Anda di halaman 1dari 10

68

PKn Progresif, Vol. 15 No. 2 Desember 2020

Problematika dalam Pembelajaran PPKn pada Era Covid-19 di SMA NEGERI


3 SUKOHARJO

Suyahman, Falakh Ramadanti, Deny Oktaviani, Diska Pindya Wardhani


Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Email: suyahman.suyahman@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pembelajaran PPKn
memfokuskan pada pengembangan aspek spiritual, rasional, emosional, sosial,
tanggung jawab, dan keikutsertaan sebagai warga negara. Pembelajaran daring
sebagai alternatif pembelajaran pada kondisi pandemi Covid-19, dimana
pembelajaran tetap berlangsung di rumah sehingga dapat mengurangi tingkat
penyebaran virus Covid-19. Pembelajaran daring menggunakan akses internet
untuk menghubungkan pembelajaran daring menggunakan aplikasi yang
mendukung seperti; whatsapp, google classroom, google meet, zoom meeting, UKS
Smaga, microsoft teams, xambro, edmodo, youtube yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran PPKn pada peserta didik SMA Negeri 3 Sukoharjo. Metode
penelitian ini menggunakan metode observasi dan kuisioner atau angket. Observasi
atau pengamatan dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan
kuisioner atau angket menggunakan google form secara online. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran PPKn di SMA Negeri 3
Sukoharjo pada masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian yang dilakukan menemui
hambatan pada pembelajaran daring seperti kuota dan koneksi internet, pelaksanaan
pembelajaran, alat penunjang yang kurang mendukung, dan pengaruh pembelajaran
daring terhadap hasil belajar. Pemilihan metode yang tepat dapat menghasilkan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, adanya umpan balik dapat
mendorong siswa untuk dapat mengutarakan gagasan peserta didik yang dapat
mengembangkan keaktifan peserta didik. Pada pembelajaran daring diperlukan
kerjasama antara guru dan peserta didik supaya pembelajaran dapat sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.

Kata Kunci: Pembelajaran daring, Problematika, Hasil belajar

PENDAHULUAN rasional, emosional, dan sosial,


tanggung jawab, keikutsertaan
Pembelajaran ialah proses sebagai warga negara.
interaksi antara guru dan peserta didik Dalam meningkatkan kualitas
dalam memperoleh ilmu melalui belajar pada proses pembelajaran ada
sumber belajar pada suatu lingkungan beberapa yang harus diperhatikan
belajar. Tujuan dari pembelajaran seperti, teknik, model, pendekatan,
PPKn antara lain, memajukan strategi pembelajaran. Namun pada
kecerdasan pada aspek spiritual, tanggal 24 Maret 2020 Menteri
69 Suyahman, dkk: problematika dalam pembelajaran ppkn pada era …

Pendidikan dan Kebudayaan Dampak Pembelajaran Jarak


Republik Indonesia mengeluarkan Jauh (PJJ) juga dapat dirasakan oleh
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 peserta didik dan orang tua sebagai
tentang Pelaksanaan Kebijakan pendamping anak. Sebagaimana yang
Pendidikan Dalam Masa Darurat diungkapkan oleh Nakayama bahwa
Penyebaran Corona Virus Desease dari semua literatur dalam e-learning
2019 (COVID-19). Dimana proses mengindikasikan bahwa tidak semua
pembelajaran di Indonesia harus peserta didik akan sukses dalam
dilaksanakan secara daring. pembelajaran online. Ini dikarenakan
Pembelajaran pada massa pandemi faktor lingkungan belajar dan
Covid-19 menggunakan sistem daring karakteristik peserta didik.
dimana tatapmuka secara tidak (Nakayama M, Yamamoto H, 2007).
langsung antara guru dengan peserta Orang tua sebagai pendamping anak
didik menggunakan jaringan internet. belajar dari rumah juga memiliki
Kelebihan dalam melakukan kesulitan dalam membimbing seperti,
pembelajaran daring peserta didik kesulitan dalam mengoperasikan
memiliki keleluasaan waktu dalam smartphone, tidak memiliki cukup
belajar atau fleksibel dalam belajar waktu dalam mendampingi, dan
dimana dapat dilakukan dimana saja. sebagainya. Berdasarkan temuan
Sebaimana yang diungkapkan oleh dilapangan maka pokok
(Hadisi dan Mauna, 2015: 117-140) permasalahan dalam penelitian ini
mendiskripsikan E-Learning adalah dapat dirumuskan: Bagaimanakah
ekonomis, mudah diakses, efisien, problematika pembelajaran PPKn di
interaktif, dan kolaboratif, konsisten, SMA Negeri 3 Sukoharjo pada masa
fleksibel, kreatif, dan mandiri. Pada pandemi Covid-19? Berdasarkan
pembelajaran PPKn di SMA N 3 pokok permasalahan tersebut maka
Sukoharjo dimana terdapat interaksi tujuan penelitian ini adalah
antara guru dan peserta didik dalam mendeskripsikan problematika
melakukan kegiatan belajar mengajar. pemebelajaran PPKn di SMA Negeri
Memanfaatkan media atau aplikasi 3 Sukoharjo pada masa pandemi
yang terdapat di smartphone Covid-19.
contohnya seperti zoom meeting, KAJIAN TEORI
google meet, whatsapp grup. Pembelajaran adalah proses
Dalam pembelajaran jarak jauh interaksi antara siswa dengan siswa,
melalui sistem daring terdapat antara siswa dengan guru dan antara
beberapa kendala seperti kurangnya siswa dengan sumber belajar pada
keaktifan siswa, hasil belajar siswa suatu lingkungan belajar, (Wardani,
yang menurun, dan semngat belajar 2006: 121). Dengan terdapatnya
siswa yang mulai pudar. Kendala interaksi tersebut dapat
tersebut dapat dilihat melalui absensi mengembangkan kecakapan peserta
atau kehadiran siswa dalam didik dalam kegiatan pembelajaran.
mengikuti pembelajaran, nilai siswa Dalam proses pembelajaran guru
yang menurun pada saat ulangan memfasilitasi sarana, prasarana dan
harian atau ujian semester, dan lingkungan yang mendukung untuk
kurangnya partisipasi siswa dalam peserta didik.
mengikuti pembelajaran.
70
PKn Progresif, Vol. 15 No. 2 Desember 2020

Pembelajaran PPKn adalah berpeluang menyebarkan virus


proses interaksi dalam kegiatan disebut social distancing (Bell et al.,
pembelajaran dimana memfokuskan 2006). Kondisi ini mengharuskan
pendidikan moral, nilai-nilai, sosial- tetap di rumah, mulai dari belajar,
kultur, dan wawasan nusantara yang bekerja, ibadah.
dilandasi oleh Pancasila dan Undang- Pada bidang pendidikan untuk
Undang Dasar. Pembelajaran PPKn mencegah penyebaran dan penularan
mengembangkan kecerdasan pada virus Covid-19 pemerintah
aspek spiritual, rasional, emosional, menghimbau supaya pembelajaran
dan sosial, tanggung jawab, tetap berjalan efektif dan efisien di
keikutsertaan sebagai warga negara. tengah pandemi Covid-19. Menteri
Menurut Supriyanto, 2018: 116 Pendidikan dan Kebudayaan
tujuan “pembelajaran PPKn yaitu Republik Indonesia mengeluarkan
mengembangkan siswa menjadi Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
warga negara yang baik yang tentang Pelaksanaan Kebijakan
memiliki kebanggaan terhadap Pendidikan Dalam Masa Darurat
Indonesia, cinta tanah air, tanggung Penyebaran Corona Virus Desease
jawab, percaya diri dalam 2019 (COVID-19). Alternatif untuk
berinteraksi. Dalam pembelajaran menindaklanjuti kebijakan
PPKn kemampuan menguasai metode Kemendikbud menggunakan
pembelajaran merupakan salah satu pembelajaran jarak jauh dengan
persyaratan yang harus dimiliki oleh sistem daring. “Pembelajaran daring
guru. merupakan program penyelenggaraan
Pada tanggal 2 Maret 2020, kelas pembelajaran dalam jaringan
Indonesia mengalami massa pandemi untuk menjangkau kelompok target
Covid-19 dimana penyebaran virus yang masif dan luas” (Bilfaqih dan
sangat cepat. Wabah Covid-19 adalah Qomaruddin, 2015). Daring tetap
jenis wabah yang tingkat memperhatikan pembelajaran yang
penyebarannya sangat tinggi dan bermutu dengan tujuan untuk
cepat. Wabah ini menyerang sistem mengembangkan minat belajar
imun dan pernapasan manusia peserta didik terhadap pembelajaran
(Rothan & Byrareddy, 2020). yang baru, dimana peralihan dari
Coronavirus atau virus corona pembelajaran konvensional ke
adalah keluarga besar virus yang pembelajaran daring, guru harus
menyebabkan infeksi saluran mampu mengemas pembelajaran
pernapasan atas ringan hingga yang menarik untuk menjaga
sedang, seperti penyakit flu. Ada semangat peserta didik dalam
banyak orang terinfeksi virus ini, melaksanakan pembelajaran jarak
setidaknya satu kali dalam hidupnya jauh. “Daring memberikan metode
(Fadli, 2020). Pencegahan wabah ini pembelajaran yang efektif seperti
dilakukan dengan menghindari adanya umpan balik, kolaborasi
interkasi langsung orang yang kegiatan belajar mandiri,
terinfeksi dengan orang-orang yang personalisasi pembelajaran
beresiko terpapar virus corona ini berdasarkan kebutuhan siswa”
(Caley, Philp, & McCracken, 2008). (Isman, 2017: 586-588). Pemilihan
Mengatur jarak dan kontak fisik yang metode yang tepat dapat
71 Suyahman, dkk: problematika dalam pembelajaran ppkn pada era …

