Anda di halaman 1dari 19

Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran

Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

KESULITAN GURU DALAM MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN


ONLINE YANG EFEKTIF DI MASA PANDEMI.

Maulida Alfi Dzikriani


(1810510044)
dzikrialfi99@mail.com

Abstract

With the government exclamation for study at home during the pandemic, teachers often
find it difficult to choose effective online learning media for students. Because advances
in information and communication technology require teachers to be able to develop
and innovate in online learning in order to create effective learning. This study aims to
review some theory about the effectiveness of online learning and some factors that
retard the effectiveness of online learning so that it makes learning ineffective.
Therefore in this study will review some effective online learning media for students.
The subject of this research is some online learning media. This study uses a qualitative
approach with the results of effective online learning research that can be obtained by
using several online learning media such as social media, and various application
programs or portal learning.

Keywords: online learning media, effective learning, online learning barrier.

Abstrak

Dengan adanya himbauan dari pemerintah untuk belajar dirumah selama masa
pandemi, para guru sering kesulitan untuk memilih media pembelajaran online yang
efektif untuk peserta didik. Karena kemajuan tegnologi informasi dan komunikasi
menuntut para guru untuk bisa mengembangkan dan berinovasi dalam pembelajaran
daring agar tercipta pembelajarn efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas

1 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

beberapa toeri tentang efektifitas pembelajaran online dan beberapa faktor yang
menghambat efektifitas pembelajaran daring sehingga menjadikan tidak efektifnya
pembelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan mengulas tentang beperapa
media pembelajaran online yang efektif untuk peserta didik. Subjek penelitian ini adalah
beberapa media pembelajaran oline. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan hasil penelitian pembelajaran online yang efektif dapat diperoleh dengan
menggunakan beberapa media pembelajaran oline seperti medsos, dan berbagai progam
aplikasi atau portal learning.
Kata kunci: pembelajaran efektif, penghamabat pembelajaran daring,
media pembelajaran online,.

A. Pendahuluan

Dunia pendidikan merasakan dampak Akibat pandemi virus covid 19, hamper
semua peserta didik didunia terganggu kegiatan sekolahnya dan berdampak pada
pendidikan mereka dimasa depan. Dan hal itu juga dirasakan di Indonesia yang
berdampak pada sektor pendidikan. Dampak yang paling dirasakan adalah peserta
didik dintstasi penyelenggara pelayanan pendidikan, seperti semua sekolah disemua
tingkatan, semua Lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri hingga jenjang
perguran tinngi. pemerintah memberlakukan kebijakan study at home dengan
sistem online(daring). Hal ini menjadikan perhatian para guru dalam memilih
media pembelajaran yang tetap efektif. Karena pada dasarnya para guru masih
kasulitan dalam memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Banyak
sekali hambatan-hambatan yang dialami oleh para guru dalam menyampaikan
materi kepada pesrta didik karena belum terbiasa dengan pembelajaran secara
virual. Dan akibatnya terjadi ketidakefektifan dalam pembelajaran. Oleh karena itu
prosedur pembelajaran online yang dipakai para pendidik harus memenuhi standar
efektifitas. Pembelajaran daring tidak hanya pemberian tugas melalui internet. oleh
karena itu para pendidik harus mampu berinovasi dalam penyampaian materi
pembelajaran secara daring dengan menggunakan media internet. Pendidikan diera
4.0 tidak lagi perihal apa yang dipelajari melainkan bagaimana caranya belajar.

2
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Untuk itu seorang pendidik sangat diperlukan dalam hal membibimbing peserta
didik tentang bagaimana tata cara belajar menggunakan internet. Dalam
pembelajaran online seharusnya mendorong siswa untuk menjadi kreatif dengan
mengakses sebanyak-banyaknya dalam pencarian ilmu pengetahuan. Jadi dalam
study at home tidak hanya peran seorang guru yang dibutuhkan tetapi juga orang
tua dalam memantau belajar anak. Dan jika hal tersebut terjalin dengan baik dan
saling berkesinambungan maka akan menjadikan pembelajaran berjalan secara
efektif. Karena peran guru dan orang tua berjalan secara selaras. Tetapi jika hal
tersebut berjalan dengan tidak normal atau dalam arti tidak terjadi secara selaras
karena ada faktor yang mengahambat efektivitas pembelajaran seperti keterbatasan
dalam penguasaan tegnologi yang tidak mampu dikuasai oleh pendidik dizaman
sekarang, maka akan menghambat terciptanya pembelajaran daring yang tidak
efektif.

Pelaksanaan pembelajaran di era teknologi harus mengacu pada peraturan


pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan harus dilakuakan disemua bidang
pendidikan. Menurut PP No. 32 pasal 19 tahun 2013, sudah dijelaskan bahwa
untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru menjadi salah satu faktor dan
memegang peranan terpenting dalam pendidikan. bahkan, slameto mengemukakan
(dalam Yulna, dkk., 2016:244) bahwa guru memegang peranan yang sangat besar
dalam pendidikan. dalam upaya pencapaian mutu pendidikan, guru mempunyai
tanggung jawab untuk mendorong, membimbing serta memberi fasilitas kepada
siswa. Keberhasilan penyelengaraan pendidikan daring dimasa pandemi ini tidak
terlepas dari peran seorang guru. Tidak hanya disekolah saja, guru dimasa
pembalajaran daring saat ini juga harus mampu menciptakan pembelajaran yang
kondusif dan efektif. Sehingga para siswa terhindar dari rasa bosan dan tetap
tercipta kondisi belajar yang efektiktif, interaktif dan efesien. Media pembelajaran
yang inovatif dan kreatif sekaligus mengikuti perkembangan zaman sekarang telah
dikembangkan oleh para praktisi pendidikan. para peneliti telah menguji secara
empiris, efektivitas dan penerepan media pembelajaran dalam peningkatan kualitas

3 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

pembelajaran. Sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran online


yang kreatif bisa meningkatkan motivasi dalam belajar siswa. Untuk mengikuti
perkembangan era milenial dan teknologi informasi, dunia pendidikan diharapkan
untuk menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum di era sekarang. Hal tersebut menjadikan guru sebagai
fasilitator dimasa pandemi ini, agar bisa mengetahui dan merancang model
pembelajaran baru atau kreatif, inovatif, menarik, serta mudah dipahami oleh
peserta didik. Dapat mengikuti perkembangan pembelajaran zaman sekarang,
merupakan pelaksanaan dalam hal pembelajaran di abad pengetahuan. Setiap orang
dapat belajar dimana saja, kapan saja dan Bersama siapa saja yang dinginkan. Itulah
pembelajaran diabad pengetahuan atau yang biasa dikenal dengan pembelajaran
berbasis computer (Kunarto, 2017). Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut,
seharusnya pendidik dapat melaksanakan pembelajaran yang berbasis onlin atau
daring terutama dimasa pandemi ini. Salah satu cara yang bisa diaplikasikan adalah
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis daring.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang luar


biasa terhadap kemajuan dunia pendidikan. Oleh karena itu kemajuan terhadap
metode pembelajaran banyak mengalami perkembangan, baik metode pembelajaran
secara individu, media pembelajaran, ataupun proses pembelajaran. Dan
implementasi dari perkembagan teknologi informasi tersebut kini diterapkan
melalui e-learning. Penerapan ini merupakan sebuah kontribusi dalam perubahan
proses pembelajaran. Dimana dimasa pandemi proses belajar tidak lagi hanya
mendengarkan uraian materi dari guru. Tapi peserta didik juga melakukan aktifitas
lain seperti, mengamati, dan mempraktikan. Untuk itu pemilihan media
pembelajaran harus tepat. Setiap guru bisa berkreasi dalam menrencanakan dan
menyusun model pembelajaran (Mulyaningsih & Zahidin 2017). Penduduk dunia
sudah cukup lama untuk mengetahui internet sebagai salah satu akses komunikasi
yang berhasil dikeluarkan oleh TIK. Tahun 1962, revolusi teknologi digital
diprakarsai oleh J.C.R lickder dan dikenal dengan communication network di
bidang komunikasi dan telekomunikasi (kunarto & asyhar, 2017). Dan pada tahun
1990-an mulai berkembang yang Namanya media sosial (medsos). Medsos
merupakan sebuah media daring yang memudahkan para penggunya untuk dapat

4
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

berkomukiasi atarmuka, berpartisipasi dan berbagi apapun kepada orang lain. Ada
banyak sekali medsos , adapun jenis medsos yang sering digunakan oleh penguna
media sosial antara lain, facebook(fb), whatsaapp (WA), Instagram (IG), twiter
(Twt), youtube (Ytb). Karena eksistensinya dan fitur yang mendukung, medsos juga
bisa digunakan menjadi salah satu rekomendasi media pembelajaran. Sealain
medsos ada juga media pembelajaran yang bisa digunakan. Rusman (2012:291)
menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melaui
jaringan internet. Pembelajaran menggunakan web atau yang disebut “web based
learning” adalah salah satu implementasi pembelajaran elektronik (e-learning)
yang bisa digunakan sebagai referensi media pembelajaran daring dimasa pandemi
ini. Jadi berdasarkan pada penjelasan yang telah dipaparkan diatas, menimbulkan
pertanyaan media pembelajaran apa saja yang cukup efektif untuk digunakan
sebagai pembelajaran oleh para pendidik yang tepat disaat masa pandemi.
Mengingat ada banyak sekali media sosial dan website yang terdapat di internet.
Dan sebelum memilih media pembelajaran, apa saja faktor yang menghambat
efektifitas pembelajaran daring. Jenis pendekatan penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (library research) yaitu jenis penelitian berdasarkan kajian studi
literatur dengan cara mengumpulkan sumber pustaka atau mencari referensi dari
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan. Penelitian ini
memfokuskan terhadap berbagai teori, studi, prinsip atau gagasan terdahulu yang
di gunakan untuk mememecahkan rumusan masalah yang ditemukan dan dapat
menyimpukan bagaimana gambaran yang digunakan untuk menggunakan media
pembelajaran daring yang efektif dimasa pandemi (Kunarto, jurnal ILL:2017)

B. Pembahasan

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih mendalam mengenai media


pembelajaran yang efektif dimasa pandemi, kita harus mengetahui tentang beberapa
definisi dan teori tentang pembelajaran yang efektif. Jadi pembahasan pertama yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran yang efektif

Pembelajaran adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pembelajaran terdiri dari dua kata: (Ahmad Sabri, 2010:31)

5 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

a. Belajar menunjukan apa yang dilakukan seorang subjek yang menerima


pelajaran.

b. Mengajar menunjukan apa yang harus dilakukan seorang pengajar.

Belajar adalah suatu proses dan merupakan suatu unsur yang sangat penting
dalam suatu proses kegiatan pembelajaran di setiap jenis dan jenjang
pendidikan. hal ini menunjukan bahwa berhasil atau kurang berhasilnya suatu
tujuan pencapaian pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan rumah atau keluarga
(Muhibbin Syah,2010:87).

Belajar merupakan sesuatu yang membawa perubahan (dalam arti behavior


changers, actual maupun potensial. Secara kuantitatif belajar adalah suatu
kegiatan yang menambah kemapuan kognitif dengan fakta yang sebanyak-
banyaknya, belajar dalam hal ini dilihat dari banyaknya materi yang didapatkan
siswa. Dilihat dari aspek institusional, belajar dilihat sebagai proses
pengabssahan terhadap kemampuan penguasaan siswa terhadap materi yang
telah diterima, dimana semakin bagus mutu pengajaran seorang pendidik maka
semakin bagus pula hasil belajar siswa.

Pembelajaran secara umum merupakan suatu proses perubahan yaitu


perubahan dalam hal tingkah laku sebagai hasil interaksi seseorang dengan
lingkunganya. Secara sempurna pembelajarran merupakan sebuah proses yang
dilakukan oleh seorang individu untul melakukan perubahan baru secara
menyeluruh untuk pengalaman diri sendiri dalam interaksi dengan
lingkunganya. Adapun pengertian yang berbeda mengenai pembelajaran
diantaranya pembelajaran dan latian. Keduanya merupakan suatu komponen
yang saling berkaitan walaupun tidak sama. Keduanya membuat perubahan
perilaku aspek yang berubah karena latihan, karena latihan merupakan
perubahan dalam bentuk kemampuan atau keterampilan.

Pemnelajaran sendiri merupakan sesuatu yang saling berkaitan dengan


belajar . dimana kata pembelajaran merupakan bentuk terjemahan dari kata-
kata instruction. Istilah tersebut banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
kognitif- Nalistik, yang menjadikan siswa sebagai sumber kegiatan.

6
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Berkaitan dengan istilah pembelajaran sebagai prinsip utama dalam proses


pembelajaaran adalah proses partisipasi seluluruh atau sebagian besar potensi
diri siswa (fisik dan non fisik) dan manfaatnya bagi diri untuk kehidupan
dimasa sekarang dan masa depan. Pembelajaran merrupakan suatu usaha yang
disengaja, bertujuan dan terkendali supaya orang lain belajar atau menjadikan
perubahan yang cukup menetap pada diri orang lain. Usaha ini bisa dilakukan
seseorang atau suatu kelompok yang memiliki kemampuan dan kompetensi
dalam mendisain dan mengembangkan sumber belajar yang dibutuhkan.

Pembelajaran yan efektif merupakan pembelajaran yang menghasilkan


belajar yang berguna dan bertujuan kepada para peserta didik melalui aturan
yang tepat. Definisi ini mengandung dua penunjuk yang penting, yaitu
terjadinya belajar pada peserta didik dan yang dilakukan pendidik(Tatta, forum
pedagogic, 2, juli 2014:132-134) Oleh karena itu dimasa pandemi ini prosedur
pembelajaran harus tetap digunakan walaupun tidak dilakukan secara tatap
muka atau tidak terjadi secara non fisik, namun proses partisipasi siswa harus
tetap dilakukan untuk mengambil manfaat dari penggunaan teknologi dan bukti
peserta didik belajar akan dijadikan fokus dalam upaya pembinaan efektivitas
pembelajaran daring dimasa pandemi.

2. Faktor-faktor yang menghambat efektivitas pembelajaran daring

Sebelum melakukan pembahasan lebih jauh ada baiknya untuk sedikit


menilik terkait definisi dan perbedaan antara pembelajaran secara konvensional
dan secara online, pembelajaran secara konvensional merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan dengan menggabungkan satu atau lebih metode
pembelajaran dan guru mrmpunyai peran penting dalam pendekatan ini,
adapun metode yang digunakan berupa penjelasan secara tatap muka,
pemberian tugas serta tanya jawab, sedangkan e-learning dapat didefinisikan
sebagai pembelajaran berbasis teknologi dimana bahan belajar dikirim secara
elektronik ke peserta didik jarak jauh menggunakan jaringan komputer.
Perbedaan utama antara kedua hal tersebut terdapat pada media dimana sebuah
instruksi di jalankan, pada metode konvensional penyedia pembelajaran
memliki kontrol penuh atas lingkungannya dimana mereka akan melakukan
segala perubahan kapanpun mereka inginkan, serta kualitas penyampaian
materi masih sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya kemampuan

7 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

dan kepribadian guru, proses adaptasi dengan lingkungan sekitar dan


pembuatan modul sebagai materi pendukung, sementara dalam situasi e-
learning penyedia pembelajaran dipisahkan dari pelajar oleh dunia maya,
dimana kemampuan untuk beradaptasi serta perubahan sudah tidak lagi
tersedia. Selain perbedaan mendasar seperti telah dijelaskan di atas,
pembelajaran secara konvensional dan daring/online juga memiliki kekurangan
masing – masing diantaranya dari respon yang didapatkan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari tabel berikut (Roman dkk, seminar sainteks, januari 2019)

Tabel 1. Perbandingan Kekurangan antara pembelaja

Pembelajaran tradisional E-learning

1.Terlalu bergantung kepada pengajar -Kurangnya cepatnya umpan balik yang


dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar

2.Terbatas oleh waktu dan lokasi -Pegajar membutuhkan waktu lama untuk
mempersiapkan diri

3.Semakin hari biaya pembelajaran semakin -Terkadang membuat beberapa


orangmerasa mahal tidak nyaman

-Adanya kemungkinan
muncul perilaku frustasi, kecemasan dan
kebingungan

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa pembalajaran tradisional dan


pembelajaran daring memiliki kekurangan masing-masing. Tapi kekurangan
pembelajaran daring lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran
tradisional. Dan kekurangan tersebut juga termasuk dalam faktor-faktor
internal yang menghambat efektivitas pembelajaran daring. Selain hal tersebut
ada beberapa faktor eksternal lain yang menghambat efektivitas pembelajaran
daring dimasa pandemi misalnya penguasaan teknologi yang renah, jaringan
internet, keterbatasan sarana dan prasarana yang tidak dimiliki setiap peserta

8
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

didik terutama didaerah yang pendidikanya belum tersentuh tegknologi, serta


keterbatasan ekonomi yang tidak mampu menunjang jalanya pembelajaran
daring yang serba teknologi. Semua fakor tersebut menjadi kesulitan guru
dalam menyampaikan pembelajaran daring secara efektif. Hal tersebut harus
menjadi perhatian khusus bagi para pendidik untuk tetap melakukan
pembelajaran dimasa pandemi ini

3. Media pembelajaran daring yang efektif

a. Whatsaap sebagai media pembelajaran daring

Dengan menggunakan konsep e-learning sebagai infrastruktur


pembelajaran berbasis content, dimungkinkan materi yang disajikan dapat
disesuaikan (flexibelity) dengan kebutuhan pengguna, sedangkan istilah e-
learning sama dengan komunikasi dalam suatu lingkungan dimana
komunikasi merupakan salah satu hal paling penting. Dengan
perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, komunikasi dapat
dilakukan berbagai berbagai cara, salah satunya yang sekarang berkembang
adalah melalui aplikasi WhatsApp. Aplikasi ini juga dapat menjadi salah
satu referensi media pembelajaran daring yang cukup efektif dengan
berbagai fiturnya.

1) Integrase aplikasi

Sistem yang dibangun didalam penelitian ini bersifat rekayasa,


artinya sistem sebelumnya sudah ada tetapi dikembangkan dengan sistem
baru melalui penambahan beberapa aplikasi yang dapat diintegrasikan
melalui sistem lama tersebut. Rancangan dari sistem dapat disajikan pada
gambar 1, yang terdiri dari beberapa bagian yang saling bekerjasama
diantaranya, web browser, web server, user, database server dan facebook
application. Detail dari rancangan sistem tersebut adalah:

9 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

Web browser User


Presentation tier

WhatsApp
Server Application Aplication add
on
Middle logic tier Gambar
Teknologi server
sript
Data tier

Database

Gambar 2 Perencanaan Pengembangan Sistem

Dari gambar 1, dapat dijelaskan bahwa:

- Web browser digunakan untuk memperoleh informasi dengan format hypertext.

-Web browser mengirimkan (request) ke web server, dan menampilkan ke


pengguna.

- Web server memberikan jawaban (response) dari permintaan (request) web


browser. ]

-Web server melayani request dari web browser.

-User sebagai pengguna atau pelaku sistem

- Database server sebagai media untuk menyimpan informasi atau data yang ingin
ditampilkan ke user

- WhatsApp application sebagai aplikasi yang diintegrasikan melalui sistem


(Web.WhatsApp)

10
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Adapun jenis konten WhatsApp yang digunakan antara lain:

a) Chat Group Konten ini digunakan untuk integrasi antara dosen dengan mahasiswa
yang berlangsung dalam waktu nyata.

b) Fasilitas Share Dokumen Konten ini digunakan untuk membantu kelompok


belajar mengirim dokumen dalam bentuk file

c) Kamera Konten ini digunakan untuk membagi beberapa kegiatan untuk


membutuhkan gambar yang diambil pada sebuah kegiatan

d) Galeri Konten ini digunakan untuk membagi atau mengirimkan gambar/video


yang telah tersimpan sebelumnya.

e) Audio Konten ini digunakan untuk membagi file berbentuk suara.

f) Youtube Video Box Aplikasi yang digunakan untuk berbagi koleksi dan sharing
video di WhatsApp.

g) Dropbox Aplikasi yang digunakan adalah untuk berbagi file perkuliahan. (Andika,
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 2 oktober,2017)

b. Web sebagai media pembelajaran daring

Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based
learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran
elektronik (e-learning). Salah satu platform yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran interaktif ialah Schoology dan google classroom.

1) Schoology

Pengertian Schoology menurut Tugiyo Aminoto dan Hairul Pathoni


(2014: 21) merupakan website yang memadu e-learning dan jejaring
sosial. Konsepnya sama seperti edmodo, namun Schoology
mempunyai banyak kelebihan. Membangun elearning dengan
Schoology juga lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan
menggunakan moodle, yaitu karena tidak memerlukan hosting dan
pengelolaan Schoology (lebih user friendly). Tentu fiturnya tidak
selengkap moodle, namun untuk pembelajaran e-learning sudah

11 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

sangat memadai. Fitur-fitur yang dimiliki Schoology adalah sebagai


berikut: Courses, Group, Discussion, Resources, Quiz, Attendance,
dan Analytics.

Terdapat tiga cara untuk login ke akun Schoology, antara lain: a.


Basic, terdiri dari: (1) Instruktur, sign up untuk pemilik akun
Schoology. (2) Siswa/Mahasiswa, memerlukan sebuah akses kode
yang disediakan oleh guru/ dosen. (3) Orang tua, memerlukan sebuah
akses kode yang disediakan oleh guru/dosen,dan b. Enterprise, untuk
sebuah institusi atau sekolah yang mengelola guru dan pembelajaran
dengan fungsional dan administrasi pendidikan.

Adapun menu-menu yang terdapat dalam aplikasi Schoology


antara lain: a)Courses, dengan menu courses, pengguna dapat
membuat kelas baru, bergabung dengan kelas yang sebelumnya sudah
ada atau browsing melalui daftar kelas yang telah ditetapkan.
b)Groups, berfungsi seperti pesan dinding di mana anggota grup juga
dapat mem-posting pesan dinding. Ketika

bergabung dengan sebuah grup, pengguna dapat mencari bagian dari


grup yang pengguna inginkan. c)Resources, untuk menjaga, melacak
dokumen, file, dan gambar yang pengguna upload dalam
kelas.d)Recent Activity, untuk menampilkan berita terbaru yang
terdapat pada akunSchoology. Kita dapat memposting dan meng-
update dalam akun serta memilih halaman mana yang akan pengguna
posting. e.) Calendar, untuk menampilkan halaman kalender yang
telah diposting sebelumnya di Recent Activity.f)Messages, untuk
mengirimkan pesan atau melihat pesan antara sesama pengguna

12
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Schoology, dan g)People, untuk dapat melihat daftar pengguna dalam


suatu kelas.

Berdasarkan menu-menu yang terdapat dalam aplikasi schoology


sebagaimana dijelaskan di atas, maka langkah-langkah mendesain
media pembelajaran dapat ditempuh dengan cara berikut:

a) Membuat Course Pada schoology course bisa kita samakan


sebagai mata kuliah/mata pelajaran, oleh karena itu langkah
pertama untuk melakukan proses belajar mengajar pada
schoology adalah membuat course.Sectionname biasanya
digunakan untuk membuat Kelas, misalnya saja anda
mengajar 1 mata kuliah yang sama pada beberapa kelas yang
berbeda. Dengan menggunakan sectionpengajar akan
dimudahkan untuk mencopy seluruh materi, tugas maupun
ujian yang sudah anda buat pada kelas A misalnya ke kelas B
tanpa harus membuat atau menguploud dari awal lagi.

b) Menggunakan Accsess Code Sebagai student atau


mahasiswa,untuk mendapatkan akses masuk ke dalam course

yang ada harus memiliki access code. Penggunaan access


code secara default bersifat terbuka, artinya siapa saja yang
memiliki access code bisa langsung masuk ke dalam course
yang sudah dibuat. Namun, untuk menghindari adanya
doubleuser atau adanya user yang tidak diinginkan maka bisa
menambahkan feature require approval.

c) Menambahkan Materi dengan Course Material Course


material adalah bagian inti dari sebuah proses belajar
mengajar. Pada course material inilah tempat untuk membuat

13 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

berbagai macam kebutuhan dalam proses belajarmengajar.


Terdapat beberapa bagian pada course material yakni: 1)
Assignments 2) Tests/Quizzes, 3) Files and Links, 4) External
Tools, 5) Discussions, 6) Pages, dan 7) Media Album.
Ketujuh feature ini bisa digunakan untuk meunjang segala
aktifitas dosen untuk mengajar dan memberikan penilaian.
Dosen/ guru dapat membuat tugas bagi mahasiswa pada
schoology, dengan memanfaatkan tombol AddMaterial yang
ada di bagian atas Course Material, kemudian klik Add
Assignment. Sebelum membuat Assignment dosen/guru juga
bisa membuat folder terlebih dahulu untuk merapikan
tampilan pada Course Material.

