Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah kunci dalam mencapai perkembangan dan
kemajuan yang berkelas, karena dengan adanya pendidikan diharapkan
dapat membentuk potensi diri manusia sebagai pribadi yang berkualitas.
Pendidikan harus dikelola dengan baik, karena pendidikan yang
berkemajuan adalah pendidikan yang mampu menyesuaikan antara
kebutuhan peserta didik dengan perkembangan zaman.1
Pada tahun 2020 yang lalu, semua bagian di dunia mengalami
suatu bencana yaitu pandemi covid-19. Era Covid-19 adalah suatu situasi
dimana terjadi perkembangan problem kesehatan yaitu penyebaran virus
corona atau biasanya disebut dengan covid-19. Dimana frekwensi
penyebaran saat ini terpantau sanggat luas. sehingga menjadi dorongan
kepada pemerintah indonesia untuk mengambil kebijakan untuk memberi
himbauan kepada rakyat agar menerapkan physical distancing atau jaga
jarak, untuk mengurangi perkembangan terjadinya penyebaran virus
Covid-19.2
Covid-19 adalah gangguan kesehatan yang mematikan dan dapat
menular dikarenakan oleh coronavirus SARS-CoV-2 pneumonia virus
sehingga dapat mengganggu fungsi multiorgan. Ada beberapa bidang yang
terkena efek dari pandemic ini contohnya dalam bidang Pendidikan.
Negara-negara besar beberapa melakukan penutupan sekolah dan semua
kegiatan Pendidikan secara langsung selama situasi pandemic masih
belum juga membaik. Beberapa negara membuat peraturan-peraturan
untuk membatasi kegiatan secara langsung yang dapat mencegah efek

1
Unik Hanifah Salsabilah, dkk, Metodologi Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Siswa
Kelas V SD Muhammadiyah Bendo Kalibawang, Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan. Vol 5. No.
2, 2020, hal. 29
2
Efendi, Ahmad Faizin dan David, Membaca Korona: Esai-Esai Tentang Manusia, Wabah, Dan
Dunia, (Grresik: Caremedia Comunication, 2020)

1
penyebaran covid-19 yang tidak hari semakin memburuk. dalam
menghadapi efek

2
pandemic Covid -19 di semua negara hampir melakukan sebuah tindakan
untuk mengatasi pandemic yang terjadi, Gerakan social distancing
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh negara dalam mengatasi
penyebaran virus tersebut, Gerakan ini tentu harus dilaksanakan karena
virus yang dapat menular melalui dengan bersentuhan dan juga interaksi
sehingga pemerintah disetiap negara mengeluarkan tindakan ini.3
Social distancing muncul sebagai salah satu gerakan untuk
memutus penyebaran virus, sehingga pelaksanaan pembelajaran di
sekolah menjadi terganggu karena tidak dapat dijalankan secara langsung
hal ini juga juga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pendidikan. Pada
pertengahan bulan maret tahun 2020 pemerintah mulai memberikan
himbauan untuk belajar dirumah untuk mengurangi resiko penyebaran
virus Corona. Himbauan tersebut berisi, semua peserta didik beserta guru
harus memberlakukan program belajar di rumah atau menggunakan
Pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sendiri
berlangsung dengan guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta
didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang
sama.4
Pendidikan Jarak Jauh biasa diartikan dengan proses pembelajaran
yang tidak perlu untuk memikirkan tempat atau lokasi dan juga waktu
pelaksanaan pembelajaran serta mempunyai watak yang mandiri dalam
melaksankan pengembangan peserta didik dengan menjalankan metode
dan menggunakan media dalam suatu proses pembelajaran.5 Pendidikan
jarak jauh dijadikan sebagai langkah yang paling mampu untuk menjawab
problematika pada saat pandemic.6 Di negara tercinta indonesia

3
Efendi, Ahmad Faizin dan David, Membaca Korona: Esai-Esai Tentang Manusia, Wabah, Dan
Dunia (Grresik: Caremedia Comunication, 2020)
4
Masrul Dkk, Pandemik Covid-19: Persoalan Dan Refleksi Di Indonesia, 2020, Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, h. 56.
5
Kor, H., Aksoy, H., & Eerbay, H, Comparison of the Proficiency Level of the Course Materials
(Animations, Videos, Simulations, E-Books) Used In Distance Education. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 2014, 141, 854–860.
6
Lenar, S., dkk, Problems And Decision In The Field Of Distance Education. Procedia - Social and
Behavioral Sciences,2014, 131, 111–117.

3
pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan sesuatu yang baru, dikarenkan di
Indonesia sendiri sudah sejak puluhan tahun sudah ada pembelajaran jarak
jauh, namun hanya diterapkan oleh beberapa instansi Pendidikan saja.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh dikarenakan
dampak dari pandemic maka desain pembelajaran harus sesuai dengan
situasi yang ada, dari pengetahuan, materi, tujuan pembelajaran serta
karakteristik kondisi suatu organisasi pendidikan (Kusumaningsih, 2019).
Meningkatnya kualitas Pendidikan dan pembelajaran terjadi karena efek
dari pandemic serta perkembangan teknologi, sehingga manusia berpikir
untuk terobosan maka dari itu jawabannya adalah pemanfaatan
perkembangan teknologi yang dapat mendukung dan juga dimanfaatkan
dalam pembelajaran di masa pandemic atau pembelajaran jarak jauh. Saat
melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pelaku dari Pendidikan
memanfatkan teknologi yang di dalamnya sudah di fasilitasi dengan
memasang suatu aplikasi software seperti google classroom, zoom
meeting, edmodo, google meet dan masih banyak lagi lainnya.7
Pembelajaran jarak jauh tentu mempunyai suatu kendala yang
terkadang tidak dapat diprediksi serta di antisipasi yaitu salah satunya
tidak semua orang tua tidak mampu memngawasi anaknya dikarenakan
suatu perkerjaan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga ataupun
sedang banyak pekerjaan dirumah. Jadi banyak peserta didik yang merasa
kesulitan dalam pembelajaran serta tugas yang telah diberikan. Maka dari
itu harus ada suatu cara untuk menngatasi strees dan rasa cemas bagi para
peserta didik.
Berikut kendala pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, antara lain:8
1) Listrik mati saat mengakses program pembelajaran online.
2) Jaringannya tidak bagus.
3) Ketidakpastian janji orang tua dan siswa.
7
Afnan Raynold Panditung, dkk., Implementasi Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh Era Pandemi
Covid-19 di Tingkat SMA, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.4 No. 4, 2020, hal 232.
8
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi GURU selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19
dengan semangat Merdeka Belajar. 2020.

4
4) Anak yang lamban dalam belajar.
5) Anak yang tidak sesuai dengan rencana belajar.
Seperti dikemukakan Rusman dkk, beberapa permasalahan tersebut
adalah: “Kesempatan untuk belajar biasanya merupakan masalah
pembelajar”.9Mata pelajaran Fiqih dianggap sebagai salah satu mata
pelajaran yang membutuhkan edukasi yang tinggi agar siswa dapat
memahaminya dengan baik. Fiqih di madrasah ibtidaiyah, bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
1. Menguasai serta memahami inti-inti hukum Islam secara terperinci,
baik berupa dalil naqli dan aqli. Penguasaan ilmu dan juga
pemahaman tersebut dinantikan agar menjadi landasan dalam
berkehidupan social.
2. Menjalankan serta menerapkan hukum islam dengan sesuai
ketentuan yang berlaku dengan bijak dan benar. Ketika
mengamalkan hal tersebut peserta didik diharapkan untuk
dijadikan sebagai factor pendorong timbulnya ketaatan dengan
patuh terhadap hukum islam, serta disiplin dan bertanggung jawab
dalam kehidupan social dan peribadinya. (Depag, 2006: -37).10
Melihat bahwa Fiqih di pesantren memiliki banyak nilai-nilai
Islami yang memungkinkan siswa untuk memahami dan menerapkannya
dalam kehidupan pribadi dan sosial, maka perlu menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat selama pembelajaran jarak jauh.
MI Cokroaminoto Rejasa merupakan sekolah swasta yang siaga
dan siap melakukan pembelajaran jarak jauh dari siswanya. Setelah Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kabupaten mengambil keputusan, MI
Cokroaminoto Rejasa langsung membuat tanda dan memberikan materi
untuk pembelajaran jarak jauh.

9
Meinanda Putri Zalsabella, dkk., Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Perasaan Tertekan
Pada Siswa Kelas Tujuh SMP Saat Memahami Konsep Matematika, Jurnal Review Pendidikan dan
Pengajaran. Vol.3 No. 2, 2020, hal.295
10
L, IDRUS, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”, Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
9.2 (2019), 920–35

5
Dari hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukam, peneliti
menemukan bahwa pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran firih di
kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa telah terlaksana dengan baik meskipun
masih dapat ditemukan beberapa kendala ataupun hambatan dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran fiqih di kelas
IV MI Cokroaminoto Rejasa. Hal ini terlihat dari hasil observasi di
lapangan dan wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti. Hampir semua
narasumber menjawab pertanyaan yang diajukan dan mendukung serta
percaya bahwa pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan cukup
efektif untuk peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk
mengangkat judul “Pelaksanaan Pembelajaran jarak jauh dalam mata
pelajaran Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa”.
B. Definisi Konseptual
Agar terhindar dari kesalahan dalam mengartikan serta
memberikan penjelasan dalam memahami struktur kata mengenai judul di
atas, oleh karena itu penulis memiliki ide untuk memberikan pemahaman
mengenai beberapa istilah yang ada di dalam judul skripsi di atas, yaitu
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
Pelaksanaan atau Implementasi adalah suatu tindakan atau
perilaku yang dilaksanakan secara individu atau kolektif untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam bahasa, realisasi
adalah sesuatu, cara atau hasil.11
Pembelajaran adalah bagian dari usaha untuk menciptakan
siswa belajar, maka dari itu kondisi tersebut terhitung dalam peristiwa
belajar (event of learning) yang berarti pembelajaran untuk
menciptakan perkembangan tingkah laku dari siswa. Selain itu

11
Badudu, dan Sutan Mohammad Zain,”Efektivitas Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka,
2010), hal. 1487.

6
perubahan tingkah laku didapat dikarenakan terjadinya suatu interaksi
antara pendidik dan peserta didik.12
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran yang
memanfaatkan suatu media yang mampu digunakan dan dimanfaatkan
untuk melaksanakan kegiatan interaksi secara tidak langsung antara
pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ Guru dan siswa tidak bertatap
muka, artinya PJJ dapat digunakan antara guru dan siswa di tempat
yang berbeda walaupun jaraknya berjauhan.13
Jadi, Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh merupakan salah
satu kegiatan atau perbuatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
dalam suatu pelaksanaan belajar mengajar yang dilakukan secara jarak
jauh.
2. Mata Pelajaran Fiqih
Mata pelajaran fiqih adalah potongan dari Pendidikan Agama
Islam yang mempelajari berbagai ilmu mengenai fiqih ibadah dalam
ilmu keagamanan, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman
tentang cara pelaksanaan rukun islam, dari ketentuan dan tata cara
pelaksanaan taharah/bersuci, shalat, puasa, zakat, sampai dengan
pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan
minuman, khitan, kurban, dan juga mengenai cara pelaksanaan jual
beli dan pinjam meminjam.14
Jadi pembelajaran fiqih adalah suatu langkah belajar untuk
menyiapkan pembekalan kepada peserta didik untuk dapat mengetahui
dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik berupa dalil aqli atau naqli.
3. Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa

12
Sunhaji,”Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya Dalam Pembelajaran”, Jurnal
Kependidikan. Vol.II No.2, 2014, hal.32.
13
Anggy Giri Prawiyogi dkk, “Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa di
SDIT Cendekia Purwakarta”, Jurnal Pendidikan Dasar, 2020, hal. 95.
14
Mohammad Rizqillah Masykyur, “Metodologi Pembelajaran Fiqih”, Jurnal Al-Makrifat. Vol.4
No.2, 2019, hal.36.

7
Madrasah pertama yang muncul di Indonesia adalah Madrasah
Adabiyah di Kota Padang, Sumatera Barat dan berdiri pada tahun 1090
didirikan oleh Syeh Abdullah Ahmad. Madrasah Adabiyah merupakan
bagian dari sekolah pendidikan agama islam pertama yang didalamnya
juga mengajarkan mengenai pelajaran umum.15 Jadi madrasah adalah
suatu lembaga atau badan pendidikan agama islam yang mengajarkan
berbagai ilmu keagamaan namun juga tidak melupakan untuk
mengajarkan pelajaran umum.
Pengertian dari Madrasah Ibtida’iyah adalah inti dari awal mula
atau juga bagian terdepan untuk melaksanakan langkah pendidikan
Islam. Madrasah Ibtida’iyah sebagai badan dan asal mula dari
pendidikan awal yang lahir lalu berkembang dari ciri khas pendidikan
agama yang terbentuk di masyarakat, Madrasah Ibtida’iyah memiliki
arti yang tidak tergantikan membuat keberadaannya harus
diperjuangkan dan peserta didik yang memiliki kemauan untuk
melajutkan kejenjang selanjutnya dan memiliki keyakinan dalam
pengalaman pendidikan yang ia jalani selama di Madrasah.16
Madrasah Ibtidaiyah disebut sebagai lembaga pendidikan awal
karena setingkat dengan SD (Sekolah Dasar), dan di jenjang
selanjutnya ada Madrasah Tsanawiyah yg setingkat dengan SMP
(Sekolah Menengah Pertama), dan Madrasah Aliyah yang setingkat
dengan SMA (Sekolah Menengah Atas).17 Jadi, pada dasarnya
Madrasah memiliki tingkat dan jenjang yang sama dengan sekolah
umum.
Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa merupakan sekolah
dasar berbasis agama yang berlokasi di Desa Rejasa, Kecamatan
Madukara, Kabupaten Banjarnegara. Madrasah Ibtidaiyah
Cokroaminoto Rejasa juga tercatat sebagai salah satu pelopor

15
Faridah Alawiyah, “Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Aspirasi, Vol.5 No.1, 2014, hal.52.
16
Akhmad Sirojudin, “Manajemen Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah”, Jurnal Program Studi PGMI,
Vol.6 No. 2, 2019, hal.217.
17
Faridah Alawiyah, “Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Aspirasi, Vol.5 No.1, 2014, hal.54.

