Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan

Volume I, Nomor 1, Tahun 2017, Hal 22-29


e-ISSN 2615-3378ISSN xxxx-xxxx

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF MELALUI


PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN
TERMOKIMIA
Erdiana Gultom
Universitas Sari Mutiara Indonesia
dyangul25@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar inovatif dan interaktif
yang terintegrasi dengan pendekatan ilmiah dan melibatkan teknologi informasi berbasis
web. Jenis penelitian ini, termasuk penelitian dan pengembangan (penelitian dan
pengembangan). Subyek adalah materi pengajaran termokimia. Sedangkan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 20 siswa. Pemilihan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Hasil analisis kimia bahan ajar umum adalah bahan ajar
cukup valid, namun perlu dikembangkan dari berbagai aspek. Bahan ajar yang telah
dikembangkan divalidasi oleh expert validator. Penilaian dilakukan berdasarkan
kuesioner standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan data
penelitian yang diperoleh rata-rata 23 responden berpendapat bahwa terdiri dari 3
dosen dan 20 siswa pada kualitas bahan ajar yang dikembangkan 3.49 yang menjadi
kriteria penggunaan sarana pengajaran yang sangat valid sangat layak untuk digunakan
dalam pembelajaran. Elaborasi rata-rata keseluruhan responden terhadap kualitas
bahan ajar yang dikembangkan adalah rata-rata hasil penilaian dosen Kimia Umum
sebesar 3,66 dan hasil penilaian rata-rata siswa Pendidikan kimia yaitu sebesar 3,31.
Kata Kunci : Penelitian dan Pengembangan, Thermokimia, Pendekatan Ilmiah.

1. PENDAHULUAN dan menerapkan web serta jejaring social


sebagai wadah interaksi antara dosen dan
Perguruan tinggi merupakan lembaga mahasiswa dalam pembelajaran kimia
yang berperan penting dalam pencapaian (Lang and Bradley, 2009).
tujuan pendidikan nasional.. Oleh karena
Salah satu masalah penting yang sering
itu perlu diadakan evaluasi dan
dihadapi oleh pendidik dalam kegiatan
pengembangan yang berkesinambungan
pembelajaran adalah memilih atau
yang mengacu pada perkembangan Ilmu
menentukan bahan ajar yang tepat dalam
pengetahuan dan teknologi dalam
rangka membantu mahasiswa mencapai
berbagai aspek di perguruan tinggi.
kompetensi. Hal ini disebabkan oleh
Peningkatan kualitas pendidikan haruslah
kenyataan bahwa sangat minimnya bahan
dilakukan secara berkelanjutan baik
ajar kimia yang bermutu di perguruan
secara konvensional maupun berupa
tinggi yang sesuai dengan kurikulum atau
inovasi untuk mengantisipasi perubahan
silabus. Salah satu upaya meningkatkan
yang akan dihadapi para peserta didik
mutu pembelajaran adalah melalui
(Situmorang, dkk, 2013).
pengadaan bahan ajar yang bermutu.
Hasil ulasan penelitian menyebutkan
Bahan ajar perlu dikembangkan
pada suatu saat nanti akan ada visualisai
materi kimia yang sesuai dengan sedemikian rupa hingga mengandung
unsur-unsur berikut (1) contoh kasus,
kehidupan nyata dalam bentuk
ilustrasi gambar,dan contoh soal serta
eksperimen hasil kolaborasi computer
penyelesaiannya (2) integrasi metode dan
dengan internet dalam bentuk virtual labs
Universitas Sari Mutiara Indonesia Page | 22
Erdiana Gultom

media pembelajaran akan menginovasi mendasarinya; (4) Dosen/tenaga pendidik


materi ajar dengan memadukannya (3) kurang optimal dalam menyampaikan
inovasi materi kimia dengan memadukan konsep dengan benar karena kurangnya
media belajar interaktif, dengan penguasaan pendekatan pembelajaran
teknologi informasi (Parulian dan (Situmorang, 2004).
Situmorang, 2013). Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
Bahan ajar merupakan media mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar
instruksional yang berperan sangat yang telah dikembangkan menurut
penting dalam pembelajaran. Bahan ajar BSNP, dan untuk mengetahui tanggapan
memberikan panduan instruksional bagi mahasiswa sebagai pengguna terhadap
para pendidik yang akan memungkinkan bahan ajar yang telah dikembangkan.
mereka mengajar tanpa harus melihat
silabus karena bahan ajar tersebut telah
dirancang sesuai dengan silabus dan 2. METODE PENELITIAN
kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini
dipastikan bahan ajar akan memacu Penelitian ini dilakukan secara bertahap
proses pembelajaran berjalan sesuai di Provinsi Sumatera Utara. Populasi
dengan tujuan pembelajaran yang telah dalam penelitian ini adalah seluruh
ada (Hasibuan, 2014). mahasiswa kimia FMIPA UNIMED.
Sampel dalam penelitian adalah
Pengembangan bahan ajar harus mahasiswa kimia FMIPA UNIMED
berdasarkan prasyarat dari badan yang semester 4 sebanyak 20 orang dengan
berwewenang yaitu Badan Standar kriteria sudah mengambil mata kuliah
Nasional Pendidikan (BSNP), dan kimia dasar. Pengambilan sampel
kurikulum yang berlaku. Faktor lain dilakukan dengan cara purposive
pentingnya pengembangan bahan ajar sampling. Prosedur yang dilakukan
kimia tingkat perguruan tinggi adalah dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
supaya antar peserta didik dan tenaga tahap, yaitu: tahap analisis, tahap
pendidik terdapat kesinambungan pengembangan, tahap standarisasi, tahap
pemikiran dalam pembelajaran. Ada revisi, dan tahap evaluasi (ujicoba).
beberapa kendala yang dihadapi para Penelitian ini merupakan pengembangan
peserta didik dalam penguasaan materi bahan ajar kimia untuk memperoleh
pada tiap-tiap mata kuliah selama ini bahan ajar yang inovatif khususnya pada
antaralain: (1) sistematika dan urutan materi termokimia. Bahan ajar tersebut
pembelajaran materi kimia yang benar diharapkan dapat membantu peserta didik
tidak mereka dapatkan sehingga mereka agar dengan mudah memahami materi
tidak termotivasi untuk belajar lebih giat termokimia.
untuk materi kimia yang lebih tinggi. Hal
ini akan mempersulit mereka karena Tahap-tahap dalam penelitian ini diawali
tanpa memperoleh pengertian dasar yang dengan Tahapan Analisis yaitu dengan
seyogianya harus dipahami untuk menganalisis bahan ajar yang ada yang
membantu mereka mengembangkan digunakan pada perkuliahan Kimia
pengetahuannya ke hal-hal yang lebih Umum di Universitas Negeri Medan.
tinggi dengan membaca buku-buku Tahapan Pengembangan yaitu dengan
ataupun melalui web; (2) peserta didik melakukan pengembangan terhadap
sering belajar sendiri dan memahami bahan ajar tersebut berupa perincian
berbagai konsep kimia itu sendiri tanpa materi, penambahan gambar, tabel, soal
mengetahui kebenaran konsep pada dan penyelesaiannya, aplikasi materi
materi kimia yang mendasarinya; (3) dalam kehidupan sehari-hari serta
pemahaman peserta didik terhadap materi inovasinya dengan cara melakukan
kimia tertentu bisa jadi mengambang integrasi pendekatan sainstifik ke dalam
karena tidak adanya konsep yang bahan ajar. Kemudian bahan ajar

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 23


Erdiana Gultom

tersebut dikembangkan lagi hingga Selanjutnya dilakukan pengembangan


menjadi bahan ajar yang bersifat lebih terhadap bahan ajar tersebut berupa
interaktif menggunakan teknologi perincian materi, penambahan gambar,
informasi dan komunikasi berupa web. tabel, soal dan penyelesaiannya, aplikasi
Tahapan Standarisasi yaitu bahan ajar materi dalam kehidupan sehari-hari serta
yang telah dikembangkan divalidasi oleh melakukan inovasi dengan cara
validator ahli berdasarkan tingkat mengintegrasikan pendekatan sainstifik
kelayakan BSNP yang meliputi ke dalam bahan ajar
kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan Setelah dilakukan pengembangan , bahan
kelayakan penyajian. Sementara tingkat ajar tersebut divalidasi oleh validator ahli
kelayakan penggunaan web divalidasi berdasarkan angket standar BSNP yang
oleh validator ahli media. Tahap Evaluasi meliputi uji kelayakan isi, kelayakan
yaitu dengan melakukan ujicoba terbatas bahasa, dan kelayakan penyajian dengan
yang ditujukan terhadap mahasiswa dan membagikan angket tersebut kepada para
dosen pengampu mata kuliah dasar di dosen sebagai validator ahli. Setiap
jurusan kimia Fakultas Matematika dan
pernyataan dalam angket diberi penilaian
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas dan tanggapan serta saran. Kemudian
Negeri Medan. Dengan menggunakan bahan ajar tersebut direvisi berdasarkan
angket yang diberikan kepada mahasiswa saran dan tanggapa dosen validator ahli.
dan dosen, diperoleh data berupa Tahap akhir penelitian ini adalah dengan
tanggapan dan penilaian akan bahan ajar melakukan standarisasi bahan ajar yang
yang dikembangkan. ditujukan terhadap mahasiswa dan dosen
Adapun data yang diperoleh dalam pengampu mata kuliah dasar di jurusan
penelitian ini antara lain data hasil kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
analisis bahan ajar yang tersedia yaitu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
bahan ajar kimia umum (berupa diktat), Medan. Standarisasi bahan ajar dilakukan
data berupa tanggapan dan penilaian dengan membagikan angket kepada
mahasiswa terhadap bahan ajar yang responden yang terdiri dari mahasiswa
dikembangkan dan data berupa jurusan kimia dan dosen pengampu mata
tanggapan atau penilaian dosen kuliah umum untuk diberi penilaian dan
pengampu kimia dasar terhadap bahan tanggapan terhadap bahan ajar yang
ajar yang dikembangkan. dikembangkan.Setiap pernyataan dalam
angket diberikan penilaian berupa skor.
Angka atau skor yang diperoleh
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data responden terhadap
memperoleh bahan ajar yang inovatif kelayakan bahan ajar yang
khususnya pada materi termokimia. dikembangkan.
Bahan ajar tersebut diharapkan dapat Adapun data yang diperoleh dalam
membantu peserta didik agar dengan penelitian ini antara lain data hasil
mudah memahami materi termokimia. analisis bahan ajar yang tersedia yaitu
Tahap awal dalam penelitian ini bahan ajar kimia umum (berupa diktat),
dilakukan dengan menganalisis bahan data berupa penilaian dan tanggapan dari
ajar yang tersedia yang digunakan pada dosen validator, data berupa tanggapan
perkuliahan Kimia Umum di Universitas dan penilaian mahasiswa dan data berupa
Negeri Medan. Analisis bahan ajar tanggapan atau penilaian dosen
tersebut dilakukan dengan memberikan pengampu mata kuliah kimia umum
penilaian berdasarkan angket standar terhadap bahan ajar yang dikembangkan.
BSNP.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 24


Erdiana Gultom

Analisis Bahan Ajar yang Ada Kelayakan bahasa = 3,11 menunjukkan


Berdasarkan uraian di atas, sebelum bahwa bahan ajar valid dan sangat layak
melakukan pengembangan bahan ajar untuk digunakan. Dalam hal ini hanya
pada tahap awal dilakukan analisis saja mempergunakan bahasa yang lebih
terhadap bahan ajar yang ada yaitu diktat mudah untuk dimengerti oleh mahasiswa.
mata kuliah kimia umum khususnya pada Kelayakan penyajian = 2,76
materi termokimia. Hasil analisis ini menunjukkan bahan ajar cukup valid dan
akan digunakan menjadi dasar
layak digunakan hanya saja dalam hal ini
pengembangan bahan ajar. Analisis perlu peningkatkan sistematika
bahan ajar yang tersedia dilakukan penyajian yang lebih baik (memiliki
dengan memberikan penilaian berupa pendahuluan, isi, dan penutup),
skor berdasarkan angket standar BSNP melengkapi resume dan glosarium,
yang meliputi uji tingkat kelayakan menggunakan ilustrasi yang mendukung.
bahan ajar baik dari kelayakan isi, Pengembangan bahan ajar bertujuan
kelayakan bahasa maupun kelayakan untuk mendapatkan bahan ajar bermutu,
penyajian.
karena bahan ajar sangat penting dalam
Dengan menjumlahkan penilaian berupa pembelajaran.
skor dan merata – ratakannya maka
diperoleh hasil analisis bahan ajar yang Pengembangan Bahan Ajar
tersedia khususnya pokok bahasan Berdasarkan gambaran penelitian di
termokimia berdasarkan angket standar atas, setelah dilakukan analisis bahan ajar
BSNP yang meliputi kelayakan isi, yang tersedia maka akan dilanjutkan
kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dengan pengembangan bahan ajar
menunjukkan bahwa nilai rata-rata inovatif dan interaktif. Hasil analisis
sebesar 2.87 adalah cukup valid artinya bahan ajar yang ada (diktat kuliah
layak untuk digunakan. Namun dalam umum) akan menjadi dasar atau acuan
hal ini peneliti melakukan dalam pengembangan bahan ajar.
pengembangan berupa integrasi Pengembangan bahan ajar meliputi hal-
pendekatan saintifik dan melibatkan hal berikut: rincian materi yang lebih
teknologi informasi berbasis web. Hal ini dalam, bahasa yang lebih mudah
diharapkan menciptakan pembelajaran dimengerti, terintegrasi beberapa
yang berpusat pada mahasiswa (Student pendekatan saintifik (Problem Based
Center Learning). Learning, Project Based Learning dan
Inquiry), melengkapi gambar dan
Rincian beberapa aspek penilaian bahan
ilustrasi yang mendukung, penambahan
ajar yang tersedia berdasarkan angket
alamat url dari internet berisi topik –
standar BSNP antara lain sebagai
topik bahasan yang mendukung yang
berikut :
berpotensi menambah wawasan
Kelayakan isi = 2,74 menunjukkan bahan mahasiswa, rasa ingin tahu dan
ajar cukup valid artinya layak mendukung aktivitas mahasiswa untuk
digunakan. Dalam hal ini hanya saja belajar mandiri.
dilakukan pengembangan berupa rincian Tahap awal dalam pengembangan bahan
materi yang lebih mendalam, ajar adalah dengan menyusun materi
pengintegrasian beberapa pendekatan termokimia sedemikian rupa berdasarkan
saintifik yang diharapkan menjadikan silabus yang digunakan di Universitas
pembelajaran berpusat pada mahasiswa, Negeri Medan. Materi termokimia
serta melengkapinya dengan alamat url disajikan dengan terperinci dengan
berisi topik-topik bahasan yang bahasa yang lebih mudah dimengerti
mendukung yang dapat memperluas yang disertai dengan ilustrasi gambar,
wawasan mahasiswa tentang materi dan tabel, contoh soal dan penyelesaian serta
melatih mahasiswa untuk lebih aktif kasus-kasus yang relevan yang dapat
belajar mandiri. menambah wawasan peserta didik.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 25


Erdiana Gultom

Selanjutnya, beberapa pendekatan pengguna bahan ajar. (mahasiswa dan


saintifik diintegrasikan ke dalam bahan dosen pengampu kimia umum).
ajar tersebut dengan tujuan agar bahan Bahan ajar yang telah dikembangkan
ajar tersebut menjadi bahan ajar yang distandarisasi berdasarkan angket standar
berorientasi pada mahasiswa. Dengan BSNP oleh dosen validator ahli
adanya pendekatan saintifik yang salah sebanyak 2 orang. Hal ini dilakukan
satunya disajikan dalam bentuk dengan membagikan angket standar
praktikum maka peserta didik akan lebih BSNP dan bahan ajar yang telah
aktif melakukan percobaan dalam dikembangkan kepada 2 dosen validator
memperoleh informasi-informasi yang ahli. Dosen validator ahli memberikan
mendukung materi. Dalam hal ini peserta tanggapan, saran dan penilaian dengan
didik akan memperoleh memberikan skor pada masing-masing
kecakapan/ketrampilan karena terlibat pernyataan yang ada pada angket. Aspek
langsung dalam memperoleh hal-hal baru yang dinilai meliputi (1) uji kelayakan
dalam pembelajaran. Selain memperoleh isi, (2) uji kelayakan bahasa, dan (3) uji
kecakapan/ketrampilan mahasiswa juga kelayakan penyajian. Data yang
akan memahami ilmu yang diperolehnya diperoleh dijumlahkan dan dihitung rata-
dalam waktu yang sangat lama dan ratanya. Hal ini bertujuan untuk
menjadi kebanggan bagi mereka. Bahan menghasilkan bahan ajar yang standard
ajar tersebut juga akan dilengkap dengan dan layak untuk digunakan.
soal-soal interaktif yang melibatkan Hasil analisis bahan ajar yang telah
teknologi informasi berbasis web. Hal dikembangkan pada pokok bahasan
ini akan mempermudah peserta didik termokimia berdasarkan angket standar
dalam pembelajaran karena dapat
BSNP meliputi kelayakan isi, kelayakan
mengakses langsung di internet. bahasa, kelayakan penyajian
Secara keseluruhan pengembangan bahan menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari
ajar meliputi hal - hal berikut: video 1) Kelayakan isi = 3,63 menunjukkan
pembelajaran dan animasi flash; integrasi bahan ajar valid, artinya bahan ajar
pendekatan saintifik salah satunya dalam tersebut sangat layak untuk digunakan, 2)
bentuk praktikum; alamat url/website Kelayakan bahasa = 3,67 menunjukkan
materi yang relevan; soal-soal dan bahan ajar valid, artinya bahan ajar
penyelesaian, kuis/latihan, soal-soal tersebut sangat layak digunakan, 3)
interaktif berbasis web, ilustrasi terkait, Kelayakan penyajian = 3,74
contoh kasus nyata, gambar pendukung, menunjukkan bahan ajar valid dan sangat
profil ilmuan terkait, soal-soal evaluasi; layak digunakan. Namun bahan ajar
resume dan glosarium. tersebut disempurnahkan berdasarkan
saran dan tanggapan validator ahli.
Standarisasi Bahan Ajar
Tahap selanjutnya adalah standarisasi Respon Dosen Pengampu Mata Kuliah
bahan ajar. Bahan ajar yang telah Kimia Umum
dikembangkan distandarisasi berdasarkan Kualitas bahan ajar yang dikembangkan
angket standar BSNP oleh validator ahli berdasarkan penilaian dosen pengampu
yaitu dosen Unimed dengan kriteria mata kuliah kimia umum yang meliputi 3
pendidikan S3, memiliki pengalaman aspek uji kelayakan, yaitu kelayakan isi,
mengajar minimal 5 tahun, sedang aktif bahasa, dan penyajian. Hasil analisis
mengajar dan menguasai materi kimia bahan ajar inovatif dan interaktif yang
yang relevan dengan materi kimia dasar. telah dikembangkan pada materi pokok
Kemudian bahan ajar direvisi mengikuti bahasan termokimia berdasarkan angket
tanggapan dan saran perbaikan dari standar BSNP pada aspek kelayakan isi
masing-masing dosen validator. Tahap memiliki nilai rata-rata sebesar 3,68
akhir diadakan evaluasi untuk adalah valid, artinya sangat layak untuk
mengetahui tanggapan responden atau digunakan.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 26


Erdiana Gultom

Hasil analisis bahan ajar inovatif dan Hasil analisis bahan ajar inovatif dan
interaktif yang telah dikembangkan pada interaktif yang telah dikembangkan pada
materi pokok bahasan termokimia materi pokok bahasan termokimia
berdasarkan angket standar BSNP pada berdasarkan angket standar BSNP pada
aspek kelayakan bahasa memiliki nilai aspek uji kelayakan bahasa memiliki
rata-rata sebesar 3,67 adalah valid, nilai rata-rata sebesar 3,41 adalah sangat
artinya sangat layak untuk digunakan. valid, artinya sangat layak untuk
digunakan. Hasil analisis bahan ajar
Hasil analisis bahan ajar inovatif dan
inovatif dan interaktif yang telah
interaktif yang telah dikembangkan
dikembangkan pada materi pokok
pada materi pokok bahasan termokimia
bahasan termokimia berdasarkan BSNP
berdasarkan angket standar kelayakan
pada aspek uji kelayakan penyajian
BSNP pada aspek kelayakan penyajian
memiliki nilai rata-rata sebesar 3,17
memiliki nilai rata-rata sebesar 3,71
adalah valid, artinya layak untuk
adalah valid, artinya sangat layak untuk
digunakan.
digunakan.
Semua responden memberikan tanggapan
Respon Mahasiswa yang positif akan kedalaman materi,
Kualitas bahan ajar yang dikembangkan bahasa yang digunakan, serta disain
berdasarkan penilaian dan tanggapan bahan ajar. Berdasarkan analisa data
mahasiswa meliputi 3 aspek, yaitu hasil penelitian yang meliputi tanggapan
Kelayakan isi, Kelayakan bahasa, dan dan penilaian yang diperoleh dari 23
Kelayakan penyajian. responden yang terdiri dari 3 orang dosen
pengampu mata kuliah kimia umum dan
Tabel1.Kualitas Bahan Ajar Berdasarkan
20 orang mahasiswa jurusan kimia
Penilaian Dosen Pengampu Mata Kuliah
terhadap kualitas bahan ajar yang
Kimia Umum (P) dan Mahasiswa
dikembangkan diperoleh rata-rata 3,49
Pendidikan Kimia (Q)
yang tergolong dalam kategori sangat
valid artinya bahan ajar yang
dikembangan sangat layak untuk
dipergunakan dalam pembelajaran.
Aspek - aspek dari keseluruhan rata-rata
responden terhadap kualitas bahan ajar
yang dikembangkan adalah rata-rata hasil
penilaian dosen pengampu mata kuliah
kimia umum yaitu sebesar 3,66 dan rata-
rata hasil penilaian mahasiswa
pendidikan Kimia yaitu sebesar 3,31.
Masing – masing nilai ini tergolong
dalam kategori yang sangat baik.

4. KESIMPULAN
Bahan ajar kimia inovatif pokok bahasan
termokimia telah dikembangkan dan
distandarisasi berdasarkan angket standar
Hasil analisis bahan ajar inovatif dan BSNP yang meliputi aspek uji kelayakan
interaktif yang telah dikembangkan pada isi, uji kelayakan bahasa dan uji
materi pokok bahasan termokimia kelayakan penyajian. Berdasarkan hasil
berdasarkan BSNP pada aspek kelayakan analisis data dan pembahasan maka
isi memiliki nilai rata-rata sebesar 3,20 diperoleh rata-rata pendapat dari 23
adalah valid, artinya layak untuk responden yang terdiri dari 3 orang dosen
digunakan. kimia pengampu mata kuliah umum dan
Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 27
Erdiana Gultom

20 orang mahasiswa jurusan kimia Miswanda, S. S. 2010. Pengaruh


terhadap kualitas bahan ajar yang Penggunaan Metode Previw,
dikembangkan sebesar 3,49 yang Question, Read, Summarize, and
tergolong dalam kriteria sangat valid Test Melalui Pendekatan contextual
artinya bahan ajar hasil pengembangan Teaching and Learning Terhadap
sangat layak untuk dipergunakan dalam Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisa Inovasi Pendidikan Kimia. 4 (1).
ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
Nasution, Y. 2013. Penerapan Model
yang telah dikembangkan sangat layak Pembelajaran Project Based
digunakan berdasarkan uji kelayakan Learning (PBL) dengan Media
BSNP dengan tanggapan dan penilaian Berbasis Komputer Untuk
oleh beberapa pihak yaitu tim validator meningkatkan Hasil Belajar dan
ahli, dosen pengampu mata kuliah kimia Karakter Rasa Ingin Tahu Serta
umum dan mahasiswa jurusan kimia. Menghargai Prestasi Siswa Pada
Materi Asam Basa. Tesis Program
Pasca Sarjana. Universitas Negeri
DAFTAR PUSTAKA
Medan. Medan.
Arends, R. I. 2008. Learning To Teach. Parker, L. L., Loudon, G.M. 2013. Case
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Using Online Homework in
Arikunto, S.. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Undergraduate Organic Chemistry
Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta. Results and Student Attitudes.
Jakarta. Journal of Chemical Education.
Brown, S.D. 2010. A Process Oriented Simatupang, N. 2013. Pengembangan
Guided Inquiry Approach to Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk
Teaching Medicinal Chemistry. SMA/MA Kelas X Semester II. Tesis
Journal of Pharmaceutical Program Pasca Sarjana. Universitas
Education. Negeri Medan. Medan.
Dunham, M. W. 2012. The Use of Siregar, E.J., Silaban, R., dan Mahmud.
Virtual Laboratories and Other 2014. Pengaruh Model
Web-based Tools in a Drug Assay Pembelajaran Berbasis Masalah
Course. American Journal of Bermediakan Internet Terhadap
Pharmaceutical Education. Hasil Belajar Dan Karakter
Jubermadita Pada Materi Asam
Hutabalian, T. 2014. Pengembangan Basa Siswa Sma Di Kota Binjai.
Buku Ajar Kimia Inovatif Kelas X Jurnal Pendidikan Kimia, 6 (1).
SMA Semester I Sesuai Kurikulum
2013. Tesis Program Pasca Sarjana, Situmorang, M. 2010. Penelitian
Universitas Negeri Medan. Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia. Universitas Negeri
Joice, B., Weil, M., dan Chalhoun, M. Medan. Medan.
2009. Models Of Teaching. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta. Situmorang, M., dkk. 2011. The
Affectivity Of Innovated Chemistry
Juntunen, M., Aksela, M. 2013. Life- Learning Methods To Increase
Cycle Analysis and Inquiry-Based Student’s Achievement In Teaching
Learning In Chemistry Teaching. Of Solubility And Solubility Product.
Science Education International. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan.
24(2). 17 (1).
Lang, A.S., Bradley, J.C. 2009. Sweeder, R.D. Jeffery, K.A. 2013. A
Chemistry in Second Life, Chemistry Comprehensive General Chemistry
Central Journal, 3(14).

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 28


Erdiana Gultom

Demonstration. Journal of Chemical on General Chemistry Students’


Education. Written Reflections. Journal of
Chemical Education.
Tosun, C., Taşkesenligil, Y. 2011. The
Effect of Problem based learning on Xu, H., Talanquer, V. 2013. Effect of The
Student Motivation Towards Level of Inquiry on Student
Chemistry Classes and on Learning Interactions in Chemistry
Strategies. Journal of Turkish Laboratories. Journal of Chemical
Science Education 9(1). Education.
.
Xu, H., Talanquer, V. 2013. Effect of The
Level of Inquiry of Lab Experiments

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 29

Anda mungkin juga menyukai