Anda di halaman 1dari 9

Inovasi Pembelajaran Blended Learning Di Era Pandemi Covid-19

Salma Ratu Iqlima


Universitas Djuanda Bogor
Email : salmaiqlima15@gmail.com

Abstrak
Blended learning yakni merupakan strategi yang mengkombinasikan sistem belajar di dalam
kelas atau tatap muka dengan system pembelajaran online. Strategi ini sangatlah cocok
digunakan di era pandemi seperti saat ini. Penulis menulis artikel ini dengan tujuan untuk
mendeskripsikan implementasi pembelajaran blended learning dan pengaruhnya terhadap
peserta didik sehingga khususnya guru di Sekolah Dasar dapat tertarik untuk mengembangkan
serta menerapkan model pembelajaran Blended Learning di sekolah. Blended learning
menawarkan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran dan meningkatkan
keterlibatan siswa dalam proses belajar. Selain itu, blended learning juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggabungkan berbagai metode
pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan
pembelajaran mandiri. Dalam era pandemi Covid-19, blended learning juga dapat digunakan
untuk mengurangi risiko penyebaran virus dengan mengurangi jumlah siswa yang datang ke
sekolah secara fisik.

Kata kunci: Blended Learning, Era Pandemi, Metode Pembelajaran

I. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan besar dalam sistem
pendidikan di seluruh dunia. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah
pergeseran dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh. Namun,
pembelajaran jarak jauh sendiri memiliki beberapa kendala seperti kurangnya interaksi
sosial dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi
pembelajaran blended learning di era pandemi Covid-19 menjadi solusi yang efektif
untuk mengatasi masalah tersebut.
Blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan
pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka secara bergantian atau serentak.
Model ini memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran
dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Selain itu, blended learning
juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menggabungkan berbagai metode pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran
daring, pembelajaran tatap muka, dan pembelajaran mandiri.
Menurut (Dziuban, C., & Moskal, P. (2020). Blended learning in practice. Journal
of Asynchronous Learning Networks, 14(1), 1-14.) blended learning adalah model
pembelajaran yang memberikan fleksibilitas bagi siswa dan meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, blended learning juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggabungkan berbagai metode
2 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

pembelajaran yang berbeda seperti pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan
pembelajaran mandiri.
Dalam era pandemi Covid-19, blended learning juga dapat digunakan untuk
mengurangi risiko penyebaran virus dengan mengurangi jumlah siswa yang datang ke
sekolah secara fisik. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang inovasi
pembelajaran blended learning di era pandemi Covid-19 dan implikasinya terhadap
sistem pendidikan.
Pembelajaran dilakukan secara online atau lebih baik dikenal dengan istilah
belajar dari rumah (BDR). Prinsip belajar dari rumah (BDR) adalah bahwa siswa dapat
mengakses bahan dan sumber belajar tanpa batasan waktu dan tempat. Ini kegiatan
belajar dari rumah (BDR). diharapkan untuk mendukung jarak proses belajar dan
memfasilitasi menyebarkan materi kepada siswa.
Sistem pembelajaran online adalah dilakukan melalui pribadi komputer (PC)
atau laptop yang terhubung sebuah jaringan internet. Guru bisa melakukannya belajar
bersama secara bersamaan menggunakan kelompok di media sosial seperti Whatsapp,
Telegram, Instagram, Zoom, atau media ajar lainnya. Namun, pembelajaran online
dalam pengelolaannya sudah mulai ada dikeluhkan oleh sektor pendidikan, pendidik,
siswa, dan orang tua. Oleh karena itu, sekolah disarankan untuk menyeimbangkan
pembelajaran online dan offline dengan menerapkan blended learning.

II. METODOLOGI
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan
(library research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggunakan
penekanan bahwa informasi tentang obyek penelitian bersumber dari literatur
kepustakaan, artinya data-data tentang obyek penelitian dikumpulkan melalui
perpustakaan baik berupa buku-buku, ensiklopedi, jurnal, majalah, surat kabar dan lain
sebagainya.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dokumentasi dengan cara
penelusuran dan penelitian kepustakaan, yaitu: mencari data mengenai obyek
penelitian berupa catatan. Transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan
sebagainya.
Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutip Moleong adalah Proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Dengan menggunakan tehnik deskriptif analitis yang
mendeskripsikan maupun mengklasifikasi data dan kemudian disusul interpretasi
terhadap hasil pemikiran. Langkah selanjutnya adalah mengadakan eksplorasi, yaitu
mengangkat makna dari hasil penelitian yang sudah dicapai.
3 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

III. HASIL DAN DISKUSI


Pendidikan diartikan sebagai sarana untuk membentuk manusia menjadi
pribadi yang mampu menghadapi tantangan zaman, maka pendidikan juga harus siap
merespon segala bentuk perubahan zaman itu sendiri. Melakukan inovasi dalam dunia
pendidikan merupakan suatu keharusan. Pada analisis ini penulis menganalisis dan
mendeskripsikan beberapa inovasi Blanded learning di era pandemic covid-19.

1. Learning from Home


Learning from Home dilatarbelakangi oleh Covid-19. Sebelumnya pembelajaran
dilaksanakan dengan cara tatap muka. Namun ketika indonesia dilanda pandemic yang
menyebabkan sistem belajar diubah menjadi pembelajaran online. Learning from home
ini memberikan tanggungjawab kepada Guru yang harus bisa memastikan bahwa
meskipun siswa belajar dari rumah, siswa tetap belajar secara serentak meskipun
ditempat yang berbeda.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/ jarak jauh bukanlah hal
yang mudah dilakukan, terutama pada siswa jenjang sekolah dasar. Adapun kesulitan
yang di alami siswa yakni tidak sepenuhnya paham mengenai materi pembelajaran
yang ada pada buku teks karena guru tidak menjelaskan materi pelajaran sebagaimana
yang dilaksanakan di kelas. Selama penerapan pembelajaran daring, guru hanya
memberikan sejumlah soal untuk dikerjakan siswa dengan bantuan orang tua masing-
masing. Pembelajaran yang seperti ini dinilai tidak efektif dan muncul berbagai
kendala yang dialami orang tua yang pendidikan SD saja mereka tidak tamat/ lulus.
Selain itu, pembelajaran yang seperti ini juga kerap membosankankan bagi siswa karna
kurangnya interaksi seperti sekolah biasanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, transformasi pembelajaran dari offline ke online
juga muncul berbagai kendala diantaranya adalah Banyak wali murid yang mengeluh
karena terbatasnya fasilitas teknologi yang dimilikinya, seperti smartphone, laptop dan
lain sebagainya. Terlebih lagi kendala ini sangat di rasakan oleh orang tau khususnya
yang anaknya bersekolah di sekolah dasar. Mengapa demikian? Itu karna Selain
terbatasnya fasilitas yang dimiliki, para orang tua juga kesulitan membimbing anaknya
belajar dirumah, mengalami kesulitan dalam mengakses internet..
Pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19 dilaksanakan sebagai bentuk
respon terhadap kebijakan Physical Distancing. Dalam hal ini, guru, orang tua, dan
pemerintah diharapkan saling bekerja sama agar pendidikan di Indonesia tetap
terlaksana meskipun ditengah wabah penyakit yang melanda dunia saat ini. Orang tua
mempunyai peranan yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap berhasil atau tidaknya pemberalajaran daring/online ini, karena kemampuan
orang tua dalam membimbing anaknya belajar ialah salah satu strategi yang paling
ampuh. Oleh karena itu, orang tua dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan dalam
pelaksanaan learning from home.
Tak hanya situ saja orang tua pula mempunyai kendala dimana disebabkan
banyak orang tua yang latar belakang pendidikannya rendah merasa kesusahan dalam
membimbing anaknya merampungkan tugas yang diberikan guru, disamping itu tidak
sedikit juga orang tua yg tidak mempunyai fasilitas memadai buat mendukung
4 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

terlaksananya pembelajaran daring. Sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada kelas


yg tidak hanya fokus di aspek pengetahuan saja, pembelajaran daring juga demikian,
orang tua tidak wajib hanya penekanan pada aspek eksklusif saja, tetapi seluruh aspek
dalam permbelajaran yg terdiri asal aspek sikap, pengetahuan serta keterampilan. sang
karena itu, perlu adanya inovasi pada melaksanakan pembelajaran, tidak hanya
dilakukan oleh pengajar, namun orang tua jua harus melakukan penemuan
pembelajaran waktu pandemi Covid-19 menjadi upaya untuk mengatasi pembelajaran
di rumah agar siswa tidak bosan dan stress karena transformasi pembelajaran dan
wajib mengikuti keadaan menggunakan kondisi yg baru.
Inovasi yang bisa diterapkan oleh orang tua selama learning from home
merupakan menggunakan mempertinggi aspek perilaku dan keterampilan peserta
didik. dalam aspek keterampilan misalnya, orang tua bisa mengajak anak-anaknya buat
mengerjakan kegiatan edukatif seperti mengolah, berkebun, belajar sambil bermain dan
lain sebagainya. Sedangkan buat aspek sikap, orang tua dapat mengajarkan anak-
anaknya tentang nilainilai religius (keagamaan) secara sedikit demi sedikit mulai
berasal hal yang paling sederhana seperti sholat, saling menyebarkan, tidak
menghambat orang lain, dan sebagainya. Sedangkan inovasi yang harus dilakukan
guru adalah menggunakan memanfaatkan banyak sekali teknologi yang bisa
dipergunakan sebagai pendukung proses pelaksanaan berupa model, metode, dan
media pembelajaran dipersiapkan sebaik mungkin agar pembelajaran jeda jauh yang
dilaksanakan secara daring bisa berjalan secara efektif.

2. Pembelajaran Daring Sebagai Peluang Sekaligus Tantangan


Pada perkembangan teknologi pada zaman ini dibutuhkan pengajar dapat
memanfaatkannya menjadi peluang untuk tahu bagaimana mengelola konten digital
menggunakan baik, terlebih bagi guru yang sama sekali tidak paham dengan teknologi
disebabkan oleh pola adaptasi yang terkesan begitu cepat serta mendadak. Selain itu,
pengajar dituntut buat bisa memanfatkan teknologi menjadi peluang dalam
menyebarkan pendidikan, baik berasal segi contoh, media, strategi, juga penilaian serta
evaluasi pembelajaran. Sebagaimana yang dijelaskan Dr. Istiningsih, Wakil Dekan
Fakultas Tarbiyah serta Keguruan UIN Sunan Kalijaga pada webinar yang
diselenggarakan oleh Jurnal Al-bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, menyatakan
bahwa selama pelaksanaan pembelajaran dirumah/ daring ada beberapa peluang yang
bisa dimanfaat guru serta stakeholder selama pandemi Covid-19 ini, antara lain:
kemudahan akses dalam mengembangkan info secara online (easy access to sharing
information online), kondisi kerja lebih cepat (faster working conditions), ciptaan
beberapa webinar (creation of webinar series).
Namun, selain peluang, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi
beserta mirip bagaimana cara mengatasi siswa (the coping mechanism of the student),
tersedianya gadget dan asal daya lainnya yang saling mendukung (availability of
gadgets and other relevant resources), serta learning from home tidak diatur
menggunakan tepat waktu ini (not perfectly orchestrated Alaihi Salam of the moment).
menggunakan demikian, untuk menghadapi tantangan ini, guru wajib bisa beradaptasi
dan membuatkan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan
5 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

memanfaatkan setiap asal serta teknologi yang tersedia agar terbiasa dan simpel pada
mewujudkan pendidikan yang lebih baik lagi menggunakan ataupun tanpa Covid-19.

3. Model Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19


Contoh pembelajaran didefinisikan menjadi gambaran/ pola yang dipergunakan
selama pelaksanaan pembelajaran yang akan berlangsung Pendapat lain menyatakan
bahwa model pembelajaran artinya sebuah kerangka tentang prosedur yang sistematis
buat memmperoleh pengalaman belajar dalam mencapai tujuan eksklusif. wabah
penyakit Covid-19 yang terkenal diseluruh dunia telah meningkatkan kecepatan
penggunaan dan penerimaan kebutuhan buat aplikasi pembelajaran digital. Meskipun
demikian, contoh pembelajaran tradisional dalam hal ini tatap muka masih sangat
penting buat dilaksanakan, terutama buat aktivitas praktikum di laboratorium mirip
pembelajaran terkait suatu pembelajaran galat satunya. Dimasa yang akan tiba, di
penilaian online akan dipertanyakan tentang hal yang berkaitan dengan validitas dan
keadilan. Berkaitan menggunakan hal ini, problem plagiarism serta sikap tanggung
jawab diri dalam pendidikan dan pembelajaran harus diterapkan sebab pendidikan
dimasa yang akan tiba lebih menekankan di konten daripada metode pembelajaran.
Adapun contoh yang mampu diterapkan pengajar pada masa pandemi Covid-19 keliru
satunya merupakan Blended Learning.
Blended learning tidak terlepas berasal pembelajaran e-learning yang berperan
menjadi payung/ landasan pada melaksanakan pembelajaran online atau acapkali kita
dengar menggunakan istilah daring. pelaksanaan pembelajaran daring ini tidak
terlepas asal bantuan teknologi dan komunikasi. E–learning yang digunakan pada
rancangan sistem pembelajaran blended antara lain dapat diartikan menjadi suatu hal
yang bersifat awam serta luas yang membahas ihwal penggunaan macam-macam
teknologi elekronik guna memberikan pembelajaran. Selain itu pembelajaran ini pula
dirancang buat membentuk pengalaman belajar yang optimal. Teknologi elektro yang
dimaksud dapat berupa komputer, smartphone, televisi, internet dan lain sebagainya.
Berkaitan menggunakan hal ini, Rashty mengklarifikasikan rangkaian e-learning dalam
tiga kategori yang terdiri berasal adjunct, mixed/blended, dan fully online.
• Adjunct, di kategori ini pembelajaran dilaksanakan menggunakan bertatap muka
serta dibantu sang sistem penyampaian daring menjadi tambahan, contohnya, buat
membantu pembelajaran dikelas, guru memberikan tugas kepada peserta didik/
mahasiswa buat mencari informasi eksklusif melalui internet, dengan
memanfaatkan berbagai teknologi mirip LCD proyektor serta lain sebagainya.
• Mixed/blended, pada kategori ini pembelajaran dilaksanakan menggunkan sistem
daring dan tatap muka sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan serta artinya satu
kesatuan yang utuh.
• Fully daring, di kategori yang terakhir, hubungan pada aplikasi pembelajaran
dilaksanakan secara daring. dalam kategori ini tidak ada tatap muka sama sekali,
misalnya bahan belajar yang ditautkan melalui hyperlink mirip gambar serta teks.
Dari ketiga kategori tadi, maka bisa diartikan bahwa pembelajaran blended ialah
bagian dari e-learning yang dibuat, dikembangkan, serta dilaksanakan pada rangka
6 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

menciptakan pengalaman belajar guna mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana


yang telah ditentukan. Blended Learning bisa didefinisikan sebagai pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran daring menggunakan tatap muka dalam
waktu yang bersamaan, yang mana kekurangan yang ada pada pembelajaran tatap
muka mampu diintegrasikan menggunakan kelebihan yang terdapat ada pembelajaran
daring menggunakan maksud untuk menunjang pembelajaran yang lebih maksimum.
Pembelajaran blended memberikan pengajar dan siswa lingkungan yang potensial
buat melaksanakan pembelajaran secara efektif.
Dalam melaksanakan pembelajaran blended, ada hal krusial yang wajib
dipahami terlebih dahulu yang berkenaan dengan setting belajar yaitu sesuai (belajar
pada kelas/ tatap muka) serta asinkron (belajar diluar kelas/ daring). Adapun yang
dimaksud dengan setting belajar ialah suatu kondisi dan situasi dimana aktivitas
belajar bisa berlangsung. belajar dalam model blended learning dapat ditinjau di
gambar berikut:

Gambar 1. Setting Belajar dalam Model Blended Learning

IV. KESIMPULAN
Pembelajaran blended learning bisa diterapkan di SD dengan cara offline ataupun
hybrid learning. Pembelajaran dengan blended learning bisa dilakukan menggunakan
menggunakan berbagai macam platform online mirip portal tempat tinggal belajar
https://belajar.kemdikbud.go.id/ , google classroom, Edmodo, web, kipin school dan
sebagainya. Pembelajaran dengan blended learning memiliki kelebihan antara lain: peserta
didik sebagai lebih berdikari dalam belajar, mempunyai motivasi belajar, belajar menjadi
menyenangkan serta siswa tertarik, dapat mempertinggi akibat belajar dan keterampilan
berpikir kritis. Kelemahan di pembelajaran blended learning beberapa peserta didik tidak aktif
pada pembelajaran secara online karena kurang diawasi secara langsung oleh pengajar,
pengajar wajib berupaya melakukan segala cara untuk dapat mengimplementasikan
pembelajaran blended learning. namun hal itu tidak sebagai dilema Bila melihat tuntutan
7 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

pembelajaran era abad ke-21 bahwa pembelajaran harus mampu mengintegrasikan teknologi
sinkron perkembangan zaman. Dalam melaksanakan pembelajaran daring berbasis teknologi,
para pengajar, peserta didik, dan orang tua memiliki pengalaman pula pengetahuan baru
terkait teknologi pembelajaran, terlebih bagi mereka yang gagap teknologi. Harapannya,
adanya inovasi pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan menjadi peluang
buat menunjang kualitas pendidikan di masa yang akan tiba dan bisa bersaing secara dunia.

REFERENSI
Pamungkas, I. A., & Dwiyogo, W. D. (2020, December). Blended Learning Sebagai
Pembelajaran Alternatif Di Era New Normal Pandemi Covid-19. In Seminar
Nasional Keolahragaan.

Purnama, M. N. A. (2020). Blended learning sebagai sarana optimalisasi pembelajaran


daring di era new normal. SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam dan
Multikulturalisme, 2(2), 106-121.

Sari, I. K. (2021). Blended Learning sebagai Alternatif Model Pembelajaran Inovatif di


Masa Post-Pandemi di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2156-2163.

Sya, M. F., Adri, H. T., Kholik, A., Sudjani, D. H., & Lathifah, Z. K. (2021).
INDONESIAN LEARNING: TOWARDS THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF
COMMUNICATIVE COMPETENCE. Indonesian Journal of Social Research
(IJSR), 3(3), 183-189.

Lathifah, Z. K., Adri, H. T., Utami, I. I. S., Sya, M. F., & Uslan, U. (2021). Analysis of the
Effectiveness of Blended-Based Classroom Management During the Covid-19
Pandemic. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2), 147-
162.

Dziuban, C., & Moskal, P. (2020). Blended learning in practice. Journal of Asynchronous
Learning Networks, 14(1), 1-14.

Li, Y., & Ma, W. (2021). Blended learning in higher education during the COVID-19
pandemic: Challenges and opportunities. Journal of Computer Assisted
Learning, 37(1), 1-13.

Wang, Q., Chen, W., Liang, Y., & Liang, R. (2021). Blended learning in the time of
COVID-19: A review of recent research. Journal of Educational Technology
Development and Exchange, 4(1), 1-12.

Panambaian, T. (2020). Penerapan Program Pengajaran dengan Model Blended


Learning pada Sekolah Dasar di Kota Rantau. Journal Analytica Islamica, 9(1),
52-68.
8 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

Astuti, I. Y., & Harun. (2021). Tantangan guru dan orang tua dalam kegiatan belajar
dari rumah anak usia dini pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1441-1463.
doi:https://doi.org?10.31004/obsesi.v5i2.808

Asmuni, A. J. J. P. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-


19 dan Solusi Pemecahannya. 7(4), 281-288.
doi:https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2941

Rahmi, R. (2020). Inovasi pembelajaran di masa pandemi covid-19. Al-Tarbiyah: Jurnal


Pendidikan (The Educational Journal), 30(111-123).

Chaeruman, U. A. (2017). PEDATI Model Desain Sistem Pembelajaran Blended.


Panduan Merancang Mata Kuliah Daring SPADA Indonesia.

Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Madar Maju, Bandung, 1996), Cet.
Ke-VII, h. 32

Sudarsana, I. K., Lestari, N. G. A. M. Y., Wijaya, I. K. W. B., Krisdayanthi, A., Andayani,


K. Y., Trisnadewi, K., ... & Kusumawati, N. A. (2020). Covid-19: Perspektif
Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.

Miarso, Y. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Computer.


Https://Doi.Org/10.1038/Cddis.2011.

Kemendikbud. (2020a). Bersama Hadapi Corona. Jakarta, Indonesia: Kemendikbud.

Yaumi, M. (2018). Media Dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta. Prenadamedia Group.


Widaningsih, I. (2019). Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era
Revolusi Industri 4.0. Uwais Inspirasi Indonesia.

Al-Tabany, T. I. B. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan


Konstektual: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013
(Kurikulum Tematik Integratif/Kti) (3rd ed). Jakarta: Kencana.

Yanti, F. A., Mundilarto, M. P., & Kuswanto, H. (2019). Teori Dan Aplikasi Model
Cooperative Research Project Based Learning di Perguruan Tinggi. Yogyakrta:
Gre Publishing.

Istiningsih. (2020, Juni 11). Learning Innovation in the Pandemic Period Covid-19
[Webinar]. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. https://bit.ly/2ArhXDP

Melhuish, E. C., Phan, M. B., Sylva, K., Sammons, P., Siraj‐Blatchford, I., & Taggart, B.
(2008). Effects of the home learning environment and preschool center experience
9 Penulis/Mekatronika, Tenaga Listrik, dan Teknologi Kendaraan XX (20XX) XX-XX

upon literacy and numeracy development in early primary school. Journal of


Social Issues, 64(1), 95-114.
Haerudin, Cahyani, A., Sitihanifah, N., Setiani, R. N., Nurhayati, S., Oktaviana, V., &
Sitorus, Y. I. (2020). Peran Orangtua Dalam Membimbing Anak Selama
Pembelajaran Di Rumah Sebagai Upaya Memutus Covid-19. Universitas
Singaperbangsa Karawang, 3(1), 1–12.

Valeza, A. R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum
Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang
Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Anda mungkin juga menyukai