8
pendidikan dasar swasta pertama yang diselenggarakan oleh
Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dan merupakan ketua
Yayasan Pendidikan Masyarakat Islam Kabupaten Banjarnegara.
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran
Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa ?
2. Apa saja faktor Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan
Pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI
Cokroaminoto Rejasa ?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanan pembelajaran jarak jauh dalam mata
pelajaran Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
2. Untuk menegtahui faktor penghambat pelaksanaan Pembelajaran jarak
jauh dalam mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa

Selain itu penelitian ini juga memiliki manfaat, yang diantaranya :


1. Secara Teoritis
Penulis mengharapkan penelitian ini mampu memberikan suatu
nilai dan manfaat dalam memberikan pemikiran dan melimpahkan
pengetahuan mahasiswa khususnya untuk fakultas tarbiyah dan ilmu
keguruan, program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, serta
sebagai bagian untuk memberi kritikan dan saran lalu dipertimbangkan
penulis untuk penelitian yang berkaiatan dan untuk penelitian yang
dimasa yang akan datang khususnya pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh didalam suatu mata pelajaran.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi penulis hasil penelitian ini, saya berharap penulis dapat
mengetahui metode pembelajaran mana yang dapat digunakan

9
dalam proses pembelajaran jarak jauh sesuai dengan karakteristik
siswa dan latar belakang keluarga yang berbeda.
b) Bermanfaat untuk meneruskan masukan kepada Pimpinan Yayasan
Lembaga Penyelenggara Pendidikan sebagai bahan pembinaan dan
motivasi kepada pendidik untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran jarak jauh khususnya pada mata pelajaran fiqih.
c) Bagi guru atau pendidik manfaat yang dapat diambil untuk
mengupgrade proses pembelajaran jarak jauh di masa covid-19.
d) Bagi pembaca bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan sekaligus informasi berupa hasil penelitian ilmiah.
e) Penelitian ini didambakan untuk membentuk sumber yang tepat
dalam meneruskan informasi dan rekomendasi untuk para pendidik
MI Cokroaminoto Rejasa dalam pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh dalam jaringan di tengah pandemi.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah suatu memperdalam pengetahuan terhadap
sumber yang berbentuk suatu penelitian pada masa lalu sebelum penelusi
meneliti yang berhubungan dan bekaitan Dan terus mendukung penelitian
penulis, sehingga dapat mendukung dan memberikan kekuatan penelitian
penulis. Berikut beberapa sumber yang penulis dapat dan digunakan :
Skripsi berjudul “Penerapan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Massive Open Online Curse (MOOC) di Universitas Ciputra Enterpreunership
Online (UCEO)” yang ditulis Irfan Rahman Nurdin. Pada penelitiannya itu
ditemukan beberapa hal yang sama dan juga perbedaan. Berikut persamaan
yang ditemukan adalah membahas mengenai penerapan pendidikan dan
pembelajaran Jarak Jauh. Dan perbedaannya terletak pada saudara irfan dalam
penelitiannya Membahas mengenai model-model pembelajaran jarak jauh
sementara penulis mengenai pelaksanaannya pada suatu mata pelajaran
agama, selain itu terdapat perbedaan pada tempat penelitian serta badan
pendidikan yang menjadi fokus penelitian, dimana saudara Irfan Rahman
Nurdin melakukan di Universitas Ciputra Enterpreunership Online (UCEO)

10
sedangkan peneliti akan melaksanakan penelitiannya di Madrasah Ibtidaiyah
Cokroaminoto Rejasa.
Penelitian mengenai mempunya result Penerapan Sistem Pembelajaran
Jarak Jauh Berbasis Massive Open Online Courses (MOOC) di UCEO
penerapan Pembelajarannya dilakukan dengan cara menerapkan model E-
Learning atau online learning contoh langsung seperti menggunakan media
video, ataupun dengan mengirimkan PDF (E-book) yang dikirimkan melalui
suatu aplikasi guna melakukan komunikasi.18
Tesis berjudul “Kreativitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Era New Normal
di MIN 1 Banyumas” karya Yani Yunita. Penulis menemukan hasil Karya
yang akan ditulisnya dengan beberapa hal yang sama dan juga perbedaannya.
Hal yang sama yang telah ditemukan yaitu mempelajari mengenai
pembelajaran Jarak Jauh. Sedangkan pada hal yang berbeda ditemukan pada
saudari Yani dalam penelitiannya menjelaskan mengenai penerapan kreativitas
pembelajaran jarak jauh sementara penulis mengenai pelaksanaannya secara
umum pada suatu mata pelajaran agama, selain itu juga terdapat pada Tempat
penelitian dan badan pendidikan yang menjadi objek penelitian, dimana
saudari Yani Yunita melakukan di MIN 1 Banyumas sedangkan peneliti
melaksanakan penelitiannya di Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa,
selain itu jenis penelitian saudari Yani untuk keperluan Tesis, sedangkan si
penulis untuk kebutuhan skripsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh harus
diterapkan menggunakan metode yang kreativ, sehingga pendidik harus
mempunyai banyak ide tentang bagaimana agar meski tidak tatap muka secara
langsung namun pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan juga menarik
bagi peserta didik, contohnya yaitu dengan menggunakan media aplikasi
Zoom Meeting, mengirimkan video tentang mata pelajaran dan lain lain.19

18
Irfan Rahman Nurdin, Penerapan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Massive Open
Online Curse (MOOC) di Universitas Ciputra Enterpreunership Online (UCEO), Skripsi Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2017
19
Yani Yunita, Kreativitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Era New Normal di MIN 1 Banyumas,
Tesis PGMI, IAIN Purwokerto, 2021.

11
Skripsi berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi Covid-
19 : Studi Kasus di RA Nurul Huda 01 Sumberejo Kecamatan Pabelan Tahun
2020” yang ditulis oleh Ambarwati Mahendra. Dalam hasil eksplorasi ini
Ditemukan persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan penulis
tuli. Persamaannya adalah penelitian ini sama-sama membahas mengenai
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, itu adalah garis besar dari
persamaannya. Sedangkan perbedaannya yaitu saudari Ambarwati juga
meneliti mengenai studi kasus, sedangkan sipenulis akan meneliti mengenai
penerapan sistem PJJ pada mata pelajaran Fiqih. Selain itu, Tempat penelitian
dan lembaga pendidikan yang akan menjadi objek penelitian, Ambarwati
bersaudara melakukan penelitian di RA Nurul Huda 01 Sumberejo,
sedangkan sipenulis akan melakukan penelitian di MI cokroaminoto Rejasa.
Dalam hasil penelitian makalah ini akan ditampilkan langkah-langkah
penerapan pembelajaran jarak jauh serta kelebihan dan kekurangan
pembelajaran jarak jauh. Keunggulan penerapan pembelajaran jarak jauh
antara lain: Guru kreatif dan inovatif dalam mengeksplorasi kegiatan
pembelajaran yang menarik, terutama karena keterbatasan teknologi dan
koneksi internet. Kekurangannya adalah: sumber daya manusia yang siap,
pemerintah daerah yang kurang jelas arahnya, tidak adanya program studi
yang sesuai, serta terbatasnya sarana dan prasarana terutama dukungan teknis
dan jaringan internet. Kesiapan sumber daya manusia termasuk dukungan
pendidik (guru dan dosen), siswa dan orang tua merupakan bagian terpenting
dari pelaksanaan PJJ. Hal ini dapat dibuktikan pada saat penerapan PJJ
berlangsung baik Ketika berlangsungnya pembelajaran maupun sesudah
pembelajaran terjadi.20

F. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran penelitian secara jelas guna memberikan
kemudahan kepada pembaca untuk memahami skripsi ini, maka penulis
20
Ambarwati Mahendra, Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi Covid-19 : Studi
Kasus di RA Nurul Huda 01 Sumberejo Kecamatan Pabelan tahun 2020, Skripsi PIAUD, IAIN
Salatiga, 2020.

12
menggunakan sistematika penulisan skripsi yang terdiri dari (V) BAB debgan
ketentuan sebagai berikut :
Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman
pernyataan keaslian, halaman pengesahan, halaman nota dinas pembimbing,
halaman abstrak, halaman pedoman literasi, kata pengantar, daftar isi, halaman
daftar tabel dan daftar lampiran.
BAB I berisi tentang pendahuluan, yang berisi uraian mengenai hal-hal
yang mendasari diperlukannya melakukan penelitian. Yang meliputi, latar
belakang masalah, definisi konseptual, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian pustaka dan sistematika pembahasan.
BAB II berisi tentang landasan teori penelitian yang terdiri dari:
1. Bagian pertama berisi pembelajaran jarak jauh meliputi pengertian, media
pembelajaran jarak jauh dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh
2. Bagian kedua berisi tentang mata pelajaran fiqih yang meliputi pengertian
mapel fiqih, kurikulum msta pelajaran fiqih dan metode pembelajaran
mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa.
3. Bagian ketiga berisi tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di MI
cokroaminoto Rejasa.
BAB III yaitu berissi tentang metode penelitian. Yang berisi mengenai
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian
serta metode pengumpulan data dan juga metode analisis data.
BAB IV yaitu berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Yang
pada baagian pertama berisi tentang deskripsi lokasi penelitian dan diuraikan
dengan hasil lokasi geografis, sejarah berdirinya, serta profil madrasah. Lalu
dibagian kedua berisi mengenai pembahasan hasil penelitian yang meliputi
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh mata pelajaran fiqih di MI Cokroaminoto
Rejasa serta faktor pendukung dan penghambatnya
BAB V yaitu berisi pentutup yang meliputi kesimpulan, dan saran-
saran. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan
lampiran-lampiran.

13
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Jarak Jauh


1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran dapat disebut sebagai hasil dari ingatan, kognisi,
serta metakognisi yang mempengaruhi suatu pengertian. Wenger
mengatakan, “pembelajaran bukanlah aktivitas, sesuatu yang dilaksanakan
oleh manusia ketika ia tidak ada kegiatan lain. Pembelajaran juga bukan
kegiatan yang berhenti dilaksanakan manusia. Lebih dari itu, pembelajaran
dapat dilaksanakan dimana saja dan tingkatan yang tidak sama, secara
individu, kolektif, dan juga sosial”.21 Selain itu, karena perkembangan
zaman yang sangat signifikan membuat pembelajaran daoat menembus
ruang dan waktu, tidak hanya dapat dapat dilakukan dimana saja. Seperti
halnya pada masa ini dimana pandemi Covid-19 memaksakan keadaan
untuk melaksanakan pembelajaran secara daring atau jarak jauh melalui
teknologi yang sudah ada.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Republik Indonesia tentang
Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 disebutkan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber
belajar yang terjadi di lingkungan belajar. Oleh karena itu, pembelajaran
lebih menitikberatkan pada langkah-langkah menata dan menyesuaikan
lingkungan sekitar siswa (siswa) sehingga dapat menumbuhkan dan
melatih siswa dalam proses pembelajaran.
Belajar bukan hanya sekedar menyimpan informasi, tetapi
menciptakan makna, pengetahuan dan nilai.Makna, pengetahuan dan nilai
tersebut dapat diwujudkan oleh pemikiran peserta didik atau siswa.
Menciptakan pengetahuan, bukan hanya menyimpan informasi, harus
menjadi salah satu tujuan utama dari rencana pembelajaran. Pembelajaran

21
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (Yogyakarta : Pustaka Pelajara,
2013),hal. 2.

14
yang tidak mengajarkan siswa untuk mencari kebenaran atau mengajarkan
kebenaran tidak termasuk dalam pendidikan dengan makna yang
sesungguhnya. Dalam mencapai kebenaran melalui pendidikan itulah,
socrates menggunakan metode dialektika yang membuat peserta didik
bebas berpikir sendiri tanpa terpengaruh oleh gagasan gurunya.22 Jadi
belajar tidak hanya untuk menyimpan sebuah pengetahuan namun juga
harus mencari sebuah kebenaran, dan dalam pembelajaran harus
mengajarkan kepada peserta didik untuk mencari dan mengajarkan
kebenaran agar mencapai arti dalam pendidikan yang sebenarnya. Belajar
adalah tugas utama sekolah, meliputi proses pembelajaran, proses
pelatihan, proses pengajaran dan proses evaluasi.23 Di dalam pembelajaran
banyak hal yang harus dicapai, proses pembelajaran dimana peserta didik
di ajari tentang materi pengetahuan, proses pelatihan dimana peserta didik
dilatih untuk menerapkan hasil dari belajar materi, lalu proses bimbingan
dimana guru atau pendidik memberi dukungan penuh bagi peserta didik
yang belum menguasai materi ataupun masih belum paham tentang
penerapannya, lalu ada penelitian, dimana guru menilai hasil kerja siswa,
tidak hanya dari aspek pengetahuan, dan penerapan namun juga dari sikap
dan lain sebagainya.
Hausstatter dan Nordkvelle (1978) berpendapat jika pembelajaran
merefleksikan pengetahuan secara konseptual yang dapat dimanfaatkan
dan mempunyai banyak makna yang berbeda-beda. Lebih singkatnya,
pembelajaran adalah fenomena yang kompleks dan diikuti beberapa faktor
rekonstruksi dari pengalaman pada zaman dahulu yang mempengaruhi
tingkah laku dan kapasitas seorang atau lebih.24
Pada dasarnya PJJ atau pembelajaran jarak jauh sudah dikenal jauh
sejak dahulu sebelum kasus Covid-19 hadir di dunia, seperti yang
dikemukakan oleh Smith (1987) bahwa pada tahun 1980 sudah terdapat
22
Muhammad Ilyas Ismail, Ilmu Dasar Pengetahuan Ilmu Pendidikan Teoritis (Jakarta : Ganeca
Exact, 2008), hal. 65.
23
Hasbullah, otonomi pendidikan :Kebijakan otonomi daerah dan implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan, (Jakarta: PT Raja Gragindo Persada, 2006), hal. 44
24
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran ... Hal 5-6

15
sekitar 124 Lembaga PJJ yang didirikan dan 104 Lembaga konvensional
yang beralih menjadi PJJ.25 Sehingga banyak pendidikan dahulu
menggunakan pembelajaran jarak jauh meski dengan latar belakang yang
berbeda seperti di era sekarang ini.
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang menggunakan
aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk
menciptakan interaksi pembelajaran Internet. Penelitian yang dilakukan
oleh Zhang et al., (2004) menunjukkan bahwa penggunaan internet dan
teknologi multimedia dapat mengubah cara penyebaran pengetahuan dan
dapat menggantikan pembelajaran di kelas tradisional. Pembelajaran jarak
jauh adalah studi di mana guru dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain
melalui Internet atau alat multimedia.
Setelah diterapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada periode
yang sama dari pandemi COVID-19, sesuai Surat Edaran Nomor 2 Tahun
2020 dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020, pembelajaran jarak jauh
dilaksanakan untuk siswa tingkat IV di MI Cokroaminoto Rejasa
menggunakan aplikasi digital e-learning baik berupa aplikasi zoom,
google classroom, youtube, dan media sosial whatsapp Sistem
pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk pembelajaran yaitu setiap siswa
diharuskan untuk mengulas materi yang telah disampaikan oleh pendidik
untuk dijadikan konten video (video content) dan meng-upload dalam
aplikasi digital tersebut. Hal ini akan mempermudah siswa untuk
membangun cara berpikir kritis dan melatih kemampuan dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi digital sebagai upaya merespon
pandemi COVID-19 bahkan mampu merespon Revolusi Industri 4.0
sehingga pembelajaran yang dilakukan di MI Cokroaminoto Rejasa tidak
hanya menjadikan pendidik sebagai subjek utama (Teacher Centered
Learning - TCL), namun peserta didiklah yang harusnya menjadi subjek
utama (Student Centered Learning - SCL).
2. Media Pembelajaran Jarak Jauh

25
Aria Jalil, Pendidikan Jarak Jauh, Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 1. No. 1, 1994, hal 26.

16
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap
tatanan dunia dan merubah kebiasaan manusia, dalam hal pekerjaan,
negeri ataupun swasta dan juga pendidikan harus merubah kebiasaan
mereka. Yang semula mereka melakukan luring untuk kegiatan, kini
mereka harus memanfaatkan media yang ada dan sudah berkembang untuk
kegiatan online atau daring atau bisa disebut jarak jauh, seperti halnya
pendidikan dan pembelajaran yang mengharuskan mereka memutar otak
dalam melaksanakan dan mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran
yang dilaksanakan secara tidak langsung atau tidak tatap muka.26
Di saat masa covid-19 inilah metode yang digunakan dalam
pembelajaran jarak jauh adalah metode daring (Dalam Jaringan) dimana
pembelajaran ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi berbasis
jaringan, dimana dengan memanfaatkan jaringan melalui aplikasi-aplikasi
yang telah diciptakan sebagai wadah untuk pembelajaran daring sehingga
pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan dengan efektif, simple dan
mudah.27
Pada pendidikan Guru dan dosen merupakan salah satu tonggak
penentu. Ini rintangan yang sulit bagi pendidik tak terkecuali orang tua.
Banyak orang tua yang merasa tidak nyaman dengan media pembelajaran
jarak jauh (Internet) online semacam ini. Apalagi orang tua yang bekerja
dari rumah (WFH) harus selalu bersama anak-anaknya, terutama yang
masih kecil. Selain itu, mengingat persebaran teknologi yang tidak merata
saat menggunakan media pembelajaran (seperti laptop, gadget, dll.).28
Media pembelajaran jarak jauh dapat diartikan sebagai media yang
dilengkapi dengan pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat mengontrol dan mengakses apa yang dibutuhkan

26
Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsuni, Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19, Jurnal Studi Islam. Vol. 1 No. 1,2020, hal. 82
27
Marilin Kristina.dkk, Model Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19 Di
Provinsi Lampung, Jurnal Idaarah. Vol.4 No. 2, 2020, hal. 201-202.
28
Miarso, Y, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali, 2004), hal 78.

