Anda di halaman 1dari 8

Faktor Belajar Peserta Didik Pada Saat Pembelajaran Daring

A. Pendahuluan

Sejak Februari 2020, kita telah hidup berdampingan dengan wabah yang mengerikan
ini. Wabah yang sering kita sebut Covid-19 atau penyakit virus corona telah menutup semua
sendi kehidupan manusia saat ini, termasuk dunia pendidikan. Maka dari itu pemerintah
Indonesia telah menetapkan sistem pendidikan online melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal ini memberikan berbagai pilihan kreatif bagi beberapa perguruan tinggi
agar kegiatan belajarnya tetap optimal, meskipun harus dilakukan secara online.

Sesuai dengan namanya, proses belajar daring atau dalam jaringan, pembelajaran ini
dapat diakses secara online yaitu dilakukan sepenuhnya dengan dukungan teknologi jaringan.
Metode daring atau online ini pertama kali diusulkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Olahraga, dan Iptek. Pembelajaran online dilakukan di rumah dengan
menggunakan fasilitas yang ada. Dalam kedua kasus, tidak ada pertemuan pribadi langsung.
Metode ini bertujuan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran secara optimal, meskipun
dalam kegiatan pembelajaran normal jarang terjadi pertemuan tatap muka, memungkinkan
siswa dan guru untuk melanjutkan dialog dari rumah.

Pembelajaran online telah ada selama hampir dua tahun. Ada banyak masalah dengan
pembelajaran online. Permasalahan tersebut antara lain materi yang belum dipahami
sepenuhnya oleh siswa karena terbatasnya layanan pemerataan internet, malas belajar di
rumah, dan penjelasan yang kurang maksimal karena faktor dari ponsel atau layar komputer.
Isu-isu ini juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, sehingga Negara perlu
mengambil tindakan untuk menangani pembelajaran online.

Di Indonesia sendiri diterapkan kebijakan “Pembatasan Sosial Berskala Besar” atau


PSBB, yang sudah kita ketahui bersama bahwa dengan adanya PSBB berdampak besar bagi
pendidikan Indonesia. Untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut beberapa
pemerintah daerah telah memutuskan untuk menerapkan kebijakan belajar dari rumah yaitu
siswa memulai metode pembelajaran secara online (dalam jaringan) atau implementasi
online. Kebijakan ini memungkinkan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan
secara tatap muka offline menjadi dalam jaringan atau online sehingga kegiatan belajar
mengajar siswa dan Guru akan terus bisa berjalan walaupun disaat kondisi yang masih belum
memungkinkan untuk dilakukan secara tatap muka offline.
B. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini menggunakan metode kajian
literatur. penelitian ini tidak harus turun ke lapangan dan bertemu dengan responden.
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau
dokumen.dilakukan pembatasan berdasarkan database artikel jurnal menggunakan
sejumlah kata kunci pada database jurnal. Kata kunci yang digunakan berdasarkan topik
penelitian. Kemudian, dilakukan pengkajian abstrak dan pengkajian ulang keseluruhan
jurnal yang telah disortir sebelumnya untuk mengetahui jurnal yang relevan sebagai dasar
untuk mengembangkan hipotesis penelitian.
C. Pembahasan
a. Pembelajaran Daring
a) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan aktivitas penyampaian yang dilakukan guru untuk
siswanya. Menurut (Azhar, 2011) Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
pendidik dengan peserta didik.

Menurut (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003)Pembelajaran adalah proses


interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.

Menurut Budiansyah (2002:1) Pembelajaran adalah sebagai perubahan dalam


kemampuan sikap atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat
pengalaman atau pelatihan.Belajar adalah proses dan sumber belajar dari interaksi
antara peserta didik dan pendidik dalam lingkungan belajar yang relatif tetap.

Pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah. Pendidik dapat


menyampaikan informasi dengan cara yang dapat dipahami siswa, menggunakan
tema yang disesuaikan dengan karakteristiknya. Pendidik perlu memiliki
kualifikasi sesuai jenjangnya dan menguasai sumber bahan dan media
pembelajaran untuk mencapai tujuannya.

b) Pengertian Pembelajaran Daring


Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet
dengan konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menghasilkan berbagai
jenis interaksi pembelajaran, namun terdapat efek positif dan negatif yang tidak
dapat disangkal.

Adanya virus corona yang mewabah hampir merata diseluruh dunia, tercatat
kurang lebih 215 negara (Sadikin And Hamidah, 2020). Oleh karena itu mentri
pendidikan dan kebudayaan republik indinesia melalui surat edaran No. 4 Tahun
2020 “ agar pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di rumah atau yang
sering disebut dengan pembelajaran jarak jauh/ daring, guna memutus mata rantai
penyebaran virus corona” (Nasional,2020). Kondisi saat ini telah diuntungkan
secara signifikan pada era 4.0, mendekatkan masyarakat dengan media teknologi
digital untuk mempercepat fase transisi dari media tradisional ke online. Oleh
karena itu, metode pembelajaran menggunakan teknik digital menjadi solusi dari
situasi pandemi virus corona.

Media pembelajaran yang tepat dapat digunakan secara optimal sesuai dengan
situasi dan kondisi bahan ajar. Platform media digunakan jauh sebelum pandemi,
tetapi tidak digunakan secara optimal. Platform media seperti; Google Classroom,
Google Meet, e-learning dan media komunikasi lainnya dapat digunakan secara
optimal. Platform ini sangat mudah diakses dan gratis dalam pengaplikasiannya
sehingga dianggap sangat efektif dan efisien.

b. Faktor-Faktor Belajar
M. Ngalim Purwanto (2014: 102), dalam bukunya psikologipendidikan
mengatakan bahwa faktor-faktor belajar dikategorikan menjadi dua golongan.
1. Faktor yang ada dalam diri sendiri yang kita sebut faktor individual mencakup
kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
2. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial mencakup keluarga/
keadaan rumah tangga, guru, cara mengajar, media, lingkungan, kesempatan dan
motivasi sosial.

Menurut Syah (2004: 144) dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Faktor internal (dari dalam) yakni; kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (dari luar) yakni; kondisi lingkungan dan sekitar.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Menurut Djaali (2008:1010) ada banyak faktor yang mempengaruhi belajar yaitu

1. Motivasi
2. Sikap
3. Minat
4. Kebiasaan belajar
5. Konsep diri

Munurut jurnal psikologi pendidikan (2002: 21) Secara umum faktor-faktor yang
memengaruhi belajar wajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar
individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
1. Faktor internal faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
a. Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama,
keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi
pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar
dengan baik pula. Dalam proses belajar, panca indra merupakan pintu masuk
bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia sehingga
manusia dapat mengenal dunia luar.
b. Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap,
dan bakat.

2. Faktor eksogen/eksternal

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga


dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan
bahwa faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

a. Lingkungan sosial
1) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat
tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan
teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan
belum dimilikinya.
2) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan
belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga
(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak
terhadap aktivitas belajar siswa.
3) Lingkungan sosial sekolah. Seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik di sekolah.
4) Lingkungan non-sosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a. Lingkungan alamiah, Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas
dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah
tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa.
b. Faktor instrumental, Yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan
dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat
belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya. Faktor materi
pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode
mengajar guru, disesuaikan dengan - kondisi perkembangan siswa.

c. Faktor Belajar Yang Paling Berpengaruh Ketika Proses Pembelajaran Daring


Berdasarkan dengan jurnal-jurnal yang telah kami kaji ada beberapa faktor yang
sangat mempengaruhi pembelajaan daring, yaitu;

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
dipengaruhi oleh hasil belajar individu tersebut. Faktor tersebut meliputi faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi fisik seperti;
a. Kesehatan jasmani, Kondisi fisik yang sehat dan bugar berdampak
positif bagi aktivitas belajar individu.Kondisi fisik yang lemah atau sakit
dapat berdampak kuat pada proses belajar, karena menghambat
pencapaian hasil belajar yang maksimal.
b. Fungsi jasmani atau fisiologi memegang peranan yang sangat penting
selama proses pembelajaran. Terutama panca indra yang berfungsi
dengan baik akan mendorong kegiatan belajar. Proses belajar yang baik
adalah dengan memasukkan semua informasi yang diterima dan
dipahami manusia karena mata dan telingalah yang memungkinkan
manusia memahami. Panca indera memiliki peranan yang sangat penting
maka dari itu guru dan siswa harus menjaga dengan baik.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologi seorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar ada beberapa faktor psikologis yang utama
mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi,
minat, sikap dan bakat.
a. Kecerdasan peserta didik merupakan kemampuan untuk memahami
rangsangan dengan benar dan beradaptasi dengan lingkungan.
b. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas
kegiatan belajar seorang siswa untuk mendorong mereka melakukannya.
Kurangnya respon positif dari lingkungan berdampak negatif terhadap
semangat belajar.
c. Minat, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi karena
memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Iaakan tidak antusias
dan bahkan tidak mau belajar, sehingga dalam konteks pembelajaran
guru dan pendidik lainnya harus membangkitkan minat siswa terhadap
materi yang mereka gunakan atau coba pelajari.Membangkitkan minat
belajar dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin
dan untuk tidak membosankan, baik dari bentuk buku, desain
pembelajaran yang membebaskan peserta didik mengekspor apa yang
dipelajari melibatkan seluruh pesarta didik belajar peserta didik menjadi
aktif maupun performansi guru yang menarik saat mengajar dan memilih
jurusan atau bidang studi, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang
studi dipilih sendiri oleh peserta didik sesuai dengan minat.
d. Sikap, Sikap peserta didik dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
senang atau tidak senang pada performance belajar atau lingkungan
sekitarnya. dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif
dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
profesional, dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya.
dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang
terbaik bagi peserta didiknya, berusaha mengembangkan kepribadian
sebagai seorang guru yang bersabar dan tulus kepada peserta didik
pelajaran yang diampu dengan baik dan menarik sehingga membuat
peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak
menjemukan, meyakinkan peserta didik baru bidang studi pelajari
bermanfaat bagi diri peserta didik.
e. Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan akan terealisasi
menjadi kecakapan nyata setelah belajar. Berdasarkan kenyataan bahwa
setiap orang memiliki bakat dan potensi untuk mencapai hasil belajar
sesuai dengan kemampuannya, itu juga merupakan kemampuan dasar
seorang individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa upaya pendidikan
atau pelatihan. bakat tertentu akan lebih mudah menyerap informasi dari
manfaat yang mereka miliki.
2. Dukungan Keluarga,Dukungan dari orang tua siswa merupakan salah satu
motivasidari luar diri siswa. Siswa termotivasi oleh dukungan orang tuanya untuk
mengikuti pembelajaran di sekolah. Jika beberapa siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi, guru akan didukung oleh orang tua yang bertanggung
jawab untuk mengajar siswa. Guru memotivasi siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan penuh minat dengan selalu memberikan materi
pembelajaran yang menarik. Lingkungan rumah mempengaruhi minat belajar
siswa. Dari hasil wawancara, bentuk dukungan orang tua terhadap minat belajar
siswa, seperti pendampingan orang tuapada saat siswa belajar di rumah, ehingga
dapat menumbuhkan motivasi pada anak, Selain itu, orang tua ingin mengetahui
kemampuan belajar anaknya.
3. Faktor materi pelajaran, Faktor ini harus disesuaikan dengan usia perkembangan
siswa dan metode pengajaran guru yang disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Oleh karena itu, agar guru dapat berperan aktif dalam
kegiatan belajar siswa, guru harus mengenal materi pelajaran dan berbagai
metode pengajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
4. Suasana Belajar,Ketika pembelajaran berlangsung, status proses pembelajaran
memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa beberapa siswa tidak berkontribusi banyak dalam
pembelajaran karena ketidakmampuan belajar. Orang tua mengelola situasi
selama proses pembelajaran, memberikan siswa ketenangan pikiran dan
kelancaran belajar.
5. Fasilitas Belajar,Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan proses
pembelajaran antara lain akses internet, handphone yang mendukung kegiatan
belajar mengajar, dan alat tulis lainnya bagi siswa. Lingkungan sekolah
merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa. Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Kendala yang dihadapi guru dalam melakukan proses pembelajaran terkait
dengan kurangnya semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran, akses internet
yang tidak mendukung, dan kapasitas penyimpanan handphone yang tidak
memadai. Orang tua memberikan fasilitas kepada anak-anaknya untuk belajar,
mendorong kegiatan belajar, dan memungkinkan anak-anak mereka untuk belajar
lebih antusias. Hal ini memudahkan anak untuk mempelajari materi
pembelajaran.
6. Metode mengajar, Metode pengajaran adalah cara/jalur yang harus dilalui ketika
mengajar. Metode pengajaran guru yang buruk juga mempengaruhi pembelajaran
siswa yang buruk. Misalnya siswa tidak puas dengan pelajaran atau guru karena
guru kurang jelas menyajikan materi karena kurang persiapan atau penguasaan
mata pelajaran, atau sikap guru terhadap siswa atau mata pelajaran itu sendiri
kurang baik, akibatnya peserta didik malas untuk belajar.
Daftar Pustaka

Dkk, Sri Gusty,  Nurmiati Nurmiati, Muliana Muliana, Oris Krianto Sulaiman, Ni Luh Wiwik
Sri Rahayu Ginantra, Melda Agnes Manuhutu, Andriasan Sudarso, Natasya Virginia
Leuwol, Apriza Apriza, Andi Arfan Sahabuddin, Puji Hastuti, Akbar Yuli Setianto, Tia
Metanfanuan, Lulu Jola Uktolseja, Jamaludin Jamaludin, Sherly Gaspersz, Karwanto
Karwanto, Erni Rante Bungin, Samuel Y. Warella. 2020. Belajar Mandiri:
Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesia: Yayasan Kita Menulis.

Pohan, Albert Efendi. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah.
Purwodadi-Grobokan, Jawa Tengah: CV Sarnu Untung.

Syarifuddin, Ahmad. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar Dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya. Palembang:  IAIN Raden Fatah.

 Setiawan,M. Andi. Belajar Dan Pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia.

Hurut, Roberta Uron. 2021. Belajar Dan Pembelajaran: Hakikat Belajar Dan Pembelajaran.
Bandung: Media Sains Indonesia.

Widiasworo, Erwin. 2017. Study Smart. Jakarta: Pt Alex Media Komputindo.

Sutiah. 2016. Teori belajar dan pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning center.

Astutiek, Tri. 2018. Jurnal Pendidikan Empirisme: Jurnal Pendidikan Empirisme.  Jawa
tengah: Sang Surya Media

Supatminingsih, Tuti, Muhammad Hasan Dan Sudirman.2020. Belajar Dan Pembelajaran.


Bandung: Media Sains Indonesia.

Mesra, Putrina, Eko Kuntarto dan Faizal Chan. 2021. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Vol.
7, No.3.

Yahya1, Samuel Andrean, Maria Widyarini dan Oki Sunardi. 2021. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Akuisisi Pengetahuan Dalam Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi
Covid-19. Vol 17 No 1.

Melfianora. PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH DENGAN STUDI LITERATUR.


Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai