Anda di halaman 1dari 11

Studi Kasus: Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar di Masa Pandemi

COVID 19
Dea Wulan Ningrum1, Deltania2, Dian ErisaNurmala Cahyaningrum3, Ratnawati Susanto4

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Esa Unggul, Jakarta

Jalan Arjuna Utara Nomor : 9, Jakarta Barat 11510


deawulan2016@gmail.com1, deltania63@gmail.com2, dianerisa703@gmail.com3,
ratnawati@esaunggul.ac.id4

Correspondence author:
ratnawati@esaunggul.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi pedagogik guru sekolah dasar pada masa
Pandemi Covid 19. Penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif dengan unit analsiis tiga
orang guru SDN Grogol 11. Berdasarkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa kompetansi
pedagogik guru memegang peranan kunci dalam pembelajaran masa Pandemi Covid 19, terutama
pada kemampuan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, yang mencakup kemampuan guru
dalam: (1) meggunakan teknik mengidentifikasi karakteristik peserta didik, (2) tindakan
mendapatkan temuan penyimpangan perilaku belajar siswa, (3) cara guru menumbuhkan minat
belajar siswa, (4) cara guru mengidentifikasi minat, bakat, potensi dan kesulitan belajar, (5) cara
guru mengetahui tingkat pemahaman belajar peserta didik selama pembelajaran daring, dan (6)
kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk menyusun rancangan pembelajaran
selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di SDN Grogol 11 menunjukkan tingkat
penguasaan komptensi pedagogik dengan keenam indikator kemampuan dalam aspek
mengidentifikasi karakteristik peserta didik.
Kata kunci : kompetensi pedagogik, karakteristik peserta didik, perilaku belajar, kesulitan belajar,
rancangan pembelajaran.

Abstract
This study aims to analyze the pedagogical competence of primary school teachers during the
Covid 19 Pandemic. Case study research with a qualitative approach with an analytical unit of
three teachers at SDN Grogol 11. Based on the results of the study, it can be seen that the
pedagogical competence of teachers plays a key role in learning during the Covid Pandemic. 19,
especially on the ability to identify the characteristics of students, which includes the teacher's
ability to (1) use techniques to identify the characteristics of students, (2) actions to find
deviations in student learning behavior, (3) how teachers foster student interest in learning, (4)

1
how to the teacher identifies interests, talents, potential and learning difficulties, (5) how the
teacher knows the level of understanding of students' learning during online learning, and (6) the
teacher's ability to utilize the results of the assessment to develop further learning plans. The
results showed that the teacher at SDN Grogol 11 showed the level of mastery of pedagogic
competence with the six indicators of ability in the aspect of identifying the characteristics of
students.
Keywords: pedagogic competence, student characteristics, learning behavior, learning
difficulties, instructional design.

PENDAHULUAN 19 (Ali Sadikin, 2020) tujuannya agar dapat


Penyebaran COVID-19 ke seluruh meminimalisir dan memtusus rantai resiko
belahan dunia diawali dengan dilaporkannya penyebaran COVID-19 di sekitar masyarakat.
kasus virus pada 31 Desember 2019 di Pelaksanaan pembelajaran melalui
Wuhan, China. World Health Organization program pembelajaran jarak jauh sebagai
(WHO) mendapatkan informasi mengenai salah satu kebiasaan belajar yang baru tentu
kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, saja memiliki resiko tantangan dan hambatan
Provinsi Hubei, Cina. Severeacute respiratory maka dari itu, kemampuan guru pada aspek
syndrome coronavirus 2 atau yang lebih pedagogik harus selalu diperbaharui melalui
dikenal dengan sebutan virus corona adalah melakukan inovasi dalam merencanakan,
jenis baru dari coronavirus yang menyerang melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
manusia. Virus COVID-19 menyerang pembelajaran sehingga peserta didik dapat
system pernapasan manusia seperti terjadinya memperoleh pendidikan dan pembelajaran
gangguan pada sistem pernapasan dan secara maksimal (Apriani Patabang, 2021)
mengalami infeksi paru-paru yang akan Pandemi Covid-19 memanglah belum
mengakibatkan kematian. Virus ini bisa berakhir, saat Covid -19 memasuki indonesia
menyerang siapa saja tanpa terkecuali mulai untuk pertama kali warga depok yang
dari bayi,anak-anak,orang dewasa,ibu terpapat virus tersebut. Sampai sekarang
hamil,dan lansia. pasien yang terkena Covid-19 masih saja
Kehadiran wabah COVID-19 bertambah. Dengan demikian pemerinta
memunculkan berbagai problem baru yang menganjurkan kita semua untuk selalu
berdampak pada berbagai sektor mematuhi protocol kesehatan 5M diantara
diantaranya sektor sosial, ekonomi, politik, nya (1) Mencuci tangan dengan sabun dan air
dan pendidikan. Salah satu contoh nyatanya mengalir, (2) Menjaga jarak, (3) Menjauhi
ialah probelmatika dibidang pendidikan. kerumunan, (4) Memakai masker, (5)
Dampak pandemi COVID-19 bagi dunia Mengurangi mobilitas.
pendidikan ialah perubahanan mekanisme Dilihat dari dimensi proses
pembelajaran pada saat pandemi. Saat ini pembelajaran, kompetensi pedagogik guru
seluruh sekolah memberlakukan kebijakan merupakan kemampuan yang harus dimiliki
pembelajaran jarak jauh atau daring. seorang guru untuk membimbing pengelolaan
Pemerintah telah menetapkan kegiatan proses pembelajaran peserta didik. Hal ini harus
pembelajaran yang sebelumnya dilakukan disadari dan diwujudkan oleh setiap tenaga
melalui pembelajaran tatap muka langsung di pendidik untuk mencerdaskan kehidupan
sekolah, menjadi pembelajaran jarak jauh bangsa. Lebih lanjut, dalam standar nasional
(PJJ) dikarenakan adanya pandemi COVID- pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir

2
(a) dikemukakan bahwa yang dimaksud mengelola pebmelajaran pada siswa sekolah
dengan kompetensi pedagogik adalah dasar. (Parji, 2001). Kompetensi pedagogik
kemampuan mengelola pembelajaran peserta menjadi sebuah kemampuan mendasar dalam
didik meliputi pemahaman terhadap peserta pengelolaan pembelajaran.(Susanto et al.,
didik, perancangan dan pelaksanaan 2018, 2020; Susanto, Rozali and Agustina,
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan 2019, 2020; Susanto and Rachmadtullah,
pengembangan peserta didik untuk 2019; Id, 2020; Ratnawati Susanto; Reza R;
mengaktualisasi ragam potensi yang Widarto R, 2020; Susanto, 2020, 2021a,
dimilikinya. (Susanto Ratnawati, 2020). 2021b; Susanto, Agustina and Rozali, 2020;
Kenyataan di lapangan pada masa Susanto,
Pandemi Covid, kesiapan guru dalam Agustina, Rozali, et al., 2021; Susanto,
menghadapi perubahan pembelajaran harus Agustina, Rozali, Yuli Azmi, et al., 2021;
berlangsung secara cepat dalam kondisi Susanto, Agustina, Azmi, et al., 2021)
seperti apa adanya,proses pengalaman Kondisi situasi yang terjadi dalam
belajar anak menjadi sangat minim dengan pembelajaran pada masa daring ini akan
pengalaman autentik, banyak berfokus pada sangat bergantung pada kompetensi
ketuntasan materi, sehingga banyak pedagogik guru. Tingkat kemampuan
mengabaikan pembentukan nilai, karakter pedagogik guru menjadi faktor keberhasilan
dan rendahnya ketuntasan penguasaan belajar dalam manajemen kelas pembelajaran daring
anak didik baik secara kognitif dan di masa Pandemi Covid 19, juga ketika
psikomotor. (Fitriya, Magdalena and Fauziah pembelajaran harus menjadi blended learning,
Fadhillahwati, 2021; Rakhmawati et al., 2021; yang perlu dikelola dalam pembelajaran tatap
Yunita Yunita, 2021). Ketidaksiapan dalam muka terbatas (PTM/luring) dan
menghadapi pembelajaran juga dialami para pembelajaran jarak jauh (daring). (Kurni and
orang tua siswa, yang harus melakukan peran Susanto, 2018; Susanto, 2018; Hajrah,
baru sebagai pendamping anak belajar di Zamsir, 2020) Demikian situasi terjadi dalam
rumah dalam pembelajaran jarak jauh ini, seluruh pembelajaran di lembaga pendidikan
sementara tingkat pengusaan penggunaan formal terutama pada tingkat satuan
teknologi belum dikuasai, kemampuan Pendidikan Sekolah Dasar. Untuk itu menjadi
emosional menjadi labil sehingga berdampak sebuah urgensi melakukan penelitian
pada perlakuan kepada siswa.(Apriatama et mengenai analisis Kompetensi Pedagogik
al., 2021; Chusna et al., 2021; Simon1*), Guru Sekolah Dasar di Masa Pandemi
2021). COVID 19 dengan fokus penelitian pada
Pada sisi lain, siswa cenderung SDN Grogol 11 dan dengan fokus tingkat
mengalami kejenuhan, rasa takut dan kompetensi pedagogik dalam
memiliki pengalaman belajar yang tidak mengidentifikasi karakteristik peserta didik.
menyenangkan, yang bebas dari rasa aman, Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
nyaman, dan menyenangkan dalam mendapatkan data berdasarkan hasil analisis
menikmati pengalaman belajarnya, sebuah penelitian sehingga menjadi data kebijakan
kondisi yang tidak kondusif untuk sebuah sekolah dalam program blended learning
pembelajaran yang paikem dalam dalam masa Pandemi Covid 19 ini.
mengoptimalkan potensi peserta didik untuk
belajar bagaimana seharusnya belajar itu
terjadi dan yang menuntut kemandirian siswa METODE PENELITIAN
dalam mengelola pembelajarannya, dan tentu Penelitian ini menggunakan
bukan hal yang mudah tuntutan kemandirian pendekatan kualittatif dengan menggunakan

3
metode wawancara online, baik melalui zoom cara guru dalam menumbuhkan minat belajar
dan Wa Video Call. Unit analisis adalah guru siswa, (4) cara guru dalam mengidentifikasi
di SDN Grogol 11 dengan responden minat, bakat, potensi dan kesulitan belajar, (5)
terjangkau adalah 3 orang guru. Instrumen cara guru untuk mengetahui tingkat
pengumpulan data menggunakan pedoman pemahaman belajar peserta didik selama
wawancara dan pencatatan hasil wawancara pembelajaran daring, dan (6) tingkat
dan rekaman. Keabsahan data penelitian kemanfaatan hasil penilaian dalam menyusun
menggunakan triangulasi data berupa : (1) rancangan pembelajaran selanjutnya.
triangulasi metode, yaitu wawancara bebas
dan terstruktur untuk melakukan konfirmasi
terhadap data, (2) triangulasi antar peneliti Teknik guru dalam mengidentifikasi
sebagai human instrument, yaitu melibatkan karakteristik peserta didik.
anggota peneliti sebagai elbih dari satu Kemampuan mengidentifikasi
peneliti untuk menggali informasi dari subjek karakteristik peserta didik merupakan
penelitian, (3) triangulasi sumber data, yaitu kemampuan untuk mengenal minat,
menggali kebenaran sebuah informasi dengan potensi/bakat, kemampuan kognitif, gaya
menggunakan sumber data lain selain subjek belajar, kemampuan intelektual, kemampuan
penelitian, dalam hal ini sumber data yang bahasa, kemampuan bersosialisasi,
digunakan adalah kepala sekolah dan kemampuan emosi, kemampuan awal belajar,
dokumen supervise dan penilaian kinerja perkembangan motorik dan status sosial
kepala sekolah terhadap guru, (4) triangulasi ekonomi dan budaya anak dan keluarga.
teori, yaitu membandingkan informasi yang (Nielsen, 2009; Darmono, 2012; Effendi and
dikumpulkan sebagai data penelitian dengan Wahidy, 2019; Susanto et al., 2020).
perspektif teori dan penelitian relevan. Kemampuan mengidentifikasi karakteristik
peserta didik menjadi dasar dalam mendesain
HASIL DAN PEMBAHASAN pola pembelajaran instruksional dan menjadi
timbal balik terhadap kompetensi pedagogik
Pandemic covid-19 ini sudah berjalan dan pengaruhnya secara signifikan terhadap
selama dua tahun lebih yang merubah pembelajaran bermutu dan optimalisasi profil
pembelajaran dari tatap muka menjadi kompetensi siswa. (Jurianto, 2017; Batubara,
pembelajaran jarah jauh. Observasi di SDN 2018; Effendi and Wahidy, 2019; Susanto et
Grogol 11 ydilakukan guna menganalisis al., 2020). Hasil wawancara menunjukkan
tingkat kompetensi pedagogik guru Sekolah bahwa sampel guru memiliki kemampuan
Dasar di masa Pandemi COVID 19. dalam memaknai dan melakukan identifikasi
Identifikasi hasil analisis kompetensi karakteristik peserta didik dengan tingkat
pedagogik guru difokuskan pada kemampuan pemahaman tinggi dan dalam penerapannya
mengidentifikasi karakteristik peserta didik menggunakan teknik: (1) wawancara di awal
yang menjadi fondasi pengelolaan penerimaan siswa baru kepada orang tua dan
pembelajaran.(Susanto, Agustina, Rozali, siswa, (2) melakukan penelusuran data dalam
Yuli Azmi, et al., 2021). Kemampuan guru laparan akademik, (3) pengisian bio data, (4)
dalam mengidentifikasi karakteristik peserta kunjungan rumah, (5) komunikasi dengan
didik ditandai dengan indikator: (1) Teknik orang tua, (6) dialog dengan pendekatan
guru dalam mengidentifikasi karakteristik pribadi kepada siswa, (7) konseling. Hal ini
peserta didik, (2) Tindakan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat tingkat
guru ketika mendapatkan temuan kompetensi pedagogik guru yang sangat
penyimpangan perilaku belajar siswa, (3) tinggi dalam mengidentifikasi karakteristik

4
peserta didik, dan menjadi sebuah perkembangan minat belajar, pembentukan
kemampuan dalam mendesain sebuah pola nilai dan karakter, kemampuan emosional,
pengalaman belajar dan sebaliknya kemampuan sosial, kemampuan Bahasa dan
kemampuan mendesain pola pembelajaran ini kemampuan berpendapat dan ide, dan
menjadi dasar dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif .
kompetensi pedagogik. (Darmono, 2012; Pawicara and Conilie, 2020;
Asyiqi et al., 2021). Kondisi ini tentunya
Tindakan Guru terhadap Penyimpangan dapat menghambat kepada pencapaian
Perilaku Belajar Siswa pembentukan kompetensi siswa yang
dibutuhkan untuk era revolusi industri yang
Perilaku belajar merupakan hasil dari sebuah mengarah kepada 4Cs yaitu kemampuan
proses pengalaman belajar. Perilaku belajar berpikir kritis dan pemecahan masalah,
positif adalah sebuah penguatan atas kemampuan berkomuniukasi, kemampuan
pengalaman belajar positif dan sebaliknya berkolaborasi, dan kemampuan kreatifitas
perilaku belajar negatif merupakan penguatan dan inovatif sesuai dengan tahapan
dari sebuah pengalaman belajar negatif. perkembangan anak usia sekolah dasar.
Perilaku belajar negatif merupakan tindakan (Ağaoğlu and Demİr, 2020; Maryuningsih et
yang berbeda dan menyimpang dari sikap al., 2020). Hasil wawancara menyimpulkan
atau perbuatan dant indakan yang diinginkan bahwa teknik yang digunakan guru untuk
sebagai sebuah hasil belajar. Perilaku belajar mengatasi penyimpangan perilaku belajar
yang menyimpang merupakan permasalahan adalah dengan: (1) menetapkan aturan belajar
yang harus diatasi guru dalam kompetensi yang disepakati Bersama siswa dan
pedagogiknya sedini mungkin karena akan disosialisasikan kepada orang tua, (2)
menjadi permasalahan bagi proses melakukan pembagian peran dengan orang
pembentukan aktualisasi diri siswa yang tua untuk pendampingan belajar anak di
bersangkutan dan bagi siswa lainnya. (Kurni rumah, (3) mensosialisasikan program dan
and Susanto, 2018; Lilia Senja Ilyandani, waktu belajar Bersama dengan siswa dan
2019; Syofyan et al., 2020). Dalam hasil orang tua, (5) membentuk grup whatsapp
wawancara ditemukan bahwa terdapat dengan orang tua dan siswa dan
penyimpangan pembelajaran seperti: (1) memberdayakan sebagai sarana komunikasi
siswa tidak fokus dalam pembelajaran, (2) pembelajaran, (6) mengingatkan tata aturan
mengganggu teman dengan pembicaraan dalam pembelajaran zoom, (7) membentuk
dalam ruang chatting zoom yang mengarah petugas tata tertib yang dibentuk secara
kepada kata-kata yang kurang baik dalam bergiliran dengan siswa, (8) mengingatkan,
pembentukan nilai, (3) tidak membuka menegur dan menasehati siswa berdasarkan
kamera, (4) tidak bersemangat karena kondisi tingkatan penyimpangan perilaku, (9)
di lingkungan rumah yang gaduh, (5) tidak mencatat dalam bentuk jurnal harian dan
berinisiatif untuk terlibat aktif dalam kejadian dan menjadi bagian komunikasi dan
pembelajaran, (6) tidak mengerjakan tugas, (7) evaluasi perilaku kepada siswa, orang tua dan
terlembat menyerahkan tugas, (8) tidak sekolah. Temuan penelitian mendeskripsikan
terbuka dan mencari alasan ketika lalai dalam bahwa guru memiliki kompetensi pedagogik
belajar. Penyimpangan perilaku belajar ini dalam tindakan terhadap penyimpangan
signifikan sebagai permasalahan perilaku perilaku belajar siswa.
belajar dalam masa pandemi seperti dalam
peneltiian relevan sebelumnya, yang
mencakup kepada penyimpangan perilaku Cara Guru Dalam Menumbuhkan Minat
Belajar Siswa.
5
Minat belajar merupakan sebuah daya wawancara menunjukkan bahwa cara yang
dorongan yang ada dalam diri siswa yang dilakukan guru dalam mengidentifikasi miant,
menunjukkan ketertarikan atas sesuatu hal bakat, potensi dan kesulitan belajar siswa
untuk diperhatikan, dipelajari dan adalah dengan melakukan: (1) menjaring data
menimbulkan perasaan senang dan suka yang melalui komunikasi dengan orang tua dan
realtif ditandai dengan waktu yang relative siswa, (2) menjaring penelusuran berdasarkan
lebih Panjang dan tidak sesaat. Minat belajar catatan laporan akademik dan prestasi, (3)
menjadi dasar tumbuhnya motivasi belajar melakukan komunikasi untuk penelusuran
dan pengkondisian guru dalam memfasilitasi dengan guru kelas, (4) melakukan kegiatan
optimalisasi miant belajar anak menunjukkan kecil dalam kelas yang terkait dengan
tingkat kompetensi pedagogik guru yang pengembangan potensi akademik dan non
berpengaruh signifikan terhadap kualitas akademik, (5) memberikan ruang kesempatan
proses dan hasil belajar siswa. (Gentry and bagi siswa untuk melakukan kegiatan potensi,
Burns, 1983; Calvin, 2012; Sońta and Magala, miant dan bakatnya dalam sesi dinamika di
2020). Hasil wawancara menunjukkan awal pengkonsisian pembelajaran daring
bahwa guru memiliki cara dalam yang bertujuan untuk emnghidupkan suasana
menumbuhkan minat belajar siswa melalui: dan sekaligus untuk menjadi sarana
(1) menggunakan media berbasis teknologi penelusuran dan menyalurkan potensi minat,
dengan bentuk game, (2) memberitahukan bakat, potensi belajar. Hasil wawancara juga
tujuan dan pengalaman belajar yang merumuskan bahwa cara guru dalam
menuntun siswa untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa
mengelola pembelajarannya, (3) adalah dengan cara: (1) memberikan
mendekatkan contoh dan materi dengan perhatian menyebar kepada siswa selama
peristiwa yang kontekstual dengan pembelajaran daring dan maupun PTM, (2)
pengalaman dan lingkungan siswa, (4) memberikan pertanyaan menyebar kepada
menempatkan siswa sebagai subjek belajar di seluruh siswa selama proses pembelajaran, (3)
mana siswa memiliki kesempatan untuk memberikan tugas kecil baik berupa quiz,
memilih tema atau topik contoh, (5) tugas bercerita, membuat jurnal diri untuk
memberikan kesempatan siswa untuk pengungkapan reflektif siswa dan sarana
melakukan penilaian atas dirinya dan teman- pengungkapan kekuatan dan kelemahan diri,
temannya. Hasil wawancara menunjukkan (4) melakukan komunikasi personal, (5)
bahwa guru memiliki kompetensi pedagogik melakukan komunikasi dengan orang tua
terhadap cara menumbuhkan minat belajar mengenai perilaku belajar dan kemajuannya
siswa. Selaras dengan penelitian yang selama belajar di rumah. Data menunjukkan
dilakukan sebelumnhya bahwa variasi bahwa guru memiliki tingkat kompetensi
pembelajaran dan penggunaan teknologi serta pedagogik dalam mengidentifikasi minat,
pendekatan dengan karakteristik siswa akan bakat, potensi dan kesulitan belajar siswa.
menumbuhkan minat belajar siswa. (Marfuah,
2015)
Cara Guru Untuk Mengetahui Tingkat
Pemahaman Belajar Peserta Didik Selama
Cara Guru Dalam Mengidentifikasi Minat, Pembelajaran Daring.
Bakat, Potensi dan Kesulitan Belajar Siswa. Salah satu bentuk kompetensi
Minat, bakat, potensi dan kesulitan belajar pedagogik guru adalah melakukan evaluasi
merupakan faktor pengaruh terhadap proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat
dan hasil belajar siswa. (Fitriya, Magdalena pemahaman belajar peserta didik.(Susanto,
and Fauziah Fadhillahwati, 2021). Hasil Syofyan and Rachmadtullah, 2020). Proses
6
pembelajaran selama masa daring dapat bahwa hasil penilaian menjadi bahan reflektif
menimbulkan situasi sulit bagi guru dalam dan evaluasi guru terhadap keseluruhan
melakukan penilaian autentik terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dan
pengalaman belajar siswa secara nyata. Hal interaksinya dengan siswa dan selanjutnya
ini disebabkan karena guru mengalami menjadi data dan kebijakan berprogress untuk
keterbatasan dalam interaksi secara langsung Menyusun rancangan pembelajaran
dan kemandirian siswa tidak seutuhnya selanjutnya. Temuan ini menunjukkan
(Sukitman, Trizid, 2020). Dalam wawancara, bahwa guru memiliki tingkat kompetensi
dideskripsikan bahwa guru juga mengalami pedagogik dalam melakukan evaluasi
kesulitan dalam penilaian terhadap proses dan pembelajaran dan memanfaatkan hasil
hasil belajar secara autentik. Namun hal ini penilaian untuk Menyusun rancangan
tidak terkendala disebabkan karena guru pembelajaran selanjutnya.
memiliki kemampuan dalam mengenali
karaktersitik dan perilaku belajar siswa. Cara
yang dilakukan guru adalah: (1) melakukan KESIMPULAN
penilaian proses berkelanjutan sebagai porto Berdasarkan hasil observasi, maka dapat
folio untuk melihat perkembangan disimpulkan bahwa pandemi COVID-19
kemampuan belajar siswa bukanhanya memunculkan berbagai problem baru yang
berdasarkan penilaian parsial atau terpisah, (2) berdampak pada berbagai sektor seperti
melakukan penilaian bukan hanya bentuk tes sektor sosial, ekonomi, politik, dan
pengetahuan atau tes tertulis, tetapi juga Pendidikan. Dalam sektor Pendidikan,
melakukan penilaian porto folio, (3) penilaian pandemi covid – 19 sangat mempengaruhi
menyeluruh menyentuh penilaian kegiatan belajar dan mengajar bagi guru dan
pengetahuan, keterampilan, sikap, (4) siswa. Kegiatan yang semula berjalan tatap
melakukan kuis dan bentuk bercerita, muka berahli menjadi Pembelajaran Jarak
pemaparan untuk melengkapi penilaian Jauh (PJJ). Peran guru dalam pembelajaran
proses. Indikator kemampuan ini masa Pandemi Covid 19 sangat
menunjukkan tingkat kompetensi guru dalam membutuhkan tingkat kompetensi pedagogik,
cara guru untuk mengetahui tingkat terutama kemampuan guru dalam
pemahaman belajar peserta didik selama mengidentifikasi karakteristik peserta didik
pembelajaran daring telah dimiliki guru ditandai dengan indikator: (1) Teknik guru
dengan sangat baik. dalam mengidentifikasi karakteristik peserta
didik, (2) Tindakan yang dilakukan guru
Tingkat Kemanfaatan Hasil Penilaian Dalam ketika mendapatkan temuan penyimpangan
Menyusun Rancangan Pembelajaran perilaku belajar siswa, (3) cara guru dalam
menumbuhkan minat belajar siswa, (4) cara
Selanjutnya. guru dalam mengidentifikasi minat, bakat,
Salah satu bentuk kompetensi pedagogik potensi dan kesulitan belajar, (5) cara guru
guru adalah bagaimana melakukan reflektif untuk mengetahui tingkat pemahaman belajar
terhadap proses dan hasil belajar yang peserta didik selama pembelajaran daring,
dilakukan untuk perbaikan dalam merancang dan (6) tingkat kemanfaatan hasil penilaian
pembelajaran selanjutnya atau disebut dalam menyusun rancangan pembelajaran
sebagai kemampuan rancangan instruksional selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan
(design instructional). bahwa guru di SDN Grogol 11 menunjukkan
(Oliver, 2011; Bellibaş, Kılınç and Polatcan, tingkat penguasaan komptensi pedagogik
2021). Hasil wawancara menunjukkan dengna cakupan keenam indikator tersebut.

7
Pandemi Covid-19 dan Solusi
Pemecahannya’, pp. 83–97.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, A. (2012) ‘Identifikasi Gaya
Ağaoğlu, O. and Demİr, M. (2020) ‘The Kognitif (Cognitive Style) Peserta
integration of 21 st century skills Didik Dalam Belajar’, Al-Mabsut,
into education : an evaluation based 3(1), pp. 63–69. Available at:
on an activity example’, 7(3), pp. www.ifets.into/journals/91/23.pdf.
105–114.
Effendi, D. and Wahidy, A. (2019)
Apriatama, D. et al. (2021) ‘Analisis ‘Pembelajaran Kreatif: Identifikasi
Kecerdasan Emosional Orangtua Perilaku Dan Karakteristik Peserta
untuk Mendampingi Anak dalam Didik Wujud Tanggungjawab
Pembelajaran Daring pada masa Tunjangan Sertifikasi Guru’,
Pandemi Covid-19’, Syams: Jurnal Prosiding Seminar Nasional
Kajian Keislaman, 2(1). Available at: Pendidikan, 2, pp. 999–1015.
https://e-journal.iain-
palangkaraya.ac.id/index.php/syams/ Fitriya, D., Magdalena, I. and Fauziah
article/view/3029. Fadhillahwati, N. (2021) ‘Konsep
Pembelajaran Daring di Era Pandemi
Asyiqi, I. A. et al. (2021) ‘SISWA DI MASA Covid-19’, Cerdika: Jurnal Ilmiah
PANDEMI COVID-19’. Indonesia, 1(3), pp. 182–188. doi:
10.36418/cerdika.v1i3.30.
Batubara, F. A. (2018) ‘Desain Instruksional Gentry, J. W. and Burns, A. C. (1983) ‘Do
(Kajian Terhadap Komponen Utama we learn from experience?’,
Strategi Instruksional Dan Developments in Business
Penyusunannya)’, Jurnal Ilmiah Al - Simulation & Experiential Exercises,
Hadi, 3(2), pp. 657–667. 10, pp. 139–142.
Bellibaş, M. Ş., Kılınç, A. Ç. and Polatcan, Hajrah, Zamsir, M. S. (2020) ‘Pengaruh
M. (2021) ‘The Moderation Role of Variasi Model Pembelajaran
Transformational Leadership in the Problem Based Learning dan
Effect of Instructional Leadership on Discovery Learning terhadap Hasil
Teacher Professional Learning and Belajar Matematika Siswa SMP
Instructional Practice: An Integrated Negeri 4 Kendari’, Jurnal Penelitian
Leadership Perspective’, Educational Pendidikan matematika, 8(3).
Administration Quarterly. doi:
10.1177/0013161X211035079. Id, S. (2020) ‘MBERDAYAAN _
Calvin, J. R. (2012) ‘Crucibles of leadership KOMPETENSI _ PEDAGOGIK _
(how to learn from experience to BERBASIS _ KEM AMPUAN _
become a great leader)’, Community REFLEKTIF . pdf’.
Development, 43(2), pp. 279–281.
doi: 10.1080/15575330.2012.681504. Jurianto (2017) ‘Model Pengembangan
Desain Instruksional Dalam
Chusna, A. et al. (2021) ‘Problematika Orang Penyusunan Modul Pendidikan
Tua dalam Mendampingi Pemustaka’, Majalah Media
Pembelajaran Daring Anak Selama Pustakwan, 24(3), p. 3.

8
Kurni, D. K. and Susanto, R. (2018) Kejenuhan Belajar Mahasiswa
‘Pengaruh Keterampilan Manajemen Tadris Biologi IAIN Jember di
Kelas Terhadap Tengah Pandemi Covid-19’,
Kualitas Proses Pembelajaran Di Sekolah ALVEOLI: Jurnal Pendidikan
Dasar Pada Kelas Tinggi’, Jurnal Biologi, 1(1), pp. 29–38. doi:
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah 10.35719/alveoli.v1i1.7.
Dasar, 2(1), pp. 39–45. Available at:
http://www.universitastrilogi.ac.id/jo Rakhmawati, N. I. S. et al. (2021)
urnal/ks/index.php/JIPGSD/article/vi ‘Pengembangan Learning
ew/232/160. Management System (LMS) di Era
Pandemi Covid-19 pada Pendidikan
Lilia Senja Ilyandani, R. S. (2019) ‘Lilia: Anak Usia Dini’, Jurnal Obsesi :
Pengaruh Kemampuan *Dosen Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Universitas Esa Unggul 120’, ESJ 6(1), pp. 107–118. doi:
(Elementary School Journal), 8(3), 10.31004/obsesi.v6i1.991.
pp. 120–128.
Ratnawati Susanto; Reza R; Widarto R (2020)
MARFUAH, L. N. H. (2015) ‘PENGARUH ‘Technological and Pedagogical
VARIASI MENGAJAR GURU Model: Analysis of Factors and
DAN PEMANFAATAN MEDIA Measurement of Learning Outcomes
PEMBELAJARAN TERHADAP in Education’, Journal of Ethnic and
MINAT BELAJAR IPS TERPADU Cultural Studies, 7(2), pp. 1–14.
SISWA KELAS VII DI MTsN Available at:
SURAKARTA II’. http://www.ejecs/index.php/JECS/ae
rticle/view/311.
Maryuningsih, Y. et al. (2020) ‘Developing
Performance Assessment Simon1*), S. R. A. (2021) ‘Manna Rafflesia’,
Instruments to Measure 4C Skills in Sekolah Tinggi Teologi Arastamar
Online Discussion Activities of Bengkulu, 7, 2(PERINTISAN
Science Learning’, Scientiae GEREJA SEBAGAI BAGIAN
Educatia, 9(1), p. 109. doi: DARI IMPLEMENTASI AMANAT
10.24235/sc.educatia.v9i1.7500. AGUNG), pp. 210–234.
Nielsen, P. (2009) ‘Coastal and estuarine
processes’, Coastal And Estuarine Sońta, M. and Magala, S. (2020) ‘What You
Processes, pp. 1– 360. doi: Create Is What You Learn’,
10.1142/7114. International Journal of Management
and Applied Research, 7(3), pp.
Oliver, R. (2011) ‘Developing An 293–307. doi: 10.18646/2056.73.20-
Instructional Design Strategy To 021.
Support Generic Skills
Development’, (December 2002), pp. Sukitman, Trizid, A. (2020) ‘Peran Guru
8–11. Pada Masa Pandemi Covid-19’,
Prosiding Diskusi Daring Tematik
Parji, D. (2001) Paradigma Baru Ilmu Nasional, (September), pp. 91–95.
Pendidikan, Dinamika Pendidikan.
Susanto, R. et al. (2018) ‘Gerakan Literasi
Pawicara, R. and Conilie, M. (2020) ‘Analisis Pedagogik Bagi Guru Untuk
Pembelajaran Daring terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran Di