menghasilkan pembelajaran sesuai Objek Penelitian adalah pembelajaran


dengan tujuan pembelajaran, adanya PPKn dengan daring di SMA N 3
umpan balik dapat mendorong siswa Sukoharjo Penelitian ini dilaksanakan
untuk dapat mengutarakan gagasan pada 1-14 November 2020.
peserta didik yang dapat Metode pengumpulan data yang
mengembangkan keaktifan peserta digunakan dalam penelitian ini yaitu
didik. observasi dan kuisioner (angket).
Demikian pembelajaran PPKn Menurut Adler dan Ader (1987: 389),
dengan sistem daring dapat observasi merupakan salah satu dasar
memberikan paradigma baru bagi fundamental dari semua metode
para guru yaitu harus menguasai IT pengumpulan data penelitian
dan aplikasi. Pembelajaran daring di kualitatif, khususnya menyangkut
masa Covid-19 memberikan nilai-nilai sosial dan perilaku
tantangan sekaligus peluang bagi manusia. Observasi dapat diartikan
guru. Semua pihak pasti tidak sebagai proses pengamatan suatu
menginkan adanya virus Covid-19 fenomena secara sistematis dengan
yang melanda dunia saat ini. instrumen-instrumen yang bertujuan
METODE PENELITIAN untuk menghasilkan data yang valid
Jenis penelitian yang digunakan sehingga hasil dan kesimpulan
adalah penelitian kualitatif. Krik dan penelitian dapat akurat, dan tidak
Miller (dalam Moleong, 2006) diragukan kebenarannya. Observasi
Penelitian kualitatif adalah tradisi dilakukan dengan cara mengamati
tertentu dalam ilmu pengetahuan proses pembelajaran daring PPKn di
sosial yang secara fundamental SMA N 3 Sukoharjo mengenai
bergantung dari pengamatan pada kondisi yang terjadi berupa keadaan
manusia, baik dalam kawasannya fisik maupun perilaku yang terjadi
maupun dalam peristilahnya. selama berlangsungnya penelitian.
Penelitian kualitatif adalah Observasi dilaksanakan secara online
pengumpulan data melalui melalui aplikasi yang mendukung
pengamatan fenomena dengan pada penelitian pembelajaran daring
menggunakan analisis yang PPKn. Sedangkan pengertian angket
memfokuskan pada proses dan adalah teknik pengumpulan data
pemaknaan hasil pengamatan. melalui formulir-formulir yang berisi
Pengamatan berdasarkan peristiwa, pertanyaan yang diajukan secara
perilaku, atau fenomena yang terjadi tertulis pada seseorang atau
pada saat ini. Penyajian data adalam sekumpulan orang untuk
bentuk kalimat yang bersifat naratif, mendapatkan jawaban atau tanggapan
dan tidak menekankan angka-angka. dan informasi yang diperlukan oleh
Tujuan penelitian ini adalah peneliti (Mardalis 2008: 66). Pada
mendiskripsikan problematika penilitian ini menggunakan metode
pemebelajaran daring yang angket dalam bentuk google form
diselenggarakan di SMA Negeri 3 yang dibagikan kepada peserta didik
Sukoharjo. Subjek Penelitian adalah kelas XI SMA N 3 Sukoharjo.
siswa kelas XI SMA N 3 Sukoharjo Dalam menguji keabsahan data
pada semester ganjil tahun pelajaran pada penelitian ini menggunakan
2020/2021 yang berjumlah 77 siswa. triangulasi sumber data. Triangulasi
72
PKn Progresif, Vol. 15 No. 2 Desember 2020

sumber data adalah menggali kekokohan, dan kecocokannya yang


kebenaran informasi dengan merupakan falliditasnya.
menggunakan berbagai sumber untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengkaji tingkat kepercayaan suatu Penyebaran kuisioner yang
informasi yang diperoleh dari sumber dilakukan pada saat pandemi
data yang berbeda-beda. Pada dilaksanakan secara online melalui
penelitian ini menggunakan analisis google form, dari perolehan data yang
data interaktif. Menurut miles dan dikumpulkan terdapat 77 responden
Huberman (2014: 14) dalam model yang memberikan tanggapan. Dalam
ini tiga kopenen analisis, yaitu: pengumpulan melalui google form,
reduksi data, sajian data, dan karena tetap menjaga keamanan dan
penarikan kesimpulan dilakukan melindungi dari penyebaran virus
dengan bentuk interaktif dengan Covid -19, sehingga dapat efektif dan
proses pengumpulan data sebagai efisien dalam memberi respon
suatu siklus, ketiga kegiatan dalam terhadap pembelajaran yang saat ini
analisis model interaktif dapat di dilaksankan
jelaskan sebagai berikut: 1) Reduksi Data yang dikumpulkan oleh
data diartikan sebagai proses peneliti selanjutnya harus diolah dan
pemilihan, pemusatan, perhatian pada dianalisis sehingga akhirnya
peyederhanaan data “kasar” yang diperoleh kesimpulan. Umumnya
muncul dalam catatan-catatan tertulis langkah pertama dari pengolahan data
dilapangan. Proses ini berlangsung adalah menyeleksi data atas relevansi
terus menerus selama penelitian. data yang dihasilkan dengan
Reduksi data merupakan suatu bentuk permasalahan atau variabel-variabel
analisis yang menanjamkan, penelitian. Data yang kurang atau
menggolongkan, mengarahkan, tidak relevan dengan masalah
membuang yang tidak perlu dan penelitian dibuang atau dilengkapi,
mengorganisasikan data; 2) Penyajian sementara yang terkait dengan
data diartikan sebagai sekumpulan permasalahan ditabulasikan dalam
informasi tersusun yang memberikan bentuk table, matriks, atau lainnya
kemungkinan adanya penarikan dan agar mempermudah di dalam
pengambilan tindakan. Dengan pengolahan data. Pola analisis yang
penyajian data, peneliti dapat harus diambil oleh peneliti sudah
memahami apa yang sedang terjadi tentu tergantung pada jenis data yang
dana pa yangharus dilakukan dikumpulkan, metode serta rancangan
bedasarkan pemahaman tetang penelitiannya.
penyajian data; 3) Penarikan Menurut (Dewi, W.A.F: 2020),
kesimpulan, kesimpulan yang diambil Mengingat bahwa perubahan ke
akan ditangani secara longgar dan pembelajaran online secara tidak
secara terbuka sehingga kesimpulan langsung berpengaruh terhadap daya
yang semula belom jelas, kemudian serap peserta didik. Maka dari uraian
akan meningkat menjadi lebih rinci tersebut, dapat mengembangkan
dan meakar dengan kokoh. inovasi proses pembelajaran agar
Kesimpulan ini juga diferifikasi berjalan dengan lancar dan
selama penelitian berlangsung dengan menumbuhkan antusias peserta didik.
maksud-maksud menguji kebenaran, Guru melakukan teknik dalam proses
73 Suyahman, dkk: problematika dalam pembelajaran ppkn pada era …

pembelajaran daring dapat memberi pengetahuan dan menjadi alternatif


kesan dan dapat diterima dengan baik pembelajaran yang dilaksanakan
oleh peserta didik, sehingga materi dalam kelas (Zhang Et Al. 2004).
yang disampaikan dapat dimengerti, Pengaruh dalam pembelajaran daring
pada tujuan akhir dapat memberi hasil adalah kestabilan dan keberadaan
yang baik bagi peserta didik. kuota internet, kolaborasi ini akan
Pada pembelajaran daring guru menentukan proses belajar dari
dapat memberi kesan menarik melalui rumah.
kegiatan pembelajaran seperti Pelaksanaan pembelajaran daring
memberikan motivasi, apresiasi ditemukan beberapa hambatan seperti
terhadap peserta didik. kurangnya interaksi antara guru
Problematika Pembelajaran dengan peserta didik sehingga materi
Daring yang disampaikan kurang maksimal,
Pelaksanaan pembelajaran daring pemberian tugas kurang efektif
membutuhkan fasilitas sebagai sebagai tolak ukur pengetahuan
penunjang yaitu seperti: smartphone; siswa, penyampaian materi oleh guru
laptop; ataupun table yang dapat pada pembelajaran daring kurang
digunakan untuk mengakses dimengerti oleh peserta didik,
informasi dimanapun dan kapanpun pembelajaran daring dapat
(Gikas & Grant 2013). Pada mempengaruhi hasil belajar siswa.
pembelajaran daring yang Menurut (Dewi, W.A.F: 2020),
dilaksanakan terdapat beberapa Mengingat bahwa perubahan ke
hambatan pada alat penunjang pembelajaran online secara tidak
pelakasanaan pembelajaran daring langsung berpengaruh terhadap daya
antara lain yang pertama, alat serap peserta didik. Dalam pemilihan
penunjang yang digunakan untuk metode pembelajaran yang tepat
pembelajaran daring kurang memadai dapat membantu siswa dalam
seperti kapasitas penyimpanan, memahami materi yang diberikan.
pengoperasian alat penunjang Guru dapat mengembangkan sesuai
menjadi lebih lambat dalam dengan kondisi pada pandemi Covid-
menampilkan aplikasi. Pembelajaran 19 yang pembelajaran yang
daring membutuhkan fasilitas yang dilaksanakan secara online.
memadai, karena dalam
pelakasaannya fasilitas menjadi kunci Pada pengumpulan data yang
lancarnya suatu pembelajaran. menggunakan metode kuisioner
Pembelajaran daring juga melalui google form secara online
memiliki kendala pada kuota dan dengan responden sejumlah 77
koneksi internet yang dapat peserta didik. Sebagian dari
mempengaruhi proses pembelajaran responden tersebut, sebesar 55
contohnya seperti pemakaian kuota responden memberikan respon bahwa
internet yang berlebihan, dan jaringan koneksi internet mendukung dalam
internet yang kurang mendukung pembelajaran daring, dengan
untuk melaksanakan pembelajaran persentase sebesar 71%. Sedangkan
daring. Menunjang bahwa pengunaan 22 responden memberikan respon
internet dan teknologi multimedia bahwa koneksi internet kurang
mampu merombak penyampaian mendukung dalam pembelajaran
74
PKn Progresif, Vol. 15 No. 2 Desember 2020

daring, dengan persentase 29%. pembelajaran lebih efektif


Dapat disimpulkan bahwa koneksi pembelajaran luring daripada daring.
internet dapat mempengaruhi proses Karena pada pembelajaran luring atau
pembelajaran daring, dimana pada konvensional dapat bertatap muka
setiap wilayah mempunyai kekuatan secara langsung sehingga interaksi
koneksi yang berbeda-beda. antara guru dan peserta didik dapat
berjalan dengan baik, siswa menjadi
lebih aktif. Sedangkan terdapat 22
Apakah koneksi internet
mendukung pembelajaran daring? responden dengan persentase 29%
memberi respon bahwa pembelajaran
daring lebih efektif dalam melakukan
29% kegiatan pembelajaran.
71%
Aplikasi Pembelajaran Daring
Pelaksanaan pembelajaran daring
ya tidak
PEMBELAJARAN EFEKTIF
Daring
Pada pengumpulan data yang 29%
menggunakan metode kuisioner
melalui google form secara online
dengan responden sejumlah 77
Luring
peserta didik memberikan respon
71%
bahwa pembelajaran daring sangat
mempengaruhi pada hasil belajar didukung dengan penggunaan
peserta didik, dengan persentase aplikasi yang dapat menunjang proses
peserta didik. Pembelajaran daring pembelajaran. Aplikasi tersebut dapat
menentukan tingkat daya serap disesuaikan dengan kebutuhan guru
peserta didik dalam memahami maupun peserta didik. Tujuan aplikasi
materi yang disampaikan oleh guru. tersebut dapat memudahkan guru
Pemilihan metode, media, maupun dalam menyampaikan materi, siswa
strategi yang tepat dalam dalam menerima pelajaran, ataupun
menyampaikan materi dapat pemberian tugas dan penilaian.
membantu peserta didik dalam
memahami pembelajaran yang pengaruh pembelajaran daring
disampaikan. terhadap hasil belajar peserta didik
Dengan terdapatnya interaksi
tersebut dapat mengembangkan
kecakapan peserta didik dalam
100%
kegiatan pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru memfasilitasi
sarana, prasarana dan lingkungan
sangat mempengaruhi
yang mendukung untuk peserta didik.

Pada pengumpulan data diperoleh Pada pengumpulan data yang


bahwa sebesar 71% dengan 55 diperoleh melalui kuisioner dengan
responden memberi respon bahwa
75 Suyahman, dkk: problematika dalam pembelajaran ppkn pada era …

menggunakan google form siswa dan guru dalam melangsungkan


menunjukkan bahwa untuk kegiatan pembelajaran.
menunjang pelaksanaan Penggunaaan aplikasi dapat
pembelajaran daring diperlukan membantu dalam pembelajaran
aplikasi seperti; Google classroom, daring, karena terdapat interaksi
Whatssapp, UKS Smaga, Zoom yaitu: karena terdapat gambar dan
Meeting, Google Meet, Microsoft audio, serta fitur yang mendukung
Teams, Xambro, Edmodo, Youtube. untuk interaksi.
Pada pembelajaran, guru Pelaksaaan pembelajaran daring
mempersiapkan kegiatan belajar- ditunjang dengan alat komunikasi dan
mengajar, untuk itu guru memberi koneksi yang baik, karena kunci
pemberitahuan yang ditunjukan utama pembelajaran daring
kepada peserta didik melalui aplikasi menggunkan alat komunikasi serta
whatsapp selanjutnya membagikan koneksi internet yang stabil. Guru dan
link aplikasi yang dapat digunakan peserta didik belajar dan beradaptasi
sebagai pembelajaran tatap muka dengan sistem yang baru. Tidak
sebagai bentuk interaksi secara tidak semua yang dilakukan harus bertatap
langsung. muka tetapi dengan aplikasi yang
Pada pembelajaran daring dapat memenuhi pembelajaran yang
interaksi dan waktu yang dibutuhkan diinginkan.
harus dapat memaksimalkan materi Penunjang dalam pembelajaran
yang akan disampaikan, karena daring tidak hanya bergantung alat
pembelajaran daring memiliki komunikasi, serta koneksi internet.
batasan antaranya: aplikasi tertentu Kesiapan dan kesemangatan dari guru
memiliki waktu untuk pembelajaran. dan peserta didik yang dapat
Pada penugusan dan menngikuti arus baru dalam dunia
pengumpulan tugas yang diberikan, pendidikan yang ada sekarang ini.
sebagai bentuk memperkuat dan tolak
ukur peserta didik memahami materi KESIMPULAN
yang diberikan. Penugasan kurang Kesimpulan dari artikel ini
efektif untuk mengetahui sikap menunjukkan bahwa temuan
peserta didik seperti: kejujuran, penelitian terdaat beberapa
tanggung jawab, dan disiplin. problematika pembelajaran daring.
Penggunaan aplikasi Hambatan yang ditemui pada
pembelajaran daring dapat pembelajaran daring seperti kuota dan
mempengaruhi hasil belajar peserta koneksi internet, pelaksanaan
didik, karena kondisi yang tidak pembelajaran, alat penunjang yang
langsung dan perbedaan aplikasi dan kurang mendukung, pengaruh
pola pengajaran setiap guru berbeda. pembelajaran daring terhadap hasil
Aplikasi yang digunakan terdapat belajar. Pada pelaksanaan
beberapa kendala seperti pembelajaran ditemui beberapa
penyimpanan atau kapasitas alat hambatan seperti kurangnya interaksi
penunjang yang terbatas, penggunaan antara guru dan peserta didik,
kuota yang berlebihan. Dengan penugasan yang kurang efektif
adanya aplikasi dapat memudahkan sebagai tolak ukur pengetahuan
peserta didik, peserta didik kurang
76
PKn Progresif, Vol. 15 No. 2 Desember 2020

memahami materi yang disampaikan, Guru dan peserta didik belajar dan
dan waktu yang digunakan untuk beradaptasi dengan sistem yang baru.
pembelajaran kurang. Hambatan yang Pada pembelajaran daring tidak
ditemui selain pelaksanaan semua yang dilakukan harus bertatap
pembelajaran terdapat alat penunjang muka tetapi dengan aplikasi yang
yang digunakan untuk pembelajaran dapat bisa memenuhi yang
daring kurang memadai seperti diinginkan.
kapasitas penyimpanan,
pengoperasian alat penunjang SARAN
menjadi lebih lambat dalam Pada pembelajaran daring
menampilkan aplikasi. diperlukan kerjasama antara guru dan
Aplikasi yang digunakan untuk peserta didik supaya pembelajaran
pembelajaran daring seperti; Google dapat sesuai tujuan yang diharapkan.
classroom, Whatssapp, UKS Smaga, Guru lebih memperhatikan metode
Zoom Meeting, Google Meet, atau teknik mengajar yang sesuai
Microsoft Teams, Xambro, Edmodo, untuk digunakan dalam pembelajaran
Youtube. Pelaksaaan pembelajaran daring, melaksanakan pembelajaran
daring ditunjang dengan alat yang menarik dan tidak
komunikasi dan koneksi yang baik, membosankan sehingga peserta didik
karena kunci utama pembelajaran dapat menjaga semangat belajar
daring menggunkan alat komunikasi walau dalam kondisi pandemi.
serta koneksi internet yang stabil.
77 Suyahman, dkk: problematika dalam pembelajaran ppkn pada era …

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Kosasih Djahiri. (1988). Strategi Pembelajaran IPS/PKN. Bandung: IKIP


Bandung
Hamid Darmadi, (2010). Pengantar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta
Aan Hasanah, M.Ed, Pengembangan Profesi Keguruan, Pustaka Setia: Bandung,
2012, Hlm. 85
Ainurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta, hlm. 48
Bambang Suteng (2018), Pembelajaran PPPKn berbasis IT, Usaha Mandiri: Solo
Creswell John.W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Direktorat pendidikan dasr dan menengah(2016), kriteria pembelajaran bermutu,
jakarta
Dasim (2016), Merubah Paradigma Pembelajaran PPPKn berdasarkan kurikulum
013, Usaha mandiri; Solo
Lestari Dewi, (13 september 2016) “Teori-teori Belajar dan Pembelajaran”,
http://biologi-lestari.blogspot.co.id
Fitrianah Siti (13 september 2016), “Perbedaan Pembelajaran Klasik dan Modern”,
http://fitrianahhadi.blogspot.co.id
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian KualitatifBandung: Remaja Rosdakarya.
Nurul Innayati, (2017) Pendekatan Pembelajaran Inovatif sebagai upaya paradigma
baru dalam pembelajaran PPPKn, UNDARIS: Semarang
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT. Refika Aditama, hlm. 5

Pupuh Fathurrohman, M.Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Belajar Mengajar,


Bandung: PT. Refika Aditama, 2011, Hlm. 10, Cet. Ke 5.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, hlm. 9
Wina Sanjaya, 2008. Strategi Pembelajaran; Berorentasi setandar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm. 26
Wasithohadi, (2016) Pengembangan pendekatan pembelajaran PPPKn di SMP
sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran PPPKn, UKSW pers, salatiga

Anda mungkin juga menyukai