Anda di halaman 1dari 17

DRAFT BAB I-III LAPORAN PKP

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


PDGK4501
Tutor : Mahmudi, S.Pd, M.Pd

DISISUN OLEH:
NAMA : TIA WIJAYANTI
NIM : 858550883
Kelas : 2 B

UPBJJ-UT MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keadaan dunia saat ini sedang diresahkan dengan adanya virus Covid-19 yang
melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus baru ini memberikan dampak
yang luar biasa pada semua bidang yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan,
maupun kesehatan. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat
terdampak.
Pada sektor pendidikan dengan adanya wabah ini memberikan dampak yaitu
pembatasan tatap muka pada saat kegiatan pembelajaran. Di kondisi saat ini dengan
adanya pembatasan bersosial, kegiatan belajar mengajar disekolah untuk sementara ini
ditiadakan guna menghentikan laju penyebaran virus Covid-19. Sebagai solusi awal,
pembelajaran dari rumah melalui media online menjadi salah satu solusi yang digunakan
agar siswa tetap dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan guru.
Melalui pembelajaran daring ini, siswa diberikan materi dan tugas oleh guru melalui
aplikasi seperti whatsapp, zoom, dan lain sebagainya. Pembelajaran ini selain memberikan
dampak yang baik juga memberikan dampak yang kurang baik. Tidak sedikit siswa yang
merasa kesulitan dengan pembelajaran ini. Hal ini karena ada beberapa faktor yang
dirasakan siswa sebagai faktor penyebab sulitnya pembelajaran secara daring/online.
Dengan sistem pembelajaran seperti ini, dibutuhkan jaringan telekomunikasi yang stabil
agar siswa mudah mengakses informasi dari alat telekomunikasi. Seringkali gangguan
jaringan telekomunikasi menjadi penyebab siswa kurang dapat mengakses informasi
sehingga sebagian siswa tertinggal informasi yang disampaikan lewat media tersebut.
Kurangnya media komunikasi yaitu berupa smartphone atau laptop menjadi faktor lain
yang menghambat siswa dalam belajar. Seperti yang kita ketahui rata-rata siswa berada
pada tingkat ekonomi yang cukup yang merasa keberatan jika harus membeli smartphone
canggih yang dapat digunakan untuk mengakses media sosial atau laptop.
Selain itu, kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan sistem ini
karena sebagian dari siswa lebih suka dengan situasi belajar dikelas dan bertatap langsung
dari pada sistem daring. Berdasarakan uraian permasalahan diatas, tidak menyurutkan
peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengacu pada prosedur yang telah ditentukan.
Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat berperan dalam
kemajuan bangsa ini. Hal ini karena jika kualitas pendidikan semakin bagus, maka sumber
daya manusia yang dihasilkan akan menjadi lebih bagus dan berkualitas sehingga ikut
berperan dalam memajukan bangsa ini. Didalam proses pembelajaran khusunya disekolah,
peran guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sangatlah penting. Guru harus
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum mengajar dikelas. Hal-hal yang harus
diperhatikan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode yang akan digunakan, media pembelajaran,
evaluasi pembelajaran, dan lain sebagainya.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi
pembelajaran adalah langkah awal dalam persiapan pembelajaran. Metode pembelajaran
adalah suatu teknik yang akan digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
agar materi pembelajaran tersebut sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami
siswa dengan baik dan hasil belajar siswa juga maksimal. Dengan pemilihan metode yang
tepat maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penggunaan media sebagai
pendukung pelaksanaan pembelajaran juga sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal. Penggunaan media akan lebih meyakinkan siswa untuk
memahami materi yang diajarkan sehingga tingkat konsentrasi siswa akan menjadi lebih
fokus sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap siswa dan guru kelas V SDN Bungur
terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran materi siklus
hidup hewan, antara lain: (1) Siswa kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan
guru karena guru menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media sebagai
pendukung pembelajaran; (2) Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
dengan kurang aktifnya siswa dalam mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab antara
siswa dan guru pada saat pembelajaran sehingga materi pembelajaran kurang maksimal
dipahami oleh siswa; dan (3) Kurangnya penggunaan media pada saat proses pembelajaran
sehingga sebagian siswa kurang memahami materi sistem pencernaan manusia.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan melakukan penelitian untuk
memperbaiki permasalahan tersebut sehingga ditemukan media yang tepat untuk mengajar
dan siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan rumusan
masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Apakah hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia dengan
menggunakan media gambar pada kelas V SDN Bungur Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2021/2022 dapat meningkat?
2. Apakah keaktifan siswa pada materi sistem pencernaan manusia dengan
menggunakan media gambar pada kelas V SDN Bungur Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2021/2022 dapat meningkat?
C. Tujuan Perbaikan
Berdasarakan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan
manusia dengan media gambar pada siswa V SDN Bungur Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2021/2022.
2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada materi sistem pencernaan
manusia dengan media gambar pada siswa V SDN Bungur Kecamatan Tulakan
Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan pengetahuan guru tentang manfaat penggunaan media dalam
proses pembelajaran.
b. Dapat menambah wawasan tentang penelitian.
c. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang penyusunan rencana
pembelajaran tematik dengan menggunakan media dalam pembelajaran.
d. Dengan menggunakan media mempermudah guru dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat bagi siswa
a. Dapat membuat siswa menjadi mudah untuk memahami materi pembelajaran.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran tematik.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dapat dimanfaatkan untuk referensi guru dalam pemilihan media pembelajaran
yang kreatif sehingga kualitas siswa menjadi bagus dan sekolah dapat berkembang.
b. Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk proaktif
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
c. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses pembelajaran selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Hasil Belajar


Uno (2011: 15) mendefinisikan belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang
setelah mempelajari suatu objek (pengetahuan, sikap, atau keterampilan) tertentu.
Sedangkan menurut Daryanto (2010: 2) belajar adalah adalah suatu proses usahan yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Pendapat lain menurut Djamarah (2008: 13) mendefinisikan belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar merupakan hasil evaluasi belajar yang
diperoleh atau dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa dilakukan evaluasi.
Hasil belajar merupakan hasil dari usaha belajar yang melibatkan interaksi antara
guru dan siswa, ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat
dikatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah melalui proses
belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakan yang
mencerminkan prestasi anak dalam periode tertentu dalam belajar.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Djamarah (2008: 176-202) faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat dibagi antara lain:
1. Faktor Lingkungan :
a. Lingkungan alami Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik,
hidup, dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan
malapetaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya.
b. Lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata sisi
kehidupan yang mendatangkan problem tersendiri bagi kehidupan anak didik di
sekolah. Pembangunan pabrik yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas
menimbulkan kegaduhan suasana kelas.
2. Instrumental
a. Kurikulum, kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur
substansional dalam pendidikan. Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas
dan frekuensi belajar anak didik.
b. Program, setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan
disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di
sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang.
c. Sarana dan fasilitas, sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu
sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik.
d. Guru, guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak
diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka
tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
3. Fisiologis
a. Kondisi fisiologis, kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.
b. Kondisi panca indra, yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi pancaindra,
terutama mata sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar.
4. Psikologis
a. Minat, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengn sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
b. Kecerdasan, kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.
c. Bakat, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Hampir tidak ada yang membantah, bahwa belajar pada bidang
yang sesuai dnegan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya kemungkinan
itu.
d. Motivasi, motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk belajar.
5. Kemampuan kognitif, terdapat tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan
untuk sampai pada penguasaan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berfikir.
C. Media
Dalam proses pembelajaran media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar
(Santyasa, 2007: 3). Media adalah sarana yang digunakan untuk menampilkan pelajaran
dan dalam pengertian yang lebih luas disebut media pendidikan, dengan pengertian
bahwa pendidikan bukan hanya mencakup pengajaran saja tetapi juga pendidikan dalam
arti yang lebih luas.
