PROPOSAL SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH
NURYANI KASMAN
NIM : 190208075
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Kimia
2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
kecerdasan, keterampilan.1
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang dalam mencapai
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan dan hasil pengalaman
sudut kriteria yaitu dari suatu proses dan hasil belajar siswa . Dari sudut pandang
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
1
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Lembaran Negara Tahun
2003 No. 20.
2
Slameto, Belajar dan Faktor -faktor yang mempengaruhinya , (Jakarta : Rineka
Cipta,2010), h. 203
3
Sudjana , Pengantar Statistik , ( Bandung : Tarsito , 2016), h. 6.
3
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merangcang dan melaksanakan
gaya belajar peserta didik ( Learning Style ) dan gaya mengajar guru ( Teaching
Teaching ) .5 Selama ini Model Pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
yaitu Hanya meliputi siswa datang , duduk , menulis materi yang telah di tuliskan
oleh guru dipapan tulis , dan mendengarkan guru menjelaskan materi kemudian
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru . Sebab dari itu perlu adanya model
meningkatkan hasil belajar dari siswa oleh karena itu peneliti menggunakan
belajar siswa .
memberikan inovasi dalam seni pengajaran. Peran guru dalam metode ini
pertanyaan mengenai teori serta memberikan motivasi terhadap siswa supaya aktif
4 4
Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep dan Aplikasi) ,
(Magetan : CV . AE Grafika , 2017 ), h. 96.
5
Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran ( Edisi Revisi) , (Bandung : Refika Aditama,
2014), h. 37.
2014:42). Model pengajaran project based learning seringkali disebut
yang diterima. 6
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan salah seorang guru
pada guru dan buku teks. Proses pembelajaran seperti ini sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik karena tidak semua peserta didik dilibatkan
dengan tujuan.
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi termokimia dimana
materi ini adalah materi yang sukar dimengerti oleh siswa materi ini diajarkan
dikelas XI . Materi ini bersifat hitungan dan berisi konsep – konsep yang agak
sehingga guru harus memikirkan solusi yang tepat agar peserta didik mudah
6
Putri Dewi Anggraini & Siti Sri Wulandari , ” Analisis Penggunaan Model Pembelajaran
Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa ´Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran , Vol. 9, No. 2, 2021, h. 294.
memahami materi tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka
peneliti sangat tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang permasalahan ini
SIMPANG KIRI .
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aktivitas guru dala mengelola pembelajaran melalui
B . Tujuan Penelitian\
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran interaktif .
raniry.
2. Manfaat Praktis
1. Implementasi
bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek
dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain
tersebut. 7
7
I Ketut Gunarta, ”IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN YOGA DALAM
MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1
SUMERTA”.Junal Penjaminan Mutu ,Vol. 3, No. 2, Agusutus 2017, h. 182.
2. Model Pembelajaran
3. Keaktifan Siswa
Kegiatan dari kegiatan fisik hingga kegiatan psikis, yang artinya melibatkan
aktivitas jasmani maupun rohani pada saat kegiatan belajar mengajar belangsung
9
pembelajaran yang berfokus pada konsep -konsep dan prinsip -prinsip utama
(central) dari suatu displin , melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah
dan tugas -tugas bermakna lainnya , memeberikan peluang siswa bekerja secara
karya produk mereka sendiri yang bernilai dan realistik. Model pembelajaran
project based learning dapat menumbuhkan sikap belajar siswa yang lebih disiplin
dan dapat membuat siswa lebih maktif dan kreatif dalam belajar. Model
8
Siska Perawati, “Efektivitas Penggunaan Pembelajaran Model Time Token Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMP Negeri 1 Angkola
Sangkunur”. Jurnal MathEdu Vol.2, No.1, 2019, h. 201.
9
Budiman Anwar, Bimbingan Kimia Untuk SMA/MA , ( Bandung : Yrama Widya , 2005),
h.91.
pembelajaran project based learning juga memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar yang lebih menarik danbermakna. Selain itu, project
masalah, bersifat students centered, dan menghasilkan produk nyata berupa hasil
proyek.10
5. Temokimia
Biidang yang lebih besar yang disebut dengan termodinamika . Temokimia adalah
cabang ilmu kimia yang berkaitan dengan efek kalor reaksi .11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A . Implementasi
saling menyesuaikan. Van Meter dan Van Horn mengatakan bahwa implementasi
merupakan tindakan -tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau pejabat
atauoun swasta yang diarahkan pada tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijakan. 12
melalui suatu tindakan yang terjadi antara guru dan siswa baik secara langsung
proyek, yaitu suatu model pembelajaran yang efektif berfokus pada kreativitas
learning dipandang tepat sebagai suatu model pembelajaran yang dapat membantu
siswa agar memiliki kreativitas berpikir, pemecahan masalah, dan interaksi serta
12
Muliadi Mokodompit, dkk, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PENDIDIKAN
KARAKTER, ( Malang : Litnus , 2023 ), h. 12.
masalah nya.13 Sedangkan menurut (Purnomo dkk 2004 ) model pembelajaran
based learning siswa dituntut untuk dapat memilih topik dan proyek
bertujuan untuk menekankan pada aktivitas siswa untuk dapat memahami suatu
konsep atau prinsip dengan melakukan investigasi secara mendalam tentang suatu
masalah. Selain mengajukan pertanyaan siswa juga harus mencari langkah yang
dalam lapangan.
siswa dalam penyelesaian proyek tersebut. Setelah melakukan batas waktu maka
peserta didik. Pembahasan yang dilakukan dijadikan laporan sebagai bahan untuk
kemudian melakukan refleksi serta menyimpulkan secara garis besar apa yang
telah diperoleh melalui melalui lembar pengamatan dari pendidik. Tujuan Model
serta pengaplikasiannya
kekurangan,antara lain:
14
Putri Dewi Anggraini & Siti Sri Wulandari, ‘ Analisis Penggunaan ..., 294-295.
1) Sikap aktif peserta didik dapat menimbulkan situasi kelas yang kurang
dirasa waktu diskusi mereka sudah cukup maka proses analisa dapat
secara langsung. Jadi, ketika diambil secara garis besar tujuan dari penerapan
metode ini yaitu untuk mengasah serta memberikan kebiasaan kepada siswa
yang diterima. Selain itu metode ini juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk
B. Keaktifan Siswa
15
Putri Dewi Anggraini & Siti Sri Wulandari, ‘ Analisis Penggunaan ..., 295.
16
Putri Dewi Anggraini & Siti Sri Wulandari, ‘ Analisis Penggunaan ..., 295.
Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktifitas interaksi antara
guru dan siswa dimana mereka terlibat dalam interaksi yang membutuhkan
materi. Dengan kata lain proses pembelajaran tidak hanya dilakukan satu arah
sebagaimana guru yang selalu aktif menyampaikan materi siswa harus ikut
berperan aktif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif diartikan sebagai
giat berusaha dan bekerja. Kegiatan berusaha dan bekerja dalam proses
sifat mental maupaun fisik dengan berfikir dan berbuat sesuatu sebagai struktur
yang tidak dapat dipisahkan Adapun keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1) siswa
Adapaun aktifitas siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas secara fisik
dan aktifitas secara psikis. Aktifitas secara fisik adalah gerak tubuh guna
dinilai berhasil dan berkualitas jika seluruh atau sebagian besar siswa dapat ikut
dengan tujuan pembelajaran, serta mengenali siswa yang kurang terlibat aktif
dalam pembelajaran dan menjadikannya prioritas agar ikut dapat ikut berperan
aktif saat proses belajar. Aktifitas siswa dalam belajar dapat menstimulus
pemecahan masalah atau persoalan yang dihadapi siswa. Maka usaha yang dapat
7) Memberikan feedback
C. TERMOKIMIA
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkaitan dengan efek kalor
air membebaskan cukup kalor untuk dapat menyalakan hidrogen yang terbentuk.
Transfer kalor antara zat-zat dalam reaksi kimia merupakan aspek penting dari
Termokimia.18 Pada materi Termokimia akan dipelajari beberapa hal yaitu sebagai
berikut:
dapat diubah dari bentuk energi satu menjadi energi yang lain”. Nilai total
prinsipnya dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi energi lainnya.
Misalnya, kita merasa hangat ketika berdiri dibawah sinar matahari itu
disebabkan karena energi radiasi diubah menjadi energi termal dalam kulit
kita. Untuk mengkaji perpindahan perubahan bentuk energi, maka dalam ilmu
lingkungan. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat
18
Petrucci, dkk, Kimia Dasar . . . , h. 221.
19
Raymond Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2004), h. 160.
20
Muchtaridi, Kimia 2 SMA Kelas XI, (Jakarta: Yudhistira, 2017), h. 64.
a. Sistem terbuka yaitu sistem dapat menukarkan energi ke
tidak ada uap air yang lepas dan tidak ada materi yang ditransfer.
yang sangat dekat dengan sistem terisolasi. Tidak ada uap air
yang lepas, dan dalam waktu pendek, hanya sedikit kalor yang
ditransfer ke lingkungannya.21
21
Muchtaridi, Kimia 2 SMA . . ., h. 65.
Penyerapan atau pembebasan kalor dan kerja memerlukan perubahan
energi internal. Energi internal (internal energy) adalah energi total dalam suatu
sistem. Sistem tidak mengandung energi dalam bentuk kalor dan kerja.
Kalor dan kerja adalah cara suatu sistem mempertukarkan energi dengan
lingkungannya. Kalor dan kerja hanya ada selama perubahan terjadi dalam
sistem. Hubungan antara kalor (q), kerja (w), dan perubahan energi internal
(∆U) diatur oleh hukum kekekalan energi, yang dinyatakan dalam bentuk yang
∆U = q + w
Keterangan:
22
Petrucci, dkk, Kimia Dasar . . . , h. 228-232.
Entalpi merupakan jumlah energi panas yang dimiliki suatu zat pada
tekanan tetap. Entalpi dilambangkan dengan huruf “H”, yang berasal dari
kata “Heat” yang berarti panas. Entalpi suatu zat tidak dapat diukur
∆H = Hp - Hr
terbuka.
∆H = q
Jika suatu reaksi kimia zat melepaskan kalor sebesar q, maka entalpi
zat pada akhir reaksi berkurang sebesar kalor yang dilepaskan. Hal
q pada akhir reaksi, maka entalpi sistem pada akhir reaksi bertambah sebesar
a. Reaksi Eksoterm
23
Muchtaridi, Kimia 2 SMA . . . , h. 66.
24
Muchtaridi, Kimia 2 SMA . . . , h. 66
Eksoterm berasal dari kata “eksos” yang berarti luar dan
pembakaran.
b. Reaksi Endoterm
Pada reaksi eksoterm nilai ∆H negatif berarti entalpi produk lebih rendah
25
Muchtaridi, Kimia 2 SMA . . . , h. 67.