17
pengguna, seperti mengunduh sumber untuk bahan ibadah dan menghadiri
kelas..29
Media jika dimaknai secara sempit yaitu alat komponen atau
komponen bahan di dalam sebuah sistem pembelajaran. Jika dimaknai
secara luas diartikan sebagai pemanfaatan komponen sistem dan sumber
belajar secara maksimum agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut Hamidjojo yang pengertian media adalah bentuk pengirim
gang yang dipakai orang untuk menyebarkan ide, sehingga maksud ide itu
dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima. Disamping itu,
McLuhan meembatasi yang pada intinya merupakan media sarana yang
dikatakan sebagai saluran atau perantara, karena hakekatnya media telah
menambah keahlian manusia agar merasakan, mendengar dan melihat
dalam batasan jarak dan waktu, sekarang dengan menggunakan media
batasan itu sudah terminimalisir atau sudah tidak ada lagi batan. Dan yang
terakhir Blacks dan Horalsen beranggapan bahwa media merupakan
medium yang digunakan untuk mengirim dan menyampaikan message,
yang dimana medium itu merupakan alat pintas dengan mana suatu pesan
yang melangkah ditengah komunikator ke komunikan.30
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ), diperlukan
pemanfaatan pengetahuan profesional teknologi digital guna mewujudkan
pembelajaran secara efektif. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan
menggunakan teknologi dan informasi dari perangkat digital tersebut,
beberapa media yang digunakan dalam sistem pembelajaran jarak jauh
(PJJ), yaitu:
1) E-learning
Konsep-konsep terkini terkait proses pembelajaran jarak jauh telah
diterima secara luas dan berdampak pada dunia pendidikan, terutama
di era pandemi COVID-19 ini. E-learning merupakan salah satu bentuk

29
DeVito. Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus.
(Tangerang Selatan : Karisma, 2011), hal 67..
30
M. Miftah, Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan
Belajar Siswa, Jurnal KWANGSAN. Vol. 1 No. 2, 2013, hal. 97.

18
konsep pembelajaran jarak jauh. Bentuk e-Learning sendiri cukup luas,
dan sebuah konsep yang memuat informasi ilmiah dapat disebut
sebagai situs e-Learning. Jadi e-learning atau pembelajaran yang
didukung internet.31
2) Aplikasi Zoom Meeting
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendorong pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh dengan menggunakan perangkat lunak sebagai media
alternatif. Karena pembelajaran dilakukan di tempat yang berbeda
dalam waktu yang bersamaan, yang memberikan efisiensi waktu bagi
guru dan siswa. Zoom telah digunakan sebagai konferensi video oleh
berbagai kalangan, tidak hanya untuk pelajar, tetapi juga untuk pelajar.
Zoom menyediakan video conference yang dapat dilihat oleh semua
peserta, selain itu juga menyediakan perekaman video dengan fungsi
chat sehingga siapapun yang mengalami gangguan pendengaran dapat
berbicara melalui pesan atau chat.32
3) Aplikasi Google Classroom dan Google Classmeeting
Google Classroom adalah perangkat lunak atau software atau aplikasi
yang dibuat oleh Google untuk membantu pendidik dan siswa yang
gagal belajar secara normal, mengatur kursus dan berkomunikasi
dengan siswa ketika mereka menghadapi hambatan, tanpa terikat oleh
rencana pembelajaran kelas. memberikan nilai kepada siswa. Pada saat
yang sama, google classmeet hampir sama dengan zoom meeting,
menyediakan fungsi pertemuan tatap muka pada waktu yang sama di
tempat yang berbeda. Dan google classmeet buatan google.33
4) Aplikasi Media Sosial WhatsApp
31
Ratna Tiharita Setiawardhani, Pembelajaran Elektronik (E-Learning) dan Internet Dalam Rangka
Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Ilmiah Ekonomi. Vol.1 No. 2,
2013,hal.84
32
Ismail Akbar Brahma, “Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis Online dalam Mata
Kuliah Sosiologi dan Antropologi pada Mahasiswa PPKN di STIP Kusumanegara Jakarta”, Jurnal
Ilmu Pendidikan Nonformal, Vol 6, No 2, 2020, 98.
33
Sabran dan Edy Sabara, PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan
Intelektual” hasil penelitian yang dilihat pada 2 september 2021 dalam
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9144/44.pdf

19
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk berchatting kepada teman atau
keluarga yang jauh, namun dengan perkembangan zaman WhatsApp
dapat digunakan untuk media pembelajaran Jarak Jauh, untuk
membuat grup kelas, memberi tugas, atau melakukan ujian atau tatap
muka melalui Video Call secara bergantian. 34
5) Aplikasi Youtube
YouTube adalah platform media sosial yang berisi berbagai video
online. Dalam aplikasi YouTube, berbagai video didistribusikan dalam
penyimpanan online dalam bentuk aplikasi YouTube, selama mereka
dapat mengakses Internet, siapa saja dan di mana saja dapat menonton
dan mengakses video tersebut.. Youtube dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang mudah, dapat diakses dimanapun dengan kekuatan
jaringan internet, dan dapat diakses kapanpun selain itu dapat di buka
lebih dari sekali, melainkan berkali-kali.35
Meskipun kegiatan pembelajaran melalui perangkat online lebih
menekankan pada sistem komunikasi online, namun bukan berarti proses
ini sama sekali menghilangkan unsur-unsur hubungan mengajar antara
guru dan siswa. Karena jika hal ini terjadi, maka pendidikan akan
kehilangan unsur-unsur dasarnya. Belajar merupakan kegiatan yang
menyeluruh yang mencakup semua dimensi kognisi, emosi, dan
psikomotorik.
Kelebihan dari pjj dalam waktu yang sama atau berbeda seseorang
dapat Akses materi pembelajaran dan tugas kapan saja. Melalui fasilitas
online tertentu, sumber belajar dan belajar dapat saling berbicara, bertukar
pikiran, bertanya, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.36
3. Langkah-langkah Melaksanakan Pemebelajaran Jarak Jauh

34
Muhammad Wildan Sahidillah dan Prarasto Miftahurrisqi, “Whatsapp Sebagai Media
Literasi Digital Siswa”, Varia Pendidikan, Vol. 31, No. 1, 2019, 52.
35
Ririn Puspita Tutiasri.dkk, Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bagi Mahasiswa
di Tengah Pandemi Covid-19, Jurnal Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Vol.2. No. 2, 2020. Hal
4.
36
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta Cv, 2012), hal. 241-242.

20
Dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh tentu para pendidik
tidak asal-asalan dalam menerapkannya, karena ini adalah suatu rintangan
yang dialami guru atau pendidik bagaimana untuk berpikir kreatif dalam
mengatur anak didiknya, berikut langkah-langkah dalam melaksanakan
Pembelajaran Jarak Jauh :37
1) Guru mampu menyadari perannya, karena situasi yang berbeda atau
tidak sama dengan pembelajaran luring.
2) Guru mampu memanfaatkan teknologi.
3) Guru memilih model pembelajaran yang tepat dan cocok dengan PJJ
4) Guru memastikan media yang akan digunakan, dan mengusahakan
telah berkomunikasi dengan peserta didik dan wali murid.
5) Guru memastikan peserta didiknya mampu mengikuti pembelajaran
dengan baik.
6) Guru mampu menentukan cara terbaik dalam mendukung atau
memotivasi peserta didik melalui tugas belajar.
7) Guru memberi penilaian yang direncanakan dalam kegiatan belajar.
8) Guru melakukan evaluasi agar mampu melaksanakan PJJ dengan lebih
efektif dalam pembelajaran Jarak Jauh.
Dalam hal ini tentu yang terutama adalah kreativitas pendidik dan
kemampuan pendidik dalam memanfaatkan teknologi untuk menunjang
keberhasilan dari pembelajaran, tidak hanya mampu menggunakan
teknologi tapi harus mampu memanfaatkannya dalam dunia pendidikan.
Selain itu pendidik harus cermat dalam mengawasi peserta didik, karena
interaksi secara langsung yang berkurang dengan peserta didik tidak
mengurangi kewajiban guru untuk mengetahui kondisi atupun keadaan
dari peserta didik.

37
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN 2020 “PANDUANPEMBELAJARAN JARAK JAUH”

21
B. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian
Pengertian belajar fiqh itu sendiri adalah fiqh bahasa, yaitu untuk
memahami atau mengetahui akar dari pemahamannya, maka perlu
dimobilisasi makna yang mendasarinya. Samsul Munir Amin berpendapat
bahwa fiqh adalah ilmu yang menjelaskan hukum Islam terkait dengan
perbuatan yang berusaha diperoleh dari dalil-dalil yang jelas. Secara
umum hukum adalah ilmu yang mempelajari berbagai aturan kehidupan
manusia, aturan-aturan tersebut merupakan kelompok-kelompok sosial
yang berdiri sendiri. Meskipun profesor. PhD. nilai TM. Habsyi Ash
Shiddieqy dikutip oleh Ph.D. Nazar Bakry, ilmu fiqih yang banyak
ilmunya dan pembahasannya luas, membuat berbagai jenis hukum Islam
dan berbagai aturan hidup, untuk kebutuhan seseorang, golongan dan
masyarakat, maupun untuk masyarakat umum.38
Kemampuan dan pengetahuan profesional guru diharapkan dapat
memberikan dampak positif dan lancar dapat meningkatkan kualitas siswa
dalam menghadapi peningkatan daya saing. Guru yang profesional juga
harus mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri.39
2. Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih di Kelas IV
Kurikulum adalah jabaran materi dari mata pembelajaran yang
dituangkan dalam kegiatan pembelajaran, serta termasuk kedalam
komponen yang harus ada pada sistem pendidikan, Kurikulum merupakan
alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus menjadi pedoman
bagi pelaksanaan pengajaran pada semua jenjang pendidikan.
Menurut M. Arifin dalam analis implementasi, tujuan dari rencana
pendidikan dan semua rencana telah diungkapkan dalam kurikulum, dan
rencana tersebut menguraikan misi dan tujuan yang diharapkan dalam
38
Mohammad Rizqillah Masykur, Metodologi Pembelajaran Fiqih, Jurnal Al-Makrifat. Vol.4 No. 2,
2019. Hal 34.
39
Lailatussaadah.dkk, Faktor-faktor Penunjang Dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran
Daring (Online) Ppg Dalam Jabatan (Daljab) Pada Guru Perempuan Di Aceh, International Journql
of Child and Gender Studies. Vol. 6 No. 2, 2020. Hal 42.

22
pembelajaran atau proses pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum
merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan dalam proses pendidikan
lembaga pendidikan. Konten apa pun yang harus dipahami atau dipahami
oleh aktor siswa dan dijelaskan harus ditentukan dalam kursus. Selain itu,
segala sesuatu yang harus diajarkan pendidik kepada siswa harus
dijelaskan secara rinci dalam kursus.
Sekarang dalam pelajaran IV, saya menggunakan kursus 2013,
juga disebut kurtila singkatnya.Contoh kurikulum dalam kelas MI Kelas
IV
 Setiap bab memuat: kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, topik, proses pembelajaran, penilaian, pengayaan,
bimbingan belajar, dan interaksi antara guru dan orang tua.
 Beberapa mata pembelajaran hanya berisi satu jenis bahan ajar. Hal ini
disebabkan sempitnya materi pembelajaran.
 Guru perlu mendorong siswa untuk memperhatikan kolom berikut
dalam buku teks:
a) Aktivitas: Aktivitas yang harus dilakukan siswa untuk
mengeksplorasi materi lebih lanjut.
b) antang siswa untuk melakukannya
c) Kebijaksanaan: Ajaklah siswa untuk berefleksi
d) Mari kita berlatih: Memperkuat siswa agar dapat mewujudkan ilmu
dan perilakunya.
 Dalam proses pelaksanaannya sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai dengan potensi siswa, guru, sumber belajar dan
lingkungan.
3. Metode Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih
Metode memiliki makna yang berarti cara. Dalam penggunaan
secara umum, metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau langkah-
langkah yang dimanfaatkan dalam keinginan mendapatkan tujuan tertentu.
Dalam hubungannya dengan pembelajaran, metode dimaknasi sebagai
langkah-langkah untuk menuangkan bahan ajar pada peserta didik agar

23
dapat tercapainya tujuan yang sudah ditentukan. Maka dari itu, salah satu
kemampuan yang harus dipunhai pada seorang pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran adalah kemampuan dalam memilih metode.
Metode yang dapat diterapkan pada saat pelaksanaan pembelajaran
fiqih antara lain :
a. Metode Ceramah
Metode ceramah menurut Syaiful Sagala adalah sebuah bentuk
interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada
peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan
uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar,
dan audio visual lainnya2. Metode ceramah menurut Syaiful Basri
Djamaran dan Aswan Zain adalah alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
b. Metode Diskusi
Menurut Syaiful Sagala diskusi adalah percakapan ilmiah yang
responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan
pertannyaan–pertannyaan problematis, pemunculan ide-ide dan
pengujian ide-ide ataupun pendapat, dilakukan oleh beberapa orang
yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk
memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran.
c. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab yaitu memberi pertanyaan kepada peserta didik.
Metode ini memiliki tujuan dalam merangsang peserta didik dalam
berpikir dan juga menuntun peserta didik untuk mencapai hal yang
sebenarnya.
Menurut para ahli, metode ini cukup efektif. Seperti yang telah
dikemukakan oleh sudjana bahwasannya metode tanya jawab adalah
Salah satu metode yang cukup efektif dan juga efisien jika digunakan
dalam suatu pembelajaran, karena dapat meningkatkan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik di dalam proses
pembelajaran.

24
d. Metode Demonstrasi
Menurut Sapriati, unsur terpenting dalam mengajar adalah
menginspirasi dan membimbing siswa untuk belajar. Menurut
Hurrahman dalam Udhi (2009), metode model adalah metode
pengajaran yang menggunakan demonstrasi untuk memperjelas
pemahaman atau menunjukkan kepada siswa bagaimana suatu proses
pembentukan tertentu dilakukan. Jadi metode demonstrasi semacam ini
sangat cocok untuk fikih dan metode pembelajaran lainnya, karena
memperkenalkan beberapa tindakan dan kewajiban dalam materi
pembelajaran fikih..

C. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di Madrasah Ibtidaiyah


Di awal tahun 2020, virus Covid-19 muncul dan menjadi ancaman
global. Munculnya virus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat
Indonesia. Menyikapi penyebaran Covid-19 yang telah menjadi pandemi,
pemerintah Indonesia juga mulai menerapkan pembatasan sosial berskala
besar atau disingkat PSBB. Dalam upaya pembatasan sosial ini, pemerintah
Indonesia membatasi kegiatan eksternal termasuk kegiatan pendidikan online
atau PJJ, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga
perguruan tinggi, termasuk Madrasah Ibtidaiyah yang termasuk dalam
kategori sekolah dasar.40
Penulis tertarik untuk mencari berbagai macam rintangan yang
dihadapi oleh peserta didik dalam pelaksanaan sistem Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) selama era pandemi Covid -19 khususnya di Madrasah Ibtidaiyah, serta
kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran dilaksanakan tidak berbeda jauh dengan sekolah lain
yang menggunakan pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem daring atau
dalam jaringan dengan menggunakan media elektronik seperti hp ataupun
laptop yang dimanfaatkan oleh setiap sekolah dalam pembelajaran jarak jauh

40
Marilin Kristina.dkk, Model Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19 Di
Provinsi Lampung, Jurnal Idaarah. Vol.4 No. 2, 2020, hal. 200.

25
dengan.menggunakan aplikasi-aplikasi yang tersedia di handphone dan juga
laptop, sehingga pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan dengan baik.
Pembelajaran jarak jauh ini yang dilaksanakan justru berasa
dampaknya terhadap sistem pendidikan termasuk guru serta peserta didik
hingga orang tua, dari segi ekonomi, hingga media yang digunakan ataupun
fasilitas yang mendukung pembelajaran jarak jauh. Banyak dampak yang
dirasakan karena adanya covid-19 ini tidak hanya di MI Cokroaminoto Rejasa
namun seluruh dunia juga merasakan dampaknya.
Terkait penyelenggaraan pendidikan madrasah di masa pandemi
Covid-19, Kemenag telah mengeluarkan pedoman mata kuliah darurat di
madrasah yang dituangkan dalam Permendiknas No. 2791. “Panduan” pada 18
Mei 2020 menjelaskan bahwa mata kuliah darurat adalah mata kuliah yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat,
dengan memadukan rambu-rambu peraturan yang berlaku dan larangan
masing-masing satuan pendidikan pada masa darurat. Masa darurat yang
dibahas tidak hanya pada masa darurat Covid-19, tetapi juga mencakup situasi
darurat akibat bencana alam, huru hara, dll. Kursus disiapkan dan
dilaksanakan oleh departemen pendidikan dalam situasi darurat.41
Dengan adanya kurikulum darurat tersebut sehingga membantu
pelaksanaan pembalajaran agar semakin dimudahkannya jalannya
pembelajaran, karena pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan secara
darurat mengingat adanya covid-19 membuat perubahan dari segi pola
pendidikan. Maka dari itu kurikulum ini sangat dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di sekolah maupun
madrasah.
Pendidikan merupakan inti kemajuan suatu negara, sangat menentukan
persaingan dengan negara lain, oleh karena itu dalam dunia pendidikan harus
selalu ditingkatkan kualitasnya. Fakta saat ini menunjukkan bahwa faktor
kesenjangan pendidikan dan pandemi Covid-19 menjadi faktor utama untuk

41
Mulyana.dkk, PEMBELAJARAN JARAK JAUH ERA COVID-19. (Jakarta: Litbangdiklat Press, 2020),
hal 26.

26
meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini
diselenggarakan tidak terlepas dari pemantauan ini. Kesenjangan yang muncul
juga karena sarana dan prasarana belum memenuhi standar, sehingga sumber
daya manusia masih terbatas, dan program studi belum siap. masa depan,
sebagai berikut yang Mempengaruhi pembelajaran jarak jauh Faktor
pendukung dan penghambat:
1. Faktor Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh
Faktor pendukung pembelajaran jarak jauh yang ditemukan dalam
pelaksanaan pembelajaran antara lain :
a) Pendidik dapat menyiapkan perencanaan yang cukup matang saat
melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh, karena pendidik memiliki
peran yang sangat penting dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak
Jauh.
b) Dari pihak sekolah memberikan bantuan berupa subsidi kuota internet
untuk meringankan beban orang tua, sehingga PJJ dapat dilaksanakan
dengan lancar.42
c) Pemanfaatan IT dalam pendidikan, sehingga mampu mengubah gaya
berpikir masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan bahwa
teknologi tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk bermain game atau
untuk saling menghubungi satu sama lain, namun juga dapat
dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembelajaran dikeadaan yang tidak
memungkinkan di tengah pandemi Covid-19.43
2. Faktor Penghambat Pembelajaran Jarak Jauh
Dalam setiap kegiatan pasti mempunyai berbagai hambatan, baik
hambatan kecil ataupun besar. Berikut faktor penghambat dalam
pembelajaran jarak jauh :44

42
Kurnia Dwi Setyaningsih.dkk, Analisis Pelaksanaan Pembelajaran... Hal.25
43
Lailatussaadah.dkk, Faktor-faktor Penunjang... Hal 46.
44
Vira mayangsari, Zalli Rusli, dan febri Yuliani., Faktor-Faktor Penghambat PEMBELAJARAN
Online Padamasa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 1 Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan
Singingi,Journal Publicuho. Vol.4 No. 2, 2021.hal 632-634.

27
a) Kuota Internet, dalam pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan di
era sekarang ini, meskipun sekolah dan pemerintah pernah
memberikan subsidi berupa kuota gratis.
b) Tidak semua peserta didik mampu mengikuti pembelajaran jarak jauh
disertai alasan jaringan yang buruk, dan tidak mempunyai media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh seperti Handphone
ataupun laptop.
c) Para pendidik mempunyai keterbatasan dalam memberikan
pemahaman kepada para peserta didik tanpa mengetahui kondisi yang
mempengaruhi peserta didik.
d) Peserta didik menjadi enggan untuk tetap belajar diikuti dengan
motivasi belajar para peserta didik yang menurun, dikarenakan
penggunaan media yang tidak dikontrol oleh orang tua sehingga
mereka beralih menggunakannya untuk bermain game.

28
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian
yang mewakili paham yang alami dan dirasakan oleh indra manusia yang
dapat disebut dengan naturalistik fenomenologis.45 Istilah penelitian kualitatif
menurut kirk dan miller (1988) bahwa pada awalnya berpusat pada penelitian
kualitatif yang bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif. Pada akhirnya
mereka mengartikan bahwa istilah penelitian kualitatif adalah suatu kebiasaan
dalam ilmu pengetahuan sosial melalui dasar-dasar atau asas-asas
(fundamental) yang membutuhkan pengamatan seseorang atau manusia
melalui panca indranya sendiri dan berkaitan dengan orang-orang tersebut
dalam peristilahannya.46
Hal yang mendasar digunakannya metode penelitian ini adalah karena
penelitian ini untuk mengetahui tentang beragam hal yang ada dan dalam
kondisi dan situasi yang natural, bukan dalam situasi yang telah diatur,
labolatoris atau eksperimen. Di sisi itu, dikarenakan peneliti perlu untuk
datang langsung ke lokasi lapangan dengan objek penelitian sehingga jenis
penelitian kualitatif deskripstif dirasa lebih cocok untuk digunakan. Oleh
karena itu penggunaan metode penelitian kualitatif dirasa cocok oleh penulis
sehingga dengan pertimbangannya maka penulis mantap menggunakan
metode kualitatif.
Bertepatan dengan problematika yang menjadi titik dalam penelitian
ini adalah gambaran deskriptif berkaitan dengan dinamika resiliensi pada
pembelajaran yang berada di MI Cokroaminoto Rejasa, kelurahan Rejasa
dusun Legok, jadi pendekatan kualitatif digunakan oleh peneliti dengan
Mendeskripsikan data yang telah didapat sebagai hasil dari penelitian. Dengan

45
Mohammad Mulyadi,Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya, Jurnal Studi Komunikasi dan Media. Vol.15 No. 1, 2011, hal.127.
46
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Equalibrium. Vol. 5 No. 9, 2009, hal. 2.

29
menggunakan metode ini, maka peneliti mendapatkan data Secara lengkap dan
dapat digambarkan dengan jelas maka hasil dari penelitian ini Benar-benar
tepat dengan kondisi lapangan yang ada.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
MI Cokroaminoto Rejasa merupakan madrasah pendidikan jenjang
dasar yang berbasis agama islam dibawah yayasan lembaga Syari'at Islam,
dimana sekolah ini merupakan sekolah swasta berada di Jawa Tengah
Kabupaten Banjarnegara, kelurahan Rejasa, dusun Legok.
Waktu penelitian dilaksanakan di kantor MI Cokroaminoto dan juga di
rumah peserta didik, pada bulan september 2021 pada jam rentan jam 09:00
sampai dengan jam 14:00 WIB. Namun meski begitu penulis memfleksibelkan
jadwal sesuai dengan kesibukan dari guru wali kelas dan wali siswa serta
peserta didik yang memang tidak menentu maka penulis menuliskan rentan
waktunya.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Menurut Tatang M. Amirin, subjek penelitian merupakan sumber
untuk memperoleh data penelitian atau disebut dengan seseorang atau sesuatu
yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. 47 Jadi subjek penelitian jika
diberi arti yang sempit adalah benda, sesuatu atau manusia sebagai lokasi data
dalam variabel yang melekat, dan yang di jadikan sebagai problem. Dalam
suatu penelitian, subyek penelitian memiliki peran yang sangat penting dan
dibutuhkan, dikarekanakan subyek penelitian itu merupakan data mengenai
kebutuhan variabel yang perlu peneliti amati.
Subyek dalam penelitian ini adalah guru serta peserta didik kelas IV di
MI Cokroaminoto Rejasa, dengan fokus penelitian pada pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh mata pelajaran fiqih. Dimana pemelihan subjek ini
sangat berkaitan erat dengan pembelajaran jarak jauh yang akan diteliti oleh
peneliti. Dikarenakan pendidik dan peserta didik adalah pelaksana dari
pembelajaran tersebut sehingga tepat untuk dijadikan sebagai acuan informan
yang layak.

47
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011) hal. 61

30
Adapun informan atau subyek kunci dalam penelitian ini adalah Guru
wali kelas yaitu bu ning dan juga kepala Madrasah yaitu Bp. Purwantoro,
selain itu ada juga subjek atau informan utama dalam penelitian ini yaitu
peserta didik kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh ataupun
mengumpulkan data.48 Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1) Wawancara (interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan
cara mengajukan pertanyaan kepada para ahli dalam bidang tertentu. Jika
peneliti ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan
masalah yang akan diteliti, atau peneliti ingin mengetahui lebih banyak
tentang sesuatu dari orang yang diwawancarai, dan jumlah orang yang
diwawancarai sangat sedikit atau sangat sedikit.
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan target subyeknya
adalah kepala sekolah, Guru wali kelas dan peserta didik kelas IV di MI
Cokroaminoto Rejasa, terkait masalah yang akan ditanyakan mengenai
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan dalam mata pelajaran
fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa. Upaya pendidik dan pihak
sekolah dalam melaksanakan PJJ agar peserta didik mampu mengikutinya
dengan baik, dengan berbagai kendala disamping kelebihan dari PJJ itu
sendiri, yang dimana pembelajaran jarak jauh menjadi kewajiban bagi
seluruh sekolah dimasa covid-19.
Dalam penelitian, informan akan diwawancarai secara langsung ke
ruang kantor ataupun melalui media WhatsApp jika ditemui kesulitan di
lapangan sehingga harus Jarak jauh dalam melakukan wawancara agar
penulis mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam

48
Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan
Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010) hlm. 140.

31
penelitian, baik wawancara di lingkungan sekolah, ataupun harus
dikunjungi oleh penulis ataupun melalu jarak jauh atau online.
2) Observasi (observation)
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua proses
yang paling penting adalah observasi dan memori. Jika penelitian terkait
dengan perilaku dan perilaku manusia, proses kerja, dan fenomena alam,
dan orang yang diwawancarai yang diamati tidak terlalu besar, gunakan
teknik pengumpulan data observasional.49
Sutrisno Hadi (1986) menyatakan jika observasi adalah sesuatu
yang kompleks suatu langkah yang terorganisir dari berbegai langkah
biologis dan psikologis. Hal yang sangat penting ada dua adalah langkah-
langkah pengamatan dan Memory ingatan dari peneliti. Teknik
pengumpulan data dengan observasi akan digunakan jika, penelitian
berhubungan dengan tindakan dari manusia, proses perilaku, dan juga
fenomena alam serta subyek yang diobservasi atau diamati tidak terlalu
luas. 50
Teknik observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati
secara langsung mengenai proses belajar dan pelaksanaan PJJ di dalam
kelas di Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa.
Peneliti akan melaksanakan observasi secara terbuka, maksudnya
adalah dalam peneliti saat melaksanakan pengumpulan data dan
mengatakan secara terbuka kepada informan bahwa penulis atau peneliti
sedang melaksanakan peneletian agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
agar mendapat izin dari informan.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang diperoleh dari
catatan atau data yang sudah tersedia atau dihasilkan oleh pihak lain.
Teknologi pengumpulan data dokumen digunakan untuk memperoleh data
49
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2011) hlm. 203.
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif...hlm. 203.

32
dokumen berupa sejarah sekolah agama, visi dan misi sekolah agama,
struktur organisasi, kondisi guru, kondisi siswa, sarana dan prasarana,
serta untuk mendemonstrasikan proses pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran.
Teknologi pengumpulan data dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah foto implementasi metode PJJ kategori keempat pada
mata pelajaran fiqh Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto, Madrasah
Ibtidaiyah Cokroaminoto, Desa Rejasa, Desa Rejasa, Kecamatan
Madukara, Kabupaten Benganegara. Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran
(RPP), silabus, pengumpulan tugas peserta didik ditambah dengan profil
lembaga Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa.
E. Metode Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data adalah proses penggalian,
pemilahan, dan pengorganisasian secara jelas data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, dan pencatatan, data diklasifikasikan, diuraikan
menjadi unit-unit, terintegrasi, dan dikelola. Bagilah ke dalam pola-pola,
tunjukkan mana yang digunakan, penting dan akan dipelajari, dan tarik
kesimpulan sehingga mereka dapat dengan mudah memahaminya dan orang
lain. Analisis data berdasarkan model Miles dan Hubberman dilakukan selama
proses pengumpulan data, setelah pengumpulan data selesai, meliputi:51
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data adalah lebih banyak data yang diperoleh dari
lapangan, sehingga perlu dicatat secara cermat dan detail. Seperti
disebutkan sebelumnya, semakin lama peneliti bekerja di bidang ini,
semakin banyak data yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu, perlu
segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, mencari tema dan pola, dan membuang hal-hal yang tidak
perlu. Oleh karena itu, data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan

51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm.345

33
pengumpulan dan pencarian data lebih lanjut bila diperlukan. Dengan
menyediakan aspek kode tertentu, perangkat elektronik seperti komputer
kecil dapat digunakan untuk membantu penyederhanaan data.
Saat mereduksi data, setiap peneliti akan berpedoman pada tujuan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu, tujuan peneliti mereduksi data adalah
untuk dapat menyeleksi hal-hal yang pokok dan mempersempit hal-hal
yang penting yaitu pada hal pelaksanaan pembelajaran jarak dauh dalam
mata pelajaran Fiqih di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto
Rejasa Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara.
b. Display Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Dalam penelitian kuantitatif, data tersebut dapat disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, phie card, program bergambar, dll. Melalui penyajian
data, data diorganisasikan dan disusun ke dalam pola-pola relasional, yang
akan memudahkan untuk dipahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa deskripsi
singkat, diagram, hubungan antar kategori, dan flowchart. Yang paling
umum digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
teks naratif. Dengan menyajikan data, akan lebih mudah untuk memahami
apa yang terjadi dan merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa
yang telah dipahami.Dalam penyajian data, penulis menyajikan data
berupa langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Dalam
Mata Pelajaran Fiqih di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto
Rejasa Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara.
c. Verification (Kesimpulan Data)
Menurut Miles dan Huberman, langkah ketiga dari analisis data
kualitatif adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih merupakan kesimpulan awal, apabila pada tahap
pengumpulan data selanjutnya tidak ditemukan bukti yang kuat dan
mendukung. Namun, jika peneliti kembali ke tempat kejadian untuk
mengumpulkan data dan kesimpulan awal didukung oleh bukti yang valid

34
dan konsisten, maka kesimpulan yang disajikan adalah kesimpulan yang
kredibel.
Kesimpulan dari penelitian kualitatif diharapkan menjadi
penemuan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hasil survai dapat
berupa gambaran atau gambaran tentang suatu objek yang sebelumnya
belum jelas menjadi jelas setelah diteliti, dapat berupa kausalitas atau
interaksi, hipotesis atau teori.
Untuk mencapai kesimpulan tersebut, penulis menarik kesimpulan
dari penelitian penulis, yaitu menjawab rumusan pembelajaran jarak jauh
sebelumnya pada kategori keempat Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto
Rejasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara.

35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


1. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa Kecamatan Madukara
Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Syari'at Islam yang
terletak di Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Madrasah
Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa Kabupaten Banjarnegara Kabupaten
Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Kurang
dari 3 kilometer ke arah timur. Berdasarkan pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan penulis, diperoleh hasil letak geografis Pesantren
Cokroaminoto Rejasa Kecamatan Madukara Kabupaten Benganegara.
Secara geografis Madrasah Cokroaminoto Rejasa di Kabupaten
Banjarnegara Kecamatan Madukara hanya memiliki satu jalan menuju
kota yang terletak di sebelah barat. Bangunan ini terletak di bagian utara
desa Rejasa, yang dibangun di atas tanah dengan hak pakai desa.
2. Sejarah Berdirinya
Penelitian ini dilaksanakan di MI Cokroaminoto kelurahan Rejasa,
Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. MI
Cokroaminoto Rejasa berdiri pada tahun 1979 dan berstatus swasta. MI
Cokroaminoto didirikan oleh warga dusun yang memiliki harapan untuk
anak-anak mereka sehingga pada tahun tersebut didirikanlah sebuah
sekolah madrasah yang dinaungi oleh Syari’at Islam.
3. Profil Madrasah
Penelitian ini dilaksanakan di MI Cokroaminoto Kelurahan Rejasa,
Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bangunan
sekolah memiliki halaman yang cukup luas. Gedung yang dimiliki MI
Cokroaminoto Rejasa terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1

36
ruang UKS, 1 ruang Perpustakan, 2 kamar mandi. Jumlah siswa MI
Cokroaminoto

37
Rejasa pada tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 55, dengan perincian yang
28 laki-laki sedangkan 27 perempuan , didukung oleh 7 tenaga pengajar
yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas dimana beliau-beliau
merangkap menjadi pengurus disekolah sebagai humas maupun hal
lainnya. Sebagian tenaga pengajar yang ada telah mengajar disana cukup
lama. Berikut tabel identitas sekolah yang ditemukan oleh penulis :

Tabel 1.1 Profil Madrasah

Nama Madrasah MIS Cokroaminoto Rejasa

NPSN 601710729

Alamat Jl. Banjarcahyana Rejasa, Rt 01/02

Kode Pos 53482

Desa/Kelurahan Rejasa

Kecamatan Madukara

Kabupaten Banjarnegara

Provinsi Jawa Tengah

Status Sekolah Swasta

Jenjang Pendidikan S1

Visi dan misi Sekolah MI Cokroaminoto Rejasa fokus orientasi


terhadap seluruh sistem dan program pendidikan di MI Cokroaminoto Rejasa
yang menggunakan sistem pondok yaitu sebagai berikut:
1. Visi
Berakhlakul karimah dalam perilaku, Bermutu dengan Ilmu, Beriman,
Bertaqwa dan Berkarakter.
2. Misi
MI Cokroaminoto Rejasa mempunyai 3 misi, yaitu :

38
a) Membentuk insan yang berakhlak mulia
b) Mewujudkan pembelajaran yang islami
c) Terbentuknya insan yang berkarakter
3. Tujuan
a) Menghasilkan lulusan yang mampu membaca Al-Qur'an dengan baik
dan benar.
b) Menghasilkan lulusan yang berprestasi dan mampu melanjutkan
pendidikannya.
c) Membentuk insan yang beriman, bertaqwa, berperilaku sopan dan
santun dalam bertindak
Singkatnya Visi, misi dan tujuan dari sekolah MI Cokroaminoto
Rejasa telah dikembangkan menjadi bersistem pondok, dimana nanti
didalamnya akan diajarkan kepada peserta didik untuk membaca dan menulis
al-Qur'an, selain itu MI Cokroaminoto berharap atau memiliki tujuan bahwa
mereka mampu membuat lulusan yang berprestasi, beriman, berakhlak dan
juga dapat menghafal Juz 30 dari Al-Qur'an.
Berikut daftar guru dan jabatannya :
Tabel 1.2 guru dan jabatannya

Nama Lulusan Jabatan


Purwantoro Haryadi, S.Ag. S1 Kepala Madrasah
Nuramin, S.Ag. S1 Guru kelas
Endah Dwiwahyuningsih, S1 Guru kelas
S.Pd.I.
Eli Listiyani, S.Pd.I. S1 Guru kelas
Dwi Prihatiningsih, S.Pd.I. S1 Guru kelas
Rasyid Purnama, M.Pd.I. S2 Guru kelas
Susan Rizqifadiana, S.Pd.I. S1 Guru kelas
Di sekolah atau di Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa hanya
mempunyai 7 guru, dimana semua guru memiliki peran yang sama yaitu

39
sebagai guru kelas, dan mereka juga merangkap sebagai staff dan lain
sebagainya sesuai dengan kebutuhan atau keperluan Madrasah, dan mereka
saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah.
Kepala madrasah dari MI Cokroaminoto Rejasa mengungkapkan
“madrasah ini memang tidak terlalu maju, dan kami hanya memiliki 7 guru
termasuk saya, kami bekerja bersama, saling membantu, dan kadang bapak ibu
guru membawa bekal makan siang dari rumah dan saling berbagi”.52
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah pencapaian yang telah ditemukan oleh penulis
selama melaksanakan penelitian baik dengan observasi, wawancara dan lain-
lain. Dalam penelitiannya si penulis menemukan beberapa hal sesuai dengan
penelitian yaity sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh pada Mata Pelajaran Fiqih
kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa.
Dalam mengenali cara proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
mata pelajaran fiqih di madrasah ibtidaiyah cokroaminoto rejasa, metode
pengumpulan informasi yang digunakan dalam riset ini ialah metode
observasi, wawancara serta dokumentasi yang sudah dilaksanakan oleh
peneliti. Aktivitas Observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada
bertepatan pada 21 Agustus 2021 serta pada bertepatan pada 22 Agustus
2021 sehabis itu metode wawancara sudah dilaksanakan pada bertepatan
pada 06 dan 08 September 2021. Proses pjj pada mata pelajaran fiqih yang
dicoba guru buat siswa serta siswi pada masa covid 19 ini, pastinya
terdapat bermacam- macam usaha yang disesuaikan dengan keadaan para
peserta didiknya. Usaha yang laksanakan guru dalam pembelajaran jarak
jauh ini wajib dapat membangkitkan kegiatan siswa serta siswi baik secara
raga( jasmani) ataupun mental( rohani). Usaha pendidik dalam
meningkatkan kegiatan peserta didik yaitu meliputi: usaha-usaha dalam
mengatifkan indera, ide, ingatan serta emosi peserta didiknya. Langkah ini

52
Hasil wawancara dengan Pak Purwantoro, selaku Kepala Madrasah MI Cokroaminoto Rejasa

40
memaksakan pendidik agar dapat menguasai kepribadian tiap peserta didik
kala belajar serta bersumber pada uraian itu pula pendidik mampu
menghasilkan pembelajaran yang mampu mengoptimalkan peserta didik
untuk berfikir dan berperan secara aktif serta kreatif dan efisien
pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran fiqih meski melalaui media
sosial ataupun tidak secara bertatap muka.
Proses Pemebelajaran fiqih di madrasah ibtidaiyah Cokroaminoto
Rejasa yang terdiri 1 guru senantiasa wali kelas IV yaitu ibu Eli Listiyani,
S.Pd.I. Dalam riset ini periset hendak mangulas tentang bagaimana proses
pembelajajaran jarak jauh pada mata pelajaran fiqih kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa. Pembelajaran Jarak jauh dilaksanakan
dikarenakan adanya pandemi corona yang semakin tidak terkendali. Dalam
pelaksanaan PJJ ini guru akan menggunakan sistem WFO (Work From
Office) dan WFH (Work From Home) sedangkan peserta didik tetap tidak
diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah atau tetap di rumah artinya
Pendidik akan melaksanakan pembelajaran terpisah dari tempat yang
berbeda. Sebelum melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pendidik
harus membuat atau menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dulu, yang tepat atau sesuai dengan materi belajar peserta
didik. Pendidik membuat RPP tersebut dengan tersusun secara rapi dengan
baik dan benar agar proses pembelajaran berjalan dengan baik mudah
dipahami dan efektif. Pendidik mempersiapkan segala hal kebutuhan
dalam proses pembelajaran dari hal yang tertulis maupun mental pendidik
dari sebelum dan saat dilakukan pembelajaran jarak jauh. Hasil observasi
dari peneliti di lapangan sebelum dimulainya proses pembelajaran jarak
jauh (PJJ) pendidik harus melalui langkah perencanaan dan pelaksanaan
yang diakhiri dengan langkah mengevaluasi. Proses pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto
Rejasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara sudah berjalan
dengan cukup baik, contohnya saat pembelajaran dimulai di kelas online
dengan pendidik yang nampak menerangkan materi pembelajaran dan

41
menberi tugas kepada peserta didik. Proses pembelajaran dan informasi
dilakukan melalui grup whatsAp kelas. 53
Hal ini juga diungkapkan oleh wali kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Cokroaminoto Rejasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara,
Ibu Eli Listiyani, S.Pd.I
"Untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Madrasah
Ibtidaiyah Cokroaminoto Rejasa sudah berjalan dengan baik,
dalam proses pembelajaran di Kelas online, saya sebagai guru
kelas IV telah berusaha maksimal agar dapat memberikan materi
pembelajaran dan penugasan sebaik mungkin, yang pasti sesuai
dengan RPP daring yang sudah disiapkan sebelumnya. Meski
kadang kalau diberi penugasan ada sebagian peserta didik yang
malas atau lupa untuk mengerjakan Sehingga ada beberapa peserta
didik yang tidak mengirim tugasnya melalui WhatsApp”54
Berbeda dengan pernyataan dari siswa kelas IV, Muhammad Chesa
Ferdiansya yang mengatakan enakan belajar di sekolah.
"Gak suka, karena enak belajar di sekolah, ketemu teman dan
guru. Kalau disekolah enak belajarnya banyak temen yang juga
belajar bareng bisa bermain bareng."55
Pendidik pun tidak melepas anak didiknya setelah pembelajaran
dan memberi tugas namun pendidik akan selalu aktif dan memberikan
motivasi melalui kalimat semangat dan sebagainya, agar peserta didik
tidak serta merta memudar semangat belajarnya.
Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui bermacam
keterbatasan keterampilan dan keahlian, fasilitas serta prasarana berbentuk
handpone serta jaringan internet untuk pendidik serta peserta didik dan
keahlian yang terbatas dalam memanfaatkan teknologi membuat
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh wajib agar diupayakan berjalan

53
Observasi pada tanggal 21 Agustus 2021
54
Hasil wawanxara dengan ibu Eli Listiyani pada tanggal 6 september 2021
55
Hasil wawancara dengan Muhammad Rafa Raditya, salah satu murid kelas IV

42
supaya proses perkembangan ilmu pendidikan Fiqih yang disampaikan
kepada peserta didik tetap berajalan lancar.
Dengan berbagai keterbatasan dalam kondisi pandemi covid 19 ini
menjadi tantangan untuk peserta didik serta peserta didik dan tidak
terkecuali juga kepada wali murid ataupun orangtua siswa agar terus dapat
melaksanakan pembelajaran meski dilaksanakan secara tidak langsung.
Disamping itu pendidik diharuskan mampu menerapkan pembelajaran
yang dapat dinikmati peserta didik agar supaya pembelajaran tidak
Monoton dan serta dapat Memperkenalkan suasana pembelajaran yang
interaktif antara peserta didik dan peserta Didik. Dapat disimpulkan jika
proses pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran fiqih dikelas IV ini
sangat lah efisien namun pembelajaran senantiasa tercapai meski didapati
banyak hambatan yang menganggu pembelajaran jarak jauh seperti
problem interaksi sosial pendidik dengan peserta didik serta ekonomi
peserta didik yang cenderung tidak siap. Ada pula anjuran dari periset biar
bisa tingkatkan daya guna pendidikan Fiqih pada masa pandemi covid 19
ini menurut wali kelas bahwa siswa wajib:56
a) Tanya jawab dan menanggapi tugas
Pada langkah pembelajaran jarak jauh, kegiatan untuk bertanya
dan menjawab dilakukan agar Interaksi antara pendidik dengan peserta
didik tetap berjalan meskipun tidak berjalan dengan tatap muka.
Aktivitas tanya jawab dilaksanakan secara online melalui handphone
dengan menggunakan aplikasi via WhatsApp online. Yaitu dengan
kegiatan seperti biasa menanyakan kabar antara pendidik dengan
peserta didik, bertanya tentang mata pelajaran fiqih, memberikan soal,
menjelaskan soal dan juga mengumpulkan tugas. Sehingga interaksi
terjadi dengan baik antara pendidik dengan peserta didik
b) Peserta didik bekerja sama dengan teman sekelasnya.
Interaksi sangatlah penting agar pembelajaran berjalan, selain
pendidik dengan peserta didik namun juga sangat penting interaksi

56
Hasil wawancara dengan bu Eli Listiyani, yaitu Wali kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa.

43
antara peserta didik dengan peserta didik. Mereka terkadang bermain
bersama untuk menjaga pertemanan mereka selain itu mereka juga
harus saling tolong menolong dalam mengerjakan tugas sehingga
memudahkan mereka dalam menjawab soal-soal yang akan di
selesaikannya.
c) Peserta didik aktif selama mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Peserta didik diharuskan aktif ataupun terlihat mengikuti
pembelajaran dimana hal tersebut akan dinilai ataupun sebagai
pertimbangan dalam pengambilan absen dan juga nilai. Sehingga
sangat diwajibkan untuk peserta didik agae dapat mengikuti
pembelajaran yang ada.

Dalam pelaksanaan PJJ penulis melakukan beberapa wawancara yang


menyangkut atau mengenai metode yang digunakan serta media pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran fiqih di kelas IV MI
Cokroaminoto Rejasa

a. Metode Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Mata Pelajaran Fiqih


di Kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
Dalam melaksanakan pembelajaran tentu hal yang terpenting
adalah cara bagaimana menyampaikan suatu materi kepada peserta didik
agar mudah dipahami dengan baik oleh peserta didik. Di MI
Cokroaminoto Rejasa khususnya kelas IV menggunakan beberapa metode
pada saat pembelajaran jarak jauh seperti metode ceramah, tanya jawab,
diskusi dan juga demonstrasi meskipun dalam situasi pandemi.
Hal ini juga disampaikan oleh bu Eti Listiyani yang menyampaikan pada
saat wawancara dengan peneliti :
“metode yang digunakan saat pembelajaran jarak jauh sebenarnya
masih sama dengan sebelum pandemi, Cuman medianya yang
berbeda karena kan harus jarak jauh. Ya seperti biasa
menggunakan ceramah melalui WA, tanya jawab, demonstrasi,
Kadang-kadang diskusi”.

44
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak merubah metode yang
digunakan namun hanya media yang berubah untuk menyalurkan kepada
peserta didik, dalam mata pelajaran fiqih menggunakan metode-metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi sudah sangat melekat pada
pembelajaran ini,
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh ibu Eli Listiyani pada
saat wawancara melalui via WhatsApp :
“metode-metode itu sudah pasti digunakan, terlebih dalam PJJ
mata pelajaran fiqih , seperti ceramah untuk menjelaskan biasanya
melalui WhatsApp atau video yang kami kirimkan, tanya jawab,
trus demonstrasi dan juga diskusi, itu melalui WhatsApp dengan
mengirimkan chatt atau voice note, mengirim gambar dan video,
dan tentunya Saya sebagai guru harus matang-matang dalam
membuat RPP, gak boleh sembarangan”.57
Untuk menjalankan proses pembelajaran harus sebisa mungkin dan
semaksimal mungkin agar pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam
mata pelajaran fiqih dapat terlaksana dengan baik dengan memanfaatkan
metode-metode tersebut sesuai dengan kebutuhan materi yang
disampaikan, agar dapat dipahami oleh peserta didik, dengan
menggunakan metode tersebut tentunya guru menjalankan sesuai dengan
RPP yang telah ia buat dan telah dipikirkan matang-matang agar proses
pembelajaran berjalan seefektif mungkin.
b. Media Pembelajaran Jarak Jauh
Seperti yang telah dijelaskan di halaman sebelumnya bahwa media
merupakan alat bantu untuk mengirim atau mentransfer, dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh khususnya pada mata pelajaran fiqih
kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa para guru ataupun pendidik mau tidak
mau harus memanfaatkan media sebagai alat bantu mereka untuk
mentransfer data ataupun ide ataupun materi pembelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didiknya.

57
Hasil wawancara dengan ibu Eli Listiyani

45
Kepala sekolah bapak Purwantoro mengatakan “Pembelajaran
jarak jauh membuat beberapa jarak yang sulit untuk diatasi, sehingga kami
perlu menggunakan media yang mampu mengatasinya. Contohnya ketika
dalam pembelajaran, kami para guru dan peserta didkm menggunakan HP
ataupun laptop agar pembelajaran dapat berlangsung. Namun, meski
demikian kami masih kesulitan agar pembelajaran jarak jauh ini agar
efektif dan peserta didik mampu mengikuti semua, tapi dikarenakan
ekonomi di masyarakat masih dikategorikan menengah kebawah kami jadi
sulit mengatasi permasalahan ini karena anak atau peserta didik beberapa
ada yang tidak mempunyai alat atau media tersebut”.58
Jadi menurut kepala sekolah, meskipun sudah menggunakan media
hp/laptop tetap/masih ada yang belum bisa mengikuti dengan baik.
Selanjutnya penulis menanyakan tentang aplikasi yang digunakan dalam
pembelajaran. Ibu Eli Listiyani menerangkan “kami kebanyakan
menggunakan via WhatsApp, ini untuk memudahkan orang tua serta
peserta didik agar mereka lebih fleksibel dalam mengikutinya meskipun
pembelajaran malah kurang efektif. Kami pernah menggunakan media
selain WhatsApp, yaitu melalui Zoom Meeting, namun banyak peserta
didik dan wali siswa malah mengeluhkannya, baik dari segi jaringan dan
juga kuota”.59
Dalam apa yang telah diungkapkan oleh pendidik bahwa media
yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh yaitu menggunakan hp
ataupun laptop melalui aplikasi Whats App ataupun Zoom Meeting
meskipun mereka lebih banyak menggunakan melakui aplikasi Via Whats
App.
Dengan adanya beberapa hambatan diatas penulis mengantarkan
metode Ataupun metode yang dipakai oleh pendidik dan juga peserta didik
jelasnya terdapat beberapa poin yang membantu atau memudahkan dalam
terwujudnya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam mata pelajaran

58
Hasil wawancara dengan Pak Purwantoro
59
Hasil wawancara dengan Bu Eli Listiyani

46
fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa. Adapun beberapa faktor
Tersebut antara lain:
1) Handpone/laptop
Yaitu media elektronik yang sangat penting untuk digunakan
pada saat pembelajaran jarak jauh mapel Fiqih melalui via online serta
sangat berguna untuk menyimpan dan membawa data pengetahuan
dalam jalannya interaksi pada saat pembelajaran berlangsung
meskipun dilaksanakan secara tidak tatap muka secara langsung.
Media ini harus disertai sinyal ataupun jaringan internet guna
mengakses aplikasi untuk menunjang keberlangsungan pembelajaran
jarak jauh, namun akan sangat terganggu jika sinyal atau koneksi
jaringan tidak ada maka akan terhambat pembelajaran selain itu
kondisi handphone dan laptop yang digunakan juga harus dalam
keadaan baik dan mempunyai spek yang cukup untuk menagkses
internet dan juga aplikasi sebagai salah satu media pendukung untuk
tercapainya keberhasilan pembelajaran jarak jauh.
2) Materi / Buku tematik
Yaitu merupakan bahan ajar inti berbentuk buku, dimana ada 2
jenis buku yaitu buku tematik untuk peserta didik dan buku tematik
khusus untuk pendidik. Buku ini berisi beberapa pembelajaran tematik,
baik agama maupun umum sehungga juga memudahkan pendidik
untuk memberikan pembelajaran atau materi sesuai yang ada pada
buku tersebut.
2. Faktor Pendorong dan Penghambat PJJ Dalam Mata Pelajaran Fiqih
di Kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
Dalam suatu pembelajaran pasti memiliki beberapa faktor
pendorong maupun penghambat yang harus dihadapi oleh para pelaku
Pendidikan baik guru ataupun peserta didik. Berikut factor-faktor
pendorong yang didapati oleh peneliti saat melakukan penelitian di MI
Cokroaminoto Rejasa:
a) Motivasi

47
Dalam suatu pembelajaran yang berubah dari proses pelaksanaan dan
media dan juga jarak yang tidak lagi dapat dalam satu ruangan untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentu tidak mudah, namun
semangat dan motivasi dari pendidik dan juga peserta didik
menjadikan proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik, maka
suatu acuan faktor penunjang dan faktor pendorong untuk
melaksanakan pembelajaran adalah sikap tidak menyerah pendidik dan
peserta didik untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran meski
dalam keadaan sulit sekalipun.
Hal ini sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh bapak kepala
sekolah yang mengatakan bahwa:
“PJJ bukan hal yang biasa di sekolah kami, bahkan kami tidak
pernah melaksanakan sebelumnya, tapi berkat keteguhan peserta
didik dan juga para guru untuk tetap semangat menjalankan
pembelajaran dengan baik”. 60
b) Media
Faktor pendorong keberlangsungan pembelajaran jarak jauh di masa
pandemi ini adalah adanya media yang menjadi alat penting agar
pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana. Di dunia yang sudah serba
canggih tidak asing lagi penggunaan smartphone, laptop ataupun
computer, selain itu di dalamnya sudah diciptakan aplikasi-aplikasi
seperti WhatsApp dan Zoom.
Hal ini juga diperkuat dari tanggapan bapak kepala sekolah yang
mengatakan:
“faktor penunjang dari pembelajaran jarak jauh itu ya, handphone,
laptop media-media digital, aplikasi-aplikasi seperti whatsApp,
karena kalo tidak ada media seperti itu pembelajaran jarak jauh
mungkin tidak akan terlaksana dengan baik, namun dibalik itu juga
seperti buku ajar atau bahan ajarnya, RPP juga menjadi salah satu

60
Hasil wawancara dengan pak Purwantoro

48
acuan penting bagi guru dalam menjalankan pembelajaran yang
efektif jadi banyak hal”.61
Tidak hanya media digital, namun dari wawancara tersebut bapak
kepala sekolah menyatakan seperti bahan ajar dan juga RPP dari guru
juga sangat penting untuk melaksanakan pembelajaran jauh yang baik
dan efektif
c) Dukungan dari Orang Tua Peserta Didik
Adanya suatu motivasi dapat terbentuk dari restuorang tua. Ketika
pembelajaran jarak jauh berlangsung maka semua elemen Pendidikan
harus ikut andil dalam proses Pendidikan. Orang tua menjadi hal yang
penting karena di dalam pembelajaran jarak jauh pendidik tidak lagi
dapat mengawasi anak didiknya dengan baik, maka mereka
membutuhkan orang tua peserta didik untuk lebih ikut andil dalam
proses pembelajaran, ikut mengawasi anak-anaknya saat pembelajaran
berlangsung ataupun tidak saat pembelajaran. Karena disana guru
membutuhkan informasi yang lebih dari peserta didik, tentang
bagaimana tingkah lakunya, perubahan psikologisnya dan juga
bagaimana mereka melaksanakan pembelajaran daring saat dirumah.
Ibu wali kelas menyampaikan hal yang sama bahwa:
“orang tua pasti memiliki peran yang penting dalam perkembangan
anak dalam belajar terlebih saat pembelajaran jarak jauh sudah
berlangsung, jadi peran kami sebagai guru untuk mengawasi peserta
didik dalam pembelajaran tidak dapat kami handle dengan baik,
kecuali dengan meminta bantuan kepada wali siswa untuk ekstra
memberikan perhatian lebih kepada anaknya”.62
Dari beberapa faktor pendorong diatas, bapak kepala sekolah Pak
purwantoro menambahkan bahwa ,”kelebihan dari pembelajaran jarak jauh
menurut saya yaitu :63

61
Hasil wawancara dengan pak purwanroro
62
Hasil wawancara dengan ibu Eli Listiyani
63
Hasil wawancara dengan pak Purwantoro

49
a) yang pertama kami dapat belajar menggunakan dan memanfaatkan
teknologi seperti hp dan laptop, tidak hanya kami para pendidik
namun juga terhadap peserta didik.
b) Lalu yang selanjutnya pembelajaran menjadi lebih fleksibel, ya simple
karena pembelajaran tidak dilaksanakan dalam kelas, namun hanya
menggunakan aplikasi seperti WhatsApp atau zoom, dan setiap guru
boleh memberi tugas sebelum jam dzuhur atau jam pelajaran dikelas
masih berjalan.
c) Dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini, menggunakan internet
sehingga pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkan internet
untuk mencari materi di web ataupun dengan menonton youtube.

Berikut faktor penghambat yang didapati oleh peneliti saat melakukan


wawancara dengan wali siswa dan juga guru yang bersangkutan:
a) Fasilitas yang kurang memadai
Tidak terpenuhinya fasilitas seperti handphone ataupun laptop
sebagai media untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini membuat
beberapa peserta didik tidak bisa mengikuti pembelajaran karena
kebanyakan kehidupan peserta didik atau orang tuanya yaitu golongan
menengah kebawah sehingga masih ada yang belum memiliki fasilitas
tersebut. Sedangkan ada atau tidaknya handphone pembelajaran harus
tetap berjalan, sehingga beberapa anak harus mencari teman untuk
mengikuti pembelajaran, dan rutin menanyakan pembelajaran ataupun
tugas yang diberikan sehingga itu menghambat peserta didik dalam
berpartisipasi ataupun mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan baik,
sehingga juga membuat beberapa peserta didik tertinggal dalam mata
pelajaran tidak hanya fiqih namun juga dengan mata pelajaran lain.
b) Jaringan internet lemah dan kuota yang terbatas
Hambatan yang lain yaitu jaringan internet yang lemah,
dikarenakan masyarakat ataupun peserta didik yang bersekolah di MI
Cokroaminoto Rejasa sebagian tinggal disekitar desa kelurahan rejasa

50
yang dimana hanya beberapa kartu provider yang memiliki sinyal
ataupun jaringan yang kuat, sehungga saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh selalu saja menjadi kendala bahwa sinyal tersendat, koneksi
terputus dan lain sebagainya. Selain dengan masalah jaringan internet,
kuota internet yang habis juga menjadi masalah sehingga banyak orang
tua yang mengeluh mempersoalkan jaringan yang lemot dan
keterbatasan mereka dalam membeli kuota internet, ini sangat
menghambat pembelajaran dimana pendidik sangat kewalahan dan
harus berpikir sangat keras untuk memecahkan masalah tersebut.
Terkadang guru atau pendidik mencoba menggunakan aplikasi Zoom
Meeting ataupun Google Classmeet namun karena permasalahan
tersebut sehingga dialihkan ke media WhatsApp untuk lebih
memudahkan pembelajaran fiqih yang dilaksanakan secara jarak jauh.
Kepala sekolah juga mengatakan hal tersebut,”sering kali
ketika kami mengajar anak dan wali murid mengungkapkan bahwa
jaringan hilang, jaringan lemot dan sebagainya jadi kami juga tidak
dapat memaksakannya. Selain dari sinyal mereka juga kesulitan dan
keberatan untuk terus-terusan membeli kuota internet meskipun waktu
pertama kan ada bantuan dari kemendikbud berupa kuota namun itu
gak cukup karena itu hanya sekali, jadi kami pendidik hanya
memaklumi hal-hal seperti itu”.
Apa yang telah diungkapkan oleh bapak Purwantoro selaku
kepala madrasah MI Cokroaminoto rejasa ternyata memang sejalan
dengan orang tua wali murid yang pada saat itu diwawancarai, beliau
mengungkapkan:
“pembelajaran jarak jauh ini membuat saya sebagai orang tua
juga kesulitan, dari mengatur pekerjaan rumah tangga,
mengatur anak sekolah tapi juga saat pembelajaran
berlangsung. Kadang-kadang sinyalnya ilang, sinyal jelek dan
gak bisa masuk aplikasi atau materi atau video yang dikirim
oleh guru malah lama saat akan diambil atau di download. Kalo

51
gak seperti itu malah gak siap kuota, kuota terasa cepat habis
soalnya anak juga gak cuman makai untuk pembelajaran, tapi
juga menonton video atau buka youtube”.64
Tutur seorang ibu dari salah satu murid kelas IV MI
Cokroaminoto Rejasa.
c) Minat belajar peserta didik yang semakin menurun
Pembelajaran jarak jauh yang awalnya terkesan mendadak dan
terlihat memudahkan namun ternyata yang terjadi peserta didik
mengalami penurunan minat belajar, dari hari ke hari, dari minggu
satu ke minggu kedepannya peserta didik mulai tidak mengumpulkan
tugas, hanya beberapa dari mereka yang mengumpulkan tugas.
Bu Eli Listiyani selaku guru wali kelas IV mengemukakan “anak-anak
jadi mulai tidak mengumpulkan tugas, karena tidak ada pengawasan
orang tua, ataupun orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak dapat
membantu anaknya belajar dan juga anak yang cenderung patuh
terhadap guru sehingga saat dirumah mereka cenderung mengabaikan
orang tua saat disuruh belajar, selain itu anak-anak yang sudah
memegang hp kadang-kadang mungkin mereka memanfaatkan untuk
bermain game online juga sehingga mereka malas dan ogah-ogahan
belajar dirumah”.65
Sejalan seperti yang dikatakan oleh wali kelas kepala sekolah
pak Purwantoro juga mengungkapkan hal yang sama, “ya begitu mas,
memang anak-anak seperti tidak memahami apa yang dikatakan oleh
bapak ibu guru, semisal dari kami bilang bahwa besok belajar dirumah,
justru anak-anak besoknya bermain, ada yang wifian ataupun ada yang
bermain sepeda, padahal masih jam belajar online atau daring, jadi
waktu yang seperti itu malah sia-sia. Jadi untuk motivasi dan semangat

64
Hasil wawancara dengan ibu Rohamah , salah satu wali murid dari kelas IV MI Cokroaminoto
Rejasa
65
Hasil wawancara dengan bu Eli Listiyani

52
belajarnya benar-benar menurun dan waktu juga menjadi tidak
efektif”66.
Hal itu juga diperkuat dengan ungkapan dari wali murid
ataupun orangtua yang penulis wawancarai, mereka mengatakan
bahwa “ya, anak-anak susah diajari, sukanya malah main hp, disuruh
belajar gak mau tapi tiap hari main. Sebagai orang tua kewalahan
untuk mengatur anak, ditambah pekerjaan rumah, jadi kalau tidak
terurus atau lepas pengawasan ya udah anak gak mau ngerjain tugas,
kalo diawasin aja udah males apalagi kalau ditinggal”.67
Dalam pembelajaran jarak jauh hal yang terpenting untuk
menunjang berjalannya pembelajaran adalah dua hal tersebut yaitu media
seperti HP ataupun laptop dan juga bahan ajar seperti buku tematik
sebagai bahan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Seperti
yang dikatakan oleh wali kelas, “pembelajaran harus menggunakn
handphone ataupun laptop ketika pembelajaran dilaksanakan agar
pembelajaran dapat berjalan dengan baik, namun selain itu pendidik dan
peserta didik juga harus memiliki buku tematik khusus guru dan juga
khusus siswa”.68
Namun ada upaya yang lakukan oleh kepala sekolah serta wali
kelas dalam mengatasi hambatan dalam Pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh dalam mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
antara lain:
a. Fasilitas yang tidak dimiliki sebagian peserta didik guna terlaksananya
pembeljaran jarak jauh seperti handphone ataupun laptop, dikarenakan
masyarakat sekitar sebagian besar dalam golongan ekonomi menengah
kebawah sehingga pendidik harus memberi saran kepada anak
didiknya serta kepada wali muridnya agar anaknya bergabung kepada
temannya agar tidak tertinggal dalam pembelajaran. Karena mau tidak
mau pembelajaran jarak jauh harus dilaksanakan mengingat virus
66
Hasil wawancara dengan pak Purwantoro
67
Hasil wawancara dengan bu Martini, salah satu wali murid di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa.
68
Hasil wawancara dengan Bu Eli Listiyani.

53
Covid-19 mengancam keselamatan serta kesehatan dari pendidik
maupun peserta didik.
b. hilangnya sinyal internet jika sedang gangguan koneksi ataupun kuota
yang habia maka guru mengabsen lagi saat pembelajaran akan berakhir
atau dengan meminta kepada peserta didik yang masih ikut serta dalam
pembelajaran jarak jauh untuk memberi keterangan atau menjadi saksi
bahwa temen- temennya ikut pembelajaran namun koneksi terputus.
Bila mana tidak ada yang memberikan keterangan hingga peserta didik
tersebut tiba, maka guru menunggu hingga yang peserta didik yang
bersangkutan kembali aktif atau menghubungi orang tuanya untuk
memberikan kabar jika ada tugas atau kepentingan yang lainnya agar
peserta didik tidak tertinggal pembelajaran fiqih.
c. Minat belajar peserta didik yang menurun menjadikan pembelajaran
semakin menjauh dari target tercapainya suatu pendidikan, maka
pendidik ataupun guru mengupayakan sebisa mungkin untuk
membangkitkannya lagi dengan memberi tugas soal, membaca,
menulis dan lain sebagainya. Selain itu guru juga harus bekerja sama
dengan wali peserta didik dan mendengarkan keluhannya sehingga
pendidik mampu memberikan solusi yang tepat guna membangkitkan
lagi minat belajar peserta didik meningkat dan tidak bosan. Wali kelas
mengucapkan beberapa peran yang orang tua dalam mengawasi
anaknya yaitu :69
 Wali murid membatasi anak dalam menggunakan hp untuk
bermain game online.
 Mengingatkan peserta didik bahwa memiliki tugas yang harus
dikerjakan.
 Wali atau orang tua peserta didik diusahakan agar selalu
mengawasi anaknya agar bertindak positif.

Hal tersebut dilakukan karena pendidik tidak dapat mengawasi


peserta didiknya secara langsung dikarenakan pembelajaran jarak jauh
69
Hasil wawancara dengan bu Eli Listiyani

54
yang berlangsung. Sehingga, membutuhkan kerjasama antar
pendidik/guru dan juga wali murid atau orang tua peserta didik agar
dapat mengatasi hambatan tersebut.

Berdasarkan ditemukannya faktor pendukung dan penghambat


yang ditemukan oleh penulis, juga dapat diketahui hasil dari belajar
peserta didik dalam PJJ mata pelajaran Fiqih kelas IV MI Cokroaminoto
Rejasa yaitu:

a. Hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan pembelajaran jarak jaduh


dalam mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa.
Hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh di madrasah ibtidaiyah cokroaminoto Rejasa yang di
laksanakan pada era covid 19 ini, menjadi efek yang signifikan dari
nilai peserta didik sangat menurun itu dikarenakan pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh lah yang kurang Efisien, dan juga kesiapan
pendidik, peserta didik serta semua elemen yang ada di sekolah kurang
cukup, karena saat covid 19 mulai menyebar tidak ada waktu untuk
beradaptasi dan secara tiba-tiba dan tidak disangka oleh hampir semua
orang sehingga harus melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh
ini, sehingga kegiatan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terkesan
mengagetkan dan mental dari pendidik serta peserta didik yang kurang
siap.
Selain itu peserta didik yang memanfaatkan hp atau gadgetnya
tidak hanya dimanfaatkan untuk belajar, tapi mereka lebih sering
memanfaatkannya untuk membuka game online, dan itu selalu terjadi
kepada peserta didik yang tidak dalam pengawasan orang tua, sehingga
mereka mengalami penurunan keinginan untuk belajar. Inilah yang
menyebabkan hasil penilaian dari peserta didik dapam mata pelajaran
fiqih khususnya menurun.
Peserta didik yang kesulitan mengikuti proses belajar, mereka
menuding dan berpikir bahwa pembelajaran jarak jauh adalah

55
pembelajaran yang mudah, dan mereka berpikir hanya cukup untuk
mengerjakan tugas-tugas, dan menganggap bahwa sekolah selalu libur
dan tidak ada kegiatan belajar sehingga kebanyakan peserta didik
memanfaaatkannya untuk bermain dengan temannya, berkumpul
ataupun bermain game, sehingga jam pembelajaran tidak efisien atau
tidak optimal karena mereka selalu menganggap bahwa sekolah selalu
libur dan hanya ada tugas-tugas dari guru dan bahkan peserta didik
terkadang terlambat untuk mengetahui tugas yang diberikan oleh
pendidik. Dan pada akhirnya nilai dari peserta didik menurun sesuai
dengan kondisi mereka.70
Hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa tidak semua
peserta didik mampu menempuh pembelajaran yang dilaksanakan
secara jarak jauh ini dengan hasil belajar peserta didik yang sebagian
tidak tercapai diakibatkan bermacam hambatan, tidak dimilikinya
fasilitas atau media seperti handphone ataupun laptop, kondisi sinyal
internet dan kuota internet yang sangat terbatas, motivasi belajar
peserta didik yang menyusut, selain itu waktu yang ada tidak dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh peserta didik, lalu peserta didik yang
patuh kepada gurunya namun kurang patuh terhadap orang tuanya
menjadi faktor yang sangat krusial untuk mendisiplinkan anak,
minimnya pengalaman pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh, sehingga hasil belajar peserta didik menurun dan kurang
Optimal.
Sejauh pelakasanaan pembelajaran jarak jauh diterapkan
berdampak pada nilai akademis peserta didik. Dikala saya
mengavaluasi di madrasah ibtidaiyah cokroaminoto rejasa masih
sering kali ditemukannya keterbatasan. Dalam satu tahun lebih, secara
akademis pasti terdapat penurunan hasil Belajar peserta didik,
dikarenakan bagaimanapun pendidik membagikan materi yang sesuai

70
Aritonang. Keke T, Minat dan Motivasi Dalam Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Penabur. No. 10
tahun ke 7, 2008, hal. 12.

56
dengan porsinya saat suasana pembelajaran dilaksanakan secara tatap
muka secara langsung.
Pendidikan jarak jauh bakal mempengaruhi Terhadap nilai
akademis siswa. Karena, disaat pembelajaran secara langsung Saja
peserta didik masih ada beberapa yang masih kurang apalagi
pembelajaran dilaksanakan secara jarak Jauh. Sehingga, di masa yang
akan datang kemendikbud meminta agara para pendidik untuk dapat
melakukan evaluasi yang tidak hanya pembelajaran melalui modul
ataupun mata pelajaran saja. Para pendidik dituntut untuk dapat
melaksanakan evaluasi atas dasar segala kekurangan dan juga kesulitan
dalam pjj sehingga hasil yang keluar tidak cukup memuaskan, namun
suasana, semangat, motivasi, dan kedisiplinan peserta didik dalam
menjalankan pembelajaran jarak jauh di rumah, itu juga dijadikan
sebagai salah satu acuan evaluasi, dan hal itu juga menuntut evaluasi
kepribadian juga.
Pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan
pembelajaran jarak jauh menggunakan pendekatan serta model belajar
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendekatannya dengan
menerangkan materi fiqih melalui video, ataupun melalui voice note
yang ada pada fitur WhatsApp, siswa yang menempuh offline
mempelajari materi dari buku siswa, metodenya ialah pendidik
merekam video atau dengan melalui voice note yang direkam untuk
menerangkan menerangkan materi setelah itu dikirim lewat WhatsApp.
Hal serupa dilontarkan oleh Wali kelas IV, “iya, untuk mempermudah
pembelajaran para guru menggunakan WhatsApp, kami
memanfaatkannya untuk mengirim materi, memberi tugas,
menjelaskan melalui video ataupun melalui rekaman suara, jadi
pembelajaran tetap berjalan meski koneksi internet yang jelek, karena
kan bisa dipending atau tidak harus dibuka diwaktu ini”.71

71
Hasil wawancara dengan ibu Eli Listiyani.

57
Lalu apakah pembelajaran tersebut cukup tepat untuk
dilaksanakan agar supaya mampu mencapai tujuan pembelajaran serta
apa tidak mempengaruhi hasil belajar peserta didik? Pembelajaran
melalui via whatsApp memanglah tidak sama dengan pembelajaran
yang dilaksanakan secara tatap muka ataupun secara langsung. Yang
pada umumnya belajar dengan suasana interaksi yang cukup ramai,
dan mampu bertukar pikir dengan teman sebangkunya, menggunakan
jam istirahat sesudah mata pelajaran ataupun hanya bermain dengan
teman dan membeli jajan bersama teman. Maka tidak lah heran jika
suasana nya sangat berbeda dengan pembelajaran jarak jauh. Dimana
peserta didik hanya menghadap media handphone/laptop dan
mengerjakan tugas serta di bagikan dengan tugas tiada henti. Maka hal
yang seperti ini pastilah mempengaruhi hasil belajar peserta didik,
dikarenakan suasana yang berbeda dan cenderung membosankan,
terkadang membuat peserta didik lebih memilih keluar rumah untuk
bermain ataupun untuk bermain hp untuk bermain game online
dikarenakan pembelaharan yang sangat membosankan. Jika seperti ini
situasinya, maka tujuan dari pembelajaran tidak akan dicapai.
Dalam pembelajaran jarak jauh tidak seluruh pendidik mampu
dengan kreatif saat mengajar secara jaeak jauh, dan terdapat beberapa
pendidik yang dengan sengaja langsung memberikan tugas yang ada
dibuku, tanpa menarangkan terlebih dahulu. Sehingga hal ini membuat
peserta didik tidak mampu memhaminya dengan baik. Pada akhirnya
peserta didik dapat mengerjakan tugasnya sendiri dan yang
mengerjakan adalah orang tuanya.
Salah seorang wali mulid menyampaikan baahwa, “kadang-
kadang orang tua yang malah mengerjakan tugas dari anak soalnya kan
anak susah paham dan kadang saya sebagai orang tuanya juga kurang
paham dari apa yang dijelaskan pada materi jadi ya orang tua yanng
ngerjain tugasnya, kadang-kadang anaknya juga sulit diatur si”,

58
tuturnya. 72
Selain itu, kepala sekolah menerangkan bahwa, “ada pula
orang tua yang kesulitan untuk menjelaskan kepada anaknya jika
sianak tidak paham dengan materi, dikarenakan masa yang berbeda
dan pembelajaran yang cenderung berbeda dengan masa saat mereka
masih bersekolah membuat mereka kesulitan untuk menjelaskan atau
memberikan pemahaman kepada peserta didik”.73 Kemudian apa yang
seharusnya orang tua lakukan dalam kasus ini? Disaat pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh dilakukakn maka inilah saatnya bagi orang tua
untuk melaksanakan kewajibannya untuk mengajarkan atau memberi
bimbingan kepada anaknya dirumah. Disaat penmbelajaran jarak jauh
tidak berjalan dengan maksimal, maka orang tualah yang mengambil
sebagian tugas dari pendidik untuk mendidik anaknya.
Dikarenakan seperti yang telah diterangkan di atas bahwa
pembelajaran jarak jauh adalah tidak seefektif pembelajaran secara
langsung. Karena pembelajaran jarak jauh sangat menuntut kerja sama
antara pendidik, peserta didik serta wali ataupun orang tua peserta
didik untuk ikut andil dalam pembelajaran jarak jauh. Serta orang tua
yang mengawasi anak-anaknya saat bermain dan belajar lalu membuat
koneksi kepada pendidik agar guru mengetahui kondisi dari anak
didiknya sehingga pembelajaran jarak jauh akan berjalan dengan
optimal.

72
Hasil wawancara dengan bu Rohana, salah satu wali siswa kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
73
Hasil wawancara dengan pak purwantoro

59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakulan oleh penulis
mengenai Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dalam Mata Pelajaran
Fiqih di Kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa kabupaten Banjarnegara
melahirkan beberapa hal yang pada akhirnya terdapat faktor penghambat
serta pendorong untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan hal ini
mempengaruhi tingkat kualitas pendidikan, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh yang dilaksanakan dalam mata
pelajaran fiqih di Kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa dapat berjalan
dengan baik. Dengan menggunakan aplikasi digital e-learning baik
aplikasi zoom, google classroom, youtube, dan media sosial WhatsApp
2. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh yang dilaksanakan dalam mata
pelajaran Fiqih di kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa Penulis
menemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat,
a. Faktor pendukung yang ditemukan antara lain : adanya motivasi
belajar siswa, media dan fasilitas yang digunakan seperti hp/laptop
dan juga campur tangan dari wali murid yang mendukung
keberhasilan PJJ
b. Faktor penghambatnya antara lain : Fasilitas yang tidak dimiliki
oleh semua peserta didik seperti HP/Laptop, Jaringan internet yang
tidak stabil, Kuota internet yang terbatas, dan Minat belajar yang
menurun dari peserta didik sehingga peserta didik semakin malas
dalam mengikuti pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa hal
yang disarankan oleh penulis, diantaranya:

60
1. Bagi Lembaga atau yayasan pendidikan yaitu menyediakan beberapa
fasilitas penunjang KBM agar pembelajaran Jarak jauh dapat bejalan
dengan lebih maksimal.
2. Bagi kepala madrasah yaitu memberi dorongan dan motivas kepada
para guru untuk mengembangkan dalam penggunaan ilmu Teknologi
(IT) yang digunakan dalam KBM.
3. Bagi guru wali kelas yaitu meningkatkan meningkatkan metode
pembelajaran sehingga lebih menarik, terutama dalam kondisi
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti ini yang tidak lepas dari
berbagai kendala yang mengikutinya dan meningkatkan kompetensi
guru dalam proses Pembelajaran Fiqih di kelas IV agar lebih efektif
4. Untuk Mahasiswa yaitu dapat digunakan sebagai rujukan penelitian
pendahuluan dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda.

61
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Faridah.2014. “Pendidikan Madrasah di Indonesia”. Jurnal Aspirasi.


Vol.5 No.1.

Aritonang. 2008. Keke T.Minat dan Motivasi Dalam Belajar Sisw. Jurnal
Pendidikan Penabur. No. 10 tahun ke 7.

Atsuni, Lalu Gede Muhammad Zainuddin. 2020. Transformasi Media


Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Studi Islam. Vol. 1
No. 1.
Aunurrahman.2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta Cv

Brahma, Ismail Akbar.2020. “Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis


Online dalam Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi pada Mahasiswa
PPKN di STIP Kusumanegara Jakarta”. Jurnal Ilmu Pendidikan
Nonformal. Vol 6, No 2.

Badudu, dan Sutan Mohammad Zain.2010.”Efektivitas Bahasa


Indonesia”.Jakarta: Balai Pustaka

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Menteri PendidikanDan


Kebudayaan 2020 “Panduan Pembelajaran Jarak Jauh”.

Efendi, Ahmad Faizin dan David. 2020. Membaca Korona: Esai-Esai Tentang
Manusia, Wabah, Dan Dunia. Grresik: Caremedia Comunication.

Hamidi.2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi : Pendekatan Praktis


Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang : UMM Press.

Huda, Miftahul.2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :


Pustaka Pelajara.

I.G.A.K, Wardani, Dkk. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Jalil, Aria.1994. Pendidikan Jarak Jauh, Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 1. No. 1.

Kor, H., Aksoy, H., & Eerbay, H. 2014. Comparison of the Proficiency Level of
the Course Materials (Animations, Videos, Simulations, E-Books) Used n
Distance Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences

Kristina,Marilin.dkk.2020. Model Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa


Pandemi Covid 19 Di Provinsi Lampung. Jurnal Idaarah. Vol.4 No. 2.

62
Kunga, K., & Machtmes, K. 2009. Lifelong learning: Looking at triggers for
adult learning. The International Journal of Learning.

Lailatussaadah.dkk. 2020 Faktor-faktor Penunjang Dan Penghambat


Pelaksanaan Pembelajaran Daring (Online) Ppg Dalam Jabatan (Daljab)
Pada Guru Perempuan Di Aceh. International Journal of Child and
Gender Studies. Vol. 6 No. 2.

Lenar, S., dkk.2014. Problems And Decision In The Field Of Distance Education.
Procedia - Social and Behavioral Sciences.

L, IDRUS. 2019.“Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”. Adaara : Jurnal


Manajemen Pendidikan Islam, 9.2.

Mahendra, Ambarwati. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa


Pandemi Covid-19 : Studi Kasus di RA Nurul Huda 01 Sumberejo
Kecamatan Pabelan tahun 2020. Skripsi PIAUD: IAIN salatiga.

Masrul Dkk.2020. Pandemik Covid-19: Persoalan Dan Refleksi Di Indonesia.


Surabaya: Yayasan Kita Menulis.

Masykur, dan Rizqillah,Mohammad.2019 Metodologi Pembelajaran Fiqih.Jurnal


Al Makrifat. Vol.4 No. 2

Mayangsari,Vira.,dkk. 2021. Faktor-Faktor Penghambat PEMBELAJARAN


Online Padamasa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 1 Kuantan Mudik
Kabupaten Kuantan Singingi. Journal Publicuho. Vol.4 No. 2, 2021.

Miarso Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:


Rajawali.DeVito. Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia Edisi
Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus. Tangerang Selatan : Karisma.

M. Miftah. 2013. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya


Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal KWANGSAN. Vol. 1 No.
2.

Mulyana.dkk. 2020. PEMBELAJARAN JARAK JAUH ERA COVID-19. Jakarta:


Litbangdiklat Press.

Mulyadi,Mohammad. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta


Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi dan
Media. Vol.15 No. 1.

Nurdin, Irfan Rahman. 2017. Penerapan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh


Berbasis Massive Open Online Curse (MOOC) di Universitas Ciputra

63
Enterpreunership Online (UCEO). Skripsi Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Panditung,Afnan Raynold, dkk. 2020. Implementasi Kegiatan Pembelajaran


Jarak Jauh Era Pandemi Covid-19 di Tingkat SM. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Vol.4 No. 4.

Prawiyogi,Anggy Giri.,dkk.2020. “Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap


Pembelajaran Siswa di SDIT Cendekia Purwakarta”.Jurnal Pendidikan
Dasar.

Rahmadi.2011. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.

Rahmat, Pupu Saeful. 2009. Penelitian Kualitatif. Equalibrium. Vol. 5 No. 9.

Sirojudin,Akhmad. 2019. “Manajemen Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah”, Jurnal


Program Studi PGMI. Vol.6 No. 2.

Sadiki, Ali. Dkk.2020. Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19.Jurnal


Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol. 6. No. 02.

Salsabilah, Unik Hanifah, dkk.2020. Metodologi Pembelajaran Jarak Jauh


Terhadap Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Bendo Kalibawang. Jurnal
Pendidikan Dasar dan Keguruan.

Sabran, Edy Sabara. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA


PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR“Diseminasi Hasil
Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
hasil penelitian yang dilihat pada 2 september 2021 dalam
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9144/44.p
df

Sahidillah, dkk,. Prasto.2019. “Whatsapp Sebagai Media Literasi Digital


Siswa”.Varia Pendidikan. Vol. 31, No. 1.

Setiawardhani, dan Tiharita,Ratna. 2013. Pembelajaran Elektronik (E Learning)


dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Ilmiah Ekonomi. Vol.1 No. 2.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif,dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunhaji.2014. Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.


Jurnal Kependidikan. Vol.II No.2, 2014, hal.32.

64
Tutiasri.dkk. 2020. Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bagi
Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya. Vol.2. No. 2.

Yunita,Yani. 2021. Kreativitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Era New


Normal di MIN 1 Banyumas. Tesis PGMI:IAIN Purwokerto.

Zalsabella, Meinanda Putri, dkk. 2020. Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap
Perasaan Tertekan Pada Siswa Kelas Tujuh SMP Saat Memahami Konsep
Matematika, Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran. Vol.3 No. 2.

Terdapat dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


BAB I Ketentuan Umum, Pasal 1, Nomor 20, Halaman 4.

Hasil Observasi. Dan Wawancara peneliti pada tanggal 21-22 Agustus 2021.

65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Gambar di lapangan

Foto saat wawancara dengan kepala sekolah

Foto sesudah melakukan observasi dan wawancara dengan kepala madrasah


serta peserta didik kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa

66
Foto bagian depan madrasah serta nama guru dan jabatan dan juga visi misi dan
tujuan dari madrasah.

67
2. Gambar saat wawancara online

68
Lampiran 2
Lembar Pedoman Wawancara Guru Kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
Topik: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam Mata Pelajaran Fiqih di Kelas
IV
1. Bagaimana tanggapan Ibu mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?Bagaiamana
pendapat ibu ketika harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?
2. Media apa yang digunakan dalam melaksanakan PJJ dalam mata pelajaran fiqih di
kelas IV?
3. Apakah siswa mendapatkan fasilitas seperti kuota internet gratis dari sekolah atau
fasilitas lainnya?
4. Berapakah durasi waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran Fiqih ?
5. Bagaimana suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung?
6. Apa saja faktor pendorong dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam mata
pelajaran fiqih?
7. Apa saja faktor penghambat dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di mata
pelajaran fiqih?

69
2

Lampiran 3
Hasil Wawancara
Nama: Eli Listiyani, S.Pd.I
Jabatan: Guru Wali kelas IV MI Cokroaminoto Rejasa
Tanggal: 22 Agustus 2022
Tempat: Via WhatsApp

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana tanggapan Ibu Tanggapan kami khususnya saya mengenai
mengenai Pembelajaran adanya PJJ ya sedikit kurang siap karena tiba-tiba
Jarak Jauh (PJJ)? sistem pembelajaran diubah, namun demi
Bagaiamana pendapat ibu kebaikan bersama, apapun kami siap
ketika harus melaksanakan melaksanakan PJJ untuk mengatasi penyebaran
Pembelajaran Jarak Jauh Virus Corona-19. Lalu ketika harus melaksanakan
(PJJ)? PJJ harus siap gak siap harus dilaksanakan harus
patuh terhadap pemerintah jadi sebisa mungkin
saya melaksanakan dan menjalankannya PJJ
disamping kesulitan guru ataupun peserta didik
karena harus beradaptasi terlebih dahulu.

2 Media apa yang digunakan Kalau di kelas IV pembelajaran fiqih biasanya saya
dalam melaksanakan PJJ masih di WA karena lebih simple, tapi sesekali
dalam mata pelajaran fiqih pakai zoom dan juga google meeting tergantung
di kelas IV? anak-anak atau wali siswanya. Kalau ada praktik
atau yang harus diperagakan bisa lewat kirim
video atau foto dalam menjelskan materi.
3 Apakah siswa mendapatkan
Ya, untuk siswa mendapatkan kuota gratis
fasilitas seperti kuota
dari pemerintah berupa kartu sim, namun ada
internet gratis dari sekolah
wali siswa yang mengeluhkan bahwa kartu
atau fasilitas lainnya?simnya tidak berisi kuota yang seharusnya
didapat dan itu hanya sekali mendapatkan
kuota gratis dari pemerintah.
4 Berapakah durasi waktu Durasi waktu yang dibutuhkan hanya 45 menit
yang dibutuhkan dalam untuk waktu normal dalam setiap pelajaran,
pembelajaran Fiqih ? namun sebenarnya masih butuh waktu lebih
sesuai dengan pembelajaran tatap muka,
namun karena adanya PJJ jam pelajaran
menjadi berkurang.

70
5 Bagaimana suasana kelas Suasana dikelas ya kayak gitu, ada yang aktif ada
pada saat pembelajaran yang diam-diam saja tidak tau menyimak atau
berlangsung? tidak karena kan PJJ, jadi kadang-kadang
menanggapi tapi ada juga yang diam saja.

6 Apa saja faktor pendorong faktor penunjang dari pembelajaran jarak jauh
dari pelaksanaan itu ya, handphone, laptop media-media
pembelajaran jarak jauh digital, aplikasi-aplikasi seperti whatsApp,
dalam mata pelajaran fiqih? karena kalo tidak ada media seperti itu
pembelajaran jarak jauh mungkin tidak akan
terlaksana dengan baik, namun dibalik itu juga
seperti buku ajar atau bahan ajarnya, RPP
juga menjadi salah satu acuan penting bagi
guru dalam menjalankan pembelajaran yang
efektif jadi banyak hal.
7 Apa saja faktor penghambat Faktor penghambat dalam pjj sebenarnya ada
dari pelaksanaan cukup baanyak yaitu seperti media yang tidak
pembelajaran jarak jauh di semua anak miliki, terkadang listrik mati
mata pelajaran fiqih? menjadikan sinyal sulit dan terkadang ada
gadgetnya yang belum dicharger selain itu
kami juga sebagai guru kesulitan dalam
mengawasi anak kecuali hanya berkonsultasi
atau mengawasi berkomunikasi dengan wali
siswa dan tentu juga anak yang mulai tidak
bersemangat belajar membuat pembelajaran
menjadi semakin rumit, namun kita sebagai
guru pun harus mengatasi masalah-masalah
tersebut dengan sering menghubungi anak dan
terus berkomunikasi dengan wali siswa.

71
Lampiran 4
Daftar Riwayat Hidup
1. Nama : Danang Kukuh Prasetyo
2. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarnegara, 06 Oktober 2000
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Lajang
5. Agama : Islam
6. Nama Orang tua
a. Bapak : Sumardi
b. Ibu : waristi
7. Alamat : Banjarnegara, Kelurahan Rejasa rt 03/02
8. Jenjang Pendidikan : a. MI Cokroaminoto Rejasa lulus tahun 2011
b. MTs Muh Petambakan lulus tahun 2014
c. SMA Muh 1 Banjarnegara lulus tahun 2017
d. UIN K.H Saifuddin Zuhri teori lulus tahun 2022

Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat
digunakan seperlunya.

Purwokerto, 29 Desember 2021


Penulis

Danang Kukuh Prasetyo


NIM 1717405005

72

Anda mungkin juga menyukai