Anda di halaman 1dari 4

Mahasiswa yang berbahagia, setelah mempelajari materi silahkan Anda lanjutkan dengan

berdiskusi bersama teman-teman peserta PPG dalam kelompok kecil yang beranggota 3-5 orang.
Teknis pembagian kelompok diatur sendiri oleh mahasiswa peserta PPG, sementara untuk topik
diskusi sebagai berikut:
1. Pentingnya perkembangan teknologi dan pembelajaran sebelum dan setelah
pandemi Covid 19?
2. Teknologi, media dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada
karakteristik peserta didik post gen z?
3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik abad 21
Diskusi dilakukan dalam forum learning management system (LMS) atau perangkat tools lain
yang telah disediakan. Hasil diskusi selanjutnya dituangkan dalam bentuk mind map atau PPT.
*) Anda disarankan untuk mengirimkan file tugas dengan format PDF.

JAWABAN
Bahan PPT
1) Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sebelum pandemi covid-19 dirasa mash belum
terlalu penting. Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan
hanya digunakan sebagai alat pendukung. Sebelum pandemi, dominan guru menyediakan
atau memberikan bahan ajar kepada peserta didik masih belum memaksimalkan kemajuan
teknologi informasi, sehingga hanya sebagian kecil guru saja yang memanfaatkan teknologi
di dalam proses pembelajaran di kelas.
Sementara itu, teknologi dirasa sangat penting dalam dunia pendidikan pada saat pandemi
covid-19 terjadi. Dengan adanya peraturan pemerintah dalam menjaga jarak atau
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran covid-19, maka
sekolah-sekolah ditutup dan pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka secara
langsung di sekolah diganti dengan pembelajaran secara online atau daring. Hal tersebut
memaksa guru yang sebelumnya belum terbiasa menggunakan teknologi dalam
pembelajaran, mau tidak mau harus belajar agar proses pembelajaran terus berlangsung pada
masa pandemi.
Sementara itu, pembelajaran sekolah jarak jauh juga memaksa peserta didik dibantu dengan
orang tua untuk akrab dengan pembelajaran daring tersebut. Dengan demikian, hal tersebut
membuat akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di dunia
pendidikan hingga setelah pandemi covid-19 dinyatakan sudah tidak ada lagi. Setelah
terjadinya pandemi covid-19, peserta didik telah terbiasa dengan pembelajaran berbasis
online, sehingga penggunaan teknologi sangat penting untuk digunakan dalam pembelajaran
tatap muka di sekolah. Oleh karena itu, guru harus memanfaatkan teknologi pembelajaran
dengan tepat sesuai kebutuhan untuk mendorong ketercapaian tujuan pembelajaran itu
sendiri. Selain itu, guru juga dapat mengadopsi kembali pembelajaran online yang pernah
dilakukannya dimasa pandemi, seperti menerapkan model pembelajaran Blended Learning
atau Hybrid Learning, sehingga siswa dituntut untuk tidak hanya belajar di sekolah, akan
tetapi kegiatan belajar dapat dilakukan dimana saja selama siswa tersebut memiliki koneksi
internet.
2) Setiap generasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya adalah
generasi post gen z atau lebih dikenal sebagai generasi Alpha. Generasi ini tipikal memiliki
keenderungan lebih suka menonton atau mendengarkan daripada membaca; sangat akrab
dan kebergantungan terhadap teknologi, senang berinovasi sehingga terbiasa dengan konten
digital; senang mengekspresikan diri; serta tidak takut untuk mencari sesuatu yang baru.
Dengan demikian, pendidikan yang dapat memfasilitasi generasi ini adalah pendidikan yang
sudah akrab pula dengan teknologi digital. Guru bukan lagi sebagai sumber belajar satu-
satunya, akan tetapi guru menjadi fasilitator yang dapat memfasilitasi belajar pesert didik
generasi Alpha. Dalam pembelajaran, guru dapat mengkolaborasikan teknologi digital yang
membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, dipadukan dengan media ataupun
metode pembelajaran yang menyenangkan membuat samangat dan motivasi belajar peserta
didik meningkat. Dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, guru dapat
menggunakan aplikasi pendidikan interaktif, video pembelajaran, dan platform belajar
daring yang dapat membantu memperkaya pengalaman belajar generasi Alpha. Selain itu,
guru dapat menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media
visual, audio, maupun audio visual. Sehingga guru dapat memperkenalkan buku digital,
dimana bentukya tidak hanya berupa teks, akan tetapi juga bisa berupa gambar, ilustrasi,
audio, serta video. Sedangkan terkait metode pembelajaran, guru dapat melakukan
pembelajaran berbasis proyek, dimana dengan memberikan tugas-tugas proyek, generasi
Alpha ini dapat mengembangkan keterampilan kritis seperti berfikir kreatif, problem-
solving, dan kemampuan berkolaborasi. Sehingga dengan proyek-proyek ini juga akan
membuat pembelajaran lebih relevan dengan dunia nyata.
Karakteristik peserta didik post gen-Z sudah sangat familiar dengan berbagai jenis
perkembangan teknologi, sehingga dalam pembelajaran akan lebih menarik jika
menggunakan teknologi terkini seperti menggunakan video atau slide presentasi,
pemanfaatan social media, dan pembelajaran menggunakan gambar fotografi. Pembelajaran
karakteristik peserta didik post gen-Z meliputi pembelajaran berdasarkan pengalaman
(pembelajaran melalui refleksi), pembelajaran berpusat pada peserta didik (peserta didik
mengeksplorasi lingkungan sebagai tempat belajar, guru bertanggung jawab menyiapkan
tempat peserta didik untuk belajar), pembelajaran dipersonalisasi (metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa)
3) Dalam proses pembelajaran abad 21, teknologi informasi dan komunikasi adalah alat bantu
dalam upaya mencapai proses pembelajaran yang mengutamakan kemampuan keterampilan
keakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik, yakni:
 Ways of thingking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus
dikuasai peserta didik diantaranya yakni kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan dan pembelajar.
 Ways of working, kemampuan bagaimana mereka harus bekerja dengan dunia global
dan dunia digital, sehingga beberapa kemampuan yang harus dikuasai adalah
communication and collaboration.
 Tools for working, seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Dalam
hal ini, penguasaan peserta didik terhadap information and communications technology
(ICT) and information literacy adalah sebuah keharusan.
 Skills for living in the world, bagaimana peserta didik harus hidup sebagai citizenship
atau warga negara, life and career atau kehidupan dan karir, serta personal and social
responsibility atau tanggung jawab pribadi dan sosial.
Terdapat banyak perangkat-perangkat teknologi ataupun aplikasi-aplikasi berbasis
teknologi informasi yang menunjang akivitas peserta didik dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kemampuan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, komunikasi, kolaborasi,
serta literasi informasi dan media.
 TIK dalam kreativitas peserta didik
Kreativitas dari peserta didik dapat dikembangkan melalui pemanfaatan teknologi
internet sebagai sumber belajar, dimana salah satunya memanfaatkan halaman-halaman
situs web yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Selain itu, kreativitas peserta didik juga dapat dikembangkan dengan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi komputer seperti Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia flash dan
sebagainya. Dari beberapa aplikasi tersebut akan memicu kreativitas siswa di dalam
mengembangkan materi presentasi.
 TIK dalam aktivitas kolaborasi peserta didik
Aplikasi web jejaring social atau social network seperti Facebook, Twitter, Frienster dan
sebagainya, tidak hanya sekedar aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan teman, mencari teman update status dan sebagainya, namun
aplikasi-aplikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik dapat menggunakan web jejaring social tersebut sebagai
media untuk melakukan diskusi pembelajaran jarak jauh, yang tentunya akan lebih
menyenangkan.
 TIK sebagai media komunikasi peserta didik dalam pembelajaran
TIK juga dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi siswa dalam kaitannya dengan
pembelajaran. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan fasilitas e-mail atau electronic
mail yang terdapat pada jaringan internet. Dengan e-mail, siswa dapat saling
berkomunisasi dengan sesama siswa, dengan guru ataupun stakeholder yang dapat
menunjang proses pembelajaran siswa. selain itu, dengan e-mail siswa dapat
mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan cepat dan tanpa ada
batasan waktu maupun tempat.

Anda mungkin juga menyukai