Menurut Arief Sadiman (2008: 7) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan
menurut Rayanda Asyar (2012: 8) mengemukakan bahwa “media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Munadi (2008:7)
mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif”.
Adapun fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain; (2) Mengamati benda/peristiwa
yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang; (3)
Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil; (4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung;
(5) Dengan mudah membandingkan sesuatu; (6) Dengan bantuan gambar, model atau
foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,
warna, dan sebagainya; (7) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang
berlangsung secara cepat; (8) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati
secara langsung; (9) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat; (10)
Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama; (11) Dapat
menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak;
dan (12) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing
(Santyasa, 2007).
Ada bermacam-macam media dalam pendidikan, yaitu:
1. Model
Model adalah alat bantu mengajar sejarah yang berupa bentuk - bentuk khusus yang
bersifat tiga dimensi yang merupakan tiruan dari unsur-unsur peristiwa sejarah.
2. Peta
Penggunaan peta sebagai media pengajaran sejarah, merupakan bagian integral dari
materi pengajaran itu sendiri, karena suatu peristiwa sejarah disamping unsur waktu
juga punya unsur tempat atau ruang.
3. Bagan waktu
Bagan waktu berfungsi memberikan kerangka kronologis di mana peristiwa dan
unsur perkembangannya bisa ditunjukkan dengan jelas. Selain itu bagan waktu juga
bisa menggambarkan unsur-unsur sebab akibat dari peristiwa sejarah dan bahkan
saling berhubungan antara peristiwa-peristiwa dalam berbagai aspek
kondisionalnya.
4) Gambar
Gambar digunakan, diperagakan dan disusun pada dinding peraga. Gambar harus
cukup jelas agar siswa dapat melihat dengan jelas.
Terdapat beberapa kriteria pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran adalah:
(1) ketepatannya dengan tujuan, artinya disesuaikan atas dasar tujuan instruksional
khusus yang ditetapkan, (2) dukungan terhadap isi bahan: bertujuan bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar
lebih mudah dipahami, (3) kemudahan memperoleh media artinya media dapat diperoleh
dengan mudah dan setidak-tidaknya bisa dibuat oleh guru pada waktu mengajar, (4)
tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga media tersebut dapat bermanfaat pada
siswa selama pengajaran berlangsung, dan (5) sesuai dengan taraf berfikir siswa
khususnya siswa SD. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media bukan suatu
keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas
belajar dan mengajar (Sudjana 2001: 5).
D. Media Gambar
Media gambar termasuk ke dalam media visual. Media gambar berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari penerima sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol simbol komunikasi visual. Supaya proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, simbol-simbol tersebut perlu dipahami
benar.
Menurut Cecep Kusnandi, dkk (2013: 41-42) Media gambar adalah media yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan melalui simbol-simbol komunikasi
visual. Media gambar mempunyai tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi,
mengilustrasikan fakta dan informasi. Sedangkan menurut Richard E Mayer (2009: 95-
99) menyatakan bahwa media gambar adalah setiap bentuk grafis statis maupun dinamis
antara lain: foto, grafis, denah, ilustrasi (yang terdiri dari dua atau lebih gambar), dan juga
animasi atau kartun. Tindakan membangun hubungan antara mental verbal dan mental
pictorial adalah satu langkah penting dalam pemahaman konseptual. Materi yang
disampaikan dengan multimedia yang terkonstruksi dengan baik harusnya dapat menjadi
lebih baik dalam menerima pesan daripada hanya dengan kata-kata.
Media gambar biasanya berbentuk dua dimensi (grafis) karena hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar. Yang termasuk media gambar adalah gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, kartun, komik, poster, peta dan lain-lain.
Kriteria dalam pemilihan media gambar adalah berdasarkan persyaratan artistik.
Media gambar yang memiliki kriteria artistik adalah media gambar grafis. Media
memiliki unsur-unsur adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk
mengungkapkan fakta atau gagasan menggunakan kata-kata, angka, serta bentuk simbol
(lambang). Media grafis merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data
kuantitatif yang akurat dan mudah untuk di mengerti.
Media pembelajaran gambar mempunyai beberapa kelebihan yaitu sifatnya
konkrit, gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Media gambar juga dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, dapat memperjelas suatu masalah, gambar
juga dapat digunakan tanpa memerlukan alat khusus (Sadiman 2003: 29-31). Di samping
itu media gambar atau foto juga mempunyai beberapa yaitu gambar hanya menekankan
persepsi indra mata, gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar kelemahan (Sadiman
2003: 31).
E. Sistem Pencernaan Manusia
Pengertian dari alat-alat pencernaan yaitu organ tubuh yang mempunyai fungsi dalam
proses pencernaan. Alat-alat pencernaan tersebut terdiri dari saluran pencernaan dan juga
kelenjar pencernaan yang dapat menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Adapun saluran
pencernaan pada manusia terdiri dari a). rongga mulut, b). kerongkongan, c). lambung,
d). usus halus, e). usus besar, f ) anus. Setelah makanan masuk ke dalam mulut, kemudian
makanan akan dicerna sepanjang saluran makanan. Makanan yang sudah tidak bisa
tercerna akan dibuang ke luar tubuh dalam bentuk tinja (feses).
1. Rongga Mulut
Bagian ini merupakan awal dari saluran pencernaan yang mana di dalamnya terdapat
adanya alat-alat dan kelenjar pencernaan seperti halnya lidah, gigi, dan juga kelenjar
ludah.
a. Lidah
Fungsi organ tubuh manusia ini yaitu untuk mengatur makanan pada saat kita
mengunyah dan untuk mendorong makanan supaya dapat masuk ke dalam
kerongkongan. Selain dari pada itu, lidah juga memiliki fungsi untuk indra
pengecap rasa (manis, asin, pahit, masam, dan pedas) serta peka terhadap panas,
dingin, dan juga tekanan.
b. Gigi
Penggolongan gigi berdasarkan pada fungsinya dapat dikelompokkan menjadi 3
jenis, antara lain: 1) gigi seri yang mempunyai fungsi untuk memotong makanan,
2) gigi taring yang mpunyai fungsi untuk merobek makanan, 3) gigi geraham yang
mpunyai fungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan. Pertumbuhan gigi
yaitu pada saat bayi yang berusia sekitar 6 - 7 bulan hingga 26 bulan. Gigi yang
terdapat pada anak - anak dikenal juga sebagai gigi susu/ gigi sulung. Setelah anak
berusia kira-kira 6–14 tahun, maka gigi susu satu per satu akan tanggal yang
kemudian akan digantikan gigi tetap.
c. Pada bagian mulut terdapat adanya ludah yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah.
Letak kelenjar ludah yaitu di bawah lidah dan di bawah telinga. Air ludah sendiri
mengandung enzim ptialin atau amilase yang mempunyai fungsi untuk memecah
karbohidrat secara kimiawi menjadi maltose.
2. Kerongkongan
Bagian kerongkongan (esofagus) adalahh saluran makanan dari mulut menuju
lambung. Adapun panjang dari kerongkongan yaitu sekitar 20 cm. Kerongkongan bisa
melakukan gerakan meremas-remas makanan dapat terdorong dan masuk ke dalam
lambung. Gerak kerongkongan tersebut dikenal dengan sebutan gerak peristaltis. Pada
bagian kerongkongan ini tidak terjadi proses pencernaan.
3. Lambung
Bagian lambung (ventrikulus) mempunyai bentuk seperti halnya kantong. Letak
lambung yaitu terletak di dalam rongga perut agak ke sebelah kiri, tepat di bawah
sekat rongga badan (diafragma). Pada bagian lambung, makanan yang masuk
mengalami proses pencernaan yang mana dinding lambung yang penuh dengan otot -
otot akan berkontraksi dan mengaduk - aduk makanan tersebut. Selain dari pada itu,
dinding lambung akan mengeluarkan getah yang dikenal dengan sebutan getah
lambung, dan getah ini mengandung pepsin, renin, lipase, dan asam klorida. Pepsin
mempunyai fungsi untuk memecah protein. Renin memiliki fungsi untuk memecah
protein susu. Sedangkan lipase mempunyai fungsi untuk mencerna lemak. Asam
klorida berfungsi mematikan mikroorganisme yang masuk bersama dengan makanan.
Lalu, makanan sedikit demi sedikit didorong menuju ke dalam usus halus. Proses
pengosongan lambung berlangsung sekitar 2–3 jam.
4. Usus Halus
Alat pencernakan usus halus (intestinum) ini merupakan saluran pencernaan
terpanjang. Bagian usus halus terdiri dari tiga bagian, antara lain 1). usus dua belas
jari (duodenum), 2). usus kosong (jejunum), dan 3). usus penyerapan (ileum). Bagian
pertama dari usus halus yaitu usus dua belas jari. Di dalam usus ini terdapat adanya
saluran yang berasal dari kantong empedu dan pankreas. Empedu akan menghasilkan
garam empedu yang mempunyai fungsi untuk membantu mencerna lemak. Sedangkan
untuk pankreas akan menghasilkan enzim makanan, yaitu enzim tripsin yang memiliki
fungsi memecah protein menjadi asam-asam amino serta enzim lipase yang
mempunyai fungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Pada
usus dua belas jari tersebut, kemudian makanan berubah bentuk menjadi seperti
halnya bubur yang lumat dan encer.
Usus kosong adalah kelanjutan dari usus dua belas jari. Mengapa disebut usus kosong?
Disebut usus kosong sebab usus ini tidak menghasilkan enzim. Pencernaan secara
enzimatis masih dilakukan pada usus kosong sebagai proses kelanjutan dari
pencernaan di dalam usus dua belas jari. Panjang dari usus penyerapan yaitu antara
0,75 m sampai dengan 3,5 m. Pada usus penyerapan terjadi suatu proses penyerapan
sari-sari makanan. Permukaan dinding dalam usus penyerapan berjonjot oleh
karenanya sari - sari makanan akan terserap dengan baik. Hasil akhir dari pencernaan
yaiitu berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, asam lemak, gliserol, dan asam-asam
amino. Vitamin dan juga mineral tidak dicerna, baik itu pencernakan dilakukan secara
mekanik maupun kimiawi/enzimatis. Glukosa, fruktosa, galaktosa, gliserol, vitamin,
mineral, dan juga asam amino akan diserap oleh darah. Lalu, zat - zat tersebut
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak diserap oleh getah bening. Pembuluh getah
bening bermuara juga pada pembuluh darah.
5. Usus Besar
Megapa dinamakan usus besar? Penamaan atas usus besar atau kolon oleh sebab usus
ini mempunyai ukuran yang besar. Sisa-sisa atas proses pencernaan dari usus halus
akan dilepaskan ke usus besar. Usus besar mempunyai tambahan usus yang disebut
usus buntu (sekum). Pada ujung usus buntu terdapat adanya usus tambahan yang
disebut umbai cacing (apendiks). Jika terjadi peradangan pada usus buntu (disebut
apendisitis), secara umum apendiks tersebut lalu dipotong.
Fungsi utama usus besar yaitu untuk mengatur kadar air dalam sisa pencernaan. Jika
berlebihan, maka air dalam sisa pencernaan tersebut akan diserap oleh usus besar.
Demikian juga dengan kondisi sebaliknya. Di dalam usus besar terdapat adanya
bakteri koli (Escherichia coli) yang mempunyai peran membusukkan atas sisa
pencernaan menjadi kotoran. Oleh sebab itu, kotoran menjadi lunak dan mudah
dikeluarkan. Bagian akhir dari usus besar yang panjangnya kirakira 15 cm yaitu
dikenal dengan sebutan rektum atau lubang pelepasan. Rektum bermuara pada anus.
Proses pengeluaran kotoran disebut defekasi.
6. Anus

Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa
pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan
dikeluarkan sebagai tinja dan gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan
yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna
dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bungur beralamat di Desa Bungur, Kecamatan
Tulakan, Kabupaten Pacitan dengan melakukan penelitian di kelas V. Waktu
pelaksanan penelitian dilaksanakan pada semester II bulan April 2021.
2. Tema
Penelitian ini menggunakan RPP kurikulum K13 yang sudah digunakan di SDN
Bungur dengan materi sistem pencernaan manuasia.
3. Waktu pelaksanaan penelitian :
a. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal : 29 Oktober 2021
b. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal : 05 November 2021

B. Deskripsi Per Siklus


Dengan kondisi yang sekarang ini dimana pembelajaran di lakukan dirumah oleh
siswa dan guru, di karenakan adanya virus COVID-19 yang semakin menyebar dan
berimbas di dunia pendidikan, maka penelitian ini dilaksanakan dirumah dengan membuat
vidio simulasi pembelajaran dengan tidak mengurangi segela ketentuan untuk melakuakan
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan
melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
Siklus I
1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi awal, dapat dirumuskan beberapa hal yang perlu
direncanakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Melakukan refleksi awal dengan melihat hasil belajar siswa sebelum
dilaksanakan tindakan.
b. Memberikan pemahaman kepada siswa dan kepada guru sebagai observer
tentang prosedur penelitian.
c. Menganalisis kurikulum yang di gunakan dalam pembelajaran untuk menentukan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan menyusun silabus.
d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran yang
akan di lakukan.
e. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk mengukur kemampuan siswa
f. Menyiapkan instrumen penelitian untuk siklus I.
g. Mempersiapkan media pembelajaran dengan media gambar yang akan digunakan
peneliti untuk melakuan pembelajaran di kelas.
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada simulasi siklus I
adalah sebagai berikut :
a. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan yaitu
materi sistem pencernaan manusia
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menjelaskan materi menggunakan media potongan organ-organ pencernaan
beserta fungsinya pada sistem pencernaan manusia sebagai alat bantu dalam
pembelajaran IPA.
e. Siswa dengan bimbingan guru mencermati gambar organ-organ pencernaan
manusia dan membaca fungsi serta alur pencernaan manusia dengan cermat.
f. Siswa membaca materi yang ada pada buku teks
g. Siswa diminta membuat catatan kecil tentang organ -organ pencernaan manusia
dan fungsinya.
h. Guru meminta siswa untuk membuat diagram alur berdasarkan informasi yang
didapat.
i. Guru meminta siswa membuat 6 kelompok
j. Guru memberikan penjelasan tentang poster dan kriteria dari model yang akan
dibuat.
k. Meminta siswa membuat poster sistem pencernaan manusia secara berkelompok
l. Meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi.
m. Guru meminta siswa untuk melakukan sesi tanya jawab.
n. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran
o. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
p. Guru memberikan tugas kepada siswa
q. Guru menjelaskan materi pada pertemuan selanjutnya
r. Guru melakukan penilaian dan menutup pembelajaran
3. Pengamatan
Selama pembelajaran simulasi berlangsung, peneliti mengadakan pengamatan
terhadap proses simulasi pembelajaran. Adapun hasil dari pengamatan yaitu proses
belajar mengajar dalam simulasi masih kurang dipahami siswa karena siswa belum
menguasai materi yang diajarkan sehingga dalam pembuatan poster sistem
pencernaan belum maksimal. Pada tahap ini juga peneliti melaksanakan pengamatan
terhadap pelaksanaan simulasi dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah
dibuat untuk mempermudah peneliti melakukan pengamatan dalam simulasi yang di
lakukan oleh peneliti
4. Refleksi
Pengumpulan data hasil perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan lembar
refleksi yang sudah peneliti buat, beberapa aspek yang di refleksi yaitu antara lain
a. Menganalisis data observasi simulasi.
b. Mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah yang timbul dalam simulasi
pembelajaran.
c. Menyimpulkan hasil siklus I dan melaksanakan tindak lanjut untuk di
kembangkan nantinya di siklus II.
d. Dalam pembelajaran sudah berjalan cukup baik karena guru menggunakan media
untuk membantu menjelaskan kepada siswa tentang materi sistem pencernaan
manusia dalam pembelajaran, namun sebagian siswa belum maksimal dalam
membuat poster sistem pencernaan manusia.
Siklus II
1. Perencanaan
Kegiatan Perencanaan dalam Penelitian siklus II ini diimplementasikan pada
penyusunan Penelitian dan skenario tindakan termasuk di dalamnya adalah materi
pembelajaran, lembar observasi dan lembar evaluasi hasil belajar. Dalam penyusunan
rencana Penelitian disiklus II ini juga diperhatikan masukan dan saran dari tutor
pembimbing hasil diskusi tentang Penelitian siklus I. Pada siklus pertama penulis
melakukan pengamatan kembali apakah simulasi pembelajaran yang di lakukan pada
siklus I telah berjalan dengan baik ataupun hasilnya yang memuaskan. Dari hasil
refleksi guru melakukan perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II.
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada simulasi siklus II
adalah sebagai berikut :
a. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan yaitu
materi sistem pencernaan manusia
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menjelaskan materi menggunakan media poster pada sistem pencernaan
manusia sebagai alat bantu dalam pembelajaran IPA.
e. Siswa membaca materi yang ada pada buku teks
f. Guru melakukan sesi tanya jawab kepada peserta didik terkait penjelasan dengan
media poster.
g. Guru meminta siswa membuat 6 kelompok
h. Guru meminta siswa untuk mengamati model gambar serta berdiskusi
mengurutkn organ pencernaan makanan bersama teman kelompoknya.
i. Guru meminta siswa untuk membuat diagram alur berdasarkan informasi yang
didapat.
j. Meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi.
k. Guru meminta siswa untuk melakukan sesi tanya jawab.
l. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran
m. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
n. Guru memberikan tugas kepada siswa
o. Guru menjelaskan materi pada pertemuan selanjutnya
p. Guru melakukan penilaian dan menutup pembelajaran
3. Pengamatan
Setelah melaksanakan simulasi pembelajaran, peneliti mengadakan pengamatan
terhadap proses simulasi pembelajaran yang sudah di lakukan di siklus II, yang
hasilnya meliputi proses simulasi pembelajaran sudah bisa di kuasai dan sudah bisa
menggunakan metode dan media perbaikan yang sudah di siapkan oleh peneliti untuk
melakukan simulasi, peneliti mengamati vidio simulasi pembelajaran yang dilakukan
sesuai arahan dan hasil evaluasi pada siklus I, pada tahap ini juga peneliti
melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan simulasi dengan menggunakan
lembar pengamatan yang telah dibuat untuk mempermudah peneliti melakukan
pengamatan dalam simulasi yang di lakukan oleh peneliti.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengumpulkan data hasil perbaikan simulasi
pembelajaran siklus II dengan lembar refleksi yang sudah di buat oleh peneliti untuk
mempermudah peneliti melakukan refleksi pada vidio simulasi pembelajaran yang
sudah di laksanakan oleh peneliti sendiri di siklus II. Dan hasil dari merefleksi vidio
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan media pembelajaran menggunakan media gambar berupa poster telah
didesain sebaik mungkin untuk digunakan pada siklus II ini untuk menyampaikan
materi sistem pencernaan manusia agar mudah dipahami siswa.
b. Mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah yang timbul dalam
pembelajaran
c. Strategi dalam pembelajaran dilakukan dengan berkelompok agar anak lebih
mudah berdiskusi tentang sistem pencernaan manusia menggunakan media
gambar.
d. Kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki dan yang sudah baik dipertahankan.
e. Dengan perbaikan kualitas dari media gambar menarik minat belajar siswa untuk
lebih semangat dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai