BAB I
PENDAHULUAN
1
Sutisno, “Penerapan model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan niali belajar siswa”
Jurnal PGSD, 2022.
2
2
Trisna BN, “Perubahan paradigma dan penguatan Pendidikan” Jurnal Pendidikan dan Sains,
2019.
3
Erfan Priyambodo, “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Terhadap Motivasi
Belajar Mahasiswa” Jurnal Kependidikan, Vol 42, 2012, h. 101.
4
Nur Aninda Pratiwi “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia” (Makassar: 2018), h. 15.
3
pikiran dan perhatian yang tinggi. Konsentrasi belajar melibatkan kemampuan untuk
memfokuskan perhatian pada pembelajaran. Konsentrasi belajar sangat berpengaruh
terhadap pencapaian akademik siswa.
Konsentrasi dapat diartikan sebagai Upaya pemusatan perhatian pada satu hal.
Konsentrasi juga dapat dipahami sebagai pemusatan fungsi jiwa terhadap masalah atau
objek. Perhatian itu sendiri merupakan pemilihan rangsangan yang dating dari
lingkungan. Dalam proses belajar, konsentrasi sangat penting untuk menciptakan
perhatian yang terfokus. Ini berarti mengarahkan perhatian pada suatu objek khusus
sambil mengabaikan hal-hal lain yang tidak relevan.5
5
Anggota IKAPI, Rahasia Sukses Belajar,(Jakarta :Rineka Cipta, 2002),. hlm. 15
6
Thursan Hakim. Mengatasi Gangguan Konsentrasi,(Jakarta: PuspaSwara, 2002),. hlm.3
4
7
Zulhelmi, “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Peningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa “ Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 2017, Vol. 05, h. 76
8
Erlina Damayanti, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Terhadap Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Gaya Belajar” Jurnal Pendidikan, 9(03), 650.
5
Dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa isu masalah
yang terfokus pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
disekolah serta masalah konsentrasi siswa, maka penulis tertarik meneliti “Pengaruh
Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Pada Pelajaran
Pai Di Smk 2 Ibrahimy Sukorejo” sebagai upaya peningkatan konsentrasi peserta
didik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang
telah dirumuskan di atas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian
ini ialah: “Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran interaktif terhadap
konsentrasi belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK 2 Ibrahimy?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperlukan adanya tujuan penelitian yang
hendak dicapai untuk diadakannya penelitian dan penulisan ini adalah untuk
6
E. Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi peneliti
khususnya bagi orang yang membaca. Hasil penelitian diharapkan mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a) Mengembangkan wawasan pengetahuan terkait media pembelajaran interaktif.
b) Memberikan kontribusi pada ide-ide baru terkait seputar penggunaan media
pembelajaran interaktif.
2. Manfaat Praktis
a) Untuk lembaga pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi
referensi dan sumber informasi yang berguna dalam proses pengambilan
keputusan terkait penerapan media pembelajaran interaktif untuk
meningkatkan konsentrasi belajar siswa.
b) Untuk guru, dapat memberikan informasi kepada guru terkait penggunaan
media pembelajaran yang sesuai agar supaya peserta didik dapat memusatkan
konsentrasi belajarnya.
c) Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan terkait memfokuskan perhatian kepada materi ajar yang diberikan
oleh seorang guru.
11
Erlina Damayanti, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Terhadap Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Gaya Belajar” Jurnal Pendidikan, 9(03), 650.
12
Abdul Majid. “Strategi Pembelajaran.” 2014. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal. 58
13
Nur Aninda Pratiwi “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia” (Makassar: 2018), h. 15.
9
dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, waktu, dan objek atau benda yang
terlalu besar atau benda terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. Keadaan tersebut
dapat menimbulkan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai
kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang saksama yang
disebut dengan keterampilan berpikir kritis (KBK). Media pembelajaran
interakrif juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, dan interaksi secara
langsung antara siswa dan lingkungannya.
7. Hasil penelitian yang relevan
a. Jurnal yang ditulis oleh Erlina Damayanti, yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Terhadap
Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Gaya Belajar”
b. Jurnal yang ditulis oleh Abdul Majid, “Strategi Pembelajaran”
c. Jurnal yang ditulis oleh Zulhelmi, “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif
Terhadap Peningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”
d. Jurnal yang ditulis oleh Nur Aninda Pratiwi Nur Aninda Pratiwi “Pengaruh
Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia”
No Nama Dan Judul Persamaan Perbedaan
1 Erlina Damayanti, Sama-sama membahas Fokus penelitian
“Pengaruh Penggunaan tentang Media Erlina Damayanti
pembelajaran yang adalah kelebihan
Media Pembelajaran bersifat interaktif. mengenai penggunaan
Berbasis Multimedia media pembelajaran
Interaktif Terhadap interaktif.
BAB II
11
KAJIAN PUSTAKA
A. DESKRIPSI TEORI
1. Media Pembelajaran
Dalam kajian teori ini, sesuai dengan judul diatas, peneliti akan menjelaskan
mengenai pengaruh dari penggunaan media pembelajran interaktif terhadap
konsentrasi belajar murid saat mempelajari Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menengah Kejuruan 2 Ibrahimy Sukorejo. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bagaimana respon dan pengaruh pada siswa setelah menggunakan
media animasi interaktif serta untuk menilai apakah penggunaan media benar dapat
meningkatkan konsentrasi belajar pada mapel PAI IPA bagi peserta di SMK 2
Ibrahimy Sukorejo.
a. Pengertian Media
Media pembelajaran merupakan salah satu aspek terpenting dalam sebuah
kerangka pembelajaran. Media Pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, memperkuat pemikiran,
emosi, pertimbangan, dan keterampilan siswa sehingga dapat mendukung
proses pembelajaran. Menggunakan media pembelajaran tidak hanya sebatas
menggunakan kata-kata (simbol verbal).14
Kata Media adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Secara esensial, media merujuk pada proses
pendelegasian atau penyampaian pesan dari pengirim ke penerima sebagai
perantara.15
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
menyalurkan pesan (materi pembelajaran), sehingga dapat membangkitkan
pertimbangan, minat, renungan, dan sentimen siswa dalam latihan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
14
Asrorul Mais. Media pembelajaran anak berkebutuhan khusus. (Jawa Timur: CV Pustaka Abadi.
2016). Hal 9
15
Arif S. Sadirman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 6
12
Media pembelajaran juga dikenali sebagai segala hal yang dipakai untuk
menyampaikan informasi dan bisa merangsang pikiran, emosi, pemikiran, serta
keinginan siswa, yang bertujuan untuk memfasilitasi proses belajar yang
terarah, disengaja, dan terkontrol.
Sedangkan definisi media menurut para ahli, yaitu:
1. AECT (Associaton of Education and Communication Technology)
memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
2. Bringgs, berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Misalnya:
buku, film, kaset dan lain sebagainya.
3. Smaldino, mendefinisikan bahwa media adalah segala sesuatu yang
menyampaikan informasi dari sumber kepada penerima.16
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran meliputi
segala bentuk dan alat yang dibuat untuk menarik minat peserta didik,
digunakan untuk mengirimkan pesan, membangkitkan minat, serta motivasi
siswa dengan tujuan untuk mendorong terjadinya proses pembelajaran.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran memiliki beberapa fungsi terkait pemanfaatan
penggunaannya, Adapun fungsi media pembelajaran ada 417 yaitu :
1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media
pembelajaran yang tadinya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran
yang tadinya teoritis menjadi fungsional praktis.
2. Kedua, membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi
motivasi ekstrinsik bagi peserta didik, sebab penggunaan media
pembelajaran menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian
peserta didik.
16
Nunuk Suryani dkk, Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2018), hal. 4
17
M. Miftah, Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan
Belajar Siswa, (Jurnal Kwangsan, 2013), hal. 4
13
18
Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika, (Bandung:Alfabeta, 2013), hal. 11-12
19
Azhar Asyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
15
20
Daryanto. Media Pembelajaran.( Yogyakarta:PT.Gava Media.2013) hal.51
21
Nur Aninda Pratiwi “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia” (Makassar: 2018), hal. 23
16
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi
Pelajaran PAI yang masih kurangnya pemahaman akan materi dari siswa disebabkan
oleh tidak fokusnya siswa atau tidak berkonsentrasinya siswa terhadap materi yang
diajarkan karena tidak adanya media pembelajaran interaktif. Disini penulis
menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dimana penulis akan menyebarkan
questioner mengenai media interaktif pada 2 kelas berbeda. Kelas A sebagai
Ekperimen sedangkan kelas B itu kelas Kontrol yang bersama-sama mengetahui Hasil
Belajar mereka selanjutnya penulis menggunakan Uji T selanjutnya mengetahui
pengaruh Media Interaktif dimana Konsentrasi siswa apakah terdapat perubahan jika
dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media interaktif.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Deskripsi Teori dan kerangka berpikir penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
26
Ibid
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan ex post facto. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Metode penelitian kausal-
komparatif (Ex post facto) yaitu penelitian yang dilakukan setelah kejadian,
dalam artian peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau
meninjau variabel-variabel. 27
Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh variabel bebas yaitu media
pembelajaran interaktif (X) terhadap variabel terikat yaitu konsentrasi belajar
(Y).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan 2 Ibrahimy
Sukorejo JL. KHR. Syamsul arifin sukorejo, Sumberejo, Kec.
Banyuputih, Kab. Situbondo Prov. Jawa Timur. Alasan memilih lokasi
sekolah :
a. Sekolah memiliki data dan informasi yang dibutuhkan untuk
kepentingan penelitian.
b. Letak sekolah strategis.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu menunggu surat izin
pelaksanaan penelitian yang di terbitkan oleh pihak fakultas tarbiyah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Secara umum, populasi merujuk pada semua individu atau elemen
yang ada dalam kelompok manusia, hewan, peristiwa, atau objek yang
berdampingan dalam suatu wilayah dan dijadikan fokus penarikan
kesimpulan pada akhir penelitian. Populasi ini bisa beragam, seperti guru,
27
Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) Bandung: Hak Cipta.
Hal. 116
20
28
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 53
29
Yulingga Nanda Hanief, Statisti Pendidikan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017), hal. 39
30
Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D(Bandung: CV.
Alfabeta, 2009)hal. 209
21
1) Menentukan indikator
2) Menentukan kisi-kisi angket
3) Menentukan angket positif dan negatif
4) Membuat angket
5) Menetapkan skor angket
6) Uji coba angket
7) Melakukan uji validitas
b. Angket Konsentrasi Belajar
Angket konsentrasi belajar digunakan untuk mengukur
konsentrasi belajar siswa setelah menerima materi ajar
menggunakan media interaktif. Angket yang digunakan berupa
angket tertutup. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala likert,
yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RG), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Langkah-langkah dalam
menyusun angket konsentrasi belajar adalah sebagai berikut :
1) Menentukan indikator
2) Menentukan kisi-kisi angket
3) Menentukan angket positif dan negatif
4) Membuat angket
5) Menetapkan skor angket
6) Uji coba angket
7) Melakukan uji validitas