Anda di halaman 1dari 5

TERJADINYA PROSES BELAJAR ADALAH KUNCI KEBERHASILAN

PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH SITUASI PANDEMI COVID-19


Khoerul Umam Kholis

Abstrak
Artikel ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gagasan kunci keberhasilan
pembelajaran daring di tengah situasi pandemi Covid-19. Penulis menggunakan
literatur pustaka dan studi kasus sebagai sumber gagasan. Pada pendahuluan berisi
riset evaluasi pembelajaran daring dari responden TK hingga mahasiswa. Pada bagian
isi membahas program belajar dari rumah sesuai Surat Edaran Mendikbud Nomor 4
Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat
penyebaran Covid-19. Bagian penutup berisi simpulan gagasan terjadinya proses
belajar sebagai kunci keberhasilan pembelajaran daring di tengah situasi pandemi
covid-19.
Kata Kunci: belajar, daring, covid-19

PENDAHULUAN
Kita semua sepakat bahwa dunia pendidikan kita dihadapkan pada situasi darurat. Kebijakan
meliburkan sekolah dan kampus untuk menghambat persebaran Covid-19 adalah respon
tepat. Selanjutnya “Pekerjaan Rumah” kita adalah meramu respon pedagogik ditengah
situasi darurat yang memaksa kita untuk berubah.
Menentukan respon pedagogik ditengah situasi darurat sekarang sangat dibutuhkan.
Banyak guru disaat sekarang tetap menjalankan pembelajaran seperti biasa, yakni ceramah,
memberi tugas, sama persis yang ada di dalam silabus, RPP awal. Tidak ada yang berubah.
Bahkan jadi tambah berat karena tiap pertemuan siswa diberi tugas untuk mengontrol
pemahaman materi, begitu pula guru. Tugas semakin berat karena harus menyiapkan
administrasi dan bahan pembelajaran daring dalam hitungan waktu yang singkat. Hal ini
menjadi tantangan sekaligus ancaman untuk sekolah khususnya para guru dalam
menyediakan pembelajaran daring serta memastikan para siswa tetap mengalami proses
belajar yang baik selama belajar dari rumah di tengah situasi pandemi covid-19.
Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu
terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19,
khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik
karena tantangan ekonomi maupun letak geografis. Program Belajar dari Rumah di TVRI
misalnya, merupakan respons cepat untuk memberikan solusi pembelajaran di situasi
pandemi covid-19. Selain itu, terdapat pula media dan sumber belajar daring yang tersedia
dapat diakses secara umum seperti Rumah Belajar, laman Guru Berbagi, Suara Edukasi, TV
Edukasi serta didukung dengan mitra swasta yang bekerja sama dengan Pemerintah dalam
memberikan layanan pembelajaran daring. Di antaranya Google Indonesia, Kelas Pintar,
Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius dan banyak lagi. Para guru ditantang
untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan kondisi pembelajaran daring yang dibutuhkan
pada situasi pandemi covid-19 dengan tetap menjaga kualitas pembelajaran.
Menurut riset (Nur, 2020) tentang respon orang tua siswa KB-RA Mambaul Ulum terhadap
pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 menginformasikan bahwa; 1) 35%
pembelajaran daring membuat anak sulit memahami materi, 2) 50% pembelajaran daring
membuat anak cepat bosan, 3) 49% merespon bahwa pembelajaran daring tidak membuat
anak semangat belajar. Diperkuat dengan riset dari Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah D.I Yogyakarta (PW IPM DIY) mengenai Persepsi Belajar di Rumah Menurut
Pelajar dan Mahasiswa DIY dengan total 154 responden. Berdasarkan riset tersebut, hanya
7,8% merasa belajar dari rumah efektif, sementara itu 57,1% responden merasa cukup
efektif, dan sebanyak 35,1% merasa tidak efektif. Selanjutnya, mayoritas responden (63%)
merasa bahwa mereka tidak dapat memahami materi pelajaran atau mata kuliah melalui
pembelajaran daring dibandingkan dengan pertemuan tatap muka di sekolah atau kampus.
Terhitung hanya 22% responden yang merasa bisa memahami materi lebih baik saat
pembelajaran daring.
Dalam peristiwa belajar mengajar apapun bentuknya harus terjadi proses belajar, maka
seorang pengajar harus mengusahakan agar terjadi proses belajar. Bila seorang pengajar
tidak memahami tentang apa proses belajar, tentu akan melahirkan persoalan bahwa
proses belajar tidak akan terjadi. Proses belajar merupakan proses yang harus ditempuh
oleh setiap pelajar untuk memahami suatu hal yang sebelumnya belum diketahui (Rahardjo,
2012). Pelajar yang telah menempuh proses belajar dengan baik dapat disebut dengan
mengerti suatu hal dengan kata lain siswa telah berhasil mengalami proses belajar. Maka
keberhasilan seorang pengajar yakni ketika mampu mendorong, mengajak para siswa
mengerti persoalan-persoalan dan mampu menyelesaikannya dengan baik.
PEMBAHASAN
Memastikan siswa belajar tak harus dengan selalu melakukan video call/conference, juga
tidak harus dengan selalu memberi tugas terstruktur untuk tiap materi, tidak juga harus ada
pre-tes dan post-tes sesi belajar. Perlu dilakukan upaya untuk selalu berkomunikasi dengan
siswa di dalam sistem dengan menggunakan chat Whatsapp grup kelas, memberikan
stimulus dan respon, membuka ruang dialog secara demokratis dan ditambahkan selingan
game interaktif supaya lebih cair untuk menjaga motivasi belajar siswa. Setiap tugas harus
ada balikan (feedback) dan pembimbingan dengan baik, serta memberikan instruksi
pembelajaran yang jelas sebagai bentuk upaya agar terjadi proses belajar selama belajar
dari rumah.
Belajar dari rumah di tengah situasi pandemi covid-19 mengharuskan kemandirian tinggi
dalam proses belajar. Teori belajar humanistik dari David Kolb (Rahardjo, 2012) dapat
menjadi kerangka dasar penerapan pembelajaran, dimana memfokuskan pada siswa
sebagai subjek utama dalam pembelajaran. Kerangka belajar untuk siswa maupun orang tua
di tengah situasi pandemi covid-19 harus dirumuskan secara humanis sehingga menciptakan
bentuk pembelajaran daring yang tepat sasaran dengan cara belajar fleksibel sehingga
benar-benar membantu siswa untuk mengembangkan potensi dengan cara kreatif dan
inovatif. Pada penerapan teori humanistik proses belajar akan menjadi bermakna jika apa
yang dipelajari memiliki koneksi dengan kehidupan nyata, tahu manfaat apa yang dipelajari,
memiliki kebebasan dalam memilih gaya belajarnya sendiri dengan berbagai sumber yang
mudah diakses, serta peran pengajar dalam mengontrol dan memotivasi setiap siswa harus
berjalan konsisten dan baik.
Hal tersebut sesuai dengan isi Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 diantaranya,
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. Pengalaman
belajar yang bermakna saat belajar dari rumah pada pembelajaran yang mengacu pada
aspek teoritis dan hafalan dapat diubah menjadi proses pembelajaran yang lebih
mengutamakan cara berpikir, logika, rasa dan motorik yang dikaitkan dengan realitas dan
peristiwa yang sedang terjadi. Proses belajar yang baik dari kenyataan, pengalaman,
peristiwa dan lingkungannya sendiri dapat mengembangkan kerangka berpikir yang
memungkinkan siswa dapat berproses, menggali pengalaman serta menumbuhkan
kepekaan terhadapan lingkungan yang paling dekat. Maka pada proses pembelajaran
demikian siswa belajar menjadi subjek utama bukan sekadar sasaran objek dari proses
belajar.
Berikutnya, memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi
Covid-19. Pada situasi darurat seperti ini pertimbangan utama yakni keselamatan,
kesehatan jiwa dan raga. Sebagaimana upaya mencoba untuk mengurangi kemungkinan
kerugian dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan siswa
(students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan. Dalam penerapan
pendidikan kecakapan hidup mengenai pandemi Covid-19 peran keluarga terutama orang
tua menjadi sebuah keharusan. Misalnya, memberikan pembelajaran kepada anak
mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), cara bersosialisasi pada situasi pandemi
Covid-19, serta peranan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat sebagai bentuk
upaya mengantisipasi tingkat stres dan kecemasan bagi siswa dan keluarganya dalam
menghadapi situasi darurat pandemi Covid-19 ini.
Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarsiswa, sesuai
minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar dari rumah. Pihak sekolah diharuskan melakukan improvisasi pada
pembelajaran secara berbeda, tidak sekadar dari moda pembelajaran luring ke daring
melainkan mengubah lesson plan, termasuk di dalamnya analisis karakteristik dan
kebutuhan siswa serta strategi dan sumber belajar yang mudah diakses. Sehingga belajar
dari rumah pada prinsipnya memudahkan belajar, banyak sumber, menyenangkan dan
fleksibel metode, tempat dan waktunya dapat terpenuhi. Serta memberikan umpan balik
terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif berupa
deskripsi yang membimbing dengan baik dan memotivasi setiap siswa serta berguna bagi
guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Pembelajaran daring memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang beragam, oleh karena itu
sebagian besar dan keberhasilannya ditentukan oleh siswa sendiri. Dengan demikian
membangun niat, kesadaran, motivasi dan perilaku belajar yang baik untuk siswa harus
dilakukan dan dikawal selalu. Tanpa kesadaran, siswa akan selalu mencari celah untuk
sekadar terlihat aktif atau terlihat berkualitas dalam mengerjakan tugas daring. Kesadaran
perlunya serius belajar oleh siswa harus diimbangi dengan guru mengontrol pembelajaran
secara berkala caranya; dengan memberikan stimulus, respons, balikan (feedback), serta
merangkul dukungan dan peran orang tua untuk terlibat aktif dalam mengawal proses
belajar siswa sebagai kunci keberhasilan belajar dari rumah di tengah situasi pandemic
Covid-19.
SIMPULAN
Belajar dari rumah di tengah situasi pandemi covid-19 dengan moda pembelajaran daring
mengharuskan guru, siswa, dan orang tua terlibat aktif dalam proses belajar. Maka proses
yang berlangsung bukan lagi proses belajar mengajar satu arah melainkan proses
komunikasi dalam berbagai bentuk kegiatan secara daring baik syncronus maupun
asyncronus. Proses pembelajaran daring harus lebih mengutamakan cara berpikir, logika,
rasa dan motorik yang dikaitkan dengan realitas dan peristiwa yang sedang terjadi dapat
mengembangkan kerangka berpikir yang memungkinkan siswa dapat berproses, menggali
pengalaman serta menumbuhkan kepekaan terhadapan lingkungan yang paling dekat. Maka
pada proses pembelajaran demikian siswa belajar menjadi subjek utama bukan sekadar
sasaran objek dari proses belajar. Dengan demikian membangun niat, kesadaran, motivasi
dan perilaku belajar yang baik untuk siswa harus dilakukan dan dikawal selalu serta
diimbangi oleh guru dalam mengontrol pembelajaran secara berkala caranya; dengan
memberikan stimulus, respons, balikan (feedback), serta merangkul dukungan dan peran
orang tua untuk terlibat aktif dalam mengawal proses belajar siswa sebagai kunci
keberhasilan belajar dari rumah di tengah situasi pandemic Covid-19.
Referensi:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2020. Panduan Pembelajaran Jarak
Jauh Bagi Guru Selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19 dengan Semangat Merdeka
Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. 28 hal.
Nur A. T. B. D., Lia. 2020. Respon Orang Tua Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi Covid-19. Thufuli: Volume 2 Nomor 1, Tahun 2020. Diunduh dari
http://riset.unisma.ac.id/index.php/thufuli/article/view/6925 diakses pada 6 September
2020.
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah D.I. Yogyakarta. 2020. Persepsi Belajar di
Rumah Menurut Pelajar dan Mahasiswa DIY. Diunduh dari https://ibtimes.id/riset-pelajar-
merasa-belajar-di-rumah-tidak-efektif/ diakses pada 6 September 2020.
Rahardjo, Toto. 2018. Sekolah Biasa Saja: Catatan Pengalaman Sanggar Anak Alam
(SALAM). Yogyakarta: INSISTPress
Subkhan, Edi. 2020. Memahami Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) diunduh dari
https://edisubkhan.wordpress.com/2020/03/19/memahami-pembelajaran-dalam-jaringan-
daring/ diakses pada 31 Agutus 2020.
Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator
Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai