Disusun oleh :
NPM : 91811402111034
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setiap kegiatan saat proses pembelajaran dan sebagai investasi ilmu pengetahuan yang
sangat berharga dalam kehidupan manusia.
Era globalisasi pada saat ini merupakan persaingan tidak hanya terjadi di lingkungan
nasional tetapi sudah menambah di lingkungan atau global. Oleh karena itu, dunia pendidikan
sebagai salah satu wadah untuk menyiapkan generasi bangsa seharusnya dapat melahirkan
manusia indonesia yang berkualitas dan tidak hanya ahli Pendidikan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan pembangunan, dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualiatas, pendidikan yang baik berkorelasi pada semakin tingginya
pencapaian kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, maka dapat mempengaruhi
perubahan dalam diri individu yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan
merupakan bidang yang mengarahkan dibidangnya tetapi juga bisa berpikir global dan
memiliki kearifan dalam bertindak. Untuk mampu menghasilkan generasi yang mampu
bersaing di era globalisasi, pendidikan perlu mengalami perbaikan dan penyempurrnaan.
Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai kapan
pun, dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang
memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya.
Proses pembelajaran IPA yag menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kopetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar, maka hakekat IPA
menurut depdiknas tahun 2006 memiliki 4 unsur yaitu : sikap, proses, produk, dan aplikasi.
Unsur proses tersebut merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, yang
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi ,
pengukuran dan penarikan kesimpulan.
Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang di pelajari siswa pada saat mereka
melakukan inkuiri ilmiah. Ada beberapa keterampilan dalam keterampilan proses sains.
Keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan dasar(basicskills) dan
keterampilan integrasi(intregratedskills). Keterampilan proses sains yang akan di teliti
adalah : merancang percobaan, melakukan percobaan, mengamati, menginterpretasi
data,menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
Jika demikian, wajar jika guru di anggap penting untuk pembelajran IPA dengan
memperhatikan terlatihnya keterampilan proses belajar siswa, karena keterampilan proses
belajar siswa di anggap sebagai modal bagi siswa untuk menggunakan metode ilmiah dalam
mempelajari atau bahkan mengembagkan sains guna memperoleh pengetahun baru.
Suatu keberhasilan akan proses belajar mengajar digantungkan kepada pendidik, dan
ketika terdapat suatu kesalahan dalam pendidikan seringkali pendidiklah yag menjadi
sasaran. Mengajar dan gaya belajar adalah perilaku atau tindakan yang pendidik dan peserta
didik tunjukan pada saat pembelajaran, pembelajaran perilaku mencerminkan keyakinan dan
nilai-nilai guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Ternyata, banyaknya kegagalan peserta
didik mencerna informasi dari pendidiknya disebabkan oleh ketidak sesuaian gaya
komunikasinya.
peserta didik membutuhkan bimbingan yang cukup dan intervensi pendidik pada
proses belajar. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
keterampilan proses sains peserta didik dengan menggunakan metode demonstrasi di
mana metode demonstrasi adalah merupakan metode pengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objeknya atau caranya melakukan
sesuatu untuk mempertunjukan proses tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan masalah penelitian
secara umum adalah :
1. Adakah pengaruh metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada
materi keanekaragaman hayati kelas VIII SMP Negeri 1 lage?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap pengaruh pembelajaran metode demonstrasi
pada materi keanekaragaman hayati kelas VIII SMP Negeri 1 Lage?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah:
TINJAUAN PUATAKA
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu bantuan yang diberikan
pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan tabiat, serta
pembentukan sikap dan dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut
Hamdani, pembelajaran merupakan upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kemampuan siswa yang amat beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa.
Menurut trianto, hakikat IPA meliputi suatu produk, proses, dan sikap ilmiah. Sebagai
produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan
konsep.sebagai suatu proses IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari
objek studi, menemukan, mengembangkan produk- produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-
teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi kehidupan.
IPA memiliki karakteristik yang membedakannya dengan ilmu lain.IPA adalah kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip tentang gejala alam yang diperoleh
melalui proses dan sikap ilmiah.pada hakekatnya, IPA terdiri dari tiga komponen yaitu sikap
ilmiah sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. IPA sebagai proses menyangkut proses
atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) yang kemudian dikenal sebagai proses
ilmiah.
Perwujudan proses ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai
inkuiri/penyelidikan ilmiah. Sejumlah proses IPA yang dikembangkan para ilmuwan dalam
mencari pengetahuan dan dan kebnaran ilmiah itulah yang kemudian disebut sebagai
keterampilan proses IPA. Proses ilmiah ini dilandasi oleh sikap ilmiah contohnya adalah
objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh.
Aktifitas dalam IPA selalu berhubungan dengan percobaan-percobaan yang
membutuhkan keterampilan dan kerajinan. Secara sederhana, IPA dapat juga di definisikan
sebagai apa yang dilakukan oleh para ahli IPA/sains. Dengan demikian IPA bukan hanya
kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahkluk hidup tetapi menyangkut cara kerja, cara
berpikir, dan cara memecahkan masalah. Ilmuwan IPA/sains selalu tertarik dengan
memperhatikan peristiwa alam, selalu ingin mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa
tentang suatu gejala alam dan hubungan kausalnya.
Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah siswa dapat mempelajari keterbatasan
kemampuannya, sehingga memilki rasa ingin tahu untuk menggali kemampuan baru, dan
akhirnya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan mereka. Hal ini tentu saja harus ditunjang
dengan perkembangan dan meningkatnya rasa ingin tahu siswa, cara siswa mengkaji
informasi dan mencari berbagai bentuk aplikasi yang dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bila perkembangan IPA di arahakn dengn tujuan yang demikian, diharapkan
pembelajaran IPA di sekolah dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam
pemberdayaan siswa untuk bekal di masa depan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA (sains) adalah suatu ilmu yang mengkaji
tentang dunia nyata, cermat, dan realistis. Konsep IPA dapat berkembang baik, hanya bila
pengalaman langsung mendahului pengenalan generalisasi-generalisasi abstrak. Metode
seperti ini berlawanan dengan metode tradisional,konsep IPA hanya diperkenalkan secara
verbal saja, tidak membuktikan konsep.
2. Hasil Belajar
Proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, interaksi guru dan siswa
sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai subjek juga sebagai objek dalam pembelajaran sehingga proses atau kegiatan belajar
dan mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil evaluasi
belajarnya.keberhasilan juga dapat dilihat berdasarkan perubahan prestasibelajarnya, jika
perubahan yang didapat siswa tersebut meningkat maka dapat dikatakan siswa tersebut
berhasil dalam belajar.
Menurut hamalik, hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang
lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Menurut dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dan dari siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar.
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “ Hasil dan Belajar “ . Hasil merupakan akibat
yang ditimbulkan karena adanya suatu proses kegiatan yang berlangsung. Sedangkan belajar
adalah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil pengalaman individu yang berupa tingkah laku
dalam suatu interaksi.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut sebagai kegiatan
pembelajaran atau kegiatan intruksional, tujuan belajar telah di tetapkan lebih dahulu oleh
guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
intruksional.
Setiap proses yang dilakukan, tentu mengharapkan atau menginginkan hasil dari proses
kegiatan yang dilakukan sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan tersebut. Begitu juga
dengan belajar, berhasil tidaknya siswa dalam mengikut pembelajaran dapat dilihat dari hasil
belajar mereka. Dalam tahap hasil belajar individu akan memperoleh umpan balik dari apa
yang dilakukannya. Ada dua kemungkinan yang bakal terjadi yaitu berhasil atau gagal.
Berhasil artinya ia dapat memenuhi kebutuhannya dan mencapai tujuannya. Sedangkan gagal
artinya ia tidak akan memenuhi kebutuhannya dan mencapai tujuannya. Ketika individu
berhasil belajar ia akan merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dan tujuannya
tercapai.kemungkinan ia akan melanjutkan proses belajar selanjutnya. Apa bila gagal,
individu akan melakukan berbagai kemungkinan, seperti melakukan tindak balas kembali
atau berusaha lebih baik atau mencari aktivitas lain atau ia akan merasakan kekecewaan.
Guru diharapkan dapat membantu anak-anak yang gagal ini agar mereka tidak putus asa dan
mampu belajar dengan baik.
Merujuk pada pendapat Dimayati dan Mudjiono, ada lima kategori hasil belajar yaitu: 1)
informasi verbal adalah hasil belajar untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.pemikiran informasi verbal memungkinkan individu
berperan dalam kehidupan. 2) keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi
untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.
3) strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya
sendiri. 4) keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangakaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud organisme gerak jasmani. 5) sikap adalah
kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penelitian objek tersebut.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang
belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa hasil belajar merupakan perubahan
perilaku secara menyeluruh bukan hanya pada satu aspek saja tetapi terpadu secara utuh.
Oleh karena itu guru harus memperhatikan secara seksama supaya perilaku tersebut dapat di
capai sepenuhnya dan menyeluruh oleh siswa. Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan
dengan kegiatan evaluasi pembelajaran, sehingga di perlukan adanya teknik dan prosedur
evaluasi belajar yang dapat menilai secara efektiv terhadap proses dan hasil belajar.
3. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demontrasi menurut Syah adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
digunakan pendidik untuk memperagakan atau menunjukkan suatu prosedur yang harus
dilakukan peserta didik dikarenakan materi yang disampaikan kurang di pahami mereka jika
hanya mendengarkan penjelasan dari pendidik. Dalam pelaksanaannya, pendidik harus
sudah yakin bahwa peserta didik dapat memperhatikan terhadap objek yang akan di
demonstrasikan guru dituntut untuk menguasai bahan pengajaran serta mampu
mengorganisasikan kelas.sering terjadi kesalahan dan pelaksanaan demonstrasi. Guru yang
aktif sedang siswa yang pasif hanya memperhatikan guru, bahkan posisi pandangan siswa
tidak fokus terhadap objek yang di tampilkan guru, maka guru juga harus mempersiapkan
segala sesuatunya dengan matang.
1) Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima materi pembelajaran.
3) Kesalahan-kesalahan terjadi dari hasil ceramah dapat di perbaiki melalui pengamatan
dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek yang sebenarnya.
4) Pengalaman dan kesan kesalahan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
peserta didik.
1) Tahap persiapan yang meliputi : merumuskan tujuan yang harus di capai peserta didik
setelah proses pembelajaran selesai, mempersiapakan garis besar langkah-langkah
demonstrasi untuk memantapkan persiapan sebelum demonstrasi di lakukan agar
proses demonstrasi tidak gagal.
2) Tahap pelaksanaan yang meliputi : pengaturan posisi peserta didik yang
memungkinkan seluruh peserta didik bisa memerhatikan, pemberian introduksi awal
agar peserta didik tahu tujuan pembelajaran dan tugas-tugas apa yang harus dilakukan
peserta didik.
3) Tahap pelaksanaan demonstrasi : yaitu demonstrasi di mulai dengan kegiatan-
kegiatan yang merangsang peserta didik untuk turut aktif dalam proses demonstrasi,
pemberian kesemapatan peserta didik untuk mencoba.
4) Tahap akhir dimana peserta didik di beri tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya
dengan pelaksaan demonstrasi dan proses penyampaian tujuan pembelajaran
4. Pengaruh metode demonstrasi tehadap hasil belajar IPA
5. Kerangka Pikir
Hakikat hasil belajar adalah suatu perubahan terhadap tingkah laku siswa yang
menghasilkan tambahan pengetahuan dalam pembelajaran IPA akibat belajar.perubahan itu
disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas pelajaran IPA yang di berikan dalam
proses belajar mengajar. adapun yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam
mengajar adalah penggunaan dan pemilihan startegi atau pun pendekatan dalam proses
belajar mengajar. pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa kegiatan
yang dapat memberikan bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa. Guru di
pandang sebagai pendidik yang bertugas memberikan pengetahuan kepada siswa. namun,
untuk dapat mentransfer pengetahuan itu guru harus menggunakan berbagai macam cara agar
hasil belajar yang di inginkan dapat tercapai.di antaranya yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi dan menarik. penggunaan ceramah dan pemberian tugas kurang
mengaktifkan dan kurang menarik bagi siswa. untuk mengatasi hal tersebut , guru dapat
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan kualitas pelajaran dalam kelas dan sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori sebelumnya maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada materi
keanekaragaman hayati di kelas VIII SMP Negeri 1 Lage setelah di terapkan metode
pembelajaran demonstrasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Metode ini bersifat menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih
variabel terhadap variabel lain. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan
data berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik.
Presentase keterlaksanaan ( p ) =
∑ x X 100 %
n
3) Membandingkan hasil perhitungan dengan kriteria penelitian keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran.
2.Analisis inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan
menggunakan t- test. namun, sebelumnya dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu di lakukan
uji presyaratan yang terdiri dari uji normalitas dan uji hipotesis.
a.Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk
uji normalitas ini digunakan uji kolmogorov smimov dan shapiro-wilk. Data yang digunakan
adalah data hasil belajar atau data posttest siswa, dikarenakan penelitian ingin melihat hasil
belajar berdistribusi normal atau tidak.
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
b.Uji hipotesis
Penguji hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah
diajukan. untuk maksud tersebut di atas maka pengujian dilakukan dengan uji rata-rata. Jika
syarat untuk pengujian hipotesis sudah terpenuhi.