Anda di halaman 1dari 6

KENDALA PEMBELAJARAN DARING DI SDN GUNGGUNG I

Febrizal Hidayat1, Halimatus Sa’diya2, Khairil Mustofa3,


Hairana4, Noerin Istifa’iyah Noer5, Fauzan Amin6
Email: febrizalhidayat08@gmail.com, Halimatus.s0898@gmail.com,
khairilmustofa10@gmail.com, hairana01112001@gmail.com,
noerinistifaiyahnoer@gmail.com, fauzanvavan6@gmail.com
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia

Abstrak
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang harus dilakukan pada kondisi
pandemi akibat covid-19. Beberapa guru kesulitan beradaptasi sehingga berbagai kendala
ditemukan pada pembelajaran ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala
pembelajaran daring di SDN Gunggung I. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada kepala
sekolah dan guru. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kendala yang dialami selama pembelajaran daring di SDN Gunggung I meliputi kendala yang
dimiliki guru dan siswa.
Kata kunci: kendala, daring, guru, siswa
Pendahuluan
Sampai saat ini seluruh negara masih tidak terlepas dari pandemi yang diakibatkan oleh virus
corona, termasuk negara Indonesia. Virus corona atau yang lebih dikenal dengan istilah covid
19 ini telah memberikan dampak yang luar biasa kepada seluruh elemen termasuk di bidang
pendidikan. Hal ini membuat semua tatanan di bidang pendidikan juga harus segera
beradaptasi dengan kehidupan yang baru. Salah satu contoh yang bisa dirasakan bahwa covid
19 ini memberikan dampak yang luar biasa pada bidang pendidikan adalah berubahnya
sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara langsung bertatap muka di kelas, kini
berubah menjadi pembelajaran daring/online. Hal tersebut diperkuat dengan surat edaran
yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020 bahwa segala kegiatan didalam dan diluar
ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona
terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid, dalam Surat
Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran
daring/jarak jauh.
Dengan adanya virus corona proses kegiatan pembelajaran yang semula dilaksanakan di
sekolah sekarang pelakasanaannya diganti pembelajaaran di rumah secara daring. (Jamilah,
2020) Sistem pembelajaran daring atau online dilakukan dengan cara menyesuaikan
kebutuhan setiap sekolah yang sudah siap dalam pelaksaanan pembelajaran daring. Dalam
pembelajaran daring (online) dapat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi seperti
google classroom, rumah belajar, zoom, video converence, WA group orang tua dan guru,
telepon atau live chat dan lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
saat ini, mampu mendorong berbagai pihak untuk terus perupaya membuat pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran (Kustandi dk, 2013)
SDN Gunggung I merupakan sekolah yang mematuhi setiap peraturan yang diberikan oleh
pemerintah dibidang Pendidikan sehingga melaksanakan pembelajaran daring sesuai instruksi
yang diberikan. SDN Gunggung I merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di
kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep yang ditandai dengan banyaknya peserta didik di
sekolah ini. Desain kelas yang menarik mengikuti kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan
terhadap karakteristik peserta didik sekolah dasar yang umumnya masih senang bermain.
Pandemi membuat guru SDN Gunggung I harus kreatif dan inovatif melalui pembelajaran
daring. Dari keterangan kepala sekolah dan guru mengatakan bahwa terdapat beberapa
kendala yang dihadapi sehingga pembelajaran kurang mendapatkan hasil yang maksimal.
Oleh karena itu kami tertarik untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi SDN
Gunggung I dalam pembelajaran daring di masa pandemi covid 19.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dianggap mampu menterjemahkan
makna, mampu mengeksplorasi informasi dan fenomena mengenai kendala pembelajaran
daring selama pandemi covid 19. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan studi multi
kasus pada sekolah dasar yaitu berusaha mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang
penguatan komunikasi orang tua dan guru terhadap perkembangan belajar siswa di tingkat
sekolah dasar kabupaten Sumenep.
Data-data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam pada dua informan
yaitu kepala sekolah dan guru. Teknik wawancara yang dilakukan termasuk dalam teknik
wawancara tidak terstruktur dan hanya memuat inti permsalahan tentang kendala
pembelajaran daring. Data yang diperoleh dari wawancara tersebut, kemudian dianalisis
menggunakan konsep Miles dan Huberman melalui reduction, data display dan conclusion.
Kajian Teoritis
Rigianti (2020) Pembelajaran secara daring merupakan cara baru dalam proses belajar
mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya internet dalam penyampaian
belajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan internet. Menurut
Imania (2019) pembelajaran daring merupakan bentuk penyampaian pembelajaran
konvensional yang dituangkan pada format digital melalui internet. Pembelajaran daring,
dianggap menjadi satu-satunya media penyampai materi antara guru dan siswa, dalam masa
darurat pandemi. Nengrum dkk (2021) Dalam pembelajaran daring (dalam jaringan)
dilakukan dengan system proses pembelajarannya harus ada media pendukung seperti, Group
WhatsApp, Zoom, dan media lainnya.
Pembelajaran daring memilki kelebihan dan kelemahan. Dari segi kelebihan pembelajaran
daring memberikan fleksibilitas tempat dan waktu (Yuangga dk, 2020), menciptakan suasana
belajar baru (Sari, 2015), menghemat uang transport, peserta didik dapat belajar sesuai
dengan gaya belajar masing-masing, waktu berkumpul dengan keluarga lebih banyak, peserta
didik lebih bertanggung jawab, kreatif, dan mandiri (Ramanta dk, 2020).
Kelemahan dari sistem pembelajaran daring ialah sulit menemukan titik fokus anak karena
situasi dan kondisi rumah kurang mendukung untuk proses pembelajaran daring (Sari, 2015).
Tidak hanya itu, pembelajaran daring menimbulkan kurangnya interaksi antara pendidik dan
peserta didik dan antar peserta didik (Yuangga dk, 2020), pemberian tugas yang lebih
banyak, bergantung dengan koneksi internet, lebih boros kuota internet (Ramanta dk, 2020),
dan lebih sulit dalam memahami materi (Jamil dk, 2020)
Jamilah (2020) Agar pelaksanaan pembelajaran daring atau online bisa ideal di era new
normal, hal yang harus dipersiapkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1)
menggunakan platform pembelajaran daring yang tepat atau sesuai dengan siswa. Atau
pembelajaran secara luring (atau luar jaringan) dengan menggugah terlebih dahulu materi
pembelajaran di internet atau media sosial guru (bisa berupa referensi bacaan atau video
pembelajaran); 2) Memberikan tugas atau evaluasi yang tidak memberatkan siswa tetapi
sesuai dengan tujuan pembelajaran; 3) menentukan kembali capaian pembelajaran atau
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak perlu di rubah secara total namun cukup
dengan menentukan kembali capaian pembealajaran mana yang dapat disampiakan secara e
learning dan ataupun pembelajaran secara luring; 4) menentukan metode dan platform
asesmen yang sesuai bagi setiap capaian; 5) dalam pembelajaran daring, perhatikan waktu
yang sesuai dengan tingkat kemampuan afektif dan kognitif siswa. Begitu juga dalam
pemberian tugas; 6) s elalu memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam
belajar walaupun melalui pembelajaran daring, siswa bisa dikasihkan reward bisa berupa poin
nilai dari lembar penialaian pembelajaran; 7) selalu berkomunikasi dengan orang tua siswa
untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh siswa; 8) buatlah tugas yang kreatif untuk
merangsang otak siswa dalam pembelajaran.
Pembahasan
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada kepala sekolah dan guru di SDN Gunggung
I diketahui bahwa guru telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan
pembelajaran meskipun dalam keadaan pembelajaran daring / jarak jauh. Akan tetapi karena
terdapat beberapa perbedaan antara pembelajaran daring dan luring maka guru mendapatkan
beberapa kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring.
1. Kendala Guru
Beberapa kendala guru dalam pembalajaran daring di SDN Gunggung I adalah sebagai
berikut: a) kesulitan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru tidak dapat
menggunakan metode seperti yang biasa dipakai pada saat pembelajaran tatap muka, karena
pada pembelajaran daring semua materi hanya disampaikan melalui file baik berupa power
point, foto maupun video yang disampaikan melalui whatsapp. Guru tidak bisa melihat
sejauh mana siswa memahami materi karena tidak bisa mengamati langsung aktifitas siswa
saat pembelajaran. b) guru kesulitan dalam memberi penilaian kepada siswa baik dari ranah
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam segi kognitif seorang guru kesulitan karena
apabila seorang siswa diberikan tugas, hampir semua siswa mendapatkan nilai maksimal,
sehingga guru beranggapan bahwa siswa dibantu oleh orang tua atau orang lain dalam
mengerjakan tugasnya, akibatnya guru tidak dapat membedakan mana siswa yang dirasa
mampu memahami pembelajaran dan mana siswa yang tidak dapat memahami
pembelajaran; c) guru kesulitan memantau atau mengawasi aktifitas siswa di rumah ketika
pembelajaran daring, karena tidak semua siswa yang responsif terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh guru dalam proses belajar mengajar melalui daring, sehingga guru
beranggapan bahwa tidak semua siswa terfokus pada pembelajaran yang disampaikan guru
selama proses pembelajaran daring, karena kebanyakan siswa hanya mengikuti pembelajaran
hanya dengan absen saja namun tidak mengikuti proses pembelajarannya sesempurna
pembelajaran secara tatap muka.
2. Kendala Siswa
Daftar Pustaka
Imania, KA. (2019). Rancangan Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis
Daring. Jurnal PETIK. 5 (1). 31-47.
Jamil, SH dk. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Mahasiswa
Pada Masa Pandemik Covid-19. Behavioral Accounting Journal. 3(1). 37-46.
Jamilah. (2020). Guru profesional di era new normal: Review peluang dan tantangan dalam
pembelajaran daring. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran. 10 (2). 238-247
Kustandi, dk. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia
Nengrum, TA dkk. (2021). Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring
dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan. 30 (1). 1-12
Ramanta, D dk. (2020). Pembelajaran Daring Di Sekolah Kejuruan Putra Indonesia Malang
Pada Masa Pandemi Covid-19. Seminar imbingan dan Konseling (pp. 61-67). Malang:
Seminar Bimbingan dan Konseling.
Rigianti, HA. (2020). Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten
Banjarnegara. Elementary School. 7 (2). 297-302
Sari, P. (2015). Memotivasi Belajar Dengan Menggunakan E-Learning. Jurnal Ummul Qura.
2(1). 20-35.
Yuangga, DK dk. (2020). Pengembangan Media Dan Strategi Pembelajaran Untuk Mengatasi
Permasalahan Pembelajaran Jarak Jauh Di Pandemi Covid-19. Jurnal Guru Kita. 4(3).
51-58

Anda mungkin juga menyukai