Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN CANVA TERGADAP KEAKTIFAN


BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SEKOLAH DASAR

Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodeologi Penelitian :

Ima Wahyu Putri Utami, S.Pd., M.Pd

Di susun Oleh :

Vega Septia Pamungkasari 202010430311209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2023
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi setiap individu. Pendidikan adalah proses
pembelajaran bagi seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya, meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, keterampilan, sikap, serta dapat memiliki akhlak mulia (Rahmayanti & Jaya, 2020).
Individu akan mendapat pemahaman, berpikir kritis, berkualitas, serta siap untuk melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Pendidikan di Indonesia sudah melalui beberapa kebijakan karena
perkembangan zaman, salah satu kebijakan tersebut ada pada kurikulumnya. Kini di Indonesia
menerapkan kurikulum 2013, yaitu kurikulum yang menggunakan pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu pada kurikulum 2013, dimana beberapa pelajaran
tersebut dikaitkan menjadi satu untuk dijadikan tema (Narti dkk., 2016). Dalam pembelajaran tematik,
keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran lebih ditekankan untuk menambah pengalaman
serta terlatih untuk secara mandiri menemukan berbagai pengetahuan yang dipelajari (Syaifuddin, 2017).
Jadi, pembelajaran tematik lebih menekankan pada student center yaitu pembelajaran yang berfokus pada
siswa, bukan lagi berfokus hanya pada guru atau teacher center.

Keaktifan siswa merupakan poin penting pada pembelajaran tematik. Selain keinginan dalam diri,
dukungan dari keluarga, lingkungan, serta peran guru termasuk penting dalam menimbulkan dan
meningkatkan keaktifan siswa. Namun, keaktifan siswa dalam pembelajaran mulai menurun dan
berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak munculnya virus corona yang membuat semua bidang,
khususnya bidang pendidikan untuk segera cepat tanggap mengatasi dampak virus.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada proses pembelajaran di kelas guru sudah menggunakan
media pembelajaran seperti media gambar, buku, dan beberapa benda yang dapat digunakan sebagai
media di dalam kelas, namun media yang ada belum membuat siswa termotivasi sehingga keaktifan
dalam pembelajaran masih rendah. Desain pembelajaran yang disusun secara sistematis dan menarik
dapat menentukan kualitas pembelajaran, serta bagian terpenting dalam proses desain pembelajaran
tersebut adalah media yang digunakan (Mila, dkk. 2021). Penggunaan media yang berhubungan langsung
dengan kehidupan sehari-hari siswa atau bersifat kontekstual juga dapat diperhatikan dalam mendesain
media pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan melaksanakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Canva Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Kelas V Di Sekolah Dasar”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan
judul „‟ Pengaruh Media Pembelajaran Canva Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Kelas V Sekolah Dasar‟‟, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Variable bebas : Pengaruh penggunaan media pembelajaran canva
2. Variable terikat : Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik
3. Subyek Penelitian : Siswa kelas V

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah :

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran canva terhadap keaktifan belajar siswa
pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar?
2. Apakah ada pengaruh media pembelajaran canva pada pembelajaran tematik ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian untuk :

1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran canva terhadap keaktifan belajar siswa
pada pembelajaran tematik kelas V di sekolah dasar.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran canva pada pembealajaran tematik.

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis

Dapat bermanfaat bagi pengembangan media pembelajaran dan dapat dijadikan landasan teori bagi
peneliti-peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis

a) Bagi siswa, diharapkan dapat menambah motivasi siswa dalam meningkatkan keaktifan
belajarnya di saat pembelajaran
b) Bagi guru, diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan, manfaat serta inovasi bagi guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran canva.
c) Bagi sekolah, diharapkan dapat digunakan sebagai petunjuk serta bahan pertimbangan bagi
sekolah dalam menentukan kebijakan selalu memperhatikan dan meningkatkan semangat serta
keaktifan belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran yang menarik.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Media Pembelajaran Canva


Media Pembelajaran Canva adalah media pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas
guru serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Media ini juga dapat
di desain sendiri oleh guru maupun melalui ahli pengeditan atau editor, dimana aplikasi canva
memiliki fitur editing lebih menarik untuk dibuat menjadi media pembelajaran baik itu berupa
gambar, video maupun teks.
2. Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan belajar siswa adalah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran baik itu
berupa fisik, intelektual, emosional, maupun mental. Dalam proses pembelajaran, siswa dituntut
untuk ikut terlibat secara aktif sehingga dapat membuat tingkah laku siswa menjadi lebih baik.

3. Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu pada kurikulum 2013, dimana beberapa
pelajaran dikaitkan menjadi satu untuk dijadikan tema. Pembelajaran tematik ini lebih
menekankan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran, atau bisa disebut dengan
student center (pembelajaran yang berfokus pada siswa).
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.KAJIAN TEORI

Hakikat Media Pembelajaran Canva

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Rohani (2019) media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi efektif. Menurut
Mustaqim (2016) mengartikan media pembelajaran sebagai perantara antara siswa dengan guru untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien seperti menghubungkan, memberi serta
menyalurkan informasi dan pesan pembelajaran. Perantara yang digunakan guru baik itu berupa materi,
manusia, maupun kejadian yang dapat digunakan untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap disebut media pembelajaran (Aghni, 2018).

b. Media Pembelajaran Canva

Seiring dengan perkembangan zaman, guru dituntut untuk dapat memanfaatkan hasil teknologi
serta mengembangkan keterampilan dalam membuat media pembelajaran. Tidak menutup kemungkinan
jika dalam proses pembelajaran guru dapat membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi (Melinda & Saputra, 2021). Dengan tersedianya alat- alat yang berbasis teknologi di sekolah,
secara tidak langsung guru wajib untuk memanfaatkan alat-alat berbasis teknologi tersebut sebagai media
pembelajaran

Menurut West (dalam Rahmatullah, 2020) menegaskan bahwa hal-hal seperti menganalisis,
mendesain, mengevaluasi, mengembangkan dan mengimplementasikan materi pembelajaran pada proses
pembelajaran sangatlah diperlukan adanya pemanfaatan teknologi. Dengan ditunjang oleh tersedianya
teknologi, diharapkan guru dapat membuat beberapa media pembelajaran yang bervariasi, menarik, dan
inovatif baik berupa gambar, video maupun media interaktif supaya siswa lebih tertarik dan dapat aktif
dalam belajar.

B. KERANGKA BERPIKIR

Keaktifan siswa merupakan poin penting pada pembelajaran tematik. Namun, keaktifan siswa
dalam pembelajaran mulai menurun dan berkurang sejak munculnya virus corona. Kurang lebih dua tahun
pelaksanaan pembelajaran daring, sehingga sikap atau perilaku siswa terbentuk dari lingkungan rumah
dan lingkungan masyarakat.

Setelah dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, guru merasakan dampak keaktifan siswa
secara nyata dan cenderung rendah. Seperti siswa hanya diam tidak memperhatikan pembelajaran,
menjawab seperlunya jika guru bertanya, mengobrol sendiri, dan siswa aktif bukan dalam hal pelajaran
tetapi lebih ke arah celometan. Untuk itu, dalam menumbuhkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran
diperlukan adanya sarana supaya siswa dapat menerima materi pembelajaran yaitu media yang
digunakan. Selain itu, guru juga kuranG dalam memanfatkan teknologi yang ada sebagai media
pembelajaran. membutuhkan adanya inovasi baru dan pemanfaatan teknologi yang ada. Pemanfaatan
teknologi tersebut dapat digunakan sebagai inovasi media pembelajaran yang beragam. Hal ini bertujuan
agar siswa tidak cepat bosan, dapat fokus dalam menerima serta menyerap pembelajaran dan berperan
aktif selama proses pembelajaran.

Oleh sebab itu, proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaran yang inovatif guna
meningkatkan keaktifan siswa yang rendah. Hal ini dapat diwujudkan dengan penggunaan media
pembelajaran yang menarik serta dapat memanfaatkan teknologi yang ada. Media yang dimaksud adalah
penggunaan media pembelajaran canva. Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat disajikan pada
gambar berikut:

Permasalahan :

1. Rendahnya keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik


2. Kurangnya pemanfaatan teknologi pada media pembelajaran
3. Media pembelaajaran yang digunakan kurang membutuhkan keaktifan belajar.

Kelas Kontrol Kelas Ekperimen

Media buku dan gambar Media pembelajaran canva

Observasi dan Tes Observasi dan Tes

Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik


Gambar 2. 1 Kerangka berpiki

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan uraian kajian pustaka dan kerangka berpikir di ataa, hipotesis dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Hipotesis untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran canva terhadap keaktifan
belajar siswa pada pembelajaran tematik yaitu :

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran canva terhadap keaktifan


belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas V sekolah dasar.

H1 : Adapengaruh penggunaan media pembelajaran canva terhadap keaktifan belajar


siswa pada pembelajaran tematik kelas V sekolah dasar.

2. Hipotesis untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran canva pada pembelajaran
tematik yaitu :
H0 : Tidak ada pengaruh media pembelajaran canva pada pembelajaran tematik.
H2 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran canva pada pembelajaran
tematik.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Golan 01 yang berlokasi di Ds. Golan Kec.Sawahan Kb.
Madiun Provinsi Jawa Timur. Alasan peneliti memilih temapat peneliti di SD Golan 01
sebagai berikut ;
a. Peneliti menemukan permasalahan di kelas dimana dalam mengikuti proses
pembelajaran kekatifan siswa masih rendah.
b. Guru kurang memanfaatkan teknologi yahg difasilitasi sekolah sehingga diharapkan
adanya penggunaan media pembelajaran.
c. Belum ada peneliti di SD Golan 01 dalam penggunaan media pembelajaran canva
terhadap kekatifan belajar siswa.

2. Waktu Peneliti
Waktu peneliti merupakan waktu yang dibutuhkan peneliti dalam menyelesaikan
penelitiannya sampai batas yang ditentukan. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan
terhitung sejak pengajuan judul sampai penysusunan laporan penelitian.
Adapun kegiatan penelitian dijelaskan sebagai berikut :

Table 3.1 Jadwal Penelitian


No Nama kegiatan Bulan dan Tahun Penelitian

1. Pengajuan judul

2. Penyusunan dan
pengajuan proposal

3. Pengajuan instrument

4. Pelaksanaan penelitian

Pengumpulan data

B. Populasi dan Sampel


C. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama sebuah penelitian adalah mendapatkan data, untuk itu perlu adanya langkah
startegis dalam penelitian yaitu dengan menentukan teknik pengumpulan data ( Hardani dkk,
2020). Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, tes dan
dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan secara lamgsung yang dilakukan peneliti untuk melihat
dari dekat kegiatan objek penelitian. Jika objek yang diteliti seperti perilaku atau fenomena
alam maka proses kerja dan responden yang berskala kecil.

2. Tes
Tes adalah teknik pengumpulan data untuk mengukur pengetahuan siswa.

3. Dokumentasi
Pengambilan data diperoleh dari beberapa dokumen merupakan teknik pengumpulan dengan
dokumentasi ( hardani, dkk 2020) . Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data secara
sekunder beruapa foto dan gambar.

D. Instrument Pengumpulan Data


Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan sebagai alat pengukur dan
pengumpul data dalam suatu penelitian. Kualitas instrumen penelitian kuantitatif berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas instrumennya. Namun, instrumen yang telah teruji validitas
maupun reliabilitasnya belum menghasilkan data yang valid dan reliabel jika dalam penggunaan
instrumen untuk pengumpulan datanya tidak digunakan secara tepat (Hardani dkk., 2020).
Instrumen penggalian data penelitian ini yaitu menggunakan angket keaktifan belajar siswa, tes,
dan dokumentasi. Alat bantu dokumentasi yang diperlukan seperti kamera ponsel atau handycam.

1. RPP
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) beserta LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pembelajaran Tematik Kelas V Tema
8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 Perubahan Lingkungan.

2. Lembar observasi
Instrumen selanjutnya adalah lembar observasi keaktifan belajar siswa. Dalam penelitian
ini, lembar observasi digunakan untuk mengukur sejauh mana keaktifan belajar siswa
menggunakan

3.Tes

Instrumen selanjutnya yaitu posttest yang digunakan untuk memperoleh data-data


pengetahuan siswa dalam mengukur keefektifan penggunaan media pembelajaran canva terhadap
keaktifan belajar siswa. Sebelum melakukan posttest, butir-butir pertanyaan soal dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. Soal posttest diujikan terlebih dahulu pada sampel lain yaitu pada
siswa kelas V SDN Klegen Madiun yang berjumlah 40 siswa. Kemudian, soal yang terbukti valid
dapat diujikan pada sampel penelitian

a) UjiValiditas
Uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu alat ukur tersebut valid atau tidak valid
merupakan uji validitas (Janna, 2021). Sehingga, uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk
menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian. Pada penelitian ini, uji validitas
digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Uji validitas menggunakan korelasi product moment dengan rumus di bawah ini:
𝑟h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑛𝛴𝜒𝛾 − (𝛴𝜒)(𝛴𝛾)
√ (𝑛𝛴𝜒2 − (𝛴𝜒)2 (𝑛𝛴𝛾2 − (𝛴𝛾)2
𝑟 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
= Koefisien korelasi
= Jumlah nilai X dan Y
= Jumlah skor item (nilai X) = Jumlah skor item (nilai Y)
𝛴𝜒 𝛴𝜒 𝛴𝑦 𝑛
= Jumlah responden

E. Teknik Analisis Data


Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data penelitian
kuantitatif. Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah semua data terkumpul dari
seluruh responden atau sumber data lainnya. Adapun metode analisis data penelitian ini adalah
dengan uji prasyarat, yang terdiri dari dua syarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Pada
penelitian ini data yang digunakan untuk melakukan uji prasyarat adalah lembar observasi dan
posttest pembelajaran tematik tema 8 subtema 1 pembelajaran 1 sampai 6 pada siswa kelas VA
dan VB SD Golan 01 .

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi (sampel)
yang berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka dapat dianalisis
menggunakan statistik parametrik. Namun, jika data tidak berdistribusi normal
maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas penelitian ini menggunakan uji
Liliefors, karena rentang kapasitas data yang akan diteliti berjumlah sedikit (Widana & Muliani,
2020).
Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

1. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar ( X1, X2, X3, X4)
2. Menghitung rata-rata nilai sampel secara keseluruhan menggunakan rata-rata tunggal.
3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata tunggal.
4. Menghitung Zi dengan rumus : 𝑍𝑖 = 𝑥𝑖−𝑥 𝑆
5. Menentukan nilai tabel Z (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z, dengan mengabaikan
nilai negatifnya.
6. Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan nilai Z (ditulis dengan simbol f
(Zi)), Yaitu dengan cara nilai 0,5-nilai tabel Z apa nilai Zi negatif (-), 0,5+ nilai tabel Z apabila
nilai Zi positif (+).
7. Menghitung frekuensi komulatif nyata dari masing-masing dari nilai Z untuk setiap baris, dan
disebut dengan S(z) kemudian dibagi dengan jumlah sampel (N).
8. Menentukan nilai L0 (hitung) =│F(Zi)-S(Zi)│dan bandingkan dengan nilai Ltabel (tabel nilai
kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan sebesar 5%

(0,05).
9. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika Lhitung < Ltabel, maka data tersebut berdistribusi normal dan jika Lhitung > Ltabel, maka
data tersebut tidak berdistribusi normal (Widana & Muliani, 2020)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diujikan pada sampel
mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika data yang diperoleh sudah homogen, maka data
tersebut menghasilkan pengukuran yang akurat dalam uji perbedaan. Uji homogenitas yang
dilakukan pada penelitian ini adalah uji F karena dalam penelitian ini hanya ada dua kelompok
sampel.

Langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut :

a. Mencari nilai terbesar dan varians Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
b. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus : dk pembilang = n – 1 = (untuk
varians terbesar)
dk penyebut = n – 1 = (untuk varians terkecil)
c. Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan kriteria
pengujian sebagai berikut :
Jika Fhitung < Ftabel maka dua kelompok data homogen dan jika Fhitung > Ftabel, maka dua
kelompok data tidak homogen (Widana & Muliani, 2020).

Anda mungkin juga menyukai