Anda di halaman 1dari 6

MOTIVASI BELAJAR DARING

SISWA SMK NUSA DUA GEROKGAK


PADA MASA PANDEMI COVID 19
I Putu Suardi Yasa
SMK Nusa Dua Gerokgak
wadix.id@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara detail bagaimana kondisi motivasi siswa
dalam pembelajaran daring pada masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di SMK NUSA DUA
GEROKGAK dengan melibatkan 144 siswa kelas XI pada program keahlian pariwiasta dan kuliner.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik survey dengan skala likert. Survey
dibuat dalam google form agar mudah diakses oleh siswa. Adapun teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung presentase data dari setiap indikator, kemudian
menginterpretasi skor presentasi data dan menganalisis setiap indikatornya secara mendalam. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajardaring siswa kelas XI program keahlian pariwisata
dan kuliner SMK NUSA DUA GEROKGAK adalah cukup, hal itu didapatkan dari presentase
motivasi tersebut yang berjumlah 47.17 %. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi berbagai
pihak dalam menyelenggarakan pembelajaran daring di SMK NUSA DUA GEROKGAK dimasa
pandemi Covid19, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti lain dalam
menganalisis dan mengembangkan motivasi siswa dalam pembelajaran daring pada masa pandemi.
Keywords: Motivasi Belajar ;Belajar Daring; Pandemi Covid19

Abstract
This study aims to explain in detail how the condition of student motivation in online
learning during the Covid-19 pandemic. This study uses a quantitative descriptive approach with a
survey method. This research was conducted at SMK NUSA DUA GEROKGAK involving 144
students of class XI in the tourism and culinary expertise program. The data collection technique in
this study used a survey technique with a Likert scale. The survey is made in a google form so that it
is easily accessible by students. The data analysis technique used in this study is to calculate the
percentage of data from each indicators, then interpret the data presentation scores and analyze each
indicator in depth. The results of this study indicate that the online learning motivation of class XI
students of the tourism and culinary expertise program at SMK NUSA DUA GEROKGAK is
sufficient, it is obtained from the percentage of motivation which amounts to 47.17%. This research is
expected to be an evaluation of various parties in conducting online learning at SMK NUSA DUA
GEROKGAK during the Covid19 pandemic, this research is also expected to be a study material for
other researchers in analyzing and developing student motivation in online learning during the
pandemic.
Keywords: Learning Motivation, Online Learning, Covid-19 Pandemic

PENDAHULUAN pola kehidupan masyarakat, dan menuntut


Pendidikan adalah sebuah usaha yang setiap individu untuk mengikuti perkembangan
dilakukan oleh individu secara sadar dan tersebut. Revolusi Industri 4.0 merupakan
terencana untuk mewujudkan proses fenomena yang mengkolaborasikan teknologi
pembelajaran yang efektif dengan tujuan siber dan teknologi otomatisasi. Keterlibatan
mendidik peserta didik dalam mengembangkan tenaga manusia di era ini sangat berkurang.
potensi dirinya. Kemajuan bangsa terletak pada Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada
kemampuan peserta didik mengikuti suatu lingkungan kerja dengan sendirinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan bertambah.
teknologi, sehingga menghasilkan sumber daya Permasalahan di dalam pendidikan
manusia yang kompetitif dan berkualitas merupakan prioritas utama yang harus
Perkembangan ilmu pengetahuan dan dipecahkan, salah satunya menyangkut tentang
teknologi di era revolusi industri 4.0 merubah masalah kualitas pendidikan. Kualitas
pendidikan saat ini tengah mengalami pelajaran dalam proses belajar mengajar.
tantangan sebagai dampak mewabahnya virus Disamping itu, hasil dari proses belajar
Covid-19. Sehingga pemerintah harus bekerja mengajar bisa disimpan dalam bentuk database
keras untuk menekan laju penyebaran virus yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang
Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan agar kembali sebagai rujukan proses belajar
seluruh warga masyarakat untuk melakukan mengajar sehingga dapat menghasilkan sajian
social distancing atau menjaga jarak. materi pembelajaran yang lebih baik lagi.
Salah satu dampak social distancing
juga terjadi pada sistem pembelajaran di Inovasi pembelajaran daring
sekolah. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 melibatkan unsur teknologi informasi dalam
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan pembelajaran. Menurut Mustofa et al (2019)
Pendidikan dalam masa darurat penyebaran bahwa Pembelajaran daring merupakan sistem
virus, Mendikbud menghimbau agar semua pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan
lembaga pendidikan tidak melakukan proses metoda pengajaran dimana terdapat aktivitas
belajar mengajar secara langsung atau tatap pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah
muka, melainkan harus dilakukan secara tidak dari aktivitas belajar. Pembelajaran daring
langsung atau jarak jauh. Hal tersebut membuat diselenggarakan melalui jejaring internet dan
semua lembaga pendidikan mengganti metode web, pembelajaran daring melibatkan unsur
pembelajaran yang digunakan menjadi online teknologi sebagai sarana dan jaringan internet
atau dalam jaringan (daring). sebagai sistem. pembelajaran daring
Sistem pembelajaran daring menjadi memberikan manfaat dalam membantu
sistem pembelajaran utama di masa pandemi menyediakan akses belajar bagi semua orang,
Covid-19 menyusul kebijakan pemerintah sehingga menghapus hambatan secara fisik
untuk menutup fasilitas umum dan menutup sebagai faktor untuk belajar dalam ruang
pelaksanaan pembelajaran di kampus dan lingkup kelas (Riaz, 2018).
sekolah-sekolah. Hal ini tentu saja memberikan Pembelajaran daring bukanlah hal
dampak yang cukup siginifkan dalam proses mudah untuk dilakukan, hal ini dikarenakan
pembelajaran, baik untuk pengajar maupun keterbatasan kemampuan guru dan siswa dalam
siswa. dunia teknologi informasi dan komunikasi,
Sistem pembelajaran dalam jaringan misalnya kurangnya sarana yang mendukung
(daring) merupakan sistem pembelajaran tanpa baik bagi siswa maupun pengajar untuk
tatap muka secara langsung antara guru dan memungkinkan kegiatan pembelajaran daring
siswa tetapi dilakukan melalui online yang berlangsung seperti telepon pintar, akses
menggunakan jaringan internet. Guru harus internet, laptop, atau komputer. Selain
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap kendala teknis, beberapa siswa juga banyak
berjalan, meskipun siswa berada di rumah. yang mengeluhkan merasa kurang paham
Solusinya, guru dituntut dapat mendesain dengan materi serta tugas mandiri yang
media pembelajaran sebagai inovasi dengan diberikan. serta kondisi lingkungan yang
memanfaatkan media daring (online) baik kurang mendukung. Namun, hal ini tetap harus
menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google dapat kita atasi, khususnya pembelajaran walau
Classroom, Google Meet dan berbagai virtual dalam suasana dan kondisi Negara kita yang
account lainnya yang berbasis internet, masih dalam masa pandemi covid-19.
tentunya membutuhkan kuota data internet bagi Pada pembelajaran daring, dapat
pengajar maupun siswa. menjadikan peserta didik kurang aktif dalam
Konsep pembelajaran dengan sistem menyampaikan aspirasi dan pemikirannya,
daring ini memungkinkan proses sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran
pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi yang membosankan. Oleh karena itu,
di dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan diperlukan pendorong untuk menggerakkan
bantuan peralatan komputer dan jaringan para menggerakan siswa agar semangat belajar
siswa dapat melakukan proses belajar mengajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar.
secara aktif di mana saja dan kapan saja Semangat belajar dapat dimiliki dengan
walaupun tidak satu ruangan dengan guru meningkatkan motivasi belajar. Motivasi
pengajar. Sistem ini tidak hanya menambah belajar adalah sebuah penggerak atau
pengetahuan saja, tetapi juga akan turut pendorong yang membuat seseorang tertarik
membantu meringankan beban guru mata untuk belajar sehingga mau belajar secara

