Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DALAM PEMBELAJARAN

Dini Delita Putri

Program Studi Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

E-mail

dinidelita@gmail.com

Abstrak : Media pembelajaran merupakan sarana penyampaian berita dan informasi


pembelajaran. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik sangat membantu siswa dalam
mencerna dan memahami isi pelajaran. Perkembangan teknologi informasi seiring dengan
globalisasi dan informasi terkini semakin memudahkan berkembangnya media pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran sudah
menjadi hal yang penting. Merancang media berbasis TIK memerlukan keahlian khusus, namun
bukan berarti media berbasis TIK harus dijauhi dan ditinggalkan. Media pembelajaran berbasis
TIK antara lain internet, intranet, telepon genggam, dan CD room/flash disk.

Perubahan pola pembelajaran dituntut untuk melakukan pembaruan yang mengikuti


dinamika perubahan zaman yang semakin cepat didorong oleh perkembangan teknologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan model deskriptif untuk
menganalisis dan menjelaskan bagaimana teknologi informasi dan komunikasi digunakan dalam
pembelajaran di SMA YPPGI Nabile. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
dikatakan bahwa paradigma guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran masih sebatas penggunaan media komputer berbasis ICT sebagai bahan
presentasi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan internet masih sebatas untuk mencari
informasi bahan ajar dan belum dimanfaatkan sebagai sistem pembelajaran baru yang
terintegrasi. Demikian pula jejaring sosial belum digunakan secara besar-besaran sebagai
sistem pembelajaran baru untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi kemampuan belajar
dan proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar mempermudah cara guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa baik di
dalam maupun di luar kelas. Kebutuhan akan teknologi dalam pendidikan bukanlah hal baru,
melainkan pemanfaatan teknologi untuk mendidik peserta didik yang kompeten dengan cara
yang bermanfaat dan inovatif. Penggunaan terbukti berperan besar dalam kelancaran proses
pembelajaran.
Kata Kunci: media pembelajaran, teknologi informasi, komunikasi dan pembelajaran

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus meningkat seiring dengan


meningkatnya kebutuhan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Muncul tren penggunaan
simbol 'e' pada nama 'elektronik', yang digunakan hampir di semua bidang. Sebut saja e-
education, e-goverment, e-learning, dll. Peran guru dalam menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi secara lebih akurat sangatlah penting agar generasi muda dapat memperoleh
gambaran yang lebih akurat dan bermanfaat mengenai penggunaan teknologi. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Saat Ini Pada awal abad ini, kebutuhan dan pentingnya
pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam kegiatan pembelajaran semakin
meningkat.

Pemanfaatan TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan, terutama dengan membuka


sepenuhnya akses terhadap ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif,
dan efisien untuk menyebarkan informasi ke berbagai belahan dunia. Teknologi informasi
berkembang seiring teori dan teknologi komunikasi mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling dasar dalam keseluruhan proses
pendidikan. Dengan terus berkembangnya umat manusia, maka ilmu pengetahuan dan teknologi
juga akan berkembang di segala bidang.

Akibatnya, biaya pendidikan semakin mahal, namun banyak masyarakat yang tidak
menyadarinya. Di sisi lain, pembangunan manusia mendorong semakin banyak orang untuk
maju, dan tidak mau ketinggalan. Dan mereka semua membutuhkan pendidikan yang lebih baik.
Oleh karena itu, faktor pendidikan baik kualitatif maupun kuantitatif tidak dapat diabaikan.
Pendidikan yang berkualitas dan adil harus dijamin bagi seluruh 4.444 orang. Pendidikan sudah
mahal karena kualitas harus dicapai, namun menjadi lebih mahal lagi karena kuantitas juga perlu
diberikan. Tercapainya tujuan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana proses
pembelajaran dirancang dan dilaksanakan secara profesional. Keseluruhan kegiatan
pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif yaitu guru dan siswa. Guru menciptakan
kondisi belajar yang sadar, sistematis dan berkelanjutan bagi siswa. Sebaliknya siswa sebagai
pembelajar adalah pihak yang menikmati kondisi pembelajaran yang diciptakan oleh guru.
Dengan kata lain, pelatihan dan pengembangan guru/pelatih sangat penting bagi keberhasilan
penerapan kurikulum berbasis TIK.
Pembahasan

Pendekatan pembelajaran ``dari'' teknologi

1. Komputer sebagai tutor (pendidikan berbasis komputer), dibandingkan dengan alat


pembelajaran lainnya, mempunyai kriteria pencapaian hasil belajar: peningkatan,
peningkatan motivasi belajar siswa, Memiliki dampak positif bila diukur berdasarkan
standar penerimaan luas di kalangan guru. Didukung secara luas oleh para administrator,
orang tua, politisi, dan masyarakat pada umumnya .
2. CBI memungkinkan siswa menyelesaikan tugas belajar (tujuan pendidikan) dalam waktu
lebih singkat dibandingkan tanpa .
3. Sistem pembelajaran terpadu merupakan format CBI yang efektif dan kemungkinan
besar akan memainkan peran yang lebih besar dan penting di masa depan.

Pendekatan pembelajaran “dengan” teknologi

1. Alat kognitif sebagai alat bantu pembelajaran paling efektif bila digunakan dalam
lingkungan belajar konstruktivis.
2. Alat kognitif memungkinkan siswa merancang cara mereka sendiri dalam memahami
sains, dibandingkan mengadopsi pengetahuan dari metode yang sudah ada (dirancang
oleh orang lain).
3. Alat kognitif dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran bermakna
(pembelajaran bermakna).
4. Alat kognitif mempunyai dua jenis efek kognitif yang penting.
Salah satunya adalah pengaruh teknologi sebagai mitra intelektual, dan yang lainnya
adalah pengaruh pemahaman kognitif setelah menggunakan alat tersebut.
5. Alat kognitif membuat pembelajaran menjadi menarik dan menantang.
6. Asal usul tantangan dan permasalahan dalam pembelajaran dengan menggunakan alat
kognitif hendaknya diperoleh dari guru atau siswa dengan bimbingan orang lain.
Idealnya, tugas atau masalah yang diterapkan menggunakan alat kognitif dikondisikan
dalam situasi realistis dengan hasil yang bermakna bagi pelajar.
7. Menggunakan program konstruksi multimedia sebagai alat kognitif mengintegrasikan
banyak keterampilan bagi pelajar, termasuk: Keterampilan manajemen proyek,
keterampilan penelitian, keterampilan organisasi, ekspresif, keterampilan presentasi, dan
keterampilan pertimbangan.
8. Dari penelitian efektivitas lingkungan belajar konstruktivis.Lingkungan pembelajaran
berbasis kelas dan virtual, pembelajaran kolaboratif diketahui menunjukkan hasil positif
pada berbagai indikator.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dapat


meningkatkan interaktifitas dan efektivitas. Guru dapat menggunakan platform digital, aplikasi
edukasi, dan sumber belajar online untuk memfasilitasi pembelajaran interaktif dan akses materi
yang lebih luas. Siswa juga dapat memanfaatkan TIK untuk penelitian, kolaborasi, dan
pengembangan keterampilan digital.

Pemanfaatan internet dalam pembelajaran diharapkan dapat mendorong siswa untuk


belajar lebih mandiri dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya. Perkembangan Internet menjadi sistem pembelajaran yang baru juga akan sangat
memudahkan pengembangan kreativitas dan kemandirian siswa .Penggunaan Internet sebagai
sistem pembelajaran sangat membantu dalam mendekatkan guru dan siswa.

Faktor Penghambat Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran

1. Masalah jaringan internet yang tidak stabil memang diakui sangat mengkhawatirkan.
Rencana yang dibuat oleh guru di wilayah belajar untuk pembelajaran melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi memiliki fasilitas hotspot Wi-Fi di
seluruh wilayah sekolah , namun tidak dapat terkoneksi ke jaringan Internet.
2. YPPGI Kendala selanjutnya dalam pemanfaatan TIK di SMA Nabile adalah guru merasa
terbebani ketika bisa mengajar menggunakan media pembelajaran . Sebab, guru perlu
menggunakan media pendidikan dengan lebih kreatif dan mempersiapkan pembelajaran
lebih mendalam. Sebelum mengajarkan menggunakan media, sebaiknya guru
mencobanya terlebih dahulu agar dapat mengenal di kelas dan menghindari
kecanggungan. Guru perlu meluangkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk dapat
mengimplementasikan media pembelajaran yang telah disiapkan.
3. Tenaga administrasi yang menggunakan TIK terbatas dan tidak semua guru dapat
mengoperasikan media tersebut, sehingga diperlukan tenaga khusus untuk mengelola
media tersebut. Kondisi ini merupakan permasalahan baru yang sulit diatasi. Hal ini
karena staf administrasi memiliki tanggung jawab yang terbatas terhadap perencanaan,
pemeliharaan, dan pengoperasian penggunaan media guru.
4. Kurangnya kompetensi seorang guru dalam memanfaatkan berbagai fasilitas TIK yang
disediakan sekolah mungkin dipengaruhi oleh faktor kompetensi guru yang
bersangkutan. Dari segi usia, guru yang berusia tahun mungkin akan kesulitan mengikuti
pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan pada akhirnya akan
kesulitan dalam menggunakan perangkat tersebut untuk menunjang materi
pengajarannya.
5. Masalah pendanaan, faktor pendanaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan proses pembelajaran guru sekolah.

Faktor Pendukung Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran

Beberapa faktor pendukung pemanfaatan TIK dalam pembelajaran meliputi:

1. Infrastruktur Teknologi: Ketersediaan fasilitas seperti komputer, internet, dan perangkat


mobile mendukung akses dan implementasi TIK.
2. Pelatihan Guru: Guru yang terlatih dalam pemanfaatan teknologi akan lebih mampu
mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran.
3. Ketersediaan Konten Digital: Adanya konten digital berkualitas seperti e-book, video
pembelajaran, dan aplikasi edukasi mendukung variasi dalam penyampaian materi.
4. Akses Internet yang Luas: Ketersediaan akses internet yang cepat dan stabil
memungkinkan guru dan siswa untuk mengakses sumber daya pembelajaran online
dengan lebih mudah.
5. Dukungan Kebijakan Pendidikan: Kebijakan yang mendukung integrasi TIK dalam
kurikulum dan pembelajaran dapat memotivasi sekolah dan guru untuk mengadopsinya.
6. Partisipasi Orang Tua: Dukungan orang tua dalam mengintegrasikan TIK dalam
pembelajaran anak-anak mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang holistik.
7. Keamanan dan Privasi Data: Keamanan informasi dan privasi data menjadi faktor krusial
agar para pemangku kepentingan merasa nyaman dalam menggunakan teknologi dalam
konteks pendidikan.

Pemanfaatan TIK yang optimal memerlukan sinergi antara faktor-faktor ini untuk mencapai hasil
pembelajaran yang efektif.

Daftar Pustaka

Degeng, Nyoman Sudana. (2004). Teori Pembelajaran, Malang, Jawa Timur: UM Press.
Miarso, Yusuf Hadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana
Murni, Sylviana. (2008). Pemanfaatan ICT Dalam Pendidikan. Jakarta: Makalah
Seminar Nasional The Power Of ICT in Education, PPS UNJ, 15 April 2008
Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cetakan ke-
2. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tekege, M. (2017). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran SMA
YPPGI Nabire. Jurnal FATEKSA: Jurnal Teknologi Dan Rekayasa, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai