Anda di halaman 1dari 2

LABORATORIUM BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013

Pemisahan Campuran ( Filtrasi dan Sublimasi )

A.    Tujuan
1.      Memisahkan campuran yang terdapat dalam minuman fanta grape/finto
2.      Melakukan pemurnian naftalen

B.     Dasar Teori
Materi yang tersusun dari beberapa zat yang berbeda dan setiap zat penyusun masih tetap mempunyai jati diri
sendiri. Umpamanya seperti garam kotor, sirop, dan masih banyak lagi. Oleh karena sifat-sifat setiap zat asal dalam
campuran tidak berubah maka campuran dapat dipisahkan dengan mudah. Kita kenal beberapa cara pemisahan
campuran antara lain penyaringan (filtrasi), penguapan, pelarutan, pengembunan, penyumbliman, destilasi, pembekuan,
kristalisasi, dan kromatografi. (Hadi, 1997 : 10-11)
Penyaringan ialah memisahkan campuran zat padat dan zat cair berdasarkan perbedaan ukuran partikel
komponen campuran. Sublimasi ialah pemisahan campuran berdasarkan perubahan wujud padat menjadi gas dan
sebaliknya tanpa melalui fase cair. (nani, dkk, 2002: 22 & 25)
Penyaringan yang dilakukan di laboratorium biasanya menggunakan kertas saring. Kertas saring memiliki pori-
pori yang relatif kecil, sehingga akan menahan partikel suspensi. Penyaringan akan menghasilkan residu dan filtrat.
Residu yaitu zat padat yang tertahan oleh kertas saring, sedangkan filtrat yaitu zat cair yang melewati kertas saring.
Sublimasi dapat dilakukan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak
menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran iodin pasir dipanaskan, iodin
akan menguap sedangkan pasir tidak. Uap iodin akan segera mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin.
Dengan demikian dapat diperoleh iodin murni. (michael, 2006: 90-91)
Belerang diperoleh dengan cara menggali dari kawah gunung berapi. Untuk memperoleh belerang murni,
belerang harus dimurnikan dengan proses sublimasi. Proses pemurnian garam dari air laut dilakukan diempang-empang
sehingga garam yang didapat tercampur dengan tanah. Untuk membersihkan garam kotor itu, garam dilarutkan kembali
dengan air kemudian disaring lalu diuapkan. Pemisahan campuran garam kotor ini dilakukan dengan cara penyaringan
(filtrasi). (Hadi, 1997 : 10-11)

C.     Alat dan Bahan


1.      Alat
a.       Gelas kimia
b.      Pemanas spirtus
c.       Kertas saring
d.      Kassa
e.       Kaki tiga
f.       Corong kaca
g.      Spatula
h.      Kaca arloji
i.        Alu dan lumpang
2.      Bahan
a.       Fanta grape/finto
b.      Norit
c.       Kapur barus
d.      Pasir

D.    Prosedur Kerja
1.      Filtrasi
a.       Fanta grape/finto dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah diberi air 25 mL, diaduk
b.      Norit dimasukkan ke gelas kimia tersebut
c.       Norit dan fanta grape/finto dipanaskan sambil diaduk hingga larut sempurna
d.      Didiamkan sampai ada endapan
e.       Larutan disaring dan diamati yang ada di kertas saring dan hasil saringannya
2.      Sublimasi
a.       Kapur barus dihaluskan menggunakan alu dan lumpang
b.      Diambil menggunakan spatula lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia
c.       Pasir dimasukkan ke dalam gelas kimia tersebut
d.      Diberi kaca arloji dan es batu pada bagian atas gelas kimia
e.       Gelas kimia dipanaskan menggunakan pembakar spirtus
f.       Diamati apa yang terjadi dan dicatat
g.      Kristal pada bagian bawah kaca arloji dikumpulkan di gelas kimia

Alat Dan Bahan


 

3.1. Alat
1.      Erlenmeyer 250 ml                              : 1 buah
2.      Kaca arloji                                           : 2 buah
3.      Pemanas Hot plate/lampu spiritus       : 1 buah
4.      Neraca analitik                                    : 1 buah
5.      Spatula                                                : 2 buah

3.2. Bahan
1.      Sampel kamfer (kapur barus)
2.      Es  batu
IV.             Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Menghaluskan sampel kamfer.
3.      Menimbang sampel kamfer yang sudah dihaluskan sebanyak ±10 gr.
4.      Memasukkan kamfer yang sudah di timbang ke dalam erlenmeyer.
5.      Memanaskan dengan hotplate dengan di beri arloji berisi es batu di atas mulut erlenmeyer.
6.      Melakukan pemanasan hingga semua kamfer pindah ke dasar arloji dan bagian dinding erlenmeyer.
7.      Mengambil kamfer yang menempel pada dasar arloji maupun pada dinding erlenmeyer dengan perlahan.
8.      Menimbang kamfer yang sudah di ambil, kemudian menghitung kadar nya.

Anda mungkin juga menyukai