PENDAHULUAN
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
Masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah lemahnya proses
seperti aspek sosial, aspek ekonomi, aspek kesehatan dan tak terkecuali aspek
guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan adanya pandemic ini
pada kecermatan dan ketepatan peserta didik dalam menerima dan mengolah
ini dapat menimbulkan minimnya interaksi langsung antara guru dan siswa
bahkan antar-siswa itu sendiri. Dengan minimnya interaksi ini dapat menghambat
saat ini menjadi suasana baru dalam proses pembelajaran yang dirasakan guru
merupaka salah satu media yang sangat efektif untuk mentransfer ilmu guru
kepada peserta didik. Proses pembelajaran saat ini berlangsung menggunakan IT.
mudah tertarik dan kemudian diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan
oleh guru. Melalui internet, pengguna dapat mengkases media sosial yang
dari fungsinya WhatsApp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa
3
mengirim gambar, video, berdiskusi, mengirim dokumen berupa word dan masih
banyak lagi.
Dengan kondisi yang seperti ini peran teknologi sangat dibutuhkan, karena
pembelajaran daring akan terasa sulit tanpa bantuan teknologi. Dalam pelaksanaan
beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat,
zoom maupun melalui WhatsApp Group. Namun pembelajaran secara daring tidak
berbagai kendala yang akan menghambat proses pembelajaran daring. Dari segi
pembelajaran daring pada jenjang Sekolah Dasar tersebut diantaranya yaitu, tidak
semua siswa memiliki ponsel, banyak diantara mereka yang mengandalkan ponsel
orang tua, sehingga mereka tidak bisa secara intens mengikuti pembelajaran
secara daring. Oleh sebab itu guru harus menyiasati permasalahan tersebut.salah
satu strategi yang digunakan guru untuk menyiasati hal tersebut adalah dengan
Pada kegiatan belajar, masalah yang ada cukup kompleks dimana banyak
peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar yang
diberikan guru.
Negeri 101896 Kiri Hulu Tanjung Morawa. Pada saat pelaksanaan observasi
bulan September 2020 pembelajaran pada masa pandemi ini dilakukan dengan
pembelajaran daring ada sebagian siswa yang rendah atau tidak mecapai nilai
KKM yang tela ditentukan oleh guru yaitu 65.00. Ada banyak factor yang
mempengaruhi hasil belajar salah satunya siswa yang belum betanggung jawab
mengerjakan tugas orang tuanya, siswa yang masih kurang percaya diri dalam
tidak pernah mengumpulkan tugas dan kurangnya interaksi guru dengan siswa
sehingga siswa kurang gigih dalam belajar hal tersebut berdampak pada hasil
belajar siswa. Kondisi tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengkaji maupun
5
Kelas
No KKM Nilai Keterangan
Va Vb
1 65 ≥ 23 21 Tuntas
2 65 ≤ 7 9 Belum tuntas
belajar siswa kelas V SDN 101896 Kiri Hulu Kecamatan Tanjung Morawa pada
maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh hasil belajar
melalui WhatsAppdi kelas V SDN 101896 Kiri Hulu Kecamatan Tanjung Morawa
T.A. 2020-2021?.
dalam penelitian ini untuk mengetahui terdapat pengaruh hasil belajar matematika
T.A. 2020-2021.
1. Manfaat Teoritis
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
hasil belajar.
7
b. Bagi Guru
c. Bagi sekolah
WhatsApp.
d. Bagi Peneliti
perkuliahan.
dan masa depan dan menjadi sumber bahan informasi juga referensi
Kata daring berasal dari dua kata yaitu dalam dan jaringan. Menurut Isman
oleh sekolah yang peserta didiknya dan instrukturnya (guru) berada di lokasi
jaringan. Di bawah ini ada beberapa pengertian pembelajaran daring menurut para
dilakukan tanpa tatap muka dan melalui jaringan atau internet yang telah tersedia.
2.1.2 WhatsApp
frasa What’s Up yang merupakan sebuah aplikasi mobile chatting yang didirikan
oleh Jan Koum dan Brian Acton. Aplikasi WhatsApp terhubung langsung dengan
yang simpel. Awalnya WhatsApp hanya bisa mengirim pesan, tetapi sekarang,
WhatsApp sudah memiliki fitur lain seperti mengirim gambar, kontak, file, voice
recording, menelepon, dan bahkan video call. Salah satu fitur terbaru yang
diberikan WhatsApp adalah status atau yang lebih dikenal dengan WhatsApp
story. Story hanya akan tersimpan selama 24 jam dan akan hilang setelahnya.
Selain itu, diakhir Oktober 2017, WhatsApp juga merilis fitur terbarunya
WhatsApp di dunia lebih dari 1 miliar di lebih dari 180 negara. Dari segi kultur
salah satu pasar yang paling aktif berkirim pesan di wilayah Asia Tenggara.Begitu
10
tingginya angka pengguna WhatsApp sebagai salah satu media sosial yang banyak
digemari oleh orang Indonesia terutama para remaja maka tidak mustahil
menimbulkan berbagai dampak, apakah itu dampak yang positif maupun yang
Indonesia terdiri dari orang-orang yang suka ngobrol.Oleh karena itu, layanan
WhatsApp semakin mendorong orang Indonesia untuk saling bertegur sapa dan
mengobrol.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan
pikiran dan atau perasaan orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Komunikasi dalam proses
sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh
teknologi komunikasi yang semakin canggih. Surat, telepon, radio, film dan tv
gambar dan warna Seperti pada perkembangan teknologi intenet dan telepon
media sosial. Karena untuk mengakses media sosial bisa kita lakukan kapanpun
mengakses media televisi, radio dan sebagainya diperlukan tenaga yang cukup
banyak, maka lain halnya dengan media sosial yang dapat diakses dengan mudah
melalui telepon. Contoh jejaring sosial antara lain adalah facebook, twitter, path,
orang atau lebih yang melibatkan computer dan terlibat dalam proses untuk
tanpa henti selama kita tersambung dengan internet. Sehingga memudahkan kita
pengguna WhatsApp, kita dapat bertukar foto, audio maupun video.Kita juga bisa
membuat group yang terdiri dari banyak orang untuk mengobrol online melalui
WhatsApp.
tentang penggunaan.Manusia belajar dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu,
tidak kenal menjadi kenal, tidak paham menjadi paham.Berikut ini dijelaskan
tentang hal yang terkait dengan pengetahuan tentang produk yang meliputi,
12
kepuasan/penggunaan dalam suatu produk. Ketika ketiga unsur itu sudah kita
kuasai maka kita akan dimudahkan dalam menggunakan produk tersebut Hal
mempengaruhi kita dalam menggunakan suatu produk yang dalam hal ini adalah
b. Pengetahuan tentang Manfaat Kita harus tahu manfaat dari WhatsApp itu
aplikasi lainnya.
mengarah pada segi waktu, yaitu berapa lama WhatsApp bisa digunakan jika
kolaboratif dan kolaboratif secara online antara guru dan siswa ataupun
digunakan.
grup.
Dampak positif yang timbul dari penggunaan situs jejaring sosial adalah
sebagai berikut:
14
2. Mencari, menambah teman atau bertemu kembali dengan teman lama. Baik
jejaring sosial.
waktu mereka menjadi menurun karena sebagian besar hanya digunakan untuk
dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang
video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri.
a. Tujuan Kognitif
manusiawi.
b. Tujuan Afektif Dengan menggunakan efek dan tekhnik, video dapat menjadi
c. Tujuan Psikomotorik
ditampilkan.
afektif dan psikomorik. Pada ranah kognitif dapat diraih siswa karena mereka
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi
tersebut.
memahami materi
menyertainya.
2. Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara
nyata.
18
memahami materi
dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pembelajaran dan setiap ranah:
informasi yang diterima peserta didik dari dunia luar untuk bertahan dan
kemmapuan untuk memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada membaca
teks.
perencanaan antara siswa dan guru mengenai suatu pokok bahasan yang harus
diselesaikan oleh siswa dalam waktu tertentu yang telah disepakati. Metode
pemberian tugas merupakan metode yang banyak diberikan guru dalam proses
belajar mengajar, sesuai dengan fungsi sekolah sebagai wadah edukasi, maka
do). Maka melalui pemberian tugas tidak hanya terbatas pada materi yang
dibicarakan di kelas.
adalah :
dan lain-lain;
c. menjalin kerjasama dan sikap saling menghargai hasil kerja orang lain;
h. hasil belajar siswa lebih bermutu karena diikuti dengan berbagai macam
model latihan.
penyajian bahan pelajaran. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas
yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara
tugas atau lebih dikenal dengan metode pemberian tugas merupakan suatu cara
didik dan guru mengenai suatu pokok bahasan yang harus diselesaikan oleh
peserta didik dalam waktu tertentu yang telah ditentukan yang dapat dilakukan
hendaknya mempertimbangkan:
b. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga peserta didik mengerti apa
orang lain
dikerjakannya
c. Penilaian hasil pekerjaan peserta didik baik dengan tes maupun nontes
Hasil belajar dapat dipahami dari dua kata yang membentuknya, yaitu
“hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat
belajar adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh inteligensi dan penguasaan awal siswa
tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan
tujuan belajar sesuai dengan kapasitas inteligensi siswa dan pencapaian tujuan
22
belajar perlu menggunakan bahasa apersepsi, yaitu bahan yang telah dikuasai
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang diperoleh dengan kerja
pembelajaran.
matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein yang artinya
mempelajari pola dan struktur, perubahan dan ruang.Secara informal, dapat pula
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang
lain dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,
konsep yang berhubungan satu sama lain dan disebut juga dengan lambang
materi pelajaran matematika yang dapat dilihat dari nilai matematika dan
dibuat dan dianggap cukup relevan atau mempunyai keterkaitan dengan judul dan
topik yang akan diteliti yang berguna untuk menghindari terjadinya pengulangan
penelitian relevan yang penulis paparkan yang sesuai dengan penelitian di atas
daring, hal tersebut terbukti dari keantusiasan siswa yang ditandai dengan
perolehan hasil belajar siswa kelas II SDN Mangkang Kulon 1, dari 27 siswa
90 ada 3 siswa, nilai 80 ada 1 siswa dan 3 siswa memperoleh nilai 75. Jadi
24
Selain itu ketika video pembelajaran diterapkan di kelas III semua siswa
sedangkan t tabel = 2,016 sehingga nilai t hitung = 1,65 < t tabel = 2,016,
tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media video online
terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas III SDN 15 Cakranegara tahun
ajaran 2020/2021.
efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN
12 Kendari.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata dan hasil
yang baik dapat dicapai dengan kualitas pembelajaran yang efektif dan efesien.
Pada proses pembelajaran daring agar berjalan dengan efektif dan efesien terdapat
dua unsure yang penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.
proses kegiatan pembelajaran daring akan lebih menarik dan siswa akan menjadi
lebih aktif, selain itu siswa akan lebih memahami materi ajar dan mudah
Kecamatan Tanjung Morawa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah yang dilakukan terlebih dahulu yaitu
pembelajaran daring yang berbeda pada kedua kelompok, siswa dapat dilihat hasil
kemudian dianlisis untuk melihat apakah ada pengaruh dan perbedaan hasil
belajar siswa yang menggunakan media video dan pemberian tugas di kelas V
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari dua variabel
bebas yaitu media video (X1) dan pemberian tugas (X2) dan satu variabel terikat
yaitu hasil belajar siswa (Y).berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu
berikut:
(X1)
Hasil Belajar
(Y)
(X2)
kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas maka diduga “terdapat pengaruh
hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media video dengan pemberian
METODE PENELITIAN
manusia sebagai subjek penelitian. Manusia tidak ada yang sama dan bersifat
labil. Oleh sebab itu, variabel asing yang mempengaruhi perlakuan tidak bisa
eksperimen murni.
Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing diberikan pretest
dan posttest yang kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan video via
nonequivalent ini sama dengan desain eksperimental murni pretes dan postes
Kelompok eksperimen I 𝑂1 𝑋1 𝑂2
28
29
Kelompok eksperimen II 𝑂1 𝑋2 𝑂2
Keterangan:
𝑋1 : pembelajaran menggunakan video via WhatsAp
𝑋2 : pembelajaran menggunakan pemberian tugas via WhatsApp
𝑂1 : tes awal (pre-test)
𝑂2 : tes akhir (pro-test)
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 101896 Kiri Hulu yang beralamat
di Jl. Bandar Labuhan Kiri Hulu Dusun I Desa Dagang Kerawan Kecamatan
Morawa Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian ini
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V C di SDN 101896 kiri hulu sebanyak 30
siswa.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah seluruh siswa
kelas V C SDN 101896 kiri Hulu Tanjung Morawa T.A 2020/2021 yang
1. Tahap persiapan
diantaranya adalah:
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
c. Menarik kesimpulan.
meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara random
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan melalui Posttest-
eksperimental.
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut:
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39).Variabel terikat dalam
penelitian yang akan dilakukan. Selain itu definisi operasional juga bertujuan
angka.
2. Media Video
perencanaan antara siswa dan guru mengenai suatu pokok bahasan yang harus
diselesaikan oleh siswa dalam waktu tertentu yang telah disepakati. Guru
3.6.1 Dokumentasi
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku- buku
yang relevan, foto- foto dan data yang relevan lainnya. Dokumen yang digunakan
34
dalam penelitian ini yaitu data jumlah dan daftar nama siswa kelas V SDN 101896
Kiri Hulu Kecamatan Tanjung Morawa, foto-foto serta video sebagai bukti
pelaksanaan.
3.6.2 Observasi
antara lain guru, siswa, dan peneliti. Proses observasi dilakukan dengan mengacu
pada pedoman observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa
diamati untuk mendapatkan data kuantitatif yaitu mengenai seberapa besar proses
dengan cara melihat hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dan
apakah kegiatan yang dilakukan guru telah sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Penilaian:
2. Rumus untuk menetukan nilai persentase aktivitas proses guru dan siswa
adalah :
berikut :
35
Kriteria Nilai
Baik 71 – 85
Cukup Baik 56 – 70
Kurang Baik 0 – 55
berlangsung.
3.6.3 Tes
posttest.
Teknik tes dalam penelitian ini adalah melakukan tes hasil belajar
diberikan perlakuan (post-test).Tes beruapa soal pilihan ganda soal yang diberikan
pada pretest dan posttest merupakan soal yang sama hal tersebut bertujuan untuk
pengetahuan dan pemahaman siswa setelah adanya perlakuan. Tes ini bertujuan
peneliti dalam mengumpulkan data pekerjaannya agar lebih mudah, dan hasilnya
36
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
menyusun tes terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal yang disesuaikan dengan
dan sesudah dilakukan penelitian. Adapun rincian dari kisi-kisi soal dapat
penyebut berbeda.
berbeda.
desimal.
pecahan persen
penyebut berbeda
2. Lembar Observasi
38
oleh guru ketika mengajar di kelas. Pada penelitian ini, lembar observasi
WhatApp dan pemberian tugas via WhatsApp pembelajaran daring. Kisi – kisi
peserta didik
39
dikirim.
bilangan pecahan.
pecahan.
dengan baik.
menggunakan uji validitas. Menurut (Sugiyono, 2016 : 121) bahwa uji validitas
Ʃ𝑋𝑌 − (Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
𝑟𝑥𝑦
√{𝑁Ʃ𝑋 2 − (Ʃ𝑋)2 }{𝑁Ʃ𝑌 2 − (Ʃ𝑌)2 }
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y dan variabel Y
ƩX : Jumlah skor variabel X
41
diatas lebih besar dari rtabel maka butir soal tersebut valid, sebaliknya (rhitung> rtabel)
kriteria keputusan instrumen dikatan valid atau tidak yaitu : jika rhitung ≥
rtabel, instrumen valid. Sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel, tidak valid pada taraf
signifikan 5%.
