Anda di halaman 1dari 8

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454

Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020


PENERAPAN PhET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK DI SMK NAHDLATUL ULAMA
SUGIO LAMONGAN

IMPLEMENTATION OF PhET AS A LEARNING MEDIA ATOM STRUCTURE


AND PERIODIC SYSTEM AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL
NAHDLATUL ULAMA SUGIO LAMONGAN

Karuniatul Ilma dan Achmad Lutfi*


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Email: achmadlutfi@unesa.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar, aktivitas dan respon dari peserta didik
pada penerapan PhET sebagai media pembelajaran struktur atom dan sistem periodik.
Subjek..penelitian..adalah peserta..didik kelas X Otomotif SMK Nahdlatul Ulama Sugio Kabupaten
Lamongan. Instrument yang digunakan adalah soal Pre-test..dan..Post-test, lembar observasi aktivitas
peserta didik dan angket respon peserta didik. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
One-Group Pre-test dan Post-test design, penelitian dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan rentang
waktu 3 x 45 menit dan diamati oleh 1 orang observer. Selama penelitian peserta didik dilatihkan
mengoperasikan PhET dan melakukan percobaan menggunakan media PhET pada materi struktur atom
dan sistem periodik. Kemudian pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan tes hasil belajar untuk
mengetahui ketuntasan peserta didik selama penerapan media PhET dan pembagian lembar angket respon
peserta didik setelah menggunakan media PhET. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa: (1)
ketuntasan yang didapat dari hasil..belajar..peserta..didik termasuk dalam kategori baik dengan mendapat
persentase ketuntasan..sebesar..75%, (2) aktivitas peserta didik selama pembelajaran struktur atom dan
sistem periodik menggunakan media PhET tergolong dalam predikat sangat aktif dengan ditunjukkan
persentase aktivitas peserta didik yang relevan sebesar 92,59% sedangkan yang tidak relevan sebesar
7,41%, dan (3) setelah menggunakan media PhET dalam pembelajaran struktur atom dan sistem periodik
respon peserta didik dikatakan baik, hal ini dibuktikan dengan rata-rata respon positif peserta didik
sebesar 92,5% sedangkan respon negatif peserta didik sebesar 7,5%. Bersarkan hasil dari penelitian maka
penggunaan PhET sebagai media pembelajaran struktur atom dan sistem periodik dapat meningkatkan
hasil belajar dengan kategori baik, aktivitas peserta didik selama pembelajaran sangat aktif dan respon
peserta didik baik.
Kata Kunci: media pembelajaran PhET, struktur atom, hasil belajar, respon, aktivitas peserta didik

Abstract
The purpose of this research is to know the learning outcome, activity and respons of student on the
application of PhET as learning medium for atomic structure and periodic system. The research subjects
were students of class X Automotive SMK Nahdlatul Ulama Sugio Lamongan Regency. The instruments
used was a matter of Pre-test and Post-test, observation sheet of student activity and student
questionnaire responses. The research design carried out in this study is the One-Group Pre-test and
Post-test design, the study was conducted in 1 meeting with a span of 3 x 45 minutes and observed by 1
observer. During the study students were trained to operate the PhET and conduct experiments using the
PhET media on atomic structure and periodic system. Then at the end of the learning activity given a test
of learning outcomes to determine the completeness of student during the applicaton of the PhET media
and the distribution of students questionnaire responses after using the PhET media The data obtained
shows that: (1) completeness of student learning outcomes is included in the good category by getting a
percentage of completeness of 75%, (2) The activities of students during the learning of atomic structures
and periodic systems using the PhET media are classified as very active with proven percentage of
relevant student activity of 92.59% while irrelevant of 7.41%, and (3) After using the PhET media in
learning the atomic structure and the periodic system the response of students is said to be good, this is
evidenced by the average positive response of students by 92.5% while the negative response of students
by 7.5%. Based on the results of the study, the use of PhET as a learning medium for atomic structures
and periodic systems can improve learning outcome in either category, student activity during learning is
very active and student responses are good.
Keyword: PhET Learning media, atomic structure atom, learning outcomes, responses, student activities.

309
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
PENDAHULUAN yang diinginkan. Media pembelajaran yang dipilih
Dalam kehidupan, sesorang secara teliti berupa: memotivasi peserta didik,
membutuhkan pendidikan tidak hanya melibatkan peserta didik dalam pengalaman
pengetahuan saja tapi juga keterampilan yang belajar yang bermakna, melakukan pembelajaran
digunakan dalam kehidupan bermasyarakat, secara individu, mevisualisasikan materi pelajaran
berbangsa dan bernegara. Agar kegiatan belajar dan ketrampilan kerja, serta dapat memberi
mengajar dapat terencana dan tersusun dengan peluang untuk menganalisis perilaku dan kinerja
baik dibutuhkan suatu kurikulum. Pendidikan individual [4].
nasional yang ada di Indonesia membutuhkan Berdasarkan pada fakta hasil tanya jawab
kompetensi lulusan yang dituangkan pada standar kepada guru yang mengajar kimia kelas X
kompetensi lulusan. Standar kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama
dapat dikatan sebagai tolak ukur kemampuan Sugio Kabupaten Lamongan, menunjukkan bahwa
peserta didik yang mencakup sikap, pengetahuan, sebanyak 16% peserta didik mendapatkan
dan keterampilan sebagaimana yang telah dimuat predikat A, 24% peserta didik mendapatkan
dalam peraturan menteri pendidikan dan predikat B, 32% peserta didik mendaptkan
kebudayaan [1]. predikat C, dan 28% peserta didik mendapatkan
Sistem pembelajaran pada satuan predikat D dalam nilai ulangan harian materi
pendidikan dilaksanakan secara menantang, struktur atom dan sistem periodik. Dan hasil
menghibur, interktif, dan memotivasi peserta observasi penggunaan media pembelajaran masih
didik agar berkonstribusi aktif serta dapat menggunakan metode diskusi dan ceramah
memberikan tempat yang layak bagi pemberi sehingga terlihat membosankan.
gagasan, selain itu juga menumbuhkan Pemahaman kimia membutuhkan
kemandirian dan kreativitas sesuai bakat dan aktivitas dan kreatifitas yang tinggi dari guru
minat serta perkembangan psikologi yang dimiliki sebagai penyedia pembelajaran dan peserta didik
peserta didik. Maka dari itu kurikulum 2013 sebagai pihak yang belajar. Pada umumnya dalam
digunakan untuk mengubah metode pembelajaran pembelajaran kimia terdapat konsep-konsep yang
teacher center menjadi student center [2]. bersifat kompleks yang membutuhkan aktivitas
Salah satu faktor yang mendukung mental guna melakukan pemikiran ilmiah yang
kesiapan fisik dan kejiwaan peserta didik adalah tinggi. Ini berpotensi menjadi penyebab kesulitan
suasana belajar menyenangkan yang mampu belajar bagi peserta didik [5].
diciptakan guru, sehingga peserta didik mudah Ketidaktertarikan peserta...didik dalam
memahami dan terdorong untuk ikut berperan menafsirkan konsep materi dalam pembelajaran
aktif. Agar peserta didik tertarik dengan media kimia dapat diatasi dengan menciptakan proses
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran yang dapat memotivasi peserta
media tersebut harus melibatkan peserta didik didik dengan hal yang menyenangkan serta
secara langsung. Media kreatif dan tepat juga menantang, sehingga ketika mengikuti
dapat membuat suasana pembelajaran lebih pembelajaran peserta didik tidak merasa jenuh
bermakna. Maka dari itu perlunya media serta ketuntasan hasil belajar tercapai [6].
digunakan dalam pembelajar untuk membantu Struktur atom dan sistem periodik
pembelajaran lebih interaktif juga dapat merupakan materi yang diajarkan di kelas X
memotivasi peserta didik [3]. SMK. Di dalam materi stuktur atom dan sistem
Perkembangan sains dan teknologi yang periodik membutuhkan penalaran yang tinggi
cepat serta tuntutan peserta didik terhadap karena di dalamnya terdapat konsep-konsep yang
penguasaan materi kimia perlu dilakukan upaya membutuhkan pemahaman, menghafal dan
dalam pembelajarannya. Dengan situasi seperti itu menghitung [5].
guru layak memilih media yang tepat dan kreatif Dari fakta diatas membutuhkan alternatif
dalam pembelajaran. Pembelajaran dikatakan untuk memecahkan masalah baik dalam
berhasil jika dipengaruhi oleh ketepatan penentuan media dan rencana penggunannya,
mengaplikasikan media yang cocok dengan tujuan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
310
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
berlangsung dengan efetif dan menyenangkan Lamongan. Desain penelitian yang diterapkan
serta peserta didik menjadi aktif. Oleh sebab itu, yaitu One-Group Pre-test dan Post-test design.
peneliti mencoba memberikan suatu alternatif Berikut rancangan penelitiannya.
pemecahan masalah belajar peserta didik dengan Sebelum Perlakuan Sesudah
menerapkan media PhET (Physics Education O1 X O2
Technology). PhET bertujuan untuk memudahkan Keterangan
peserta didik mempelajari konsep-konsep yang O1 : Tes awal (Pre-test) yang dilakukan sebelum
ada di struktur atom dan sistem periodik. pembelajaran menggunakan media PhET
PhET merupakan simulasi yang X : Penggunaan media PhET pada materi
dikembangkan di University of Colorado Amerika Struktur Atom dan Sistem Periodik
Serikat yang berguna untuk membantu kebutuhan O2 : Tes akhir (Post-test) yang dilakukan
peserta didik baik untuk belajar individu maupun setelah pembelajaran menggunakan media
pembelajaran di kelas. Dalam aplikasi PhET PhET.
terdapat berbagai macam simulasi pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan
salah satu nya adalah simulasi dalam dalam penelitian ini antara lain: (1) Silabus; (2)
pembelajaran kimia. Media PhET memusatkan Rencana….pelaksanaan….pembelajaran; (3)
pada hubungan antara kejadian nyata dalam Lembar kerja peserta didik. Instrumen dalam
kehidupan dengan ilmu yang melandasi, penelitian ini yaitu (1) Lembar tes hasil belajar
membantu pembelajaran dengan pendekatan peserta didik; (2) Lembar observasi aktivitas; (3)
interaktif konstruktivis dan interaktif, membeikan Lembar angket respon.
umpan balik, serta menyedikan tepat kerja yang Metode pengumpulan data yang
kreatif dan inovatif [8]. Semua simulasi PhET bisa digunakan antara lain: (1) metode tes hasil
di download secara gratis di link belajar berguna untuk melihat ketuntasan setelah
http://phet.colorado.edu/in/get-phet/full-install. menggunakan media PhET (2) metode observasi
PhET juga membutuhkan computer atau android berguna untuk melakukan pengamatan aktivitas
yang sudah terinstal java. Selain itu PhET juga peserta didik selama proses pembelajaran
bisa digunakan secara online di situs struktur atom dan sistem periodik menggunakan
http://phet.colorado.edu. media PhET (3) metode angket respon, angket
Hasil belajar merupakan hasil dari ini berguna untuk mengetahui respon dari peserta
interaksi kegiatan belajar mengajar antara guru didik setelah menggunakan media PhET pada
dan peserta didik. Dari pihak guru kegiatan materi struktur atom dan sistem periodik.
evaluasi belajar mengajar. Sedangkan dari pihak Peserta didik dikatakan tuntas dalam
peserta didik hasil belajar merupakan akhir dari materi pembelajaran setelah melakukan Posttest
proses pembelajaran [9]. Faktor internal meliputi dan mendapatkan nilai ≥75. Selanjutnya nilai
faktor fisiologi dan psikologi, yang kedua faktor dikonversi ke dalam huruf A-D sesuai dengan
eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor Tabel 1 berikut.
instrumental [10]. Tabel 1 Kategori Interval Nilai Hasil Belajar
Dari latar belakang perlu dilakukannya Interval Nilai Predikat
penelitian berjudul penerapan PhET sebagai 85 < N ≤ 100 A
media pembelajaran struktur atom dan sistem 70 < N ≤85 B
periodik di SMK Nahdlatul Ulama Sugio 55 < N ≤ 70 C
Kabupaten Lamongan. Media pembelajaran ini
≤ 55 D
diharapkan mampu menuntaskan hasil belajar
[11]
serta aktivitas selama kegiatan pembelajaran.
Analisis data aktivitas peserta didik
METODE diketahui dari lembar observasi aktivitas peserta
didik. Pengamat mengobservasi aktivitas yang
Penelitian ini merupakan jenis peneltian
dominan dilakukan oleh peserta didik selama
pra eksperimen. Sasaran peneltian adalah kelas X
kegiatan belajar mengajar berlangsung,
Otomotif SMK Nahdlatul Ulama Sugio kabupaten
311
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
pengamatan dilakukan setiap 5 menit sekali. diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) dan
Persentase kriteria peserta didik aktif disajikan buku pedoman untuk mengoperasikan media
dalam Tabel 2 sebagai berikut. PhET. Jumlah peserta didik dalam satu kelas
Tabel 2 Kriteria Aktivitas Peserta Didik adalah 16 Peserta didik kemudian dibagi menjadi
Peserta Didik Aktif 4 kelompok untuk melakukan diskusi dan
Kriteria bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang
%
81-100 Sangat Aktif diberikan oleh guru dengan mengerjakan soal-soal
66-80 Aktif yang ada di PhET. Pada akhir kegiatan
pembelajaran peserta didik diberikan soal post-
56-65 Cukup Aktif
test untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh
0-55 Kurang Aktif
peserta didik setelah melakukan pembelajaran
[12] struktur atom dan sistem periodik dengan
Respon dapat diperoleh dari data hasil berbantuan media PhET. Hasil dan pembahasan
pengisian lembar angket respon. Angket respon yang diperoleh dari penelitian penerapan PhET
peserta didik berisi respon dari peserta didik sebagai media pembelajaran struktur atom dan
selama pembelajaran menggunakan media PhET. sistem periodik di SMK Nahdlatul Ulama Sugio
Angket yang disusun peneliti berlandaskan pada Kabupaten Lamongan adalah hasil belajar,
Skala Guttman yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas dan respon peserta didik, dengan uraian
pernyataan. Angket yang sudah diisi dihitung sebagai berikut.
berdasarkan kriteria pada Tabel 3.
Tabel 3 Pernyataan Skala Guttman Hasil Tes Belajar Peserta Didik
Skor/Nilai Skor/Nilai Hasil belajar peserta didik secara individu
Pernyataan diperoleh dari posttest yang dilakukan diakhir
Pernyataan Pernyataan
Ya 1 0 pertemuan. Tujuan dari Posttest adalah untuk
Tidak 0 1 mengetahui ketuntasan dari hasil belajar masing-
[13] masing peserta didik selesai melaksanakan
Hasil dari angket..respon..peserta..didik kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
terhadap..penggunaan..media PhET dianalisis media PhET pada materi struktur atom dan sistem
dengan mempresentasikan hasil.jawaban peserta periodik. Soal posttest disusun berdasarkan
didik.dengan.rumus. indicator ketuntasan hasil belajar. Indicator
ketuntasan hasil belajar dalam penelitian ini terdiri
dari 7 indikator dengan jumlah soal 10 butir
berbentuk pilihan ganda.
