Anda di halaman 1dari 36

INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN LIFEWIRE PADA

MATERI LISTRIK DINAMIS PADA ANAK KELAS XII MM3


SMK CORDOVA MARGOYOSO

Oleh:
SRIATUN (0403516009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan dua proses yang


saling berkaitan. Dalam proses belajar mengajar, guru menyampaikan suatu
materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang dikehendaki.
Sementara peserta didik berkewajiban mempelajari materi pelajaran tersebut
dengan maksud agar terjadi transfer pengetahuan dalam proses belajar.
Kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, ditentukan oleh
kemampuan teoritis dan kemampuan pemilihan pendekatan, metode ataupun
media. Kemampuan teoritis adalah kemampuan seorang guru dalam menguasai
materi pelajaran disiplin ilmunya. Kemampuan menyampaikan materi pelajaran
meliputi gaya dalam berbicara atau berdiri di depan kelas.

Pemilihan metode dan penggunaan media pembelajaran yang membuat


anak tertarik membuat perlunya penyusunan konsep sehingga siswa mudah
memahami dalam menanamkan konsep pada dirinya. Metode mengajar
mempunyai peranan dalam membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap
mata pelajaran yang diberikan. Salah satu program untuk mengembangkan
metode mengajar di sekolah menengah kejuruan yaitu menekankan pada
keterkaitan siswa pada proses belajar yang aktif.

Pendekatan dalam proses belajar-mengajar pada dasarnya adalah


melakukan proses belajar yang menekankan pada proses untuk memperoleh suatu
konsep. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan
proses belajar-mengajar yang aktif dan kreatif adalah pendekatan keterampilan
proses dan menggunakan media belajar baru agar anak dapat trampil
menggunakan peralatan pembelajaran yang baru dan mudah memahami.
Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan yang sesuai dengan
karakter fisika. Keterampilan proses mempunyai komponen mengamati
(observasi), menggolongkan (klasifikasi), menafsirkan (menginterpretasi),
meramalkan (memprediksi), menerapkan, merencanakan penelitian,
mengkomunikasikan, yang secara konseptual mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Menekankan pentingnya keberartian belajar untuk mencapai hasil


belajar yang memadai.
2. Menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.
3. Menekankan pentingnya keberartian belajar untuk mencapai hasil
belajar yang memadai.
4. Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang
menekankan hasil belajar secara tuntas

Teori pengetahuan Piaget menekankan pentingnya kegiatan seorang siswa


yang aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Hanya dengan keaktifannya
mengolah bahan, bertanya secara aktif, dan mencerna bahan dengan kritis, siswa
akan dapat menguasai bahan dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan aktif dalam
proses belajar perlu ditekankan. Bahkan, kegiatan siswa secara pribadi dalam
mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu
rumusan dengan kata-kata sendiri adalah kegiatan yang sangat penting agar siswa
membangun pengetahuannya. Tugas guru adalah mendorong agar siswa aktif dan
menyediakan alat-alat.

Mata pelajaran fisika merupakan satu pelajaran yang dianggap sukar oleh
siswa, salah satu penyebabnya yaitu cara penyampaian guru dalam proses
pembelajaran fisika yang kurang menarik dan dianggap monoton
(kompasiana.com). Pembelajaran yang kurang menarik dan monoton dapat
berimplikasi terhadap hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Dalam proses
pembelajaran di dalam kelas cara penyampaian guru dalam menyampaikan materi
harus merencanakan dan menetapkan strategi supaya proses pembelajaran lebih
menarik sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar, dengan tujuan agar siswa
memiliki pengetahuan, keterampilan serta nilai dan sikap yang berkarakter.
Media merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Media
digunakan sebagai fasilitas penunjang proses pembelajaran, dengan adanya media
siswa akan lebih mudah menerima materi. Perkembangan teknologi dalam dunia
pendidikan memunculkan berbagai inovasi pada media pembelajaran.
Pemanfaatan media merupakan salah satu bagian yang harus mendapat perhatian
oleh guru, karena guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran

Pada mata pelajaran fisika di SMK, terdapat banyak pokok bahasan yang
dibicarakan. Salah satunya adalah Listrik Dinamis. Dimana dalam pokok bahasan
ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Proses penemuan konsep
pada pokok bahasan Listrik Dinamis membutuhkan peran aktif siswa dengan
bimbingan guru. Sehingga seorang guru haruslah menggunakan metode yang
tepat dalam menyampaikan materi, yang tidak selamanya sesuai ketika guru
menyampaikan materi yang lain. Sesuai dengan ciri fisika, bahwa untuk belajar
fisika di perlukan pengamatan dan percobaan.

Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu metode serta sarana
dan prasarana penunjang seperti laboratorium dan peralatan yang dapat membawa
siswa untuk melakukan pengamatan dan percobaan secara efektif dan efisien.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah juga dapat
mempengaruhi keberhasilan pengajaran fisika. Hal ini disebabkan karena fisika
merupakan yang bersifat teori dan eksperimental, artinya selain harus memberikan
informasi tentang konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan hukum, maka seorang guru
dituntut untuk dapat melakukan eksperimen (percobaan) atau demonstrasi di
depan kelas. Dengan penerapan metode eksperimen dan metode demonstrasi
diharapkan dapat menarik minat siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran yang telah di sampaikan oleh guru, dengan demikian
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan media baru dalam pembelajaran sangatlah membantu apabila


ketersediaan alat untuk praktikum di laboratorium yang masih kurang.
Penggunaan media berbasis aplikasi membantu siswa dalam memahami
pembuatan rangkaian yang dapat di buat di aplikasi sebelum di terapkan langsung
dalam pembuatan rangkaian sesungguhnya. Rangkaian yang dibuat tanpa
mengetahui ukuran dan daya yang masuk dapat mengakibatkan konslet dalam
rangkaian dan dapat menggosongkan peralatan elektronik. Dengan gagasan itulah,
penulis mengajukan judul penelitian: “ Inovasi Media Pembelajaran Livewire
Pada Materi Listrik Dinamis Pada Anak Kelas XII MM3 SMK Cordova
Margoyoso

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka ada permasalahan yang


menyangkut proses belajar mengajar. Permasalahan itu berasal dari guru, siswa,
kondisi, metode, ataupun media. Dalam penelitian ini penulis mengajukan
masalah-masalah sebagai berikut:

1. Banyak materi di pelajaran fisika kelas XII SMK yang tepat apabila cara
penyampaiannya menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi
2. Dalam proses belajar mengajar,prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor internal misalnya minat dan kemampuan siswa serta faktor eksternal
misalnya guru yang mengajar, metode yang digunakan, media yang
dipakai dan kondisi saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen
dan metode demonstrasi diharapkan dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
4. Suasana belajar yang baik turut menentukan keberhasilan belajar siswa.
5. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari perubahan tingkah laku siswa yang
dapat berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, penulis ajukan perumusan masalah


sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran
livewire dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa
pada pokok bahasan Listrik Dinamis?
2. Adakah interaksi pengaruh antara pendekatan media pembelajaran livewire
melalui metode pembelajaran dan keadaan awal terhadap kemampuan
kognitif siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis?

4. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai tujuan yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media


pembelajaran livewire dengan metode demonstrasi terhadap
kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis?
2. Mengetahui adakah interaksi pengaruh antara pendekatan media
pembelajaran livewire melalui metode pembelajaran dan keadaan awal
terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Listrik
Dinamis?
BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Pengertian belajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran


tentang belajar. Sering kali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama
lain. Menurut Oemar Hamalik, ”Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan
kelakuan melalui pengalaman” (2001: 36). Belajar adalah merupakan suatu
proses. Suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi juga mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan, melainkan perubahan tingkah laku yang relatif tetap.

Menurut Nana Sudjana, ”Belajar adalah suatu proses yang ditandai


dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetuhuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar”. (1989: 5)

Bertolak dari berbagai definisi belajar yang dikemukakan, secara umum


belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, bukti bahwa
seseorang telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya perubahan tingkah laku.
Menurut Oemar Hamalik, perubahan tingkah laku tersebut meliputi aspek-aspek
sebagai berikut: pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi
emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, etika, sikap, dan lain-
lain.(2001: 38).

Menurut Winarno Surachmad, “Tujuan belajar dapat dibedakan menjadi


tiga, yaitu: pengumpulan pengetahuan, penanaman konsep, dan kecekatan serta
pembentukan konsep dan perbuatannya” (1986:65). Tujuan belajar tersebut di atas
merupakan penjabaran dari tiga aspek, yaitu:
1) Aspek nalar dan pengetahuan (kognitif), yaitu pengetahuan dan pemahaman.

2) Aspek sikap (afektif), yaitu sikap merupakan respon emosional yang berupa
keinginan untuk melakukan suatu tugas tertentu.

3) Aspek keterampilan (psikomotorik), yaitu keterampilan dalam


mengaplikasikan prinsip-prinsip belajar.

Dalam mencapai tujuan belajar yang meliputi tiga aspek-aspek tersebut,


guru perlu mengusahakan tercapainya aspek-aspek secara utuh karena
mempelajari salah satu aspek belum menjamin tercapainya aspek yang lain. Selain
itu juga perlu diusahakan adanya keseimbangan antara ketiga aspek tersebut.

B. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan


yang bekerjasama untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Dimyati dan Mujiyono (2003: 13) komponen dari sistem pembelajaran
ada empat yaitu tujuan, materi, strategi belajar pembelajaran, dan evaluasi.

1. Tujuan yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan


terjadi pada diri siswa setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar.
Perubahan tersebut mencakup perubahan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
2. Materi yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
3. Strategi belajar pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam proses
pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan fasilitas kepada siswa
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
4. Evaluasi yaitu cara tertentu untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar
mengajar.

Pada proses belajar, keempat komponen tersebut selalu ada dan saling
berkaitan satu dan lainnya, sehingga desain pembelajaran harus mencakup empat
komponen tersebut. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah memberikan
rangsangan, bimbingan, dan dorongan kepada siswa, mengorganisasikan
lingkungan yang ada di sekitar siswa dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar.

Proses belajar dalam individu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.


Dalam proses belajar terdapat beberapa faktor yang sifatnya dinamis. Faktor-
faktor tersebut bersifat dinamis karena dapat berubah-ubah, dapat menjadi lebih
kuat atau dapat menjadi labih lemah sesuai dengan situasi. Secara garis besar,
faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu itu
sendiri, faktor ini berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis
adalah keadaan jasmani dari anak. Anak yang sehat dan dalam keadaan fit, akan
mudah menerima instruksi guru dalam rangka memperoleh pengetahuan. Faktor
psikologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan rohani atau suasana
kejiwaan seseorang. Termasuk dalam faktor ini diantaranya yaitu
kecerdasan/kemampuan siswa, perhatian, bakat dan minat, emosi, motivasi
belajar, kebiasaan belajar dan ketekunan, serta pengalaman yang bertalian dengan
pelajaran.

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang


dalam belajar yang berasal dari luar individu. Secara garis besar meliputi:

1) Keadaan keluarga

Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam menentukan


bagaimana proses belajar dan sampai dimana pencapaian belajar yang
dilakukan oleh anak. Termasuk hal ini adalah tersedia tidaknya fasilitas-
fasilitas yang diperlukan dalam belajar.

1) Bahan Belajar

Bahan belajar adalah hal-hal yang akan dipelajari, dikenal dengan materi
pelajaran.
2) Kompetensi Guru

Kemampuan dasar yang dimiliki guru, baik di bidang kognitif


(intelektual), seperti penguasaan bahan, bidang sikap seperti mencintai
profesinya, dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar termasuk
mampu memilih metode dan media yang tepat untuk mengajar, menilai
hasil belajar siswa dan lain-lain.

3) Besarnya Kelas

Banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Makin banyak jumlah siswa
yang harus dilayani guru dalam satu kelas, makin rendah kualitas
pengajaran, demikian pula sebaliknya.

4) Suasana Belajar

Suasana belajar yang demokratis akan memberikan peluang mencapai


hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang
kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru.

5) Fasilitas dan Sumber Belajar Yang Tersedia

Kelas harus menyediakan berbagai sumber, seperti buku pelajaran, alat


peraga, dan sebagainya.

6) Karakteristik Sekolah

Faktor karakteristik sekolah meliputi: disiplin sekolah, perpustakaan


sekolah, letak geografis, lingkungan sekolah, estetika. Dalam arti sekolah
memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapi dan teratur. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan seseorang di dalam belajar
dari suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara garis
besar terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Oleh karena
itu, untuk memeperoleh pembelajaran yang maksimal harus dilakukan
pendekatan-pendekatan proses belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan kondisi
internal maupun eksternal dari diri siswa. Di dalam pembelajaran ideal tidak
menyamaratakan antara seorang siswa dengan siswa yang lain, karena mereka
memiliki kondisi latar belakang yang berbeda-beda.

C. Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir.


Dalam taksonomi Bloom segi kognitif memiliki enam taraf, meliputi
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (W. James
Popham dan Eva L. Baker, 2003: 29). Berdasarkan urutan dari yang terendah ke
yang tertinggi, keenam jenjang tersebut adalah:

1. Pengetahuan adalah kemampuan seseorang dalam mengingat semua jenis


informasi yang diterimanya. Ciri pokok dari taraf kognitif ini adalah ingatan.
Dalam penilaian, tes ingatan hampir tidak menuntut lebih daripada mengingat
kembali suatu bahan tertentu.
2. Pemahaman adalah taraf kognitif yang kedua. Dalam taraf pemahaman ini
seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari. Dalam tingkat pemahaman ada tiga kemampuan pokok yaitu
kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, dan ekstrapolasi. Kemampuan
menerjemahkan yaitu kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan dari
bahan yang telah diterima atau menarik kesimpulan dari bahan yang telah
diterima. Kemampuan menafsirkan yaitu kemampuan untuk memahami
makna dari bahan yang telah diterima sehingga dapat mengetahui apa yang
tersirat didalamnya, misalnya seperti mengubah rumus matematis ke dalam
bentuk kata-kata. Kemampuan ekstrapolasi yaitu kemampuan untuk
mengartikan dari bahan yang telah diterima, misalnya membuat perkiraan
tentang perkiraan yang nampak dalam suatu data tertentu seperti dalam grafik.
3. Aplikasi adalah kemampuan untuk menerapkan sesuatu yang telah dipelajari
pada suatu masalah yang konkret dan baru. Taraf aplikasi ini setingkat lebih
tinggi daripada taraf pemahaman, karena seseorang yang dapat memahami
sesuatu yang telah diterima belum tentu dapat menerapkannya pada suatu
permasalahan baru.
4. Analisis adalah kemampuan untuk melakukan pengolahan bahan yang telah
dipelajari lebih lanjut atau menjabarkan apa yang telah dipelajari ke dalam
unsur-unsur, bagian-bagian maupun komponen-komponen sehingga tampak
jelas hubungan antara bagian-bagian yang telah dipelajari yang dinyatakan
dalam suatu komunikasi.
5. Sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan unsur-unsur dan bagian-bagian
sehingga membentuk suatu keseluruhan yang utuh. Kemampuan ini dapat
terjadi apabila informasi yang ada berbeda-beda. Kemampuan ini dinyatakan
dalam membuat suatu rencana, seperti membuat proposal penelitian.
Kemampuan melakukan sintesis ini setingkat lebih tinggi daripada
kemampuan menganalisis, karena dalam kemampuan ini dituntut kriteria
untuk menemukan pola dan struktur. Misalnya siswa dapat menghasilkan dan
merumuskan suatu hipotesis penelitian.
6. Evaluasi adalah kemampuan tertinggi dalam ranah kognitif, untuk sampai
kepada kemampuan evaluasi semua kemamapuan yang sebalumnya harus
dikuasai. Evaluasi menyangkut penilaian terhadap suatu bahan untuk
mencapai tujuan tertentu. Penilaian kuantitatif dan kualitatif diperlukan untuk
melihat sejauh mana bahan dan metode memenuhi kriteria tertentu. Kriteria
yang digunakan itu boleh kriteria yang ditentukan oleh siswa sendiri, boleh
juga yang ditentukan oleh orang lain.

D. Pokok bahasan Listrik Dinamis

Listrik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari di


seluruh dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk
membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman.
Lampu lalu lintas, penerangan listrik, VCD player, pesawat TV, tape recorder, dan
alat-alat rumah tangga yang lain seperti rice cooker, seterika listrik, mesin cuci,
dan lain sebagainya, merupakan sebagian kecil dari peralatan listrik tersebut. Pada
modul ini Anda akan belajar tentang sumber arus listrik dan arus yang
ditimbulkannya, rangkaian listrik, energi dan daya listrik, serta pemanfaatan
energi listrik pada kehidupan sehari-hari.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik
yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu, dan saling sedikit mempunyai
satu lintasan tertutup, satu lintasan tertutup adalah satu lintasan arus yang
mengalir dari kutub positif sumber tegangan menuju kebeban kemudian kembali
lagi menuju kutub negative sumber tegangan. Interkoneksi dari dua atau lebih
elemen-elemen rangkaian sederhana akan membentuk sebuah jaringan listrik.
a. Pengertian Tegangan (Beda Potensial) Listrik
Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan
menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi
atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi
benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang,
maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua
benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara
dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya
terdapat beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
b. Pengertian Arus Listrik
Perpindahan elektron bebas dalam suatu penghantar yang dihubungkan
pada kutub positif (kekurangan elektron) sebuah batery dan kutub negatif
(kelebihan elektron) sebuah baterai disebut arus elektron. Gambar 11
menunjukkan jalannya elektron bebas yang berpindah dari atom ke atom di dalam
penghantar. Atom no 2 yang kekurangan electron menarik elektron Bebas dari
atom pertama. Atom no 3 yang kekurangan elektron menarik elektron bebas tadi
dari atom no 2, begitu seterusnya elektron bebas berpindah dari atom ke atom
sepanjang penghantar, merupakan arus elektron.

Gambar 4. Arah gerakan electron


Jadi arus elektron terjadi bila ada proses perpindahan elektron. Arus listrik
mengalir dari titik positif ke titik negatif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah
perpindahan elektron. Kuat arus listrik tergantung pada banyak sedikitnya
elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang dalam satu satuan waktu.
Satuan untuk banyaknya electron ialah coulomb. Satu coulomb sama dengan
6,28x1018 elektron. Kuat arus listrik mempunyai satuan amper (coulomb/second).

c. Pengertian hambatan listrik


Perjalanan elektron dalam penghantar (kawat penghantar) amat berliku-liku di
antara berjuta-juta atom. Dalam perjalanannya electron bertumbukan satu dengan
yang lainnya dan juga bertumbukan dengan atom. Rintangan yang terdapat di
dalam penghantar disebut tahanan
penghantar. Satuan tahanan penghantar ialah ohm diberi lambang _ (omega). Satu
ohm ialah satu kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dan berpenampang 1
mm2 pada suhu 0o celcius. Penghantar yang mempunyai tahanan kecil amat
mudah dialiri arus listrik, karena mempunyai daya hantar listrik yang besar.
Penghantar yang mempunyai tahanan besar, sulit dialiri arus listrik, dan dikatakan
mempunyai daya hantar listrik yang kecil. Jadi bahwa besarnya nilai tahanan
berbanding terbalik dengan besarnya nilai arus yang mengalir.

d. Hukum Ohm
Dua kutub positif dan kutub negatif dari sebuah sumber tegangan dan
selanjutnya dihubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir
arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif. Arus ini mendapat hambatan dalam
penghantar itu. Dari peristiwa tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan
antara arus yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya sumber tegangan.
Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan kawat.
Semakin besar hambatan kawat, maka semakin kecil arus yang mengalir.
Antara tegangan listrik, kuat arus, dan hambatan listrik mempunyai hubungan
yang Sangat erat, yang mempunyai pengaruh satu sama lain. Sehingga bila tegangan
dinaikkan arus akan naik, bila tegangan diturunkan arusnya akan turun. Begitu pula
bila hambatan listriknya diperbesar arusnya akan turun, bila hambatan diperkecil
arusnya pun akan naik. Sehingga didapatlah hukum Ohm yang berbunyi “pada kawat
penghantar, kuat arus sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan
hambatannya”. Bila teganngan disingkat V (Voltage), kuat arus disingkat I
(Intensity) dan hambatan disingkat R (Resistance) maka hukum Ohm dapat ditulis
sebagai berikut:

Gambar 6. Hukum Ohm


Resistansi (hambatan) ditentukan dengan jalan memberikan beda potensial
diantara dua titik pada konduktor dan mengukur arusnya. Hubungan antara kuat
arus dengan beda potensial di dalam suatu penghantar dapat diketahui dari
rangkaian di bawah (Gambar 1.1)

Gambar 5. Rangkaian Hukum Ohm

Setiap perubahan nilai hambatan geser (Rv) ( dengan menggeser kontak


geser ke kiri atau ke kanan) akan diikuti dengan perubahan kuat arus (i) dan beda
potensial (V). perubahan kuat arus dan beda potensial dilukiskan seperti grafik
gambar (1.2)

Hukum Ohm menyatakan bahwa: kuat arus yang mengalir melalui suatu
penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar,
asalkan suhu penghantar tidak berubah atau secara matematis pernyataan tersebut
dapat ditulis:
V = i. R
V = beda potensial (volt)
R = hambatan (ohm )
i = kuat arus (amper)

Komponen-komponen yang sesuai dengan hukum Ohm disebut komponen


ohmic (grafik berupa garis lurus), sedangkan komponen yang tidak sesuai hukum
Ohm disebut komponen non-ohmic (grafik bentuk garis lengkung)

E. Livewire

Livewire adalah suatu program yang merupakan suatu simulasi


elektronika yang digunakan untuk merancang hingga menganalisis, ditampilkan
dalam bentuk animasi dan dapat mengeluarkan bunyi untuk mempertunjukan
fungsi atau prinsip dasar dari rangkaian elektronika. Program Livewire termasuk
Perangkat lunak aplikasi yang merupakan suatu subkelas perangkat lunak
komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan pengguna.
Penggunaan perangkat lunak yang digunakan adalah program Livewire-
Professional Edition versi 1.11, dapat dilihat di http://www.newwave-
concepts.com merupakan program yang berlisensi (License-Ware), perangkat
lunak yang dilindungi oleh hukum hak cipta. Kemampuan program Livewire
membantu siswa dalam memberikan kemudahan perancangan rangkaian
elektronika, analisis dan simulasi rangkaian elektronika dengan bentuk animasi
yang terlihat menarik dalam memberikan gambaran kinerja rangkaian elektronika.
Perancangan PCB (Printed Circuit Board) dari program Livewire bisa langsung
diterapkan ke program PCB Wizard dengan cara Convert. Dalam hal ini siswa
dapat jauh lebih mudah, murah dan cepat dalam menyelesaikan pelajaran teori
listrik dan elektronika.
Untuk dijalankan di PC dibutuhkan spesifikasi minimum
• PC dengan processor Pentium 2
• 16 MB (RAM) memori
• Microsoft Windows 95, 98, ME, 2000 atau XP
• Hard disk 10 GB
• CD-ROM
Kemampuan dari tombol, transistor, dioda, IC (Integrated Circuit) dan
berates komponen lain yang semuanya dapat dihubungkan bersamasama untuk
menyelidiki konsep tersembunyi atau fungsi yang belum diketahui seperti
tegangan, arus dan beban. Tidak ada kesalahan seperti yang biasa terjadi pada
realisasi rancangan sebenarnya dan tidak ada koneksi lepas atau komponen
salah/cacat. juga tidak seperti dikhawatirkan terjadi kelebihan beban maksimum
yang melewati komponen hingga menyebabkan komponen terbakar atau meletus.
Program Livewire dapat digunakan sebagai salah satu perangkat lunak
pembelajaran berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction). CAI adalah
suatu model instruksional yang melibatkan siswa dengan komputer secara
langsung. Sehingga dalam tugas nantinya diberikan Job Sheet, yaitu bagaimana
membuat rancangan, simulasi dan menganalisis
didalam suatu rangkaian yang diberikan sehingga pembuktian terhadap teori
rangkaian listrik dapat dipahami secara langsung oleh siswa.
Jalankan program Livewire-Professional Edition versi 1.11, untuk
membuat skematik rangkaian elektronika. Setelah dijalankan, akan muncul
window Livewire – Professional Edition.

Gambar 1. Tampilan Lifeware saat dibuka


Pada Program livewire terdapat beberapa menu pilihan mulai dari menu
file, edit, view, insert, tools, window maupun help. Menu-menu ini memiliki
kemiripan dengan aplikasi lain yang dibuat seperti Microsoft yang sudah dahulu
dipahami, dengan beberapa diantaranya merupakan menu khusus yang didesain
untuk livewire itu sendiri. Menu file hamper sama dengan format menu pada
program-program rancangan Microsoft atau rancangan program lain, yang terdiri
dari sub menu New, Open, Close, Save, Save as, Protect Document, Preview in
Browser, Page Setup, Print, Sent..., Properties dan Exit.. Dari menu Gallery, dapat
memilih jenis komponen yang akan ditempatkan pada lembar kerja Livewire atau
stage. Klik Gallery (CTRL+F2) dan pilih jenis komponen yang diinginkan dan klik
sambil tahan shortcut atau simbol dari komponen tarik ke stage.

Gambar 2. Tampilan pemilihan komponen

Dari simbol komponen dapat dirubah nilai, nama, no tergantung dari jenis
komponen. Klik 2 kali pada komponen dan muncul jendela ”Cell Properties”
tergantung dari jenis komponen yang dipilih.

Gambar 3.Tampilan jendela properties


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Cordova Margoyoso yang beralamat
di Jalan Polgarut Selatan Kajen Margoyoso-Pati Jawa tengah 59154.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XII MM3 tahun ajaran
2016/2017 yang berjumlah 28 anak.

B. Factor yang diamati


Factor-faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah hasil belajar
( aspek kognitif, aspek afektif,dan aspek psikomotorik) yang diperoleh
siswa pada saat proses pembelajaran. dalam aspek kognitif yang diamati
adalah pemahaman siswa tentang materi hukum Ohm. Aspek
psikomotorik dalam penelitian ini meliputi aspek persiapan alat, tekun,
dan bekerja menggunakan waktu sangat efektif, membaca hasil
pengukuran, melakukan percobaan dan mengkomunikasikan data dari
hasil pengamatan. Adapun dalam aspek afektif yang diamati meliputi
aspek sikap, minat, dan nilai.

C. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Pre Experimental Design
seringkali dipandang sebagai ekperimen yang tidak sebenarnya dan
disebut juga dengan istilah Quasi experiment atau eksperimen semu
(Arikunto, 2002 : 84). Jadi dalam penelitian ini menggunakan seluruh
subyek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan
(treatment). Rancangan yang dimasukan ke dalam kategori Desain One
Shot Case Study, model pendekatan yang menggunakan satu kali
pengumpulan data pada penelitian kasus ini yang diperkirakan sudah
mempunyai pengaruh (Arikunto, 2002 : 84).
X O
X adalah treatment atau perlakuan. O adalah hasil observasi
sesudah treatment. Kemudian diadakan uji praktek. Dari hasil uji praktek
diambil kesimpulan dengan cara melihat rata-rata hasil dan
membandingkan dengan standar yang diinginkan.

D. Instrument penelitian
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut.
1. Observasi awal tentang kemampuan pemahaman terhadap mata
pelajaran ini, observasi input siswa, kesiapan siswa, pendekatan atau
metode yang digunakan.
2. Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) .
3. Membuat materi teori listrik dan elektronika bahasan hukum Ohm dan
hukum Kirchoff.
4. Merancang materi teori listrik dan elektronika bahasan hukum Ohm dan
hukum Kirchoff pada program Livewire dalam proses pembelajaran.
Membuat instrumen penelitian meliputi:
a. menyusun Jobsheet atau petunjuk kerja
b. lembar observasi ranah kognitif
c. lembar observasi ranah afektif
d. lembar observasi ranah psikomotorik
e. lembar angket
f. Persiapan penggunaan program Livewire yang digunakan dalam
penelitian
E. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data diperoleh melalui:

1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama

siswa yang akan menjadi objek penelitian dan daftar nama siswa
yang akan menjadi responden dalam uji coba instrument. Data

inilah yang dimanfaatkan untuk dijadikan dokumentasi sebelum

melakukan Penggunaan Program Livewire Sebagai Media

Pembelajaran listrik dinamis. Dengan model ini kita mendapatkan

data awal siswa.

2. Metode Pengamatan (Observation)

Dalam pengamatan atau observasi, peneliti mengambil

data dari mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa

selama penelitian berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi

3. Metode Angket

Metode ini digunakan untuk mendapatkan tanggapan siswa


terhadap belajar dengan Penggunaan Program Livewire Sebagai Media
Pembelajaran Teori Listrik d i n a m i s . Pada metode ini alat yang
digunakan untuk mengukur berupa angket. Metode ini juga
digunakan untuk mengukur kemampuan afektif siswa

F. Analisis data
Data yang berupa catatan pengamatan, keadaan hasil belajar kognitif
dianalisis dengan menggunakan penelitian quasi experiment dalam
kategori Desain One Shot Case Study. Data tentang hasil belajar
siswa di analisis dengan statistik deskriptif dengan menghitung nilai
hasil evaluasi. Setelah didapatkan data tentang hasil belajar, data
tersebut dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal
ataupun individu.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang telah dilakukan di SMK Cordova Margoyoso-Pati pada


tanggal 19 Mei 2017 akhirnya didapatkan data-data penelitian. Subjek dari
penelitian ini siswa kelas XII jurusan Multimedia tahun pelajaran
2016/2017. Data siswa yang diterima berjumlah 28 siswa. Hasil penelitian
penggunaan program Livewire sebagai media pembelajaran, dari lembar observasi
ranah kognitif, lembar observasi ranah afektif dan lembar observasi ranah
psikomotorik dapat dianalisis untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Dari hasil pembelajaran menggunakan livewire di dapatkan beberapa hasil


karena Pre Experimental Design seringkali dipandang sebagai ekperimen yang tidak
sebenarnya dan disebut juga dengan istilah Quasi experiment atau eksperimen semu
(Arikunto, 2002 : 84). Praktikum ini dilakukan di dalam kelas dengan memanfaatkan
laptop sebagai media untuk mencoba rangkaian apakah sudah sesuai nilainya dan
nilai keluarannya berapa. Dibawah ini adalah hasil pembelajaran anak selama
menggunakan aplikasi livewire dalam rangkaian hukum Ohm:

Gambar 1. Anak mulai diarahkan menggunakan livewire


Gambar 2. Guru memperlihatkan rangkaian hukum Ohm memakai baterai

Gambar 3. Guru mengarahkan rangkaian Hukum Ohm memakai arus listrik

Gambar 4. Anak mulai mengerjaka Lembar kerja siswa


Gambar 5. Anak mulai membuat gravik keluaran dan masukan

Faktor-faktor dalam penelitian dalam aspek kognitif dapat diketahui bahwa


dari pemeblajaran yang diberikan guru sebelumnya dapat diketahui anak memahami
konsep bahwa dalam listrik dinamis salah satunya penggunaan hukum Ohm dalam
kehidupan bila kita ingin membuat rangkaian dengan peralatan manual seperti
protoboad dapat mengalami kesalahan rangkaian sehingga berujung dapat mengalami
konslet. Penggunaan aplikasi ini membuat anak memahami materi hukum Ohm
dengan mereka dapat membuat rangkaian dalam aplikasi livewire dengan baik.

Pada aspek psikomotorik yang meliputi anak dapat menyiapkan alat, tekun
dalam bekerja dan menggunakan waktu sangat efektif dapat di katakana mereka dapat
melakukannya dengan dengan membawa peralatan yang paling utama adalah laptop
mereka untuk membuka aplikasi tersebut, kemudian membawa peralatan tulis untuk
menulis hasil yang mereka dapatkan di lembar kerja siswa (LKS). Mereka dapat
memanfaatkan waktu dengan baik sehingga dapat mengikuti guru dalam memberikan
pengarahan penggunaan aplikasi tersebut, apabila anak didik lengah sedikit saja dan
mereka akan ketinggalan dengan temannya untuk mengerjakan. Mereka dapat
menyelesaikan peraktikum pembuatan rangkaian dengan baik dan dapat
memvariasikan dari tegangan, resistor atau arus yang di gunakan baik baterai (arus
searah) ataupun menggunakan arus listrik (arus bolak-balik).

Berhubungan dalam aspek afektif dapat dilihat dengan antusias anak dalam
mendapatkan materi, sikap mereka yang tidak gaduh dalam kelas karena mereka
menganggap materi ini sulit tetapi setelah mereka mengetahui fungsi dan cara
penggunaannya mereka merasa menyenangkan dan lebih mudah dari yang mereka
bayangkan. Dari afektif ini anak dapat di katakana memiliki nilai lebih baik dari pada
menggunakan pengajaran yang biasa manual tanpa menggunakan aplikasi livewire
ini. Anak menjadi lebih antusia, lebih memperhatikan ketika guru memberitahu
langkah-langkahnya, anak memiliki minat untuk mengetahui lebih lanjut apa saja
selain hukum Ohm yang dapat di rangkai menggunakan aplikasi ini.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa dengan penggunaan program Livewire dapat memberikan
kemudahan bagi siswa dalam memahami kompetensi Dasar Teori Listrik
dinamis, serta kemudahan dalam mengaplikasikan program Livewire dalam
penerapan materi pembelajaran Hukum Ohm. Siswa juga dapat
mengaplikasikan program livewire dalam penerapan Hukum Ohm dalam
kehidupan sehari-hari dan juga siswa dapat menganalisis rangkaian yang
menggunakan aplikasi tersebut lebih mudah kemudian lebih efisien sebelum
membeli rangkaian yang langsung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru-guru bidang fisika, dalam mengajar perlu memilih
media pembelajaran yang menarik, efektif, efisien, dan fleksibel
terhadap kebutuhan materi dalam kegiatan belajar mengajar, atau
sedapat mungkin memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk
memudahkan pemahaman siswa atas bahan pembelajaran.
2. Diharapkan penelitian penggunaan program Livewire dengan
pendekatan pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu
referensi dan bermanfaat bagi mahasiswa pendidikan fisika, guru
elektro dan segenap pembaca yang menjadikannya sebagai
referensi.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Cepi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan


Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. 2001. Hukum Kelistrikan. Modul. Yogyakarta: Depdiknas

Erviyati. 2006. Peningkatan Hasil Pembelajaran PLC Pada Siswa


Kelas III Program Keahlian Listrik di SMK N 3
Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 Menggunakan Modul
PLC. Skripsi. Semarang: UNNES

Muhammad Ali. 1993. Penelitian Kependidikan,Prosedur dan


Strategi. Bandung Angkasa.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya

Murdono, Kismet F. dan Dalimunte, Chaerudin. 1997. Ilmu Listrik


Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa

Raharjo. 2005. Menguasai Teori Dasar Elektronika Teori


Kelistrikan. Modul. Jakarta: Depdiknas

Sudjana, Nana, Ibrahim. 2007. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan.


Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES


Press

Suparlan, Dasim B. dan Meirawan, Danny. 2008. PAKEM.


Bandung: PT Genesindo
Tim penyusun kamus pembinaan dan pengembangan bahasa. 1993.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tri Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES


Press

Wilkinson, Gene L. 1984. Media Dalam Pembelajaran Penelitian


Selama 60 Tahun. Jakarta: CV.Rajawali

William H, Jack E. dan Durbin, Skuen M. 2005. Rangkaian


Listrik. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA SISWA


KELAS XII MM3
SMK CORDOVA MARGOYOSO-PATI

NO NIM NAMA
1 20151638 ADITIYA NUGRAHA
2 20151600 AHMAD MARWAN
3 20151639 ANA EVIANA
4 20151563 ARYO NUR SYAFIQ
5 20151567 BAYU AZRIL PRASETYA PUTRA
6 20151641 DADANG ASROWI
7
20151570 DIMAS ANDYKA
8 20151572 EKA FITRIANA ARYANTI
9 20151605 ELISA NURKHAYATI
10 20151575 EMA FATAUL UMFROH
11 20151643 ENDAH NUR A'ISAH
12 20151576 FERRY SETYA NUGRAHA
13 20151644 FIKA FIQRONI
14 20151646 FITHROTUN A'ISAH
15 20151608 HERI WIDIYANTO
16 20151577 HERIYANTO
17 20151578 HESTI FATMAWATI
18 20151579 INTAN ROSITA DEVI
19 20151611 LUSI ANDRIYANA WATI
20 20151654
MILENIA UMMU SHOFIANA
MELYAR
21 20151584 MOCH ADITYA BAHRUL 'ALAM
22 20151614 MOCH ARIFIN
23 20151618 MUHAMMAD FERRY BUDI UTOMO
24
20151612 MUHAMMAD FIRNANDA ADJI
25 20151621 MUTAYASSIROH
26 20151625 NOVA ENDAH SAFITRI
27 20151635 WAHYU ISROUL NUR HAMID
28 FIKRI SYANFISKA
LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK CORDOVA Margoyoso-Pati

Mata Pelajaran : Fisika (Program Keahlian Multimedia)

Kelas/Tingka : XII (dua belas)

Semester : 1 (Gasal)

Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

Teori Listrik Dinamis

B. Kompetensi Dasar

Menguasai bermacam – macam listrik dinamis

D. Indikator

1. Dapat menggunakan hukum Ohm.

2. Dapat menghitung rangkaian listrik dengan hukum Ohm

E. Tujuan

1. Siswa dapat membuktikan kebenaran hukum Ohm dengan


percobaan.
2. Siswa dapat menganalisis hubungan antara tegangan, arus
dan tahanan pada hukum Ohm.
3. Siswa dapat memahami fungsi dan cara kerja hukum
Ohm,

C. Materi Pokok

1. Menghitung rangkaian listrik dengan hukum Ohm


G. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran:

1. Alat
:
Alat tulis, komputer yang telah diisi program Livewire versi
1.11, LCD dll.
2. Sumber Belajar :
Buku Teori Listrik dinamis (hukum ohm)

H. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : PJBL


2. Metode pembelajaran : Kombinasi ceramah, tanya jawab dan
pemberian jobsheet

I. Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

 Guru menyiapkan kondisi fisik kelas


 Guru menyiapkan media dan sumber belajar yang
akan digunakan dalam pembelajaran
 Menciptakan lingkungan: salam pembuka, dan berdo’a
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikan motivasi tentang pentingnya
materi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

b. Kegiatan Inti

 Guru menyampaikan sekilas tentang materi


pembelajaran yang akan dipelajari sebagai
pengetahuan awal siswa
 Siswa melihat dan memahami pengoperasian
program Livewire
 Beberapa siswa melakukan kegiatan yang
dicontohkan oleh Guru
 Siswa menanyakan materi yang kurang jelas dan
guru memberikan pertanyaan untuk dipecahkan
oleh siswa
 Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
memulai kegiatan praktek hukum Ohm
 Siswa yang memiliki kemampuan lebih
diberikan kepercayaan untuk mencoba sendiri.

c. Kegiatan Penutup

 Guru melakukan Tanya jawab tentang materi yang telah


dipelajari
 Siswa bersamaguru menarik kesimpulan

d. Penilaian

1. Penilaian dilakukan melalui proses pengamatan pada saat


peserta didik melakukan kegiatan

a. Penilaian lembar observasi ranah kognitif

b. Penilaian lembar observasi ranah afektif

c. Penilaian lembar observasi ranah psikomotorik

Margoyoso, Juni 2017

Peneliti

Sriatun, S.SI
LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA SISWA

Judul : Kuat Arus pada Rangkaian Sederhana


Kls/Smt : XII/II
Waktu : 4x 45 menit

Metode : Eksperimen dan Diskusi Informasi

Petunjuk Belajar

1. Baca secara cermat petunjuk percobaan sebelum anda melakukan


kegiatan.
2. Baca buku – buku fisika kelas XII semester 2 untuk materi Listrik
Dinamis
3. Lakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang telah disajikan.
Kompetensi yang akan dicapai

Memformulasikan besaran-besaran listrik kedalam persamaan.

Indikator
Menentukan kuat arus, tegangan, dan hambatan, tegangan sementara, grafik
masukan dan keluaran dari osiloskop

Informasi
a. Jumlah arus dalam satu rangkaian sederhana dengan memvariasi nilai
resistor (hambatan),
b. Arus masukan
c. Tengangan sementara yang tersimpan
Tempat

Ruang Kelas :
Alat dan Bahan
1. ..........
2. ..........
3. ..........
4. ..........
5. ..........
6. ..........
7. ..........
8. ..........
9. ..........
10. ..........
Langkah Kerja
1. Susun alat pada kotak di bawah ini

2. Ukur besar kuat arus masing-masing dan buat beberapa variasi


NO ARUS I R CAPASITOR
1
2
3
4

I = …… IxR=…….
3. Berapakah besar I ?
4. Bandingkan harga capasitir dengan IR
5. Gambarkan bentuk grafiknya dengan beberapa variasi

Penilaian
a. Penilaian Kognitif : tertulis
b. Penilaian Afektif : penilaian individu dalam kelompok
c. Penilaian Psikomotor : penilaian individu dalam kelompok
Tindak lanjut
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi
kelompok

Nilai Paraf

NAMA :

NO.ABSEN :

KELAS :

Anda mungkin juga menyukai