2
terus-menerus. Motivasi yang rendah dapat motivasi ekstrinsik terdiri dari pemeblajaran
menybabkan rendahnya keberhasilan dalam daring, dosen/guru, penggunaan media
belajar sehingga akan merendahkan prestasi pembelajaran daring, ujian/tugas, keluarga,
belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat teman dan lingkungan (Lee et al., 2020).
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa Motivasi seseorang merupakan salah satu
SMK NUSA DUA GEROKGAK pada masa penentu keberhasilan dalam pembelajaran,
pandemi covid 19. Peneliti mengkhususkan ke motivasi instrinsik sangat berpengaruh
siswa kelas XI SMK NUSA DUA signifikan terhadap pembelajaran terkhusus
GEROKGAK. pembelajaran online (Baber, 2020).
Menurut Sardiman (2012 :83)
KAJIAN PUSTAKA indikator motivasi belajar meliputi: (1)
1. Pengertian Tentang Belajar dan Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja
pembelajaran terus-menerus dalam waktu yang lama,
Slameto (2003) mengemukakan tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2)
bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas
jiwa raga untuk memperoleh suatu putus asa) tidak memerlukan dorongan dari
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak
pengalaman individu dalam interaksi cepat puas dengan prestasi yang telah
dengan lingkungannya menyangkut dicapainya). 3) Menunjukkan minat
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam terhadap bermacam-macam masalah. 4)
belajar, siswa mengalami sendiri proses dari Lebih senang bekerja mandiri. 5) Cepat
tidak tahu menjadi tahu. bosan pada tugas yang rutin (hal-hal yang
Mohamad Surya (2004) bersifat mekanis, berulang-ulang begitu
mengungkapkan bahwa pembelajaran saja, sehingga kurang efektif. 6) Dapat
merupakan suatu proses perubahan yaitu mempertahankan pendapatnya (kalau sudah
perubahan perilaku sebagai hasil interaksi yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah
antara dirinya dan lingkungannya dalam melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang
memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara mencari dan memecahkan masalah soal-
lengkap, pengertina pembelajaran dapat soal.
dirumuskan sebgai berikut: “pembelajaran
ialah suatu proes yang dilakukan oleh METODE PENELITIAN
individu untuk memperoleh perubahan Penelitian ini menggunakan penelitian
perilaku yang baru secara keseluruhan, deskriptif kuantitatif. Menurut Nenty (2009)
sebagai hasil dari pengalamn individu itu bahwa Penelitian kuantitatif berupaya untuk
sendiri dalam interaksi dengan mengungkap kebenaran dan prinsip universal
lingkungannya“. dalam bentuk hubungan antar variabel atau
fenomena. Ciri dalam penelitian kuantitatif
2. Motivasi Belajar yaitu teknik analisis datanya menggunakan
Kemandirian dalam pengaturan waktu teknik kuantitatif (statistika) secara objektif
belajar tidak akan berhasil tanpa adanya (Creswell, 2010).
motivasi. Menurut Uno (2014) motivasi Sedangkan jenis penelitian ini
merupakan dorongan seseorang untuk menggunakan metode survey. Menurut
merubah tingkah laku ke arah yang lebih (Pinsonneault & Kraemer, 1993) bahwa
baik untuk mencapai tujuannya. Motivasi penelitian survey dipandang sebagai metode
belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, untuk menggambarkan secara kuantitatif aspek-
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan aspek spesifik dari populasi tertentu sehingga
dorongan kebutuhan belajar, harapan akan pengumpulan datanya dilakukan kepada
citacita. Sedangkan faktor ektrinsiknya sekolompok orang yang hasilnya dapat
adanya penghargaan, lingkungan belajar digeneralisasi kembali ke dalam suatu populasi
yang kondusif, dan kegiatan belajar yang tertentu. Penelitian survey sangat cocok
menarik (Uno, 2016). Pada pembelajaran digunakan dalam mengungkap bagaimana
daring, motivasi instrinsik terdiri dari motivasi siswa dalam pembelajaran daring pada
motivasi dalam diri (self-motivation), masa Pandemik Covid-19 ini. Subjek dalam
disiplin diri, adaptasi diri, perasaan acuh tak penelitian ini adalah siswa kelas XI Program
acuh (feeling indifferent) sedangkan Keahlian Pariwisata dan Kuliner yang
berjumlah 144 orang yang mendapatkan Gambar 1. Rumus Skor Presentase
pembelajaran daring selama masa Pandemik Responden
Covid-19. Keterangan:
Instrumen yang digunakan dalam T :Total jumlah responden yang memilih
penelitian ini menggunakan data survey. Pn :Pilihan angka skor Likert
Adapun surveynya dalam bentuk kuisioner Y : Skor Ideal
yang dibuat dalam google form agar mudah
diakses oleh siswa. Survey yang dibuat Hasil presentase yang telah diperoleh
bertujuan untuk mengungkap secara detail dilakukan interpretasi skor berdasarkan tabel
tentang motivasi mahasiswa dalam interval
pembelajaran daring selama masa Pandemik berikut ini.
Covid-19, adapun jenis surveynya Tabel 2. Kriteria Interpretasi Skor
menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono Presentase Keterangan
(2018) bahwa skala likert digunakan sebagai
alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan PERSENTASE KETERANGAN
persepsi individu atau sekolompok orang 0% – 19,99% Sangat Tidak Setuju
terhadap fenomena sosial. Adapun tabel skala 20% – 39,99% Tidak setuju
likert disajikan di bawah ini. 40% – 59,99% Cukup
Tabel 1. Skala Likert 60% – 79,99% Setuju
Kriteria Penilaian Skala 80% – 100% Sangat Tidak Setuju
Penilaian
Sangat Setuju 5 Hasil perhitungan di atas, menjadi
Setuju 4 dasar dalam menganalisis secara mendalam dan
Cukup/Netral 3 menyimpulkan bagaimana motivasi belajar
Tidak Setuju 2 mahasiswa semester 6 program studi
Sangat Tidak Setuju 1 pendidikan guru sekolah dasar di Universitas
Kuningan pada pembelajaran daring selama
Tahap pelaksanaan penelitian didahului masa
dengan perancangan angket motivasi belajar Pandemik Covid-19.
yang berdasarka indikator motivasi belajar
yang dikemukakan oleh Sardiman yakni (1) HASIL DAN PEMBAHASAN
tekun menghadapi tugas; (2) ulet menghadapi Survey motivasi belajar daring
kesulitan; (3) menunjukkan minat terhadap diberikan kepada 144 siswa kelas XI Program
bermacam-macam masalah untuk orang Keahlian Pariwisata dan Kuliner di SMK Nusa
dewasa; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5) Dua Gerokgak, dengan rincian 53 siswa
cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin; (6) Program Keahlian Pariwisata dan 91 siswa
dapat mempertahankan pendapatnya; (7) tidak Kuliner. Adapun hasil survey tersebut
mudah melepaskan hal-hal yang diyakini itu; dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
(8) senang mencari dan memecahkan masalah PERSENTASE INDIKATOR MOTIVASI
soal-soal. Kemudian penyebaran angket dan BELAJAR DARING
pengumpulan dokumentasi hasil belajar siswa PERS
tahun pelajaran 2020-2021. VARIA INDIKATO PREDI
ENTA
BEL R KAT
Sementara itu, teknik analisis data pada SE
penelitian ini dilakukan dengan menghitung
presentase dari hasil skor yang telah diperoleh, MOTIV Tekun
adapun rumus dalam menghitung presentasenya ASI menghadapi 46.39 CUKUP
adalah sebagai berikut.
BELAJ tugas
AR Ulet
T × Pn 54.17 CUKUP
INDEKS PERSENTASE= ×100 % DARIN menghadapi
Y
G kesulitan
Menunjukka 49.03 CUKUP

