Anda di halaman 1dari 9

USULAN PROPOSAL

CALON MAHASISWA PROGRAM MAGISTER


BIDANG PEMINATAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

PENGARUH MANAJEMEN PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA GURU DI ERA NORMAL
BARU COVID-19 PADA SMP NEGERI SATU ATAP OBOR

NAMA : YOHANES MASAN BRIA, S.Pd


EMAIL : yohanesmasanbria1@gmail.com

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin pesat sangat membawa dampak kemajuan di
berbagai bidang kehidupan, terutama bidang pendidikan. Pendidikan di
Indonesia akhir-akhir ini mengalami goncangan akibat normal baru
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang penyebarannya mendunia
dan mengorbankan jutaan manusia di dunia.
Meskipun demikian Guru dan siswa tetap harus melaksanakan
pembelajaran di rumah masing-masing dengan metode daring (dalam
jaringan), metode luring (jaringan luar) atau dengan media lainnya yang
bisa mengakses model pembelajaran sesuai dengan aturan protokol di
satuan pendidikan masing-masing.
Kebijakan pembelajaran oleh kementerian pendidikan melalui
metode daring merupakan sebuah manfaat yang sangat besar bagi siswa
di era teknologi digital, sehingga dapat memberi hak-hak otonomi bagi
siswa agar proses belajar tetap berjalan, meskipun dalam kondisi yang
sangat memprihatinkan dalam menghadapi darurat normal baru Covid-
19.
Namun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi guru dan
siswa dalam pembelajaran metode daring yang tidak bisa dihindari yang
terjadi di satuan pendidikan daerah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan
terluar) yang terkendala dengan koneksi jaringan internet yang tidak ada
dan jaringan listrik yang belum secara merata karena keterbatasan
pemerataan teknologi sehingga bagi mereka belum bisa dan tidak dapat
melaksanakan pembelajaran daring ataupun dengan media lainnya.
SMP Negeri Satu Atap Obor merupakan salah satu sekolah yang
dikategorikan dalam kriteria satuan pendidikan daerah 3T. Hal ini dapat
dilihat dari ditempatkannya Guru Garis Depan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan di sekolah ini. Oleh karena itu maka peneliti
tertarik untuk mengetahui model pembelajaran yang diterapkan sekolah
ini menghadapi situasi wabah Covid-19.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa SMP
Negeri Satu Atap Obor memiliki manajemen pengelolaan pembelajaran
dalam mengukur kinerja guru .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah secara umum masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran era normal baru Covid-19
pada SMP Negeri Satu Atap Obor?
2. Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran era normal baru
Covid-19 pada SMP Negeri Satu Atap Obor?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Perencanaan metode pembelajaran era normal baru Covid-19 pada
SMP Negeri Satu Atap Obor.
2. Penggunaan metode pembelajaran era normal baru Covid-19 pada
SMP Negeri Satu Atap Obor.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Sebagai bahan acuan bagi sekolah lain dalam perencanaan
pembelajaran era normal baru Covid-19.
2. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
peneliti tentang metode pembelajaran era normal baru Covid-19.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teoritis
a. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada
atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Pengertian Pengaruh menurut beberapa ahli :
1. Menurut M. Suyanto, pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu.
2. Menurut Wiryanto, pengaruh adalah tokoh formal dan informal di
masyarakat yang memiliki ciri-ciri kosmopolitan, inovatif,
kompeten, dan aksesibel dibandingkan dengan pihak yang
dipengaruhi.
3. Menurut Robert Dahl, pengaruh diumpamakan sebagai berikut: A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk
berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
b. Pengertian Manajemen
Menurut Nanang Fattah (2001:1), dapat diartikan sebagai proses
merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan organisasi
dengan segala aspeknya, agar tujuan organisasi tercapai secara efektif
dan efisien.
Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T.Hani Handoko
(1995) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
c. Pengelolaan Pembelajaran
Menurut Dunkin dan Biddle (1974:38) proses pembelajaran berada
dalam empat variabel interaksi, yaitu: 1) variabel pertanda (presage
variables) berupa pendidik; 2) variabel konteks (contex variables) berupa
peserta didik; 3) variabel proses (process variables); dan 4) variabel
produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal, maka keempat variabel tersebut harus
dikelola dengan baik.

d. Kinerja Guru
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat
dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku
yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian sebagaimana dikutip
Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh
pengawas menjelaskan bahwa: “Standar kinerja guru itu berhubungan
dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja
dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan
pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan
siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang
aktif dari guru”. UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas pasal 39 ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Keterangan lain menjelaskan dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV
Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi
kerja guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam
kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.
III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengelolaan pembelajaran terhadap kinerja guru SMPN Satu Atap Obor
di era normal baru Covid-19 di SMPN Satu Atap Obor Kabupaten Belu.
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk memahami makna
dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami
berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang (Sugiono,2006:26).
Penelitian deskriptif kualitatif menurut Arikunto (2002:11)
mengemukakan bahwa penelitian yang dimaksud adalah kualitatif
naturalistik yaitu pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa
adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan
menekankan pada deskripsi secara alami atau dari keadaan sewajarnya
atau pengambilan data secara natural.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas, dalam penelitian ini
pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
bagaimanakah manajemen pengelolaan pembelajaran terhadap kinerja
guru SMPN Satu Atap Obor di era normal baru Covid-19

B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini ada 13 orang yang terdiri dari 1
(satu) orang Kepala Sekolah dan 12 orang guru mata pelajaran di SMPN
Satu Atap Obor.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan
utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-
akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para
penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat
bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk
deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan
variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia.

C. Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Wawancara
yaitu melalui tanya jawab secara langsung dengan warga sekolah
yaitu kepala sekolah dan semua guru mata pelajaran di SMPN Satu
Atap Obor
Selain itu dengan menggunakan Studi Dokumentasi yaitu
melihat dan meneliti dokumen-dokumen sekolah. Namun sebelum
semua itu dilakukan peneliti mengadakan observasi langsung terlebih
dahulu yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan serta
untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari subyek penelitian yang
ada di SMP Negeri Satu Atap Obor.
Secara terperinci teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini dijabarkan sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung (Sukmadinata,2008:220).
Dari segi pengumpulan data ada dua cara observasi yaitu:
(1) observasi berperan serta (participant observation) peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
sebagai sumber data peneliti; (2) observasi tidak berperan serta
(observation non participant) peneliti tidak terlibat hanya sebagai
pengamat.

b. Wawancara
Menurut Arikunto (2006:155) wawancara adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari responden. Secara fisik wawancara dibedakan atas
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

c. Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
tidak langsung di tunjukan pada subyek penelitian. Dokumen dapat
di bedakan menjadi 2 macam, yaitu dokumen primer dan dokumen
sekunder.
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis orang yang
langsung mengalami suatu pristiwa, sedangkan dokumen skunder
adalah kika pristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya
ditulis oleh orang tersebut. Dokumen sebagai data pendukung
penelitian, khususnya penelitian kualitatif. Dokumen memegang
peranan penting karena isi dokumen akan memberikan gamabaran
yang jelas tentang subjek yang diteliti.
2. Pengembangan instrumen penelitian
Menurut Arikunto, (2006:149) instrumen adalah alat pada
waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Didalam penelitian
ini yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri dan
instrumen penunjangnya adalah panduan wawancara, pedoman
observasi, dokumentasi. Sesuai dengan metode, maka instrumen
penelitian yang digunakan sebagai berikut: 1) metode wawancara,
instrumennya berupa pedoman wawancara; 2) observasi,
instrumennya adalah check list; 3) dokumentasi, instrumennya adalah
pedoman dokumentasi.

D. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian ini mengarah pada analisis
deskriptif atau analisis yang menggambarkan informasi faktual. Untuk itu
teknik analisa data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan
tidak menguji hepotesis maupun hubungan antar variabel. Analisis
deskriptif kualitatif ini untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
disusun pada bab terdahulu.
Tingkat kedalaman analisis deskriptif pada penelitian ini hanya
sampai pada penyajian fakta dan deskripsi data secara sistematis
sehubungan dengan informasi dan fenomena efektifitas pelaksanaan
Manajemen Pengelolaan Pembelajaran terhadap kinerja guru SMP
Negeri Satu Atap Obor di era normal baru Covid-19.
Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut perlu dianalisis.
Menurut Miles & Humberman (1992:16) analisis data terdiri dari 3 (tiga)
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Jadi dalam penelitian ini analisis
data dilakukan dengan cara menggunakan model interatif atau teknik
analisis induktif yaitu: 1) pengumpulan data; 2) reduksi data; 3)
penyajian data dan; 4) penarikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Pius dan Danu Prasetya. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Surabaya: Arloka.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. 1974. The Study of Teaching. New York: Holt
Rinehart and Wiston.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2020. Surat Edaran Nomor 15 Tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam
Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Patilima, Hamid. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai