Anda di halaman 1dari 5

LK 3.

BEST PRACTICE

ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


IPAS MELAUI MODEL PJBL KELAS V

SDI BAITUSSALAM MATA PELAJARAN IPAS

Oleh:

Nama : NINING KHARISA


No UKG : 201699419636
Kelas : PGSD N

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM


JABATAN KATEGORI 1
TAHUN 2023
1. PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan dan Social atau IPAS adalah salah satu mata Pelajaran pada
kurikulum Merdeka yang mempelajari ilmu pengetahuan tentang makhluk
hidup,benda mati dan interaksi dalam alam semesta ini. Dengan melalui Ilmu
Pengetahuan dan Sosial (IPAS) ini diharapkan siswa dapat mengenali kekayaan
indonesia lebih jauh dan memanfaantkan pengetahuan yang dimiliki untuk menjaga
dan mengembangkan lingkungan dan alam. IPAS mengkaji makhluk hidup dan
benda mati di alam semesta serta interaksinya ,sekaligus mempelajari kehidupan
manusia sebagai individu dan makhluk social yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
Berdasarakan identifikasi masalah yang terjadi di kelas VA Sdi Baitussalam
terkait rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran IPAS. Menurut [1](Andriani,
Witarsa & Nurmalina, 2022 ) Mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar siswa yaitu faktor internal yang meliputi kurangnya rasa senang,
perhatian dan kurangnya siswa terlibat terhadap pembelajaran . Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu: pembelajaran yang monoton dan masih terfokus kepada guru,
serta materi pembelajaran yang masih berupa hafalan dan sulit dipahami.
Praktik ini perlu dibagikan untuk refleksi dan memotivasi diri agar dapat
melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan pada pembelajaran
selanjutnya serta dapat menjadi bahan referensi bagi teman sejawat yang mengalami
permasalahan yang sama sehingga guru dapat menggali potensi diri untuk
menyajikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa karena
didukung oleh penggunaan media power point,video pembelajaran serta dengan
pembuatan proyek secara kolaborasi agar kegiatan belajar tidak terkesan membosankan.
Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan model PJBL terbukti dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPAS materi rantai makanan.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media
pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan bisa meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPAS
materi rantai makanan.
Setelah dilakukan analisis terkait rendahnya minat belajar siswa pada
pelajaran IPAS melalui berbagai sumber literatur dan wawancara, maka dapat
ditentukan penyebab masalahnya antara lain: kegiatan belajar yang belum
mengikutsertakan siswa secara aktif untuk memperoleh pengetahuannya, kurang
semangatnya siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa cenderung bermain sendiri
ketika pembelajaran berlangsung, kurangnya ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran, model yang digunakan masih pembelajaran konvensional,
penggunaan media pembelajaran belum optimal dan tidak terdapatnya aktivitas
belajar yang melibatkan siswa secara cooperatif yang mengajak anak untuk
mengkontruksikan pengetahuannya.
Tantangan tersebut yang menyebabkan guru harus menggunakan metode,
media dan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan
karakteristik materi pembelajaran sehingga mampu meningkatkan minat belajar
siswa dalam pembelajaran IPAS materi rantai makanan.

Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus


dilakukan yaitu:1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah maupun teman sejawat.
2.Melaksanakan wawancara baik kepada kepala sekolah, teman sejawat maupun
siswa 3.Mencari kajian literatur yang sesuai 4. Merumuskan solusi 5. Melakukan
penjadwalan aksi.
Tantangan yang ada diatas tersebut harus segera diselesaikan dengan baik oleh
guru, strategi yang digunakan diantaranya yaitu:
a. Berkaitan dengan pembelajaran
Untuk mengatasi rendahnya minat belajar yang dialami siswa di sekolah
dasar pada pelajaran IPAS materi rantai makanan , maka hal penting yang
harus dilakukan adalah memberikan pengalaman belajar secara konkret dan
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga lebih mudah
memahami materi pembelajaran
b. Berkaitan dengan media ajar.
Guru menggunakan pemanfaatan media pembelajaran seperti ppt ,video
pembelajarn serta benda konkret seperti gambar beberapa hewan yang ada
dilingkungan sekitar siswa. Adapun penggunaan media pembelajaran konkrit
akan berdampak pada:1. Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan, 2.
Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, 3.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat pada diri siswa.

c. Berkaitan dengan model pembelajaran


Guru menerapkan model pembelajaran Project Base learning PJBL.
Project Based Learning dalam pembelajaran digunakan guru untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik karena: melauai pembuatan proyek
menjadikan proses belajar mengajar menyenangkan dan tidak monoton sehingga
menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga tumbuh minat
belajar dalam diri siswa ,Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada
siswa, Membuat proses pembelajaran lebih aktif karena siswa aktif menemukan
pemecahan masalah yang diberikan, melalui pembuatan proyek membantu
siswa dalam memahasi konsep tentang rantai makanan

d. Berkaitan dengan LKPD dan soal evaluasi


Guru perlu membuat LKPD yang mampu membimbing siswa selama kegiatan
pembelajaran. Selain itu, guru juga perlu membuat soal evaluasi yang akan
digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah
diajarkan.

e. Berkaitan dengan penilaian


Penilaian ialah suatu pengukuran sejauh mana siswa telah mempelajari
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru juga perlu melakukan penilaian
dalam pembelajaran secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif maupun
psikomotor dalam sebuah instrumen yang lengkap kisi-kisi, indikator
ketercapaian setiap ranah dan rubrik penilaian dalam pembelajaran.

2. PEMBAHASAN
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang
dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari:Penggunaan media pembelajaran
seperti ppt dan video pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta didik
pada konsep dalam sebuah rantai makanan. Pemilihan model pembelajaran inovatif
yaitu PJBL yang berpusat pada peserta didik dengan aktivitas pembuatan proyek
sangat membantu dalam pembelajaran sehingga selain meningkatkan keaktifan juga
mampu meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran mencapai prosentasi
82%.
Hasil pembelajaran:Hasilnya sangat efektif, karena siswa sangat antusias
selama proses pembelajaran.Hasil penilaian siswa meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor juga mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terlihat dari sikap
peserta didik yang antusias dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
rantai makanan.
Hasil evaluasi siswa setelah menggunakan model Project Based Learning
(PJBL) meningkat dengan rincian: 67 % atau 18 siswa mencapai nilai dengan
predikat mahir, 29 % atau 8 siswa mencapai nilai dengan predikat cakap, 4 % atau 1
siswa mencapai nilai dengan predikat layak dan 0% atau 0 siswa mencapai nilai
dengan predikat berkembang.

Respon orang lain terkait dengan pembelajaran yang dilaksanakan:Respon


kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiattan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.Teman sejawat yang menjadi observer: selama
pembelajaran telah berlangsung dua arah artinya siswa dalam berdiskusi untuk
untuk membuat proyek serta menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan rantai makanan pada ekosisten tertentu. Penggunaan media pembelajaran
memudahkan memahami materi yang dipelajari. Siswa merasa senang dan antusias
dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mereka merasa bisa lebih mudah
memahami konsep rantai makanan dalam sebuah ekosistem melalui pembuatan
proyek.

3. KESIMPULAN
Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh perangkat pembelajaran
yang lengkap, pemilihan model pembelajaran yang sesuai, media pembelajaran yang
mudah dipahami dan sesuai dengan karakteristik materi maupun peserta didik.
Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar di kelas juga berperan penting
dalam keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru
lakukan adalah seharusnya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media,
metode, dan model pembelajaran sehingga minat belajar siswa meningkat.

4. DAFTAR PUSTAKA

References
[1] Andriani, "minat belajar," jurnal belajar, p. 20, 2022.

Andriani, Wahyu, Ramdhan Witarsa, and Nurmalina Nurmalina. "Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Rendahnya Minat Belajar Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 008
Langgini." Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 11, no. 5 (2022): 1355-1367.
Hikmah, N., Haliq, M. I., & Kamasari, E. (2022). Pengaruh Minat Belajar Dan Teman Sebaya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1),
1248-1254.
Irfana, Saidatul, Syailin Nichla Choirin Attalina, and Aan Widiyono. "Efektifitas Model
Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar
Siswa Di Sekolah Dasar." Journal of Professional Elementary Education 1, no. 1 (2022): 56-
64.
Gaffar, Ruhul Jihadah, M. Juaini, and Joni Rokhmat. "Peningkatan Minat Belajar Peserta
Didik Melalui Penerapan Model Project Based Learning (PjBL)." Journal of Classroom Action
Research 5, no. 3 (2023): 193-197.
Fauziyah, Syifa, Ahmad Syaikhu, and Devita Cahyani Nugraheny. "Pengaruh Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Minat Belajar Siswa." In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara III, pp. 286-293. 2021.

Anda mungkin juga menyukai