4
n minat melepaskan hal-hal yang diyakini itu dengan
skor persentase 45.69% termasuk kriteria
terhadap
cukup, 8) Senang mencari dan memecahkan
bermacam- masalah soal-soal dengan skor persentase
48.33% termasuk kriteria cukup. sehingga
macam
berdasarkan perhitungan indeks persentase
masalah motivasi belajar daring siswa SMK NUSA
DUA GEROKGAK pada masa pandemi covid
Lebih senang 19 adalah 47.17% termasuk kriteria cukup.
bekerja 45.97 CUKUP Motivasi belajar sangat penting
terutama bagi siswa, tinggi rendahnya motivasi
mandiri belajar siswa sangat berpengaruh pada kualitas
Cepat bosan dan hasil belajar siswa. Adanya motivasi
41.67 CUKUP belajar akan mendorong siswa untuk lebih
pada tugas bersemangat dalam belajar dan mengerjakan
yang rutin tugas yang diberikan oleh guru, agar dapat
menghasilkan hasil yang positif dan sesuai
Dapat dengan apa yang diinginkan.
mempertahan 46.11 CUKUP KESIMPULAN
kan Pandemi covid-19 mengharuskan siswa
pendapatnya melakukam melakukan pembelajaran secara
daring. Sehingga guru dan siswa tidak dapat
Tidak mudah bertatap muka secara langsung dalam kelas
melepaskan tetapi harus dengan perantara teknologi
45.69 CUKUP informasi. Situasi ini memberikan dampak pada
hal-hal yang motivasi belajar siswa. Dari hasil analisis
diyakini itu Indeks Persentase data kuesioner dari 144 siswa
SMK NUSA DUA GEROKGAK dapat
Senang diketahui bahwa motivasi belajar daring siswa
mencari dan selama masa Pandemi Covid 19 temasuk dalam
48.33 CUKUP kriteria cukup.
memecahkan
masalah soal- SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
soal dihasilkan, maka peneliti mengajukan beberapa
saran. Pertama bagi subjek penelitian, peneliti
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mengharapkan siswa SMK SUSA DUA
beberapa aspek yang diperhatikan dalam GEROKGAK untuk dapat meningkatkan
melihat motivasi belajar daring siswa SMK motivasi belajar daring pada masa Pandemi
Nusa Gerokgak diantaranya adalah 1) Tekun Covid 19. Mengambil hikmah dan sisi positif
menghadapi tugas dengan skor persentase dari situasi yang tengah di hadapi. Selain itu,
46.39% termasuk kriteria sangat cukup, 2) Ulet mungkin alangkah lebih baiknya jika subjek
menghadapi kesulitan dengan skor persentase penelitian di perluas lagi seperti seluruh jenjang
54.17% termasuk kriteria cukup, 3) pendidikan yang ada, dengan tujuan untuk
Menunjukkan minat terhadap bermacam- mendapatkan hasil yang luas terkait motivasi
macam masalah dengan skor persentase belajar di tengah sistuasi seperti ini.
49.03%, 4) Lebih senang bekerja mandiri
dengan skor persentase 45.97% termasuk DAFTAR PUSTAKA
kriteria cukup, 5) Cepat bosan pada tugas yang Nurhasanah Nurhayati Dahliana, “Dinamika
rutin dengan skor persentase 41.67% termasuk Motivasi Belajar Pada Siswa Mandiri di
kriteria cukup, 6) Dapat mempertahankan SMPN 10 Banda Aceh,” Universitas
pendapatnya dengan skor persentase 46.11% Syiah Kuala 1, no. 2 (2016): 73–79.
termasuk kriteria cukup, 7) Tidak mudah “Kebijakan ‘Social’ dan ‘Physical Distancing’
Harus Libatkan Tokoh Sampai RT/RW,”
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Uno, H. B. (2014). Teori Motivasi dan
diakses 22 April 2020, Pengukurannya: Analisis di Bidang
https://setkab.go.id/kebijakan-social-dan- Pendidikan. Bumi Aksara
physical-distancing-harus-libatkan- Lee, J. X., Hathim, A., Azman, A., Ng, J. Y., &
tokoh-sampai-rt-rw/. Shareela, N. A. (2020). Reflection of
“SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 4 Connetvism in Medical Edication
TAHUN 2020 TENTANG Learning Motion During COVID-19.
PELAKSANAAN KEBIJAKAN MedRxiv Preprint.
PENDIDIKAN DALAM MASA https://doi.org/https://doi.org/10.1101/
DARURAT PENYEBARAN CORONA 2020.07.07.20147918
VIRUS DISEASE (COVID- 1 9),” Baber, H. (2020). Determinants of Students’
Pusdiklat Pegawai Kementerian Perceived Learning Outcome and
Pendidikan dan Kebudayaan, 24 Maret Satisfaction in Online Learning during
2020, the Pandemic of COVID19. Journal of
https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat- Education and E-Learning Research,
edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020- 7(3), 285–292.
tentang-pelaksanaan-kebijakan- https://doi.org/10.20448/journal.509.202
pendidikan-dalam-masa-darurat- 0.73.285.292
penyebaran-corona-virus-disease-covid- Sardiman, A. M. (2012). Interaksi dan Motivasi
1-9/. Belajar Mengajar. PT Raja Garafindo
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Persada.
Fauzan, R. (2019). Formulasi Model Nenty, H. J. (2009). Writing a Quantitative
Perkuliahan Daring sebagai Upaya Research Thesis. International Journal
Menekan Disparitas Kualitas Perguruan of Educational Sciences, 1(1), 19–32.
Tinggi. Walisongo Journal of https://doi.org/10.1080/09751122.2009.1
Information Technology, 1(2), 151. 1889972.
https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.40 Creswell, J. W. (2010). Research Design:
67. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Riaz, A. (2018). Effects of Online Education on Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Encoding and Decoding Process of Pinsonneault, A., & Kraemer, K. L. (1993).
Students and Teachers. International Survey Research Methodology in
Conference E-Learning, 42–48. Management Information Systems: An
https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED59028 Assessment. California Digital Library
8.pdf. University of California.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor https://escholarship.org/content/qt6cs4s5
yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT f0/qt6cs4s5f0.pdf.
Rineka Cipta. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Surya, Muhamad. 2004. Psikologi Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
pembelajaran dan pengajaran. Bandung: Bandung: CV Alfabeta.
Pustaka Bani Quraisy

Anda mungkin juga menyukai