2) Google classroom

Keterampilan abad 21 harus dimiliki serta berbagai macam


teknologi sudah seharusnya diterapkan dalam pengajaran di kelas
(Yustanti & Novita, 2019) Google classroom adalah Sistem
Manajemen Pembelajaran yang di tawarkan oleh Google untuk
pendidik.Aplikasi ini menyediakan lokasi sentral untuk
berkomunikasi dengan peserta didik, mengajukan pertanyaan, dan
membuat tugas (Sudarsana, Putra, Astawa, & Yogantara, 2019)

Berdasarkan hasil studi pustaka, dapat dirangkum bahwa


penggunaan media pembelajaran dengan e-learning berbasis virtual
class menggunakan google classroom memberikan kemudahan
kepada pengguna untuk mendapatkan banyak materi dari internet.
Pembelajaran berbasis virtual membuat kegiatan berlangsung secara
interaktif antara pendidik dan peserta didik

14
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Penggunaan google clasroom tidak perlu melakukan proses


instalasi yang rumit. Setelah seorang administrator melakukan setup
account Google, pendidik dan peserta didik bisa menggunakan
google classroom dengan akun email Google masing-masing. Kelas
virtual dapat dibuat dengan google classroom. Tahapan yang
dilakukan adalah masuk ke setup account Google terlebih dahulu,
kemudian klik Google apps → Classroom. Adapun fitur yang
terdapat pada google classroom antara lain:

a) Forum: Fitur ini merupakan tempat interaksi antara


pendidik dan peserta didik. Ketika pendidik membagikan
bahan ajar, tugas, maupun pertanyaan maka akan muncul
pemberitahuan di forum tersebut.

b) Tugas Kelas: Fitur ini merupakan tempat bagi pendidik


untuk membuat tugas.

c) Anggota: Pada fitur ini, pemilik akun dapat melihat


jumlah anggota termasuk pendidik dan peserta didik, dan
pendidik juga dapat menambahkan anggota peserta didik
dengan memasukkan username e-mail peserta didik.

d) Google Kalender: Pendidik dapat membuat schedule time


pada fitur ini.

e) Folder Drive Kelas: File-file yang sudah diupload akan


tersimpan dalam google drive.

f) Tugas: Fitur ini untuk membagikan tugas, baik berupa


Microsoft Word, Power Point, atau media lainnya.

15 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

g) Tugas Kuis: Pendidik dapat membuat kuis dengan


bantuan google form, baik berupa pilihan ganda maupun
uraian. Selain itu, fitur ini juga disertai dengan informasi
batas waktu; sehingga ketika peserta didik sudah
mengerjakan tugas, maka sistem akan mencatat waktu
pengumpulan tugas oleh peserta didik dan pendidik bisa
melihat status pengumpulan tugas peserta didik, terlambat
atau tepat waktu. Selanjutnya, pendidik bisa memberikan
penilaian terhadap tugas yang dikerjakan oleh peserta
didik.

h) Pertanyaan: Pendidik dapat membuat pertanyaan secara


online dan masing-masing peserta didik dapat
memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.

i) Bahan Ajar: Pada fitur ini, pendidik dapat membagikan


bahan ajar baik berupa Microsoft word, Power Point,
video, maupun media lainnya. (Erfin,2019:50-51)

Penggunaan aplikasi google classroom juga dapat


mengasah kemampuan literasi data dan literasi teknologi peserta
didik. Hal tersebut disebabkan peserta didik terlibat langsung
dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan internet sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, pendidik 4.0
memerlukan open growth mindset, yakni cara berpikir yang
mengembang dan terbuka (Kasali, 2018)

Itulah beberapa media pembelajaran online yang dapat


digunakan oleh para pendidik dimasa pandemi untuk
meminimalisir ketidakefektifan pembelajaran. Media-media

16
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

tersebut merupakan media pembelajaran yang cukup efektif dan


mudah diakses serta tidak memerlukan banyak biaya.

C. Kesimpulan

Kefektifan pembelajaran dimasa pandemi memang tidak bisa berjalan dengan


sempurna, banyak kesulitan yang dialami para pendidik dalam penyampaian materi
pembelajaran. faktor internal dan faktor eksternal sering kali menjadi penghambat
efektifitas pembelajaran dimasa pandemi. Tapi untuk meminimalisir hambatan
tersebut, pemilihan media pembelajaran harus sangat diperhatikan. Dengan
menggunakan media pembelajaran online yang mudah diakses dan terjangkau dapat
menggunakan media pembelajaran melalui whatsaap dan melalui beberapa website
seperti schoology dan google classroom.

Penerapan e-learning akan berjalan maksimal apabila diikuti dengan beberapa


sukses faktor pendukung, diantaranya adalah dimensi sistem, dalam dimensi sistem
terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu kualitas sistem dan
infrastruktur, kualitas informasi dan pembelajaran dan kualitas institusi dan
layanan, dan khusus di Indonesia regulasi menjadi hal dasar yang harus segera
diselesaikan melalui permenristekdikti untuk mengatur dan menjadi acuan kepada
pihak sekolah maupun universitas untuk mulai menggalakkan sistem pembelajaran
e-learning. Oleh sebab itu Indonesia dengan jumlah penduduk yang hampir
mencapai 270 juta harus melakukan pembenahan terutama pada sektor infrastruktur
dan regulasi ini bertujuan agar pendidikan dan pemanfaatan daring di Indonesia
berjalan secara maksimal dan merata dan juga berjalan berdasarkan peraturan yang
berlaku

DAFTAR PUSTAKA

Daulae Tatta Herawati (2014). Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif. Forum


Paedagogik Vol. 06, No.02 Juli

17 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam


Maulida Alfi D.

Kasali, R. 2018. Disruption. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kuntarto, Eko. 2017. “Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan


Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi”. ILEAL(Indonesian Language Education
and Literature. Volume 3, Nomor 1. Universitas Jambi.

Kuntarto, E. & Asyhar, R. (2017). “Pengembangan Model Pembelajaran Blended


Learning Pada Aspek Learning Design dengan Platform Media Sosial Online
Sebagai Pendukung Perkuliahan Mahasiswa”. Repository Unja.
Https://repository.unja.ac.id/cgi/users/home?
screen=EPrint::View&eprintid=626

Kuntarto Eko (2017) Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan


Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi journal Indonesian Language Education
and Literature Vol. 3, No. 1, Desember
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/

Mulyaningsih, I, Nurfiana, N, & Zahidin, M. A. (2017). “Pengembangan


Pembelajaran Berbasis Riset Di Jurusan Tadris Bahasa Indonesia FITK, IAIN
Syekh Nurjati Cirebon” dalam jurnal Indonesian Language Education and
Literature, Vol. 2, No. 2 DOI http://dx.doi.org/10.24235/ileal.v2i2.1388.

Nurfalah Erfin. 2019. Optimalisasi E-Learning berbasis Virtual Class dengan


Google Classroom sebagai Media Pembelajaran Fisika. Physics Education
Research Journal Vol. 1 No. 1 (2019), 46-55

Panggodian Roman Ardianto, dkk, (2019) Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi


Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. seminar sainteks,
januari 2019

Prajana Andika,( 2017) Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Dalam Media


Pembelajaran Di Uin Ar-Raniry Banda Aceh Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi, 2 oktober, 2017.

Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta: Quantum


Teaching, 2010.

18
Kesulitan Guru Dalam Memilih Media Pembelajaran
Online Yang Efektif Di Masa Pandemi

Sudarsana, K., Putra, M. A., Astawa, N. T., & Yogantara, W. L.2019. The Use of
Google Classroom in The Learning Process. Journal of Physics

Syah, Muhibbin, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.


Remaja Rosda Karya, 2010

Tyasititi, dkk. 2014. Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra Kelas VII Smp
Akselerasi. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya. Volume I Nomor 3, April 2014.

Yulna, dkk. 2016. “Pelatihan Metode Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan


Profesionalisme Guru SMA”. Jurnal Pelangi. Vol. 8, Nomor 2 Juni 2016, hal.
243-249. ejournal.stkip-pgri- sumbar.ac.id/index.php/pelangi.

Yustanti, I., & Novita, D. 2019. Pemanfaatan E-Learning Bagi Para Pendidik Di
Era Digital 4.0.Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas PGRI Palembang

19 Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai