Anda di halaman 1dari 6

Nama : Derita Wati, S.

Pd
Sekolah : SDN 43 Kubu Raya

1. Pengaruh Dunia Digital Terhadap Proses Belajar Mengajar

Dijaman sekarang ini atau yang sering kita sebut juga sebagai era yang modern ini, banyak
perkembangan teknologi saat ini yang tidak bisa dihindari, kehidupan anak-anak remaja jaman
dahulu sangat jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak remaja jaman sekarang. Pembelajaran
pada jaman sekarang pun sangat berbeda dengan pembelajaran pada jaman dahulu. Kini teknologi
digital sudah memasuki seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan. Perkembangan teknologi
dan informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya
terhadap dunia pendidikan.

Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan
perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama
penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Dalam perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat dibarengi dengan munculnya
peralatan dan aplikasi yang sangat mudah dipelajari dan dimanfaatkan menjadi media pembelajaran.
Peralatan teknologi yang sudah sangat familiar dikalangan masyarakat adalah gadget yang banyak
memiliki fitur-fitur aplikasi yang mudah untuk digunakan dalam mencari informasi pembelajaran,
dalam gadget sudah banyak memiliki aplikasi media sosial yang bisa digunakan dalam mencari
materi pembelajaran dan sangat mudah dalam pengoprasiannya. Dengan sangat mudahnya
mengakses perkembangan teknologi melalui jaringan internet ilmu pengetahuan sangat mudah
diakses dan disebarluaskan, bahkan dengan bantuan teknologi ini pendidik maupun peserta didik
mampu menerapkan pembelajaran tanpa melaksanakan tatap muka atau menggunakan aplikasi
online. Hal ini mengindikasi bahwa peran teknologi sangat signifikan dalam pembelajaran yang
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. 

2. Manfaat Dan Dampak Buruk Yang Terjadi, Dari Era Digital Dalam Dunia Pendidikan

Adanya informasi yang digunakan untuk media pembelajaran dapat berdampak positif bagi para
siswa, yaitu mereka bisa lebih mudah dalam mencari informasi yang diperlukan selama proses
pembelajaran. Media yang bisa digunakan adalah dengan menyediakan komputer dan Internet di
tiap-tiap sekolah. Manfaat teknologi dalam dunia Pendidikan:

a. Menambah Informasi
b. Meningkatkan Kemampuan Belajar
c. Memudahkan Akses Belajar
d. Materi Lebih Menarik
e. Meningkatkan Minat Belajar
Dengan adanya percepatan informasi ini maka seharusnya bisa mempermudah pendidikan. Namun
yang terjadi tidaklah demikian, derasnya informasi ternyata tidak selalu berdampak positif. Dampak
positif dan negatif adalah sesuatu yang pasti dalam setiap hal, termasuk dengan teknologi informasi
yang maju di era digital ini.Disamping adanya kemajuan teknologi informasi ternyata dibalik itu
adapula beberapa dampak negatif yang ditimbulkan pada dunia pendidikan, diantaranya adalah
sebagai berikut:

a. Membuat Sebagian Siswa Tidak Fokus


b. Siswa Lebih Suka Game Online
c. Menurunkan Minat Belajar Siswa.

3. Pentingnya Bagi Guru Untuk Memahami Teknologi

Dalam dunia pendidikan penyampaian informasi dengan menggunakan IT sangat penting dalam
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dan penilaian dapat melakukan IT misalnya
menggunakan computer, laptop dan HP. Lewat media ini maka proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan penilaian menjadi lebih efisien dalam penggunaan kertas.

Dalam dunia pendidikan, IT juga memegang peranan penting untuk mensukseskan proses belajar
mengajar. Apalagi saat ini sedang diterapkannya Kurikulum merdeka yang berbasis TIK. Yang artinya
bahwa disetiap mata pelajaran akan terintegrasi IT. 

Kenapa guru dituntut menguasai IT karena segala bentuk informasi melalui IT adanya TES UKG
berbasis computer, Pengisian data pegawai juga menggunakan aplikasi IT, seperti SIKEPO, SIMPEG,
Dapodik dan lain-lainnya. Untuk itu guru di wajibkan menguasasi IT.

Sudah seharusnya guru dan siswa di Zaman era digital dalam dunia pendidikan memahami IT untuk
mengembangkan diri dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan.

4. Peran Guru Di Era Digital

Seiring waktu berjalan, tantangan guru di era digital kian berat dan kompleks. Setiap guru harus
mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman, dengan terus melakukan update informasi.
Tepatnya, di era yang serba digital ini, setiap guru harus mampu beradaptasi dengan cara mengubah
metode pembelajaran agar sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan siswa.

Agar tidak ketinggalan informasi yang berubah sangat cepat, seorang guru harus terus melakukan
updating informasi. Hal ini penting guru lakukan untuk mendukung kelancaran proses belajar
mengajar di kelas. Pembelajaran di era digital, termasuk model pembelajaran daring, di tengah
pandemi covid-19, menuntut seorang guru untuk lebih kreatif mencari cara pembelajaran yang
efektif.

Belajar di era digital itu sendiri tidak mengenal ruang dan waktu. Seorang guru harus mampu
membawa siswa ke dalam dunia maya dengan segala sifat-sifatnya yang serba digital. Guru di era
digital juga bukan semata-mata berperan sebagai tenaga pengajar yang memberikan ilmunya
kepada para siswa.

Saat ini, tantangan guru juga semakin besar dan kompleks. Lantas, bagaimana guru menghadapinya?
Berikut beberapa peran strategis guru dalam bidang pendidikan di era yang serba digital ini:
 Mengajarkan Konsep Abstrak
 Mengajak Siswa Belajar Aktif
 Menjadikan Pintar Sekaligus Kreatif
 Menguasai Bahasa dan Budaya
Sebagai kesimpulan, tugas dan tanggung jawab guru di era digital ini kian kompleks. Guru memiliki
peran yang lebih besar dari sekadar memberikan ilmu kepada peserta didik. Lebih dari itu, seorang
harus harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi murid-muridnya. Guru harus
mampu mengubah perilaku murid-murid menjadi pribadi yang mulia dan terpuji.

Disinilah peran guru yang tidak akan bisa tergantikan oleh teknologi apapun. Yakni, cara mendidik
seorang guru yang berbeda dengan media-media pembelajaran. Seorang guru ketika mendidik
siswa-siswanya tentu dilakukan dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Hal yang tidak murid
dapatkan ketika belajar dari media-media di internet.

5. Adaptasi Guru Dalam Menghadapi Pesatnya Era Teknologi

Di era digital seperti saat ini, selain keahlian dan kecakapan mengajar yang telah dimiliki
sebelumnya, guru pun perlu memahami dan menguasai teknologi digital agar dapat beradaptasi
dengan kemajuan teknologi. Apalagi anak-anak di era saat ini sudah terbiasa beradaptasi dengan
perkembangan teknologi digital.

Seorang guru yang terbiasa mengajar dengan cara konvensional tentu akan kelimpungan dengan
pengajaran berbasis teknologi. Media pembelajaran harus ditayangkan pada siswa semenarik
mungkin. Belum lagi tuntutan dari pihak sekolah untuk pembuatan sistem evaluasi hasil belajar
siswa secara digital. Tak sedikit guru yang menjerit karena keadaan tersebut. Suka tidak suka,
seorang guru harus menjalankan peran baru, guru yang cakap akan teknologi.
Lantas, bagaimana upaya agar teknologi untuk pembelajaran dapat dikuasai dengan baik dalam
waktu singkat? Berikut 3 upaya guru dalam beradaptasi untuk menguasai teknologi untuk mengajar:

a. Pendekatan Literasi

Seyogyanya, seorang guru yang meluangkan waktu untuk belajar, akan dapat menguasai teknologi.
Meskipun secara perlahan, namun hal tersebut lebih baik daripada tidak ada usaha dan merelakan
dirinya tergilas zaman. Tidak harus mengikuti kursus atau dibimbing oleh orang yang ahli. Saat ini,
sudah banyak media belajar yang terbentang secara luas.

Misalnya, seorang guru ingin menciptakan media pembelajaran melalui aplikasi Microsoft Power
Point. Tentu saja agar memancing antusiasme para siswa, guru tersebut harus menciptakan desain
semenarik mungkin. Untuk menghasilkan sebuah desain, seseorang dapat belajar melalui panduan
yang tertera di internet.

Selain panduan, tersedia juga pilihan animasi yang dapat menambah poin pada media pembelajaran.
Apabila panduan tersebut masih kurang jelas, seorang guru dapat melihat tutorial melalui laman
youtube. Jika sudah bisa, melalui latihan yang terus-menerus dilakukan, tentu seorang guru dapat
menjadi mahir dalam hal penyajian media pembelaran.

b. Pendayagunaan Aplikasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengoordinasi bantuan gratis untuk belajar daring.
Adapun fitur yang ditawarkan untuk pihak sekolah adalah Ruangguru, Zenius, Google, Microsoft,
Quiver, Sekolahmu, dan Kelas Pintar.

Dukungan pemerintah harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Berbagai fitur dan aplikasi yang telah
diajak bekerjasama oleh pemerintah telah diuji secara layak. Tentu saja melalui berbagai aplikasi
tersebut, guru dan siswa diharapkan dapat melakukan pembelajaran daring dengan baik. Pilih
aplikasi yang disukai dan lihat hasilnya. Jika tidak efektif, tentu saja dapat diganti dengan aplikasi
yang lain.

Guru dan siswa juga dapat memaksimalkan ilmu pengetahuan dan wawasan dari salah satu aplikasi
yang sangat bermanfaat. Ipusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital yang memiliki koleksi
bacaan 52.859 judul buku dan 635.377 jumlah salinan.

Melalui aplikasi, panduan untuk menjadi seorang guru yang baik dapat ditelaah dari bacaan kategori
pendidikan. Sedangkan untuk siswa, tersedia buku kumpulan soal dan materi yang berkaitan dengan
pelajaran untuk menambah ilmu pengetahuan. Aplikasi ini sangat berguna mengingat setiap orang
memiliki gerak terbatas pada masa pandemi. Selain itu, ponsel dapat digunakan secara positif
melalui kegiatan membaca.

c. Kesehatan untuk Transfer Ilmu Pengetahuan

Seorang guru juga memerhatikan kesehatan untuk selalu fokus belajar daring. Terlebih masa
pandemi yang memaksa pola hidup diterapkan dengan baik. Selain untuk diri sendiri, guru juga
dapat mengajak siswa untuk menjaga kesehatan. Hal yang dapat diterapkan seperti meningkatkan
imunitas, menerapkan protokol kesehatan, dan mengenali riwayat kesehatan tubuh dengan baik.

6. Strategi kongkrit yang terapkan di kelas sebagai bentuk penyesuaian diri mengajar
di era digital

Adanya wabah pandemic memiliki sisi positif meskipun pembelajaran harus dilakukan dirumah baik
luring maupun daring. Dengan adanya kondisi saat ini, Pendidikan pun mulai beradaptasi dengan
teknologi. Salah satunya melakukan pembelajaran melalaui berbagai macam platform. Dimulai dari
aplikasi whatsapp hingga zoom

7. Tantangan yang dihadapi saat melakukan pengajaran di kelas di era digital

Situasi pandemi membawa banyak inovasi pembelajaran digital dan investasi dalam teknologi
pendidikan (EdTech), tetapi juga memperluas ketidakadilan yang ada dalam pendidikan bagi banyak
siswa sehingga menjadikan kondisi ini sebagai tantangan yang tak dapat dihindari. Di antaranya,
yaitu:

a. Guru Belum Siap Menggunakan Teknologi

Banyak siswa dan guru berpenghasilan rendah tidak memiliki perangkat digital atau keterampilan
yang diperlukan untuk pembelajaran berbasis digital atau online ini. Menurut data dari UNICEF, pada
tahun 2020, sebanyak 67% guru melaporkan kesulitan dalam mengoperasikan perangkat dan
menggunakan online platform dalam proses pembelajaran.

b. Kesenjangan Pengetahuan dan Kemampuan dalam Teknologi

Faktor penyebab terjadinya kesenjangan pengetahuan dan kemampuan dari tenaga pendidik
maupun siswa, tak terlepas dari infrastruktur yang belum merata dan hanya terpusat pada kota-kota
besar saja. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Badan Pusat Statistik tahun 2012-2018 yang
menyatakan bahwa rata-rata pengguna internet di wilayah pedesaan hanya berkisar 40-48% saja
dan sangat berbeda jauh dengan akses internet di perkotaan yang berkisar 72%.

c. Keterampilan Digital yang Terbatas

Dengan keterampilan digital yang terbatas, guru tidak dapat memantau pembelajaran siswa atau
berkomunikasi secara efektif. Seperti kesulitan dalam memantau anak saat belajar dari rumah juga
mengakibatkan turunnya hasil belajar, dan siswa putus sekolah. Di tahun 2020, banyak siswa dan
orang tua yang mengaku tidak mendapat “feedback” dari guru terkait tugas atau ujian yang
diberikan.

d. Ancaman Cybercrime

Kesadaran dan pengetahuan tentang literasi digital beserta keamanan digital masih cukup rendah,
sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kejahatan dunia maya atau cybercrime. Cybercrime
sendiri merupakan suatu tindakan kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
internet. Contohnya seperti ujaran kebencian, penyebaran hoax, cyber bullying, cyber harrashment,
dan lain sebagainya yang berdampak negatif terhadap perkembangan moral siswa dan merosotnya
pendidikan karakter di Indonesia.

8. Hasil dari penerapan dan yang siswa dapatkan

Hasil dari penerapan siswa lebih kurang fokus dan kurang paham di bandingkan dengan sitem
pembelajaran tatap muka langsung. Siswa lebih paham apabila langsung di jelaskan di bandingkan
dengan menggunakan aplikasi whatshpp dan zoom.

Anda mungkin juga menyukai