Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN BEST PRACTICE

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan


Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( PBL) Kelas X 2 SMAS Yapim
Taruna Seirotan Tahun Pembelajaran 2021/2022

Oleh:
SRI HARTATI SIHALOHO, M. Pd
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek-obyek lain yang memungkinkan individu
memperoleh pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman baru maupun sesuatu yang pernah
diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi ( Slameto :1995). Pada saat ini siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa seharusnya menjadi pusat dari segala kegiatan
pelajaran. Dengan demikian siswa diyakini akan lebih memahami pelajaran yang akan disampaikan
guru apabila lebih melibatkan aktivitas siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus mampu menciptakan
langkah pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dilatihkan dan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai siswa.
Kenyataan di lapangan proses pembelajaran tidak sesuai dengan prosedur. Berdasarkan
pengalaman penulis, banyak ditemukan fenomena masalah pada proses belajar mengajar, antara lain
;(1) Ketika guru melaksanakan pengajaran dengan metode ceramah ada siswa yang tertidur (2) ada 60
% siswa tidak mengerjakan tugas (3) Pada 6 kali pertemuan hanya 25 % siswa yang berani bertanya (4)
Sekitar 70 % siswa tidak mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM). (5) hanya beberapa guru dan
siswa yang mau memanfaatkan media pembelajaran dan juga laboratorium biologi Ditambah lagi
ketika penulis mewawancari ibu Rini selaku guru mata pelajaran pada tanggal 20 juni 2014, beliau
mengatakan, bahwa masih ada masih banyak nilai siswa dibawah nilai KKM (82). Hal ini adalah
masalah yang serius dan memerlukan upaya untuk menolong siswa.Salah satu metode pembelajaran
biologi yang berpotensi untuk memberdayakan kognitif dan retensi siswa adalah metode pembelajaran
berbasis masalah.
Dari berbagai fenomena masalah di atas yang perlu segera diantisipasi adalah mengaktifkan
siswa untuk menjawab pertanyaan guru. Menurut Piaget (dalam Gene, 2008), individu-individu
memperoleh pengetahuan melalui eksplorasi aktif dalam pembelajaran dengan mengintepretasikan
pengalaman belajar mereka. Di samping itu baik kurikulum 2006 maupun 2013 mengamanahkan
pemberian pengalaman pembelajaran melalui eksplorasi aktif (pada kurikulum 2013 meliputi aktivitas
mengamati dan bertanya).
Dari pengalaman penulis penyebab siswa tidak aktif dalam pembelajaran akibat dari siswa yang
kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dimana guru masih menjadi patokan dalam
kegiatan pembelajaran. Selain itu akibat dari penggunaan model pembelajaran yang masih kurang
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajarannya . Selain itu siswa juga masih jarang diberi
kesempatan diskusi, tanya-jawab, serta pemanfaatan LKS.
Cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah pembelajaran Biologi di muka adalah
lebih memberikan kesempatan tanya jawab dengan siswa untuk membuat siswa aktif , lalu dapat juga
dilakukan tindakan dengan pemberian LKS pada setiap diskusi kelompok dalam menyelesaikan
masalah. Selain itu juga dapat mengubah model pembelajaran yang sering dipakai dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
Alasannya penulis menggunakan cara demikian karena proses pembelajaran saat ini sangat
perlu melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga sangat tepat apabila guru menggunakan model
pembelajaran erbasis masalah. PBL sangat mendukung untuk membuat siswa lebih aktif dalam proses
belajar mengajar, siswa akan lebih terlibat dalam proses pembelajaran bukan lagi duduk diam dan
mendengar saja atau menanti jawaban dari siswa yang lebih pintar bahkan dari guru yang dianggap
sebagai narasumber yang paling tepat. Pada penelitian Fina Setiana Putri, Supriyono ( 2014) kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL berbasis kegiatan laboratorium berdasarkan
angket mendapat respon baik dari siswa. Dengan demikian siswa diharapkan dapat lebih terlibat dalam
setiap pembelajaran yang dilangsungkan terhadap siswa. Sehingga siswa akan lebih aktif menjawab
pertanyaan guru dan akan dapat diambil kesimpulan sementara, bahwa siswa dapat memahami materi
yang diajarkan. Berdasarkan latar belakang di muka, maka peneliti tertarik untuk menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini antara lain:
a. Melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan mampu meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaranBiologi

1.3 Manfaat Kegiatan


a. Kegiatan best practice ini agar bisa dijadikan sebagai referensi untuk guru dalammeningkatkan aktivitas
dan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran dan Tanggung jawab Guru dalam Kegiatan


Pembelajaran Berbasis Masalah adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya
(prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru
(Sofyan H,dkk. 2017: 49).
Praktik baik ini penting untuk dibagikan agar bisa dijadikan referensi oleh pendidik lain dalam
mengatasi masalah yang dihadapi peserta didik selama proses pembelajaran. Selain model
pembelajaran, adapun hal lain yang ikut berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah penggunaan
media.
Berdasarkan definisi media secara umum, dapat dibangun definisi media pembelajaran secara
terpisah. Media pembelajaran dapat dikatakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan atau menyalurkan materi dari guru secara terencana sehingga siswa dapat belajar efektif
dan efisien. Dalam hal ini segala sesuatu yang digunakan tersebut mestilah yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan proses siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar (Arsyad, 2015:10).
Adapun peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator untuk
membimbing peserta didik agar mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diminta. Proses yang telah
ditempuh antara lain, mengidentifikasi masalah yang dialami peserta didik sehingga ditemukan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah ditemukan solusi, maka guru bertanggung jawab
untuk menerapkannya di sekolah sehingga bisa menjadikan peserta didik aktif serta memperoleh nilai
diatas KKM pada setiap kompetensi dasar mata pelajaran biologi.
2.2 Tantangan dan Upaya dalam Mencapai Tujuan

1) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning


Peserta didik selama ini terbiasa sebagai pembelajar yang pasif dimana hanya mendengar penjelasan
guru. Hal ini terlihat dari aktivitas peserta didik yang enggan bertanya dan mengemukakan pendapat.
Ketika dihadapkan pada pembelajaran berpusat pada peserta didik yang mengharuskan peserta didik
menemukan konsep dari materi yang dipelajari, mereka memerlukan waktu yang relatif cukup lama
untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru
menggunakan model pembelajaran PBL yang diharapkan mampu membantu peserta didik agar menjadi
pembelajar aktif serta memiliki keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengankonsep materi pada mata pelajaran biologi.

2) Ketepatan Media Pembelajaran dengan Karakteristik Materi


Materi biologi di kelas XII terdiri dari materi-materi yang bersifat abstrak sehingga peserta didik merasa
kesulitan memahami konsep-konsep yang ada. Guru dituntut bisa mengatur suasana kelas agar kondusif
serta fokus peserta didik tidak terbagi dengan kegiatan yang lain. Oleh karena itu, guru dalam hal ini
menggunakan berbagai media seperti video, powerpoint dan aplikasi berbasis android agar
memudahkan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diminta.

3) Penyajian LKPD yang sesuai dengan karakteristik Model PBL


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digunakan untuk memudahkan peserta didik dalam melatih
kemampuan kognitif. Guru dituntut agar mampu menyajikan LKPD sebagai ranah peserta didik dalam
mendapatkan pengalaman belajar. Kesesuaian LKPD dengan model pembelajaran yang digunakan
sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran di dalam kelas. Permasalahan-permasalahan yang
diangkat hendaknya bersifat autentik dan berkaitan dengan konsep-konsep materi yang diajarkan.

2.3 Aksi
2.3.1 Aksi 1 pada materi Pewarisan sifat makhluk hidup
Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran dimulai
dengan salam pembuka kemudian menanyakan keadaan peserta didik untuk memastikan semua peserta
didik siap untuk belajar, serta mengarahkan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.
Guru juga memeriksa kehadiran peserta didik dimana terdapat 2 orang yang tidak hadir dalam
pembelajaran. Pada kegiatanapersepsi, guru mengaitkan materi pelajaran hari ini dengan materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan yaitu “coba lihat wajah teman
sekelas kalian, apakah perbedaan yang dapat kalian lihat?”.

Gambar 1: peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru


Peserta didik langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Selain itu, guru
memberikan beberapa pertanyaan pemantik seperti “ persamaam fisik apa yang kalian miliki dengan
orangtua atau saudara kandung kalian?”. Pertanyaan pemantik bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan pada kegiatan apersepsi secara lisan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ditayangkan melalui powerpoint. Tujuan
pembelajaran sangat penting untuk disampaikan kepada peserta didik sehingga peserta didik
memperoleh gambaran umum terkait proses pembelajaran yang akan dilaksanakan serta mengetahui
target yang mereka capai dalam pembelajaran tersebut.
Gambar 2: Penyampaian tujuan pembelajaran
Kegiatan inti dimulai dengan mengorientasi masalah kepada peserta didik yang ditayangkan melalui
video. Hal ini bertujuan untuk mengaitkan materi yang akan dipelajari peserta didik dengan kehidupan
sehari-hari.
Gambar 3: guru mengorientasi masalah dengan menayangkan video

Pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik belajar dalam
kelompok yang mana terdiri dari enam kelompok. Peserta didik diminta untuk mencermati petunjuk
pengerjaan LKPD dengan baik serta memperhatikan setiap permasalahan yang ada di LKPD berkaitan
dengan materi kelainan pewarisan sifat.

Gambar 4: guru membagi peserta didik ke dalam enam kelompok dan membagikan LKPD

Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dalam masing-masing kelompok mengamati


permasalahan yang diberikan untuk kemudian mencari informasi melalui media pembelajaran berupa
video dan sumber belajar seperti buku paket dan internet dalam menjawab dan menyelesaikan
permasalahan yang tertuang dalam LKPD.

Gambar 5: peserta didik mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan yang tertuang dalamLKPD melalui
berbagai sumber dan media pembelajaran

Guru dalam pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator untuk mendukung keterlaksanaanproses
pembelajaran dan membimbing proses penyelidikan masing-masing kelompok.

Gambar 6: guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk menyelesaikan permasalahanyang ada
melalui studi literatur
Setelah semua kelompok selesai memeriksa jawaban mereka dilanjutkan dengan presentasi
masing-masing kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil
kerjanya. Saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menyimak dengan
baik, menanggapi serta menyampaikan pertanyaan jika ada.

Gambar 7: peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok

Gambar 8: peserta didik dari kelompok lain menanggapi dan menyampaikan pertanyaan

Saat semua peserta didik telah mempresentasikan hasil kerjanya, maka peserta didik diminta
untuk menyimpulkan hasil diskusi dengan kelompok mengenai materi kelainan/gangguan serta
teknologi pada sistem sirkulasi manusia memberikan penegasan mengenai kesimpulan terkait dengan
materi tersebut.
Gambar 9: peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok

Setelah semua kegiatan diskusi, presentasi dan memberi kesimpulan yang dilakukan peserta
didik telah selesai, guru tidak lupa memberikan penguatan dan apresiasi terhadap kegiatan yang
telah berlangsung. Ketika peserta didik baik dalam presentasi maupun menjawab pertanyaan
masih terdapat jawaban kurang tepat, maka tugas guru adalah memberi penguatan agar peserta
didik mendapat jawaban yang benar.

