Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar

(Pane,2017:337). Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai proses guru untuk

memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses belajar dan bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan

sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran pada jenjang sekolah dasar, guru dituntut menciptakan

pembelajaran yang kreatif. Guru juga harus mampu menciptakan suasana yang

menyenangkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran di Indonesia pada tingkat dasar saat ini mengalami

perbedaan tidak seperti pembelajaran sebelumnya. Pandemi Corona Virus

Diseases (Covid-19) yang membuat siswa pada tingkat dasar mengalami

pembelajaran yang berbeda.. Pada awal terjadinya virus Covid-19 seluruh

instansi pendidikan diliburkan kurang lebih 14 hari, guna untuk mencegah

terjadinya persebaran virus Covid-19. Namun di Indonesia jumlah pasien

covid-19 semakin hari semakin bertambah, sehingga pemerintah tidak

memperbolehkan adanya pembelajaran tatap muka. Kondisi ini dirasa berat

bagi pendidik maupun peserta didik. Terlebih pendidik dituntut lebih kreatif

dalam proses pembelajaran tanpa melakukan tatap muka secara langsung.

1
Pemerintah menghimbau kepada seluruh instansi pendidikan untuk

melakukan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Tidak mungkin

jika karena adanya pandemi pembelajaran disekolah terhenti begitu saja.

Pembelajaran secara daring merupakan alternatif dalam proses belajar mengajar

yang memanfaatkan perangkat digital khususnya internet dalam penyampaian

pembelajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya bergantung pada akses jaringan

internet. Pembelajaran daring, dianggap menjadi satu-satunya media penyampai

materi antara guru dan siswa, dalam masa darurat pandemi (Rigianti, 2020:298).

Bagi guru, khususnya guru Sekolah Dasar yang terbiasa dengan

pembelajaran tatap muka kondisi seperti ini membuat kurangnya persiapan

dalam proses pembelajaran. Perubahan tatanan pembelajaran yang begitu

mendadak menuntut seluruh guru untuk paham teknologi. Teknologi internet

salah satu cara yang dapat digunakan untuk pembelajaran tanpa tatap muka.

Kemendikbud mengeluarkan pedoman pelaksanaan belajar dari rumah selama

darurat bencana Covid-19 di Indonesia, pada surat edaran Sekertaris Jenderal

No. 15 Tahun 2020 terdapat peran pendidik dalam pembelajaran daring. Pada

pembelajaran daring pendidik harus membuat mekanisme untuk berkomunikasi

dengan orang tua/wali dan peserta didik, membuat RPP yang sesuai dengan

minat dan kondisi anak, menghubungi orang tua untuk mendiskusikan rencana

pembelajaran, memastikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar, bila

tanpa tatap muka guru harus berkoordinasi dengan orang tua/wali untuk

penugasan belajar, mengumpulkan dan merekap tugas yang dikirim peserta

didik dalam waktu yang telah disepakati, dan muatan penugasan berupa

pendidikan kecakapan hidup, dan adanya konten reaksional.

2
Proses pembelajaran daring dapat dilakukan dengan menggabungkan

beberapa sumber belajar seperti gambar, audio, video dan masih banyak lagi.

Menggabungkan beberapa jenis sumber belajar ini juga dapat menambah

pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pembelajaran daring

tidak selalu berjalan mulus, selalu ada kendala yang terjadi. Kebutuhan koneksi

internet menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran

daring (Jamaluddin,dkk,2020:2).

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mendeskripsikan proses

pembelajaran daring di SDN 1 Jatimulyo, yang nantinya dapat menjadi

referensi untuk sekolah dasar lainnya terkait pembelajaran daring. Berdasarkan

hasil wawancara pada tanggal 28 September dan 21 Oktober 2020 bersama Ibu

Tina yaitu salah satu pendidik SDN 1 Jatimulyo, proses pembelajaran daring di

SDN 1 Jatimulyo yaitu pendidik memanfaatkan WA Grup, Google Clasroom

dan terkadang juga menggunakan zoom. Pendidik melakukan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran yaitu berupa video pembelajaran yang

berisikan materi yang didapatkan dari youtube. Proses pembelajaran dikelas 6

dari persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi beliau sudah menggunakan google

classroom untuk keseluruhan proses pembelajaran. Pembelajaran dikelas 6 ini

terlihat sangat siap mengikuti pembelajaran daring dari sisi siswa dan guru.

Berbeda dengan beberapa sekolah dasar yang pernah saya temui, bahwa proses

pengumpulan tugas dilakukan dengan peserta didik datang ke sekolah.

SDN 1 Jatimulyo memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk

pembelajaran daring. Kualitas jaringan internet disekolah untuk guru sangat

memadai, selain itu jaringan internet yang dimiliki siswa juga sangat memadai

3
dikarenakan mayoritas siswa tinggal di kota. Kemahiran guru dalam pengoprasian

internet juga sangat mendukung pembelajaran daring. Berdasarkan hasil

wawancara Google Clasroom yang dimiliki oleh Ibu Tina sangat rinci dan

tersusun secara sistematis, sehingga membuat siswa dengan mudah memahami

pembelajaran walaupun dengan sistem daring. Kondisi siswa di SDN 1 Jatimulyo

sangat siap melakukan pembelajaran daring dikarenakan mayoritas siswa

mempunyai fasilitas yang memadai. Terlebih saat ini di pemerintah memberikan

kuota gratis dari jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi. Orang tua juga terlibat

dalam pembelajaran daring. Orang tua berperan membimbing/mendampingi siswa

memahami materi yang diberikan oleh guru pada proses pembelajaran daring,

mengingat peserta didik tingkat dasar masih perlu bimbingan yang intens. Guru

membuka akses WA grup untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang tua

terkait materi pembelajaran.

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yaitu Syifa

Tiara Naziah, Luthfi Hamdani Maulana, Astri Sutisnawati tahun 2020 yang

berjudul “Analisis Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Daring Pada

Masa Covid-19 di Sekolah Dasar” hasil dari penelitian tersebut yaitu

memaparkan tentang gambaran umum mengenai analisis keaktifan belajar

siswa selama pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 seperti

perencanaan, proses dan penilaian dalam menganalisis keaktifan belajar siswa.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk

memaparkan proses pembelajaran daring disekolah dasar, kendala yang

dialami guru serta upaya guru untuk menghadapi kendala pembelajaran daring.

Penelitian terdahulu hanya membahas keaktivan belajar siswa saja tidak

4
mencantumkan proses pembelajaran daring. Penelitian yang kedua yaitu oleh

Hilna Putria , Luthfi Hamdani Maula, Din Azwar Uswatun tahun 2020 yang

berjudul “Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa

Pandemi Covid-19 Pada Guru Sekolah Dasar”. Hasil penelitian tersebut yaitu

tentang proses pembelajaran daring serta faktor penghambat dan pendukung

pembelajaran daring. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu pada penelitian terdahulu belum terlalu rinci pemaparan proses

pembelajaran daring dari perencanaan pelaksanaan serta evaluasi yang

dilakukan guru dalam pembelajaran daring. Penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti yaitu peneliti akan memaparkan secara rinci proses pembelajaran

daring dari perencanaan pelaksanakan serta evaluasi, selain itu peneliti juga

akan membahas terkait kendala yang dialami guru serta upaya guru dalam

menghadapi kendala tersebut.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengkaji lebih lanjut proses

pembelajaran daring di SDN 1 Jatimulyo dengan judul “Analisis Pembelajaran

Daring Pada Masa Pandemi Covidd-19 di SDN 1 Jatimulyo Malang”.

Penelitian ini penting dilakukan karena untuk mengetahui proses pembelajaran

daring pada masa pandemic covid19 dan dapat digunakan sebagai referensi

pelaksanaan pembelajaran daring di Sekolah Dasar lain dalam pelaksanaan

pembelajaran daring yang lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini

sebagai berikut :

5
1. Bagaimana proses pembelajaran daring di kelas 6 SDN 1 Jatimulyo?

2. Apa saja kendala yang dialami oleh guru dan siswa dalam pembelajaran

daring?

3. Bagaimana upaya guru dalam menghadapi kendala pembelajaran daring?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti memiliki tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran daring di kelas 6 SDN 1

Jatimulyo.

2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dialami oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran daring.

3. Untuk mendeskripsikan upaya guru dalam menghadapi kendala

pembelajaran daring.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian yang diharapkan peneliti sebagai berikut :

1. Secara Teoretis

a. Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi terhadap

pengembangan proses pembelajaran daring di sekolah dasar.

b. Dapat memberikan gambaran mengenai kendala proses pembelajaran

daring disekolah dasar.

c. Dapat memberikan gambaran upaya untuk menyikapi kendala

pembelajaran daring disekolah dasar.

6
2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran proses pembelajaran

daring dilakukan selama masa pandemi covid-19, sebagai alat evaluasi

sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran daring yang sedang

berlangsung.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran sejauh mana proses

pelaksanaan pembelajaran daring, memberikan motivasi kepada guru

untuk terus meningkatkan pembelajaran daring pada masa pandemi

covid-19.

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada siswa

mengenai proses pembelajaran daring yang sedang berlangsung

disekolah, serta memberikan motivasi kepada peserta didik untuk tetap

semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran daring.

d. Bagi Peneliti

Hasil penbelitian ini dapat menambah wawasan kepada peneliti

mengenai proses pembelajaran daring di sekolah dasar, serta kendala yang

dialami oleh guru maupun siswa pada saat proses pembelajaran daring.

E. Batasan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, peneliti membatasi masalah penelitian yaitu

peneliti melakukan penelitian dikelas 6 saja. Peneliti tertarik meneliti

pembelajaran daring dikelas 6 dikarenakan kelas tersebut sedikit menarik di

7
karenakan siswa berperan aktif dalam pembelajaran daring. Permasalahan yang

diteliti hanya analisis proses pembelajaran daring, kendala pembelajaran daring

yang dialami oleh pendidik dan peserta didik, serta upaya yang dilakukan

pendidik dalam menghadapi kendala proses pembelajaran daring. Dalam

analisis proses pembelajarannya dilihat dari perencanaan, pelaksanaan serta

evaluasi dalam proses pembelajaran daring disekolah dasar.

F. Definisi Istilah

1. Pembelajaran

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses ataupun usaha yang

dilakukan oleh guru untuk membantu siswa dalam proses belajar sehingga

mempermudah siswa mendapatkan pemahaman ataupun kemampuan baru

dalam hidup. Pembelajaran akan berjalan dengan baik jika komponen dalam

pembelajaran saling mendukung, seperti guru sebagai fasilitator dan siswa

sebagai subjek pembelajaran.

2. Pembelajaran Daring

Pembelajaran secara daring merupakan alternatif dalam proses belajar

mengajar yang memanfaatkan perangkat digital khususnya internet dalam

penyampaian pembelajaran. Tatanan pada pembelajaran daring sangat

berbeda dengan pembelajaran pada saat tatap muka. Keseluruhan proses

pembelajaran daring menggunakan internet, baik dari persiapan,

pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran.

3. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yaitu kondisi terjadinya penyebaran virus covid-19

(Corona Virus Diseases). Covid-19 merupakan virus jenis terbaru yang

8
belum pernah terjadi pada manusia. Covid-19 itu sendiri adalah keluarga

besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai

berat. Dengan adanya pandemi covid-19 sangat berdampak bagi seluruh

masyarakat di Dunia. Salah satunya yaitu Indonesia. Salah satunya

berdampak pada bidang pendidikan, dimana pemerintah menghimbau

pembelajaran dilakukan secara daring.

Anda mungkin juga menyukai