9
Sdn Duri Kepa 17 Pagi Dan Sdn Susanto, R. (2021a) ‘Pemetaan kompetensi
Jelambar Baru 01 Pagi’, pedagogik dalam keterkaitan
5(September), p. 40. Available at: dimensi pengetahuan pedagogik dan
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.p profil karakteristik awal’, Jurnal
hp/ABD/article/download/2455/210 Penelitian Pendidikan Indonesia,
9. 7(1), pp. 155– 162.
Susanto, R. (2018) ‘Pengkondisian Kesiapan
Belajar Untuk Pencapaian Hasil Susanto, R. (2021b) ‘Pengembangan aplikasi
Belajar Dengan Gerakan Senam penilaian profil kompetensi
Otak’, Jurnal Eduscience, 3(2), p. 63. pedagogik bedasarkan matriks peta
Available at: diri berbasis web’, Jurnal Penelitian
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.p Pendidikan Indonesia, 7(2), pp. 172–
hp/EDU/article/view/2504/2148. 180.

Susanto, R. (2020) Buku Model Susanto, R., Agustina, N., Rozali, Y. A., et al.
Pengembangan Kompetensi (2021) ‘Profil kompetensi pedagogik:
Pedagogik: Teori, Konsep dan gender, sebuah peran kunci’, Jurnal
Konstruk Pengukuran. Depok: PT Konseling dan Pendidikan, 9(2), pp.
RajaGrafindo Persada. 189–200.

Susanto, R. et al. (2020) ‘Pemberdayaan Susanto, R., Agustina, N. and Rozali, Y. A.


Kompetensi Pedagogik Berbasis (2020) ‘Analysis of the Application
Kemampuan Reflektif Untuk of the Pedagogical Competency
Peningkatan Kualitas Interaksi Model Case study of Public and
Pembelajaran di SDN Duri Kepa 03’, Private Primary Schools in West
International Journal of Community Jakarta Municipality , DKI Jakarta
Service Learning, 4(2), pp. 125–138. Province )’, Elementary Education
doi: 10.23887/ijcsl.v4i2.25657. Online, 19(3), pp. 167– 182. doi:
10.17051/ilkonline.2020.03.114.
Susanto, R., Agustina, N., Rozali, Yuli Azmi, Susanto, R. and Rachmadtullah, R. (2019)
M., et al. (2021) ‘Analysis of ‘Model of pedagogic competence
Primary School Teachers ’ development: Emotional intelligence
Pedagogical Competencies through and instructional communication
Talent Search Matrix’, Psychology patterns’, International Journal of
and Education, 57(8), pp. 360–369. Scientific and Technology Research,
8(10), pp. 2358–2361.
Susanto, R., Agustina, N., Azmi, Y., et al.
(2021) ‘Pedagogic Competency Susanto, R., Rozali, Y. A. and Agustina, N.
Model: Development from The Point (2019) ‘Development of pedagogical
of View of The Initial competency models for elementary
Characteristics of Teachers, school teachers: Pedagogical
Involvement with Organizations and knowledge, reflective ability,
Competency Development emotional intelligence and
Strategies’, Review of International instructional communication pattern’,
Geographical Education Online, Universal Journal of Educational
11(8), pp. 826–841. doi: Research, 7(10), pp. 2124–2132. doi:
10.48047/rigeo.11.08.72. 10.13189/ujer.2019.071010.

10
Susanto, R., Rozali, Y. A. and Agustina, N. Conference Series, PCCS, 1(1). doi:
(2020) ‘Pedagogic Competence 10.4108/eai.9-102019.2291116.
Development Model: Pedagogic
Knowledge and Reflective Ability’, Syofyan, H. et al. (2020) ‘Peningkatan
Advances in Social Science, Penguatan Pendidikan Karakter
Education and Humanities Research, Siswa Melalui Pemberdayaan
422(Icope 2019), pp. 19–23. doi: Kompetensi Sosial dan Kepribadian
10.2991/assehr.k.200323.082. Guru’, International Journal of
Community Service Learning, 4(4),
Susanto, R., Syofyan, H. and Rachmadtullah, pp. 26–33. doi:
R. (2020) ‘Measurement of 10.23887/ijcsl.v4i4.29840.
professional performance:
statesmanship, entrepreneurship and Yunita Yunita, E. E. (2021) ‘Problem soving’,
innovation’, Proceeding S of the 1st Pembelajaran Jarak Jauh Dengan
Padjajaran Communication Media ELearning: Diskursus Melalui
Problem Soving Di Era Pandemik
Covid-19, 2(1), pp. 133–146.

11

Anda mungkin juga menyukai