Gambar 10: guru memberikan penguatan

Pada kegiatan penutup guru memberikan kuis atau mengadakan penilaian untuk
mengetahui pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah dipelajari melalui aplikasi
online yaitu kahoot. Namun karena tidak semua peserta didik memiliki Handphone, maka
penilaian dilakukan secara berkelompok. Peserta didik terlihat antusias dalam menjawab kuis
yang disajikan lewat aplikasi online tersebut. Di akhir pembelajaran, guru menyampaikan
kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu ulangan harian serta menutup pembelajaran dengan
meminta ketua kelas memimpin doa dan memberikan salam penutup.
2.3.2 Aksi 2 pada materi Penyakit Terpaut Kromosom X dan Y
Kegiatan pada aksi 2 ini tidak jauh berbeda dengan aksi 1 yaitu dimulai dari kegiatan
pendahuluan yang terdiri dari guru mengucap salam, guru menginstruksikan ketua kelas untuk
memimpin berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik. Kegiatan dimulai dengan
penyampaian apersepsi oleh guru terkait materi yaitu dengan bertanya kepada peserta didik
“pernahkah kalian melihat seseorang yang memiliki kulit , rambut putih dan mata yg tidah
tahan dengan cahay? Kenapa hal tersebut bisa terjadi?”. Berbagai pertanyaan tersebut direspon
oleh peserta didik dengan bersemangat dan dengan jawaban yang diharapkan guru.
Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik
pada materi penyakit terpaut autosom

Gambar 11: orientasi masalah pada penyakit terpaut kromosom

Guru selanjutnya membagi peserta didik menjadi 4 kelompok, kemudian mulai


membagikan LKPD yang akan didiskusikan oleh peserta didik. Media yang digunakan pada
aksi 2 adalah video pembelajaran penyakit yang terpaut autosom.
Kegiatan lain yang membedakan aksi 2 dengan aksi 1 adalah pada aksi 2 kegiatan
evaluasi dilakukan secara individu. Guru memberikan print out soal-soal evaluasi kepada
masing- masing peserta didik. Untuk selanjutnya dijawab dan dikumpulkan sehingga guru bisa
melihat sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang telah diterima.
Gambar 13: guru membagikan soal evaluasi pada peserta didik

BAB III
PENUTUP

3.1 Refleksi dan Hasil


3.1.1 Refleksi dan Hasil Aksi 1
Setelah dilakukan aksi pada materi hereditas pada manusia, adapun dampak yang bisa dilihat
oleh guruantara lain:
1) Peserta didik fokus dan bersemangat saat menyimak video yang digunakan guru dalam
mengorientasi masalah.
2) Peserta didik tampak antusias dan aktif selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika
kegiatan diskusi kelompok, dimana seluruh peserta didik dalam kelompok berperan aktif untuk
menyelesaikan permasalahan yang tertuang dalam LKPD.
3) Pada kegiatan menyimpulkan hasil diskusi, terdapat hanya 1 perwakilan kelompok yang mampu
memberi kesimpulan atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

Secara keseluruhan proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, namun ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan, meliputi :
1. Pengelolaan waktu presentasi masing-masing kelompok harap diperhatikan agar berjalan sesuai
alokasi waktu yang direncanakan pada RPP sehingga seluruh kelompok bisa mempresentasikan
hasil diskusi.
2. Tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan pewarisan sifat pada manusia masih belum
ditunjukkan dalam hasil diskusi pesertadidik (masih kurang maksimal).
3. Kegiatan Evaluasi masih bersifat kelompok karena keterbatasan kuota para pesertadidik.

3.1.2 Refleksi dan Hasil Aksi 2


Setelah dilakukan aksi pada materi penyakit yang terpaut autosom, adapun dampak yang bisa
dilihat oleh guru antara lain:
1) Peserta didik fokus dan bersemangat saat menyimak video yang digunakan guru dalam
mengorientasi masalah terlihat dari seluruh peserta didik memperhatikan tayangan video dan
tidak melakukan kegiatan yang lain.
2) Peserta didik tampak antusias dan aktif selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika
kegiatan diskusi kelompok, dimana seluruh peserta didik dalam kelompok berperan aktif untuk
menyelesaikan permasalahan yang tertuang dalam LKPD.

3) Hasil penilaian individu peserta didik tergolong baik, hal ini terlihat dari perolehan nilai evaluasi
peserta didik yaitu terdapat hanya 10% (3 orang) yang mendapatkan nilai 30 dari 50. Sedangkan
90% mendapat nilai 40 dari 50.
Secara keseluruhan proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, namun ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan, meliputi :
1. Guru belum maksimal dalam mengemas permasalahan yang berkaitan dengankonsep
materi ke dalam LKPD
2. Guru belum memberikan penguatan lebih mendalam terkait penyakit yang terpaut autosom

3.2 Rencana Tindak Lanjut


Dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan oleh guru, maka guru dalam hal ini
dituntut mampu merencanakan strategi mengajar yang lebih baik lagi agar berbagai
permasalahan yang masih ditemukan dalam praktik ini bisa diatasi sehingga seluruh tujuan
pembelajaran tercapai. Adapun faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya strategi
mengajar adalah kesesuaian materi dengan model pembelajaran, media serta kemampuan guru
dalam menyajikan berbagai permasalahan autentik yang disesuaikan dengan konsep- konsep
pada materi yang diajarkan. Sehingga strategi yang dilakukan, bisa membuat peserta didik
mandiri, aktif, serta memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk memudahkan peserta
didik menghadapi berbagai permasalahan di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.


Sofyan, H.,dkk. 2017. Problem Based Learning dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: UNY
Press.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN 1

Nama :

Kelas :

No. Absen :

A. Kompetensi Dasar:

3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia


4.7 Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola hereditas pada manusia dalamberbagai
aspek kehidupan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.7.1 MMengidentifikasi penentuan jenis kelamin pada manusia.


3.7.2 Menganalisis kelainan/penyakit yang diturunkan melalui autosom.
4.7.1. Membuat diagram persilangan golongan darah,penyakit menurun autosom dalam peristiwa
perkawinan.dan pada perkawinan kehidupan manusia.

C. Petunjuk Umum:

1. Bacalah LKPD hereditas pada manusia ini dengan teliti dan seksama.
2. Carilah berbagai informasi yang relevan dengan pola hereditas pada manusia
3. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang terdapat pada LKPD hereditas pada
manusia melalui kegiatan diskusi bersama teman dan guru.
4. Jawablah setiap pertanyaan dan permasalahan secara tepat dan jelas sesuai denganbentuk
yang diminta.
5. Selesaikanlah kegiatan dalam LKPD sesuai dengan waktu yang telah disepakatibersama.
KASUS
Apabila nomor 1 dan orang tua nomor 5 adalah penderita albino, maka tentuknlah sifat
nomor 7, 8, 9 dan 10! Buatlah dalam bentuk bagan persilangan

Tanggapan:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN 2

Nama :

Kelas :

No. Absen :

A. Kompetensi Dasar:

3.8 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia


4.7 Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola hereditas pada manusia dalamberbagai
aspek kehidupan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.8.1 Menganalisis kelainan/penyakit yang diturunkan melalui gonosom.


3.8.2 Menganalisis pola penurunan golongan darah pada manusia
3.8.3 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan rhesus,

C. Petunjuk Umum:

1. Bacalah LKPD hereditas pada manusia ini dengan teliti dan seksama.
2. Carilah berbagai informasi yang relevan dengan pola hereditas pada manusia
3. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang terdapat pada LKPD hereditas pada
manusia melalui kegiatan diskusi bersama teman dan guru.
4. Jawablah setiap pertanyaan dan permasalahan secara tepat dan jelas sesuai denganbentuk
yang diminta.
5. Selesaikanlah kegiatan dalam LKPD sesuai dengan waktu yang telah disepakatibersama.

KASUS

Silakan klik tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=Vh3JQyD07N8 dan


bacalah artikel pada https://www.halodoc.com/artikel/kenali-komplikasi-akibat-hemofilia

Berikan tanggapan atas silsilah ratu Victoria diatas

Anda mungkin juga menyukai