Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rantika Khumairah

Kelas : PPG Prajabatan-MIPA 2

HASIL WAWANCARA BERSAMA PRAKTISI PENDIDIK TENTANG


PERAN GURU DAN SISWA DI ERA DIGITAL

Narasumber : Ustadzah Wiwit Sutiani, S.Pd.Gr


Profesi : Guru Tematik SDIT Generasi Rabbani Bengkulu

Berdasarkan hasil wawancara dengan praktisi pendidik bersama Ustadzah Wiwit,


didapatkan kesimpulan bahwa pada pembelajaran abad 4.0 yang berbasis digital saat ini sangat
berperan penting terutama dalam proses pembelajaran. Guru dan siswa harus melek tek nologi
dan mengupgrade diri untuk terus belajar mengikuti perkembangan zaman. Melihat kondisi pada
saat pandemi Covid-19, seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan
pembelajaran yang berbasis teknologi. Guru harus mampu menggunakan platform digital dalam
proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan lancar. Dalam
menyikapi era digital saat ini, seorang guru tidak boleh merasa cepat puas dengan apa yang
dimiliki sehingga guru dapat belajar melalui pelatihan online maupun tutor sebaya.
Siswa di era digital dengan zaman dulu dan sekarang sangat jauh berbeda dari segi
keingintahuan. Siswa abad 21 (generasi Z atau post gen Z) memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi dan sudah mengenali teknologi sejak lahir dibandingkan dengan siswa generasi terdahulu.
Siswa generasi terdahulu sangat kebingungan dalam belajar sehingga mereka harus mencari
benda konkret untuk belajar dan kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dan
papan tulis. Hal ini membuat siswa lebih susah untuk memahami materi pelajaran. Sedangkan
siswa di era digital saat ini, mereka dapat memahami materi pelajaran dari abstrak hingga
konkret dengan bantuan media pembelajaran dan bahan ajar berbasis teknologi seperti guru
membuat bahan presentasi dari canva atau video pembelajaran dan bahan ajar melalui youtube.
Guru juga dapat membawa benda nyata dalam mendukung pembelajaran dengan menyesuaikan
kompetensi dan indikator pembelajaran. Selain itu media pembelajaran yang dibuat oleh guru
harus disesuaikan juga dengan kebutuhan dan karakteristik siswa sehingga tidak semua
pembelajaran menggunakan teknologi dalam pelaksanaannya.
Kendala yang terjadi pada era digital saat ini yaitu sarana dan prasarana yang belum merata
di setiap daerah. Sarana prasarana di perkotaan yang mendukung teknologi sangat mudah diakses
oleh semua kalangan dibandingan dengan di pedesaan. Dengan demikian, dibutuhkan kerjasama
antara guru, orang tua, dan pihak sekolah dalam mendukung penggunaan teknologi. Program
Dana Bos merupakan salah satu pemanfaatan untuk pemenuhan sarana prasarana di sekolah.
Pemakaiannya dapat dibantu oleh guru- guru yang melek IT dengan mengadakan pelatihan atau
tutor sebaya.
Tantangan yang dihadapi narasumber dalam penggunaan teknologi yaitu berdasarkan
ketika mengajar di jenjang Sekolah Dasar yaitu siswa kelas bawah (kelas 1-3) dan kelas atas (4-
6) memiliki perbedaan. Jika guru menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi di kelas
bawah maka guru perlu didampingi oleh teman sebaya untuk mengawasi siswa. Kebanyakan
mereka cenderung tidak fokus dan mudah bosan. Sedangkan jika guru menggunakan laptop atau
proyektor di kelas atas maka guru tidak perlu didampingi karena siswa dapat fokus dan sudah
memahami perintah dari guru. Selain itu, siswa di era digital saat ini mengalami degradasi moral
sehingga kurang menghargai guru. Hal ini dikarenakan siswa menganggap bahwa mereka dapat
belajar sendiri melalui digital dan tidak menunggu penjelasan dari guru. Dengan demikian, solusi
yang dapat dilakukan oleh guru yaitu memberikan teladan dan pengontrolan yang baik bagi
siswa serta guru harus kreatif dalam membuat alat,media, dan bahan ajar sendiri sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa.

Lampiran Bukti Wawancara

https://drive.google.com/file/d/1S45BUJVhjzSFdRTXJxRgDdlBoYbjg8_2/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai