Abstrak
Blended learning yakni merupakan strategi yang mengkombinasikan sistem belajar di dalam
kelas atau tatap muka dengan system pembelajaran online. Strategi ini sangatlah cocok
digunakan di era pandemi seperti saat ini. Penulis menulis artikel ini dengan tujuan untuk
mendeskripsikan implementasi pembelajaran blended learning dan pengaruhnya terhadap
peserta didik sehingga khususnya guru di Sekolah Dasar dapat tertarik untuk mengembangkan
serta menerapkan model pembelajaran Blended Learning di sekolah. Blended learning
menawarkan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran dan meningkatkan
keterlibatan siswa dalam proses belajar. Selain itu, blended learning juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggabungkan berbagai metode
pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan
pembelajaran mandiri. Dalam era pandemi Covid-19, blended learning juga dapat digunakan
untuk mengurangi risiko penyebaran virus dengan mengurangi jumlah siswa yang datang ke
sekolah secara fisik.
I. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan besar dalam sistem
pendidikan di seluruh dunia. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah
pergeseran dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh. Namun,
pembelajaran jarak jauh sendiri memiliki beberapa kendala seperti kurangnya interaksi
sosial dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi
pembelajaran blended learning di era pandemi Covid-19 menjadi solusi yang efektif
untuk mengatasi masalah tersebut.
Blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan
pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka secara bergantian atau serentak.
Model ini memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran
dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Selain itu, blended learning
juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menggabungkan berbagai metode pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran
daring, pembelajaran tatap muka, dan pembelajaran mandiri.
Menurut (Dziuban, C., & Moskal, P. (2020). Blended learning in practice. Journal
of Asynchronous Learning Networks, 14(1), 1-14.) blended learning adalah model
pembelajaran yang memberikan fleksibilitas bagi siswa dan meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, blended learning juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggabungkan berbagai metode
2 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX
pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan
pembelajaran mandiri.
Dalam era pandemi Covid-19, blended learning juga dapat digunakan untuk
mengurangi risiko penyebaran virus dengan mengurangi jumlah siswa yang datang ke
sekolah secara fisik. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang inovasi
pembelajaran blended learning di era pandemi Covid-19 dan implikasinya terhadap
sistem pendidikan.
Pembelajaran dilakukan secara online atau lebih baik dikenal dengan istilah
belajar dari rumah (BDR). Prinsip belajar dari rumah (BDR) adalah bahwa siswa dapat
mengakses bahan dan sumber belajar tanpa batasan waktu dan tempat. Ini kegiatan
belajar dari rumah (BDR). diharapkan untuk mendukung jarak proses belajar dan
memfasilitasi menyebarkan materi kepada siswa.
Sistem pembelajaran online adalah dilakukan melalui pribadi komputer (PC)
atau laptop yang terhubung sebuah jaringan internet. Guru bisa melakukannya belajar
bersama secara bersamaan menggunakan kelompok di media sosial seperti Whatsapp,
Telegram, Instagram, Zoom, atau media ajar lainnya. Namun, pembelajaran online
dalam pengelolaannya sudah mulai ada dikeluhkan oleh sektor pendidikan, pendidik,
siswa, dan orang tua. Oleh karena itu, sekolah disarankan untuk menyeimbangkan
pembelajaran online dan offline dengan menerapkan blended learning.
II. METODOLOGI
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan
(library research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggunakan
penekanan bahwa informasi tentang obyek penelitian bersumber dari literatur
kepustakaan, artinya data-data tentang obyek penelitian dikumpulkan melalui
perpustakaan baik berupa buku-buku, ensiklopedi, jurnal, majalah, surat kabar dan lain
sebagainya.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dokumentasi dengan cara
penelusuran dan penelitian kepustakaan, yaitu: mencari data mengenai obyek
penelitian berupa catatan. Transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan
sebagainya.
Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutip Moleong adalah Proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Dengan menggunakan tehnik deskriptif analitis yang
mendeskripsikan maupun mengklasifikasi data dan kemudian disusul interpretasi
terhadap hasil pemikiran. Langkah selanjutnya adalah mengadakan eksplorasi, yaitu
mengangkat makna dari hasil penelitian yang sudah dicapai.
3 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX
memanfaatkan setiap asal serta teknologi yang tersedia agar terbiasa dan simpel pada
mewujudkan pendidikan yang lebih baik lagi menggunakan ataupun tanpa Covid-19.
IV. KESIMPULAN
Pembelajaran blended learning bisa diterapkan di SD dengan cara offline ataupun
hybrid learning. Pembelajaran dengan blended learning bisa dilakukan menggunakan
menggunakan berbagai macam platform online mirip portal tempat tinggal belajar
https://belajar.kemdikbud.go.id/ , google classroom, Edmodo, web, kipin school dan
sebagainya. Pembelajaran dengan blended learning memiliki kelebihan antara lain: peserta
didik sebagai lebih berdikari dalam belajar, mempunyai motivasi belajar, belajar menjadi
menyenangkan serta siswa tertarik, dapat mempertinggi akibat belajar dan keterampilan
berpikir kritis. Kelemahan di pembelajaran blended learning beberapa peserta didik tidak aktif
pada pembelajaran secara online karena kurang diawasi secara langsung oleh pengajar,
pengajar wajib berupaya melakukan segala cara untuk dapat mengimplementasikan
pembelajaran blended learning. namun hal itu tidak sebagai dilema Bila melihat tuntutan
7 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX
pembelajaran era abad ke-21 bahwa pembelajaran harus mampu mengintegrasikan teknologi
sinkron perkembangan zaman. Dalam melaksanakan pembelajaran daring berbasis teknologi,
para pengajar, peserta didik, dan orang tua memiliki pengalaman pula pengetahuan baru
terkait teknologi pembelajaran, terlebih bagi mereka yang gagap teknologi. Harapannya,
adanya inovasi pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan menjadi peluang
buat menunjang kualitas pendidikan di masa yang akan tiba dan bisa bersaing secara dunia.
REFERENSI
Pamungkas, I. A., & Dwiyogo, W. D. (2020, December). Blended Learning Sebagai
Pembelajaran Alternatif Di Era New Normal Pandemi Covid-19. In Seminar
Nasional Keolahragaan.
Sya, M. F., Adri, H. T., Kholik, A., Sudjani, D. H., & Lathifah, Z. K. (2021).
INDONESIAN LEARNING: TOWARDS THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF
COMMUNICATIVE COMPETENCE. Indonesian Journal of Social Research
(IJSR), 3(3), 183-189.
Lathifah, Z. K., Adri, H. T., Utami, I. I. S., Sya, M. F., & Uslan, U. (2021). Analysis of the
Effectiveness of Blended-Based Classroom Management During the Covid-19
Pandemic. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2), 147-
162.
Dziuban, C., & Moskal, P. (2020). Blended learning in practice. Journal of Asynchronous
Learning Networks, 14(1), 1-14.
Li, Y., & Ma, W. (2021). Blended learning in higher education during the COVID-19
pandemic: Challenges and opportunities. Journal of Computer Assisted
Learning, 37(1), 1-13.
Wang, Q., Chen, W., Liang, Y., & Liang, R. (2021). Blended learning in the time of
COVID-19: A review of recent research. Journal of Educational Technology
Development and Exchange, 4(1), 1-12.
Astuti, I. Y., & Harun. (2021). Tantangan guru dan orang tua dalam kegiatan belajar
dari rumah anak usia dini pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1441-1463.
doi:https://doi.org?10.31004/obsesi.v5i2.808
Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Madar Maju, Bandung, 1996), Cet.
Ke-VII, h. 32
Yanti, F. A., Mundilarto, M. P., & Kuswanto, H. (2019). Teori Dan Aplikasi Model
Cooperative Research Project Based Learning di Perguruan Tinggi. Yogyakrta:
Gre Publishing.
Istiningsih. (2020, Juni 11). Learning Innovation in the Pandemic Period Covid-19
[Webinar]. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. https://bit.ly/2ArhXDP
Melhuish, E. C., Phan, M. B., Sylva, K., Sammons, P., Siraj‐Blatchford, I., & Taggart, B.
(2008). Effects of the home learning environment and preschool center experience
9 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX
Valeza, A. R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum
Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang
Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).