Dimana yang valid terdiri dari 30 soal yang akan di ujikan dalam pretest
tes dapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini pada
𝑛 ) (𝑠2 −Ʃ𝑝𝑞)
𝑟₁₁ = (
𝑛−1 𝑠²
Keterangan :
r₁₁ : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
Ʃpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
N : Banyak item
S² : Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Richardson 20 (r11) maka, diperoleh r11 = 3,903. Dilihat dari koefisien korelasi
44
0,81 ke atas yaitu kriteria reabiltasnya dikategorkan sangat tinggi, sehingga tes
kesukaran. Soal tersebut untuk kedalam kategori sukar, sedang atau mudah. Untuk
Ʃ𝐵
𝑇𝐾 =
Ʃ𝑃
Keterangan :
TK : Tingkat Kesukaran
SB : Banyaknya siswa yang menjawab benar
SP : Jumlah Deluruh siswa peserta tes
Daya beda tes dilakukan untuk membedakan antara kelompok atas dan
bawah. Untuk menentukan daya beda tes masing-masing tes digunakan rumus
Ʃ𝑇ʙ Ʃ𝑅ʙ
𝐷𝐵 = −
Ʃ𝑇 Ʃ𝑅
Keterangan :
DB : Daya pembeda tes
ƩTʙ : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar
ƩRʙ : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar
ƩT : Banyaknya peserta kelompok atas
ƩR : Banyaknya peserta kelompok bawah
45
guna mendapatkan suatu jawaban atau kesimpulan, teknik analisis data yang
berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelas memiliki
Data dalam penelitian ini berbentuk data nominal, maka digunakan uji
menggunakan rumus
1 𝑋1 − 𝑋
𝑍 =
𝑆
Keterangan:
X : Rata-rata nilai hasil belajar
S : Standar deviasi
46
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 Z1 , Z 2 … . , Zn yang ≤ Z₁
𝑧1 =
𝑛
d. Menghitung selisih F (Z₁) – S ( Z₁), kemudian menentukan harga
mutlaknya
e. Mengambil harga untuk yang paling besar dari selisih itu disebut Lhitung.
pengujian.
variasi yang homogeni atau tidak. Pengujian homogenitas varians yaitu sebagai
berikut:
𝑽𝒃
𝑭𝒉𝒊𝒕 = 𝑽𝒌 (Suhaerah, 2012:45)
Vb : Varians terbesar
Vk : VariansTerkecil
(Suhaerah, 2012:45)
𝟐
̅̅̅̅
𝑿𝟏 −𝑿̅̅̅̅ 𝟐 ∑𝑿
t-test = 𝟐
dengan 𝑺𝑫 =[ 𝑵 𝟏 − (𝑿𝟏 )𝟐 ]
𝟐
𝑺𝑫
𝟏 )+(
𝑺𝑫
𝟐
𝟐 )
𝟏 𝟏
√(
𝑵𝟏 −𝟏 𝑵𝟐−𝟏
Keterangan :
̅̅̅̅
𝑿𝟏 = Rata-rata pada distribusi sampel 1
̅̅̅̅
𝑿𝟐 = Rata-rata pada distribusi sampel 2
𝟐
𝑺𝑫 = Nilai varian pada distribusi sampel 1
𝟏
𝟐
𝑺𝑫 = Nilai varian pada distribusi sampel 2
𝟐
𝑵𝟏 = Jumlah individu pada sampel 1
𝑵𝟐 = Jumlah individu pada sampel 2
1. Jika thitung lebih besat dari ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2020/2021.
2. Jika thitung lebih kecil sam dengan ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
48
2020/2021.
Adapun jadwal penelitian pada penelitian ini adalah seperti pada tabel
berikut :
Bulan/Minggu
No. Kegiatan Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan penelitian
2 Pengumpulan data
3 Analisis data
4 Penulisan laporan
BAB IV
morawa dengan sampel kelas V C yang di bagi menjadi dua kelompok yaitu
grup aplikasi WhatsApp yang mana terdapat dua grup yaitu grup kelompok
eksperimen dan grup kelompok kontrol. Pemberian test pada penelitian ini yaitu
pemberian test secara langsung. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap kegiatan
penelitian yaitu pretest pelaksanaan test awal pada dua kelompok kelas untuk
diberikan treatment (perlakuan) untuk mengetahui bagaimana hasil tes atau hasil
belajar yang dicapai siswa antara kelompok eksperimen dengan media video dan
50
51
awal yaitu nilai pre-test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
dari data distribusi pre-test pada kelas eksperimen. Dan setelah diberikan
pembelajaran lagi dengan menggunakan media video yaitu nilai post-test pada
kelompok eksprimen dapat pada tabel berikut nilai pre test dan post test kelompok
eksperimen:
Tabel 4.1 Nilai Pre Test dan Post Test Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen
No Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test
1 U1 20 53
2 U2 40 79
3 U3 30 83
4 U4 43 92
5 U5 24 89
6 U6 30 54
7 U7 36 54
8 U8 26 43
9 U9 46 89
10 U10 16 36
11 U11 40 79
12 U12 56 89
13 U13 46 72
14 U14 20 56
15 U15 24 59
Jumlah 497 1027
Rata-rata 33,13 68,46
Standart Deviasi 11,74 18,65
Varians 128,64 324,64
Rincian data hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen dapat
Tabel 4.2 Data Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen
No Statistik Pre-Test Post-Test
1 N 15 15
2 Jumlah Skor 497 1027
3 Rata-Rata 33,13 68,46
4 Varians 128,64 324,64
5 Standart Deviasi 11,74 18,65
52
Berdasrkan tabel 4.2 diatas , dapat diketahui bahwa perbedaan pre-test dan
350000
300000
250000
200000
Pre Test
150000 Post Test
100000
50000
0
Jumlah Skor Rata - Rata Varians Standart Deviasi
Gambar 4.1Diagram Data Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen
test awal yaitu nilai pre-test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dari data distribusi pre-test pada kelas kontrol. Dan setelah diberikan
pembelajaran lagi dengan menggunakan metode pemberian tugas yaitu nilai post-
test pada kelompok kontrol dperlihatkan pada tabel berikut niali pre-test dan post-
Tabel 4.3 Nilai Pre Test dan Post Test Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Kelompok Kontrol
No Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test
1 S1 27 56
2 S2 15 40
3 S3 36 56
4 S4 20 36
5 S5 39 56
6 S6 67 80
7 S7 24 40
8 S8 33 40
9 S9 30 73
10 S10 24 49
11 S11 15 40
12 S12 20 40
13 S13 56 73
14 S14 40 56
15 S15 40 50
Jumlah 486 785
Rata – Rata 32,4 52,333
Standart Deviasi 14,676 13,931
Varians 201,04 181,155
Rincian data hasil pre test dan post test pada kelompok kontrol dapat
Tabel 4.4 Data Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Kontrol
No Statistik Pre Test Post Test
1 N 15 15
2 Jumlah Skor 486 785
3 Rata –Rata 32,4 52,333
4 Varians 201,04 181,155
5 Standar Deviasi 14,676 13,931
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahu bahwa perbedaan pre-test dan
200000
180000
160000
140000
120000
100000 Pre Test
80000 Post Test
60000
40000
20000
0
Jumlah Skor Rata - Rata Varians Standar
Deviasi
kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Sampel
berdistribusi normal jika dipenuhi L0< Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05. Uji
normalitas data pre test kelompok eksperimen diperoleh L0 (0,133) < Ltabel (0.220)
dan data pre test kelompok kontrol diperoleh L0 (0,168) < Ltabel (0,220). Data post
test kelompok eksperimen diperoleh L0 (0,933) < Ltabel (0,220) dan data post test
distribusi pre test dan post test pada pada materi operasi hitung bilangan dengan
data pre test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi
normal dan sebaran data post test pada kelompok eksperimen dan kontrol
55
berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Data yang digunakan dalam
pengujian homogenitas ini ialah data pre test dan post test pada kedua kelas. Hasil
Dengan membandingkan kedua Fhitung dan Ftabel diperoleh Fhitung < Ftabel data
pre test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 1,562 < 2,483 dan
Fhitung < Ftabel post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu
1,792 < 2,483. Dari hasiltersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogeny (sama), maka
beda. Data yang digunakan dalam pengujian ini ialah skor rata-rata post test pada
H0 thitung > ttabel pada taraf nyata α = 0.05 Ha diterima dan H0 ditolak. Berikut
Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung = 2.632, ttabel = 2.048
diterima Ha jika thitung>ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 dan dk = ( n1+ n2 – 2).
penggunaan media video dengan metode pemberian tugas melalui WhatsApp pada
materi operasi hitung pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 101897
Morawa pada bulan Mei 2021.Subjek penelitan yaitu siswa kelas V C di bagi
kelas kontrol adalah cara guru untuk menyampaikan materi .pada kelas
pengaruh penggunakan media video dengan metode pemberian tugas melalui grup
Berdasarkan hasil obervasi guru dan siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol terlihat kegiatan guru dan siswa lebih aktif didalam grup
WhatsApp.
menggunakan media video memperoleh rata-rata = 33.1. Dari 15 siswa tidak ada
yang memperoleh tidak ada yang memperoleh diatas nilai KKM atau tidak tuntas.
rata = 68,4. Dimana 46,64% dari 7 siswa memperoleh nilai dibawah KKM atau
tidak tuntas, dan 53,33% dari 8 siswa yang memperoleh diatas KKM atau tuntas.
sebesar 33,1 dan post-test sebesar 68,4 selisihnya yaitu sebesar 35,3.
siswa terdapat 1 siswa yang memperoleh diatas nilai KKM. Sedangkan hasil
80% dari 12 siswa memperoleh nilai diatas KKM atau tuntas., dan 20% dari 3
siswa memperoleh nilai dibawah KKM atau tidak tuntas. Dengan demikian hasil
perubahan perubahan dengan selisih rata-rata pre-test 32,4 dan post-test 52,3
apakah sebaran data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal
atau tidak. Sampel berdistribusi normal jika dipenuhi L0< Ltabel pada taraf
signifikan α = 0,05. Uji normalitas data pre test kelompok eksperimen diperoleh
L0 (0,133) < Ltabel (0.220) dan data pre test kelompok kontrol diperoleh L0 (0,168)
< Ltabel (0,220). Data post test kelompok eksperimen diperoleh L0 (0,933) < Ltabel
(0,220) dan data post test kelompok kontrol diperoleh L0 (0,211) < Ltabel (0,220).
Dapat disimpulkan distribusi pre test dan post test pada pada materi operasi hitung
memiliki sebaran data pre test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdistribusi normal dan sebaran data post test pada kelompok eksperimen dan
Fhitung dan Ftabel diperoleh Fhitung < Ftabel data pre test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yaitu 1,562 < 2,483 dan Fhitung < Ftabel post test pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 1,792 < 2,483. Dari hasil
59
H0 thitung > ttabel pada taraf nyata α = 0.05 Ha diterima dan H0 ditolak. Dari
perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung = 2.632, ttabel = 2.048 dan dk = 28
sesuai dengan kriteria pengujian diterima H0 jika thitung>ttabel dan diterima Ha jika
thitung>ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 dan dk = ( n1+ n2 – 2). Dari perhitungan
dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh penggunaan media video dengan
metode pemberian tugas melalui WhatsApp pada materi operasi hitung pecahan
menemui kesulitan dan berhasil mengerjakan tugas dengan baik dan dapat
belajar dengan menarik dan menyenakan sehingga siswa menjadi lebih memahami
materi yang disampaikan dan memperoleh hasil belajar yang optimal. Pendapat
bahwa tingkat daya serap dan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran
Dengan media video pesan yang disampaikan perhatian, inilah yang penting
dalam penelitian ini rata-rata kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan dengan
media video dengan metode pemberian tugas melalui grup WhatsApp terhadap
hasil beajar matematika siswa kelas V SDN 101896 Kiri Hulu Kecamatan
Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
2. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada kelas V C di SDN 101896 Kiri
beda.
BAB V
5.1 Kesimpulan
test kelompok eksperimen sebesar 68,4 lebih tinggi daripada rata-rata kelompok
kontrol sebesar 52,3. Hasil analisis data menunjukkan nilai t hitung 2,632 > t tabel
pembelajaran yang menggunakan media video memiliki hasil belajar yang tinggi
kelas V SDN 101896 Kiri Hulu Kecamatan Tanjung Morawa T.A 2020/2021.
5.2 Saran
1. Bagi Guru
mempengaruhi hasil belajar matematika siswa, maka itu guru harus lebih
61
62
2. Bagi Siswa
Siswa lebih aktif dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi kepala sekoah SDN
101896 Kiri Hulu sebagai acuan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam
Farida Nur. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil
Belajar Ips Siswa Kelas IV di SD Dharma Karya UT. ( skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta). Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36248/1/Nur%20
Farida-FITK
63
64
Mailani, Elvi. Humairah, Erfiani. (2019). Pengaruh Media Visual Tiga Dimensi
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd Negeri 101772
Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Seminar Nasional
Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.121-131
Naibaho, Efa Devi. Sipayung, Regina. dan Tanjung, Darinda. Hubungan Disiplin
Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa
Kelas V di SDN 24 Tanjung bunga.School Education journal.10(4).342-351
Sobron A.N, B. R. 2019. Persepsi Siswa dalam Studi Pengaruh Daring Learning
terhadap Minat Belajar IPA.Pendidikan Islam dan Multikulturalisme.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru