 4,13 82,59
piktogram pada proses Tinggi
pembelajaran.
Untuk melahirkan suatu
gagasan-gagasan baru guru
tidak perlu meminta siswa
mempraktekkan suatu
keterampilan atau
20 4 10 24 10 6 54 158 2,93 58,52 Sedang
memperagakan suatu fungsi
sambil mengucapkan secara
singkat dan teperinci
terhadap sedang apa yang
mereka kerjakan.
Guru tidak perlu meminta
siswa berkelompok dan
berbicara nonstop saat
21 0 6 26 20 2 54 144 2,67 53,33 Sedang
menyusun mecahankan
masalah atau membuat
rencana jangka panjang
Dalam penyampaian materi
pembelajaran guru perlu
Sangat
22 mengajak siswa untuk 12 41 1 0 0 54 227 4,20 84,07
Tinggi
melakukan pengamatan
lapangan.
Dalam menjelaskan materi
pembelajaran guru perlu
menggunakan bahasa yang
23 15 21 16 2 0 54 211 3,91 78,15 Tinggi
penuh gambar (metafora,
analogi ) sesuai dengan
materi diajarkan.
Dalam proses mengajar
pembelajran apakah guru
24 0 14 18 21 1 54 153 2,83 56,67 Sedang
tidak perlu menggunakan
media kreasi piktogram.
Aktivitas Intellectualy
(belajar dengan
memecahkan masalah dan
berpikir).
Guru meransang rasa ingin
tahu siswa dengan banyak
Sangat
25 melakukan bertanya dan 27 25 2 0 0 54 241 4,46 89,26
Tinggi
mengemukakan berbagai
masalah kepada siswa.
Guru perlu memberikan
kesempatan kepada siswa
Sangat
26 untuk melakukan aktivitas 28 26 0 0 0 54 244 4,52 90,37
Tinggi
pemecahan masalah secara
kelompok.
Guru tidak perlu
memberikan pernyataan
27 2 7 13 27 5 54 136 2,52 50,37 Sedang
yang memberikan manfaat
kepada siswa
pada proses pembelajaran
Sangat
28 guru perlu merefleksikan 17 24 12 1 0 54 219 4,06 81,11
Tinggi
pengalaman.
Guru tidak perlu
memberikan pengalaman
29 5 6 15 21 7 54 143 2,65 52,96 Sedang
belajar dunia nyata yang
kontekstual
Guru perlu melatih siswa
untuk menemukan baik
sendiri, berpasangan atau Sangat
30 18 27 2 6 1 54 217 4,02 80,37
kelompok dengan Tinggi
pemberian masalah untuk
dapat dipecahkan.
Saat belajar pembelajaran
guru mengajak siswa untuk
Sangat
31 mencari dan menyaring 25 25 3 1 0 54 236 4,37 87,41
Tinggi
informasi yang berkaitan
dengan pembelajaran.
Guru tidak perlu
melibatkan siswa dalam
32 0 5 16 25 8 54 126 2,33 46,67 Sedang
memecahkan masalah pada
proses pembelajaran
Guru perlu mengarahkan
Sangat
33 siswa untuk menganalisis 19 31 3 1 0 54 230 4,26 85,19
Tinggi
masalah
Guru tidak perlu melatih
34 siswa mengerjakan 2 6 18 24 4 54 140 2,59 51,85 Sedang
perencanaan strategi
Pada proses pembelajaran
guru selalu mengarahkan Sangat
35 23 27 4 0 0 54 235 4,35 87,04
siswa untuk memilih Tinggi
gagasan kreatif
Guru perlu mengarahkan
siswa untuk mencari dan Sangat
36 22 29 3 0 0 54 235 4,35 87,04
menyaring informasi pada Tinggi
proses pembelajaran
Pada proses pembelajaran
Sangat
37 guru perlu melatih 10 39 5 0 0 54 221 4,09 81,85
Tinggi
merumuskan pertanyaan.
Guru tidak perlu
mengarahkan penerapan
38 0 6 21 21 6 54 135 2,50 50,00 Sedang
gagasan baru pada
pekerjaan.
Guru tidak perlu
mengarahkan dan
39 0 4 22 23 5 54 133 2,46 49,26 Sedang
menciptakan makna pribadi
dalam proses pembelajaran.
Guru perlu melatih siswa
meramalkan implikasi suatu Sangat
40 7 39 7 1 0 54 214 3,96 79,26
gagasan pada proses Tinggi
pembelajaran.
Rata-rata 3,66
Keterangan:
berikut:
1. guru selalu mengajak siswa terlibat penuh sejak awal pembelajaran dengan
6. Guru perlu memperagakan suatu proses dan sistim atas perangkap konsep
10. Guru melakukan uji coba kolaboratif dengan membuat kelompok dan
11. Guru mengajak siswa membaca buku panduan dan komputer dengan suara
berdasarkan kemitraan dan tim dengan sangat tinggi (dengan nilai 4,33)
atau membuat rencana jangka panjang dengan tinggi (dengan nilai 3,91)
15. Guru tidak perlu meminta siswa mempraktikan suatu keterampilan atau
teperinci apa yang sedang mereka kerjakan dengan sedang (dengan nilai
2,63 )
17. Guru tidak perlu menampilkan grafik dan sarana presentasi berwarna-
warni sesuai dengan berbagai gaya belajar dngan sedang (dengan nilai
2,61 )
18. Guru perlu berusaha melibatkan seluruh otak dan seluruh tubuh siswa
20. Untuk melahirkan suatu gagasan-gagasan baru guru tidak perlu meminta
4,20)
25. Guru meransang rasa ingin tahu siswa dengan banyak melakukan
29. Guru tidak perlu memberikan pengalaman belajar dunia nyata yang
31. Saat belajar pembelajaran guru mengajak siswa untuk mencari dan
32. Guru tidak perlu melibatkan siswa dalam memecahkan masalah pada
34. Guru tidak perlu melatih siswa mengerjakan perencanaan strategi dengan
35. Pada proses pembelajaran guru selalu mengarahkan siswa untuk memilih
36. Guru perlu mengarahkan siswa untuk mencari dan menyaring informasi
38. Guru tidak perlu mengarahkan penerapan gagasan baru pada pekerjaan
39. Guru tidak perlu mengarahkan dan menciptakan makna pribadi dalam
Kecamatan Percut Sai Tuan tergolong “tinggi” dengan nilai rata-rata 3,66. Dapat
diketahui juga nilai rata rata tingkat capaian responden (TCR) adalah 73,21 persen
Dapat dilihat bahwa jumlah skor tertinggi yakni pada item nomor 1 yang
memperoleh skor 260. Dari skor yang diperoleh bahwa kebanyakan guru
memberikan persepsi sangat setuju pada pernyataan “guru selalu mengajak siswa
terlibat penuh sejak awal pembelajaran dengan sangat tinggi”. Dimana untuk
option sangat setuju bahwa model SAVI baik diterapkan pada semua materi
pelajaran tematik. Maka dari itu dari jawaban angket guru yang memiliki skor
SANGAT
NO SANGAT KURANG TIDAK
SETUJU TIDAK
ITEM SETUJU SETUJU SETUJU
SETUJU
f P f P F P F P f P
1 44 81,5 10 18,5 0 0 0 0 0 0
2 20 37,0 33 61,1 1 1,9 0 0 0 0
3 1 1,9 2 3,7 12 22,2 31 57,4 8 14,8
4 19 35,2 29 53,7 6 11,1 0 0,0 0 0,0
5 20 37,0 32 59,3 2 3,7 0 0,0 0 0,0
6 19 35,2 31 57,4 3 5,6 1 1,9 0 0,0
7 4 7,4 12 22,2 18 33,3 15 27,8 5 9,3
8 23 42,6 28 51,9 3 5,6 0 0,0 0 0,0
9 19 35,2 30 55,6 5 9,3 0 0,0 0 0,0
10 21 38,9 28 51,9 4 7,4 1 1,9 0 0,0
11 9 16,7 22 40,7 15 27,8 8 14,8 0 0,0
12 1 1,9 11 20,4 20 37,0 20 37,0 2 3,7
13 19 35,2 34 63,0 1 1,9 0 0,0 0 0,0
14 11 20,4 30 55,6 11 20,4 1 1,9 1 1,9
15 4 7,4 4 7,4 19 35,2 22 40,7 5 9,3
16 25 46,3 22 40,7 7 13,0 0 0,0 0 0,0
17 0 0,0 3 5,6 33 61,1 12 22,2 6 11,1
18 20 37,0 21 38,9 8 14,8 5 9,3 0 0,0
19 8 14,8 45 83,3 1 1,9 0 0,0 0 0,0
20 4 7,4 10 18,5 24 44,4 10 18,5 6 11,1
21 0 0,0 6 11,1 26 48,1 20 37,0 2 3,7
22 12 22,2 41 75,9 1 1,9 0 0,0 0 0,0
23 15 27,8 21 38,9 16 29,6 2 3,7 0 0,0
24 0 0,0 14 25,9 18 33,3 21 38,9 1 1,9
25 27 50,0 25 46,3 2 3,7 0 0,0 0 0,0
26 28 51,9 26 48,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
27 2 3,7 7 13,0 13 24,1 27 50,0 5 9,3
28 17 31,5 24 44,4 12 22,2 1 1,9 0 0,0
29 5 9,3 6 11,1 15 27,8 21 38,9 7 13,0
30 18 33,3 27 50,0 2 3,7 6 11,1 1 1,9
31 25 46,3 25 46,3 3 5,6 1 1,9 0 0,0
No Sangat Tidak
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
Item Setuju
F P F P F P F P F P
33 19 35,2 31 57,4 3 5,6 1 1,9 0 0,0
34 2 3,7 6 11,1 18 33,3 24 44,4 4 7,4
35 23 42,6 27 50,0 4 7,4 0 0,0 0 0,0
36 22 40,7 29 53,7 3 5,6 0 0,0 0 0,0
37 10 18,5 39 72,2 5 9,3 0 0,0 0 0,0
38 0 0,0 6 11,1 21 38,9 21 38,9 6 11,1
39 0 0,0 4 7,4 22 40,7 23 42,6 5 9,3
40 7 13,0 39 72,2 7 13,0 1 1,9 0 0,0
Jml 523 968,5 845 1565 400 740,7 320 592,6 72 133,3
Me
P% 24,21 39,12 18,52 14,81 3,333
gugus V Kecamatan Percut Sai Tuan Kabupaten Deli Serdang yang dilihat dari
Berikut gambaran persentase persepsi guru jika dilihat dari keempat indikator
tersebut.
jumlah keseluruhan dari persentase responden dibagi dengan jumlah item angket
rata-rata responden dari alternatif angket untuk option “Sangat Tidak Setuju”
option di atas dapat diartikan bahwa guru memiliki persepsi yang positif terhadap
model SAVI dalam proses pembelajaran tematik karena guru cenderung lebih
Somatic
Sai Tuan. Berikut gambaran persentase persepsi guru jika dilihat dari indikator
Somantic.
34,77 % untuk option Sangat Setuju, 42,59 % Setuju, 10,29% Kurang Setuju, 9,67
% Tidak Setuju dan 2,67 % Sangat Tidak Setuju. Dari analisis jawaban, bahwa
guru memiliki pengetahuan yang positif tentang model pembelajaran SAVI dalam
proses pembelajaran tematik karena guru cenderung lebih banyak memilih untuk
option setuju. Adapun interpretasi data untuk setiap item pernyataan angket pada
nilai 4,33)
diketogorikan sedang.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini.
mengetahui gambaran persepsi guru yang berhubungan dengan rasa senang atau
tidak senang, harapan dan keyakinan terhadap objek sikap guru tentang model
indikator Auditory.
Sangat
No Sangat Kurang Tidak
Item Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju
f P F P f P f P F P
10 21 38,9 28 51,9 4 7,4 1 1,9 0 0,0
11 9 16,7 22 40,7 15 27,8 8 14,8 0 0,0
12 1 1,9 11 20,4 20 37,0 20 37,0 2 3,7
13 19 35,2 34 63,0 1 1,9 0 0,0 0 0,0
14 11 20,4 30 55,6 11 20,4 1 1,9 1 1,9
15 4 7,4 4 7,4 19 35,2 22 40,7 5 9,3
Jml f 65 120,4 129,0 238,9 70,0 129,6 52,0 96,3 8,0 14,8
Mean
P% 20,06 39,81 21,60 16,05 2,47
indikator Auditory ini 20,06 % Sangat Setuju, 39,81 % Setuju, 21,60 % Kurang
setuju, 16,05 % Tidak Setuju, dan 2,47 % untuk option Sangat Tidak Setuju. Dari
dapat diartikan bahwa persentase responden yang menjawab pada option “Setuju”
option “Setuju” menunjukkan bahwa guru memiliki sikap yang positif terhadap
Adapun interpretasi data untuk setiap item pernyataan angket pada indikator
11. Guru mengajak siswa membaca buku panduan dan komputer dengan
4,33)
nilai 3,91)
diketogorikkan rendah.
ini: Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini:
Kecamatan Percut Sai Tuan. Berikut gambaran persentase persepsi guru jika
Sangat
No Sangat Kurang Tidak
Item Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju
f P F P f P f P f P
16 25 46,3 22 40,7 7 13,0 0 0,0 0 0,0
17 0 0,0 3 5,6 33 61,1 12 22,2 6 11,1
18 20 37,0 21 38,9 8 14,8 5 9,3 0 0,0
19 8 14,8 45 83,3 1 1,9 0 0,0 0 0,0
20 4 7,4 10 18,5 24 44,4 10 18,5 6 11,1
21 0 0,0 6 11,1 26 48,1 20 37,0 2 3,7
22 12 22,2 41 75,9 1 1,9 0 0,0 0 0,0
23 15 27,8 21 38,9 16 29,6 2 3,7 0 0,0
24 0 0,0 14 25,9 18 33,3 21 38,9 1 1,9
Jml f 84 155,6 183 338,9 134 248,1 70 129,6 15 27,8
Me P
% 17,28 37,65 27,57 14,40 3,09
konatif ini 17,28 % Sangat Setuju, 37,65 % Setuju, 27,57 % Kurang Setujul, 14,40
% Tidak Setuju, dan 3,09 % untuk option Sangat Tidak Setuju. Dari pemaparan
responden yang menjawab pada option “Setuju” adalah persentase yang paling
Adapun interpretasi data untuk setiap item pernyataan angket pada indikator
17. Guru tidak perlu menampilkan grafik dan sarana presentasi berwarna-
18. Item “Guru perlu berusaha melibatkan seluruh otak dan seluruh tubuh
21. Guru tidak perlu meminta siswa berkelompok dan berbicara nonstop
11,1 %.
38,9 %.
diketgorikan rendah.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini:
Intelektualy
Percut Sai Tuan. Berikut gambaran persentase persepsi guru jika dilihat dari
indikator Intelektualy.
Jadi, dari total keseluruhan jawaban angket dapat disimpulkan persentase
Intelectualy ini 23,73 % Sangat Setuju, 37,73 % Setuju, 16,90 % kurang Setuju,
17,48 % Tidak Setuju, dan 4,17 % untuk option Sangat Tidak Setuju. Dari
Adapun interpretasi data untuk setiap item pernyataan angket pada indikator
4.4 Item “Guru meransang rasa ingin tahu siswa dengan banyak
46,3%.
setuju 13,0%.
8.4 Guru tidak perlu memberikan pengalaman belajar dunia nyata yang
11,1%.
setuju 50,0 %.
10.4 Saat belajar pembelajaran guru mengajak siswa untuk mencari dan
11.4 Item “Guru tidak perlu melibatkan siswa dalam memecahkan masalah
11,1 %.
18.4 Guru tidak perlu mengarahkan dan menciptakan makna pribadi dalam
19.4 Guru perlu melatih siswa meramalkan implikasi suatu gagasan pada
diketgorikan rendah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar diagram
di bawah ini:
Rata-rata
Indikator Alternatif jawaban Kategori
Persentase
Sangat Setuju 34,77% Rendah
Setuju 42,59% Sedang
Aktifitas Somatic Kurang Setuju 10,29% Sangat Rendah
Tidak Setuju 9,67% Sangat Rendah
Sangat Tidak Setuju 2,67% Sangat Rendah
Sangat Setuju 20,06% Rendah
Setuju 39,81% Sedang
Aktifitas Auditory Kurang Setuju 21,60% Rendah
Tidak Setuju 16,05% Sangat Rendah
Sangat Tidak Setuju 2,47% Sangat Rendah
Sangat Setuju 17,28% Sangat Rendah
Setuju 37,65% Rendah
Aktivitas Visual Kurang Setuju 27,57% Rendah
Tidak Setuju 14,40% Sangat Rendah
Sangat Tidak Setuju 3,09% Sangat Rendah
Sangat Setuju 23,73% Rendah
Setuju 37,73% Rendah
Aktivitas
Kurang Setuju 16,90% Sangat Rendah
Intelektual
Tidak Setuju 17,48% Sangat Rendah
Sangat Tidak Setuju 4,17% Sangat Rendah
Kaitan dengan hipotesis penelitian ini adalah guru memiliki persepsi yang
SD gugus V Kecamatan Percut Sai Tuan diterima secara deskriptif, hal itu
dibuktikan berdasarkan hasil analisis data dari rata-rata skor jawaban yang
diperoleh berada di atas 3,5 yaitu sebesar 3,66 yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
perolehan jumlah persentase dari seluruh item paling banyak untuk option setuju
sebesar 39,12 % yang artinya berada diatas pada persentase 39 % yang dapat
Tuan memiliki kategori “Tinggi” dengan hasil yang diperoleh berdasarkan rata-
Berikut hasil data nilai persepsi guru tentang model pembelajaran SAVI
dalam proses pembelajaran tematik berdasarkan data keseluruhan dan data setiap
indikator
belajar dengan mengalami dan melakukan. Hasil analisis data yang diperoleh
sebesar 34,77% dan 42,59% setuju. Hal ini menunjukkan persepsi guru tentang
tematik di SD. Pengetahuan guru yang positif dilihat dari guru memiliki persepsi
menangggapi. Hasil analisis data yang diperoleh sebesar 20,06% sangat setuju dan
39,81% setuju. Hal ini menunjukkan guru memiliki persepsi yang masih kategori
sedang terhadap model pembelajaran SAVI dalam proses pembelajaran tematik di
Guru memiliki persepsi yang sangat rendah terhadap Model pembelajaran SAVI
terhapa pembelajaran tematik dilihat dari Indikator Visualization dapat dilihat dari
Hasil analisis data yang diperoleh sebesar 17,28% sangat setuju dan 37,73%
setuju. Hal ini menunjukkan guru memiliki persepsi masih rendah terhadap model
Percut Sai Tuan. Sebab melalui model pembelajaran SAVI guru dapat melakukan
dilihat dari Indikator Visualization dapat dilihat dari Hasil analisis data yang
diperoleh sebesar 23,73% sangat setuju dan 37,73% setuju. Hal ini menunjukkan
guru memiliki persepsi yang rendah terhadap model pembelajaran SAVI dalam
setuju untuk pernyataan “guru selalu mengajak siswa terlibat penuh sejak awal
pembelajaran.” Maka dari itu dari jawaban angket guru yang memiliki skor
39,12% Setuju, 18,52% Kurang Setuju14,81%, Tidak Setuju, dan 3,33% Sangat
bahwa guru memiliki persepsi yang positif terhadap model pembelajaran SAVI
yang sangat setuju dan setuju adalah paling banyak dipilih yaitu sebesar 63,33 %
yang artinya berada pada persentase ≥ 60% yang termasuk pada kategori tinggi.
dikatakan bahwa hasil penelitian ini sependapat dengan pendapat Shorimin (2014:
penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual. Daya ingat siswa terhadap
diharapkan siswa yang lebih pintar dapat membantu siswa lain yang kurang
cerdas, Menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan efektif. Mampu
konsentrasi siswa, Siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat, Melatih siswa
jawabannya.
Dengan dukungan teori yang sejalan dengan persentase total hasil penelitian
pembelajaran tematik.
BAB V
5.1 Kesimpulan
indera yang dimiliki siswa agar tercapai pembelajaran yang maksimal. Dengan
penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual. Daya ingat siswa terhadap
diharapkan siswa yang lebih pintar dapat membantu siswa lain yang kurang
cerdas, Menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan efektif. Mampu
konsentrasi siswa, Siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat, Melatih siswa
membantu guru dalam proses pembelajaran, maka perlu adanya persepsi guru
rata-rata skor jawaban angket sebesar 3,66. Terlihat pula bahwa nilai
(24,21% Sangat Setuju dan 39,12% Setuju) yang artinya bahwa guru
3. Berdasarkan item angket yang memiliki jumlah skor tertinggi dari hasil
persepsi guru adalah item nomor 1 yang memperoleh skor 260 dimana
berikut:
5.2 Saran
1. Sekolah
2. Guru
belajar siswa yang aktif dan memiliki berdampak pada hasil belajar
siswa nantinya.
3. Penelitian Selanjutnya
Aqib, Zainal dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk guru SD, SLB, TK.
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Rosda .
Muzamiroh, Mida Latifatul. 2013. Kupas Tuntas Kurukulum 2013 Kelebihan dan
Pressindo.
Priansa, Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran
Pustaka Setia.
Press.
Jajarta.
Bandung.
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Cipta.