Keterangan: Analisis hasil belajar peserta didik ini
P : Persentase jawaban.reponden menggunakan sistem persentase yang dilihat dari
F : Jumlah..jawaban “Ya”…reponden pada ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal harus
pernyataan positif, jumlah jawaban “Tidak” ≥ 75%. Nilai hasil belajar peserta didik dapat
pada pernyataan negatif dilihat dari Tabel 4 berikut.
N : Jumah responden Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik
Jika persentase peserta didik yang Nilai Nilai Keter
Ketera
memberi respons positif ≥ 61%, maka media No Nama Pre- Post- anga
ngan
test test n
PhET dapat dikatakan baik untuk digunakan
dalam pembelajaran. 1. APR 30 TT 60 TT
2. AMF 40 TT 80 T
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. ATS 50 TT 80 T
Penelitian telah dilakukan dalam satu kali 4. AVK 50 TT 80 T
pertemuan dan hanya menggunakan sampel satu 5. DPA 30 TT 70 TT
kelas saja tanpa adanya kelas pembanding.
6. Ir 40 TT 80 T
Selama proses pembelajaran peserta didik

312
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
Nilai Nilai Keter Otomotif SMK NU Sugio Kabupaten Lamongan
Ketera
No Nama Pre- Post- anga dengan 1 orang observer. Pengamatan aktivitas
ngan
test test n peserta didik ini mempresentasikan aktivitas
7. JLF 60 TT 90 T selama proses pembelajaran dengan menggunakan
8. KK 40 TT 80 T media PhET dalam pembelajaran struktur atom
9. MR 40 TT 70 TT dan sistem periodik, pengamatan dilakukan
10 PVA 50 TT 80 T selama 3 x 45 menit dalam 1 kali pertemuan.
Presentasi rata-rata aktivitas peserta didik
11 SG 50 TT 80 T
selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada 3
12 SNM 40 TT 80 T
x 45 menit di sajikan dalam Tabel 5 sebagai
13 VYP 30 TT 80 T berikut.
14 FYT 30 TT 80 T Tabel 5 Persentase Rata-Rata Aktivitas Peserta
15 YS 50 TT 80 T Didik
16 YSA 40 TT 60 TT Presentase Rata-Rata
Waktu Aktivitas
Aktivitas Peserta
Berdasarkan.Tabel.4 dapat dilihat bahwa No Peserta Didik
Didik
pada pre-test 16 peserta didik tidak ada yang Frekue Aktivitas
dapat mencapai standar ketuntasan sehingga dapat nsi (%)
dikatakan semua peserta didik belum tuntas dalam Peserta didik
mendengarkan dan
mengerjakan soal pre-test. Setelah menerapkan 1. mempehatikan 4 14,81
PhET sebagai media pembelajaran, 12 peserta pejelasan dari guru
didik sudah termasuk dalam kriteria tuntas setelah Peserta didik
mengerjakan soal post-test sehingga dapat membaca materi
2. 3 11,11
dinyatakan 75% peserta didik tuntas secara yang ada di LKPD
klasikal. Peserta didik tidak tuntas pada saat dan buku pedoman
mengerjakan soal pre-test…dikarenakan.peserta Peserta didik focus
menyelesaikan
didik kurang paham dengan materi Struktur Atom 3. 2 7,41
tugas yang ada di
dan Sistem Periodik yang telah diajarkan. Namun LKPD
setelah peserta didik menggunakan media PhET Peserta didik
dan mengerjakan soal post-test, 12 peserta didik mendiskusikan
jawaban soal yang
dnyatakan tutas dengan predikat baik yaitu 4. 2 7,41
terdapat di LKPD
rentang 71%-85%. Hal demikian dibantu dengan secara
penelitian yang mengatakan bahwa faktor-faktor berkelompok
yang mempengaruhi..hasil belajar adalah faktor Peserta didik
dalam meliputi faktor fisiologi dan psikologi, mempresentasikan
5. hasil belajar 4 14,81
yang kedua faktor luar meliputi faktor lingkungan kelompoknya
dan faktor instrumental [10]. Media PhET Peserta didik
merupakan faktor instrumental atau faktor yang mengajukan
berasal dari luar yang eksistensi dan pertanyaan pada
6. guru atau 2 7,41
penggunaannya dirangkai sesuai dengan hasil
kelompok yang
belajar yang diinginkan. Pengaruh software sedang presentasi
multimedia terhadap peningkatan prestasi atau Peserta didik
hasil belajar peserta didik sangatlah signifikan menggunakan
7. media PhET sesuai 5 18,52
sehingga terjadi peningkatan prestasi yang lebih
baik [14]. prosedur
Peserta didik
Aktivitas Peserta Didik mengerti tatacara
8. menggunakan 3 11,11
Observasi aktivitas peserta didik
media PhET
dilakukan kepada 16 peserta didik kelas X

313
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
Presentase Rata-Rata peserta didik masih ragu untuk mengungkapkan
Waktu Aktivitas pendapat mereka sendiri untuk menyelesaikan
Aktivitas Peserta
No Peserta Didik permasalahan [16].
Didik
Frekue Aktivitas
Respon Peserta Didik
nsi (%)
Aktivitas peserta Hasil respon peserta didik dihadapkan
9. didik yang tidak 2 7,41 dari pemberian angkat respon peserta didik yang
relevan dibagikan kepada 16 peserta didik di kelas X
Total Aktivitas Relevan 25 92,59 Otomotif SMK NU Sugio Kabupaten Lamongan
Total Aktivitas Tidak setelah menggunakan media PhET struktur atom
Relevan 2 7,41
dan sistem periodik. Data hasil respon peserta
didik ditampilkan dalam bentuk Tabel 6 sebagai
Ada dua aspek penilaian aktivitas peserta berikut.
didik yang diamati yaitu aktifitas yang relevan Tabel 6 Hasil Respon Peserta Didik
dan aktivitas yang tidak relevan. Aktivitas yang
Respon
relevan memperoleh persentase yang tinggi yaitu Juml
No. Pernyataan positif
sebesar 92,59%, sedangkan yang tidak relevan ah
(%)
memiliki persentase 7,41%.
1. Media PhET menarik (+) 16 100
Berdasarkan perbandingan persentase
tersebut maka aktivitas peseta didik yang tidak Penampilan media PhET
2. 15 93,75
relevan lebih rendah dibandingkan aktivitas yang menarik (+)
relevan, sehinggaa aktivitas peserta didik secara Penampilan media PhET
3. 13 81,25
klasikal yaitu dikategorikan sangat aktif selama membosankan (-)
kegiatan pembelajaran. Hal demikian sesuai Petunjuk penggunaan
4. 13 81,25
dengan penelitian yang menyatakan aktivitas mudah dipahami (+)
peserta didik selama kegiatan pembelajaran Bahasa yang digunakan
5. 15 93,75
dengan menggunakan media PhET dinyatakan sulit dipahami (-)
tinggi karena peserta didik mampu menarik Materi dalam media
6. 15 93,75
kesimpulan di akhir pembelajaran dengan benar PhET sulit dipahami (+)
dan tepat. Media PhET termasuk dalam Cara/prosedur
pembelajaran visual sedangkan lembar kerja 7. penggunaan media sulit 13 81,25
digunakan (-)
peserta didik termasuk pembelajaran verbal.
Media PhET membuat
Pembelajaran yang diberikan dalam bentuk verbal 8. saya lebih tertarik belajar 16 100
dan visual akan mudah diingat oleh peserta didik kimia (+)
dalam jangka waktu yang lama [15]. Media PhET
menurunkan semangat
Aktivitas yang tidak relevan adalah 9.
saya untuk belajar kimia
16 100
peserta didik melakukan pembelajaran yang tidak (-)
sesuai dengan lembar observasi seperti bermain Saya menyukai belajar
HP, berbicara sendiri, mengantuk. Memiliki 10. kimia menggunakan 16 100
media PhET (+)
persentase yang sangat sedikit yaitu sebesar
7,41% hal tersebut terjadi karena peserta didik
Berdasarkan Tabel 6 hasil respon peserta
kurang memahami tindakan yang dilakukannya
didik mendapatkan rata-rata respon positif sebesar
ketika pembelajaran di kelas.
92,5%, sedangkan respon negative peserta didik
Salah satu faktor yang mengakibatkan
sebesar 7,5%, hal tersebut menyatakan bahwa
peserta didik kurang paham Karena peserta didik
persentase respon peserta didik positif lebih dari
belum terbiasa melakukan kegiatan belajar
61% yaitu 92,5% maka media PhET dapat
mengajar dengan menggunakan media PhET.
dikatakan baik untuk diterapkan dalam
Peserta didik yang belum terbiasa melakukan
pembelajaran kimia karena dapat memberikan
pembelajaran dengan media PhET menyebabkan
kemudahan dan ketertarikan peserta didik. Hal
aktivitas yang dilakukan di kelas rendah dan
314
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
demikian didukung dengan penelitian yang sudah C1 sampai dengan C4, untuk itu diharapkan
oleh peneliti yang mengatakan bahwa pengaruh peneliti selanjutnya dapat menggunakan soal-
penggunaan media PhET pada materi larutan soal yang dengan tingkatan lebih tinggi C5
elektrolit dan non elektrolit dapat memberikan sampai C6.
motivasi dan kemudahan kepada peserta didik 2. Media PhET merupakan laboratorium virtual
[17]. Selama kegiatan pembelajaran dengan yang bisa menggantikan sebagian
menggunakan media pembelajaran dapat laboratorium riil. Oleh karena itu media
membangun rasa ingin tahu baru, serta PhET sangat baik untuk diterapkan, dan
membangkitkan rangsangan dan motivasi selama dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran
pembelajaran, bahkan mempengaruh psikologi kimia khususnya pada materi-materi yang
terhadap peserta didik [18]. memerlukan percobaan di laboratorium
virtual.
PENUTUP
SIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH
Berdasarkan data penelitian yang telah Ucapan terimakasih disampaikan kepada
dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa 1. Dr. Achmad Lutfi, M.Pd. selaku dosen
penerapan PhET sebagai media pembelajaran pembimbing skripsi yang telah meluangkan
struktur atom dan sistem periodik di SMK NU banyak waktu dan memberi masukan
Sugio Lamongan terbukti dapat berhasil dengan terhadap penyusunan artikel.
rincian sebagai berikut. 2. Kepala sekolah SMK NU Sugio Kabupaten
1. Ketuntasan hasil belajar diperoleh 12 peserta Lamongan beserta para dewan guru dan
didik dinyatakan tuntas dari jumlah siswa yang telah memberikan izin kepada
keseluruhan 16 peserta didik, hal ini saya untuk melakukan penelitian.
menyatakan bahwa 75% peserta didik
dinyatakan tuntas secara klasikal. Hal DAFTAR PUSTAKA
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan 1. Permendikbud. 2014. Peraturan Menteri
media pembelajaran PhET struktur atom dan Pendidikan dan Kebudayaan Republik
sistem periodik menuntaskan hasil belajar Indonesia Nomor 2016 Tentang Standart
Standart Kompetensi Lulusan Pada
peserta didik.
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
2. Aktivitas peserta didik sangat aktif secara Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan
klasikal, hal ini dibuktikan dengan persentase Kebudayaan Republik Indonesia.
aktivitas peserta didik yang relevan sebesar
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
92,59% sedangkan yang tidak relevan 2013. Peraturan Pemerintah Republik
sebesar 7,41%. Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
3. Respon positif peserta didik memiliki rata- Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
rata sebesar 92.5% sedangkan respon negatif Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
peserta didik memilki rata-rata sebesar 7,5%, Nasional Pendidikan.
hal ini membuktikan bahwa respon positif 3. Idami, Z., Nasir, M., & Khaldun, I. 2017.
peserta didik terhadap penggunaan media Pengaruh Penggunaan Media Physics
PhET lebih dari 61% yaitu sebesar 92,5%, Education Technology pada Materi Struktur
maka penerapan PhET sebagai media Atom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas X SMA Negeri 9 Banda Aceh. Jurnal
pembelajaran struktur atom dan sistem
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia
periodik pada kelas X SMK NU Sugio (JIMPK) Vol. 3 No. 1.
Kabupaten Lamongan dikatakan baik.
4. Lutfi, A., & Sukarmin. 2019. Efektifitas
SARAN Pelatihan Laboratorium Virtual Sebagai
Media Pembelajaran Bagi Guru Kimia.
1. Ranah Kognitif yang terdapat dalam soal-soal Jurnal EDUSAINS, Vol 11 (2), 303-309.
peserta didik hanya menggunakan tingkatan

315
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9,No. 3, pp. 309-316, September 2020
5. Purwandani, A.N., Lutfi, A., & Hidayah, R. 13. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran
2019. The Development of Chem Man VariableVariable Penelitian. Bandung:
Computer Game as Atomic Constituent Alfabeta
Particles Learning Media For 10th Grade High
14. Lutfi, A. 2017. Pengembangan Media
School. Unesa Journal of Chemical
Laboratorium Virtual Bersarana Komputer
Education Vol. 8, No. 3.
Untuk Melatih Berpikir Kritis pada
6. Tiskahanda, S.T., & Lutfi, A. 2018. Pembelajaran Asam, Basa, dan Garam.
Development of Chemmy Wander Game Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika
Based on Computer as an Instructional Media dan Sains Vol.1, No.1
on Acid Base Matter For 11th Grade of High
15. Sumargo, E., & Yuanita, L. 2014. Penerapan
School Student. Prosiding Seminar Nasional
Media Laboratorium Vurtual (PhET) pada
Kimia.
Materi Laju Reaksi dengan Model
7. Finkelstein, N. 2006. Hightech Tools For Pengajaran Langsung. Unesa Journal Of
Teaching Physics:The Physics Education Chemical Education Vol 3, No. 1
Technology Project. Merlot journal of online
16. Antasari, B., Winarti, A., & Rusmansyah.
learning and teaching. Vol. 2 (3): 110-121.
2019. Media Simulasi PhET Untuk
8. Dimyati, M. 2009. Belajar dan Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Konsep
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipt Asam Basa. Quantum: Jurnal Inovasi
Pendidikan Sains Vol.10, No.1
9. Purwanto, N. 2002. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya. 17. Umaira, R. 2017. Pengaruh Model NHT
Melalui Penggunaan Multimedia Interaktif
10. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Phet Simulation Terhadap Hasil Belajar
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan
Alfabeta.
Non Elektrolit di SMAN 1 Meulaboh. Skripsi
11. Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri thesis UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Pendidikan dan Kebudayaan Republik 291324960 (2017).
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
18. Pravita, E.A.E., & Lutfi, A. 2019.
Standar Penilaian. Menteri Pendidikan dan
Pengembangan Permainan Start Adventure
Kebudayaan Republik Indonesia.
Berbasis Komputer Sebagai Media
12. Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Struktur Atom Untuk Siswa
untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV SMA. Unesa Journal Of Chemical Education
Yrama Widya. Vol 8, No. 1

316

Anda mungkin juga menyukai